Acceptance Sa
Acceptance Sampling
mpling
for
for
Attributes
Attributes
Ilustrasi
Ilustrasi
Vendor Vendor
Pendahuluan
Pendahuluan
(1)(1)•• Pada umumnya terdapat tiga cara untuk Pada umumnya terdapat tiga cara untuk menentukan keputusan terhadap lot, yaitu:
menentukan keputusan terhadap lot, yaitu: 1. 1. LoLot dt dititererimima ta tananpa pa didilalakukukakan inn inspspekeksi ssi samamaa sekali sekali 2. 2. MeMengngadadaakakan n ininssppekeksi si 110000%% 3. 3. DeDengngaan n sasammpepel pl peeneneririmmaaaann •
• Rencana Rencana penerimaan penerimaan sampel sampel (( Acceptance Acceptance Sampling Plans
Sampling Plans )) adalah prosedur yang digunakanadalah prosedur yang digunakan dalam mengambil keputusan terhadap dalam mengambil keputusan terhadap produk-produk yang dihasilkan perusahaan.
Pendahuluan
Pendahuluan
(2)(2)Bukan
Bukan merupakanmerupakan alat pengendalian kualitasalat pengendalian kualitas, namun, namun
alat untuk memeriksa
alat untuk memeriksa apakah produk yang dihasilkanapakah produk yang dihasilkan tersebut telah memenuhi spesifikasi.
tersebut telah memenuhi spesifikasi.
Acceptance sampling
Acceptance sampling digunakan karena alasan :digunakan karena alasan :
Dengan pengujian dapat merusak produk. Dengan pengujian dapat merusak produk. Biaya inspeksi yang tinggi.
Biaya inspeksi yang tinggi.
100 % inspeksi memerlukan waktu yang lama, dll. 100 % inspeksi memerlukan waktu yang lama, dll.
Acceptance sampling
Acceptance sampling dapat dilakukan :dapat dilakukan :
selama inspeksi bahan baku /komponen selama inspeksi bahan baku /komponen
Pada saat perakitan, atau pada berbagai fase dalam proses Pada saat perakitan, atau pada berbagai fase dalam proses operasi, atau
operasi, atau
Selama inspeksi produk akhir Selama inspeksi produk akhir
Pendahuluan
Pendahuluan
(3)(3)Acceptance
Acceptance
sampling
sampling
dapat dilakukan
dapat dilakukan
sebagai suatu bentuk dari inspeksi:
sebagai suatu bentuk dari inspeksi:
Antara perusahaan dengan pemasok
Antara perusahaan dengan pemasok
Antara
Antara
pembuat
pembuat
produk
produk
dengan
dengan
konsumen
konsumen
Antar divisi dalam perusahaan
Antar divisi dalam perusahaan
Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan dan Kelemahan
Acceptance Sampling
Acceptance Sampling
(1)(1)•
•
Keunggulan
Keunggulan
Biaya lebih murah.Biaya lebih murah.
Meminimalkan kerusakan.Meminimalkan kerusakan.
Mengurangi kesalahan dalam inspeksi.Mengurangi kesalahan dalam inspeksi.
Melibatkan sedikit personil dalam aktivitas inspeksi.Melibatkan sedikit personil dalam aktivitas inspeksi.
Dapat digunakan pada pengujian yang sifatnyaDapat digunakan pada pengujian yang sifatnya dapat merusak produk.
dapat merusak produk.
Dapat memotivasi pemasok bila ada penolakanDapat memotivasi pemasok bila ada penolakan bahan baku.
Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan dan Kelemahan
Acceptance Sampling
Acceptance Sampling
(1)(1)•
•
Kelemahan
Kelemahan
adanya adanya resiko resiko penerimaan penerimaan produk cacat produk cacat atauatau
penolakan produk baik penolakan produk baik
membutuhkan perencanaan dan membutuhkan perencanaan dan pendokumentasianpendokumentasian prosedur pengambilan sampel.
prosedur pengambilan sampel.
Tidak adanya jaminan mengenai sejumlah produk Tidak adanya jaminan mengenai sejumlah produk tertentu yang akan
tertentu yang akan memenuhi spesifikasi.memenuhi spesifikasi.
Sedikitnya informasi mengenai produk atauSedikitnya informasi mengenai produk atau mengenai prosesnya.
Jenis Pengujian
Jenis Pengujian
1.
1. Pe
Peng
nguj
ujia
ian se
n sebe
belu
lum pe
m peng
ngir
irim
iman p
an pro
rodu
duk
k
akhir ke konsumen.
akhir ke konsumen.
Pengujian dilakukan oleh produsen disebut
Pengujian dilakukan oleh produsen disebut
the producer test the lot for
the producer test the lot for
outgoing.
outgoing.
2.
2. Pen
Penguj
gujian
ian set
setela
elah
h pen
pengir
girima
iman p
n prod
roduk
uk akh
akhir
ir
ke konsumen.
ke konsumen.
Pengujian dilakukan oleh konsumen
Pengujian dilakukan oleh konsumen
disebut
disebut
the consumer test the lot for
the consumer test the lot for
incoming quality.
Jenis Data
Jenis Data
Acceptance sampling,Acceptance sampling,
dapat dilakukan untuk :
dapat dilakukan untuk :
data atribut
data atribut
dilakukan apabila inspeksi mengklasifikasikan produk dilakukan apabila inspeksi mengklasifikasikan produk sebagai produk yang baik dan produk yang cacat, tanpa sebagai produk yang baik dan produk yang cacat, tanpa ada pengklasifikasian tingkat kesalahan atau cacat produk ada pengklasifikasian tingkat kesalahan atau cacat produk data variabel
data variabel
karakteristik kualitas ditunjukkan dalam setiap sampel, karakteristik kualitas ditunjukkan dalam setiap sampel, sehingga dilakukan penghitungan rata-rata sampel dan sehingga dilakukan penghitungan rata-rata sampel dan penyimpangan/ standar deviasi sampel. Apabila rata-rata penyimpangan/ standar deviasi sampel. Apabila rata-rata sampel berada diluar jangkauan penerimaan, maka produk sampel berada diluar jangkauan penerimaan, maka produk akan ditolak
Teknik Pengambilan
Teknik Pengambilan
Sampel
Sampel
(1)(1)1.
1. SaSampmpel el TuTungnggagal l ((single sampling single sampling ))
Satu sampel diambil dari lot dan diputuskan untuk menerima Satu sampel diambil dari lot dan diputuskan untuk menerima atau menolak lot dasarkan hasil inspeksi sampel tersebut.
atau menolak lot dasarkan hasil inspeksi sampel tersebut. Didefinisikan, ukuran lot
Didefinisikan, ukuran lot N N , ukuran sampel, ukuran sampel n n dan jumlahdan jumlah penerimaan penerimaan c c .. Contoh: Contoh: N N = = 9000 9000 n n = = 300 300 c c = = 22 artinya: artinya:
lot dengan ukuran 9000 unit, harus diinspeksi sebanyak 300 unit. lot dengan ukuran 9000 unit, harus diinspeksi sebanyak 300 unit.
Jika dari 300 unit tersebut terdapatJika dari 300 unit tersebut terdapat dua unit atau kurangdua unit atau kurang yangyang tidak sesuai, maka lot tersebut
tidak sesuai, maka lot tersebut diterimaditerima..
Teknik Pengambilan
Teknik Pengambilan
Sampel
Sampel
(2)(2) 22.. SSaammppeel l GGaannddaa (double sampling) (double sampling)
Pada rencana sampel ganda, keputusan terhadap Pada rencana sampel ganda, keputusan terhadap hasil inspeksi dapat berupa:
hasil inspeksi dapat berupa: a
a.. MMeenneerriimma la loott b
b.. MMeennoollaak k lloott c.
c. MeMengngamambibil l sasampmpel el beberirikukutntnyaya
Kualitas bagus
Kualitas bagus Lot diterimaLot diterima Sampel keduaSampel kedua
Tidak diperlukan
Tidak diperlukan
Kualitas buruk
Kualitas buruk Lot ditolak Lot ditolak Sampel keduaSampel kedua
Tidak diperlukan
Tidak diperlukan
Jika tingkat kualitas tidak terlalu baik atau tidak Jika tingkat kualitas tidak terlalu baik atau tidak
terlalu buruk, maka diambil sampel kedua terlalu buruk, maka diambil sampel kedua
Teknik Pengambilan
Teknik Pengambilan
Sampel
Sampel
(3)(3)Rencana sampel ganda didefinisikan sebagai berikut: Rencana sampel ganda didefinisikan sebagai berikut:
N
N = ukuran lot= ukuran lot
n
n 1 1 = ukuran sampel pada sampel pertama= ukuran sampel pada sampel pertama
c
c 1 1 = jumlah penerimaan pada = jumlah penerimaan pada sampel pertamasampel pertama
r
r 1 1 = jumlah penolakan untuk sampel pertama= jumlah penolakan untuk sampel pertama
n
n 2 2 = ukuran sampel pada sampel kedua= ukuran sampel pada sampel kedua
c
c 2 2 = jumlah penerimaan untuk sampel pertama= jumlah penerimaan untuk sampel pertama dan kedua
dan kedua
r
r 2 2 = jumlah penolakan untuk sampel pertama= jumlah penolakan untuk sampel pertama dan kedua
Teknik Pengambilan
Teknik Pengambilan
Sampel
Sampel
(4)(4) Contoh Contoh N N = 9000= 9000 nn11 = 60= 60 c c 11 = 1= 1 r r 11 = 5= 5 n n2 2 = 150= 150 c c 2 2 = 6= 6 r r 2 2 = 7= 7 9000 9000 unitunit 6060 1 unit tidak sesuai1 unit tidak sesuai
9000 9000 unit unit DITERIMA DITERIMA
5 unit tidak sesuai5 unit tidak sesuai 90009000
unit
unit
DITOLAK
DITOLAK
2, 3, 4 unit tidak sesuai
2, 3, 4 unit tidak sesuai
9000 9000 unit unit 150150 Sampel kedua Sampel kedua 12 12
Teknik Pengambilan
Teknik Pengambilan
Sampel
Sampel
(5)(5) 9000 9000 unit unit 150150 Sampel kedua Sampel kedua 6 unit tidak sesuai6 unit tidak sesuai (c (c11 + c+ c22)) 9000 9000 unit unit DITERIMA DITERIMA
7 unit tidak sesuai7 unit tidak sesuai
(r (r11 + r+ r22)) 9000 9000 unit unit DITOLAK DITOLAK
2 atau 3 atau 4 unit dari sampel 1 2 atau 3 atau 4 unit dari sampel 1
Sisanya dari sampel 2 Sisanya dari sampel 2
2 atau 3 atau 4 unit dari sampel 1 2 atau 3 atau 4 unit dari sampel 1
Teknik Pengambilan
Teknik Pengambilan
Sampel
Sampel
(6)(6)3.
3. Sa
Samp
mpel
el
Ba
Bany
nyak
ak
(multiple
(multiple
sampling)
sampling)
Merupakan
kelanjutan
dari
Merupakan
kelanjutan
dari
double double samplingsampling
, dengan melibatkan tiga, empat,
, dengan melibatkan tiga, empat,
lima sampel atau lebih.
lima sampel atau lebih.
Rencana sampling banyak berdasarkan
Rencana sampling banyak berdasarkan
ANSI/ASQ
ANSI/ASQ Z1.4
Z1.4 menggunakan
menggunakan sampai
sampai 7
7
sampel.
sampel.
Ukuran sampel lebih kecil dibandingkan
Ukuran sampel lebih kecil dibandingkan
dengan sampel ganda.
Teknik Pengambilan
Teknik Pengambilan
Sampel
Sampel
(7)(7)4
4.. SaSammpepel l bbereruururuttan an ((sequential sequential sampling
sampling ))
Sampel diperiksa satu per satu, dilakukan Sampel diperiksa satu per satu, dilakukan pencatatan secara kumulatif.
pencatatan secara kumulatif.
Keputusan lot diterima atau ditolak segera Keputusan lot diterima atau ditolak segera setelah didapatkan fakta kumulatif yang setelah didapatkan fakta kumulatif yang cukup.
cukup.
Hasil diputuskan setelah jumlah yang Hasil diputuskan setelah jumlah yang diinspeksi sama dengan jumlah tiga kali diinspeksi sama dengan jumlah tiga kali pemeriksaan pada
Syarat Sampel
Syarat Sampel
Syarat pengambilan produk sebagai sampel, yaitu:Syarat pengambilan produk sebagai sampel, yaitu:
Produk harus homogen (berasal dari mesin yang sama, Produk harus homogen (berasal dari mesin yang sama, menggunakan karyawan yang sama dalam proses menggunakan karyawan yang sama dalam proses pembuatan, menggunakan input yang sama, dst)
pembuatan, menggunakan input yang sama, dst)
Produk yang diambil sebagai sampel harus sebanyak Produk yang diambil sebagai sampel harus sebanyak mungkin
mungkin
Pengambilan sampel dilakukan secara acak, sehingga semua Pengambilan sampel dilakukan secara acak, sehingga semua produk yang ada, mempunyai kesempatan yang sama untuk produk yang ada, mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel
Indeks Kualitas
Indeks Kualitas
(1)(1) AdaAda beberapa beberapa indeks indeks kualitas kualitas yang yang dapat dapat digunakandigunakan dalam
dalam Acceptance Sampling Acceptance Sampling , yaitu, yaitu
1.AQL
1.AQL – – Accepta Acceptance nce Quality Quality Level Level – – tingkattingkat kualitas menurut produsen
kualitas menurut produsen
merupakan proporsi maksimum dari cacat atau merupakan proporsi maksimum dari cacat atau kesalahan yang diperbolehkan
kesalahan yang diperbolehkan
merupakan persentase maksimum
merupakan persentase maksimum
ketidaksesuaian atau banyaknya ketidaksesuaian ketidaksesuaian atau banyaknya ketidaksesuaian maksimum setiap 100 unit produk
Indeks Kualitas
Indeks Kualitas
(2)(2)Produsen menginginkan semua produk yang baik Produsen menginginkan semua produk yang baik dapat diterima, sehingga meminimalkan risiko dapat diterima, sehingga meminimalkan risiko produsen.
produsen.
Risiko produsen adalah risiko yang diterima Risiko produsen adalah risiko yang diterima produsen karena menolak produk yang baik produsen karena menolak produk yang baik dalam inspeksinya (
dalam inspeksinya ())
Dengan kata lain, produsen menginginkan Dengan kata lain, produsen menginginkan probabilitas penerimaan (Pa) dekat dengan 1.
probabilitas penerimaan (Pa) dekat dengan 1. Probabilitas kesalahan tipe I (risiko produsen) = Probabilitas kesalahan tipe I (risiko produsen) =
= 1-Pa, biasanya hanya sekitar 0.05 atau 0.01 = 1-Pa, biasanya hanya sekitar 0.05 atau 0.01 dengan nilai AQL mendekati 0
Indeks Kualitas
Indeks Kualitas
(3)(3)2
2.. LLQQLL – – Limiting Quality Level Limiting Quality Level – – tingkat kualitastingkat kualitas
menurut konsumen menurut konsumen
Merupakan kualitas ketidakpuasan atau Merupakan kualitas ketidakpuasan atau merupakan tingkat penolakan, probabilitas merupakan tingkat penolakan, probabilitas penerimaan LQL harus rendah.
penerimaan LQL harus rendah.
Probabilitas tersebut dikenal dengan risiko Probabilitas tersebut dikenal dengan risiko konsumen (
konsumen () atau kesalahan tipe II) atau kesalahan tipe II
Risiko konsumen adalah risiko yang dialami Risiko konsumen adalah risiko yang dialami konsumen karena terpaksa menerima produk yang konsumen karena terpaksa menerima produk yang cacat atau yang tidak sesuai.
Indeks Kualitas
Indeks Kualitas
(4)(4)Risiko konsumen merupakan probabilitas akan Risiko konsumen merupakan probabilitas akan menerima produk pada tingkat LQL.
menerima produk pada tingkat LQL. Probabilitas kesalahan tipe II =
Probabilitas kesalahan tipe II = , menunjukkan, menunjukkan
probabilitas penerimaan konsumen terhadap probabilitas penerimaan konsumen terhadap produk cacat.
produk cacat.
LQL sering disebut dengan LTPD
LQL sering disebut dengan LTPD – – lot tolerance lot tolerance percent defective
percent defective atau RQLatau RQL – – rejectable quality rejectable quality level
Indeks Kualitas
Indeks Kualitas
(5)(5)3
3.. IIQQLL – – Indifference Quality Level Indifference Quality Level – – tingkattingkat
kualitas diantara AQL dan LQL kualitas diantara AQL dan LQL
Diartikan sebagai tingkat kualitas pada Diartikan sebagai tingkat kualitas pada probabilitas penerimaan 0,5 untuk rencana probabilitas penerimaan 0,5 untuk rencana sampel tertentu.
sampel tertentu.
Menekankan pada pemasok internal dan Menekankan pada pemasok internal dan eksternal bahwa semua produk yang diserahkan eksternal bahwa semua produk yang diserahkan untuk diinspeksi diharapkan dapat memenuhi untuk diinspeksi diharapkan dapat memenuhi spesifikasi
Indeks Kualitas
Indeks Kualitas
(6)(6)4.AOQL
4.AOQL – – Average Outgoing Qu Average Outgoing Quality Level ality Level
Suatu perkiraan hubungan yang berada diantara bagian Suatu perkiraan hubungan yang berada diantara bagian kesalahan pada produk sebelum inspeksi (
kesalahan pada produk sebelum inspeksi (incoming incoming quality
quality ) atau p dari bagian sisa kesalahan setelah) atau p dari bagian sisa kesalahan setelah inspeksi (
inspeksi (outgoing quality outgoing quality )) Apabila
Apabila incoming quality incoming quality baik, makabaik, maka outgoing quality outgoing quality
juga
juga harus harus baik. baik. Sebaliknya, Sebaliknya, bilabila incoming quality incoming quality
buruk, maka
buruk, maka outgoing quality outgoing quality akan tetap baik (denganakan tetap baik (dengan asumsi tidak ada kesalahan dalam inspeksi)
asumsi tidak ada kesalahan dalam inspeksi)
Incoming quality
Incoming quality sangat baik sangat baik atau atau sangat sangat buruk,buruk,
outgoing quality
outgoing quality akan cenderung baik. Diantara keduaakan cenderung baik. Diantara kedua titik tersebut terdapat suatu titik dimana persentase titik tersebut terdapat suatu titik dimana persentase kesalahan dari produk yang selesai dibuat (
kesalahan dari produk yang selesai dibuat (outgoing outgoing
material) akan maksimum material) akan maksimum
Opera
Opera
t
t
ing C
ing C
ha
ha
ra
ra
c
c
t
t
e
e
ri
ri
s
s
t
t
ic
ic
(
(
OC
OC
)
)
Curve
Curve
(1)(1)Single Sampling
Single Sampling
OC curve merupakan teknik evaluasi. Teknik ini digunakan OC curve merupakan teknik evaluasi. Teknik ini digunakan untuk mengetahui
untuk mengetahui probabilitas lotprobabilitas lot yang mengandungyang mengandung unit-unit yang tidak sesuai (
unit-unit yang tidak sesuai (nonconforming nonconforming )) dapatdapat
diterima
diterima..
Langkah-langkah pembuatan OC
Langkah-langkah pembuatan OC curve curve
1
1.. AAssuummssiikkaan nn niillaaii P P 00 ((P P 00 == percent nonconforming percent nonconforming )) 2
2.. HHiittuunng g nniillaaii np np 00 3
3.. DDaappaattkkaan n nniillaaii P P aa ((P P aa = persentase lot diterima) dari tabel= persentase lot diterima) dari tabel poisson dengan menggunakan nilai
poisson dengan menggunakan nilai c c dandan np np 00 4.
4. PlPlot ot titititik-k-titititik (ak (antntarara na nililai 1ai 10000P P 00 dan 100dan 100 P P aa)) 5.
Operating Characteristic
Operating Characteristic
(
(
OC
OC
)
)
C
C
urv
urv
e
e
(2)(2) Contoh: Contoh: N N = 3000= 3000 n n = 89= 89 c c = 2= 2 Stage 1: Stage 1: 11.. ddiiaassuummssiikkaan 1n 10000 P P 00 = 1%= 1% 2
2.. NNiillaaii np np 00 = (89)(0.01) = 0.9= (89)(0.01) = 0.9 3.
3. LihaLihat tt tababel el ppoioisssson on ununtutuk c k c = 2 = 2 dadann np np 00 = 0.9, maka diperoleh= 0.9, maka diperoleh nilai
nilai P P aa = 0.938= 0.938 Stage 2:
Stage 2: 1
1.. ddiiaassuummssiikkaan 1n 10000 P P 00 = 2%= 2% 2
2.. NNiillaaii np np 00 = (89)(0.02) = 1.8= (89)(0.02) = 1.8 3.
3. LihaLihat tt tababel el ppoioisssoson un untntuk uk c = c = 2 d2 daann np np 00 = 1.8, maka diperoleh= 1.8, maka diperoleh nilai
Operating Characteristic
Operating Characteristic
(
(
OC
OC
)
)
C
C
urv
urv
e
e
(3)(3) Dengan perhitungan yang sama, maka akan diperoleh Dengan perhitungan yang sama, maka akan diperoleh tabel sebagai berikut:Operating Characteristic
Operating Characteristic
(
(
OC
OC
)
)
C
C
urv
urv
e
e
(4)(4) Berdasarkan tabel yang telah terbentuk, maka dapatBerdasarkan tabel yang telah terbentuk, maka dapat dibuat OC
dibuat OC curve curve sebagai berikut:sebagai berikut:
Jika pada persoalan tersebut diperoleh Jika pada persoalan tersebut diperoleh persen
persen nonconforming nonconforming sebesar 2.3%, makasebesar 2.3%, maka dengan menggunakan kurva OC diperoleh dengan menggunakan kurva OC diperoleh persen penerimaan sebesar 66%.
persen penerimaan sebesar 66%.
Jika pada persoalan tersebut terdapat 55 lot Jika pada persoalan tersebut terdapat 55 lot maka,
maka,
55 lot x 66% = 36 lot akan diterima, dan 55 lot x 66% = 36 lot akan diterima, dan 55 lot
Pengaruh
Pengaruh
n
n
dan
dan
c
c
pada Kurva
pada Kurva
OC
OC
(1)(1) Gambar 2 memperlihatkanGambar 2 memperlihatkan bentuk kurva OC yang ideal. bentuk kurva OC yang ideal. Pada
Pada P P a a = 1.0, kurva akan= 1.0, kurva akan
membentuk garis
membentuk garis
horizontal, sampai horizontal, sampai ditemukan lot yang
ditemukan lot yang “ “buruk buruk ”,”,
maka akan membentuk maka akan membentuk garis vertikal, hingga
garis vertikal, hingga P P a a = 0,= 0, dan akan membetuk garis dan akan membetuk garis horizontal kembali bila horizontal kembali bila tingkat penolakan terus tingkat penolakan terus meningkat
meningkat
Gambar 2. Kurva OC ideal Gambar 2. Kurva OC ideal
Pengaruh
Pengaruh
n
n
dan
dan
c
c
pada
pada
Kurva OC
Kurva OC
(2)(2) Pada prakteknya kurva OCPada prakteknya kurva OC yang ideal, sulit ditemukan, yang ideal, sulit ditemukan, secara teori hal tersebut secara teori hal tersebut dapat direalisasikan dengan dapat direalisasikan dengan melakukan inspeksi 100% melakukan inspeksi 100% (jika inspeksi tersebut bebas (jika inspeksi tersebut bebas dari kesalahan (
dari kesalahan (error free error free )).)). Pada gambar 3 kurva OC Pada gambar 3 kurva OC mendekati bentuk idealnya, mendekati bentuk idealnya, seiring dengan penambahan seiring dengan penambahan ukuran sampel (nilai
ukuran sampel (nilai c c proporsional dengan nilai
proporsional dengan nilai n n ).).
Gambar 3. Kurva OC dengan ukuran sampel berbeda Gambar 3. Kurva OC dengan ukuran sampel berbeda
Pengaruh
Pengaruh
n
n
dan
dan
c
c
pada
pada
Kurva OC
Kurva OC
(3)(3)Perbedaan lot yang diterima Perbedaan lot yang diterima dan lot yang ditolak dan lot yang ditolak bertambah sesuai dengan bertambah sesuai dengan pertambahan ukuran sampel. pertambahan ukuran sampel. Semakin besar slop pada Semakin besar slop pada kurva OC maka, semakin kurva OC maka, semakin besar pula perbedaan antara besar pula perbedaan antara sample yang diterima dan sample yang diterima dan sampel yang ditolak.
sampel yang ditolak.
Pada gambar 4 kurva OC, Pada gambar 4 kurva OC, berubah seiring perubahan berubah seiring perubahan nilai c. semakin kecil nilai c nilai c. semakin kecil nilai c maka, kurva akan bergeser maka, kurva akan bergeser ke kiri
ke kiri
Gambar 4. Kurva OC dengan perubahan jumlah yang diterima Gambar 4. Kurva OC dengan perubahan jumlah yang diterima
Relax
Relax T
T
ime……
ime……
Toyota
Toyota
DSI Assembly
DSI Assembly TF MoldsTF Molds
O- Flex Quality O- Flex Quality
R
R
e
e
c
c
t
t
ifying Ins
ifying Ins
pe
pe
c
c
t
t
io
io
n
n
(1)(1)Pada program penerimaan sampel biasanya terdapat Pada program penerimaan sampel biasanya terdapat tindakan perbaikan untuk lot yang
tindakan perbaikan untuk lot yang ditolak.ditolak.
Biasanya dilakukan inspeksi 100% terhadap lot yang Biasanya dilakukan inspeksi 100% terhadap lot yang ditolak.
ditolak.
Unit-unit yang ditemukan memiliki ketidaksesuaian Unit-unit yang ditemukan memiliki ketidaksesuaian spesifikasi akan dikembalikan ke vendor, atau spesifikasi akan dikembalikan ke vendor, atau dilakukan pengerjaan ulang (
dilakukan pengerjaan ulang (rework rework ) atau diganti) atau diganti dengan persediaan yang bagus, kegiatan ini disebut dengan persediaan yang bagus, kegiatan ini disebut
Rectifying Inspection Program
Rectifying Inspection Program (mengkoreksi hasil(mengkoreksi hasil inspeksi).
R
R
e
e
c
c
t
t
ifying Ins
ifying Ins
pe
pe
c
c
t
t
io
io
n
n
(2)(2)Kegiatan inspeksi akan mempengaruhi tingkat kualitas pada Kegiatan inspeksi akan mempengaruhi tingkat kualitas pada outgoing produksi.
outgoing produksi.
Rectifying Inspection Program
Rectifying Inspection Program digunakan untuk mengetahuidigunakan untuk mengetahui rata-rata tingkat kualitas pada kegiatan manufaktur.
rata-rata tingkat kualitas pada kegiatan manufaktur.
Incoming lots
Incoming lots InspectionInspection
Fraction Defective = Fraction Defective = PP00 Fraction Defective = Fraction Defective = PP00 Screening Screening Outgoing lots Outgoing lots Fraction Defective = Fraction Defective = P P00 + 0+ 0 A Avverage =erage =PP11 P P11 <<PP00
A
A
ve
ve
ra
ra
ge Out
ge Out
goi
goi
ng
ng
Qua
Qua
l
l
i
i
t
t
y
y
(1)(1)Average
Average Outgoing Outgoing Quality Quality (AOQ) merupakan salah(AOQ) merupakan salah satu teknik evaluasi untuk memperbaiki perencanaan satu teknik evaluasi untuk memperbaiki perencanaan pengambilan sampel.
pengambilan sampel.
Untuk membuat kurva AOQ dapat digunakan tabel Untuk membuat kurva AOQ dapat digunakan tabel kurva OC dengan menambahkan kolom AOQ.
kurva OC dengan menambahkan kolom AOQ.
Pada AOQ diasumsikan bahwa lot yang ditolak akan Pada AOQ diasumsikan bahwa lot yang ditolak akan diperbaiki atau ditukar dengan unit yang 100% bagus diperbaiki atau ditukar dengan unit yang 100% bagus AOQ diformulasikan
AOQ diformulasikan sebagai berikut:sebagai berikut: AOQ = (100
A
A
ve
ve
ra
ra
ge Out
ge Out
goi
goi
ng
ng
Qua
Qua
l
l
i
i
t
t
y
y
(2)(2)Contoh: Contoh:
Menggunakan contoh yang sama dengan contoh soal Menggunakan contoh yang sama dengan contoh soal pada kurva OC, maka diperoleh tabel berikut ini:
A
A
ve
ve
ra
ra
ge Out
ge Out
goi
goi
ng
ng
Qua
Qua
l
l
i
i
t
t
y
y
(3)(3)Berdasarkan tabel sebelumnya diperoleh kurva AOQ Berdasarkan tabel sebelumnya diperoleh kurva AOQ sebagai berikut:
sebagai berikut:
Gambar 5. Gambar 5.
A
A
ve
ve
ra
ra
ge Out
ge Out
goi
goi
ng
ng
Qua
Qua
l
l
i
i
t
t
y
y
(4)(4)Analisis kurva: Analisis kurva:
Ketika
Ketika incoming quality incoming quality memiliki persentasememiliki persentase nonconforming nonconforming sebesar 2%, maka persentase
sebesar 2%, maka persentase nonconforming nonconforming pada AOQpada AOQ sebesar 1.46%. Ketika
sebesar 1.46%. Ketika incoming quality incoming quality memiliki persentasememiliki persentase nonconforming
nonconforming sebesar sebesar 6%, 6%, maka maka persentasepersentase nonconforming
nonconforming pada AOQ sebesar 0.64%pada AOQ sebesar 0.64%
Hal tersebut karena dilakukan perbaikan pada lot yang Hal tersebut karena dilakukan perbaikan pada lot yang ditolak, sehingga nilai AOQ selalu lebih baik dari
ditolak, sehingga nilai AOQ selalu lebih baik dari incoming incoming quality
quality ..
Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh suatu batasan Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh suatu batasan maksimum yang menunjukkan kemungkinan terburuk maksimum yang menunjukkan kemungkinan terburuk rata-rata kualitas yang dihasilkan, titik tersebut disebut
rata kualitas yang dihasilkan, titik tersebut disebut Average Average Outgoing Quality Limit
A
A
ve
ve
ra
ra
ge
ge
T
T
o
o
t
t
a
a
l I
l I
ns
ns
pe
pe
c
c
t
t
i
i
o
o
n
n
(1)(1)Average
Average Total Total Inspection Inspection (ATI) (ATI) juga juga merupakanmerupakan salah satu teknik evaluasi untuk rencana salah satu teknik evaluasi untuk rencana pengambilan sampel.
pengambilan sampel. ATI
ATI menunjukkan menunjukkan banyaknya banyaknya unit unit yang yang diinspeksidiinspeksi oleh konsumen dan produsen.
oleh konsumen dan produsen.
Teknik ini mengasumsikan bahwa lot yang Teknik ini mengasumsikan bahwa lot yang dikoreksi, akan diinspeksi 100%.
A
Ave
ve
ra
ra
ge
ge
T
To
ot
t
a
a
l Ins
l I
ns
pe
pe
c
ct
t
i
io
on
n
(2)(2) Jika lot yang datang tidak mengandung unit-unit yang Jika lot yang datang tidak mengandung unit-unit yang cacat, maka tidak akan ada lot yang ditolak, sehingga cacat, maka tidak akan ada lot yang ditolak, sehingga jumlah inspeksi untuk setijumlah inspeksi untuk setiap lot sebanyak ukuran sampeap lot sebanyak ukuran sampell n n .. Jika seluruh unit cacat, maka lot yang datang akan Jika seluruh unit cacat, maka lot yang datang akan diinspeksi 100% dan jumlah unit yang akan diperiksa diinspeksi 100% dan jumlah unit yang akan diperiksa sebanyak ukuran lot
sebanyak ukuran lot N N ..
Jika kualitas lot berada pada 0 <
Jika kualitas lot berada pada 0 < P P < 1, maka rata-rata< 1, maka rata-rata jumlah unit
jumlah unit yang diinspyang diinspeksi eksi akan beakan bervariasi rvariasi antaraantara n n hinggahingga N
N ..
Formulasi ATI untuk
Formulasi ATI untuk single sampling single sampling
A
ATI =TI = nn + (1 -+ (1 - P P aa)()(N N – – nn))
39 39
A
A
ve
ve
ra
ra
ge
ge
T
T
o
o
t
t
a
a
l I
l I
ns
ns
pe
pe
c
c
t
t
i
i
o
o
n
n
(3)(3)Contoh: Contoh:
Buatlah kurva ATI untuk sampel Buatlah kurva ATI untuk sampel tunggal dengan tunggal dengan N N = 3000= 3000 n n = 89= 89 c c = 2= 2 Asumsikan Asumsikan p p 0 0 = 0.02= 0.02
Berdasarkan kurva OC diperoleh Berdasarkan kurva OC diperoleh
P
P a a = 0.731= 0.731 Maka,
Maka, ATI =
ATI = n n + (1+ (1 – – P P a a )()(N N – – n n )) =
= 89 + (189 + (1 – – 0.731)(30000.731)(3000 – – 89)89)
=
= 872872
Lakukanlah perhitungan ATI untuk Lakukanlah perhitungan ATI untuk nilai
nilai p p 0 0 yang lain, sehinggayang lain, sehingga diperoleh kurva sebagai berikut:
diperoleh kurva sebagai berikut:
Gambar 7. Kurva ATI untuk
A
A
ve
ve
ra
ra
ge
ge
T
T
o
o
t
t
a
a
l I
l I
ns
ns
pe
pe
c
c
t
t
i
i
o
o
n
n
(1)(1)Berdasarkan kurva, ketika kualitas proses mendekati Berdasarkan kurva, ketika kualitas proses mendekati 0% untuk
0% untuk nonconforming nonconforming , maka rata-rata jumlah yang, maka rata-rata jumlah yang diinspeksi mendekati ukuran sampel
diinspeksi mendekati ukuran sampel n n . ketika kualitas. ketika kualitas proses sangat buruk, misalnya, 9%
proses sangat buruk, misalnya, 9% nonconcorming nonconcorming ,, maka akan banyak lot yang
maka akan banyak lot yang akan ditolak. Bentuk kurvaakan ditolak. Bentuk kurva ATI akan membentuk asimt
ATI akan membentuk asimtot.ot.
Ketika persentasi
Ketika persentasi nonconforming nonconforming meningkat, kurvameningkat, kurva akan didominasi oleh jumlah yang diinspeksi akan didominasi oleh jumlah yang diinspeksi produsen.
Military Standars 105E
Military Standars 105E
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(1)(1)Prosedur standar pengambilan sampel untuk Prosedur standar pengambilan sampel untuk atribut dikembangkan selama perang dunia II.
atribut dikembangkan selama perang dunia II.
Military Standard 105E merupakan sistem Military Standard 105E merupakan sistem pennerimaan sampel untuk atribut yang paling pennerimaan sampel untuk atribut yang paling banyak digunakan.
banyak digunakan.
Military Standard 105E diturunkan menjadi Military Standard 105E diturunkan menjadi standar sipil ANSI/ASQC Z1.4, standar tersebut standar sipil ANSI/ASQC Z1.4, standar tersebut kemudian diadopsi oleh International Organization kemudian diadopsi oleh International Organization for Standardization sebagai ISO 2859
for Standardization sebagai ISO 2859
42 42
Military Standars 105E
Military Standars 105E
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(2)(2)Standar
tesebut
memiliki
tiga
tipe
Standar
tesebut
memiliki
tiga
tipe
pengambilan sampel, yaitu:
pengambilan sampel, yaitu:
Sampel tunggal Sampel tunggal Sampel ganda Sampel ganda Sampel banyak Sampel banyak
Semua tipe memiliki persyaratan tersendiri
Semua tipe memiliki persyaratan tersendiri
dalam pengambilan sampel tergantung pada
dalam pengambilan sampel tergantung pada
kondisi inspeksi normal, inspeksi ketat atau
kondisi inspeksi normal, inspeksi ketat atau
inspeksi longgar
Military Standars 105E
Military Standars 105E
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(3)(3)Inspeksi
Inspeksi Normal
Normal
Aktivitas
Aktivitas inspeksi
inspeksi awal
awal
Inspeksi Ketat
Inspeksi Ketat
Kualitas lot sebelumnya
Kualitas lot sebelumnya
memburuk
memburuk
Inspeksi Longgar
Inspeksi Longgar
Kualitas lot sebelumnya
Kualitas lot sebelumnya
baik
Military Standars 105E
Military Standars 105E
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(4)(4)Pada inspeksi ketat, penerimaan lot lebih ketat Pada inspeksi ketat, penerimaan lot lebih ketat dibandingkan inspeksi normal, sehingga ukuran dibandingkan inspeksi normal, sehingga ukuran sampel lebih banyak.
sampel lebih banyak.
Ukuran sampel pada inspeksi longgar lebih sedikit Ukuran sampel pada inspeksi longgar lebih sedikit dibandingkan pada inspeksi normal.
dibandingkan pada inspeksi normal.
Rentang AQL yang digunakan pada standar militer ini Rentang AQL yang digunakan pada standar militer ini adalah
adalah 0.10% - 10%0.10% - 10%
Nilai AQL umumnya ditetapkan oleh bagian yang Nilai AQL umumnya ditetapkan oleh bagian yang berwenang dalam penetapan penerimaan sampel.
Military Standars 105E
Military Standars 105E
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(ANSI/ASQC Z1.4/ISO 2859)
(5)(5)Ukuran sampel yang digunakan ditetapkan berdasarkan Ukuran sampel yang digunakan ditetapkan berdasarkan ukuran lot dan pemilihan level inspeksi.
ukuran lot dan pemilihan level inspeksi. Terdapat tiga level inspeksi yaitu:
Terdapat tiga level inspeksi yaitu:
Level I: besar ukuran sampel sekitar satu-setengah dari Level I: besar ukuran sampel sekitar satu-setengah dari jumlah inspeksi lev
jumlah inspeksi level II.el II.
Level II: dirancang sebagai kondisi normal. Level II: dirancang sebagai kondisi normal. Level
Level III: III: besar besar ukuran ukuran sampel sampel sekitar sekitar dua dua kali kali daridari jumlah inspeksi lev
jumlah inspeksi level II.el II.
Selain itu terdapat empat level untuk inspeksi khusus, Selain itu terdapat empat level untuk inspeksi khusus, yaitu S-1, S-2, S-3 dan S-4.
yaitu S-1, S-2, S-3 dan S-4.
Inspeksi khusus digunakan untuk sampel yang sangat Inspeksi khusus digunakan untuk sampel yang sangat sedikit.
Perubahan Kondisi Inspeksi
Perubahan Kondisi Inspeksi
(1)(1) Prosedur perubahan inspeksi antara normal, Prosedur perubahan inspeksi antara normal, ketat dan longgar adalah sebagai berikut:ketat dan longgar adalah sebagai berikut: 1
1.. NNoorrmmaall KetatKetat
Bila terdapat
Bila terdapat duadua daridari limalima lotlot ditolakditolak
2
2.. KKeettaatt NormalNormal
Bila
Bila limalima lot yang diinspeksilot yang diinspeksi seluruhnyaseluruhnya
diterima
Perubahan Kondisi Inspeksi
Perubahan Kondisi Inspeksi
(2)(2)3
3.. NNoorrmmaall LonggarLonggar
terdapat empat kondisi yang memengaruhi perubahan, terdapat empat kondisi yang memengaruhi perubahan, yaitu:
yaitu:
a.
a. TerTerdapdapat 10 lat 10 lot yaot yang ding diinsinspepeksi dksi dan daan dari keri keselseluruuruhanhannyanya tidak ditemukan cacat.
tidak ditemukan cacat. b.
b. JumJumlah lah uniunit yt yang ang caccacat at dardari 1i 10 l0 lot yot yang ang diidiinspnspekseksi ki kuranurangg dari atau sama dengan batas yang diperkenankan dari atau sama dengan batas yang diperkenankan menurut standar.
menurut standar. c.
c. ProProdukduksi bersi berada pada pada kada keceecepatpatan yaan yang stng stabiabil, tidl, tidak teak terjadrjadii kerusakan mesin, kekurangan material, atau kerusakan mesin, kekurangan material, atau permasalahan yang lainnya.
permasalahan yang lainnya. d.
d. AdaAdanya kenya kepuputustusan daan dari bagri bagian yian yang bang bertertanganggungung jawg jawabab untuk merubah kondisi inspeksi.
Perubahan Kondisi Inspeksi
Perubahan Kondisi Inspeksi
(3)(3)4
4.. LLoonnggggaarr NormalNormal
terdapat empat kondisi yang memengaruhi terdapat empat kondisi yang memengaruhi perubahan, yaitu:
perubahan, yaitu:
a.
a. TeTerdrdapapat at sesebubuah ah lolot a bt a batatch ch yayang ng diditotolalak.k. b.
b. TiTidadak adk ada kea kepupututusasan atn atas las lot yot yanang dg diiiinsnspepeksksi (di (dititerierimama atau ditolak)
atau ditolak) c.
c. TeTerjrjadadi i pepermrmasasalalahahan an di di babagigian an prprododukuksisi.. d.
d. TeTerdrdapapat at kokondndisisi-i-kokondndisisi i yayang ng memengnghaharuruskskanan dilakukannya inspeksi normal.
dilakukannya inspeksi normal.
5
5.. HHeennttiikkaan n iinnssppeekkssii
Bila dilakukan inspeksi ketat terhadap 10 lot Bila dilakukan inspeksi ketat terhadap 10 lot berturut-turut.
START START ••Production steadyProduction steady
••10 consecutive lots10 consecutive lots
accepted accepted
•• Approved by Approved by
responsible authority responsible authority
••Lot rejectedLot rejected
••Irregular productionIrregular production •• A l A lot meets neither ot meets neither
the accept nor the the accept nor the rejected criteria rejected criteria
••Other conditionOther condition
warrant return to warrant return to normal inspection normal inspection 2 out of 5 consecutive 2 out of 5 consecutive lots rejected lots rejected 5 consecutive lots 5 consecutive lots accepted accepted 10 consecutive lots 10 consecutive lots remain on tightened remain on tightened inspection inspection Discontinue inspection Discontinue inspection
Prosedur
Prosedur
(1)(1) Prosedur penggunaan MIL STD 105E adalah sebagai Prosedur penggunaan MIL STD 105E adalah sebagai berikut:berikut: 1
1.. TTeettaappkkaan n AAQQLL 2
2.. TTetetaappkkaan n lelevevel l iinnssppekeksisi 3
3.. TTeettaappkkaan un ukkuurraan ln loott 4.
4. TeTemumukakan kn kodode e ununtutuk k ukukururan an sasampmpel el dedengnganan menggunakan tabel kode
menggunakan tabel kode 5.
5. TetTetapkapkan an tiptipe pe penengagambmbilailan n samsamplpling ing yanyang g digdigununakaakann (single, double, multiple)
(single, double, multiple) 6.
6. GuGunanakakan tan tabebel unl untutuk mek menenemumukakan tin tipe ype yanang akg akanan digunakan.
digunakan. 7.
Prosedur
Prosedur
(2)(2)Contoh Contoh
Sebuah lot dengan ukuran 2000 unit, akan dilakukan Sebuah lot dengan ukuran 2000 unit, akan dilakukan inspeksi tunggal, memiliki level kualitas 0.65% dengan inspeksi tunggal, memiliki level kualitas 0.65% dengan level inspeksi III. Tetapkanlah ukuran sampel dan jumlah level inspeksi III. Tetapkanlah ukuran sampel dan jumlah penerimaan pada kondisi inspeksi normal, ketat dan penerimaan pada kondisi inspeksi normal, ketat dan longgar.
longgar. Jawab: Jawab:
Tetapkan Kode huruf dengan menggunakan tabel 1. Tetapkan Kode huruf dengan menggunakan tabel 1.
Berdasarkan ukuran lot 2000 dan level inspeksi III, maka Berdasarkan ukuran lot 2000 dan level inspeksi III, maka diperoleh kode huruf L
Tabel 1 Tabel 1
Prosedur
Prosedur
(3)(3)•
• NORMALNORMAL
Berdasarkan kode huruf dan nilai AQL (L dan 0.65), Berdasarkan kode huruf dan nilai AQL (L dan 0.65), maka dapat ditetapkan ukuran sampel dan jumlah maka dapat ditetapkan ukuran sampel dan jumlah penerimaan dan penolakan. Berdasarkan Tabel 2 penerimaan dan penolakan. Berdasarkan Tabel 2 diperoleh hasil sebagai berikut:
diperoleh hasil sebagai berikut:
n n = 200= 200 c c = 3= 3 r r = 4= 4 54 54 2000 2000 unit
unit 200200 3 unit tidak sesuai3 unit tidak sesuai
2000 2000 unit unit DITERIMA DITERIMA
4 unit tidak sesuai4 unit tidak sesuai 20002000 unit unit
Tabel 2 Tabel 2
56 56
Prosedur
Prosedur
(4)(4) • • KETATKETATBerdasarkan kode huruf dan nilai AQL (L dan 0.65), Berdasarkan kode huruf dan nilai AQL (L dan 0.65), maka dapat ditetapkan ukuran sampel dan jumlah maka dapat ditetapkan ukuran sampel dan jumlah penerimaan dan penolakan. Berdasarkan Tabel 3 penerimaan dan penolakan. Berdasarkan Tabel 3 diperoleh hasil sebagai berikut:
diperoleh hasil sebagai berikut:
n n = 200= 200 c c = 2= 2 r r = 3= 3 56 56 2000 2000 unit
unit 200200 2 unit tidak sesuai2 unit tidak sesuai
2000 2000 unit unit DITERIMA DITERIMA
3 unit tidak sesuai3 unit tidak sesuai 20002000 unit unit
Tabel 3 Tabel 3
58 58 58 58
Prosedur
Prosedur
(4)(4) • • LONGGAR LONGGARBerdasarkan kode huruf dan nilai AQL (L dan 0.65), Berdasarkan kode huruf dan nilai AQL (L dan 0.65), maka dapat ditetapkan ukuran sampel dan jumlah maka dapat ditetapkan ukuran sampel dan jumlah penerimaan dan penolakan. Berdasarkan
penerimaan dan penolakan. Berdasarkan Tabel 4Tabel 4
diperoleh hasil sebagai berikut: diperoleh hasil sebagai berikut:
n n = 80= 80 c c = 1= 1 r r = 4= 4 58 58 2000 2000 unit
unit 8080 1 unit tidak sesuai1 unit tidak sesuai
2000 2000 unit unit DITERIMA DITERIMA
4 unit tidak sesuai4 unit tidak sesuai 20002000 unit unit
2000 2000 unit
unit 8080 2 atau 3 unit2 atau 3 unit
tidak sesuai tidak sesuai 2000 2000 unit unit DITERIMA DITERIMA
Inspeksi berikutnya pindah ke kondisi NORMAL
Tabel 4 Tabel 4
Double Sampling Plans
Double Sampling Plans
•• Adalah prosedur yang Adalah prosedur yang dalam keadaan tertentu, dalam keadaan tertentu, sampelsampel kedua diperlukan sebelum lot dapat divonis
kedua diperlukan sebelum lot dapat divonis
•• Ambil sampel yang pertama. Ap Ambil sampel yang pertama. Apabila keputusannya jabila keputusannya jelas,elas, diterima atau ditolak, maka proses pengambilan dan
diterima atau ditolak, maka proses pengambilan dan pengujian sampel berhenti.
pengujian sampel berhenti.
•• Ambil tid Ambil tidak jelas keputusannya, maka amak jelas keputusannya, maka ambil sampel yangbil sampel yang kedua tanpa ada
kedua tanpa ada pengembalian atau perbaikan daripengembalian atau perbaikan dari sampel pertama.
sampel pertama.
•• Apabila dig Apabila digambarkan dalam bambarkan dalam bentuk skema, tampak entuk skema, tampak seperti gambar berikut:
Double Sampling Plans
Double Sampling Plans
Ambil n Ambil n11 Temukan d Temukan d11 d d11 cc11 dd11 cc22 TERIMA lot TERIMA lot tanpa harus tanpa harus memeriksa n memeriksa n22 TOLAK lot TOLAK lot Tanpa harus Tanpa harus memeriksa memeriksa n n22 Ambil n Ambil n22 Temukan d Temukan d22 Jumlahkan dengan d Jumlahkan dengan d11 cc11 <d<d11< c< c22 TERIMA lot
TERIMA lot dd11+d+d22 cc22 dd11+d+d22 cc22 TOLAK lotTOLAK lot
Parameter double Parameter double sampling plan yang sampling plan yang digunakan adalah digunakan adalah n1, c1, n2 dan c2 n1, c1, n2 dan c2
(ii) RENCANA SAMPLING GANDA (Double Sampling Plan)
(ii) RENCANA SAMPLING GANDA (Double Sampling Plan)
n1 = ukuran sampel ke-1; n1 = ukuran sampel ke-1;
c1 = kriteria menerima lot pada sampling ke-1; c1 = kriteria menerima lot pada sampling ke-1; r1 = kriteria menolak lot pada sampling ke-1; r1 = kriteria menolak lot pada sampling ke-1; n2 = ukuran sampel ke-2;
n2 = ukuran sampel ke-2;
c2 = kriteria menerima lot pada sampling ke-2. c2 = kriteria menerima lot pada sampling ke-2.
SAMPLING I SAMPLING I SAMPLING II SAMPLING II x x11 cc11 T
Terima erima LotLot
C
C11< x< x11 < r< r11
x x11 rr11
T
Tolak olak LotLot
X
X11 + x+ x22 cc22 T
Terima erima Lot Lot TTolak olak LotLot X
X11 + x+ x22 > c> c22
1. PARAMETER RENCANA SAMPLING: 1. PARAMETER RENCANA SAMPLING:
2. KONSEP SAMPLING GANDA: 2. KONSEP SAMPLING GANDA:
Contoh Double Sampling Plans
Contoh Double Sampling Plans
N= 5000 unit N= 5000 unit n
n11= = 40 40 unit unit nn22= 60 unit= 60 unit
cc11= = 1 1 unit unit cc22= 5 unit= 5 unit
rr11 = = 4 4 unit unit rr22= 6 unit= 6 unit
Dimana: Dimana:
N
N jumlah unit yang dihasilkan jumlah unit yang dihasilkan
n
n11 sampel pertama yang diambilsampel pertama yang diambil n
n22 sampel kedua yang diambil tanpa ada pengembalian sampel kedua yang diambil tanpa ada pengembalian dari sampeldari sampel
pertama pertama
c
c11 bilangan penerimaan dari sampel pertamabilangan penerimaan dari sampel pertama c
c22 bilangan penerimaan dari kedua sampel (sampel pertama dan kedua)bilangan penerimaan dari kedua sampel (sampel pertama dan kedua) rr11 bilangan penolakan dari sampel pertamabilangan penolakan dari sampel pertama
Interpretasi data
Interpretasi data
N= 5000 unitN= 5000 unit n
n11= = 40 40 unit unit nn22= 60 unit= 60 unit cc11= = 1 1 unit unit cc22= 5 unit= 5 unit r1
r1 = = 4 4 unit unit rr22= 6 unit= 6 unit
Bila ditemukan produk cacat dari sampel pertama banyaknya Bila ditemukan produk cacat dari sampel pertama banyaknya
satu atau kurang, maka sampel pertama diterima, yang satu atau kurang, maka sampel pertama diterima, yang berarti seluruh unit produk yang
berarti seluruh unit produk yang dihasilkan juga diterimadihasilkan juga diterima Bila banyaknya produk cacat pada sampel pertama minimal Bila banyaknya produk cacat pada sampel pertama minimal
empat, maka sampel tersebut ditolak, yang berarti seluruh empat, maka sampel tersebut ditolak, yang berarti seluruh unit yang dihasilkan juga ditolak
unit yang dihasilkan juga ditolak
Apabila banyaknya produk cacat pada sampel pertama antara Apabila banyaknya produk cacat pada sampel pertama antara
dua sampai tiga (dua dan tiga, ), maka timbul keraguan dua sampai tiga (dua dan tiga, ), maka timbul keraguan dari pihak penguji, apakah produk tersebut tergolong baik dari pihak penguji, apakah produk tersebut tergolong baik atau jelek. Oleh karena itu diambil sampel yang kedua
Interpretasi data (lanjutan)
Interpretasi data (lanjutan)
N= 5000 unitN= 5000 unit n
n11= = 40 40 unit unit nn22= 60 unit= 60 unit cc11= = 1 1 unit unit cc22= 5 unit= 5 unit r1
r1 = = 4 4 unit unit r2=6 r2=6 unitunit
Setelah mengambil sampel kedua
Setelah mengambil sampel kedua ………… Bila ditemukan jumlah produk cacat dari
Bila ditemukan jumlah produk cacat dari sampel pertama dansampel pertama dan
sampel kedua adalah lima atau kurang, maka sampel sampel kedua adalah lima atau kurang, maka sampel
diterima, yang berarti seluruh unit produk yang dihasilkan diterima, yang berarti seluruh unit produk yang dihasilkan juga diterima
juga diterima
Bila jumlah produk cacat dari sampel
Bila jumlah produk cacat dari sampel pertama dan sampelpertama dan sampel
kedua adalah enam atau lebih, maka sampel tersebut kedua adalah enam atau lebih, maka sampel tersebut ditolak, yang berarti seluruh unit yang
ditolak, yang berarti seluruh unit yang dihasilkan jugadihasilkan juga ditolak
Probabilitas penerimaan (Pa)
Probabilitas penerimaan (Pa)
Maka Pa nya bila proporsiMaka Pa nya bila proporsi kesalahan(p)= 1% adalahkesalahan(p)= 1% adalah Pa
Pa II = P[d= P[d 1;np=40(0.01)=0.4] = 1;np=40(0.01)=0.4] = 0.938 (0.938 (lihat tabel G lihat tabel G )) Pa
Pa IIII = [P(d1=2)xP(d2= [P(d1=2)xP(d23)] + [P(d1=3)xP(d23)] + [P(d1=3)xP(d22)]2)]
= [P(cacat 2;np=0.4)xP(cacat 3 atau kurang; np=0.6] + = [P(cacat 2;np=0.4)xP(cacat 3 atau kurang; np=0.6] +
[P(cacat 3;np=0.4)xP(cacat 2 atau kurang;np=0.6)] [P(cacat 3;np=0.4)xP(cacat 2 atau kurang;np=0.6)] = [(0.992-0.938)(0.997)] +[(0.999-0.992)(0.977) = [(0.992-0.938)(0.997)] +[(0.999-0.992)(0.977) = 0.053838 + 0.006839 = 0.053838 + 0.006839 = 0.060677 = 0,061 = 0.060677 = 0,061 Pa Pa = = PaPa II + Pa+ Pa IIII = 0.999= 0.999
Kurva OC untuk double sampling plans
Kurva OC untuk double sampling plans
Hitung Pa dengan besar proporsi kesalahan (p)
Hitung Pa dengan besar proporsi kesalahan (p)
berbeda-beda
berbeda-beda
p=2% dst sampai p=15%
p=2% dst sampai p=15%
KKururva va OOC untuC untuk k DDoubouble le SaSamm pling Planspling Plans
0 0 0.2 0.2 0.4 0.4 0.6 0.6 0.8 0.8 1 1 1.2 1.2 1 1 33 55 77 99 1111 1133 1155 p p P P a a PPaa
Average Outgoing Quality Curve
Average Outgoing Quality Curve AOQ CurveAOQ Curve
•• Untuk double sampling plans, rumus AOQ yangUntuk double sampling plans, rumus AOQ yang digunakan adalah sbb.: digunakan adalah sbb.: N N n n n n N N P PaII aII n n N N P PaI aI A AOQOQ [[ (( 11)) (( 11 22 ))]]
Average
Average Total InspecTotal Inspection Curve tion Curve ATI CurveATI Curve
•• Kurva ini menunjukkan rata-rata jumlah Kurva ini menunjukkan rata-rata jumlah sampelsampel
yang diinspeksi dari setiap lot yang dihasilkan yang diinspeksi dari setiap lot yang dihasilkan
•• Apabila dari produk yang dihasilkan tidak Apabila dari produk yang dihasilkan tidak ditemukanditemukan
kesalahan atau ketidaksesuaian, maka produk kesalahan atau ketidaksesuaian, maka produk
tersebut akan diterima melalui rencana sampel yang tersebut akan diterima melalui rencana sampel yang dipilih dan hanya sebanyak n unit yang akan
dipilih dan hanya sebanyak n unit yang akan diinspeksi
diinspeksi
•• Apabila dari produk yang dihasilkan mem Apabila dari produk yang dihasilkan memiliki 100%iliki 100% produk yang mengalami ketidaksesuaian, banyaknya produk yang mengalami ketidaksesuaian, banyaknya unit yang diinspeksi akan sebanyak N unit, dengan unit yang diinspeksi akan sebanyak N unit, dengan asumsi produk yang mengalami ketidaksesuaian asumsi produk yang mengalami ketidaksesuaian atau kesalahan tersebut disaring
Average
Average Total InspecTotal Inspection Curve tion Curve ATI CurveATI Curve
Average Fraction Ins
Average Fraction Inspectedpected AFIAFI
•• Untuk single sampling, digunakan rumus:Untuk single sampling, digunakan rumus: ATI
ATI = nPa + N(1-Pa)= nPa + N(1-Pa) = n + (N-n)(1-Pa) = n + (N-n)(1-Pa) AFI
AFI = ATI/N= ATI/N
Untuk double sampling, digunakan rumus: Untuk double sampling, digunakan rumus:
ATI
ATI = n= n11PaI + nPaI + n22PaPaIIII + N(1-Pa)`+ N(1-Pa)`
dimana: dimana: Pa
PaII = Pa pada sampel pertama= Pa pada sampel pertama
Pa
PaIIII = Pa pada sampel kedua= Pa pada sampel kedua Pa
Average
Average Sample NuSample Number Curmber Curve ve ASN CurveASN Curve
•• Kurva ini menunjukkan rata-rata banyaknya unitKurva ini menunjukkan rata-rata banyaknya unit yang diuji untuk membuat suatu keputusan.
yang diuji untuk membuat suatu keputusan.
•• Asumsinya, inspeksi tidak Asumsinya, inspeksi tidak hanya dibatasi untuk hanya dibatasi untuk sampel tunggal.
sampel tunggal.
•• Misalnya, jika terdapat 3 kesalahan setelahMisalnya, jika terdapat 3 kesalahan setelah pemeriksaan 20 unit dengan single sampling
pemeriksaan 20 unit dengan single sampling plan,plan, dimana N=800, n=60, c=2
dimana N=800, n=60, c=2
meskipun keputusan diambil setelah unit ke-20meskipun keputusan diambil setelah unit ke-20 untuk menolak produk tersebut, inspeksi akan
untuk menolak produk tersebut, inspeksi akan dilanjutkan hingga seluruhnya (60 unit)
dilanjutkan hingga seluruhnya (60 unit)
O.k.i untuk sampel tunggal, banyaknya sampel O.k.i untuk sampel tunggal, banyaknya sampel rata-rata adalah sama dengan ukuran sampel (n)
Average
Average Sample NuSample Number Curmber Curve ve ASN CurveASN Curve
•• Untuk sampel ganda (double sampling), jumlahUntuk sampel ganda (double sampling), jumlah
sampel rata-rata dirumuskan dengan: sampel rata-rata dirumuskan dengan: ASN
ASN = n= n11PPII + (n+ (n11+n+n22)(1-P)(1-PII))
= n
= n11 + n+ n22 (1-Pa(1-PaII))
•• Kurva ini menunjukkan rata-rata banyaknya unitKurva ini menunjukkan rata-rata banyaknya unit
yang diuji untuk membuat suatu
Langkah-langkah Implementasi Standar Langkah-langkah Implementasi Standar
Tentukan parameter berikut: Tentukan parameter berikut: •
• Accetable Quality Level (AQL);Accetable Quality Level (AQL);
•
• Ukuran lot;Ukuran lot;
•
• Tipe sampling (Tipe sampling (Single, Double, Multiple);Single, Double, Multiple);
•
• Level inspeksi (umumnya Level II, ubah jLevel inspeksi (umumnya Level II, ubah jika diperlukan).ika diperlukan).
Tentukan kode huruf ukuran sampel dari tabel yang Tentukan kode huruf ukuran sampel dari tabel yang sesuai (*).
sesuai (*).
Tentukan tipe Rencana Sampling (
Tentukan tipe Rencana Sampling (Normal, Reduced,Normal, Reduced,
tightened
tightened)).. Catatan
Catatan: Untuk inspeksi awal, mulai dengan Inspeksi : Untuk inspeksi awal, mulai dengan Inspeksi Normal,Normal,
& ubah ke Inspeksi Ketat
& ubah ke Inspeksi Ketat Longgar sesuai dengan aturanLonggar sesuai dengan aturan
perubahan jenis inspeksi.
perubahan jenis inspeksi.
Identifikasi Rencana Sampling dari tabel yang sesuai (**). Identifikasi Rencana Sampling dari tabel yang sesuai (**). 1 1 2 2 3 3 4 4
Langkah-langkah Implementasi Standar (contoh)Langkah-langkah Implementasi Standar (contoh)
Ukuran Lot 2500.
Ukuran Lot 2500.
General inspection level II
General inspection level II ●
● Kode huruf K Kode huruf K •
• Acceptable quality level 0.15 Acceptable quality level 0.15 •
•Started with normal inspectionStarted with normal inspection
Dari MIL STD 105E Table II-A diketahui:
Dari MIL STD 105E Table II-A diketahui: ●
● Ukuran sampel 125Ukuran sampel 125 ●
(**) T(**) Tabel Master abel Master : Rencana Sampling Tunggal untuk Inspeksi : Rencana Sampling Tunggal untuk Inspeksi NormalNormal (MIL STD 105E Table II-A)
Dodge-Romig Sampling Plans
Dodge-Romig Sampling Plans
(1)(1)H.F.Dodge & H.G.Romig telah mengembangkan
H.F.Dodge & H.G.Romig telah mengembangkan
sekumpulan tabel pemeriksaan sampel guna memeriksa sekumpulan tabel pemeriksaan sampel guna memeriksa produk lot demi lot untuk atribut.
produk lot demi lot untuk atribut.
Dua jenis perencanaan pengambilan sampel disajikan dalam Dua jenis perencanaan pengambilan sampel disajikan dalam tabel perencanaan:
tabel perencanaan: 1
1.. LLTTPPD D ((lot tolerance percent defective lot tolerance percent defective )) 2
2.. AAOOQQL L ((average outgoing quality limit average outgoing quality limit ))
Untuk tiap pendekatan rancangan perencanaan sampel ini, Untuk tiap pendekatan rancangan perencanaan sampel ini, tersedia tabel untuk sampel tunggal dan ganda.
tersedia tabel untuk sampel tunggal dan ganda.
Semua rencana pengambilan dalam tabel Dodge-Romig Semua rencana pengambilan dalam tabel Dodge-Romig bertujuan meminimalkan Rata-rata Pemeriksaan Total (ATI bertujuan meminimalkan Rata-rata Pemeriksaan Total (ATI –
Dodge-Romig Sampling Plans
Dodge-Romig Sampling Plans
(2)(2)Perencanaan AOQL Dodge-Romig dirancang sedemikian Perencanaan AOQL Dodge-Romig dirancang sedemikian rupa hingga pemeriksaan keseluruhan rata-rata untuk rupa hingga pemeriksaan keseluruhan rata-rata untuk AOQL yang
AOQL yang diberikan dan rata-rata prosesdiberikan dan rata-rata proses p p tertentu, akantertentu, akan minimum
minimum
Perencanaa LTPD dirancang sedemikian rupa sehingga Perencanaa LTPD dirancang sedemikian rupa sehingga pemeriksaan keseluruhan rata-rata minimum
pemeriksaan keseluruhan rata-rata minimum
Perencanaan Dodge-Romig sangat berguna untuk Perencanaan Dodge-Romig sangat berguna untuk pemeriksaan
pemeriksaan produk setengah jadi produk setengah jadi
Perencanaan Dodge-Romig hanya berlaku untuk lot yang Perencanaan Dodge-Romig hanya berlaku untuk lot yang ditolak dan akan dilakukan pemeriksaan 100%
AOQL
AOQL
Plants
Plants
(1)(1) Tabel Dodge-Romig (1959) memberikan perencanaan Tabel Dodge-Romig (1959) memberikan perencanaan pengambilan sampel AOQL untuk nilai AOQL 0.1%, pengambilan sampel AOQL untuk nilai AOQL 0.1%, 0.25%, 0.5%, 0.75%, 1%, 1.5%, 2%, 2.5%, 3%, 0.25%, 0.5%, 0.75%, 1%, 1.5%, 2%, 2.5%, 3%, 4%, 5%, 7%, dan 10%.4%, 5%, 7%, dan 10%.
Untuk tiap nilai AOQL ini, dinyatakan enam kelas nilai Untuk tiap nilai AOQL ini, dinyatakan enam kelas nilai rata-rata proses. Tabel disediakan bagi sampling rata-rata proses. Tabel disediakan bagi sampling tunggal dan ganda
tunggal dan ganda
Perencanaan ini dirancang agar
Perencanaan ini dirancang agar Average Average Total Total Inspection
Inspection (ATI) pada nilai AOQL tertentu dan rata-(ATI) pada nilai AOQL tertentu dan rata-rata proses menjadi
AOQL
AOQL
Plants
Plants
(2)(2)Contoh Contoh Diketahui: Diketahui: Ukuran Lot (N)=5000. Ukuran Lot (N)=5000. Fallout
Fallout rata-rata pada proses dari vendor = 1%rata-rata pada proses dari vendor = 1%
nonconforming nonconforming
Pemeriksaan menggunakan rencana sampel tunggal dengan Pemeriksaan menggunakan rencana sampel tunggal dengan AOQL=3%
AOQL=3%
Dengan menggunakan Tabel 5, diperoleh hasil sebagai berikut: Dengan menggunakan Tabel 5, diperoleh hasil sebagai berikut:
n=65 n=65 c=3 c=3 LTPD=10.3% LTPD=10.3%
Tabel 5 Tabel 5
AOQL
AOQL
Plants
Plants
(3)(3)Bila nilai LTPD = 10.3% di plotkan kedalam kurva OC, maka Bila nilai LTPD = 10.3% di plotkan kedalam kurva OC, maka akan diperoleh nilai
akan diperoleh nilai P P a a = 0.1, sehingga dari 90% dari= 0.1, sehingga dari 90% dari incoming incoming lots
lots terdapat 10.3% produk cacat.terdapat 10.3% produk cacat.
Dengan mengasumsikan kualitas yang masuk (
Dengan mengasumsikan kualitas yang masuk (incoming incoming quality
quality ) sama dengan rata-rata proses () sama dengan rata-rata proses (process average process average )) maka akan diperoleh probabilitas penerimaan sebesar 0.996 maka akan diperoleh probabilitas penerimaan sebesar 0.996 ((P P a a = 0.996), sehingga dapat dihitung total rata-rata inspeksi,= 0.996), sehingga dapat dihitung total rata-rata inspeksi, sebagai berikut: sebagai berikut: ATI = n + (1-Pa)(N-n) ATI = n + (1-Pa)(N-n) = 65 + (1-0,996)(5000-65) = 65 + (1-0,996)(5000-65) = 84.74 = 84.74
Unit yang akan diinspeksi sekitar 85 unit. Unit yang akan diinspeksi sekitar 85 unit.