• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Usulan Teknis GOR Konut.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dokumen Usulan Teknis GOR Konut.pdf"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

1.1.

1.1. U M U MU M U M

Berdasarkan hasil prakualifikasi pada Panitia ULP Pengadaan Barang Berdasarkan hasil prakualifikasi pada Panitia ULP Pengadaan Barang dandan Jasa Pemerint

Jasa Pemerintah Kabupateah Kabupaten Konawe Utara, dan n Konawe Utara, dan membacamembaca DokumenDokumen Seleksi serta setelah mengikuti rapat penjelasan sampai

Seleksi serta setelah mengikuti rapat penjelasan sampai selesai, untukselesai, untuk pekerjaan:

pekerjaan:

PERENCANAAN DESAIN PEMBANGUNA

PERENCANAAN DESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG GON GEDUNG GORR (LANJUTAN)(LANJUTAN) KAB. KONAWE UTARA

KAB. KONAWE UTARA

Berkaitan dengan hal tersebut diatas bersama ini kami menyampaikan Berkaitan dengan hal tersebut diatas bersama ini kami menyampaikan Usulan Teknis untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai upaya dari Usulan Teknis untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai upaya dari konsultan dalam hal pendekatan dan pemahaman teknis mengenai konsultan dalam hal pendekatan dan pemahaman teknis mengenai pelaksanaan pekerjaan selain itu juga merupakan salah satu persyaratan pelaksanaan pekerjaan selain itu juga merupakan salah satu persyaratan untuk mengikuti pelaksanaan pelelangan penunjukan langsung, dimana untuk mengikuti pelaksanaan pelelangan penunjukan langsung, dimana dokumen usulan ini memberikan gambaran kepada pihak Pejabat  dokumen usulan ini memberikan gambaran kepada pihak Pejabat  Pengadaan dan Kepala Satuan Kerja tentang kemampuan dan

Pengadaan dan Kepala Satuan Kerja tentang kemampuan dan penangananpenanganan pekerjaan diantaranya;

pekerjaan diantaranya; (1)

(1) Pengalaman perusahaan dapat memberikan gambaran bahwaPengalaman perusahaan dapat memberikan gambaran bahwa perusahan tersebut mampu mengerjakan pekerjaan yang sejenis perusahan tersebut mampu mengerjakan pekerjaan yang sejenis dan terkait langsung,

dan terkait langsung, (2)

(2) Pendekatan dan Metodologi adalah kemampuan manajemenPendekatan dan Metodologi adalah kemampuan manajemen perusahaan dalam mengerjakan pekerjaan baik kemampuan perusahaan dalam mengerjakan pekerjaan baik kemampuan

(2)

menterjemahkan tujuan dan sasaran kegiatan yang diharapkan

menterjemahkan tujuan dan sasaran kegiatan yang diharapkan oleholeh satuan kerja (Proyek) dan

satuan kerja (Proyek) dan

(3)

(3) Kualifikasi tenaga dimaksudkan untuk menilai kemampuan personilKualifikasi tenaga dimaksudkan untuk menilai kemampuan personil perusaha

perusahaan an dalam dalam melaksanakan melaksanakan pekerjaan pekerjaan sehingga sehingga dalamdalam pelaksanaannya tidak terdapat permasalahan yang dapat  pelaksanaannya tidak terdapat permasalahan yang dapat  mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan/ mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan/ diselesaikan dengan baik sesuai dengan apa yang dituntut dalam diselesaikan dengan baik sesuai dengan apa yang dituntut dalam Kerangka acuan Kerja (KAK).

Kerangka acuan Kerja (KAK).

1.2.

1.2. TUJUANTUJUAN

Salah satu tujuan disusunnya dokumen usulan teknis adalah untuk  Salah satu tujuan disusunnya dokumen usulan teknis adalah untuk  memenuhi persyaratan kegiatan pelelangan yang diselenggarakan oleh memenuhi persyaratan kegiatan pelelangan yang diselenggarakan oleh Panitia ULP Pengadaan Barang dan Jasa

Panitia ULP Pengadaan Barang dan Jasa untuk untuk pekerjaanpekerjaan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara

Konawe Utara dan mengikuti ketentuan-ketentuan pelelangan sesuaidan mengikuti ketentuan-ketentuan pelelangan sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam dokumen lelang.

dengan aturan dan ketentuan dalam dokumen lelang.

1.3.

1.3. SASARANSASARAN

1)

1) Pengalaman Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan baik yangPengalaman Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan baik yang terkait

terkait langsung, langsung, tidak tidak terkait terkait langsung, langsung, Pengalaman Pengalaman pada pada lokasilokasi yangyang sama, dan pengalaman manajerial serta kapasitas perusahaan sama, dan pengalaman manajerial serta kapasitas perusahaan menyediakan tenaga ahli.

menyediakan tenaga ahli.

2)

2) Metodologi dan pendekatan pelaksanaan yang diajukan olehMetodologi dan pendekatan pelaksanaan yang diajukan oleh perusahaan kami tercakup diantaranya; Pemahaman terhadap perusahaan kami tercakup diantaranya; Pemahaman terhadap

(3)

menterjemahkan tujuan dan sasaran kegiatan yang diharapkan

menterjemahkan tujuan dan sasaran kegiatan yang diharapkan oleholeh satuan kerja (Proyek) dan

satuan kerja (Proyek) dan

(3)

(3) Kualifikasi tenaga dimaksudkan untuk menilai kemampuan personilKualifikasi tenaga dimaksudkan untuk menilai kemampuan personil perusaha

perusahaan an dalam dalam melaksanakan melaksanakan pekerjaan pekerjaan sehingga sehingga dalamdalam pelaksanaannya tidak terdapat permasalahan yang dapat  pelaksanaannya tidak terdapat permasalahan yang dapat  mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan/ mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan/ diselesaikan dengan baik sesuai dengan apa yang dituntut dalam diselesaikan dengan baik sesuai dengan apa yang dituntut dalam Kerangka acuan Kerja (KAK).

Kerangka acuan Kerja (KAK).

1.2.

1.2. TUJUANTUJUAN

Salah satu tujuan disusunnya dokumen usulan teknis adalah untuk  Salah satu tujuan disusunnya dokumen usulan teknis adalah untuk  memenuhi persyaratan kegiatan pelelangan yang diselenggarakan oleh memenuhi persyaratan kegiatan pelelangan yang diselenggarakan oleh Panitia ULP Pengadaan Barang dan Jasa

Panitia ULP Pengadaan Barang dan Jasa untuk untuk pekerjaanpekerjaan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara

Konawe Utara dan mengikuti ketentuan-ketentuan pelelangan sesuaidan mengikuti ketentuan-ketentuan pelelangan sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam dokumen lelang.

dengan aturan dan ketentuan dalam dokumen lelang.

1.3.

1.3. SASARANSASARAN

1)

1) Pengalaman Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan baik yangPengalaman Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan baik yang terkait

terkait langsung, langsung, tidak tidak terkait terkait langsung, langsung, Pengalaman Pengalaman pada pada lokasilokasi yangyang sama, dan pengalaman manajerial serta kapasitas perusahaan sama, dan pengalaman manajerial serta kapasitas perusahaan menyediakan tenaga ahli.

menyediakan tenaga ahli.

2)

2) Metodologi dan pendekatan pelaksanaan yang diajukan olehMetodologi dan pendekatan pelaksanaan yang diajukan oleh perusahaan kami tercakup diantaranya; Pemahaman terhadap perusahaan kami tercakup diantaranya; Pemahaman terhadap

(4)

kerangka acuan kerja (KAK), sasaran kegiatan, ruang lingkup kerangka acuan kerja (KAK), sasaran kegiatan, ruang lingkup kegiatan, rencana kerja dan analisa

kegiatan, rencana kerja dan analisa dan pemecahadan pemecahan masalah.n masalah.

3)

3) Tata cara penyusunan laporanTata cara penyusunan laporan 4)

4) Fasilitas Pendukung dan Organisasi Pelaksanaan PekerjaanFasilitas Pendukung dan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan meliputi;meliputi; struktur organisasi, komposisi tenaga ahli dan uraian

struktur organisasi, komposisi tenaga ahli dan uraian tugasnya, sertatugasnya, serta jadwal

jadwal penugasan personilpenugasan personil..

1.4.

1.4. SISTEMATIKA PEMBAHASANSISTEMATIKA PEMBAHASAN

Usulan teknis ini disusun berdasarkan kriteria yang kami miliki, dan Usulan teknis ini disusun berdasarkan kriteria yang kami miliki, dan mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta risalah-risalah lain mengacu pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) serta risalah-risalah lain atau addenda yang kami terima dari pihak panitia baik itu melalui atau addenda yang kami terima dari pihak panitia baik itu melalui penjelasan pekerjaan (Aanwizing). Untuk memudahkan dalam penjelasan pekerjaan (Aanwizing). Untuk memudahkan dalam pembahasan kami sajikan skemati dari usulan teknis sebagai berikut:

pembahasan kami sajikan skemati dari usulan teknis sebagai berikut:  A

 A PendahuluanPendahuluan

Pada bab ini akan diuraikan mengenai umum, maksud, tujuan dan Pada bab ini akan diuraikan mengenai umum, maksud, tujuan dan sasaran serta

sasaran serta sistimatika pembahasan.sistimatika pembahasan.

B

B Latar Belakang PerusahaanLatar Belakang Perusahaan Pada bab ini akan diura

Pada bab ini akan diuraikan ikan mengenai, biodamengenai, biodata perusahaata perusahaan,n, KualifikasiKualifikasi Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, dan

Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, dan PengalamanPengalaman Perusahaan.

Perusahaan.

C

C Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Pada bab ini diurainakan mengenai Latar Belakang Kegiatan, Pada bab ini diurainakan mengenai Latar Belakang Kegiatan,

(5)

tenaga ahli

tenaga ahli yang dibutuhkan, Jangka Waktu yang dibutuhkan, Jangka Waktu PelaksPelaksanaananaan, Pelaporan,, Pelaporan, dandan profil lokasi

profil lokasi pelaksanapelaksanaan kegiatanan kegiatan

D

D Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Pada bab ini dijelaskan mengenai tanggapan konsultan secara umum Pada bab ini dijelaskan mengenai tanggapan konsultan secara umum terhadap

terhadap Kerangka Acuan Kerangka Acuan Kerja Kerja (KAK) (KAK) yang yang ada, ada, waktuwaktu pelaksanaan,pelaksanaan, hambatan dana tindak lanjut.

hambatan dana tindak lanjut.

E

E  Apresi Apresiasi asi dan Indan Inovasiovasi

Pada bab ini dijelaskan tentang Inovasi konsultan dalam Pada bab ini dijelaskan tentang Inovasi konsultan dalam melaksanakan pekerjaan.

melaksanakan pekerjaan.

F

F Pendekatan dan MetodologiPendekatan dan Metodologi

Dimana konsultan menjelaskan tentang pendekatan kegiatan secara Dimana konsultan menjelaskan tentang pendekatan kegiatan secara umum, dan prinsif dasar. Dan juga dijelaskan Metodologi umum, dan prinsif dasar. Dan juga dijelaskan Metodologi pelaksana

pelaksanaan an kegiatan.kegiatan.

G

G Rencana KerjaRencana Kerja

Pada bab ini, konsultan menyusun Rencana / program kerja dalam Pada bab ini, konsultan menyusun Rencana / program kerja dalam melaksanakan pekerjaan.

melaksanakan pekerjaan.

H

H Jadual Pelaksanaan PekerjaanJadual Pelaksanaan Pekerjaan

Pada bagian ini diuraikan jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai

Pada bagian ini diuraikan jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai dengandengan rencana kerja.

(6)

II Tenaga Ahli dan Tanggung JawabnyaTenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya

Pada bab ini konsultan memaparkan tugas kebutuhan dan tanggung Pada bab ini konsultan memaparkan tugas kebutuhan dan tanggung jawab tenaga ahli dalam melaksanakan pekerjaan.

jawab tenaga ahli dalam melaksanakan pekerjaan.

JJ Jadual Penugasan Tenaga AhliJadual Penugasan Tenaga Ahli

Pada bagian ini konsultan menyusun jadwal penugasan sesuai Pada bagian ini konsultan menyusun jadwal penugasan sesuai dengan kebutuhan, rencana kerja dan tanggung jawab tenaga ahli. dengan kebutuhan, rencana kerja dan tanggung jawab tenaga ahli.

K  Organisasi Pelaksanaan PekerjaanOrganisasi Pelaksanaan Pekerjaan Pada

Pada bab bab ini ini dijelaskan dijelaskan tentang tentang organisasi organisasi KonsultanKonsultan dalamdalam melaksanakan pekerjaan.

melaksanakan pekerjaan.

L

L PelaporanPelaporan

Pada bab ini dijelaskan tentang kebutuhan pelaporan dan jumlah Pada bab ini dijelaskan tentang kebutuhan pelaporan dan jumlah laporan yang diwajibkan dalam KAK.

laporan yang diwajibkan dalam KAK.

M

M Staf PenunjangStaf Penunjang

Pada bab ini dijelaskan kebutuhan tenaga penunjang dan jadwal Pada bab ini dijelaskan kebutuhan tenaga penunjang dan jadwal penugasannya.

penugasannya.

N

N Fasilitas PenunjangFasilitas Penunjang

Pada bab ini dijelaskan daftar peralatan yang akan digunakan dalam Pada bab ini dijelaskan daftar peralatan yang akan digunakan dalam melaksanakan pekerjaan serta jadwal penggunaannya.

melaksanakan pekerjaan serta jadwal penggunaannya.

O

(7)

2.1. Pendahuluan

Perusahaan CV. LIMPAH KARYA KONSULTAN berdiri dengan titik tolak dan keinginan yang kuat untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam gerak  langkah pembangunan diwilayah Sulawesi Tenggara Khususnya dan Nasional pada umumnya serta hasrat untuk membenkan karya dan sumbangsih yang terbaik bagi bangsa dan masyarakat.

Bidang jasa konsultansi merupakan bidang usaha yang kami tangani, dimana tenaga-tenaga ahli professional yang kami miliki siap berperan aktif dengan penuh dedikasi dan loyalitas dalam rangka mewujudkan program- program pembangunan disetiap sektor. Baik itu program pemerintah maupunswasta.

Sebagai langkah awal untuk mewujudkan keinginan tersebut, Kami susun buku perkenalan perusahaan ini untuk memberikan gambaran secara global mengenal perusahaan kami.

Adapun informasi yang dapat kami sampaikan antara lain meliputi Lingkup Layanan yang kami berikan yang mencakup bidang dan jenis pekerjaan, Tenaga Ahli Professional dan berbagal disiplin ilmu yang menjadi armada kami, serta Peralatan Kerja dan Operasional yang mendukung kegiatan perusahaan.

Akhirnya, semoga dokumen ml dapat menjadi jembatan pemahaman bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik pihak Pemerintah maupun

(8)

Swasta terhadap jasa-jasa yang kami tawarkan. Dan semoga dapat  memberi manfaat.

2.2. Data Umum Perusahaan

Nama Perusahaan

 Akte Pendirian

Notaris : ARMANSYAH SH. Nomor : 32

Tanggal : 10 Oktober 2010

Keanggotaan Organisasi PERKINDO

Nomor : 0028/KTA-SULTRA/I/2013. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

02.679.078.2-811.000

2.3. Lingkup Pelayanan Jasa Konsultansi

TEKNIK SIPIL

(9)

jasa Nasehat/Pra-Desain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Keairan

Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi

 ARSITEKTUR

Jasa Nasihat/Pra-Disain, Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural

Jasa Arsitektural Lansekap

TEKNIK LINGKUNGAN

Jasa Teknik Lingkungan Jasa Perencanaan Urban

JASA INSPEKSI TEKNIS

Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan

Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi

Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Keairan

Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya

(10)

2.4. Stuktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan ini menunjukan bagaimana perusahaan itu dikelola hingga menghasilkan suatu karya nyata bagi peran sertanya dalam pembangunan bangsa. Sesuai dengan sifat profesionalisme yang ingin dicapai oleh seluruh elemen perusahaan maka, cara pengelolaan perusahaan mulai dari hal-hal yang bersifat administrasi sampai dengan hal-hal yang bersifat teknis harus dikelola dengan professional pula, sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmu yang dimiliki oleh masing-masing penangung jawab bidang dalam perusahaan. Untuk bisa lebih memahami , perusahaan kami, maka kami tampilkan Struktur Organisasi Perusahaan yang ditampilkan dalam Bagan II -1 Struktur Organisasi Perusahan.

(11)

CV. LIMPAH KARYA KONSULTAN

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

2.5. Personil Perusahaan

Dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan bidang layanan jasa kepuasan konsumen sangatlah diutamakan, untuk dapat memuaskan konsumen dengan hasil kinerja perusahaan yang baik secara administrasi, teknis dan keuangan serta tepat waktu dalam menyelesaiakan pekerjaan, teramat sangat diperlukan tenaga-tenaga ahli yang professional dalam bidangnya. Untuk menangani pekerjaan dimaksud perusahaan kami akan

KOMISARIS DIREKTUR UTAMA DIREKTUR  BAGAN  ADM/KEUANGAN DIVISI

PENGAWASAN PERENCANAANDIVISI

(12)

merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan-perusahaan partnership.

2.6. Daftar Pengalaman Perusahaan

Setelah sekian lama menggeluti biadang pelayanan Jasa Konsultansi, kepercayaan yang didapat untuk melaksanakan pekerjaan. hat ini bisa ditunjukan dari pengalaman perusahaan dalam menangani proyek-proyek baik itu dari Instansi Pemerintah maupun Swasta semakin meningkat, Adapun sebagai gambaran proyek-proyek yang pernah ditangani oleh CV. LIMPAH KARYA KONSULTAN terutama dalam bidang Jalan dan Jembatan baik itu sebagai konsultan utama maupun sebagai assosiet tersaji dalam Daftar Pengalaman Perusahaan dan Uraian Pengalaman Perusahaan 10 tahun terakhir.

(13)

3.1. LATAR BELAKANG PROYEK / KEGIATAN  A. Umum

Program pembangunan dan peningkatan fasilitas prasarana bangunan pemerintahan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kab. Konawe Utara dalam rangka menigkatkan mutu dan kualitas serta upaya pengelolaan asset-aset daerah.

Kegiatan pembangunan dibidang prasarana pemda khsusnya di sector bangunan gedung dan fasilitas lainnya selama ini telah mengacu kepada konsep pembangunan berkelanjutan. Konsep ini meliputi kegiatan penyiapan desain, pelaksanaan konstruksi.

Agar dapat terlaksana sesuai target yang ditetapkan diperlukan suatu perencanaan yang lebih matang dan terkendali, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : Ketersediaan Kebijakan di daerah : Pemerintah diharapkan mempunyai dan menunjukkan komitmen politis untuk memberikan perhatian terhadap keberadaan dan penanganan masalah banguan gedung dan fasilitas pendukung lainnya.

Ketersediaan Pembiayaan Sektor Prasarana dan Sarana : kesediaan dan komitmen pemerintah untuk dapat mengalokasikan sharing dana dari APBD untuk mengisi program penanganan fasilitas pemda.

(14)

Alokasi yang dapat digunakan untuk membantu perbaikan sarana dan prasarana bangunan pemerintahan.

Dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Lanjutan GOR. pada Dinas Pemuda dan Olah Raga Kab. Konawe Utara perlu mempersiapkan program kerja yang meliputi perancangan dan perencanaan yang terdiri atas studi kelayakan dan detail perancangan teknik (Detail Engineering Design) yang menghasilkan dokumen perancangan yang sesuai dengan sasaran fisik yang diperlukan.

Untuk mempersiapkan pelaksanaan Pembangunan Lanjutan GOR. pada Dinas Pemuda dan Olah Raga Kab. Konawe Utara, pada tahap pembuatan dokumen perencanaan dan dokumen pelelangan, Konsultan Perencana harus mengacu pada peraturan penyelenggaraan dan pedoman teknis perencanaan. Selain itu hasil perencanaan harus disusun dalam laporan perencanaan menurut  prosedur dan tahapan proses perencanaan sesuai dengan kriteria dan waktu perencanaan.

Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara, merupakan salah satu program pemerintah Kab. Konawe Utara, untuk meningkatkan pelayanan dan kebutuhan akan bidang olahraga.

B. Pedoman Pelaksanaan

Pedoman teknis untuk perencanaan bangunan antara lain ialah:

a. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SNI – 03 – 1727 – 1989.

(15)

b. Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03 – 2847 – 2002.

c. Spesifikasi Bahan Bangunan Indonesia, SNI 03 – 6861 – 2002. d. Peraturan Umum Bahan Bahan Bangunan Indonesia Tahun 1982; e. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Tahun 1977

f. Standar Penerangan Buatan dalam Gedung Tahun 1978 Departemen Pekerjaan Umum;

g. Peraturan, Pedoman, Standar atau Ketentuan – ketentuan teknis yang lain yang berhubungan dengan rumah dan gedung.

3.2. MAKSUD, TUJUAN dan SASARAN  A. Maksud

Maksud dari Kegiatan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara yakni untuk mendukung visi dan misi Bank Pembangunan Daerah Konawe Utara. Selain itu maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah :

a. Masukan rencana dan program pembangunan fisik bagi Pemerintah Kab. Konawe Utara dalam penanganan fasilitas pemda.

b. Masukan teknis bagi pemerintah Kab. Konawe Utara dalam bentuk  rincian penyelenggaraan, pengelolaan dan pemeliharaan dalam upaya penataan dan peningkatan kualitas bangunan utamanya fasilitas lainnya.

c. Masukan teknis bagi Pemerintah Kab. Konawe Utara dalam mengarhkan peran serta seluruh pelaku pembangunan (pemerintah

(16)

swasta, masyarakat lokal, investor) dalam mewujudkan lingkungan yang dikehendaki.

B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara adalah tersusunnya suatu perencanaan khususnya desain Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR yang menjadi acuan dalam pelaksanaan konstruksi guna untuk menjadi menjadi titik pelayanan Publik Pemerintahan di Kabupaten Konawe Utara dengan tidak mengabaikan filosofi dan usulan bentuk bangunan (bernuansa khas kedaerahan) dengan tidak  meninggalkan standarisasi kantor cabang yang ada (Prototype).

C. Sasaran

Sasaran Kegiatan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utaraini adalah :

1. Tersusunnya masukan rencana dan program pembangunan fisik  bagi Pemerintah Kab. Konawe Utara.

2. Tersusun masukan teknis bagi Pemerintah Kab. Konawe Utara dalam bentuk rincian pengendalian penanganan bangunan gedung dan fasilitasnya.

3. Tersusunnya Perencanaan Pembangunan Gedung GOR. 4. Tersusunnya rencana investasi dan pembiayaan.

(17)

3.3. LINGKUP KEGIATAN

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya mengacu kepada Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Permukiman dan Prasana Wilayah Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, meliputi tugas-tugas perencanaan fisik bangunan yang terdiri dari:

a. Persiapan atau konsepsi perencanaan, seperti : mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah), membuat  interpretasi secara garis besar terhadap KAK, program kerja perencanaan, konsep perencanaan, sketsa gagasan, konsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.

b. Penyusunan pra–rencana seperti membuat rencana tapak, pra– rencana bangunan dan mengurus perizinan sampai mendapatkan advis planning, keterangan persyaratan bangunan dan perijinan lingkungan (UKL / UPL).

Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :

Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan trimatra bila diperlukan. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.

Garis besar spesifikasi teknis (Outline Technical Specifications)

Perkiraan biaya(Engineering Estimate)

c. Penyusunan rencana detail, seperti membuat gambar-gambar perencanaan, gambar-gambar detail, Rencana Kerja dan Syarat-syarat

(18)

(RKS), rincian volume pelaksanaan pekerjaan (Bill of Quantity), rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi dan menyusun laporan akhir perencanaan.

d. Persiapan pelelangan, seperti membantu Komite Pelelangan di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu Komite dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.

e. Pelelangan, seperti membantu Panitia pada waktu pelaksanaan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu Panitia dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas- tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

f. PengawasanN Berkala,seperti memeriksa pelaksanaan pekerjaan

kesesuaiannya dengan encana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan dan membuat laporan akhir pengawasan berkala. Bersama-sama dengan Kontraktor menyusun petunjuk penggunaan, pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk  yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan.

Selain lingkup tugas yang harus dilakukan oleh konsultan perencana, juga beberapa aitem kegiatan yang wajib dilakukan oleh konsultan antara lain :

1. Menyiapkan format-format pendataan secara lengkap dan dapat  mengakomodir permasalahan lapangan.

(19)

2. Melakukan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer maupun sekunder sebagai bahan analisis.

3. Menyusun Detail Engineering Design (Rencana Arsitektur Bangunan, Rencana Struktur & Konstruksi Bangunan serta Rencana Interior dan kebutuhan fasilitas pendukung).

4. Menyusun Rencana Anggaran Biaya

5. Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

3.4. PRODUK / KELUARAN KEGIATAN

Sesuai dengan ruang lingkup dalam KAK ini keluaran dari Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara adalah :

1. Site Plan

2. Dokumen Perencanaan (Gambar Kerja). 3. Dokumen Rencana Kerja dan syarat-syarat 4. Dokumen Rencana Anggaran Biaya.

3.5. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 1 (satu) bulan kalender sejak dikeluarkannya SPMK.

3.6. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Dalam pelaksanaannya dibutuhkan tenaga ahli dengan kualifikasi sebagai berikut :

(20)

1) Team Leader.

Team Leader akan melaksanakan pekerjaan yang bersifat subtantive, dengan persyaratan keahlian dan pengalaman sebagai berikut :

a. Memiliki latar belakang pendidikan S1 di bidang Arsitektur. b. Mampu memimpin Tim kerja secara efektif

c. Memiliki kemampuan komunikasi dan daya analisis yang baik  terhadap situasi yang berkembang dan familiar terhadap permasalahan-permasalahan bangunan.

d. Mampu memformulasikan gagasan-gagasan berdasarkan input – input yang ada, merumuskan kebijakan yang efektif.

e. Tinggal di wilayah kerjanya selama masa kegiatan proyek  berlangsung.

2) Ahli Arsitektur (satu orang) :

Ahli Arsitektur adalah seorang sarjana (S1) dari disiplin ilmu Teknik  Arsitektur dengan pegalaman pada bidang Perencanaan Gedung.

3) Ahli Sipil (Satu orang) :

Ahli Sipil adalah seorang sarjana (S1) dari disiplin ilmu Teknik Sipil dengan pegalaman pada bidang konstruksi Bangunan Gedung.

Selain itu tenaga-tenaga tersebut juga akan ditunjang oleh tenaga penunjang lainnya yaitu :

a) Asisten Ahli Arsitektur (Dua orang)

Adalah alumni setingkat S1 yang berpengalaman di bidang Perencanaan Gedung.

(21)

b) Asisten Ahli Sipil (Dua orang)

Adalah alumni setingkat S1 yang berpengalaman di bidang Konstruksi Bangunan Gedung.

c) Surveyor (Tiga orang) :

Adalah alumni setingkat STM/SMK/SLTA yang berpengalaman di bidangnya.

d) Drafter CAD (empat orang)

Adalah alumni S1/D3/SMK atau yang setara dan telah berpengalaman di bidangnya.

e) Estimator (tiga orang)

Adalah alumni S1/D3/SMK atau yang setara dan telah berpengalaman di bidangnya.

f) Operator Komputer (satu orang)

Adalah alumni S1/D3/SMK atau yang setara dan telah berpengalaman di bidangnya.

g) Administrasi (satu orang)

Adalah alumni S1/D3/SMK atau yang setara dan telah berpengalaman di bidangnya.

3.7. PELAPORAN/DOKUMEN

Adapun produk yang dihasilkan oleh konsultan berupa Dokumen Perencanaan, terdiri dari:

a. Gambar / foto dokumentasi Eksisting Lokasi b. Gambar Pengukuran Topografi

(22)

1. Gambar Site/Blok Plan dan Situasi Kawasan (1:750) 2. Gambar Situasi (1:400)

3. Gambar Denah (1:100)

4. Gambar Tampak: Depan, Samping, Belakang (1:100) 5. Gambar Perpektif 3 dimensi untuk bangunan gedung.

6. Gambar Potongan: Melintang, membujur, Potongan Prinsip dan Detail ( 1:100, 1:50, 1:10, 1:5)

7. Gambar Struktur

8. Gambar Rencana-rencana 9. Gambar Instalasi Listrik 10.Gambar Detail/Penjelas.

Selain itu konsultan wajib menyusun Dokumen Lelang yang terdiri atas : a. Rencana Kerja dan Syarat-sarat yang memuat:

1. Syarat Umum Pelaksanaan

2. Syarat Administrasi dan Petunjuk bagi peserta lelang 3. Syarat Teknis Pelaksanaan

b. Daftar Kuantitas Pekerjaan (Bill of Quantitty)

c. Daftar Harga bahan (sesuai harga Lokasi pembangunan) d. Engineer Estimate (EE).

e. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan Addendum Dokumen Lelang. f. Perijinan-perijinan yang diperlukan.

(23)

Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) dan mengikuti penjelasan pekerjaan, maka tanggapan kami terhadap semua uraian yang tercantum didalam Kerangka Acuan Kerja adalah sebagai berikut :

4.1. TERHADAP SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

Semua uraian penjelasan–penjelasan syarat-syarat administrasi maupun penjelasan tambahan yang diberikan cukup jelas, sehingga dalam pengajuan usulan Administrasi tidak terjadi hambatan.

4.2. TERHADAP SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN

Setelah membaca Kerangka Acuan Kerja mengenai syarat-syarat tekniks pelaksanaan kegiatan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara dan pejelasan tamabahan yang terdiri dari;

 Lingkup Kegiatan;

 Jumlah Tenaga dan Spesialisai Keahlian serta pengalaman yang dimiliki;

(24)

Dari uraian tersebut di atas kami dari Konsultan memahami dan mengerti Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebagai pedoman dalam penyusunan Usulan Teknis.

4.3. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan secara keseluruhan kegiatan ini ini adalah 1 (satu) bulan. Lokasi pelaksanaan kegiatan yakni di Kab. Konawe Utara tepatnya di Wanggudu Kab. Konawe Utara untuk mengantisipasi keterlambatan pelaksanaan dilapangan, tim konsultan lebih proaktif  melakukan survey dan identifikasi kegiatan dengan melibatkan seluruh tim dengan membagi job sesuai dengan spesifikasi keilmuan yang dimilikinya. Untuk itu fokus kegiatan harus bisa diselesaikan tepat waktu. Kuncinya adalah dalam pelaksanaan kegiatan lapangan harus dilakukan dengan memanfaatkan semua tim konsultan dan penyusunan DED harus lebih terfokus.

4.4. HAMBATAN BIROKRASI

Sebelum melaksanakan kegiatan terlebih awal dilakukan konsultasi dengan pemerintah setempat dan instansi terkait, dengan keterbatasan waktu yang disiapkan sangat singkat sehingga pelaksanaan konsultasi dapat dipastikan mendapat hambatan. Sehingga untuk menyikapi persoalan tersebut maka konsultan harus lebih proaktif melakukan pertemuan dengan pemerintah dan instansi terkait untuk memperoleh saran dan gagasan khususnya dalam proses penyusunan DED.

(25)

Inovasi adalah gagasan atau ide yang dianggap baru dan dianggap berguna untuk tercapainya pelaksanaan kegiatan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara tanpa bertentangan dengan prinsif-prinsif penanaganan yang ada.

Gagasan baru yang diusulkan dalam pelaksanaan dilapangan dititik beratkan pada percepatan pelaksanaan survey, pengukuran, perhitungan volume dan biaya perencanaan serta proses penyusunan desain (DED).

5.1. REGRUITMEN TEANAGA

Regritmen tenaga menggunakan persyaratan dan kriteria yang jelas. Seleksi dilakukan secara transparan dan bertahap sebagai berikut :

a. Persyaratan administratif, yang meliputi antara lain : syarat  pendidikan, kesehatan, umur, pengalaman kerja dan lain sebagainya.

b. Tes pengetahuan umum dan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan dengan menilai kemampuan daya nalar, aspek emosional, dan kemampuan komunikasi dan bersosialisasi.

Serangkaian tes dan wawancara tersebut diatas pada dasarnya mempertemukan antara persyaratan tugas dengan karakteristik individu

(26)

ada kemungkinan terdapat calon-calon yang telah mempunyai pengalaman diberbagai proyek yang sejenis.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan sebagai tolak ukur antara lain :

a. Intelektual. (cara berpikir induktif dan deduktif, daya tangkap verbal, daya tangkap dalam hal mekanis)

b. Sosial. (komunikasi, dan tampil menyenangkan, memahami sikap orang lain, kearifan, keterampilan bergaul).

c. Emosi. (kemampuan untuk menyesuaikan diri, suasana hati yang terbuka, sikap pandang positif).

d. Minat. (mempunyai minat dalam berkomunikasi, mempunyai minat  dalam gagasan baru, mempunyai minat pada perubahan).

e. Lain-lain. (tidak pernah tersangkut perbuatan tercela / kriminal, dapat berkomunikasi bahasa daerah setempat walaupun syarat ini tidak mutlak, kesehatan umum baik).

5.2. PELAKSANAAN SURVEY 

Sebelum dilakukan penyusunan Desain perlu dilakukan pertemuan dengan pengguna jasa dengan konsultan untuk mendapatkan persamaan persepsi terhadap pelaksanaan pekerjaan. Selain penyamaan persepsi juga perlu dibahas mengenai jenis desain yang akan direncanakan sehingga dalam pelaksanaan survey dan identifikasi, tim konsultan benar-benar tepat sasaran dan dapat memecahkan persoalan dan isu penanganan prasarana bangunan yang selama ini menjadi persoalan pemda provinsi.

(27)

5.3. PERUMUSAN POTENSI DAN MASALAH

Pelaksanaan survey dan identifikasi lokasi yang telah memberikan gambaran lokasi kegiatan yang kemudian dianalisis berdasarkan hasil analisa dilapangan dan perlu dirumuskan potensi dan masalah yang pemecahannya sehingga penyusunan DED dapat berjalan sesuai dengan rencana.

5.4. PELESTARIAN

Pelestarian kegiatan sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan intansi dalam mengoprasikan, memanfaatkan, dan memelihara prasarana dan sarana yang ada. Secara umum aspek yang perlu diperhatikan dalam pelestarian adalah pengelolaan prasarana penyampaian pelayanan dan tata cara pemeliharaan pasca konstruksi. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil pelaksanaan yang dapat  bertahan lama dan dimanfaatkan sesuai dengan tujuan proyek.

(28)

6.1. PENDEKATAN UMUM KEGIATAN

Prinsip dasar atau cara kerja adalah, semua pihak ditingkat manapun dan dengan peran apapun harus mengikat diri dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip bekerja sebagai berikut :

Demokrasi

Partisipasi transparansi Akuntabilitas

Desentralisasi

Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara merupakan program pembangunan dengan pendekatan partisifasi pemerintah melalui:

a. Pembangunan yang berkualitas, artinya semua inprastruktur yang dibangun harus memenuhi standar teknik yang telah ditetapkan.

b. Partisipatif, artinya pemda terlibat secara epektif dalam kegiatan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemanfaatan. c. Keterpaduan pembangunan, artinya kegiatan yang dilaksanakan

(29)

Prinsif-prinsif dasar penyelenggaran program adalah sebagai berikut:

a. Pemilihan lokasi kegiatan berdasarkan hasil konsultasi dengan pemerintah dan instansi terkait sehingga diperoleh dukungan dari masyarakat (acceptable). Hasil ini berlaku baik pada pemilihan lokasi dan penentuan solusi tekniks, penentuan mekanisme pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pengadaan, maupun pada penetapan mekanisme pengelolaan prasarana.

b. Pemilihan lokasi pelaksanaan kegiatan tepat sasaran dan dapat  memecahkan permasalahan.

c. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan bersama-sama secara terbuka dan diketahui oleh semua unsur (transparent) melalui penyediaan media komunikasi dan informasi yang akurat dan mudah diakses oleh masyarakat.

d. Penyelenggaraan kegiatan harus dapat dipertanggung jawabkan (accountable) dalam hal ketepatan sasaran dan ketepatan waktu.

e. Penyelenggaraan kegiatan dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan (sustainable) yang ditandai dengan adanya pemanfaatan, pemeliharaan dan pengelolaan prasaran dan sarana.

6.2. METODOLOGI PELAKSANAAN

6.2.1. Persiapan

(30)

mobilisasi, baik mobilisasi personil maupun mobilisasi peralatan serta tenaga penunjang, menyusun rencana kerja, jadwal pelaksanaan kegiatan, menyusun pembagian tugas masing-masing tenaga ahli dan tenaga penunjang.

6.2.2. Koordinasi/Konsultasi 

Kegiatan ini merupakan kegiatan awal di lokasi pekerjaan yang harus dilaksanakan, dan merupakan tolak ukur berjalannya kegiatan sesuai yang diharapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Hal-hal yang harus dilakukan oleh pihak konsultan dalam kegiatan koordinasi adalah sebagai berikut:



Koordinasi ditingkat pemerintah sebagai upaya penyampaian yang sekaligus mendapatkan izin dan rekomendasi untuk  pelaksanaan kegiatan survey di lapangan.



Konsultasi dilakukan baik secara formal (untuk pembahasan dokumen) maupun informal;



Petugas dari Dinas terutama Kepala Satuan Kerja berperan aktif dalam setiap langkah yang ditempuh oleh konsultan;



Stake Holders disertakan dalam setiap pembahasan dan langkah apabila dimungkinkan.

6.2.3. Observasi dan Pengumpulan Data

Observasi dan pengumpulan data yang harus dilakukan oleh tim konsultan guna mempermudah dalam proses survey dan

(31)

pengukuran di lokasi perencanaan, adapun data-data yang dibutuhkan antara lain :



Peta lokasi perencanaan.



Data profil.



Informasi lain yang relevan dengan pelaksanaan kegiatan. 6.2.4.  Survey Lokasi dan Pengukuran

Menindaklanjuti data hasil observasi tim konsultan melakukan survey dan pengukuran sesuai dengan arahan dari Pihak  pengguna jasa. Lokasi yang disurvey merupakan hasil usulan dari instansi yang terkait sesuai skala prioritas. Survey dimaksudkan untuk mengetahui lokasi pelaksanaan kegiatan yang menjadi sasarana pelaksanaan kegiatan. Pengukuran dilakukan untuk menunjang proses penyusunan Detail Engineering Desing (DED).

6.2.5. Evaluasi dan Analisis Data

Data hasil survey dan observasi kemudian dilakukan evaluasi dan analisis kelayakan data, sehingga proses desain benar- benar tepat pada sasaran yang ingin dicapai berdasarkan kerangka acuan kerja.

6.2.6. Penyusunan DED

Penyusunan DED yang berisikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan tahun 2014 sesuai dengan skala prioritas dan total

(32)

Adapun tahapan pelaksanaan penyusunan DED antara lain :  A. Konsep Rencana Teknis

Sebelum kegiatan perencanaan desain dilakukan terlebih dahulu tim konsultan melakukan kegiatan sebagai berikut:

 Inventarisasi permasalahan dan kebutuhan pada Lokasi Pembangunan,

 Mengevaluasi keadaan lahan secara lengkap termasuk  pengukuran dilapangan,

 Mengolah data dan informasi yang diterima dari User atau pihak ketiga,

 Membuat konsepsi rancangan yang terbaik dan ekonomis,

 Menyusun program perancangan dan perkiraan biaya Sesuai dengan kondisi lokasi untuk persetujuan dengan Pemberi Tugas,

 Menyusun jadwal dan proses kegiatan perancangan.

B. Pra Rencana Teknis

Untuk membantu Pemberi Tugas memperoleh pengertian yang lebih mendalam atas program rancangan yang telah diputuskan, maka Konsultan Perencana harus membuat :

 Gambar Situasi

 Gambar Rencana Tapak Bangunan atau Site Bangunan.

(33)

C. Pengembangan Rencana Teknis

Pada Tahap ini sudah dipastikan mengenai ukuran, wujud karakter proyek secara menyeluruh dan terpadu, kelayakan, estetika, dan konstruksi bangunan. Dalam hal ini skala gambar lebih besar dan lebih rinci dan dapat dipahami sebagai dasar konstruksi fisik. Gambar-gambar kejelasan dan informasi yang dibuat konsultan meliputi:

 Rencana tapak, hubungan denah lantai dasar dan rencana tapaknya, ketinggian ruangan dan peil tanah halaman luar jalan masuk/pintu masuk halaman bangunan dan informasi bahan bangunan yang digunakan (Skala 1: 400)

 Tampak, menunjukkan pandangan empat sisi dan kejelasan bahan bangunan yang dipakai, (Skala 1:100)

 Potongan melintang dan memanjang, menunjukkan ketinggian langit-langit pada setiap lantai dan ketinggian atap bangunan secara keseluruhan, kepastian bentuk  rangka atap (kuda-kuda), ukuran anak tangga, tinggi ambang pintu dan jendela serta letak instalasi yang dimungkinkan ada agar tidak terjadi kesamaan posisi untuk instalasi yang berbeda (Skala 1:100, 1:50, 1:10, 1:5)

 Laporan Teknis, menjelaskan perhitungan struktur lebih rinci tentang bangunan.

(34)

 Rencana Anggaran Biaya (RAB), dibuat lebih rinci dan sistematis berdasarkan harga hasil survei pasar, baik  harga material bangunan maupun upah tenaga pekerja, dengan menggunakan koefisien penggunaaan bahan dan tenaga kerja yang cermat.

D. Pembuatan Gambar Detail

Pada tahap ini konsultan sudah harus membuat dan menyajikan output (hasil karya) secara lengkap sebagai dokumen pelelangan dalam jumlah 10 (sepuluh) set  dokumen yang terdiri dari:

 Menyusun Gambar- gambar kerja lengkap yang terdiri dari gambar: Situasi, Denah, Tampak dan Potongan, yang meliputi: gambar arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal, lansekap dan utilitas lainnya.

 Gambar-gambar Detail/penjelas dalam sekala kecil untuk  setiap gambar komponen struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, drainasi, lansekap dan utilitas lainnya dengan maksud agar mudah dimengerti dalam pelaksanaan lapangan sebagai kelengkapan gambar kerja.

 Membuat Laporan Perencanaan Akhir (Final Desain Report).

(35)

E. Penyusunan Dokumen Lelang

Menyusun/membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang memuat :

 Persyaratan Administrasi dan Instruksi Bagi Peserta Lelang

 Persyaratan Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan

 Persyaratan Teknis/Spesifikasi Teknis Pekerjaan

 Daftar Kuantitas Pekerjaan (Bill Of Quantity)

 Membuat Rencana Anggaran Biaya yang sesuai dengan tahapan pekerjaan yang disetujui oleh Pengguna jasa sebagai hargaEngineer Estimate(EE) (rangkap 10)

Keluaran dari DED yakni Detail Engineering Design (DAED) yang akan dilaksanakan pada tahun yang sama (2014). DED ini terdiri dari :

Gambar detail arsitektur dan gambar kerja arsitektur,

Dokumen Rencana Kerja dan syarat-Syarat (RKS),

Dokumen Bill of Quantity (BQ)

Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Dokumen Estimate Engineering (EE)

6.2.7. Penyusunan Laporan/Dokumen Kegiatan

Proses penyusunan dokumen dilakukan berdasarkan rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan dilapangan yang disampaikan kepada pihak pengguna jasa dalam bentuk laporan

(36)

Tugas dan tanggung jawab konsultan baik dalam pelaksanaan maupun produk  yang diwajibkan sudah dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan pada rapat penjelasan pekerjaan. Untuk memudahkan tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara, maka tim konsultan menyusun rencana kerja sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja. Hal tersebut bertujuan untuk  memperlancar kegiatan dilapangan, maka tim konsultan menyusun rencana kerja sesuai dengan ruang lingkup kegiatan yang disusun berdasarkan tahapan-tahapan berikut :

Tahap I Persiapan

Pada tahap ini tim konsultan melakukan persiapan, antara lain: Mobilisasi personil

Mobilisasi peralatan

penyusunan jadwal kegiatan, antara lain jadwal observasi, survey dan pengukuran, jadwal penyusunan review desain.

Pembagian tugas personil

Tahap 2 Koordinasi/Konsultasi

Pada tahap ini tim konsultan akan melakukan kegiatan koordinasi baik ditingkat Dinas PU Kab. Konawe Utara, koordinasi tingkat pemerintah prov. sultra, dan Koordinasi

(37)

ditingkat Pejabat Pengelola Teknis Kegiatan. Adapaun tahapan pelaksanaannya :

Persiapan pelaksanaan

Penyusunan jadwal koordinasi Penentuan waktu koordinasi Penyusunan bahan koordinasi Pelaksanaan koordinasi.

Tahap 3 Observasi dan Pengumpulan Data

Pada tahap ini team konsultan melakukan observasi dan pengumpulan data baik berupa data primer maupun data sekunder, data profil, peta lokasi, serta data-data lain yang relevan dengan pelaksanaan kegiatan ini.

Tahap 4 Survey Lokasi dan Pengukuran

Pada tahap ini team konsultan melakukan survey lokasi yang telah diusulkan oleh instansi teknis dan pemerintah Kab. Konawe Utara, yang kemudian ditindak lanjuti dengan pengukuran dilapangan sesuai dengan data kondisi lapangan berdasarkan skala prioritas penanganan.

Tahap 5 Evaluasi dan Analisis Data

Data-data yang telah dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder (hasil observasi dan survey lapangan) dievaluasi dan dianalisis.

(38)

Tahap 6 Penyusunan DED

Pada tahap ini konsultan menyusun desain bedasarkan hasil survey dan pengukuran, dengan mengacu kepada kemampuan pendanaan dari Pemda Konawe Utara untuk tahun pelaksanaan 2014. Produk yang dihasilkan pada proses penyusunan desain antara lain :

Gambar detail arsitektur dan gambar kerja arsitektur, Dokumen Rencana Kerja dan syarat-Syarat (RKS), Dokumen Bill of Quantity (BQ)

Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) Dokumen Estimate Engineering (EE)

Tahap 7 Penyusunan Dokumen/Laporan Kegiatan

Pada bagian ini konsultan berkewajiban menyusun dokumen dari hasil pelaksanaan kegiatan.

Tahap 8 Serah Terima Pekerjaan

Pada tahap ini, team konsultan melakukan serah terima pekerjaan kepada pihak pengguna jasa dalam hal ini Kepala Dinas Dispora Kab. Konawe Utara selaku pengguna anggaran.

Untuk lebih jelasnya tahapan pelaksanaan kegiatan tersebut diatas dapat dilihat  pada bagan terlampir dalam dokumen ini.

(39)

Guna mencapai hasil yang maksimal, maka tim konsultan menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun oleh tim konsultan, sehingga dalam pelaksanaan maupun produk yang diwajibkan yang telah dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan pada rapat penjelasan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik sesuai hasil yang diharapkan. Untuk  lebih jelasnya jadwal pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara yang disajikan oleh CV. LIMPAH KARYA KONSULTAN dapat dilihat pada tabel Lampiran.

(40)

9.1. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup proyek  maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

Tenaga ahli dibutuhkan sebagai berikut :

1. Team Leader (S1 Arsitektur)

Team Leader akan melaksanakan pekerjaan yang bersifat subtantive, dengan persyaratan keahlian dan pengalaman sebagai berikut :

a. Memiliki latar belakang pendidikan S1 di bidang Arsitektur yang berpengalaman dibidangnya.

b. Mampu memimpin Tim kerja secara efektif

c. Memiliki kemampuan komunikasi dan daya analisis yang baik  terhadap situasi yang berkembang dan familiar terhadap permasalahn-permasalahan bangunan.

d. Mampu memformulasikan gagasan-gagasan berdasarkan input – input yang ada, merumuskan kebijakan yang efektif dalam penanganan permasalahan bangunan.

e. Memahami tata pemerintahan serta sosial – budaya masyarakat  dan lingkungannya.

(41)

f. Tinggal di wilayah kerjanya selama masa kegiatan proyek  berlangsung.

2.  Ahli Sipil (S1 Teknik Sipil)(satu orang) :

Adalah seorang sarjana (S1) dari disiplin ilmu Teknik Sipil dengan ketentuan berpengalaman dibidang perencanaan.

3.  Ahli Arsitektur (S1 Teknik Arsitektur)(Satu orang) :

Adalah seorang sarjana (S1) dari disiplin ilmu Teknik Arsitektur dengan ketentuan berpengalaman dibidang konstruksi.

9.2. KOMPOSISI TENAGA AHLI

Team pelaksana yang diusulkan oleh CV. LIMPAH KARYA KONSULTAN untuk  menangani pekerjaan ini adalah tenaga ahli yang sudah berpengalaman pada bidangnya masing-masing dengan kualifikasi sebagai berikut :

a). Tenaga profesional dan mempunyai kemampuan untuk bekerja sesuai dengan apa yang tertera pada Kerangka Acuan Kerja.

b). Bersedia untuk bekerja di lapangan dan mempunyai mental yang baik sesuai dengan bidang masing – masing.

Adapun susunan team yang kami persiapkan untuk menangani pekerjaan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara terlampir :

(42)

9.3. KUALIFIKASI TENAGA AHLI

Team pelaksana yang diusulkan oleh CV. LIMPAH KARYA KONSULTAN untuk  menangani pekerjaan ini adalah tenaga ahli yang sudah berpengalaman pada bidangnya masing-masing dengan kualifikasi sebagai berikut :

 Tenaga profesional dan mempunyai kemampuan untuk bekerja sesuai dengan apa yang tertera pada Kerangka Acuan Kerja.

 Bersedia untuk bekerja di lapangan dan mempunyai mental yang baik sesuai dengan bidang masing – masing.

Adapun susunan team yang kami persiapkan untuk menangani pekerjaan ini yang dilengkapi dengan data-data personil antara lain :

 Rekaman Ijazah;

 Daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae);

 NPWP Personil;

(43)

Sesuai dengan komposisi tenaga ahli konsultan yang telah kami paparkan pada bab sebelumnya, maka kami dari CV. LIMPAH KARYA KONSULTAN menyusun jadwal penugasan tenaga ahli sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dan BOQ dari Panitia Pengadaan Jasa Konsultan untuk pekerjaan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara, dapat dilihat  pada tabel berikut.

(44)

11.1. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Untuk melaksanakan proyek ini telah disiapkan susunan tenaga ahli yang proffesional dalam bidangnya. Setiap tenaga ahli sesuai dengan keahliannya memiliki pengalaman dalam proyek-proyek sejenis, sehingga sangat mendukung untuk tercapainya tujuan dari proyek.

Team Leader yang diusulkan dalam proyek ini adalah tenaga yang mempunyai pengalaman dalam bidang perancangan. Proyek-proyek  sejenis yang pernah dilaksanakan.

Waktu keterlibatan masing-masing tenaga ahli disusun sesuai dengan jangka waktu proyek yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja

11.2. HUBUNGAN ANTARA TEAM TENAGA AHLI (KONSULTAN)

Team Leader bersma-sama dengan anggota team lainnya dalam pelaksanaan proyek dilapangan, akan selalu bekerja sama dengan koordination Team yang ditugaskan oleh Pemberi Tugas terutama Team Teknis selama pelaksanaan proyek.

a) Dinas PU Kab. Konawe Utara, bertanggung jawab mengawasi seluruh pelaksanaan proyek. Konsultan akan selalu berhubungan dengan Pemberi Tugas. Dalam pelaksanaan proyek, bila timbul

(45)

masalah di lapangan, maka konsultan pelaksanaan proyek akan melakukan diskusi dengan Pemberi Tugas untuk mengatasinya.

b) Koordinator Team akan membantu pekerjaan konsultan, terutama dalam memperlancar pelaksanaan proyek dan koordinasi dengan instansi terkait di lapangan.

11.3. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk kelancaran pelaksanaan proyek, konsultan akan menyiapkan tenaga penunjang yang akan membantu seluruh team tenaga ahli di lapangan dalam bidang keuangan, pengadaan tenaga ahli dan kegiatan- kegiatan yang menunjang lainnya.

Tugas utama Koordinator Team adalah melakukan koordinasi dan memantau seluruh kegiatan team tenaga ahli di lapangan, memberikan bantuan teknis bila diperlukan dan mereview output yang dihasilkan oleh proyek dilapangan. Organisasi konsultan yang diusulkan dapat dilihat  pada  gambar berikut yang memberi gambaran pola koordinasi dan hubungan antara Pemberi Tugas dengan konsultan.

(46)

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN

Dinas Pemuda dan Olah Raga Kab. Konawe

Utara

Opr. Komputer &  Administrasi CV. FIKRINDO KONSULTAN

TEAM LEADER

 Ahli Arsi tek tu r 

 Asis ten Ahli Arsi tektur   Asis ten Ahli Sipi lTenaga Ahli Sipi l

(47)

Hasil yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara, berupa :

1. Dokumen Gambar Kerja/DED

2. Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 3. Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB).

(48)

13.1. KEBUTUHAN TENAGA PENUNJANG

Selain tenaga ahli yang dipersyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja, juga dibutuhkan tenaga penunjang dalam pelaksanaan kegiatan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara, antara lain :

1. Tenaga Asisten Ahli Arsitektur 

Tenaga Asisten Ahli Arsitektur berjumlah 2 orang adalah alumni S1 Teknik Arsitektur yang berpengalaman dibidangnya.

2. Tenaga Asisten Ahli Sipil 

Tenaga Asisten Ahli Sipil berjumlah 2 orang adalah alumni S1 Teknik Sipil yang berpengalaman dibidangnya.

3. Tenaga Surveyor 

Tenaga Surveyor berjumlah 3 orang adalah alumni setingkat  STM/SMK/SLTA yang berpengalaman dibidangnya.

4. Tenaga Drafter CAD

Tenaga Drafter berjumlah 4 orang adalah alumni S1/D3/SMK atau yang setara dan telah berpengalaman dibidangnya

(49)

5. Tenaga Estimator 

Tenaga Drafter berjumlah 3 orang adalah alumni S1/D3/SMK atau yang setara dan telah berpengalaman dibidangnya

6. Tenaga Operator Komputer 

Tenaga Operator Komputer berjumlah 1 orang adalah alumni S1/D3 /SMK atau yang setara dan telah berpengalaman dibidangnya

7. Tenaga Administrasi 

Tenaga Administrasi berjumlah 1 orang adalah alumni S1/D3 /SMK atau yang setara dan telah berpengalaman dibidangnya

13.2. URAIAN TUGAS TENAGA PENUNJANG 1.  Asisten Ahli Arsitektur 

Asisten Ahli Arsitektur bertanggung jawab kepada tenaga Ahli Arsitektur, secara khusus akan mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan desain, tapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:

Membuat gambar CAD; Membuat Site Plan lokasi; Membuat gambar detail;

2.  Asisten Ahli Sipil 

Asisten Ahli Sipil bertanggung jawab kepada tenaga Ahli Sipil, secara khusus akan mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam

(50)

pelaksanaan kegiatan perhitungan struktur, tapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:

Melakukan perhitungan struktur; Membantu melakukan survey

3.  Surveyor 

Surveyor bertanggung jawab kepada Ketua Tim/ Team Leader, secara khusus akan mengkoordinir dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan survey lokasi, tapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut:

Melakukan survey lokasi dan observasi; Melakukan pengukuran di lapangan;

Membantu team leader dan tenaga ahli dalam mempersiapakan data kebutuhan pelaksanaan kegiatan;

4. Drafter CAD

Tugas dan tanggung jawab Drafter tidak terbatas dalam hal sebagai berikut:

Menyusun data hasil survey lapangan;

Membuat gambar detail arsitektur dan gambar kerja arsitektur; Membantu tim dalam pembuatan laporan.

4. Estimator 

Tugas dan tanggung jawab Estimator tidak terbatas dalam hal sebagai berikut:

(51)

Membuat analisa; Membuat RAB.

5. Operator Komputer 

Tugas dan tanggung jawab Operator Komputer tidak terbatas dalam hal sebagai berikut:

Membuat format survey

Membantu tim menginput data;

(52)

Sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Perencanaan Desain Pembangunan Gedung GOR (Lanjutan) Kab. Konawe Utara, maka CV. LIMPAH KARYA KONSULTAN melampirkan kebutuhan peralatan yang diperlukan untuk  memperlancar pelaksanaan pekerjaan, sebagai berikut :

Peralatan komunikasi 1 unit

Peralatan komputer dan printer A3 sebanyak 2 unit; Peralatan komputer dan printer A4 sebanyak 1 unit; Peralatan kamera/Dokumentasi 1 Unit

Peralatan alat ukur 1 set (peralatan kantor); Sewa Kendaraan Roda dua 2 Unit

Referensi

Dokumen terkait

Reviu Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015 - 2019 Satuan Kerja Pengadilan Tinggi. Bandung ini disusun berdasarkan pelaksanaan tugas dan fungsi guna mencapai tujuan

Rencana kerja ( RENJA ) SKPD Badan Pemberdayaan M asyarakat dan Pemerint ahan Desa Kabupat en Bulukum ba Tahun 2013 disusun sebagai acuan dalam menyusun rencana kegiat

a) Sebelum memulai pekerjaan pembersihan lokasi, penyedia harus memberitahukan rencana kerja secara tertulis kepada Konsultan Pengawas yang telah ditunjuk. b) Pembersihan Lokasi

Kegiatan persiapan meliputi pembentukan tim kerja, koordinasi dengan instansi terkait dan penyiapan pelaksanaan Grand Design Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah

Kerja : Tetap dan cukup jelas (vi) Bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan : Tetap dan cukup jelas (vii) Bentuk Komposisi Tim dan Penugasan : Tetap dan cukup jelas

Rencana kerja konsultan dalam pelaksanaan kegiatan Penyusunan Master Plan Air Bersih Kecamatan Silangkitang dituangkan dalam tabel jadwal pelaksanaan dimana waktu yang

Ruang Lingkup 1 Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk pelaksanaan konstruksi fisik, baik dari segi kelengkapan maupun segi kebenaarannya; 2 Menyusun program kerja yang

Keterlaksanaan jadwal Berdasarkan jadwal yang telah disusun atau diprogramkan sebelumnya bahwa dalam pelaksanaan yang sesuai dengan jadwal mencapai 100 % artinya semua guru yang