• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kecantikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kecantikan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh:

FAUZAN MUHAMMAD ARKAN B100130099

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)
(3)
(4)
(5)

1

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECANTIKAN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh factor psikologis terhadap keputusan pembelian produk kecantikan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian merupakan penelitiankomparatif. Populasi dalam penelitian ini adalahmahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS. Sampel dalam penelitian ini adalah100 mahasiswa pengguna make up dan/atauskin care di FEB UMS. Pengambilan sampel dengan

convenience sampling. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket (kuesioner).Teknik analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, uji R2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Motivasi, Persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, Motivasi dan Persepsi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk kecantikan; Hasil pengujian Koefisien Determinasi (R2) menunjukan bahwa persepsi dan motivasi mampu menjelaskan variabilitas dan dari rata-rata skor kuesioner pembelian produk kecantikan lebih dipengaruhi oleh motif rasional daripada emosional

Kata Kunci :Keputusan Pembelian, Motivasi, Persepsi

ABSTRACT

This study aimed to analyze the influence of psychological factors on purchase decisions beauty products at the Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Surakarta. This type of research is a comparative study. The population in this study were students of the Faculty of Economics and Business UMS. The sample in this study was 100 students make up’s and / or skin care user at UMS FEB. Sampling by convenience sampling. Data used in the form of primary and secondary data. The data collection technique using questionnaires. Data were analyzed using the validity test, reliability test, classic assumption test, multiple linear regression analysis, t-test, F, R2 test. The results showed that: Motivation, Perception positive and significant impact on purchasing decisions. Motivation and Perception jointly influence the purchasing decisions of beauty products. Results of testing the coefficient of determination (R2) shows that the perceptions and motivations are able to explain the variability and the mean score of the questionnaire purchasing beauty products are more influenced by emotional rather than rational motives

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Pemasar adalah salah satu bagian penting yang menentukan sukses atau tidaknya suatu perusahaan. Salah satu tugas pemasar adalah memilih media dan konsep iklan agar usaha yang dilakukan efektif. Iklan yang efektif akan menambah kesadaran merek, informasi produk ataupun mengingatkan konsumen tentang produk. Pengukuran efektivitas sangat penting dilakukan. Tanpa dilakukannya pengukuran efektivitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai atau tidak.

Laskey (dalam Stella, 2013) menyatakan bahwa efektivitas suatu iklan bergantung pada apakah konsumen mengingat pesan yang disampaikan, memahami pesan tersebut, terpengaruh oleh pesan dan pada akhirnya membeli produk yang diiklankan. Iklan juga mempunyai tujuan untuk mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan sesuatu, contohnya mengenai kecantikan. Saat ini iklan mengenai kecantikan telah membombardir para konsumen, terutama wanita dan dilakukan secara kontinyu. Majalah, film, televisi, dan periklanan lain, sering menyajikan perempuan dengan bentuk tubuh yang dikonstruksikan ideal, karena itu industri kecantikan seperti pelangsingan tubuh dan perawatan awet muda tumbuh menjadi industri bernilai milyaran rupiah.

Iklan televisi memang telah menjadi kekuatan baru yang mampu mempengaruhi khalayak untuk melakukan apa yang diinginkan pengiklan dengan sukarela, terkadang konsumen melakukan hal tersebut secara tidak sadar. Imbas dari suguhan iklan tidak lain adalah mengkondisikan khalayak untuk mengeluarkan uang, hanya untuk sekedar mencoba suatu produk baru yang ditawarkan dalam iklan. Bahkan tidak jarang, semua itu dilakukan hanya untuk memenuhi tuntutan gaya hidup modern. Penyajian iklan juga mengandung aktivitas mengintimidasi, memanipulasi, dan memdominasi calon konsmennya baik orang dewasa, remaja bahkan anak-anak (Wibowo dalam Melly, 2013)

(7)

3

Terdapat berbagai hal yang menentukan seorang konsumen dalam memutuskan produk yang akan dia beli. Bagaimana pola perilaku konsumen tersebutlah yang harus di pahami oleh pemasar. Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adala kebudayaan, sosial, kepribadian dan Psikologi.

Budaya adalah karakter penting dari masyarakat yang membedakannya kelompok satu dengan kelompok lain. Unsur-unsur yang mendasari setiap kebudayaan adalah nilai-nilai,bahasa, mitos, adat istiadat, ritual, hukum, dan artefak, atau produk yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (Daniel dalam Durmaz 2014). Faktor kepribadian meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan konsep diri pembeli, sedangkan faktor psikologis yang pertama terdapat motivasi yang terdiri dari motivasi emosional dan rasional dan faktor kedua adalah perepsi. Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak seimbangan (Trehan dalam Durmaz 2014).

Motivasi emosional diartikan sebagai implus yang membujuk konsumen secara spontan dan tanpa memikirkan tentang konsekuensi dari tindakan keputusan, dalam hal ini tidak ditemukan analisis penalaran yang logis dalam mengambil keputusan terdiri dari keamanan, kenyamanan, ego, kebanggaan, rekreasi, seks, persaingan, kesehatan, kepraktisan, dan lain-lain. Sedangkan menurut Kanuk (2000) menyatakan bahwa istilah motif pembelian rasional digunakan pada saat konsumen bertindak rasional dengan secara hati-hati mempertimbangkan semua alternatif yang ada dan memilih alternatif yang memberikan keuntungan terbesar meliputi harga (price), biaya penggunaan (cost in use), dan daya tahan (durability), lamanya pemakaian

(8)

4

yang bermanfaat (length of useful usage), reliabilitas (reliablity), dan layanan (servicing). Faktor psikologi yang laian adalah persepsi, yang mempunyai arti proses dimana seorang individu memilih, mengenali dan menafsirkan stimuli kedalam gambaran yang berarti dan logis. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama.

Peneliti mencoba untuk menelit tentang keputusan pembelian produk kecantikan pada mahasiswa FEB UMS, untuk mengetahui hal psikologi apakah yang paling mempengaruhi. Maka peneliti ingin menguji dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kecantikan”.

2. METODE

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah 100 Mahasiswa pengguna make up dan/atau skin care. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer yang diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa dan data sekunder yang diperoleh dari buku, jurnal dan artikel lain. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling, yaitu peneliti mengambil sampel dengan pertimbangan kemudahan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji t, uji F, dan uji determinasi R2.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh Analisis Pengaruh Faktor Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kecantikan diketahui hasil uji asumsi klasik data berdistribusi normal, bebas multikolinieritas, bebas autokorelasi, dan bebas dari heterokedastisitas.

(9)

5

Sedangkan hasil dari regresi linier berganda diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 4,561 + 0,159 X1 + 0,181 X2

Dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa:

1) Nilai konstanta sebesar 4,561, menyatakan bahwa jika variabel Motivasi (X1), variabel Persepsi diri (X2) konstan maka Keputusan pembelian produk kecantikan pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta akan naik atau terpenuhi.

2) Koefisien regresi untuk Motivasi (X1) sebesar 0,159 yang berarti hal ini dapat diartikan setiap terjadi peningkatan Motivasi maka, mengakibatkan akan terjadi peningkatan pada pembelian produk kecantikan

3) Koefisien regresi untuk Persepsi diri (X2) sebesar 0,181 yang berarti hal ini dapat diartikan setiap terjadi peningkatan Persepsi diri maka, mengakibatkan akan terjadi peningkatan pada pembelian produk kecantikan

3.2 Uji F

Pengujian dengan menggunakan uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan). Berikut ini disajikan hasil uji F pada penelitian ini

Uji F

Fhitung Ftabel Sig. Keterangan 27,458 3,090 0,000 ada pengaruh secara simultan Sumber : Data primer diolah, 2017

Hasil perhitungan diperoleh nilai = 27,458dan = 3,090 didukung sig = 0,000. Dengan membandingkan nilai > dan

(10)

6

Motivasi ( ), Persepsi ( ) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian

3.3 Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh tiap-tiap Motivasi( ) dan Persepsi ( ) terhadap Keputusan Pembelian. Di bawah menunjukkan hasil perhitungan yang diperoleh sebagai berikut:

Uji t

Keterangan thitung ttabel Sig. Keterangan Motivasi 5,254 1,985 0,000 ada pengaruh individu Persepsi diri 2,619 1,985 0,000 ada pengaruh individu Sumber : Data primer diolah, 2017

Berikut langkah-langkah perhitungan signifikansi secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut:

a) Komposisi hipotesis

H0 :  = 0, tidak ada pengaruh Motivasi terhadap Keputusan pembelian.

H1 :   0, ada pengaruh Motivasi terhadap Keputusan pembelian.

b) Level of significant = 0,05

c) Nilai t tabel = t /2; (n-k-1) = t 0,025; 100 - 2 - 1 = 1,985

Ho diterima apabila -ttabel < thitung <-ttabel

Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel d) Nilai t hitung

Dari hasil perhitungan komputer SPSS versi 21.00 dapat diperoleh thitung sebesar 5,254.

(11)

7

Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 5,254 > ttabel = 1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Motivasi terhadap Keputusan pembelian. Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan hipotesis pertama yang menyatakan “Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap Keputusan pembelian kecantikan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta ” terbukti kebenarannya. 2) Uji t yang berkaitan dengan Persepsi diri (X2) terhadap

Keputusan pembelian (Y) Langkah-langkah pengujian : a) Komposisi hipotesis

H0 :  = 0, tidak ada pengaruh Persepsi diri terhadap Keputusan pembelian.

H1 :   0, ada pengaruh Persepsi diri terhadap Keputusan pembelian.

b) Level of significant = 0,05

c) Nilai t tabel = t /2; (n-k-1) = t 0,025; 100 - 2 - 1 = -1,985

Ho diterima apabila -ttabel < thitung <-ttabel

Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel d) Nilai t hitung

Dari hasil perhitungan komputer SPSS versi 21.00 dapat diperoleh thitung sebesar 2,619.

e) Kesimpulan

Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 2,619> ttabel = 1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Persepsi diri terhadap Keputusan pembelian. Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan hipotesis kedua yang menyatakan “ Persepsi diri berpengaruh positif signifikan

(12)

8

terhadap Keputusan pembelian kecantikan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta ” terbukti kebenarannya. 3.4 Uji Koefisien Determinasi R2

Uji Koefisien Determinasi (R2)

R R2 Keterangan

0,739 0,547 Persentase pengaruh 54,7% Sumber : Data primer diolah, 2017

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,547, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model (Motivasi dan Persepsi diri) menjelaskan variasi Keputusan pembelian kecantikan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta sebesar 54,7% dan 55,3% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, beberapa simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1) Motivasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel motivasi signifikansi sebesar 5,254 > 1,985

2) Persepsi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini terbukti dari hasil nilai signifikansi pada variabel komisaris independen sebesar 2,619 > 1,985

3) Motivasi rasional lebih mempengaruhi mahasiswa FEB UMS dalam keputusan pembelian dibandingkan dengan motivasi emosional dilihat pada jumlah rata-rata skor kuesioner 4,09 banding 3,26 4.2 Keterbatasan Penelitian

(13)

9

Penulis menyadari Penelitian yang dilaksanakan ini memiliki keterbatasan. Keterbatasan ini perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan datang maupun pembaca. Keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1) Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan kuisioner dalam pengambilan jawaban dari responden, sehingga penulis tidak mengawasi secara langsung atas pengisian jawaban tersebut. Kemungkinan jawaban dari responden tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dikarenakan kondisi-kondisi terterntu masing-masing responden.

2) Faktor pengaruh Keputusan pembelian terbatas pada Motivasi dan Persepsi diri, bagian sehingga cakupannya kurang luas untuk dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen sumberdaya manusia.

3) Lingkup penelitian terbatas pada satu tempat saja yaitu Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan waktu yang digunakan dalam penelitian terbatas, sehingga hasilnya tidak dapat dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan hasil penelitian kurang maksimal.

4.3 Saran

Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menemui beberapa keterbatasan yang menyebabkan penelitian ini memiliki kekurangan-kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain:

1) Penulis diharapkan mengawasi secara langsung atas pengisian jawaban atau dengan membacakannya, sehingga jawaban dari responden dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

2) Peneliti yang akan datang, diharapkan sebagai referensi bagi peneliti yang akan datang, sehingga akan menyempurnakan kekurangan-kekurangan atau kelemahan dalam hasil penelitian yang berhubungan dengan Keputusan pembelian dengan

(14)

10

menambah-menambah variabel-variabel untuk melengkapinya, misalnya lokasi, promosi dan lain-lain.

3) Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah obyek penelitian dan menambah sampel penelitian untuk membuktikan kembali obyek penelitian dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arrizky, Mizwan. 2015. Pengaruh Rational Buying, Motive dan Emotional Buying Motive terhadap Disonansi Kognitif Pemiik Produk Laptop. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta

Durmaz, Yakup. 2014. The Impact of Psychological Factors on Consumer Buying Behavior and an Empirical Application in Turkey. Asian Social Science; Vol. 10, No. 6

Fakih, Mansour. 2010. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Penilisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Firqoh, Hikmah. 2014. Analisis Faktor-Faktor Psikologi terhadap Keputusan Pembelian Ponsel Nokia. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar

Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hawkins, Del I., Mothersbaugh, David L., dan Best, Roger J. 2007. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy. 10th Edition.New York: McGraw Hill/Irwin

Herabadi, A. G. 2007. Hubungan antara kebiasaan berpikir negatif tentang tubuh dengan body esteem dan harga diri. Jurnal Sosial Humaniora, 11

Huey, C. 1991. Consumer Behavior. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Indriarto, Fidelis, 2006, Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran dalam Proses Penyampaian Pesan Iklan, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia,Vol. 5, No. 3 Iskar, riyanti dan Shinta, Agustina. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen. Malang; UB Press. Iswara, Dana. 2003. Representasi Perempuan di Televisi Sudahkah Obyektif?. Jurnal :

(15)

11

Kotler, Phillip dan Gary Amstrong, Dasar –dasar pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001

Latif, Abdul and Abideen, Zain Ul. 2011. Effects of Television Advertising on Children: A Pakistani Perspective. European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences, Issue, 30

Nova, Firsan. 2015. Pengaruh Moral Konsumen, Persepsi Resiko dan Motif Konsumen pada Keputusan Pembelian CD/VCD Bajakan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara

Puspita, Sinta. 2014. FAKTOR UTILITARIAN DAN HEDONIS TERHADAP

LOYALITAS MELALUI KEPUASAN PELANGGAN PADA HOTEL IBIS. Jurnal

Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No. 6

Rakhmat, Drs. Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung: PT. Rosdakarya.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Schiffman, Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk. 2000. Consumer Behavior, 7th Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall Inc

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Pencemaran fisik air sungai Pada saat ini penduduk yang bermukim di area bantaran Sungai Tuwak Kelurahan Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat

Untuk keperluan penyetelan relai proteksi, arus gangguan yang dihitung tidak hanya pada titik gangguan saja, Untuk itu di perlukan cara menghitung arus gangguan hubung

Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Barat pada bulan Februari 2014 ditandai dengan peningkatan jumlah angkatan kerja, penduduk yang bekerja serta penurunan tingkat

Struktur luar (ekstrinsik) adalah segala macam unsur yang berada di luar suatu karya sastra yang ikut mempengaruhi kehadiran karya sastra tersebut, misalnya faktor sosial

Bagaimana tingkat kesehatan keuangan PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang pada tahun 2007 dan 2008 berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor : KEP-100/ MBU/ 2002 khususnya

 Pasien yang datang ke rumah sakit mendapatkan pelayanan rawat jalan pada satu atau lebih klinik spesialis pada hari yang sama, terdiri dari satu atau lebih

UPAYA PENGEMBANGAN KAWAH PUTIH TINGGI RAJA SEBAGAI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN

Semua potensi sumber daya manusia tersebut berpengaruh terhadap upaya sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan.Penelitian ini menjelaskan tentang pemahaman informan yang