• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ROTASI TANAMAN PADA PENINGKATAN PRODUKSI BENIH KAPAS ((Gossypium spp)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ROTASI TANAMAN PADA PENINGKATAN PRODUKSI BENIH KAPAS ((Gossypium spp)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Tulisan Ilmiah Populer 1

PENGARUH ROTASI TANAMAN PADA PENINGKATAN

PRODUKSI BENIH KAPAS ((

Gossypium spp

)

Oleh

Diana Kustantini, AMd.(PBT Ahli Pertama)

Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya

A. PENDAHULUAN

Kapas (dari bahasa Hindi kapas, sendirinya dari bahasa Sanskerta karpasa) adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium (biasa disebut “pohon”/tanaman kapas), tumbuhan ’semak’ yang berasal dari daerah tropika dan subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil. Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 105 dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimer selulosa murni dan alami. Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas0, dan daya serap yang unik namun disukai orang. Tekstil yang terbuat dari kapas (katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di kala panas (menyerap keringat) (Anonim, 2012).

Indonesia adalah negara produsen tekstil No. 5 di dunia dengan kapasitas industri 7,8 juta mata pintal. Volume ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada tahun 2005 mencapai US

$ 8,59 miliar, meningkat 10,48% dari tahu sebelumnya. Sealain itu industri TPT mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, mencapai1,7 juta orang, belum termasuk tenaga kerja yang diserap dalam sektor pertanian dan perdagangan. Serat kapas merupakan bahan baku utama industri TPT. Kebutuhan akan serat kapas pada 2004/2005 berkisar 510 ton yang diprediksi akan meningkat menjadi 688 ribu ton pada 2010. Produksi serat kapas dalam negeri hanya berkisar pada 1.600-2.500 ribu ton atau kuarang dari 0,5% kebutuhan nasional. Sampai dengan tahun 2025, agribisnis kapas diharapkan dapat memberikan kontribusi pada industri TPT sekitar 305 dari kebutuhan bahan baku kapas saat ini. Tantangan yang dihadapi oleh pengembangan kapas Indonesia cukup kompleks, berawal

(2)

Tulisan Ilmiah Populer 2

dari ketidaksediaan benih bermutu sampai dengan kelangkaan modal petani (Anonim , 2012).

Untuk menjaga ketersediaan benih bermutu maka salah satu upaya intensifikasi yang dilakukan adalah melalui penerapan rotasi tanaman yang tepat. Penerapan rotasi tanaman yang tepat disamping dapat memutus siklus hama dan penyakit tanaman kapas juga akan meningkatkan kembali kesuburan tanah sehingga produktivitas tanaman kembali meningkat (Anonim2, 2012).

B. Syarat Tumbuh Tanaman Kapas

Kapas tidak dapat tumbuh atau produktif bila ditanam pada sembarang tempat tanpa memperhatikan faktor sebagaimana berikut:

1. Iklim

a. Pada musim-musim tertentu tanaman kapas sangat tidak menyukai keadaan yang terlalu bash atau kering. Selama pertumbuhan vegetatif memerlukan hujan sedikit. Lebih baik jika hujan itu pada malam hari dan pada siang hari mendapat sinar matahari sepenuhnya. Pada waktu buah masak (merekah), perlu keadaan lebih kering. Perubahan dari musim kering mendadak ke hujan lebat dapat menyebabkan rebahnya pohon. Kapas yang umumnya kurang dari 1 (satu) tahun menghendaki curah hujan rata-rata 1500-1800 mm/tahun.

b. Sebaiknya tanaman kapas ditanam di tanah datar, dengan ketinggian 10-150 m dpl. Selama masa pertumbuhan hendaknya suhunya sama. Pada suhu dibawah 150 C tumbuhnya lambat. Pertumbuhan yang optimal menghendaki suhu rata-rata 25-280 C dengan kelembaban 70%.

c. Penyinaran matahari juga merupakan aspek pentinguntuk pertumbuhan/perkembangan tanaman kapas, dari tanaman muda hingga berbunga penuh. Kurangnya penyinaran sinar matahari akan memperlambat masaknya buah dan tuanya buah tidak serempak. Pada musim yang tepat dimana sinar matahari memenuhi syarat tumbuh kapas, kemasakan buah bisa mencapai 70-90%. Kekeringan tanah dengan angin yang sedang, agak merugikan tanaman kapas. Tetapi angin yang membawa uap air, bagus untuk pertumbuhan kapas.

(3)

Tulisan Ilmiah Populer 3

2. Tanah

a. Kapas dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, aslkan tanah tersebut mempunyai kemampuan untuk mengikat air terutama pada saat berbunga dan berbuah. Pada tanah yang tidak cukup baik dalam mengikat air dapat diatasi dengan pengairan atau mempercepat waktu tanam.

b. Kapas dapat tumbuh dengan cukup baik pada tanah pasir berstruktur remah, cukup mengandung humus dan mampu mengikat air.

c. Pada tanah lempung yang berstruktur liat dan banyak mengandung humus serta pada tanah-tanah endapan yang cepat mengering. Pada tanah yang terlalu banyak mengandung bahan organik, pertumbuhan menjadi subur dan rimbun, akhirnya umur akan semakin panjang dan buah kurang. Kapaas memiliki perakaran yang cukup dalam, maka tidak dapat ditanam pada lapisan cadas yang dangkal. Karena jika hujan bisa membusukkan akar, oleh karena itu kapas harus ditanam pada tanah dengan draenase yang baik. (Anonim, 2008).

C. Pengertian Tanam dan Rotasi Tanaman 1. Pengertian tanam

Tanam adalah menempatkanbahan tanam berupa benih atau bibit pada media tanam baik media tanah maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk pola tanam.

Pengertian rotasi tanaman

2. Pergiliran atau rotasi tanaman yaitu merupakan salah satu pola tanam yaitu menanam lebih dari satu jenis tanaman yang yidak sefamili secara bergilir pada satu lahan pada satu periode penanaman dalam urutan waktu tertentu yang bertujuan untuk memutuskan siklus hidup hama dan penyakit tanaman (Wiranata Abdi Sukmana, 2012).

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rotasi Tanaman

Beberapa faktor yang mempengaruhi rotasi tanaman adalah: 1. Ketersediaan air dalam satu tahun

(4)

Tulisan Ilmiah Populer 4

Adanya irigasi teknis, setengah teknis, non teknis dan sawah tadah hujan untuk mengatur ketersediaan air.

2.Prasarana yang tersedia dalam lahan tersebut

Adanya alat-alat pertanian seperti pompa air, irigasi tetes dan alat pengolah tanah (tractor), pemupukan dan pengendalian OPT.

3.Jenis tanah setempat

Tanah adalah lapisan atas bumi yang merupakan campuran dari pelapukan batuan dan jasad makhluk hidup yang telah mati dan membusuk. Oleh pengaruh cuaca, jasad makhluk hidup tadi menjadi lapuk, mineral-mineralnya terurai (terlepas), dan kemudian membentuk tanah yang subur. Tanah juga disebut lithosfer (lith=batuan) karena dibentuk dari hasil pelapukan batuan.

Tanah merupakan unsur kehidupan yang paling penting. Tanpa tanah, tentu kita tak ada tempat berpijak. Lain halnya jika kita ikan, hehehe. Tanah memiliki banyak jenis karena perbedaan proses pembentukan dan unsur yang terdapat didalamnya juga berbeda. Berikut jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia.

a. Tanah Vulkanik

Tanah vulkanik adalah tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah vulkanik dibagi menjadi dua.

1. Regosol. Tanah regosol berciri-ciri: berbutir kasar, berwarna kelabu sampai kuning, dan berbahan organik sedikit. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija (seperti jagung), tembakau, dan buah-buahan. Jenis tanah ini banyak terdapat di P. Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.

2. Latosol. Tanah latosol berciri-ciri: berwarna merah hingga kuning, kandungan bahan organik sedang, dan bersifat asam. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, kopi, dll. Jenis tanah ini banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa, dan Papua.

(5)

Tulisan Ilmiah Populer 5

Tanah Vulkanis

b. Tanah Organosol

Tanah organosol merupakan tanah hasil pelapukan bahan-bahan organik. Biasanya bersifat subur. Tanah jenis ini dibagi dua juga, yaitu:

1. Tanah Humus, merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur. Tanah humus berwarna kecoklatan dan cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan padi. Tanah jenis ini banyak terdapat di P. Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.

Tanah humus

2. Tanah Gambut, merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di daerah yang selalu tergenang air seperti rawa. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena kurang subur dan selalu tergenang air. Tanah gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat, pantai timur Sumatra, dan pantai selatan-barat Papua.

(6)

Tulisan Ilmiah Populer 6 Tanah Gambut

c. Tanah Aluvium (Alluvial)

Tanah aluvium adalah tanah hasil erosi yang diendapkan di dataran rendah. Ciri-ciri tanah aluvium adalah berwarna kelabu dan subur. Tanah ini cocok untuk tanaman padi, palawija, tebu, kelapa, tembakau, dan buah-buahan. Tanah jenis ini banyak terdapat di Sumatra bagian Timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat dan selatan, serta Papua utara dan selatan.

Tanah Alluvial d. Tanah Podzol

Tanah ini terbentuk akibat pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzol bercirikan miskin unsur hara, tidak subur, dan berwarna merah sampai kuning. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu mete. Tanah podzol banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi Sumatra, Jabar, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.

(7)

Tulisan Ilmiah Populer 7 Tanah podzol

e. Tanah Laterit

Tanah laterit adala tanah hasil ‘pencucian’ sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus. Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur. Warna tanah ini kekuningan sampai merah. Tanah ini baik untuk kelapa dan jambu mete. Tanah jenis ini banyak terdapat di Jawa Tengah, Lampung, Jabar, Kal-Bar, dan Sulawesi Tenggara.

Tanah laterit f. Tanah Litosol

Tanah litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru terbentuk sehingga butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur hara dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol kurang subur sehingga hanya cocok bagi tanaman-tanaman besar di hutan. Tanah litosol banya terdapat di P. Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Maluku selatan, dan Papua.

(8)

Tulisan Ilmiah Populer 8 g. Tanah Kapur

Tanah kapur merupakan hasil pelapukan batuan kapur (gamping). Tanah ini terbagi jadi dua jenis.

1. Renzina. Tanah ini merupakan hasil pelapukan batuan kapur di daerah dengan curah hujan tinggi. Ciri tanah ini yaitu berwarna hitam dan miskin zat hara. Tanah renzina banyak terdapat di daerah berkapur seperti Gunung Kidul (Yogyakarta).

2. Mediteran, meruapakn hasil pelapukan batuan kapur keras dan batuan sedimen. Warna tanah ini kemerahan sampai coklat. Tanah jenis ini meski kurang subur namun cocok untuk tanaman palawija, jati, tembakau, dan jambu mete.

h. Tanah Pasir

Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.

Tanah Pasir (Anonim, 2011).

E. Manfaat Rotasi Tanaman

1. Mencegah akumulasi terhadap populasi hama dan penyakit. 2. Memutus siklus hama dan penyakit tanaman.

(9)

Tulisan Ilmiah Populer 9 4. Meningkatnya pH tanah karena adanya pergantian tanaman yang membutuhkan pH

tanah dan teknik pemeliharaan yang berbeda.

5. Meningkatkan KTK Tanah sehingga meningkatkan ketersediaanunsur hara dalam tanah. 6. Untuk mempertahankan keseimbangan unsur hara yang ada didalam tanah karena jenis

tanaman yang dibudidayakan memerlukan unsur hara yang tidak sama. (Buckman and Brady, 1982).

F. Rotasi Tanaman Pada Produksi Benih Kapas

Tanam adalah menempatkan bahan tanaman berupa benih atau bibit pada media tanam baik media tanah mupun bukan media tanah dalam satu bentuk pola tanam, sedangkan pola tanam atau rotasi tanaman adalah usaha penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak atau urutan tanaman atau pergiliran tanaman selama periode waktu tertentu termasuk masa pengolahan tanah dan masa tidak ditanam selama periode tertentu (Wiranata Abdi Sukmana, 2012).

Beberapa pilihan komoditi untuk rotasi tanaman kapas yaitu: 1. Padi-Padi-Kapas

Rotasi tanaman ini dilakukan pada lahan sawah dengan irigasi teknis dimana air dapat diatur penggunaannya dan cukup tersedia bagi penanaman padi namun untuk menjaga pH tanah yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah maka pada musim ke-3 dilakukan penanaman kapas yang lebih tahan terhadap pH tanah yang cenderung asam karena penanaman sebelumnya dengan tanaman padi dengan tanah yang tergenag air. Pola tanam ini sebaiknya dilakukan pada daerah dataran rendah dengan curah hujan sedang sampai tinggi dengan jenis tanah grumusol atau latosol.

2. Padi-Kedelai-Kapas

Rotasi tanaman ini biasanya dilakukan pada tanah tegalan yang ketersediaan airnya kurang sehingga pada musim tanam ke-2 dan ke-3 tidak ditanami padi. Penanaman kedelai pada MK ke-2 sangat baik untuk penanaman tanaman pada MK ke-3 karena tanaman kedelai dengan bintil akarnya yang terdapat rhizobium mampu mengikat Nitrogen dari udara sehingga ketersediaan unsur hara untuk tanaman berikutnya lebih

(10)

Tulisan Ilmiah Populer 10 baik Pola tanam ini sebaiknya dilakukan pada dataran rendah dengan curah hujan sedang sampai tinggi dengan jenis tanah grumusol atau latosol.

3. Padi- Jagung-Kapas

Begitupula dengan rotasi tanaman ini biasanya dilakukan pada tanah tegalan dengan debit air yang masih mencukupi untuk pertanaman padi pada MK I. Penggunaan tanaman jagung pada musim tanam ke-2 adalah untuk memutus hama dan penyakit yaitu untuk mengurangi serangan patogen tanah, meningkatkan pH tanah yang berpengaruh pada KTK tanah sehingga banyak unsur hara yang dapat diserap tanaman untuk pertumbuhan (Anonim3, 2012).

4. Padi-Kacang Tanah- Kapas

Rotasi tanaman ini biasanya dilakukan pada tanah tegalan dengan jenis tanah grumusol atau latosol yang ketersediaan airnya kurang. Seperti pada pola tanam padi-kedelia-kapas penggunaan kacang tanah yang pada akarnya memiliki bintil akar yang terdapat rhizobiu, untuk mengikat nitrogen dari udara disamping untuk mencegah akumulasi hama dan penyakit tanaman sebelumnya (Anonim3, 2012).

5. Jagung-Kedelai-Kapas

Rotaman ini banyak dilakukan pada daerah tegalan atau sawah tadah hujan dengan jenis tanah regosol atau latosol yang ketersediaan airnya kurang mencukupi untuk penanaman padi. Pergiliran tanaman ini sangat baik karena komoditi yang digunakan kebutuhan unsur hara dapat saling memenuhi sehingga keseimbangan ketersediaan nutrisi dalam tanah bagi masing-masing tanaman tetap terjaga. Begitupula terhadap kebutuhan air sehingga pH tanah dapat terjaga (Anonim, 2006).

G. Kesimpulan

Penyediaan benih bermutu merupakan salah satu kendala dalam peningkatan produktivitas kapas. Salah satu untuk meningkatkan ketersediaan benih bermutu adalah melalui penggunaan rotasi tanaman yang tepat. Ada beberapa macam rotasi tanaman kapas yaitu dengan jagung, kedelai dan kacang-kacangan. Pemilihan rotasi tanaman disesuakan dengan ketersediaan air, jenis tanah, kondisi umum daerah setempat dan kebiasaan serta kemampuan petani.

(11)

Tulisan Ilmiah Populer 11 H. Daftar Pustaka

Anonim. 2006. Teknologi Budidaya Kapas Berproduksi Tinggi.

Anonim. 2008. Kapas (Gossypium spp). http://bptsitubondo.wordpress.com. Anonim. 2011. Berbagai Jenis Tanah di Indonesia. http://arisudev.wordpress.com. Anonim. 2012. Kapas. http://id.wikipedia.org.

Anonim1. 2012. Uji Adaptasi Teknologi Pembenihan Kapas Dengan Penambahan Unsur Hara dan Pemangkasan. http://ntb.litbang.deptan.go.id.

Anonim2. 2012. Kapas. http://balittas.deptan.go.id.

Anonim3. 2012. Hama dan Penyakit Kapas. http://cybec.deptan.go.id.

Referensi

Dokumen terkait

Maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ANALISIS LEVERAGE, RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO PROVITABILITAS, RASIO PRODUKTIVITAS DALAM

a) Obyek pengaturan agraria dalam wilayah Indonesia. Obyek yang dimaksud adalah seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya. b)

Berdasarkan rumusan masalah yang dimiliki tersebut tujuan yang ingin dicapai dari perancangan interior kapal pesiar cinta laut ini adalah untuk mengetahui

Bila ada orang gembira namun menangis, maka dinamikanya dapat dijelaskan sebagai berikut: ada kegembiraan yang meluap-luap  orang dibanjiri penghayatan emosional  ybs

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam Menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Pada Fakultas Bisnis dan Manajemen.

Diharapkan telkom speedy hendaknya lebih memperhatikan variabel sales promotion karena dalam penelitian ini merupakan variabel yang paling kecil dalam mempengaruhi

Kelapa gading yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah kelapa muda, karena kelapa muda memiliki kadar gula lebih tinggi dibandingkan kelapa tua, sehingga dapat

Bahan ajar cetak disajikan dalam bentuk buku. Buku disusun dengan menggunakan bahasa sederhana, menarik, dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar