• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Geoff Max

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Geoff Max"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan

1.1.1 Sejarah Geoff Max

Geoff Max merupakan salah satu brand produk fashiom lokal berasal dari Bandung, Jawa Barat. Alamat kantor Geoff Max berada di Jl. Waas Komplek Bank Duta Blok B22 Batununggal – Bandung. Geoff Max awalnya didirikan oleh Yusuf Ramdhani dan Fauzan Efwanda pada Tahun 2012. Dengan menetapkan konsep old school sebagai ciri khas dari produk-produk Geoff Max yang diciptakan. Konsep old school merupakan tema desain produk yang berkaitan dengan fashion style era tempo dulu jaman Amerika sekitar satu atau dua generasi Tahun 1950 – 1990 dan sampai saat ini banyak digemari kalangan anak muda. Konsep ini juga diterapkan berdasarkan hobi founder dari Geoff Max sebagai pecinta musik beraliran Punk Rock dan Skateboarding. Fokus utama produk-produk Geoff Max adalah sepatu, namun selain sepatu juga Geoff Max membuat t-shirt, hoodie, kemeja, jaket serta berbagai aksesoris seperti dompet, tas dan topi.

Sejak awal lahir di Tahun 2012, Geoff Max telah bekerja dan bermitra dengan berbagai perusahaan clothing lain di daerah Indonesia seperti MRDZ STORE (Banjar Baru), DETROIT STORE (Batang), QUEEN BEER STORE (Bekasi), VICIOUS ROCK SHOP (Bogor), HIZTORY STORE (Denpasar, Bali) dll. Geoff Max juga mendukung band-band international dan Indonesia terkenal seperti Bobby Kool dan JRX dari SID, Seringai, Sansan PWG, RTF, Paul Wilson, CNCC, Danny Worsnop dari Asking Alexandria, dan beberapa band lainnya. Produk Geoff Max selalu dikaitkan dengan musisi punk indie, endorsement tetap dilakukan terhadap band-band independen yang berkarakter.

1.1.2 Logo Geoff Max

Para pendiri Geoff Max menekankan bahwa logo merupakan hal penting dalam suatu bisnis maka dari itu penentuan logo Geoff Max sangatlah diperhatikan oleh para pendiri mulai dari desain dan warna. Tetapi logo dari Geoff Max tidak memiliki arti dan makna yang spesifik.

(2)

2

Gambar 1.1 Logo Geoff Max 1.1.3 Produk Geoff Max

Pada awal berdiri Geoff Max hanya berfokus pada produk sepatu yang ditawarkan, namun kini seiring dengan bertambahnya kebutuhan dan permintaan para konsumen maka Geoff Max telah memiliki berbagai macam varian produk, mulai dari sepatu, sendal, T-Shirt, celana, kemeja, tas, jaket, hoodie, kaus kaki, topi, ikat pinggang, dompet dan kacamata. Saluran promosi yang dilakukan oleh Geoff Max melalui internet seperti website dan sosial media Instagram.

Gambar 1.2 Produk Geoff Max (Sumber: www.geoff-max.com)

(3)

3

Gambar 1.3 Sosial Media Instagram Geoff Max Bandung

(Sumber: https://www.instagram.com/geoffmax_bandung/. Diakses pada 22-09-2019, 16.00)

Gambar 1.4 Feed Instagram Geoff Max

(Sumber: https://www.instagram.com/geoffmax_bandung/. Diakses pada 22-09-2019, 16.00)

(4)

4

Gambar 1.5 Website Geoff Max

(Sumber: www.geoff-max.com) 1.2 Latar Belakang Penelitian

Industri Sandang atau fashion merupakan industri yang akan terus berkembang karena pada dasarnya manusia memiliki 3 kebutuhan primer, yaitu sandang, pangan dan papan. Karena sandang adalah salah satu kebutuhan primer manusia maka peertumbuhan kebutuhan sandang pun mengikuti pertumbuhan penduduk (Istianah, 2019).

Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 Juta Jiwa. Menurut jenis kelamin jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif, yakni lebih dari 68% dari total populasi.

Adapun penduduk dengan kelompok umur 0-14 Tahun (usia anak-anak) mencapai 66,17 juta jiwa atau sekitar 24,8% dari total populasi. Kemudian penduduk kelompok umur 15-64 Tahun sebanyak 183,36 juta jiwa atau sebesar 68,7% dan kelompok umur lebih dari 65 Tahun berjumlah 17,37 juta jiwa atau sebesar 6,51% dari toral populasi (https://databoks.katadata.co.id, diakses pada tanggal 06-09-2019, 16.30).

(5)

5

Gambar 1.6 Grafik Penduduk Indonesia Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2019

(Sumber: www.Tumoutounews.com, diakses pada 06-09-2019, 17.00)

Berdasarkan Gambar 1.3, menunjukkan bahwa penduduk Indonesia yang berusia dari 15 – 34 Tahun berjumlah 87,035 juta jiwa atau sebesar 32,7% yang berarti bahwa kebutuhan akan sandang atau fashion masih sangat besar dan akan terus meningkat seiring dengan bertumbuhnya perekonomian.

Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bisnis serupa yang didirikan menawarkan produk barang dan atau jasa yang sama pada suatu pasar. Agar bisnis tersebut dapat terus bertahan dalam menjalankan bisnisnya, mereka harus tetap memperbaiki model bisnis dan kekurangan bisnis secara terus menerus (Sultan, Hasbi, 2018).

Pada saat ini, tingkat pertumbuhan bisnis cenderung meningkat serta bisnis-bisnis berkembang dan bertumbuh. Jadi, pengusaha adalah kunci pembangunan ekonomi dan sosial yang telah membantu mengurangi kesenjangan pembangunan secara efektif melalui proses perubahan struktural ekonomi dan sumber daya dasar ke basis pengetahuan ekonomi, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan perusahaan dalam akses keuangan dan pasar serta menciptakan insentif bagi pengusaha baru. Terutama para wirausahawan baru, pentingnya wirausahawan baru telah menjadi faktor pendorong kepentingan ekonomi dan pembangunan negara yang dapat dilihat dari masa lalu bahwa wirausahawan baru telah tumbuh sebagai pengusaha

(6)

6

besar dan menengah. Rencana pembangunan ekonomi dan sosial nasional no.12 juga mendukung usaha kecil dan menengah untuk mencapai fokus distribusi ekonomi pada usaha baru yang baru dimulai atau usaha kecil (Phutip, Naruemon, Duangjai & Santidhorn, 2018).

Menurut Retno (2017) Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dengan adanya UMKM, pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UMKM pun telah terbukti menjadi pilar perekonomian yang tangguh. UMKM memegang peranan vital dalam perekonomian. Merujuk data BPS Tahun 2014, jumlah UMKM di Indonesia 57,89 juta unit atau 99,99% dari total jumlah pelaku usaha nasional. UMKM memberikan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 96,99% dan terhadap pembentukan PDB sebesar 60,34%. Ini menjadikan Indonesia dengan jumlah UMKM terbanyak di dunia. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran UMKM harus menjadi bagian yang diprioritaskan oleh pemerintah dalam setiap perancangan pembangunana perekonomian Indonesia.

Pada sisi lain, krisis ekonomi yang berawal dari krisis moneter yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa UMKM relatif lebih bertahan apabila dibandingkan dengan usaha dengan skala yang lebih besar, yang banyak terkena dampak dari krisis moneter tersebut yaitu mengalami kebangkrutan. “Terbukti saat terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor UMKM yang bertahan dari collapse-nya perekonomian” (Kementerian keuangan, 2015). Dengan demikian perlu adanya andil dari pemerintah untuk pembinaan dan pengembangan UMKM di Indonesia (Retno, 2017).

Pada Tahun 2017 tercatat terdapat sekitar 62,92 juta unit UMKM di Indonesia yang telah mengalami perkembangan dari Tahun 2016 sekitar 61,65 juta unit UMKM atau sebesar 2,06% kenaikan dari Tahun 2016 – 2017 (http://www.depkop.go.id/data-umkm, diakses pada 09-09-2019 15.00).

Berdasarkan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah tercatat bahwa terdapat 907 unit UMKM yang bergerak di bidang fashion di Bandung pada Tahun 2018 (www.data.bandung.go.id , diakses pada 09-09-2019 15.20). Ini membuktikan bahwa begitu pesatnya perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung dan memiliki daya saing yang begitu kuat.

(7)

7

Industri kreatif di bidang fashion merupakan sub-sektor dengan proporsi terbesar diantara sub-sektor ekonomi kreatif lainnya di Indonesia. Bekraf mencatat pada Tahun 2015 sub-sektor bidang fashion memiliki proporsi sebesar 42,83%. Namun demikian, kendala yang dihadapi oleh pengusaha di sektor ekonomi kreatif terbilang cukup banyak. Namun demikian, Bekraf dan BPS (2015) menyebutkan setidaknya terdapat 12 kendala umum yang dihadapi oleh pelaku usaha. Diantaranya adalah mengenai riset dan pengembangan, edukasi, akses perbankan dan non perbankan, infrastruktur fisik dan TIK, pemasaran dalam negeri, pemasaran luar negeri, regulasi, Hak Kekayaan Intelektual, serta Hubungan Kelembagaan (Raihan, 2018).

Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif yang masyarakatnya memiiki kreativitas yang tinggi, baik dalam hal rancangan busana yang unik, hingga kreasi makanana yang selalu mengalami perkembangan terbaru. Di Bandung sendiri jumlah industri kreatif (ekonomi kreatif) mencapai 1.078 industri pada Tahun 2014. Tercatat bahwa dari jumlah total industri kreatif yang terdapat di Bandung, industri kerajinan, fashion, dan kuliner merupakan sub-sektor yang mendominasi. Sub-sektor fashion sendiri merupakan sub-sektor yang memiliki proporsi terbesar dalam peta ekonomi kreatif nasional (Raihan, 2018).

Salah satu UMKM yang berada di Bandung dan bergerak di Industri Fashion ialah Geoff Max yang telah berdiri sejak Tahun 2012 dan berlokasi di Jl. Trunojoyo no. 15. Geoff Max merupakan perusahaan yang menawarkan produk busana terutama sepatu yang memiliki keunikan pada desain produknya, yaitu dengan menggunakan tema old school dengan sentuhan modern.

Menurut Rizky (2018) untuk dapat melihat peluang bisnis diperlukan suatu analisis tentang peluang bisnis yang ada dengan dibantu oleh pendekatan model bisnis yang mutahir yang nantinya akan menggambarkan secara jelas tentang elemen-elemen yang saling terkait terhadap bisnis. Dalam konteks ini perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lainnya untuk mendapatkan konsumen yang semakin loyal.

(8)

8

Tabel 1.1 Kompetitor Geoff Max Bandung

No Nama Brand Kisaran Harga

1 Word Division Rp.300.000 – Rp.500.000 2 Forever Young Crew (FYC) Rp.350.000 – Rp.465.000 3 Saint Barkley Rp.70.000 – Rp.500.000 4 NAH Project Rp.100.000 – Rp.3.000.000

5 Brodo Rp.150.000 – Rp.700.000

(Sumber: www.Idntimes.com)

Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui bahwa Geoff Max memiliki banyak pesaing yang pastinya berdampak pada penjualan Geoff Max. Pesaing pada Tabel 1.1 didasarkan pada konsep bisnis yang hampir sama dan memiliki tingkat harga yang kompetitif dengan Geoff Max. Berikut adalah data penjualan Geoff Max dari tahun 2015 – 2017.

Tabel 1.2 Data Penjualan Geoff Max Bandung

Bulan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Januari 375 218 111 Febuari 210 250 120 Maret 281 275 146 April 453 206 293 Mei 328 123 354 Juni 354 102 737 Juli 383 496 261 Agustus 1112 768 475 September 271 281 385 Oktober 320 200 580 November 285 400 548 Desember 432 365 354 Total penjualan 4.804 3.682 3.693 (Sumber: www.geoff-max.com)

Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa data penjualan Geoff Max pada tahun 2015 sampai 2017 mengalami naik turun dikarenakan produk Geoff Max memiliki

(9)

9

image yang dikenal orang sebagai brand lokal yang memiliki harga yang relatif terjangkau, akan tetapi Geoff Max kurang dikenal oleh masyarakat dan tidak seperti produk dari luar negeri yang memiliki cukup banyak peminatnyadi Indonesia khususnya di kota Bandung. Desain sepatu yang ditawarkan Geoff Max adalah old school atau klasik, sementara pesaing produk dari luar negeri sudah melakukan inovasi-inovasi terbaru. (Sumber: roi-radio.com)

Setiap perusahaan pastinya memiliki strategi dan model bisnis untuk menjalankan bisnisnya berbeda-beda. Di era globalisasi, perlu untuk terus mencari yang tepat bentuk untuk menjalankan aktivitas bisnis, yang telah disebut model bisnis. Struktur dan strategi bisnis baru yang muncul, serta pendekatan inovatif modern berkontribusi pada penciptaan model yang menentukan pencapaian keunggulan kompetitif dan menghasilkan pendapatan yang optimal (Andrzej, Maciej & Jacek, 2017).

Strategi yang dilakukan perusahaan untuk menjalankan bisnis dan mencapai tujuannya sangat beragam, salah satunya dengan pengadaan bisnis model kanvas. Osterwalder & Pigneur (2012) mengatakan bahwa sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan dan menangkap nilai. Dapat dikatakan bahwa sebenarnya sebuah organisasi bisnis membutuhkan sebuah model untuk membantu organisasi tersebut agar dapat menciptakan, memberikan dan menangkap nilai yang berkaitan dengan aktivitas organisasi tersebut.

Ketika baru mengetahui tentang Business Model Canvas, biasanya orang langsung berpikir bahwa model ini sama dengan business plan atau perencanaan bisnis. Padahal business plan dan business model canvas adalah dua cara yang berbeda dalam mengambil sudut pandang terhadap bisnis. Business model canvas dapat dikatakan sebagai sebuah kacamata yang jika digunakan untuk melihat sebuah bisnis, maka bisnis tersebut akan terlihat lebih sederhana dari sebelumnya. Business model canvas dapat digunakan untuk bisnis kecil maupun besar, untuk bisnis yang sedang berjalan atau bisnis yang akan dibangun. Model ini sudah teruji dan sangat mudah dipelajari maka akan sangat mudah memetakan sebuah bisnis jika kita sudah mengerti tentang model ini. Berbeda dengan business plan yang masih memposisikan bisnis pada tahap perencanaan yang berarti bisnis yang dibahas belum berjalan atau belum

(10)

10

terlaksana. Meskipun, baik business model canvas maupun business plan dapat berfungsi sebagai alat memetakan suatu bisnis, business model canvas memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan business plan.

Proses pembuatan model bisnis adalah bagian dari strategi bisnis yang dipakai dalam membentuk suatu inti dari suatu bisnis untuk membangun berbagai aspek seperti proses operasional, strategi, apa yang bisa ditawarkan, maksud dan tujuannya, infrastruktur dan lainnya. Perusahaan perlu menggambarkan secara detail seperti apa model bisnis yang dimiliki dengan menggunakan framework Business Model Canvas. Framework ini akan mempermudah dalam menggambarkan rumusan dari model bisnis yang dimiliki. Penggunaan Business Model Canvas dapat memberikan gambaran mengenai model bisnis perusahaan dan hubungan yang terjadi antar-blok dengan cara yang lebih atraktif. Sembilan blok Business Model Canvas yaitu Customer Segment, Value Proposition, Customer Relationship, Channels, Key Resources, Key Activities, Key Partners, Revenue Streams dan Cost Structures.

Peta Empat (Empathy Map) dibuat untuk menghasilkan model bisnis yang lebih kuat karena profil pelanggan memandu perancangan proposisi nilai yang lebih baik, cara pendekatan kepada pelanggan yang lebih nyaman, dan cara berhubungan dengan pelanggan yang sesuai. Dimana pada akhirnya peta empati akan memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang bagaimana pelanggan mendapat kepuasan terhadap nilai produk/jasa jika dibandingkan dengan harga yang ditawarkan (Osterwalder & Pigneur, 2013; 131).

Penelitian ini menggunakan peta empati pelanggan terhadap beberapa’ pelanggan yang menjadi customer segmant Geoff Max, untuk mendapatkan sudut pandang dari pelanggan dan analisis beberapa kaitan nilai yang terdapat pada Geoff Max yang meliputi: pertama, segmen pelanggan, dimana Geoff Max menyediakan produk para remaja seperti mahasiswa dan orang kantoran yang memiliki kisaran usia 20 – 30 tahun. Kedua, melalui saluran (channels) Geoff Max dapat menyebarkan produk nya hingga dikenal oleh customer segment melalui instagram dan website. Ketiga, hubungan pelanggan yang dibangun oleh Geoff Max kepada segmen pelanggan dengan cara memberikan pelayanan dan buying experience di offline store maupun website. Keempat, nilai proposisi yang diberikan kepada pelanggan dapat meningkatkan loyalitas segmen pelanggan lama dan menarik minat pelanggan baru.

(11)

11

Analisis SWOT sebagai tools analisis yang mendasar, bermanfaat untuk melihat suatu topik maupun suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisis biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar analisis ini akan membantu untuk melihat sisi yang terlupakan atau tidak terlihat (Khalif, 2018).

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis (Aldo, 2019).

Peneliti menggunakan metode TOWS Matrix dengan cara menyebarkan kuesionaer yang berisi beberapa pernyataan kepada beberapa karyawan ynag akan dipilih dengan tujuan mengetahui besar nilai kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang dimiliki oleh perusahaan Geoff Max. Setelah dihitung nilai tiap pernyataan, akan disortir pernyataan yang memiliki nilai yang paling besar dan diklasifikasikan ke dalam matriks sesuai dengan kategori. Setelah diketahui hasil dari Peta Empati dan TOWS Matriks maka hasil dari kedua metode tersebut akan digabungkan untuk membantu memperbaiki kekurangan di Business Model Canvas Existing perusahaan Geoff Max.

Oleh karena itu, peneliti bermaksud membantu perusahaan dalam memetakan model bisnis perusahaan dengan menggunakan pendekatan business model canvas (BMC) sebagai alat utama. Serta menggunakan alat lainnya yatiu Peta Empati (Empathy Map) dan TOWS Matriks dengan tujuan agar dapat memperkuat hasil dari analisis dan strategi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti memilih judul penelitian “Analisis Model Bisnis Pada Geoff Max dengan Menggunakan Pendekatan Business Model Canvas”.

(12)

12 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap model bisnis Geoff Max dengan pendekatan Business Model Canvas.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bisnis model yang dimiliki oleh Geoff Max Bandung menggunakan Business Model Canvas.

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Kegunaan Praktis

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat meberikan informasi dan masukan bagi peneliti mengenai Bisnis Model Kanvas Geoff Max Bandung. Selain itu kegunaan praktis ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang ingin menggunakan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.

2. Kegunaan Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai pemetaan ide bisnis dalam sembilan blok Bisnis Model Kanvas dan penerapannya, khususnya di bidang ilmu entrepreneurship.

1.5 Waktu dan Periode Penelitian

Waktu dan periode penelitian dilaksanakan mulai september 2019 sampai dengan Desember 2019.

Gambar

Gambar 1.1 Logo Geoff Max  1.1.3  Produk Geoff Max
Gambar 1.3 Sosial Media Instagram Geoff Max Bandung
Gambar 1.5 Website Geoff Max
Gambar 1.6 Grafik Penduduk Indonesia Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Tahun  2019
+2

Referensi

Dokumen terkait

Melihat fenomena perkembangan bisnis makanan saat ini, perkembangan yang signifikan dan kian diminati adalah masyararakat Indonesia, dari beberapa penjelasan serta

Untuk bisa mendapatkan solusi yang tepat dan efektif, dengan maksud untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi pada restoran Bebek H.Slamet cabang Radio Dalam, penulis

Dengan kian maraknya para kompetitor yang ada maka perusahaan harus mampu mempertahankan konsumen yang memulai merabah menjadi pelanggan yang terjadi yaitu sebuah

Berpapasan dengan tahun Pemilihan Presiden (Pilpres 2014), Suara.com full memberitakan pilpres dari berbagai sudut pandang dan berbagai kubu, yang ternyata membuat

Untuk dapat mengetahui apakah fasilitas yang sudah diberikan sudah sesuai dengan yang diharapkan pelanggan penulis melakukan wawancara tidak terstuktur pada bulan

Dengan adanya fenomena yang terjadi pada saat ini mengenai customer complaint handling, customer satisfaction dan customer loyalty pada pelanggan layanan internet Speedy

Atas permasalahan yang telah diuraikan di atas menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti dalam memahami pentingnya bauran promosi dan pengaruhnya

1) Empati (empathy), kecakapan untuk memahami pengertian dan perasaan orang lain tanpa meninggalkan sudut pandang sendiri tentang hal yang menjadi bahan komunikasi. 2)