• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karsinoma Sel Basal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karsinoma Sel Basal"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Karsinoma Sel Basal

Karsinoma Sel Basal

II..

P

Pe

en

nd

da

ah

hu

ullu

ua

an

n

Tu

Tumor mor kukulit lit mermerupaupakakan n sasalah lah satsatu u dardari i bebeberberapa apa jenjenis is tumtumor or papada da yayangng manusia yang dapat diikuti sejak permulaan. Tumor kulit dapat dibagi menjadi tumor  manusia yang dapat diikuti sejak permulaan. Tumor kulit dapat dibagi menjadi tumor   jinak, tumor ganas dan tumor prakanker. Kars

 jinak, tumor ganas dan tumor prakanker. Karsinoma sel basal termasuk dalam tumor inoma sel basal termasuk dalam tumor  gan

ganas as yayang ng palpaling ing banbanyayak k diteditemukmukan an di di selseluruuruh h dundunia, ia, berbersasama ma karkarsinsinoma oma sesell skuamosa, dan melanoma maligna. Karsinoma sel basal adalah suatu tumor kulit skuamosa, dan melanoma maligna. Karsinoma sel basal adalah suatu tumor kulit yang bersifat ganas, berasal dari sel – sel basal epidermis dan apendiknya.

yang bersifat ganas, berasal dari sel – sel basal epidermis dan apendiknya.11 Tumor  Tumor  in

ini i beberkrkemembabang ng lalambmbat at dadan n jajararang ng atatau au babahkhkan an titidadak k bebermrmetetasastatasese. . SeSerinringg me

mengngenenai ai ororanang-g-ororanang g yayang ng teterprpapapar ar sisinanar r mamatatahahari ri sesertrta a titimbmbul ul papada da ususiaia pertengahan hingga tua. Lokasi

pertengahan hingga tua. Lokasi biasanya mengenai kepala dan leher.biasanya mengenai kepala dan leher.22nsiden tumor nsiden tumor  ini lebih sering pada laki – laki dibanding pada !anita.

ini lebih sering pada laki – laki dibanding pada !anita.",#",# $ama lain dari Karsinoma$ama lain dari Karsinoma Sel %asal ini adalah %asaliom, %asal Sel &pitelioma, ulkus rodens, ulkus 'a(ob, Sel %asal ini adalah %asaliom, %asal Sel &pitelioma, ulkus rodens, ulkus 'a(ob, tumor kompre(her, basal sel

tumor kompre(her, basal sel karsinoma.karsinoma.11

Karsinoma Sel %asal )KS%* adalah neoplasma ganas dari sel epitelial yang Karsinoma Sel %asal )KS%* adalah neoplasma ganas dari sel epitelial yang leb

lebih ih mirmirip ip sesel l gergerminminatiatif f folfolikeikel l ramrambut but dibdibandandingingkan kan dendengan gan laplapisaisan n sesel l basbasalal epidermis. KS% merupakan tumor fibroepitelial yang terdiri atas komponen stroma epidermis. KS% merupakan tumor fibroepitelial yang terdiri atas komponen stroma interpenden )jaringan fibrosa* dan epiltelial. Sel tumornya berasal dari primordial interpenden )jaringan fibrosa* dan epiltelial. Sel tumornya berasal dari primordial pluropotensial di lapisan sel basal, dan dapat juga dari selubung akar luar folikel pluropotensial di lapisan sel basal, dan dapat juga dari selubung akar luar folikel rambur atau kelenjar sebasea atau adneksa kulit lain. Keganasan pada karsinoma rambur atau kelenjar sebasea atau adneksa kulit lain. Keganasan pada karsinoma ini ialah kegasanan lokal )

ini ialah kegasanan lokal )localized malignant localized malignant * yaitu in+asi ke tumor ke jaringan* yaitu in+asi ke tumor ke jaringan dib

diba!aa!ah h kulkulit it )su)sub b kulkulit*, it*, fasfasia ia otootot t dan dan tultulanang, g, umuumumnymnya a tidtidak ak menmenyeyebabbabkakann kematian. Karsinoma sel basal merupakan tumor

kematian. Karsinoma sel basal merupakan tumor ganas kulit yang terbanyak tumbuhganas kulit yang terbanyak tumbuh sebagai benjolan ke(il yang selanjutnya mengalami ulserasi sentral )ulkus rodens* sebagai benjolan ke(il yang selanjutnya mengalami ulserasi sentral )ulkus rodens* dengan pinggir yang menonjol.

dengan pinggir yang menonjol.1,2,1,2,

Sinar matahari merupakan predisposisi utama untuk terjadinya kanker kulit. Sinar matahari merupakan predisposisi utama untuk terjadinya kanker kulit. leh karena itu upaya pen(egahan terhadap kanker kulit dapat dilakukan dengan leh karena itu upaya pen(egahan terhadap kanker kulit dapat dilakukan dengan pemakaian tabir surya. Tatalaksana definitif meliputi tindakan dan medikamentosa pemakaian tabir surya. Tatalaksana definitif meliputi tindakan dan medikamentosa si

siststememik ik dadan n totopipikaka. . TTinindadakakan n yayang ng dadapapat t didilalakukukakan n dadan n memembmbererikikanananangkgkaa kesembuhan yang tinggi adalah dengan bedah eksisi, untuk KS% stadium lanjut kesembuhan yang tinggi adalah dengan bedah eksisi, untuk KS% stadium lanjut pilihan utama tindakan bedah /ohs0.

pilihan utama tindakan bedah /ohs0. ekurensi tumor ini (ukup tinggi, terutamaekurensi tumor ini (ukup tinggi, terutama bila pengobatan tidak adekuat.

(2)

3enga!asan dan penemuan tumor kulit dapat dilakukan lebih teliti dan dini, 3enga!asan dan penemuan tumor kulit dapat dilakukan lebih teliti dan dini, apabila masyarakat juga ikut ditingkatkan pengetahuannya. 4engan meningkatkan apabila masyarakat juga ikut ditingkatkan pengetahuannya. 4engan meningkatkan ke(

ke(erderdasaasan n masmasyayarakrakat, at, makmaka a daydaya a tantangkagkap p akakan an penpeneraerangangan n – – penpeneraerangangann mel

melalualui i medmedia ia masmassa sa menmenjadjadi i leblebih ih manmantaptap, , dan dan dihdiharaarapkapkan n masmasyayarakrakat at akaakann da

datatang ng sese(a(ara ra sasadadar r ununtutuk k beberkrkononsusultltasasi i dedengngan an dodoktkter er atatau au pupusasat t – – pupusasatt kesehatan yang terdekat.

kesehatan yang terdekat.11

IIII..

E

Ep

piid

de

em

miio

ollo

og

gii

Keganasan kulit merupakan tiga serangkai keganasan pada umumnya yang Keganasan kulit merupakan tiga serangkai keganasan pada umumnya yang di

ditetemumukakan n di di nndodonenesisia. a. KaKarsrsininomoma a sesel l babasasal l )K)KS%S%* * memerurupapakakan n kakanknker er kukulitlit nonmelanoma yang paling banyak ditemukan di dunia, dengan kisaran 56 dari nonmelanoma yang paling banyak ditemukan di dunia, dengan kisaran 56 dari seluruh kanker kulit nonmelanoma. Karsinoma sel basal lebih sering dijumpai pada seluruh kanker kulit nonmelanoma. Karsinoma sel basal lebih sering dijumpai pada orang kulit putih atau ras Kaukasian dari pada kulit ber!arna dan paparan sinar  orang kulit putih atau ras Kaukasian dari pada kulit ber!arna dan paparan sinar  matahari yang lama dan kuat berperan dalam perkembangannya. Karsinoma sel matahari yang lama dan kuat berperan dalam perkembangannya. Karsinoma sel ba

basasal l adadalalan an kekegagananasasan n yayang ng papaliling ng babanynyak ak ditditememukukan an di di 77memeririka ka SeSeririkakat,t,  7ustralia, $e! 8ealand, dan banyak negara lainny

 7ustralia, $e! 8ealand, dan banyak negara lainnya dengan populasi kulit putih yanga dengan populasi kulit putih yang besar, dan populasi kulit pu(at yang lebih mudah terpapar sinar matahari. Lebih besar, dan populasi kulit pu(at yang lebih mudah terpapar sinar matahari. Lebih sering dijumpai pada pria !anita dengan jumlah rasio 291,1 dan biasanya timbul sering dijumpai pada pria !anita dengan jumlah rasio 291,1 dan biasanya timbul setelah usia lebih dari #: tahun atau lansia.

setelah usia lebih dari #: tahun atau lansia.22  4i negara /alaysia dan Singapura,  4i negara /alaysia dan Singapura, rasio laki – laki dibandingkan dengan perempuan hasil sama.

rasio laki – laki dibandingkan dengan perempuan hasil sama.",#",# /eskipun insidens/eskipun insidens KS% di dunia setiap tahun selalu meningkat, namun di 7sia insidens KS% masih KS% di dunia setiap tahun selalu meningkat, namun di 7sia insidens KS% masih rendah, seperti terlihat insidens di 'epang ):,1"16*, Korea ):,:#;6*, dan Tai!an rendah, seperti terlihat insidens di 'epang ):,1"16*, Korea ):,:#;6*, dan Tai!an ):,:16*.

):,:16*.55 3enelitian retrospektif di %agian lmu Kesehatan Kulit dan Kelamin )KKK* 3enelitian retrospektif di %agian lmu Kesehatan Kulit dan Kelamin )KKK*  –

 – S<3 S<3 /. /. =oesin =oesin 3alembang, 3alembang, didapatkan didapatkan adanya adanya peningkatan peningkatan insidens insidens KS%KS% pr

primimerer. . 3e3enenelilititian an TTooruruan an TL TL dkdkk. k. )2)2:::::*:*, , memendndapapatatkakan n 2: 2: kakasusus s ):):,#,#2626*,*, sed

sedangangkan kan >>ayaya a >? >? dkkdkk. . )2:)2::;:;* * menmendapdapatkatkan an #5 #5 paspasien ien ):,):,11116*.6*.;;  4iagnosis  4iagnosis standar KS% menurut klasifikasi @= adalah berdasarkan gambaran histopatologi standar KS% menurut klasifikasi @= adalah berdasarkan gambaran histopatologi menurut gro!th pattern yang disesuaikan dengan gambaran klinis, bertujuan untuk menurut gro!th pattern yang disesuaikan dengan gambaran klinis, bertujuan untuk me

menneentntukukkakan n jejeninis s penpengogobabatatan n dan dan prprogognonosisis.s.AA 3e3enelnelitiaitian n sebsebeluelumnymnyaa menunjukkan bah!a banyak perbedaan antara kedua gambaran tersebut.

menunjukkan bah!a banyak perbedaan antara kedua gambaran tersebut.1:1:

3redileksi kanker ini adalah di daerah muka yang terpajan sinar matahari 3redileksi kanker ini adalah di daerah muka yang terpajan sinar matahari )sinar <B*. 4aerah muka yang paling sering terkena ialah daerah antara dahi dan )sinar <B*. 4aerah muka yang paling sering terkena ialah daerah antara dahi dan sudut bibir, dari daerah ini 2C" atas paling sering terkena. 4ari penyelidikan yang di sudut bibir, dari daerah ini 2C" atas paling sering terkena. 4ari penyelidikan yang di lakukan di ndonesia ternyata terdapat predileksi sebagai berikut9 pipi dan dahi :6 lakukan di ndonesia ternyata terdapat predileksi sebagai berikut9 pipi dan dahi :6 DD hidung dan lipatan hidung 2;6D /ata dan sekitarnya 156D %ibir

(3)

III.

Etiopatogenesis

Karsinoma sel basal dari epidermis dan adneksa struktur )folikel rambut, kelenjar ekrin*. Terjadinya didahului dengan regenerasi dari kolagen yang sering dijumpai pada orang yang sedikit pigmennya dan sering mendapat paparan sinar  matahari, sehingga nutrisi pada epidermis terganggu dan merupakan prediksi terjadinya suatu kelainan kulit. /elanin berfungsi sebagai energi yang dapat menyerap energi yang berbeda jenisnya dan menghilang dalam bentuk panas. 'ika energi masih terlalu besar dapat merusak sel dan mematikan sel atau mengalami mutasi untuk selanjutnya menjadi sel kanker.

%eberapa peneliti mengatakan terjadinya karsinoma sel basal merupakan gabungan pengaruh sinar matahari, tipe kulit, !arna kulit dan faktor predisposisi lainnua. 3eningkatan radiasi ultra+iolet dapat menginduksi terjadinya keganasan kulit pada manusia melalui efek imunologi dan efek karsinogenik. Transformasi sel menjadi ganas akibat radiasi ultra+iolet diperkirakan berhubungan dengan terjadinya perubahan pada 4$7 yaitu terbentuknya photo product  yang disebut dimer pirimidin yang diduga berperan pada pembentukkan tumor. eaksi sinar ultra+iolet menyebabkan efek terhadap proses karsinogenik pada kulit antara lain9 induksi timbulnya menjadi sel kanker, menghambat immunosurveillance  dengan menginduksi limfosit T yang spesifik untuk tumor tertentu.

Terdapat beberapa teori dari para ahli mengenai histogenesis karsinoma sel basal. Kompre(her menyatakan bah!a karsinoma sel basal berasal dari sel basal epidermis. 7damson mengajukan teori bah!a karsinoma sel basal dari fokus embrionik laten yang timbul dari keadaan hormon pada usia lanjut. Le+er  mengemukan bah!a karsinoma sel basal bukan karsinoma dan tidak berasal dari sel basal tetapi adalah tumor ne+oid dan hamartama yang berasal dari sel germinati+um epitel primer )primary epithelial germ (ell* yaitu sel – sel yang belum matang.

Sedangkan 3inkus mengatakan bah!a karsinoma sel basal dari sel pluripoten epidermal sel yang terbentuk se(ara kontinu sepanjang hidup menjadi aktif pada usia tua dan mempunyai potemsi untuk berdiferensiasi menjadi epitel gepeng berlapis, membentuk rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar ekrin dan apokrin.

?aktor predisposisi dari Karsinoma Sel %asal91,"

1. ?aktor internal 9 umur, ras, jenis kelamin, dan genetik 2. ?aktor eksternal 9

(4)

a. Sinar <B )<B% 2A:-"2: Em*

b. Trauma pada kulit seperti bekas +aksinasi, luka bakar  (. 8at – Fat kimia hidrokarbon polisiklik

d. adiasi onisasi e. 7rsen organik

IV.

Manifestasi Klinis

Karsinoma sel basal umumnya mudah didiagnosis se(ara klinis. Suatu lesi yang mudah rusak dari bentuk a!alnya dan tidak mudah sembuh, harus di(urigai sebagai suatu keganasan kulit. 3ada umumnya, diagnosis karsinoma sel basal ditegakkan pada pasien yang memiliki lesi yang mudah berdarah kemudian sembuh dengan sempurna, namun kembali berulang.

uam dari karsinoma sel basal terdiri dari satu atau beberapa nodul ke(il seperti lilin )!aGy*, semitranslusen berbentuk bundar dengan bagian tengah lesi (ekung )(entral depression* dan bisa mengalami ulserasi dan pendarahan, sedangkan bagian tepi meninggi seperti mutiara yang merupakan tanda khas yang ada pada pinggiran tumor ini. Hejala klinis KS% yang sering dijumpai adalah bentuk lokal )nodular,ulseratif,kistik*D difus )morfea,sklerosing*9 superfi(ial )multifokal* dan fibroepithelioma 3inkus.11,12

3redileksinya terutama pada !ajah )pipi, dahi, hidung, lipat, nasolabial, daerah perorbital leher*, tetapi KS% dapat timbul pada tempat – tempat yang lain yang terpapar oleh sinar marahari, pada kulit kepala yang berambut, di belakang telinga. /eskipun jarang dapat pula dijumpai pada lengan, tangan, badan, tungkai, kaki, dan kulit kepala. 7pabila terletak di badan pola KS% (enderung pada tipe superfi(ial.11,12

(5)

Gambar 1. Predileksi Karsinoma Sel Basal. Titik titik untuk KSB superfi!ial multisentris.

 Sumber" Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. )olor atlas dan s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

Lesi dengan bentuk morfea atau sklerotik pada daerah kantus medial mempunyai peranan penting dalam in+asi ke struktur yang lebih dalam yaitu ke orbita dan sinus paranasal.1

3ada kulit sering dijumpai tanda – tanda kerusakan seperti telangiektasis dan atropi. Lesi tumor ini tidak menimbulkan rasa sakit. 7danya ulkus menandakan suatu proses kronis yang berlangsung berbulan – bulan sampai bertahun – tahun dan ulkus ini se(ara perlahan – lahan dapat bertambah besar. Hambaran klinik karsinoma sel basal ber+ariasi. Terdapat  tipe dan " sindroma klinik yaitu91,2,

 7. Tipe $odula-ulseratif )<lkus odens*

/erupakan jenis yang paling sering dijumpai. Lesi biasanya tampak sebagai lesi tunggal. 3aling sering mengenai !ajah, terutama pipi, lipat nasolabial, dahi, dan tepi kelopak mata. 3ada a!alnya tampak papul atau nodul ke(il, transparan seperti mutiara, berdiameter kurang dari 2 (m, dengan tepi meninggi. 3ermukaan tampaknya mengkilat, sering dijjumpai telangieksia, dan kadang – kadang dengan skuama yang halus atau krusta tipis. %er!arna seperti mutiara, kadang – kadang seperti kulit normal sampai eritem yang pu(at. 4engan inspeksi yang teliti, dapat dilihat perubahan pembuluh darah superfi(ial melebar )telangiektasia*. $odus mudah berdarah pada trauma ringan dan mengadakan erosi spontan yang kemudian menjadi ulkus yang terlihat di bagian sentral lesi.

Gambar /. Karsinoma Sel Basal Tipe 2odular 

Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. 3it4patri!k5s )olor atlas dan s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

(6)

Kalau telah terjadi ulkus, bentuk ulkus seperti ka!ah, berbatas tegas, dasar ireguler dan ditutupi oleh krusta. 3ada palpasi teraba adanya indurasi di sekitar lesi terutama pada lesi yang men(apai ukuran lebih dari 1 (m, biasanya berbatas tegas, tidak sakit atau gatal. 4engan trauma ringan atau bila krusta di atasnya diangkat, mudah berdarah.

Gambar . 6lkus 'odens

Sumber" Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. 3it4patri!k5s )olor atlas and s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

%. Tipe pigmented

Hambaran klinisnya sama dengan nodula-ulseratif. %edanya, pada jenis ini ber!arna (oklat atau berbintil – bintik atau homogen )hitam merata* kadang – kadang menyerupai /elanoma. %anyak dijumpai pada orang dengan kulit gelap yang tinggal pada daerah tropis.

Gambar 7. Karsinoma Sel Basal tipe pigmented

Sumber" Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. 3it4patri!k5s )olor atlas and s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

(7)

I. Tipe morphea-like atau fibrosing atau sklerosing

/erupakan jenis yang agak jarang ditemukan. Lesinya berbentuk plakat yang ber!arna kekuningan dengan tepi yang tidak jelas, kadang – kadang tepinya meninggi. 3ada permukaanya tampak beberapa folikel rambut yang men(ekung sehingga memberikan gambaran seperti sikatriks. Kadang – kadang tertutup krusta yang melekat erat. 'arang mengalami ulserasi. Tepi ini (enderung in+asif ke arah dalam. Tepi menyerupai penyakit morphea atau s(leroderma.Tipe merupakan +ariasi bentuk KS%

yang mudah dibedakan dari bentuk lainnya se(ara histopatologis maupun klinis. Lesi tipe morfea biasanya tampak seperti jaringan parut namun tanpa ri!ayat trauma sebelumnya atau bukan merupakan bekas luka operasi atau jaringan parut yang tidak spesifik dari suatu lesi yang sudah diobati. Setelah di(urigai dari pemeriksaan fisik merupakan suatu keganasan, langkah selanjutnya adalah tindakan biopsy.

Gambar 8. Karsinoma Sel Basal tipe sklerosing

Sumber" Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. 3it4patri!k5s )olor atlas and s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

4. Tipe superfi(ial

/erupakan 16 dari keselurahan tipe KS% . %erupa ber(ak kemerahan kering, psoriasiform dengan skuama halus dan tepi yang meninggi. Se(ara klinis sering tampak meluas mendatar, dengan sedikit ke(enderungan ulserasi. %eberapa lesi dapat menimbulkan lesi infiltrati+e pada bagian yang lebih dalam, dan mengin+asi hingga ke bagian dermis yang lebih dalam. =al tersebut mengakibatkan fibrosis derma dan ulserasi multifo(al, membentuk tipe field of fire0 dari KS% yang luas. Sering didiagnosis dengan ekFim atau psoriasis. Lesi dapat meluas se(ara

(8)

lambat )beberapa tahun hingga berdiameter 1: – 1 (m. Tipe ini sering dijumpai pada badan )#6*, ekstrimitas )1#6* dan leher dan kepala )#:6*. KS% bentuk ini sering dijumpai pada pasien infeksi +irus =B dan menderita KS%.

&. Tipe fibroepitelial

%erupa satu atau beberapa nodul yang keras dan sering bertangkai pendek, permukaannya halus dan sedikit kemerahan. Terutama dijumpai di punggung. Tipe ini sangat jarang ditemukan.

Terdapat sindroma klinik yang merupakan bagian penting dari karsinoma sel basal yaitu9

 7.. Sindroma karsinoma sel basal ne+oid

4ikenal sebagai sindroma Horlin-HoltF merupakan suatu sindroma yang diturunkan se(ara autosomal dan terdiri dari  gejala mayor9

1. KS% multipel yang terjadi pada usia muda. %erupa nodul ke(il yang multipel yang terdapat pada masa kanak – kanak atau akhir pubertas, terutama dijumpai pada muda dan badan.

2. Iekungan – (ekungan pada telapak tangan dan telapak kaki. Selama stadium ne+oid, ukuran dan jumlah nodul bertambah. Sering setelah umur de!asa, lesinya mengalami ulserasi dan ke dalam stadium neoplastik dimana terjadi in+asi, destruksi dan multilsdi. Kematian dapat terjadi karena in+asi ke otak terdapat (ekungan )pitJs* pada telapak tangan dan kaki

". Kelainan tulang terutama tulang rusuk dan tulang belakang )skoliosis, spina bifida*.

#. Kista pada tulang rahang.

. Kelainan sistem saraf9 berupa perubahan menonjol dan retardasi mental. Terjadi kalsifikasi ektopik dari falks serberi dan struktur lainnya.

(9)

Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. 3it4patri!k5s )olor atlas dan s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

%. Sindroma linear dan generalized follicular basal cell nevi . /erupakan  jenis yang sangat jarang ditemui pada lesi yang linier, berupa nodul disertai komedo dan kista epidermal tersusun seperti garis dan unilateralC %iasanya terdapat sejak lahir. 3ada jenis generaliFed folli(ular ditemukan adanya kerontokkan rambut yang bertahap, akibat kerusakan folikel rambut akibat pertumbuhan tumor.

I. Sindroma %aFeG9 7trophoderma dengan multipel karsinoma sel basal. 4isamping itu ada juga tipe – tipe klinis yang jarang dijumpai yaitu9 fibro epitelioma, giant pore BCC, wild fire BCC, angiomatous BCC, lipoma like BCC, giant exophytic BCC, hiperkreatotic BCC and intra oral BCC .

V. Pemeriksaan Penun<ang

3emeriksaan penunjang berupa pemeriksaan histopatologik yaitu dengan dilakukan biopsi. 3ada setiap kelainan kulit yang diduga karsinoma sel basal harus dilakukan biopsi. /etode biopsy yang dianjurkan adalah sha+e biopsy0, biasanya sudah (ukup, dan pun(h biopsy0. 3enggunaan silet yang disterilkan, yang dapat dimanipulasi dengan baik oleh operator untuk mengatur kedalaman saat akan mengambil spesimen, lebih sering dilakukan dibandingkan penggunaan skalpel no.1. 3un(h biopsy0 dilakukan pada pemeriksaan lesi datar dari +arian klinis KS% morfoik atau KS% berulang yang terjadi di dalam jaringan parut.,

Sifat – sifat histopatologis dari karsinoma sel basal ber+ariasi, namun pada umumnya mempunyai inti yang besar, o+al atau memanjang dengan sedikit sitoplasma. Sel pada karsinoma sel basal mirip dengan sel basal pada stratum basal epidermis hanya rasio antara inti dengan sitoplasma lebih besar atau tidak tampak adanya jembatan antar sel. nti dari sel karsinoma sel basal lebih seragam, )tidak banyak berbeda dalam ukuran dan intensitas per!arnaan* dan tidak tampak gambaran anaplastik.1"

3arenkim tumor pada karsinoma sel basal selalu dikelilingi oleh stroma karena parenkim tumor berasal dari sel epithelial, dan stroma berasal dari mesoderm, yang berperan dalam pembentukkan adneksa kulit.

%erdasarkan gambaran hispatologis Le+er membagi Karsinoma Sel %asal dalam 2 golongan91"

 7. 4ifferensiasi yaitu 9 1. 'enis keratotik

(10)

4isebut juga tipe pilar karena berdiffernsiasi kea rah rambut menunjukkan sel-sel para keratotik dengan gambaran inti yang memanjang dan sitoplasma agak eosiofilik dan dijumpai horn (yst )kista keratin*. Sel parakeratoni( dapat membentuk susunan konsentris atau mengelilingi kista keratin.

2. 'enis differensiasi sebasea

4ulu disebut bentuk kistik, merupakan bentuk solid yang mengalami nekrobiosis. Tetapi tidak terbukti se(ara histokimia bah!a bentuk tersebut adalah differensiasi kelenjar sebasea.

". 'enis 7denoid

 7danya gambaran struktur mirip kelenjar yang dibatasi jaringan ikat. Kadang – kadang ditemukan lumen yang dikelilingi sel – sel bersekresi. Sel tersusun berhadapan, melingkari pulau – pulau jaringan ikat sehingga tunmor berbentuk seperti renda.

4alam lumen dapat ditemukan sema(am substansi koloid atau materi granuler yang amorph. 7kan tetapi belum ada bukti akti+itas sel yang bersifat sekretoris pada tepi lumen.

%. Tidak berdifferensiasi 'enis Solid

/erupakan gambaran histopatologik yang banyak ditemukan. %erupa pulau – pulau sel dengan bentuk dan ukuran berma(am – ma(am, terdiri dari sel-sel basaloid, dengan intik basofilik yang bulat atau lonjong, sitoplasma sedikit, sel – sel pada tepi massa tumor tersusun palisade. %entuk solid ini juga dibagi 2 sub kelompok9

1. Sirkumskrip

- Tampak parenkim tumor dengan berbagai bentuk dan ukuran pada dermis lebih dari A:6 parenkim tumor berhubungan dengan epidermis. - %atas tepi tumor terdiridari sel yang tersusun palisade )seperti pagar*,

sedangkan sel di dalam tidak beraturan.

- Kadang – kdang terjadi disintegrasi sel pada pusat tumor sehingga terbentuk kista.

2. nfiltratif 

- 4isebut sebagai karsinoma sel basal yang agresif 

- Terdiri dari basaloid yang tersusun memanjang dengan ketebalan hanya beberapa lapis dengan atau tanpa susunan palisade pada tepinya.

Tumor ini dapat mengadakan in+ansi dalam batas tumor tidak jelas, sel dan inti sel bentuk dan ukurannya ber+ariasi.

(11)

 7. 'enis adamontionid, keratotik, kistik, adenoid, pleGiform dan pigmented )seldan dan =el!ing*

%. 'enis superfi(ial dan morphealike. /enurut Sloan pembagian jenis sel basal menurut differensiasi kurang mempunyai arti prognosti(.

%erdasarkan sifat pertumbuhan merupakan hal yang lebih penting antara lain bentuk9

1. $oduler, kelompok sel tumor se(ara keselurahan memberi kesan berbatas tegas degan jaringan sekitar.

2. $oduler infiltrati+e, pada bagian tengah tampak tonjolon tumor dengan tepi menunjukkan pertumbuan infiltrati+e ke(il.

". nfiltratif, jaringan tumor menujukkan pertumbuhan infiltrati+e tidak teratur. a. S(lerosing, stroma menunjukkan jaringan ikat padat terdiri dari serabut

kolagen dan elastik.

b. $on Selerosing, kelompok sel tumor besar dengan jaringan ikat stroma tidak begitu padat.

#.. /ultifokal, jaringan tumor berasal dari beberapa tempat pada epidermis.

Gambar +. Variasi histopatologis karsinoma sel basal. &.KSB 2odular B. KSB Mikronodular ).KSB Infiltratif 

Sumber" )aru!!i &%$ =effel %>. In ed" #olff K$ Goldsmith &=$ Kat4 SI$ Gil!hrest$ Paller S&$ =effel %>. Basal )ell )ar!inoma in 3it4patri!k5s" dermatolog* in general medi!ine. +th Ed. M!Gra, -ill/00?.p.10970.

@alaupun dengan pe!arnaan dopa 56 KS% mengandung melanosit,akan tetapi hanya 26 saja yang mengandung pigmen melanin, KS% yang banyak mengandung pigmen disebut KS% berpigmen. %entuk morfea-like atau fibrosing

(12)

merupakan +arian KS% dimana tumor terdiri dari sel yang tersusun memanjang dan terkadang hanya satu lapis di dalam stroma yang tebal.

VI. >iagnosis

4iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik )gejala klinis*, dan pemeriksaan histopatologis.1,2,  4ari anamnesis terdapat kelainan kulit

terutama di muka yang sudah berlangsung lama berupa benjolan ke(il, tahi lalat, luka yang sukar sembuh, lambat menjadi besar dan mudah berdarah. Tidak ada rasa gatalCsakit. 3ada pemeriksaan fisik terlihat papulCulkus dapat ber!arna seperti !arna kulit atau hiperpigmentasi. 3ada palpasi teraba indurasi. Tidak terdapat pembesaran kelenjar gteha bening regional.

VII.

>iagnosis Banding

 7. Karsinoma Sel Skuamosa

Karsinoma sel skuamosa adalah suatu proliferasi ganas dari keratinosit epidermis yang merupakan tipe sel epidermis yang paling banyak dan merupakan salah satu dari kanker kulit yang sering dijumpai setelah basalioma. ?aktor predisposisi karsinoma sel skuamosa antara lain radiasi sinar ultra+iolet bahan karsinogen, arseni( dan lain-lain. <mur yang paling sering ialah #: – : tahun )de(ade B-B* dengan lokalisasi yang tesering di tungkai ba!ah dan se(raa umum ditemukan lebih banyak pada laki – laki daripada !anita. Tumor ini tumbuh lambat, merusak jaringan setempat dengan ke(il kemungkinan bermetastasis. Sebaliknya tumor ini dapat pula tumbuh (epat, merusak jaringan di sekitarnya dan bermetasis jauh, umumnya melalui saluran getah bening.1

A

(13)

Gambar ?. &. Predileksi Karsinoma Sel Skuamosa B. Karsinoma Sel Skuamosa In Situ :Bowen Disease;

Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. 3it4patri!k5s )olor atlas dan s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

%. /elano(yti( nae+i )$e+us 3igmentosus*

$e+us 3igmentosus merupakan tumor jinak pada kulit yang berasal dari proliferasi dari sel krista neural. Tumor jinak ini memiliki predileksi pada kulit !ajah dan badann lainnya. Hambaran klinik /elano(yti( nae+i9 papul berbatas tegas dan berkilat, umumnya berambut. 7tas dasar histopatologik ditemukan bentuk9 1. intradermal 2. ne+us +erukosus ". blue ne+us #. (ompound ne+us . jun(tional ne+us

Gambar @. %un!tional Melano!*ti! 2ae(i

Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. 3it4patri!k5s )olor atlas dan s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

I. /elanoma /alignan

/elanoma maligna adalah tumor kulit yang ganas yang paling berbahaya. /elanoma, yang berbeda dengan melanoma maligna lentigo, terjadi pada usia muda daripada kanker kulit yang lain. nsiden tumor meningkat dengan (epat, bahkan di daerah yang beriklim sedang, mungkin akibat dari peningkatan paparan sinar matahai se(ara intermitan, yang saat ini sedang

menjadi mode.12 &tiologinya belum diketahui pasti. Salah satu faktor yang

perlu diperhatikan , selain faktor keganasan ada umumnya ialah iritasi yang berulang pada tahi lalat. ?aktor herediter mungkin memegang peranan dan perlu diperhatikan lebih teliti.1

%entuk dini sangat sulit dibedakan denngan tumor lainnya. Karena melanoma malignan merupakan penyakit yang fatal bila telah metastasis jauh, maka kemampuan untuk mengenali keganasan perlu diperdalam. Lokalisasi dilaporkan terbanyak di ekstremitas ba!ah, kemudian di daerah badan,

(14)

kepalaCleher ekstremitas atas, kuku. %erdasakan perjalanan penyakit, gambaran klinis dan histogenesis oleh Ilark dan /ihm melanoma maligna dibagi menjadi sebagai berikut91

1. %entuk superfi(ial

2. %entuk $odular  

". Lentigo maligna melanoma

Gambar 10. Melanoma Maligna bentuk nodular 

Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. 3it4patri!k5s )olor atlas dan s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

4. Tri(hoepitelioma

/erupakan tumor jinak kulit yang berasal dari folikel rambut. 3redileksinya biasanya pada kulit !ajah dan badan. /anifestasi klinisnya berupa papul – papul (okelat dengan telangektasis, berukuran miliar higga lentikuler. 7njuran terapi biasanya dengan bedah listrik.1

Gambar 11. Tri!hoepitelioma

Sumber" #olff K$ %ohnson &'$ Saa(edra &. 3it4patri!k5s )olor atlas dan s*pnosis of !lini!al dermatolog*. +th Ed M!Gra, -ill/01

(15)

Tujuan penatalaksanaan karsinoma sel basal yaitu kesembuhan dengan hasil kosmestik yang baik karena umumnya karsinoma sel basal terdapat pada !ajah. Selain itu perbaikan fungsional juga harus menjadi perhatian Terapi dapat bersifat pre+entif dan kuratif. %anyak metode pengobatan karsinoma sel basal yaitu9

 7. 3re+entif 

leh karena sinar matahari predisposisi utama untuk terjadi kanker kulit maka perlu diketahui perlindungan kulit terhadap sinar matahari, terutama bagi orang – orang yang sering melakukan aktifitas di luar rumah dengan (ara memakai suns(reens )tabir surya* delama terpajan sinar matahari. 3enggunaan tabir surya untuk kegiatan di luar rumah diperlukan tabir surya dengan S3? yang lebih tinggi )1-":*. 3emakaian antioksidan dapat berfungsi untuk menetralkan kerusakan atau mempertahankan fungsi dari serangan radikal bebas. Telah banyak bukti bah!a terpaparnya jaringan dengan radikal bebas dapat mengakibatkan berbagai gejala klnik atau penyakit yang (ukup serius.

 7kibat reaksi oksidatif radikal bebas di 4$7 menimbulkan mutasi yang akhirnya menyebabkan kanker. 4i antara antioksidan tersebut adalah9 betakaroten, +itamin &, dan +itamin I.

%. Kuratif 

3engobatan KS% dapat digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu dengan pembedahan dan tanpa pembedahan. 3embedahan dapat dilakukan dengan (ara eksisi dengan skapel, bedah mikrografik /ohs, bedah dan bedah beku. 3enatalaksanaan tanpa pembedahan dilakukan dengan (ara radioterapi, interferon intralesi, kemoterapi, pemberian retinoid dan foto dinamik.1  <ntuk medikamentosa pengobatannya terdiri dari 9

1. Sistemik9

'ika (ara lain tak berhasil diberikan bleomy(in sebagai aju+an.1 @alaupun sangat jarang terjadi KS% dapat bermetastase ke bagian tubuh lain. Terapi medikamentosa pada pasien dengan metastase adalah menggunakan +ismodegib. bat ini termasuk dalam deri+ate siklopamin yang diketahui dapat menginhibisi hedgehog path!ay0 dalam onkogenesis. bat ini dapat menghambat pertumbuhan sel tumor, hingga ":6 ukuran lesi. 4osis yang digunakan satu kapsul +ismodegib 1: mg satu kali sehari hingga didapatkan efek yang dinginkan atau mun(ul toksisitas. 3engobatan dengan +ismodegib merupakan pengobatan medikamentosa lini pertama pada KS% yang menyebar atau berulang.1#

(16)

a. Krim -fluorourasil )efudeG 6* selama # –  minggu, setiap hari ganti, biasanya untuk kasus – kasus multipel , rekurens dan orang tua. -fluorourasil merupakan suatu antimetabolit fluoropirimidin yang analog dengan nukleosida pirimidin dari akti+itas antineoplastik. 4alam sintesis 4$7 metabolit dari -fluorourasil nantinya akan menginhibisi thymidylate synthase, sehingga terjadi dpelesi dari thymidine triphosphate (TTP, yang merupakan 1 dari # nukleotida trifosfat yang digunakan pada saat sintesis 4$7 in +i+o. =al ini nantinya akan menghambat sel neoplastik.1,

b. Krim 6 imiuimod. 1: dari 1A karsinoma sel basal tipe nodular  menghilang setelah diterapi dengan imiuimod.miuimod merupakan analog nukleosida dari golongan imidaFouinolon. bat ini sudah banyak diteliti menghambat pertumbuhan tumor. &fek biologis terbesar  dari imiuimod dihubungkan melalui akti+ititas agonis terhadap toll!like receptors )TL* 5 dan ;, dan se(ara bersamaan mengakti+asi nu(lear  factor!kappa  )$?-kappa ;*. 7kibatnya, akti+asi ini akan menginduksi sitokin proinflamasi, kemokin dan mediator lain yang mengarah pada akti+asi antigen!presenting cells dan sel imun inat lainnya, bahkan meningkatkan jumlah bentuk a!al sel T!helper yang memiliki respon sistem imun antitumor. 3ada akhirnya imiuimod akan menginduksi apoptosis sel tumor dalam jumlah besar.

(. adioterapi

3enyinaran lokal lapangan radiasi tumor dengan 1 – 2 (m jaringan sehat di sekelilingnya. Terapi ini biasanya dilakukan apabila jaringan tumor sullit diangkat atau tindakan operasi tidak dapat dilakukan. 3asien dalam radioterapi akan membutuhkan 1 – ": kali radiasi.

". 3embedahan

a. %edah eksisi )bedah skalpel*

%edah eksisi atau bedah skalpel pada KS% dini memberikan tingkat kesembuhan yang tinggi. Tindakan ini dapat dilakukan pada kunjungan ra!at jalan. &ksisi jaringan tumor biasanya disertai pengangkatan  jaringan yang sehat disekelilingnya. Seperti pada pemeriksaan biopsy  jaringan, setelah spesimen diambil akan dinilai di ba!ah mikroskop.  7pabila pada jaringan yang tampak sehat atau normal masih terdapat sel kanker, jaringan di sekitar tumor yang sehat akan diambil lebih

(17)

banyak lagi. %edah eksisi ini merupakan tindakan yang paling sering dilakukan untuk mengobati karsinoma sel basal.

b. %edah beku )cryosurgery *

%edah beku adalah suatu metode pengobatan dengan menggunalan bahan yang dapat menunrunkan suhu jaringan tubuh dari puluhan sampai ratusan derajat. Iel(ius di ba!ah nol )subFero*. 8at yang biasanya digunakan adalah nitrogen (air.,1 &fek yang ingin di(apai

adalah cryonecrosis" 3ada bedah beku terjadi destruksi serta nekrosis sel dalam jaringan dermis dan jaringan di ba!ahnya dengan (ara pembentukkan kristal es intra dan ekstra sel, akibatnya terjadi kerusakan membran sel dan perubahan konsentrasi elektrolit, iskemik, respon immnunolgik selama masa pen(arian Kristal es )tha! period*. (. %edah /ohs

Terapi ini dikenal dengan nama /ohs Surgery0. %erasal dari nama dokter yang mengembangkan teknik operasi ini, /ohs0. Tindakan ini merupakan tindakan operasi terspesialisasi yang digunakan untuk mengangkat jaringan kanker kulit. 7ngka kesembuhannya merupkan yang tertinggi untuk mengobati basal sel karsinoma yang sulit untuk disembuhkan dengan tindakan lain. Tindakan operasi dia!ali dengan pengangkatan jaringan tumor disertai dengan sangat sedikit jaringan yang tampak sehat disekliling tumor. Kemudian dinilai di ba!ah mikroskop, apabila masih tampak sel kanker pada jarring yang normal, akan diangkat sedikit lagi jaringan yang sehat hingga pada pemeriksaaan mikroskop tidak ditemukan sel kanker.

ndikasi %edah /ohs pada karsinoma sel basal9

1. Lokasinya terletak anatomi resiko tinggi termasuk bagian !ajah yang tertutup, kulit kepala, anatomi lempeng gabungan, dan area periorbital atau bulu mata.

2. Tumor berukuran  2(m

". =istopatologi subtipe agresif 

#. Tumor rekuren

. &ksisi basal sel karsinoma yang belum sempurna . Terletak pada kulit dengan ri!ayat radiasi

5. 3asien dengan imunosupresan pas(a transplantasi organ utuh

;. %atas lesi se(ara klinis sulit ditentukan

A. Keadaan yang membutuhkan konser+asi jaringan normal untuk

kepentingan fungsi kulit dan kosmetik

(18)

e. %edah laser.

 7blasi laser dengan karbon dioksida merupakan tindakan yang sudah digunakan dalam tatalaksana karsinoma sel basal. Terapi ini biasanya dikombinasi dengan terapi kuretase.1

". ehabilitatif 

%edah eksisi jaringan tumor karsinoma sel basal, akan meninggalkan bagian yang tidak tertutup jaringan kulit. %agian ini akan semakin luas karena pengangkatan jaringan yang lebih luas untuk memastikan sudah tidak terdapat sel kanker. <ntuk menggantikan jaringan yang hilang dapat dilakukan skin graft  hingga bedah rekonstruksi. 4engan rekurensi yang tinggi penderita karsinoma sel basal harus rutin melakukan pemeriksaan kulit seluruh tubuh dan melakukan konseling untuk proteksi dari paparan sinar  matahari.

4alam menentukkan (ara penatalaksanaan KS%, banyak hal yang harus diperhatikan, baik dari faktor tumornya maupun pasien. ?aktor tumor yang perlu diperhatikan adalah tipe tumor, ukuran , lokasi, sifat pertumbuhan dan apakah tumor  primer atau rekurens. Sedangkan faktor pasien yang perlu dipertimbangkan adalah usia, ri!ayat penyakit lain, faktor psikologis dan ri!ayat pengobatan. 3engobatan lebih lanjut setelah pengobatan perlu dilakukan, untuk menga!asi kemungkinan terjadinya kekambuhan dan kemungkinan adanya tumor baru yang mungkin timbul. Kemungkinan kambuh berulan dilaporkan 116-#A6.

VIII. Prognosis

Karsinoma sel basal mempunyai rekurensi tinggi, terutama bila pengobatan tidak adekuat. 3engobatan pada KS% primer memberikan angka kesembuhan sekitar A6 sedangkan pada KS% rekuren A26. %iasanya rekurensi terjadi # bulan pertama sampai 12 bulan setelah pengobatan. 3engobatan pada KS% rekuren lebih sulit daripda KS% primer, dan angka kekambuhan setelah dilakukan prosedur yang kedua adalah tinggi.1

IA.

Kesimpulan

Karsinoma sel basal merupakan tumor kulit malignan yang berasal dari sel – sel basa epidermis dan appendiknya, berkembang lambat dan jarang bermetastase, serta tidak mengakibatkan kematian. ?aktor predisposisi dan pajanan sinar matahari sangat berperan dalam perkembangan karsinoma sel basal.

4iagnosa dan penatalaksanaan karsinoma sel basal bertujuan untuk kesembuhan dengan hasil kosmetik yang baik. 3rognosis karsinoma sel basal

(19)

umumnya baik apabila dapat ditegakkan diagnosis dini dan pengobatan segera sesuai (ara yang telah ditekuni oleh masing – masing bagian.

>aftar Pustaka

1. 4juanda 7. lmu penyakit kulit dan kelamin. &d ke-. 'akarta9 ?akultas kedokteran uni+ersitas ndonesia9 2:11.p.22A-#1.

2. 'ames 4@, %erger HT, &lstonn /4. 7ndre!Js disease of the skin9 Ilini(al dermatology. 1:th&d. Saunders &lse+ier. Ianada92::Dp#5-:.

". >ap ?%%. Ilini(al (hara(teristi(s of basal (ell (ar(inoma in a tertiary hospital in Sara!ak, /alaysia. nt ' 4ermatol. 2:1:D #;9 15 -A.

#. Hoh %K, 7ng 3, @u >'. Ihara(teristi(s of basal (ell (ar(inoma amongs 7sians in Singapura and (omparison bet!een (ompletely and in(omplete eG(ised tumors. nt ' 4ermatol. 2::D #9 1-#.

. Iaru((i 7', Leffel '4. n ed9 @olff K, Holdsmith 7L, KatF S, Hil(hrest, 3aller  S7, Leffel '4. %asal Iell Iar(inoma. ?itFpatri(kJs9 dermatology in general medi(ine. 5th&d. /(Hra! =illD2::;.p.1:"-#:

. 7meri(an 7(ademy of 4ermatology. %asal (ell (ar(inoma9 4iagnosis, treatment,

and out(ome. 2:1. 7+ailable at9

https9CC!!!.aad.orgCdermatology-a-to-FCdiseases-and-treatmentsCa---dCbasal-(ell-(ar(inomaCdiagnosis-treatment.  7((essed on9 'uly 21th 2:1.

5. Ihen II, Ihen IL. Ilini(al and histopathologi( findings of superfi(ial basal (ell (ar(inoma9 7 (omparison !ith other basal (ell (ar(inoma subtypes. ' Ihin /ed  7sso(. 2::D A);*9 "#-51.

;. >ahya >?, Toruan. 3rofil Karsinoma Sel %asal 3rimer 3alembang. /edia Sermato-Benerologi(a ndonesiana. Bol ";. 'akarta9 7pril 2::;D 29 1-111

A. Saldanha H, ?let(her 7, Slater 4$. %asal (ell (ar(inoma9 a dermatopathologi(al and mole(ular biologi(al update. %r ' 4ermatol. 2::"D 1#;9 1A-2:2.

1:.%ogelund ?S, 3hilipsen 37, Hniade(ki . ?a(tors affe(ting the re(urren(e rate of basal (ell (ar(inoma. 7(ta 4erm Benereol. 2::5D ;59 "": -#.

11. @olff K, 'ohnson 7, Saa+edra 7. ?itFpatri(kJs Iolor atlas dan sypnosis of  (lini(al dermatology. 5th&d /(Hra! =illD2:1"

12. %ro!n H, %urns T. 4ermatologi. &d ke-;. 'akarta.&rlangga92::DpA:-1:A. 1". Le+er @?. =ispathology of the skin. 1:th &d.3hilladelphia9'%

Lippin(otD2:1:.p.2-5#

1#.?ellner I. Bismodegib )&ri+edge* ?or 7d+an(ed %asal Iell Iar(inoma. ' 3 T. 2:12 4e(D "5)12*95:,5"-5,;2.

1.Smith B, @alton S. Treatment of ?a(ial %asal Iell Iar(inoma9 7 e+ie!. ' Skin Ian(er. 2:11D2:1191-5.

(20)

Gambar

Gambar 1. Predileksi Karsinoma Sel Basal. Titik titik untuk KSB superfi!ial multisentris.
Gambar 7. Karsinoma Sel Basal tipe pigmented
Gambar 8. Karsinoma Sel Basal tipe sklerosing
Gambar 9. Sindroma KSB 2e(oid :Gorlin Syndrome;
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemaparan diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian guna mengkaji mengenai perkembangan tenun songket dalam bidang perekonomian yang berjudul: “Perkembangan

Komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Konsumsi Pemerintah yaitu sebesar 40,60 persen diikuti komponen PMTB yang tumbuh

Disamping itu, perawatan atau perbaikan pada pihak ketiga seperti yang selama ini dilakukan memiliki kelemahan dimana waktu perbaikan yang relatif lama sehingga

(1) Bidang Aset Daerahmerupakan unit kerja BPKPAD sebagai unsur lini dalam pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan di bidang pengelolaan aset Daerah, dipimpin

Pengertian bahasa pemrograman adalah suatu perangkat lunak dan bahasa yang digunakan untuk membuat program-program komputer atau sering disebut sebagai bahasa komputer. Bahasa

Pemohon berpendapat bahwa prasyarat utama lahirnya PERPPU yang terdapat dalam ketentuan pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juncto Pasal 1 dan

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan mempunyai tugas pokok : Membantu Kepala Dinas dalam bidang tugasnya, memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas

Dari uji hipotesis hasilkan kesimpulan bahwa (1) variabel partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajeria.(2) partisipasi penyusunan anggaran