• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan

CV. ABC merupakan salah satu perusahaan keluarga yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang dengan menggunakan angkutan darat. CV. ABC termasuk salah satu perusahaan keluarga di Indonesia dimana pendiri sekaligus pemilik perusahaan merupakan pemimpin perusahaan. CV. ABC didirikan sejak 29 Agustus 1994 dan perusahaan ini sudah berdiri selama 25 tahun. CV. ABC beralamat di Jl. Keting No. 12A, Teluk Gong, Jakarta Utara. Model usaha yang dijalankan oleh CV. ABC adalah B2B (Business to Business) karena konsumennya adalah dari perusahaan atau industri yang memanfaatkan layanan jasa pengiriman yang diberikan oleh CV. ABC untuk memperlancar kegiatan operasional. Bentuk perusahaan ini adalah persekutuan komanditer dengan bidang usaha utama pada bidang jasa pengiriman barang ke seluruh Indonesia. Melihat adanya peluang bisnis, CV. ABC memanfaatkan moda transportasi truk yang meliputi kegiatan loading / unloading, delivery, sewa truk untuk proyek berjangka waktu dan kerja sama dengan mitra CV. ABC untuk menyewakan alat berat dan kerjasama dengan mitra angkutan kapal laut untuk kirim barang lewat laut.

CV. ABC pernah mengirim barang ke NTT, NTB, Papua, ke seluruh Pulau Jawa, Pulau Sumatera seperti Banda Aceh, Sabang, Gunung Sitoli, Medan, Lampung, Jambi, Padang, Palembang, Bangka Belitung, Pulau Sulawesi seperti Makassar, ke Kalimantan seperti Samarinda, Pontianak, Banjarmasin, Balik Papan, Kepulauan Natuna, Kepulauan Mentawai, Pulau Simaluweh, Pekan baru, Soroako, Kendari, Kepulauan Riau, Batam, dll. CV. ABC merupakan perusahaan ekspedisi pendahulu dalam menggunakan truck interkuler dalam pengiriman barang berat gardabrata ke Blawan, Medan. CV. ABC berpengalaman dalam melayani pengiriman barang dengan truk dan bekerja sama dengan mitra

(2)

2 perusahaan kapal barang, contohnya mengirim barang ke Sulawesi, Makassar dengan mengangkut muatan tangka, container, dan penyaring air.

CV. ABC berpengalaman dalam mengangkut barang yang sulit dilalui salah satunya Natuna, Selat Panjang, Mentawai. CV. ABC melayani jenis pengiriman Less Than Truck (LTL) seperti muatan bahan makanan, dan Full Truck Load (FTL) contoh muatan pengeboran, pertanian, barang proyek, dll. CV. ABC mengangkut jenis muatan curah, muatan campuran dan peti kemas. CV. ABC umumnya mengangkut barang pengeboran minyak, pengeboran gas, reboisasi, pengambilan tambang, alat berat, bahan makanan, sparepart mobil, container, barang konstruksi, dll. CV. ABC melayani pengiriman barang dengan jenis bongkar muat yaitu port to port, port to door, door to door, dan door to port. Saat ini truk yang dapat ditawarkan oleh CV. ABC adalah engkel, double engkel, wingbox, bak, losbak, tronton, puso, trailer, container 20ft dan 40ft, doli, comitto, lowbet, selfloader, dumptruck, dll. CV. ABC membagi karyawan dalam 5 divisi, yaitu Admin, divisi keuangan dan akutansi, divisi operasional, divisi gudang, dan divisi penagihan.

1.1.2 Visi dan Misi CV. ABC

Visi dari CV. ABC, menjadi perusahaan ekspedisi yang handal, mengutamakan kepuasan pelanggan dengan pelayanan terbaik, aman, dan terpercaya.

Misi dari CV. ABC:

1. Memberikan Jasa Ekspedisi terbaik sehingga terpercaya dan dapat diandalkan.

2. Menjadi Mitra Usaha yang handal dan terpercaya

3. Berperan aktif dalam pendistribusi barang ke seluruh Indonesia 1.1.3 Struktur Organisasi

CV. ABC dipimpin oleh satu orang direktur dan membawahi beberapa bidang pekerjaan, untuk lebih jelas dapat dilihat di bawah ini:

(3)

3 Gambar 1.1. Struktur Organisasi

Sumber: Data Internal CV. ABC

Setiap karyawan memiliki peran kerja sesuai dengan bidang masing-masing, antara lain:

TABEL 1.1 BIDANG KERJA DAN TANGGUNG JAWAB PEKERJAAN

No Nama Posisi Job Description

1 Dewi Accounting dan Pajak

a. Membuat laporan keuangan mingguan dan bulanan

b. Mengurus pembayaran pajak.

c. Membuat laporan perhitungan gaji supir dan karyawan.

d. Membuat bukti tagihan ke pelanggan e. Memasarkan jasa CV. ABC kepada

relasi

2 Mahondas Penagihan a. Melakukan penagihan sisa ongkos kirim barang ke pelanggan.

b. Mengambil uang untuk pembayaran keperluan kantor dan operasional kegiatan perusahaan atas perintah

SUPIR TRUCK KULI BARANG 5 orang Admi n Reoli OPERASION AL Ridwan dan Dahlan GUDANG Nurhaya PENAGIHA N Mahondas ACCOUNTI NG DAN PAJAK Dewi DIREKT UR H.RUDI

(4)

4 direktur.

c. Menerima keluhan dan saran pelanggan d. Memasarkan jasa CV. ABC kepada

relasi

3 Nurhaya Gudang a. Menghitung dan membuat laporan keluar masuk barang di gudang

b. Menerima keluhan dan saran supir pelanggan

c. Menghitung dan membuat laporan persediaan barang di gudang

d. Menawarkan jasa CV. ABC di lapangan 4 Ridwan

dan Dahlan

Operasional a. Mengawasi kinerja supir saat muat dan bongkar

b. Menawarkan jasa CV. ABC di lapangan c. Mencatat kebutuhan perbaikan suku

cadang truk

d. Membeli persediaan suku cadang truk e. Mencari truk tambahan untuk

pengiriman barang di lapangan f. Memasarkan jasa CV. ABC kepada

relasi

5 Reolin Admin a. Mencatat data pelanggan

b. Mencatat kehadiran tamu di perusahaan c. Membuat penawaran

d. Membuat tagihan pelanggan

e. Menerima keluhan dan saran pelanggan f. Memasarkan jasa CV. ABC kepada

relasi

(5)

5 1.1.4 Bidang Usaha

CV. ABC merupakan perusahan ekspedisi angkutan barang via darat yang melayani semua bidang industri. CV. ABC menawarkan jasa pengiriman barang dengan jenis truk Coltdiesel, Tronton, Trailer, Lowbet, Dolly, Engkel dan Double Engkel, Trailer 20ft dan 40ft, Comitto, Dumptruk, dan Selfloader dengan tipe Losbak, Bak, Wingbox dan Box yang menyesuaikan dengan spesifikasi jenis barang kebutuhan pelanggan CV. ABC. Dalam penyediaan jenis truk tersebut terdiri dari truk milik CV. ABC dan perusahaan mitra penyetok truk yang bergerak di bawah naungan CV. ABC. CV. ABC biasanya yang mengangkut dan mengirim alat berat seperti barang pengeboran minyak, pengeboran gas, reboisasi setelah terjadi pengambilan tambang, alat berat. Selain itu juga mengangkut alat berat untuk proses pembangunan jembatan, barang bahan makanan seperti mie, bihun, roti, kopi, teh dan permen. Pelayanan yang ditawarkan bisa door to door dan point to point. Penawaran harga yang ditawarkan CV. ABC beragam sesuai dengan jenis truk yang digunakan dan tempat muat bongkar, contohnya:

TABEL 1.2 DAFTAR HARGA MUAT BONGKAR MENGGUNAKAN COLTDIESEL

Sumber: Data Internal CV. ABC 1.2 Latar Belakang Penelitian

(6)

6 Di era globalisasi dan berkembangnya perdagangan bebas, perusahaan

ekspedisi memiliki peranan penting dalam pengangkutan distribusi barang. Peranan pengangkutan barang penting dalam meningkatkan tingkat aksesibilitas, kelancaran distribusi dan memperluas jangkauan pasar, sehingga sumber daya alam semakin mudah untuk dikelola dan dapat disalurkan ke pasar sesuai daya beli masyarakat dengan waktu yang lebih singkat. (nasution)

Pengangkutan barang merupakan tulang punggung perekonomian nasional, kuncinya terletak pada integrasi berbagai layanan kegiatan pengangkutan barang yang berlangsung berkelanjutan. Kebutuhan angkut barang pokok dan komoditas harus dapat dipenuhi secara efisien dan saling terintegrasi dalam satu sistem logistic dan rantai pasok yang menunjang serta mampu menjangkau pulau terpencil dan terisolasi untuk membuka akses dan mengembangkan ekonomi local. (nasution)

Jasa pengangkutan telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat oleh karenanya kesinambungan ketersediaan pelayanan jasa pengangkutan dalam memenuhi kebutuhan aktivitas produksi, konsumsi dan distribusi harus mendapat perhatian secara berkelanjutan. Ketersediaan jasa pengangkutan di seluruh wilayah merupakan hal mutlak karena fungsi strategis transportasi ikut menciptakan stabilitas dan kelangsungan kegiatan masyarakat serta roda pemerintah menurut menteri perhubungan Budi Karya Sumadi.

(7)

7 Gambar 1.2 Jumlah Perusahaan Menurut Lapangan Usaha 2016

Sumber:

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah perusahaan pengangkutan dan pergudangan memiliki persentase terbesar keempat, dengan jumlah 1.334.285 perusahaan pengangkutan dan pergudangan berkontribusi 5% dari jumlah perusahaan di Indonesia. Sesuai dengan pernyataan Menteri Perhubungan dan data di atas, langkah memenuhi ketersediaan pelayanan jasa transportasi salah satunya dengan peran semakin banyak perusahaan membuka usaha di bidang jasa transportasi.

http://dephub.go.id/post/read/menhub-transportasi-sudah-menjadi-kebutuhan- dasar-masyarakat

(8)

8 Gambar 1.3 Laju Pertumbuhan PDB Lapangan Usaha 2018

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2018

https://www.bps.go.id/dynamictable/2017/05/05/1253/-seri-2010-laju-

pertumbuhan-kumulatif-produk-domestik-bruto-menurut-lapangan-usaha-persen- 2017---2019.html

Berdasarkan data dari BPS pada tahun 2018 menunjukkan bahwa sektor transportasi dan pergudangan termasuk dalam 6 sektor yang mengalami pertumbuhan terbesar di Indonesia. Dengan adanya data tersebut dapat disimpulkan bahwa sektor pengangkutan mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan dengan sektor lain.

Peranan perusahaan ekspedisi semakin lebih penting bagi industri yang mempunyai ketergantungan besar terhadap kecepatan dan ketepatan yang diperuntukkan bagi penerima barang. Berkembangnya perusahaan ekspedisi di Indonesia, juga berkontribusi terhadap berkembangnya sektor bisnis UKM, jual

(9)

9 beli secara online, e-commerce, dan juga industri kecil lainnya. Menurut

(Pengamat Ekonomi MD9 Institute Agus Wahyudin).

https://ekbis.sindonews.com/read/1317290/34/perusahaan-ekspedisi-berperan- penting-dorong-pertumbuhan-ukm-1530201209

Ada beberapa sektor industri yang memanfaatkan layanan ekspedisi, salah satunya e-commerce. Menurut Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres Indonesia, e-commerce berkontribusi 25% dalam penggunaan layanan ekspedisi dan akan meningkat 15,2 % hingga 2019. Sementara, menurut Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), e-commerce berkontribusi 15% dalam penggunaan layanan ekspedisi. Akibat dari berkembang pesatnya e-commerce, ekspedisi juga berkembang pesat. Menurut Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) bahwa ekspedisi tumbuh sebesar 20% - 25% pada 2017. Sementara menurut Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres Indonesia, ekspedisi mengalami potensi pertumbuhan 30%, dengan saat ini ada 35.000 gerai tempat penitipan barang tersebar di seluruh Indonesia. https://industri.kontan.co.id/news/pertumbuhan-jasa-kurir-bisa-ngebut- hingga-30.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ekspedisi berpotensi tumbuh seiring dengan meningkatnya pertumbuhan e-commerce. Dalam memenuhi kebutuhan e-commerce, pengusaha ekspedisi lama akan semakin bersaing dengan menyusun strategi efektif untuk memenangkan persaingan. Lalu dalam memanfaatkan peluang pertumbuhan ekspedisi, akan banyak pengusaha ekspedisi baru sehingga persaingan dalam bisnis ekspedisi akan semakin ketat.

CV. ABC merupakan salah satu perusahaan keluarga yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang dengan menggunakan angkutan darat. CV. ABC termasuk salah satu perusahaan keluarga di Indonesia dimana pendiri sekaligus pemilik perusahaan merupakan pemimpin perusahaan. CV. ABC didirikan sejak 29 Agustus 1994 dan perusahaan ini sudah berdiri selama 25 tahun. CV. ABC beralamat di Jl. Keting No. 12A, Teluk Gong, Jakarta Utara. Model usaha yang dijalankan oleh CV. ABC adalah B2B (Business to Business) karena

(10)

10 konsumennya adalah dari perusahaan atau industri yang memanfaatkan layanan jasa pengiriman yang diberikan oleh CV. ABC untuk memperlancar kegiatan operasional. Bentuk perusahaan ini adalah persekutuan komanditer dengan bidang usaha utama pada bidang jasa pengiriman barang ke seluruh Indonesia. Melihat adanya peluang bisnis, CV. ABC memanfaatkan moda transportasi truk yang meliputi kegiatan loading / unloading, delivery, sewa truk untuk proyek berjangka waktu dan kerja sama dengan mitra CV. ABC untuk menyewakan alat berat dan kerjasama dengan mitra angkutan kapal laut untuk kirim barang lewat laut.

CV. ABC rutin mengirim barang ke wilayah Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan ke Sulawesi, Kalimantan, NTT, NTB, dan Papua. CV. ABC merupakan perusahaan ekspedisi pendahulu dalam menggunakan truck interkuler dalam pengiriman barang berat gardabrata ke Blawan, Medan. CV. ABC berpengalaman dalam melayani pengiriman barang dengan truk dan bekerja sama dengan mitra perusahaan kapal barang, contohnya mengirim barang ke Sulawesi, Makassar dengan mengangkut muatan tangka, container, dan penyaring air. CV. ABC berpengalaman dalam mengangkut barang yang sulit dilalui salah satunya Natuna, Selat Panjang, Mentawai. CV. ABC melayani jenis pengiriman Less Than Truck (LTL) seperti muatan bahan makanan, dan Full Truck Load (FTL) contoh muatan pengeboran, pertanian, barang proyek, dll. CV. ABC mengangkut jenis muatan curah, muatan campuran dan peti kemas. CV. ABC umumnya mengangkut barang pengeboran minyak, pengeboran gas, reboisasi, pengambilan tambang, alat berat, bahan makanan, suku cadang mobil, container, barang konstruksi, dll. CV. ABC melayani pengiriman barang dengan jenis bongkar muat yaitu port to port, port to door, door to door, dan door to port. Saat ini truk yang dapat ditawarkan oleh CV. ABC adalah engkel, double engkel, wingbox, bak, losbak, tronton, puso, trailer, container 20ft dan 40ft, doli, comitto, lowbet, selfloader, dumptruck, dll. CV. ABC membagi karyawan dalam 5 divisi, yaitu Admin, divisi keuangan dan akutansi, divisi operasional, divisi gudang, dan divisi penagihan.

(11)

11 BMC (business model canvas) adalah sebuah rancangan konsep abstrak sebuah model bisnis yang mempresentasikan strategi dan proses bisnis dalam organisasi (Alex Osterwalder, 2010). Strategi dan proses bisnis perusahaan dapat digambarkan secara rinci dan menyeluruh di dalam permodelan bisnis ini. BMC mendeskripsikan strategi suatu perusahaan dalam sembilan komponen dalam model bisnis, yaitu customer segments, value preposition, channels, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partnership dan cost structure.

Setelah dilakukan wawancara langsung kepada pemilik perusahaan dan staff perusahaan, lalu disesuaikan dengan wawancara pelanggan perusahaan, penulis mencoba memetakan kondisi perusahaan ke dalam permodelan bisnis dengan pendekatan business model canvas yang awalnya belum dibuat oleh perusahaan permodelan bisnis yang baru dibuat ini juga disesuaikan dengan hasil pengamatan penulis di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan ditemukan adanya kendala yang dihadapi oleh perusahaan, yaitu:

1. Membutuhkan modal uang yang besar untuk mengantisipasi pembiayaan tak terduga terkait komponen cost structure. Dalam menjalankan bisnis, CV. ABC membutuhkan modal yang besar, dikarenakan Pertama, CV. ABC menawarkan pembayaran uang pertama yang ringan, sehingga CV. ABC cenderung menanggung biaya pengiriman terlebih dahulu lebih besar. Kedua, adanya keterlambatan atau tidak melunasi pembayaran yang dilakukan konsumen sehingga CV. ABC mengalami kerugian. Ketiga, CV. ABC mengirim barang umumnya dengan truk kepemilikian perusahaan, sehingga dalam pengiriman barang memerlukan modal besar untuk biaya gaji supir, perbaikan kendaraan dan biaya bahan bakar.

2. Pernah memperkerjakan karyawan tidak sesuai jenjang pendidikan minimal pada umumnya dan belum memiliki karyawan sumber daya manusia untuk mengatur strategi sumber daya manusia terkait komponen key resources. Karyawan yang bekerja di CV. ABC ada yang merupakan lulusan Sekolah dasar, hal ini dikarenakan karyawan tersebut masih merupakan kerabat dari

(12)

12 direktur CV. ABC. Namun, kemampuan yang dimiliki juga belum kompeten terkait peran di bidangnya sehingga ketika awal bertugas sering membuat kesalahan dan merugikan perusahaan. Beberapa karyawan merupakan lulusan SMA dan S1 tapi awalnya masih harus dibimbing dalam menjalankan tugas karena memiliki pengetahuan yang minimal mengenai operasional usaha ekspedisi yang dijalankan oleh CV. ABC. Lalu, CV. ABC belum memiliki karyawan di bidang sumber daya manusia sehingga belum ada yang secara khusus bertanggung jawab mengatur perencanaan pelatihan terhadap peningkatan kualitas kerja, membuat sistem penilaian kinerja karyawan, supir dan kuli, aturan bentuk pemberian penghargaan dan hukuman dari hasil evaluasi kinerja karyawan agar dapat terus produktif dan berkontribusi untuk kemajuan perusahaan, membuat program yang dapat membuat karyawan loyal terhadap perusahaan dan dapat bekerja sama satu sama lain.

3. Saluran pemasaran yang dilakukan CV. ABC belum menggunakan media sosil secara maksimal dan belum ada karyawan yang khusus bertugas mengatur pemasaran CV. ABC untuk dikenal masyarakat luas terkait komponen Channel. Cara yang dilakukan CV. ABC untuk menjangkau konsumen baru dengan melalui saluran langsung. Pertama, CV. ABC memasarkan perusahaannya melalui kantor yang terletak di Teluk Gong, kemudian pool bayangan yang terletak di kawasan perkumpulan ekspedisi di area BIMOLI, Jakarta Utara. Kedua, CV. ABC memasarkan melalui seluruh pihak di dalam perusahaan CV. ABC yaitu direktur, seluruh karyawan, supir dan kuli. Ketiga, CV. ABC memasarkan melalui media modern yaitu promosi melalui sosial media dengan melalui website terra logistics (website perkumpulan ekspedisi), grup chat pada Whatsapp perkumpulan olahraga pagi para pengusaha, Whatsapp perkumpulan pelaku bisnis ekspedisi, pelaku ekspor impor les pabean. Kemudian, CV. ABC juga memasarkan secara tidak langsung melalui pihak lain antara lain partner bisnis dan rekomendasi konsumen yang sudah berlangganan. Saat ini, CV. ABC belum menggunakan sosial media seperti Instagram, Facebook, Twitter, web perusahaan sendiri, penawaran lewat

(13)

13 email, Line, dll. Saluran tidak langsung baru melalui rekomendasi pelanggan perusahaan. Lalu, belum memiliki karyawan khusus di bidang pemasaran sehingga belum ada bagian yang menangani khusus dalam melakukan rencana pemasaran yang efektif dalam menggapai seluruh konsumen di Indonesia. 4. Ada truk yang sudah digunakan selama enam tahun dan belum menerapkan

teknologi informasi dalam proses bisnis terkait komponen Key Resources Truck yang dimiliki CV. ABC ada yang sudah enam tahun penggunaannya. Hal ini beresiko apabila truk digunakan untuk mengirim barang ke daerah jauh, dikhawatirkan terjadi gangguan di truk dalam perjalanan dan bisa menghambat pengiriman barang sehingga sampai tidak tepat waktu. Belum menerapkan teknologi modern seperti sistem informasi transportasi dan belum ada GPS tracker untuk mengetahui posisi truk saat pengiriman barang. Direktur CV. ABC dan konsumen mengetahui posisi barang dengan menelepon supir terkait posisinya, karyawan operasional dan direktur CV. ABC.

5. Pemeriksaan kondisi truk belum rutin dan dilakukan oleh supir yang seharusnya bukan bertugas untuk melakukan tugas tersebut karena belum memiliki karyawan logistik yang bertanggung jawab khusus menangani hal tersebut terkait dengan komponen key activities.

CV. ABC belum memiliki karyawan logistik yang khusus menangani pemeriksaan kondisi truk dan membeli sparepart truk. Biasanya tugas ini dilakukan oleh supir ketika truk mau berangkat ketempat muat. Akibatnya, pemeriksaan kondisi kendaraan tidak maksimal, truk berangkat ke tempat muat berpotensi untuk terlambat, dan supir pun tidak terjamin kejujurannya terkait laporan mengganti suku cadang dan kualitas suku cadang tersebut. Hal ini terbukti dengan ketika pengiriman barang ke wilayah Sumatera ban mobil pecah padahal sebelum berangkat supir baru minta ganti ban baru, terpal mobil yang dijual. Selain permasalahan internal yang dimiliki CV. ABC, saat ini CV. ABC mendapat tantangan dari luar yaitu berkembang pesat bisnis ekspedisi dengan bertambahnya perusahaan baru di bidang ekspedisi dan persaingan bisnis yang ketat dengan

(14)

14 perusahaan lama. Persaingan bisnis ini menuntut CV. ABC untuk berinovasi, meningkatkan kreativitas dan kualitas pelayanan jasa agar CV. ABC dapat menciptakan nilai, terus bertahan, meningkatkan laba perusahaan, meningkatkan sumber daya yang dimiliki, mengembangkan usahanya dan dapat mengoptimalkan potensi pasar sehingga unggul dari para pesaingnya. Agar tujuan bisnis tersebut dapat dicapai perlu adanya dibuat permodelan bisnis yang awalnya belum dibuat oleh perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, Penulis menganalisis kondisi perusahaan dengan analisis SWOT dan mencoba memetakan kondisi perusahaan kedalam model bisnis dengan pendekatan bisnis model canvas. selanjutnya, memberikan hasil evaluasi dan usulan model bisnis dengan pendekatan bisnis model canvas.

Definisi model bisnis ialah sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, 2014:14). Berdasarkan definisi dari model bisnis tersebut, suatu organisasi bisnis memerlukan sebuah konsep model bisnis yang dipahami oleh semua orang, yang dapat memfasilitasi deskripsi dan diskusi pada bisnis (Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, 2014:15). Sehingga model bisnis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu bisnis dan merupakan cara bagi suatu bisnis untuk meningkatkan daya saingnya. Dengan demikian dapat terlihat bahwa model bisnis memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberlangsungan bisnis. Salah satu metode yang sering digunakan untuk menganalisis dan menilai model bisnis adalah Business Model Canvas. BMC ini sering digunakan dalam permodelan bisnis dikarenakan memetakan alur secara simple namun efektif dalam penjabaran elemen penting dalam menentukan tujuan dan target secara jelas dalam bisnis. Business Model Canvas menerjemahkan rencana bisnis menjadi proses bisnis (BoB Dunn, Amerika Serikat dalam Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, 2014:).

(15)

15 Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti melakukan penelitian dalam strategi bisnis CV. ABC agar dapat unggul dalam persaingan, yang berjudul “Analisis Bisnis Model menggunakan Pendekatan Bisnis Model Canvas pada CV. ABC”

1.3 Fokus Penelitian

Penulis meneliti bagaimana Analisis Bisnis Model menggunakan Pendekatan Bisnis Model Canvas pada CV. ABC.

1.4 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana strategi bisnis berdasarkan pendekatan Business Model Canvas setelah melakukan analisis Strengths Weaknesses opportunities threats (SWOT) pada model bisnis yang baru dipetakan oleh penulis berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di CV. ABC?

1.5 Tujuan Masalah

1. Mengetahui strategi bisnis berdasarkan pendekatan Business Model Canvas setelah melakukan analisis Strength Weakness Opportunities Threats (SWOT) pada model bisnis yang baru dipetakan oleh penulis berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di CV. ABC.

1.6 Keguanaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini berguna sebagai bentuk impelentasi dari teori yang sudah dipelajari selama perkuliahan dalam kegiatan nyata di dalam perusahaan, sehingga memperkuat kebenaran dari teori tersebut. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi peneliti lain.

2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi CV. ABC dalam menjalankan bisnis Ekspedisi angkutan darat via ferry dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

(16)

16 Sistematika penulisan dibuat untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan dan untuk kejelasan penulisan hasil penelitian. Dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori terkait masalah yang dibahas dan penunjang dalam memecahkan masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, operasional variable, jenis dan sumber data, responden penelitian, metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian dan teknis analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang data penelitian serta hasil yang diperoleh dari penelitian kemudian disajikan dalam pembahasan yang menyeluruh sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar

TABEL 1.1 BIDANG KERJA DAN TANGGUNG JAWAB PEKERJAAN  No  Nama  Posisi  Job Description
TABEL 1.2 DAFTAR HARGA MUAT BONGKAR  MENGGUNAKAN COLTDIESEL

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kian maraknya para kompetitor yang ada maka perusahaan harus mampu mempertahankan konsumen yang memulai merabah menjadi pelanggan yang terjadi yaitu sebuah

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa konsumen Mirota Batik Cabang Malioboro Yogyakarta, mereka memilih berbelanja di Mirota Batik

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja karyawan yaitu dengan mengadakan pengembangan karir seperti promosi

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kualitas pelayanan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan, karena setiap aktivitas atau tindakan pelayanan

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, saya sebagai penulis memutuskan focus penelitian tentang strategi penciptaan social media melalui instagram yang

Untuk itu penulis melakukan penelitian ini dengan judul ”Pengaruh Daya Tarik Iklan melalui car branding IndiHome terhadap Brand awareness (Studi pada

Cafe Kopi Massa Kok Tong Lim Ming Tebing Tinggi menerapkan stateginya dengan menawarkan kenyamanan kepada para pelanggan dalam menikmati kopi berkualitas unik

Berdasarkan hasil survey diatas menunjukkan bahwa belum sepenuhnya citra merek dari Bandung Makuta sesuai dengan kondisi yang diharapkan karena masih