• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MINAT BELI PRODUK DAY CREAM BERBAHAN BAKU RUMPUT LAUT: PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR AYULIA KARISMA PUTRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS MINAT BELI PRODUK DAY CREAM BERBAHAN BAKU RUMPUT LAUT: PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR AYULIA KARISMA PUTRI"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MINAT BELI PRODUK DAY CREAM BERBAHAN

BAKU RUMPUT LAUT: PENDEKATAN THEORY OF

PLANNED BEHAVIOR

AYULIA KARISMA PUTRI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Minat Beli Produk Day cream Berbahan Baku Rumput Laut: Pendekatan Theory of Planned

Behavior adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

Ayulia Karisma Putri

(4)

ABSTRAK

AYULIA KARISMA PUTRI. Analisis minat beli produk day cream berbahan baku rumput laut: pendekatan theory of planned behavior. Dibimbing oleh RETNANINGSIH.

Rumput laut merupakan salah satu sumber daya laut yang melimpah dan banyak dimanfaatkan salah satunya day cream. Salah satu produk day cream berbahan baku rumput laut yang berada di pasaran yaitu day cream berbahan baku rumput laut hasil pengembangan IPB yang dijual di Serambi Botani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Theory of Planned Behavior (TPB) yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku terhadap minat beli produk day

cream berbahan baku rumput laut. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan melibatkan 400 mahasiswi yang dipilih secara acak. Sikap

mahasiswi terhadap produk day cream berbahan baku rumput laut tergolong pada kategori sedang (74.0%), namun norma subjektif (60.8%) dan kontrol perilaku (73.0%) tergolong pada kategori kurang, dan lebih dari separuh mahasiswi (75.2%) tidak berminat untuk membeli produk tersebut. Hasil menunjukkan ketiga komponen TPB (sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku), asal daerah, dan pekerjaan ibu memiliki hubungan dan pengaruh positif signifikan terhadap minat beli.

Kata kunci: day cream rumput laut, kontrol perilaku, minat beli, norma subjektif, sikap

ABSTRACT

AYULIA KARISMA PUTRI. Intention to buy analysis of seaweed day cream product: theory of planned bahavior approach. Under supervision of RETNANINGSIH.

Seaweed is one of the marine resources were overflow and widely used is day cream. One of seaweed day cream product that was in the market that is seaweed day cream from IPB development results that are sold in Serambi Botani. The purpose of this research is to examine the effect of the Theory of Planned Behavior (TPB) that is attitudes, subjective norms, and behavioral control toward intention to buy seaweed day cream. This research used cross-sectional study design wich involved 400 female students that selected randomly. The student attitude on seaweed day cream product belong in the moderate category (74.0%), but the subjective norm (60.8%) and behavioral control (73.0%) belong to the less category, and more than half of students (75.2%) are not interested to intention to buy the product. The result showed that all three components of TPB (attitude, subjective norm, and behavioral control), origin, and mother's occupation significant and positively correlated and influential on intention to buy.

Keywords: attitude, behavioral control, intention to buy, seaweed day cream, subjective norm

(5)

RINGKASAN

AYULIA KARISMA PUTRI. Analisis Minat Beli Produk Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut: Pendekatan Theory of Planned Behavior. Dibimbing oleh RETNANINGSIH.

Indonesia memiliki potensi budidaya rumput laut dengan total luas areal mencapai 1 110 900 ha yang memiliki kurang lebih 555 jenis atau 45 persen spesies rumput laut di dunia berada di Indonesia (KKP 2013). Berbagai macam pemanfaatan yang diperoleh dari rumput laut salah satunya dapat digunakan untuk produk kecantikan kulit. Rumput laut sendiri dipilih sebagai bahan baku produk kecantikan karena menurut Santoso et al. (2004) rumput laut khususnya yang berada di Indonesia merupakan varietas dengan ketahanan yang baik terhadap radikal bebas maupun radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker kulit. Hal tersebut yang membuat salah satu civitas akademika IPB melakukan peneltian dan mengembangkan ekstrak rumput laut sebagai produk kecantikan salah satunya day cream. Saat ini prouk tersebut terjual di Serambi Botani dan diharapkan dapat meningkatkan minat beli konsumen wanita. Menurut Ajzen (1991) minat untuk membeli sesuatu dibangun dari tiga dimensi utama yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Semua hal tersebut merupakan variabel Theory of Planned Behavior (TPB). Hal yang menjadi daya tarik tersendiri yaitu mengetahui minat beli mahasiswi IPB sebagai civitas akademika yang seharusnya mengetahui dan beminat untuk membeli produk day cream berbahan baku rumput laut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku terhadap minat beli produk day cream berbahan baku rumput laut di kalangan mahasiswi IPB.

Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan minat beli mahasiswi pada produk

day cream berbahan baku rumput laut; (2) Menganalisis hubungan karakteristik

mahasiswi dan karakteristik keluarga, dengan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku pada produk day cream berbahan baku rumput laut; (3) Menganalisis hubungan karakteristik mahasiswi, karakteristik keluarga, sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan minat beli produk day cream berbahan baku rumput laut; (4) Menganalisis pengaruh karakteristik mahasiswi, karakteristik keluarga, sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku terhadap minat beli produk day cream berbahan baku rumput laut.

Desain dalam penelitian ini dilakukan dalam satu kali waktu penelitian. Lokasi penelitian berada di Kampus IPB, Dramaga, Bogor yang dipilih secara

purposive dengan pertimbangan bahwa IPB erupakan institusi pendidikan yang

elakukan penelitian mengenai rumput laut dan telah dikembangkan menjadi produk day cream. Penelitian ini dimulai dari bulan April sampai Mei 2013. Kegiatan penelitian mencakup pencarian informasi mengenai produk day cream berbahan baku rumput laut, uji coba kueisoner, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, hingga penyusunan hasil penelitian. Populasi dari penelitian ini yaitu mahasiswi Program Sarjana (S1) IPB semester empat dan enam yang masih aktif pada tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan contoh menggunakan

(6)

proposional berdasarkan fakultas. Jumlah contoh yang diperoleh dari rumus Slovin yaitu sebesar 400 mahasiswi.

Lebih dari setengah mahasiswi IPB telah menggunakan krim wajah yang banyak terjual di pasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswi tidak mengetahui produk day cream berbahan baku rumput laut hasil pengembangan penelitian IPB. Meskipun demikian mereka memiliki sikap yang cukup baik terhadap produk ini. Di sisi lain, mahasiswi merasa kurangnya informasi dan rekomendasi dari orang terdekat membuat mereka tidak memiliki perhatian terhadap produk day cream tersebut. Hal tersebut yang melatarbelakangi norma subjektif mahasiswi kurang pada produk day cream berbahan baku rumput laut ini. Hal yang sama juga terjadi pada kontrol perilaku mahasiswi yang kurang. Permasalahan tersebut terjadi karena mereka meyakini bahwa untuk memperoleh

day cream berbahan baku rumput laut ini membutuhkan usaha atau tenaga yang

besar dibandingkan dengan produk day cream lain. Secara keseluruhan ketiga variabel TPB yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku pada produk day

cream berbahan baku rumput laut masih kurang baik. Hal tersebut yang kemudian

membuat mahasiswi tidak berminat untuk membeli produk tersebut.

Ketiga variabel TPB yang ada hanya sikap yang memiliki hubungan dengan karakteristik mahasiswi yaitu asal daerah, sedangkan norma subjektif dan kontrol perilaku tidak sama sekali berhubungan dengan karakteristik mahasiswi maupun keluarga. Asal daerah dalam penelitian ini dibedakan menjadi daerah Bogor dan non Bogor. Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswi yang berasal dari daerah Bogor memiliki sikap yang baik pada produk day cream berbahan baku rumput laut. Mahasiswi yang berasal dari daerah Bogor tentu memiliki pengalaman dan informasi jauh lebih besar pada produk day cream berbahan baku rumput laut yang berada di Serambi Botani Bogor, sehingga membuat sikap mereka jauh lebih baik dibandingkan dengan mahasiswi di luar Bogor.

Minat beli pada penelitian ini juga berhubungan positif dengan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Hal tersebut berarti semakin baik sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku mahasiswi akan menaikkan minat beli produk day cream berbahan baku rumput laut. Selain itu, minat beli juga berhubungan dengan karakteristik mahasiswi yaitu asal daerah dan karakteristik keluarga yaitu pekerjaan ibu. Asal daerah yang berhubungan dengan minat beli memiliki arti bahwa mahasiswi yang tinggal di daerah bogor berminat beli pada produk day cream berbahan baku rumput laut ini. Pekerjaan ibu yang berhubungan dengan minat beli memiliki arti mahasiswi yang berminat beli terdapat pada ibu yang bekerja. Semua variabel TPB, asal daerah, dan pekerjaan ibu berpengaruh positif terhadap minat beli.

Penelitian ini menunjukkan bahwa minat beli mahasiswi pada produk IPB khususnya produk nonpangan masih rendah. Hal tersebut terjadi karena banyak dari mereka yang tidak berminat beli produk day cream berbahan baku rumput laut. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menjadi pertimbangan IPB untuk mensosialisasikan berbagai produk khususnya day cream berbahan baku rumput laut melalui acara-acara yang dilakukan disekitar kampus atau diluar kampus. Selain itu promosi juga diperlukan produsen atau Serambi Botani sendiri untuk menarik konsumen khususnya mahasiswi agar termotivasi untuk melakukan pembelian produk-produk IPB. Konsumen juga perlu mencari informasi mengenai produk IPB, khususnya day cream berbahan baku rumput laut.

(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

ANALISIS MINAT BELI PRODUK DAY CREAM BERBAHAN

BAKU RUMPUT LAUT: PENDEKATAN THEORY OF

PLANNED BEHAVIOR

AYULIA KARISMA PUTRI

DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(8)
(9)

Judul Skripsi : Analisis Minat Beli Produk Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut: Pendekatan Theory ofPlanned Behavior

Nama : Ayulia Karisma Putri

NIM :124090070

Disetujui oleh

If. Retnaningsih, MoSio Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr.ll: Hartoyo, MoSco

Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

~

2

4

s::

20

1lj

(10)

Judul Skripsi : Analisis Minat Beli Produk Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut: Pendekatan Theory of Planned Behavior

Nama : Ayulia Karisma Putri NIM : I24090070

Disetujui oleh

Ir. Retnaningsih, M.Si. Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr Ir Hartoyo, M.Sc.

Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah minat beli day cream berbahan baku rumput laut hasil pengembangan penelitian IPB dengan judul “Analisis Minat Beli Produk

Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut: Pendekatan Theory of Planned Behavior”.

Melalui kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Ir. Retnaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi dan pembimbing akademik yang telah sabar memberikan bimbingan, dukungan, perhatian, dan saran selama proses penulisan skripsi ini.

2. Ir. Moh. Djemdjem Djamaludin, M.Sc selaku dosen pemandu seminar hasil penelitian yang telah membantu memperlancar jalannya seminar.

3. Megawati Simanjuntak, SP. M.Si dan Neti Hernawati, SP. M.Si selaku dosen penguji sidang skripsi yang telah memberikan saran bermanfaat demi penyempurnaan skripsi ini.

4. Dr. Ir. Linawati Hardjito, M.Sc. selaku Dosen Teknologi Hasil Perairan yang mengembangkan day cream berbahan baku rumput laut dan telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian produk tersebut.

5. Bapak Dwiko Gunawan selaku manajer Serambi Botani Bogor yang telah memberikan informasi mengenai berbagai produk buatan civitas akademika maupun hasil binaan IPB.

6. Orangtua serta keluarga penulis atas dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis. Bapak Trimo, Ibu Sri, dan Mega Ajeng Pratiwi.

7. Teman-teman seperjuangan Yekti Pratiwi, Nanda Lusita Anugrah, dan Devinta Ratna Sari sebagai teman satu tim penelitian.

8. Ruslan Hadi yang selalu memberi dukungan dan semangat tiada henti kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis tetap mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Bogor, September 2013

(12)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 3 KERANGKA PEMIKIRAN 3 METODE 5

Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 5

Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 5

Jenis dan Cara Pengumpulan Data 7

Pengolahan dan Analisis Data 9

Defisini Operasional 11

HASIL DAN PEMBAHASAN 12

Gambaran Umum Produk Day Cream Rumput Laut 12

Karakteristik Mahasiswi 13

Karakteristik Keluarga Mahasiswi 14

Theory of Planned Behavior dan Minat Beli 17

Hubungan Karakteristik Mahasiswi dan Keluarga dengan TPB 23

Hubungan Karakteristik Mahasiswi, Keluarga, dan TPB dengan Minat Beli 23 Faktor yang Memengaruhi Minat Beli 24

Pembahasan 25

SIMPULAN DAN SARAN 29

Simpulan 29

Saran 29

DAFTAR PUSTAKA 30

(13)

DAFTAR TABEL

1. Sebaran contoh berdasarkan fakultas 7

2. Variabel, skala, data, dan kategori data 8

3. Sebaran mahasiswi berdasarkan kategori usia 13 4. Sebaran mahasiswi berdasarkan kategori asal daerah 14 5. Sebaran mahasiswi berdasarkan kategori uang saku 14 6. Sebaran orangtua berdasarkan kategori usia 15 7. Sebaran orangtua berdasarkan kategori pendidikan 15 8. Sebaran orangtua berdasarkan kategori jenis pekerjaan 16 9. Sebaran berdasarkan kategori pendapatan keluarga 16 10. Sebaran berdasarkan kategori pendapatan keluarga per kapita per

bulan 17

11. Sebaran berdasarkan kategori besar keluarga 17 12. Sebaran mahasiswi berdasarkan jawaban sikap terhadap produk day

cream berbahan baku rumput laut 18 13. Sebaran mahasiswi berdasarkan sikap terhadap produk day cream

berbahan baku rumput laut IPB 19

14. Sebaran mahasiswi berdasarkan jawaban norma subjektif terhadap

produk day cream berbahan baku rumput laut 20

15. Sebaran mahasiswi berdasarkan norma subjektif terhadap produk

day cream berbahan baku rumput laut IPB 20 16. Sebaran mahasiswi berdasarkan jawaban kontrol perilaku terhadap

produk day cream berbahan baku rumput laut 21

17. Sebaran mahasiswi berdasarkan kontrol perilaku terhadap produk

day cream berbahan baku rumput laut IPB 22 18. Sebaran mahasiswi berdasarkan jawaban minat beli terhadap produk

day cream berbahan baku rumput laut 22 19. Sebaran mahasiswi berdasarkan minat beli terhadap produk day

cream berbahan baku rumput laut IPB 23 20. Uji hubungan karakteristik mahasiswi dan karakteristik keluarga

dengan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku 23 21. Uji hubungan karakteristik mahasiswi, karakteristik keluarga, dan

TPB dengan minat beli 24

22. Uji pengaruh karakteristik mahasiswi, karakteristik keluarga, dan

TPB terhadap minat beli 25 DAFTAR GAMBAR

(14)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17 506 pulau, perairan laut teritorial (3.2 juta km²) terluas di dunia, dan 95 108 km garis pantai yang terpanjang kelima di dunia (Kemhan 2011). Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki laut yang lebih luas dari daratan dengan menyimpan potensi perairan laut yang luar biasa. Berbagai jenis ikan dan tumbuhan laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi yang kaya akan mineral, protein, dan unsur-unsur lainya. Salah satu sumber daya laut yang melimpah dan banyak dimanfaatkan karena khasiatnya yang sangat baik yaitu rumput laut. Indonesia memiliki potensi budidaya rumput laut dengan total luas areal mencapai 1 110 900 ha yang memiliki kurang lebih 555 jenis atau 45 persen spesies rumput laut di dunia berada di Indonesia (KKP 2013).

Rumput laut atau makro algae sudah sejak lama dikenal sebagai bahan makanan tambahan, sayuran dan obat tradisional. Saat ini, pemanfaatannya kemudian berkembang lebih banyak lagi untuk kebutuhan bahan baku industri makanan, kosmetik, farmasi, dan kedokteran (Kadi 2004). Berbagai macam pemanfaatan yang diperoleh dari rumput laut salah satunya dapat digunakan untuk produk kecantikan kulit. Rumput laut sendiri dipilih sebagai bahan baku produk kecantikan karena menurut Santoso et al. (2004) rumput laut khususnya yang berada di Indonesia merupakan varietas dengan ketahanan yang baik terhadap radikal bebas maupun radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker kulit sehingga rumput laut sangat baik sekali untuk kulit.

Salah satu civitas akademika IPB melakukan penelitian dan pengembangan ekstrak rumput laut sebagai produk kecantikan berbahan baku alami yang telah teruji dan baik untuk kulit1). Produk tersebut kemudian dibuat untuk berbagai

jenis personal care salah satunya day cream berbahan baku rumput laut yang dijual di Serambi Botani Bogor2).

Sebagai produk yang masih relatif baru dijual di Serambi Botani, maka diperlukan informasi tentang minat beli dari masyarakat terutama kaum wanita yang pada dasarnya ingin tampil cantik. Minat beli merupakan bagian dari komponen konatif yaitu kecenderungan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan dan perilaku dengan cara tertentu terhadap suatu obyek (Prasetijo & Ihalauw 2005). Menurut Ajzen (1991) minat untuk membeli sesuatu dibangun dari tiga dimensi utama yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan. Komponen-komponen tersebut merupakan bagian dari Theory of Planned Behavior (TPB) yang digunakan dalam penelitian ini.

Penelitian dengan menggunakan pendekatan TPB telah banyak digunakan pada produk kecantikan secarala luas. Hal yang membuat berbeda dari penelitian terdahulu yaitu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui minat beli day cream berbahan baku alami rumput laut hasil pengembangan penelitian IPB. Hal tersebut tentu saja merujuk pada fenomena yang terjadi saat ini bahwa semakin tertariknya wanita membeli produk kecantikan alami salah satunya produk day cream berbahan baku rumput laut.

1)

Dr. Ir. Linawati Hardjito, M.Sc. selaku staf pengajar Institut Pertanian Bogor

2)

(15)

2

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi IPB yang tergolong pada usia remaja akhir dan dewasa awal dengan mempertimbangkan (TPB) yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku mereka. Mahasiswi sebagai bagian dari civitas akademika diharapkan tahu dan berminat menggunakan produk IPB salah satunya produk day cream berbahan baku rumput laut sebagai hasil inovasi terbaru dari rumput laut yang dikembangkan oleh civitas akademika IPB. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis minat beli produk day

cream berbahan baku rumput laut dengan pendekatan Theory of Planned Behavior

(TPB).

Perumusan Masalah

Keinginan untuk membeli atau minat beli menurut Ajzen (1991) merupakan sesuatu yang dibangun dari tiga dimensi utama Theory of Planned

Behavior yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan.

Ketiga komponen tersebut dapat digunakan untuk mengetahui minat beli suatu produk khususnya day cream berbahan baku rumput laut hasil pengembangan penelitian IPB. Produk ini merupakan salah satu produk terakhir yang diolah dan dikembangkan menjadi produk kecantikan.

Permasalahan yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan minat beli mahasiswi pada produk day cream berbahan baku rumput laut?

2. Bagaimana hubungan karakteristik mahasiswi dan karakteristik keluarga dengan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku pada produk day

cream berbahan baku rumput laut?

3. Bagaimana hubungan karakteristik mahasiswi, karakteristik keluarga,

sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan minat beli produk day

cream berbahan baku rumput laut?

4. Bagaimana pengaruh karakteristik mahasiswi, karakteristik keluarga, sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku terhadap minat beli produk day

cream berbahan baku rumput laut?

Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku terhadap minat beli produk day cream berbahan baku rumput laut.

Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, dan minat beli mahasiswi pada produk day cream berbahan baku rumput laut.

2. Menganalisis hubungan karakteristik mahasiswi dan karakteristik keluarga, dengan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku pada produk day cream berbahan baku rumput laut.

(16)

3 3. Menganalisis hubungan karakteristik mahasiswi, karakteristik keluarga, sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan minat beli produk day

cream berbahan baku rumput laut.

4. Menganalisis pengaruh karakteristik mahasiswi, karakteristik keluarga, sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku terhadap minat beli produk day

cream berbahan baku rumput laut.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Peneliti/mahasiswa

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana berlatih untuk mengaplikasikan bidang keahlian konsumen dan menguasai konsep teoritisnya secara umum serta konsep teoritis khusus yaitu pembentukan minat beli produk hasil pengembangan penelitian IPB dengan pendekatan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (KKNI 2011).

2. IPB

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan, informasi, serta masukan bagi IPB dalam rangka mempromosikan produk hasil pengembangan penelitiannya pada lingkungan civitas akademika IPB khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

3. Serambi Botani

Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan gambaran minat beli mahasiswi IPB terhadap day cream berbahan baku rumput laut yang dipasarkan di Serambi Botani.

4. Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan bahan masukan bagi pemerintah untuk lebih menggencarkan produk hasil pertanian lokal berupa rumput laut kepada masyarakat. Apalagi produk yang dihasilkan merupakan salah satu hasil penelitian dari pihak universitas, sehingga pemerintah dapat mendukung.

KERANGKA PEMIKIRAN

Ketiga variabel Theory of Planned Behaviour (TPB) yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku digunakan sebagai alat untuk mengukur minat beli (Ajzen 2006). Minat beli seseorang pada suatu produk ditentukan oleh beberapa faktor yang berpengaruh yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Penelitian ini menduga bahwa sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (TPB) berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi pada produk day cream berbahan baku rumput laut. Nasri dan Charfeddine (2012) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku berpengaruh terhadap minat untuk internet banking di Tunisia. Phuong (2011) juga yang

(17)

4

menyatakan bahwa sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku memiliki pengaruh terhadap minat beli produk kosmetik di Vietnam.

Theory of Planned behaviour menjelaskan bahwa semakin baik sikap,

norma subjektif, dan kontrol perilaku seseorang terhadap suatu produk, maka hal tersebut dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Asumsi ini sesuai dengan Ajzen (1991) yang menyatakan bahwa semakin seseorang memiliki sikap dan norma subjektif yang positif serta kontrol perilaku yang besar, maka semakin kuat seseorang akan mempertimbangkan niatnya menjadi suatu perilaku tertentu. Hansen et al. (2004) dalam penelitiannya juga mengungkapkan bahwa sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku seseorang yang baik akan meningkatkan minat beli barang-barang online di Denmark.

Theory of Planned Behavior diduga berhubungan dengan karakteristik

individu (usia, asal daerah, dan uang saku) dan karakteristik keluarga (usia orangtua, lama pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, dan besar keluarga). Yuliana (2012) dalam penelitiaanya mengungkapkan bahwa lama pendidikan orangtua berhubungan dengan norma subjektif dan usia serta uang saku berhubungan dengan kontrol perilaku. Putri (2012) juga mengungkapkan bahwa karakteristik individu yaitu usia dan karakteristik keluarga yaitu jumlah anggota keluarga serta pendapatan keluarga berhubungan dengan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku pembelian beras merah.

Selain itu, penelitian ini menduga bahwa karakteristik individu dan karakteristik keluarga berpengaruh terhadap minat beli. Sukmaningtyas (2012) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pembelian yaitu usia dan asal daerah. Hal serupa juga diungkapkan oleh Setianti (2012) bahwa asal daerah memengaruhi minat untuk membeli. Uang saku menurut penelitian Istikhomah (2013) juga memengaruhi minat beli. Sementara itu, karakteristik keluarga diduga memengaruhi minat beli pada produk day cream berbahan baku rumput laut. Sesuai dengan Putri (2012) yang mengungkapkan bahwa jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap pembelian beras merah. Bagan kerangka pemikiran dapat dilihat di Gambar 1.

(18)

5

Keterangan :

: Hubungan antar variabel yang diteliti : Variabel yang diteliti

: Hubungan antar variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

METODE

Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu pendekatan yang dimaksudkan untuk meneliti aspek-aspek perilaku konsumen yang menggunakan waktu relatif singkat (Setiadi 2010). Lokasi penelitian berada di Kampus IPB, Dramaga, Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa IPB merupakan institusi pendidikan yang melakukan penelitian mengenai rumput laut dan saat ini telah dikembangkan sebagai produk perawatan wajah salah satunya day cream. Penelitian dimulai dari bulan April sampai bulan Mei 2013.

Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

Populasi dari penelitian ini yaitu mahasiswi Program Sarjana (S1) IPB semester empat dan enam yang masih aktif pada tahun ajaran 2012/2013. Pemilihan mahasiswi pada semester tersebut diduga memiliki pengetahuan yang

Minat Beli Produk DAY Cream Berbahan Baku Rumput Laut Perilaku Membeli Produk DAY Cream Berbahan Baku Rumput Laut Karakteristik Individu: 1. Usia 2. Asal daerah 3. Uang saku Karakteristik Keluarga: 1. Usia orangtua 2. Lama pendidikan orangtua 3. Pekerjaan orangtua 4. Pendapatan keluarga 5. Besar keluarga Kontrol Perilaku Sikap Norma subjektif

(19)

6

cukup pada produk-produk yang dihasilkan IPB dibandingkan mahasiswi semester dua, sedangkan mahasiswi semester delapan tidak menjadi populasi karena kesibukan mereka untuk melakukan penelitian sehingga untuk berada di kampus jauh lebih kecil dibandingkan semester empat dan enam. Contoh dipilih secara proposional berdasarkan tiap fakultas. Teknik penarikan contoh menggunakan teknik probability sampling yakni simple random sampling dengan jumlah proposional berdasarkan fakultas.

Jumlah mahasiswi yang masih aktif berkuliah pada semester empat dan enam tahun ajaran 2012/2013 sebanyak 4 115 mahasiswi3). Jumlah populasi tersebut dapat diketahui sampelnya dengan distribusi normal menggunakan rumus Slovin:

Keterangan:

n = jumlah contoh yang diambil N = jumlah populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir atau taraf nyata

Jumlah populasi yang diketahui (N) sebanyak 4 115 mahasiswi dengan batas kesalahan (e) sebesar 5%, maka dapat diketahui jumlah contoh yang diambil (n) yaitu:

n=

4115

(1 + 4115(0.05)

2

)

=

4115

11.2875

=

365 ≈ 400

Perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin dari populasi yang ada diketahui bahwa contoh minimal yang harus diambil sebanyak 365. Contoh yang diambil pada penelitian sebanyak 400 mahasiswi dari total semua fakultas yang terdapat pada program sarjana (S1) IPB dengan asumsi untuk memperkecil kesalahan ketika dilakukan penarikan contoh dengan batas kesalahan sebesar lima persen. Jumlah contoh dari setiap subpopulasi juga dapat diketahui lebih lanjut. Penentuan jumlah contoh dari tiap subpopulasi atau fakultas yang ada dapat diketahui dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

ni = jumlah contoh tiap subpopulasi Ni = total subpopulasi

N = total populasi

n = jumlah contoh yang diambil

Hasil perhitungan yang sesuai dengan rumus di atas maka diketahui jumlah contoh yang diambil tiap fakultas (n) tersaji pada Tabel 1.

n= N

(1+Ne2)

ni=Ni N x n

(20)

7 Tabel 1 Sebaran contoh berdasarkan fakultas

Nama fakultas Mahasiswi tiap fakultas (Ni) Persentase (%) Jumlah mahasiswi yang diambil (n) Pertanian 507 12 49 Kedoteran hewan 196 5 19

Perikanan dan Ilmu Kelautan 414 10 40

Peternakan 183 4 18

Kehutanan 426 10 41

Teknologi Pertanian 360 9 35

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

800 20 78

Ekonomi dan Manajemen 693 17 68

Ekologi Manusia 536 13 52

Total 4115 100 400

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh, karakteristik keluarga, dimensi TPB, dan minat beli diperoleh dengan cara self report menggunakan kuesioner. Kuesioner sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dikembangkan dari Ajzen (2006) dan Yuliana (2011). Sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku masing-masign memiliki cronbach alpha 0.815, 0.801, dan 0.819. Kuesioner minat beli dikembangkan dari Fitria (2012), Sudiyanti (2009), dan Yuliana (2012) memiliki cronbach alpha 0.843. Data primer juga diperoleh melalui wawancara dengan dosen IPB yang mengembangkan rumput laut menjadi produk day cream.

Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber yang meliputi data jumlah mahasiswi yang masih aktif yang diperoleh dari Direktorat Administrasi Pendidikan Sarjana IPB, data mengenai produk hasil inovasi IPB di Serambi Botani, serta bahan pustaka dari buku, internet, dan jurnal. Data sekunder dijadikan sebagai acuan analisis yang diteliti agar memeroleh informasi lebih mendalam.

Penelitian ini memiliki dua jenis variabel yaitu variabel bebas (karakterstik individu, karakteristik keluarga, sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku) dan variabel terikat (minat beli). Pengumpulan data dilakukan setelah uji coba kuesioner yang melibatkan 30 mahasiswi IPB. Uji coba kuesioner dilakukan untuk mengetahui reliabelitas dan validitas. Setelah uji coba dilakukan, terdapat beberapa pertanyaan yang tidak valid sehingga pertanyaan tersebut diperbaiki dengan kalimat yang lebih sesuai. Setelah itu, penelitian selanjutnya dilakukan dengan melibatkan 370 mahasiswi lain dan melakukan pengisian ulang untuk pertanyaan yang diperbaiki pada 30 mahasiswi yang melakukan uji coba.

Jumlah instrumen dari setiap variabel TPB dan minat beli berbeda-beda. Pada variabel sikap terdiri dari 10 pernyataan keyakinan perilaku (behavioral

beliefs) dan 10 pertanyaan evaluasi hasil (outcomes evaluation). Norma subjektif

terdiri dari 4 pernyataan kepercayaan normatif (normative beliefs) dan 4 pertanyaan motivasi untuk mematuhi (motivation to comply). Kontrol perilaku

(21)

8

terdiri dari 6 pertanyaan keyakinan kontrol (control beliefs) dan kontrol kekuatan (power of control) sebanyak 6 pernyataan.Minat beli terdapat 3 pertanyaan. Rincian variabel, skala data, dan kategori data tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2 Variabel, skala data, dan kategori data

Variabel Skala data Kategori data

Karakteristik mahasiswi

Usia (th) Rasio Menurut Hurlock (1980): 1. Remaja akhir (18-21 th) 2. Dewasa awal (22-40 th) Asal daerah Nominal 1. Jakarta

2. Bogor

3. Jawa barat dan Banten (selain Bogor)

4. Jawa Tengah dan Yogyakarta 5. Jawa Timur dan Madura 6. Sumatera

7. Kalimantan dan Sulawesi 8. Bali dan Nusa Tenggara 9. Maluku dan Papua 10. Lainnya

Uang saku (Rp) Rasio 1. ≤ Rp700 000

2. Rp700 001-Rp1 000 000 3. > Rp 1 000 000

Karakteristik keluarga

Usia orangtua (th) Rasio Menurut Hurlock (1980): 1. Dewasa awal (22-40 th) 2. Separuh baya (41-60 th) 3. Lanjut usia (> 60 th) 4. Lainnya (meninggal dunia) Besar keluarga Rasio Menurut BKKBN (1998):

1. Kecil (≤ 4 orang) 2. Sedang (5-7 orang) 3. Besar (> 7 orang) Lama pendidikan orangtua

(th) Rasio 1. SD (6 th) 2. SMP (9 th) 3. SMA (12 th) 4. D1/D2/D3/sederajat (13-15 th) 5. Sarjana (16 th) 6. Megister/Doktor (18-21 th) Pekerjaan orangtua Nominal 1. Petani

2. Pegawai swasta 3. Wiraswasta 4. Buruh 5. PNS

6. Tidak bekerja/IRT

7. Lainnya (BUMN dan pensiunan) Pendapatan keluarga (Rp/bln) Rasio 1. ≤ Rp2 300 000 2. Rp2 300 001-Rp3 500 000 3. Rp3 500 001-Rp5 000 000 4. Rp5 000 001-Rp6 500 000 5. ≥ Rp6 500 000

(22)

9 Lanjutan Tabel 2

Variabel Skala data Kategori data

Variabel TPB

Sikap Ordinal 1. Kurang (10-89)

2. Sedang (90-169) 3. Baik (170-250) Norma subjektif Ordinal 1. Kurang (4-36)

2. Sedang (37-68) 3. Baik (69-100) Kontrol perilaku Ordinal 1. Kurang (5-45) 2. Sedang (46-85) 3. Baik (86-125)

Minat beli Ordinal 1. Tidak berminat beli (3-8) 2. Berminat beli (9-15)

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah melalui proses editing,

coding, scorring, entry data, cleaning data, dan analisis data. Data dianalisis

secara statistik deskriptif dan inferensia dengan menggunakan program Microsoft

Excel dan SPSS (Statistical Product and Service Solution). Analisis deskriptif

digunakan untuk menggambarkan karakteristik individu (usia, asal daerah, dan uang saku), karakteristik keluarga (usia orangtua, lama pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, dan besar keluarga), dimensi TPB yang terdiri dari sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku, serta variabel minat beli. Statistik deskriptif yang digunakan adalah nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum.

Berdasarkan Theory of Planned Behavior, minat beli dipengaruhi oleh tiga variabel utama yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku. Sikap mahasiswi pada produk day cream berbahan baku rumput laut diukur dengan mengkalikan skor pernyataan keyakinan perilaku dengan skor pertanyaan evaluasi hasil. Norma subjektif diukur dengan mangkalikan skor pernyataan keyakinan normatif dengan skor pertanyaan motivasi untuk mematuhi. Begitu pun kontrol perilaku yang diukur dengan mengkalikan skor pertanyaan keyakinan kontrol dengan skor pernyataan kontrol kekuatan. Berikut formulasi ketiga variabel tersebut dalam TPB (Ajzen 2006):

 Formulasi model sikap pada produk day cream rumput laut

Keterangan : AB = sikap terhadap perilaku day

cream rumput laut

bi = keyakinan perilaku ei = evaluasi hasil

n = jumlah keyakinan yang dimiliki seseorang  Formulasi model norma subjektif

Keterangan : SN = norma subjektif bI = keyakinan normatif mi = motivasi untuk mematuhi n = jumlah kelompok referensi n SN = Σ bi . mi i=1 n AB = Σ bi . ei i=1

(23)

10

 Formulasi model kontrol perilaku

Keterangan : PCB = kontrol keperilakuan yang dirasakan

ci = keyakinan kontrol pi = kekuatan kontrol

Skor total yang telah didapat lalu dikategorikan menggunakan interval kelas sehingga didapat kategori kurang, sedang, baik. Interval kelas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut (Slamet 1993):

Keterangan :

Pengelompokan kategori adalah sebagai berikut: Kurang = NR sampai (NR + I)

Sedang = (NR + I) + 1 sampai (NR + 2 I) Baik = (NR + 2 I) + 1 sampai NT

Sikap yang terdiri dari keyakinan perilaku dan evaluasi hasil masing-masing memiliki sepuluh pertanyaan yang diberi nilai berdasarkan skala likert dari skor 1 sampai skor 5. Setelah masing-masing skor pada keyakinan perilaku dan evaluasi hasil dikalikan berdasarkan formulasi model sikap pada produk day

cream rumput laut akan menghasilkan sikap yang dikategorikan menjadi tiga

kelompok yaitu kurang (skor 10-89), sedang (skor 90-169), dan baik (170-250). Norma subjektif terdiri dari keyakinan normatif dan motivasi untuk mematuhi masing-masing memiliki empat pertanyaan yang diberi nilai berdasarkan skala likert dari skor 1 sampai skor 5. Setelah masing-masing skor pada keyakinan normatif dan motivasi untuk mematuhi dikalikan berdasarkan formulasi norma subjektif akan menghasilkan norma subjektif yang dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu kurang (skor 4-36), sedang (skor 37-68), dan baik (skor 69-100).

Kontrol perilaku yang terdiri dari keyakinan kontrol dan kekuatan kontrol masing-masing memiliki lima pertanyaan yang diberi nilai berdasarkan skala likert dari skor 1 sampai skor 5. Setelah masing-masing skor pada keyakinan kontrol dan kekuatan kontrol dikalikan berdasarkan formulasi kontrol perilaku akan menghasilkan kontrol perilaku yang dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu kurang (skor 5-45), sedang (skor 46-85), dan baik (skor 86-125).

Pernyataan minat beli produk day cream berbahan baku rumput laut diberi nilai berdasarkan skala likert dari skor 1 sampai skor 5. Skor 1 untuk pilihan sangat tidak setuju, skor 2 untuk pilihan tidak setuju, skor 3 untuk pilihan cukup setuju, skor 4 untuk pilihan setuju, skor 5 untuk pilihan sangat setuju. Pengkategorian minat beli produk day cream berbahan baku rumput laut dilakukan dengan membuat interval kelas menjadi dua kategori yakni tidak berminat beli (skor 3-8) dan berminat beli (skor 9-15).

Analisis inferensia pada penelitian ini yaitu uji korelasi dan uji regresi. Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Uji korelasi yang digunakan yaitu uji korelasi Pearson untuk melihat hubungan karakteristik contoh

Interval Kelas (I) = Skor Maksimum (NT) – Skor Minimum (NR) ∑ Kategori

(24)

11 (usia dan uang saku), karakteristik keluarga (usia orangtua, lama pendidikan orangtua, pendapatan keluarga per kapita, dan besar keluarga), sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan minat beli mahasiswi IPB pada produk day

cream berbahan baku rumput laut. Uji korelasi Chi-Square juga digunakan dalam

penelitian ini yaitu pada asal daerah dan pekerjaan orangtua.

Uji regresi digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Uji regresi linier berganda dilakukan untuk melihat pengaruh karakteristik contoh, karakteristik keluarga, sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku terhadap minat beli day cream berbahan baku rumput laut. Faktor-faktor yang memengaruhi minat beli berdasarkan Theory of Planned

Behaviour (TPB) yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku, serta

menambahkan karakteristik contoh (usia, asal daerah, uang saku) dan karakteristik keluarga (usia ayah, lama pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga/kapita/bulan, dan besar keluarga) yang dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Minat beli (skor) X6 = pekerjaan ibu

α = Konstanta regresi X7 = pendapatan keluarga (Rp/kap/bln)

β = koefisien regresi X8 = besar keluarga (orang)

X1 = usia (th) X9 = sikap (skor)

X2 = asal daerah X10 = norma subjektif (skor)

X3 = uang saku (Rp/bln) X11 = kontrol perilaku (skor)

X4 = usia ayah (th) ε = galat

X5 = lama pendidikan ibu (th)

Defisini Operasional

Karakteristik Individu adalah ciri individu yang meliputi usia, asal daerah, dan uang saku perbulan.

Usia adalah lama hidup contoh yang dinyatakan dalam satuan tahun.

Asal daerah adalah letak geografis yang menandakan daerah kelahiran atau tempat tinggal contoh sebelum berkuliah di IPB.

Uang saku adalah jumlah uang yang diperoleh contoh selama sebulan dalam satuan rupiah yang berasal dari uang kiriman orangtua dan sumber lainnya. Karakteristik keluarga adalah informasi yang berkaitan dengan keluarga contoh

seperti usia orangtua, besar keluarga, lama pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, dan pendapatan keluarga.

Usia orangtua adalah lama hidup orangtua contoh yang dinyatakan dalam satuan tahun.

Lama pendidikan orangtua adalah lama orangtua contoh menempuh pendidikan formal yang dihitung dalam satuan tahun.

Pekerjaan orangtua adalah setiap jenis kegiatan orangtua contoh yang menghasilkan uang sebagai sumber penghasilan utama dikeluarga.

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9 +

(25)

12

Pendapatan keluarga per bulan adalah uang yang diperoleh dari usaha orangtua maupun pemberian orang lain rata-rata per bulan.

Pendapatan per kapita per bulan pendapatan keluarga per bulan, dibagi dengan jumlah anggota keluarga.

Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu atap, terdapat hubungan darah, dan yang masih menjadi tanggungan keluarga. Sikap adalah komponen pertama yang membentuk minat contoh untuk

melakukan suatu perilaku yaitu dalam menilai dan mengevaluasi produk day

cream berbahan baku rumput laut.

Norma subjektif adalah tekanan sosial yang dirasakan contoh untuk terlibat dan tidak terlibat dalam kelompok acuannya terkait produk day cream berbahan baku rumput laut.

Kontrol perilaku adalah keyakinan contoh bahwa ia dapat berbuat sesuatu dengan adanya hambatan atau dukungan untuk mengakses produk day

cream berbahan baku rumput laut.

Minat beli adalah minat transaksional, yaitu kecenderungan contoh untuk membeli produk day cream berbahan baku rumput laut yang dapat dikategorikan menjadi tidak berminat beli dan berminat beli.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambaran Umum Produk Day Cream Berbahan Baku Rumput Laut

Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai institusi pendidikan berperan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan berkontribusi nyata dalam kehidupan. Berbagai produk yang diciptakan maupun dikembangkan telah membantu kalangan civitas akademika dan masyarakat luas dalam memenuhi kebutuhannya. Produk-produk yang telah dibuat yaitu produk pangan dan nonpangan yang dihasilkan oleh civitas akademika IPB sendiri dan UKM yang menjadi binaan IPB. Semua produk yang telah dihasilkan dijual di sekitar kampus/kantin kampus, toko/minimarket sekitar kampus, serta outlet resmi yang berlambangkan logo IPB seperti Serambi Botani. Produk IPB yang telah dikomersialkan banyak yang berupa produk pangan seperti beras analog, jambu kristal, teh rosela, mi jagung, dan makanan lain yang dihasilkan terdapat logo IPB pada kemasannya. Produk nonpangan lebih bervariasi dari produk pangan, salah satu contoh produk non pangan yaitu personal care dan produk IPB lain yang memiliki ciri khas dan merupakan kreasi dari kalangan civitas akademika.

Produk day cream berbahan baku rumput laut merupakan salah satu produk nonpangan IPB yang termasuk kategori personal care yang dijual di Serambi Botani. Produk tersebut merupakan hasil pengembangan penelitian ekstrak rumput laut yang dilakukan oleh salah seorang staf pengajar IPB dan telah dikomersialkan oleh CV Ocean Fresh. Produk tersebut dijual di Serambi Botani dalam kemasan 30 gr dengan harga Rp 98 000. Berbagai kandungan yang ada pada produk tersebut memiliki manfaat diantaranya ekstrak rumput laut yang

(26)

13 berfungsi melembabkan kulit, chitosan untuk meregenerasi kulit, pandan laut sebagai antioksidan, dan ekstrak biji mangrove sebagai pelindung dari matahari.

Karakteristik Mahasiswi

Kotler dan Amstrong (2006) mengungkapkan karakteristik demografis merupakan kelompok yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, tahapan dalam keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, ras, agama, generasi, dan kewarganegaraan. Beberapa karakteristik mahasiswi yang dibahas pada penelitian ini yaitu usia, asal daerah, dan uang saku mahasiswi.

Usia Mahasiswi. Sebagian besar (98.2%) mahasiswi termasuk kategori remaja akhir (Tabel 3) rata-rata hampir berusia 20 tahun (Hurlock 1980). Lebih dari separuh (51.8%) mahasiswi merupakan angkatan 48 atau masuk pada tahun 2011 yang berusia tidak terlalu berbeda jauh dengan mahasiswi angkatan 47 atau masuk pada tahun 2010. Bila terdapat perbedaan usia individu maka cenderung menyebabkan perbedaan kesukaan terhadap selera dan merek suatu produk (Sumarwan 2011).

Tabel 3 Sebaran mahasiswi berdasarkan usia

Usia Jumlah n % Remaja akhir (18-21 th) 393 98.2 Dewasa awal (22-40 th) 7 1.8 Total 400 100 Min-maks 18-24 19.9±0.8 Rataan ± Sd

Asal Daerah. Mahasiswi dapat berasal dari berbagai daerah di Indonesia maupun berasal dari luar negeri. Sumarwan (2011) mengungkapkan asal daerah merupakan lokasi geografik tempat individu tinggal yang akan memengaruhi pola konsumsinya. Sebaran mahasiswi berdasarkan asal daerah menunjukkan mahasiswi lebih banyak yang berasal dari Jawa Barat dan Banten (28.8%) dan sebanyak dua mahasiswi berasal dari Malaysia dan Vietnam (Tabel 4). Asal daerah pada penelitian ini merupakan data dengan kategori nominal, sehingga dilakukan dummy menjadi bogor dan nonbogor dengan alasan penjualan produk

(27)

14

Tabel 1 Sebaran mahasiswi berdasarkan asal daerah

Asal daerah Jumlah

n %

Jakarta Bogor

Jawa Barat dan Banten Jawa Tengah

Jawa Timur Sumatera

Kalimantan dan Sulawesi Bali dan Nusa Tenggara Maluku dan Papua

Lainnya (Vietnam dan Malaysia)

49 63 115 43 41 68 11 4 4 2 12.2 15.8 28.8 10.8 10.2 16.9 2.8 1.0 1.0 0.5 Total 400 100.0

Uang Saku. Uang saku sebagai indikator pendapatan utama mahasiswi yang bersumber dari orang tua, beasiswa, usaha mandiri (kerja), anggota keluarga lain, bahkan gabungan dari orang lain maupun usaha mandiri (kerja). Rata-rata uang saku yang diperoleh mahasiswi sejumlah Rp877 325 (Tabel 5) dan sekitar separuh (50.2%) uang saku mahasiswi masuk pada rentang rata-rata. Lebih dari setengah (65.8%) mahasiswi memeroleh uang saku dari orang tua.

Tabel 2 Sebaran mahasiswi berdasarkan uang saku

Uang saku/bulan (Rp) Jumlah

n % ≤ 700 000 147 36.8 700 001-1 000 000 201 50.2 > 1 000 000 52 13.0 Total 400 100.0 Min-maks 300 000 - 4 000 000 Rataan ± Sd 877 325 ± 373 271

Karakteristik Keluarga Mahasiswi

Konsumen melakukan interaksi dengan sekelilingnya termasuk keluarga (Sumarwan 2011). Kotler dan Keller (2008) mengungkapkan bahwa keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Pada penelitian ini terdapat beberapa karakteristik keluarga yang diperhitungkan yaitu usia orangtua, lama pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, dan besar keluarga.

Usia Orangtua. Usia ayah mahasiswi memiliki kisaran dari 39 hingga 70 tahun (Tabel 6). Jumlah ayah yang meninggal (7.5%) lebih banyak dibandingkan jumlah ibu (1.3%) mahasiswi yang meninggal dunia. Rata-rata usia ayah juga lebih tua dibandingkan rata-rata usia ibu. Bila usia dikategorikan menurut Hurlock (1980), usia ayah (86.0%) dan usia ibu (89.5%) mahasiswi didominasi pada kategori separuh baya.

(28)

15 Tabel 6 Sebaran orangtua berdasarkan usia

Usia Ayah Ibu

n % n % Dewasa awal (22-40 th) 7 1.7 36 9.0 Separuh baya (41-60 th) 344 86.0 358 89.5 Lanjut usia (> 60 th) 19 4.8 1 0.2 Lainnya* 30 7.5 5 1.3 Total 400 100.0 400 100.0 Min-maks 39-70 35-62 Rataan ± Sd 47 ± 14.3 46.2 ± 7.1

Lainnya*: meninggal dunia

Lama Pendidikan Orangtua. Lama pendidikan ayah dan ibu mahasiswi berada pada kisaran 3 hingga 21 tahun (Tabel 7). Hal itu menunjukkan bahwa masih terdapat orang tua mahasiswi yang tidak berhasil tamat SD. Jenjang pendidikan terakhir yang ditekuni oleh ayah dan ibu mahasiswi adalah pascasarjana demi memperoleh gelar Doktor. Pada penelitian yang dilakukan, pendidikan terakhir yang ditekuni oleh ayah dan ibu mahasiswi mendominasi pada jenjang SMA.

Tabel 3 Sebaran orangtua berdasarkan tingkat pendidikan

Pendidikan Ayah Ibu

n % n % SD 21 5.2 36 9.0 SMP 37 9.3 41 10.3 SMA 140 35.0 152 38.0 D1/D2/D3/sederajatnya 42 10.5 45 11.2 Sarjana 111 27.8 110 27.5 Megister/Doktor 49 12.2 16 4.0 Total 400 100.0 400 100.0 Min-maks 3-21 3-21 Rataan ± Sd 13.6 ± 3.3 12.8 ± 3.4

Pekerjaan Orangtua. Jenis pekerjaan orang tua mahasiswi cenderung menjadi tolak ukur pendapatan yang diperoleh keluarga. Berdasarkan data yang diperoleh, ibu mahasiswi lebih banyak yang tidak bekerja sehingga ayah yang berperan sebagai kepala keluarga atau pencari nafkah utama. Ayah mahasiswi lebih mendominasi pada jenis pekerjaan PNS (38.5%), sedangkan untuk ibu mahasiswi didominasi pada jenis pekerjaan tidak bekerja/IRT (55.0%) (Tabel 8). Pekerjaan orang tua merupakan data dengan kategori nominal, sehingga dilakukan

dummy berupa orangtua bekerja dan tidak bekerja. Hal tersebut dilakukan untuk

(29)

16

Tabel 8 Sebaran orangtua berdasarkan jenis pekerjaan

Pekerjaan Ayah Ibu

n % n % Petani/nelayan 14 3.5 2 0.5 Pegawai swasta 75 18.7 17 4.3 Wiraswasta/pedagang 84 21.0 43 10.7 Buruh 23 5.8 6 1.5 PNS 154 38.5 104 26.0 Tidak bekerja/IRT 9 2.2 220 55.0 Lainnya* 41 10.3 8 2.0 Total 400 100.0 400 100.0

Lainnya*: BUMN dan pensiunan

Pendapatan Keluarga per Bulan. Pendapatan maksimum keluarga mahasiswi (Tabel 9) sejumlah Rp35 000 000 yang merupakan gabungan penghasilan dari ayah dan ibu mahasiswi yang bekerja dibidang kewirausahaan dan sektor BUMN. Sayangnya masih ada keluarga mahasiswi yang jumlah pendapatan keluarganya masih kurang dari Rp1 000 000 akibat pekerjaan orang tua mahasiswi yang bersifat tidak pasti menghasilkan uang. Rata-rata pendapatan yang diperoleh keluarga mahasiswi sejumlah Rp4 879 500 untuk jumlah anggota keluarga yang bervariasi dan sudah termasuk alokasi uang saku mahasiswa.

Tabel 9 Sebaran berdasarkan pendapatan keluarga per bulan

Pendapatan keluarga per Kapita per Bulan. Besar pendapatan keluarga akan menentukan status ekonomi keluarga. Pendapatan per kapita keluarga mahasiswi diperoleh dari pendapatan keluarga dibagi dengan besar keluarga. Tabel 10 menunjukkan bahwa sebagian besar (95%) mahasiswi memiliki pendapatan per kapita per bulan (>Rp271 626). Hal ini berarti sebagian besar keluarga mahasiswi berada pada status ekonomi tidak miskin (BPS Indonesia 2013). Selain itu, terdapat 5 persen keluarga mahasiswi memliki pendapatan per kapita per bulan (≤Rp271 626) yang berada pada status ekonomi miskin. Rata-rata pendapatan per kapita berada pada Rp1 061 817.26 per kapita.

Pendapatan kel/bln (Rp) Jumlah

n % ≤ 2 300 000 2300001 - 3500000 3500 001 - 5 000 000 5 000 001 - 6 500 000 > 6 500 000 82 81 111 54 72 20.5 20.3 27.8 13.5 18.0 Total 400 100.0 Min-max (Rp) 850 000 – 35 000 000 Rataan ± Sd (Rp) 4 879 500 ± 3 587 898

(30)

17 Tabel 10 Sebaran berdasarkan kategori pendapatan keluarga per kapita per bulan

Besar Keluarga. Kategori besar keluarga menurut BKKBN (1998) adalah keluarga kecil, keluarga sedang, dan keluarga besar. Lebih dari separuh (53.5%) keluarga mahasiswi termasuk kategori besar keluarga sedang yang terdiri dari lima hingga tujuh anggota keluarga (Tabel 11).

Tabel 11 Sebaran berdasarkan kategori besar keluarga

Pendekatan Theory of Planned Behavior

Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan teori yang dicetuskan oleh

Icek Ajzen. TPB merupakan perluasan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang digagas oleh Fishbein dan Ajzen (1975). TPB memprediksi bahwa perilaku yang direncanakan oleh minat sangat dipengaruhi oleh sikap individu, norma subjektif, dan kontrol atas perilaku mereka (Ajzen 1985).

Sikap. Komponen pertama yang membentuk minat seseorang untuk melakukan suatu perilaku adalah sikap. Menurut Setiadi (2010), sikap mengarahkan orang-orang berperilaku secara konsisten terhadap obyek yang serupa. Sikap terhadap perilaku yaitu untuk mengetahui sejauh mana kinerja dari perilaku tersebut positif atau negatif untuk dihargai (Fishbein & Ajzen 1975). Menurut Peter dan Olson (2010), hal tersebut dibentuk oleh dua komponen yaitu, 1) kepercayaan bahwa perilaku akan menghasilkan suatu kepercayaan terhadap konsekuensi karena melakukan perilaku (behavioral beliefs); 2) evaluasi terhadap konsekuensi dari kepercayaan (outcomes evaluation). Sikap dalam penelitian ini terdiri dari dua komponen tersebut. Sebaran mahasiswi berdasarkan item pertanyaan sikap terhadap produk day cream berbahan baku rumput laut dapat dilihat pada Tabel 12.

Pendapatan kel/kap/bln (Rp) Jumlah

n % Miskin (≤ 271 626) Tidak miskin (> 271 626) 20 380 5.0 95.0 Total 400 100.0 Min-max (Rp) 150 000 - 8 750 000 Rataan ± Sd (Rp) 1 061 817.26 ± 815 942.36

Besar keluarga (orang) Jumlah

n % Keluarga kecil (≤ 4) 172 43.0 Keluarga sedang (5-7) 214 53.5 Keluarga besar (>7) 14 3.5 Total 400 100.0 Min-maks (org) 2 - 10 Rataan ± Sd 4.8 ± 1.3

(31)

18

Tabel 12 Sebaran mahasiswi berdasarkan jawaban sikap terhadap produk day

cream berbahan baku rumput laut

No Atribut Sikap (%) Rataan

1 2 3 4 5

Keyakinan Perilaku

1. Mendapat kulit wajah sehat 1.2 7.0 47.0 32.5 12.3 3.5 2. Mendapat rasa aman menggunakan

produk alami

1.5 5.7 32.3 42.3 18.2 3.7 3. Bangga sebagai civitas IPB 2.8 7.7 32.7 35.5 21.3 3.6 4. Bangga menggunakan produk ramah

lingkungan

1.2 4.0 31.5 39.5 23.8 3.8 5. Mendapat rasa aman karena produk teruji

klinis

2.2 3.8 34.5 39.0 20.5 3.7 6. Mendapat kualitas produk lebih baik dari

produk non-IPB

0.8 10.0 47.0 30.7 11.5 3.4 7. Ketergantungan menggunakan produk 6.0 21.5 43.5 19.5 9.5 2.9 8. Tidak butuh produk lain karena

kandungannya sudah baik

2.5 18.5 56.5 17.8 4.7 3.0 9. Tidak perlu mengkonsumsi makanan sehat

untuk kulit

45.5 31.8 16.7 4.2 1.8 4.1 10. Mengalami alergi karena berasal laut 6.5 18.5 46.5 19.3 9.2 2.9 Evaluasi Hasil

1. Mendapat kulit wajah sehat 42.0 25.2 25.5 6.5 0.8 4.0 2. Mendapat rasa aman menggunakan

produk alami

37.2 31.0 23.8 6.5 1.5 3.9 3. Bangga sebagai civitas IPB 28.5 34.3 29.5 6.5 1.2 3.8 4. Bangga menggunakan produk ramah

lingkungan

30.8 35.7 26.7 5.8 1.0 3.9 5. Mendapat rasa aman karena produk teruji

klinis

33.0 31.8 28.2 6.2 0.8 3.9 6. Mendapat kualitas produk lebih baik dari

produk non-IPB

14.0 27.5 49.8 8.2 0.5 3.5 7. Ketergantungan menggunakan produk 3.5 8.8 33.0 29.0 25.7 3.6 8. Tidak butuh produk lain karena

kandungannya sudah baik

7.3 20.7 49.3 16.7 6.0 3.0 9. Tidak perlu mengkonsumsi makanan sehat

untuk kulit

4.0 6.5 22.3 28.0 39.2 3.9 10. Mengalami alergi karena berasal dari laut 7.0 16.7 49.5 20.3 6.5 3.0

Keyakinan perilaku : 1. Sangat tidak mungkin; 2. Tidak mungkin; 3. Cukup mungkin; 4. Mungkin; 5. Sangat mungkin

Evaluasi hasil : 1. Sangat baik; 2. Baik; 3. Cukup baik; 4. Buruk; 5. Sangat buruk

Berdasarkan aspek keyakinan perilaku dan evaluasi hasil terhadap produk

day cream berbahan baku rumput laut, persentase terbesar menunjukkan bahwa

mahasiswi merasa cukup mungkin untuk mendapatkan kulit wajah yang sehat jika membeli produk day cream berbahan baku rumput (47.0%) dan mahasiswi merasa sangat baik jika mendapatkan kulit wajah yang sehat (42.0%). Rasa aman saat menggunakan produk tersebut menurut mahasiswi mungkin diperoleh jika membeli day cream tersebut karena terbuat dari bahan alami (42.3%) dan mahasiswi merasa mendapatkan rasa aman saat menggunakan day cream yang

(32)

19 terbuat dari bahan alami ini adalah sangat baik (37.2%). Bangga sebagai civitas akademika IPB jika membeli produk tersebut menurut mahasiswi adalah mungkin (35.5%) dan rasa bangga sebagai civitas akademika IPB jika membeli produk day

cream berbahan baku rumput laut adalah baik (34.3%). Mahasiswi mungkin

merasa bangga menggunakan produk day cream yang ramah lingkungan (39.5%) dan kebanggaan menggunakan produk ramah lingkungan menurut mahasiswi sangat baik (30.8%). Rasa aman saat menggunakan produk day cream adalah mungkin jika produk telah teruji klinis (39.0%) dan saat menggunakan produk tersebut mahasiswi mendapatkan rasa aman yang sangat baik jika produk telah teruji klinis (33.0%). Mahasiswi merasa cukup mungkin dengan membeli produk

day cream ini mendapatkan kualitas yang lebih baik dari produk sejenis non IPB

(47.0%) dan mahasiswi merasa cukup baik jika mendapatkan produk dengan kualitas yang lebih baik dari produk sejenis non IPB adalah (49.8%). Mahasiswi juga merasa cukup mungkin jika menggunakan produk day cream rumput laut IPB menjadi ketergantungan (43.5%) dan ketergantungan menggunakan produk tersebut menurut mahasiswi cukup baik (33.0%). Mahasiswi juga merasa cukup mungkin jika tidak membutuhkan produk lain karena kandungan bahannya yang sudah cukup untuk wajah (56.5%) dan mahasiswi merasa cukup baik jika dengan membeli day cream rumput laut tdak membutuhkan produk lain (49.3%). Mahasiswi merasa bahwa makanan yang sehat dan bergizi yang baik untuk wajah, sangat tidak mungkin untuk tidak dikonsumsi meskipun menggunakan day cream tersebut (45.5%) dan mahasiswi sangat tidak setuju jika tidak mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk wajah (39.2%). Mahasiswi merasa bahwa

day cream rumput laut cukup mungkin membuat alergi karena produk berasal dari

laut (46.5 %) dan mahasiswi cukup setuju jika produk day cream rumput laut ini dapat menyebabkan alergi (49.5%).

Secara keseluruhan, sikap dikalangan mahasiswi IPB berada pada kategori sedang (74.0%) (Tabel 13). Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswi memiliki sikap yang cukup baik pada produk day cream berbahan baku rumput laut.

Tabel 13 Sebaran mahasiswi berdasarkan sikap terhadap produk day cream berbahan baku rumput laut

Sikap Jumlah n % Kurang (10-89) 40 10.0 Sedang (90-169) 296 74.0 Baik (170-250) 64 16.0 Total 400 100.0

Norma Subjektif. Norma subjektif merupakan tekanan sosial yang dirasakan untuk terlibat dan tidak terlibat dalam perilaku (Ajzen 2006). Norma subjektif terkait dengan keyakinan normatif seseorang untuk menjadikan orang lain sebagai tokoh panutan untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Fishbein & Ajzen 1975). Menurut Sumarwan (2011) norma subjektif dibentuk oleh dua komponen yaitu, 1) kepercayaan terhadap orang lain (kelompok acuan) bahwa mereka berpikir saya seharusnya atau tidak melakukan suatu perilaku tentang harapan orang lain terhadap dirinya mengenai apa yang seharusnya dilakukan (normative beliefs); 2) motivasi yang sejalan dengan orang yang menjadi

(33)

20

kelompok acuan (motivation to comply). Norma subjektif dalam penelitian ini terdirii dari dua komponen tersebut.

Sebaran mahasiswi berdasarkan item pertanyaan norma subjektif terhadap produk day cream berbahan baku rumput laut dapat dilihat di Tabel 14. Berdasarkan aspek keyakinan normatif dan motivasi mematuhi terhadap produk

day cream, persentase terbesar jawaban yang diberikan tersebar merata pada

jawaban cukup setuju untuk seluruh item pertanyaan. Namun, proporsi terbesar yaitu mahasiswi cukup mungkin bahwa teman sekelas menganjurkan utnuk membeli produk day cream rumput laut (43.5%) dan mahasiswi ingin ikut anjuran tersebut (52.0%).

Tabel 14 Sebaran mahasiswi berdasarkan jawaban norma subjektif terhadap produk day cream berbahan baku rumput laut

No Atribut Norma Subjektif (%) Rataan

1 2 3 4 5

Keyakinan Normatif

1. Dianjurkan oleh dosen 4.5 16.5 37.5 23.5 18.0 2.6 2. Dianjurkan oleh orang tua 3.7 14.0 35.8 22.5 24.0 2.5 3. Dianjurkan oleh teman-teman

dekat

11.5 32.5 41.3 10.2 4.5 3.4 4. Dianjurkan oleh teman sekelas 10.5 31.5 43.5 9.5 5.0 3.3 Motivasi Mematuhi

1. Seberapa banyak peduli dengan anjuran dosen

16.8 16.8 48.2 15.0 3.2 2.7 2. Seberapa banyak peduli dengan

anjuran orang tua

20.0 15.5 44.2 16.3 4.0 2.7 3. Seberapa banyak peduli dengan

anjuran teman-teman dekat

8.3 13.5 48.8 23.4 6.0 3.0 4. Seberapa banyak peduli dengan

anjuran teman sekelas

8.2 16.3 52.0 18.5 5.0 2.9

Keyakinan normatif : 1. Sangat mungkin; 2. Mungkin; 3. Cukup mungkin; 4. Tidak mungkin; 5. Sangat tidak mungkin

Motivasi mematuhi : 1. Tidak sama sekali; 2. Tidak banyak; 3. Cukup banyak; 4. Banyak; 5. Sangat banyak

Secara keseluruhan, proporsi terbesar mahasiswi (60.8%) memiliki norma subjektif pada kategori kurang (Tabel 15). Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswi masih belum memiliki norma subjektif yang cukup baik pada produk

day cream berbahan baku rumput laut.

Tabel 15 Sebaran mahasiswi berdasarkan norma subjektif pada produk day cream berbahan baku rumput laut IPB

Norma Subjektif Jumlah

n %

Kurang (4-36) 243 60.8

Sedang (37-68) 149 37.2

Baik (69-100) 8 2.0

(34)

21 Kontrol Perilaku. Kontrol perilaku merupakan hal yang dirasakan oleh sekelompok individu terhadap kemampuan mereka untuk melakukan perilaku tertentu (Ajzen 2006). Kontrol perilaku dibentuk oleh dua komponen yaitu, 1) kekuatan keyakinan seseorang bahwa ia dapat berbuat sesuatu (control beliefs); 2) keyakinan seseorang akan adanya hambatan atau dukungan untuk melakukan suatu perilaku (power of control). Kontrol perilaku dalam penelitian ini menggunakan kedua komponen tersebut.

Sebaran mahasiswi berdasarkan item pertanyaan kontrol perilaku terhadap produk day cream berbahan baku rumput laut dapat dilihat di Tabel 16. Berdasarkan aspek keyakinan kontrol dan kontrol kekuatan terhadap produk day

cream, persentase terbesar jawaban yang diberikan tersebar merata pada jawaban

cukup setuju untuk seluruh item pertanyaan. Namun, proporsi terbesar yaitu mahasiswi memiliki kendala yang cukup besar pada tenaga untuk membeli (52.7%) dan mahasiswi cukup setuju bahwa tenaga untuk membeli merupakan kendala untuk memperoleh day cream rumput laut (55.0%).

Tabel 16 Sebaran mahasiswi berdasarkan jawaban kontrol perilaku terhadap produk day cream rumput laut IPB

No Pernyataan Kontrol Perilaku (%) Rataan

1 2 3 4 5

Keyakinan Kontrol

1. Kendala memperoleh barang 4.0 16.5 39.8 31.7 8.0 2.7 2. Kendala waktu dalam membeli 5.7 20.0 45.3 24.0 5.0 2.9 3. Kendala mencari informasi 4.7 19.8 43.7 24.0 7.8 2.9 4. Kendala biaya untuk membeli 3.5 18.0 48.0 22.0 8.5 2.8 5. Kendala tenaga untuk membeli 6.5 23.2 52.7 15.8 1.8 3.1 Kontrol Kekuatan

1. Anggapan memiliki kendala memperoleh barang

10.0 33.7 40.0 14.0 2.3 2.6 2. Anggapan memiliki kendala

waktu dalam membeli

7.3 28.7 46.7 15.5 1.8 2.7 3. Anggapan memiliki kendala

mencari informasi

8.5 24.0 48.7 16.3 2.5 2.8 4. Anggapan memiliki kendala biaya

untuk membeli

10.7 23.8 50.2 13.5 1.8 2.7 5. Anggapan memiliki kendala

tenaga untuk membeli

2.7 22.5 55.0 16.3 3.5 2.9

Keyakinan kontrol : 1. Sangat kecil; 2. Kecil; 3. Cukup besar; 4. Besar; 5. Sangat besar

Kontrol kekuatan : 1. Sangat setuju; 2. Setuju; 3. Cukup setuju; 4. Tidak setuju; 5. Sangat tidak setuju

Secara keseluruhan, proporsi terbesar mahasiswi (73.0%) memiliki kontrol perilaku pada kategori kurang (Tabel 17). Hal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswi masih belum memiliki kontrol perilaku yang cukup baik pada produk

Gambar

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian
Tabel 3 Sebaran orangtua berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 9 Sebaran berdasarkan pendapatan keluarga per bulan
Tabel  12  Sebaran  mahasiswi  berdasarkan  jawaban  sikap  terhadap  produk  day  cream berbahan baku rumput laut
+5

Referensi

Dokumen terkait

Adapun proses permainan monopoli ekspresi berbasis nilai-nilai islami untuk meningkatkan sikap asertif pada siswa siswi MTs Ihyaul Islam Gresik dalam penelitian ini

Berdasarkan hasil penelitian diatas yang menunjukkan bahwa information quality berpengaruh signifikan terhadap trust dan repurchase intention, maka para mitra kuliner

Setelah melakukan analisa terhadap data yang peroleh dari kondisi awal dan dua siklus yang dilaksanakan maka dapat dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan

Aspek audiovisual yang terdapat pada penelitian dengan judul “Identitas Jawa Pada Program Azan Maghrib Jogja TV Ditinjau Dari Aspek Audiovisual” meliputi

Pada proses pelatihan, variabel hyperplane untuk setiap pengklasifikasi (classifier) yang didapat akan disimpan dan nantinya akan digunakan sebagai data parameter

Hasil bivariabel menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi penggunaan PPA terhadap preeklampsia (p=0,035) dengan nilai OR sebesar 4,5 (CI95% = 1,11 –

Dengan demikian, penelitian ini mencoba untuk mengungkap mengenai penerapan model Theory of Planned Behavior (TPB) yang dikembangkan dalam menjelaskan dan memprediksi

Kedelapan model teori utama tersebut adalah Theory of Reasoned Action (TRA), Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB), Motivational Model