• Tidak ada hasil yang ditemukan

14.KK.9 Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut # Materi 3 Pengoperasian Mesin Bubut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "14.KK.9 Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut # Materi 3 Pengoperasian Mesin Bubut"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI 3

MATERI 3

PENGOPERASIAN MESIN BUBUT

PENGOPERASIAN MESIN BUBUT

Tujuan:

Tujuan:

Setelah mempelajari Materi 3

Setelah mempelajari Materi 3 ini siswa memiliki kompetensi dapat:ini siswa memiliki kompetensi dapat:

 Menjelaskan kecepatan potongMenjelaskan kecepatan potong

 Menjelaskan cara membubutMenjelaskan cara membubut

A.

A. DESKRIPSI MATERI 3DESKRIPSI MATERI 3 1.

1. Kecepatan potong (Kecepatan potong (Cutting Speed)Cutting Speed)CSCS

Yang dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan Yang dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang /waktu (m/menit atau feet/menit). Karena nilai dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang /waktu (m/menit atau feet/menit). Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku (Tabel 2), maka komponen yang kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku (Tabel 2), maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerja. Dengan demikian rumus untuk bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerja. Dengan demikian rumus untuk menghitung putaran menjadi:

menghitung putaran menjadi:

D

D = = diameter diameter pisau/benda pisau/benda kerja kerja (m)(m) n

n = = kecepatan kecepatan putaran putaran pisau/benda pisau/benda kerja kerja (rpm)(rpm) Karena satuan Cs dalam meter/menit

Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi :

dalam millimeter, maka rumus menjadi :

Tabel Kecepatan Potong Tabel Kecepatan Potong

Contoh: Benda yang akan dibubut berdiameter 30 mm dengan Contoh: Benda yang akan dibubut berdiameter 30 mm dengan kecepatan potong (Cs) 25 m/menit, maka besarnya putaran mesin (n) kecepatan potong (Cs) 25 m/menit, maka besarnya putaran mesin (n) diperoleh:

diperoleh: 2.

2. Waktu pengerjaanWaktu pengerjaan

Yang dimaksud dengan waktu pengerjaan disini adalah durasi waktu (lamanya waktu) yang Yang dimaksud dengan waktu pengerjaan disini adalah durasi waktu (lamanya waktu) yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. durasi ini sangat penting diperhatikan sehubungan dengan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. durasi ini sangat penting diperhatikan sehubungan dengan efisiensi pengerjaan.

(2)

a.

a. Kecepatan pemakanan (f)Kecepatan pemakanan (f)

yang dimaksud dengan kecepatan pemakanan adalah jarak tempuh gerak maju pisau/benda kerja yang dimaksud dengan kecepatan pemakanan adalah jarak tempuh gerak maju pisau/benda kerja dalam satuan millimeter permenit atau

dalam satuan millimeter permenit atau feet  feet permenit. Pada gerak putar, kecepatan pemakanan, f adalahpermenit. Pada gerak putar, kecepatan pemakanan, f adalah gerak maju alat potong/benda kerja

gerak maju alat potong/benda kerja dalam n putaran benda kerja/pisau per menit.dalam n putaran benda kerja/pisau per menit. Besarnya kecepatan pemakanan dipengaruhi oleh:

Besarnya kecepatan pemakanan dipengaruhi oleh:

•  jenis bahan pahat yang digunakan jenis bahan pahat yang digunakan •

•  jenis  jenis pekerjaan pekerjaan yang yang dilakukan, dilakukan, misalnya misalnya membubut membubut rata, rata, mengulir, mengulir, memotong memotong atau atau mengkartel mengkartel dandan

lain-lain lain-lain

• menggunakan pendinginan atau tidakmenggunakan pendinginan atau tidak •

•  jenis bahan yang akan dibubut, misalnya besi, baja,  jenis bahan yang akan dibubut, misalnya besi, baja, baja tahan karat (baja tahan karat (stainless steel stainless steel ), atau bahan-bahan), atau bahan-bahan

non fero lainnya non fero lainnya

• kedalaman pemakanankedalaman pemakanan

Pekerjaan kasar yang dimaksud adalah pekerjaan pendahuluan dimana pemotongan atau Pekerjaan kasar yang dimaksud adalah pekerjaan pendahuluan dimana pemotongan atau penyayatan benda kerja tidak diperlukan hasil yang halus dan presisi, sehingga kecepatan pemakanannya penyayatan benda kerja tidak diperlukan hasil yang halus dan presisi, sehingga kecepatan pemakanannya dapat dipilih angka yang besar dan selanjutnya masih dilakukan pekerjaan penyelesaian (f 

dapat dipilih angka yang besar dan selanjutnya masih dilakukan pekerjaan penyelesaian (f inisinginising).). Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan gerakan otomatis ataupun gerakan manual, namun demikian tidak Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan gerakan otomatis ataupun gerakan manual, namun demikian tidak boleh mengabaikan kemampuan pahat dan kondisi benda kerja. Semakin tebal penyayatan hendaknya boleh mengabaikan kemampuan pahat dan kondisi benda kerja. Semakin tebal penyayatan hendaknya semakin rendah putarannya untuk menjaga umur pahat dan tidak terjadi beban lebih terhadap motor semakin rendah putarannya untuk menjaga umur pahat dan tidak terjadi beban lebih terhadap motor penggeraknya.

penggeraknya.

Sedangkan pekerjaan penyelesaian yang dimaksud adalah pekerjaan penyelesaian (

Sedangkan pekerjaan penyelesaian yang dimaksud adalah pekerjaan penyelesaian ( finishing finishing) akhir) akhir yang memerlukan kehalusan dan kepresisian ukuran tertentu, sehingga kecepatan pemakanannya harus yang memerlukan kehalusan dan kepresisian ukuran tertentu, sehingga kecepatan pemakanannya harus menggunakan angka yang kecil dan tentunya harus menggunakan putaran mesin sesuai perhitungan atau menggunakan angka yang kecil dan tentunya harus menggunakan putaran mesin sesuai perhitungan atau data dari table kecepatan potong.

data dari table kecepatan potong. b.

b. Frekwensi pemakanan (i)Frekwensi pemakanan (i)

Yang dimaksud dengan frekwensi pemakanan adalah jumlah pengulangan penyayatan mulai dari Yang dimaksud dengan frekwensi pemakanan adalah jumlah pengulangan penyayatan mulai dari penyayatan pertama hingga selesai. Frekwensi pemakanan tergantung pada kemampuan mesin, jumlah penyayatan pertama hingga selesai. Frekwensi pemakanan tergantung pada kemampuan mesin, jumlah bahan yang harus dibuang, sistem penjepitan benda kerja dan tingkat f 

bahan yang harus dibuang, sistem penjepitan benda kerja dan tingkat f inishinginishingyang diminta.yang diminta. c.

c. Panjang benda kerja/jarak tempuh alat potong (L)Panjang benda kerja/jarak tempuh alat potong (L)

Pada proses pembubutan, jarak tempuh pahat sama dengan panjang benda kerja yang harus Pada proses pembubutan, jarak tempuh pahat sama dengan panjang benda kerja yang harus dibubut ditambah kebebasan awal.

(3)

d.

d. Perhitungan waktu pengerjaan mesin bubut (T)Perhitungan waktu pengerjaan mesin bubut (T)

Pada proses pembubutan perhitungan waktu pengerjaan waktu pengerjaan = (Jarak tempuh pahat Pada proses pembubutan perhitungan waktu pengerjaan waktu pengerjaan = (Jarak tempuh pahat x frekwensi pemakanan ) dibagi (Kecepatan pemakanan kali kece

x frekwensi pemakanan ) dibagi (Kecepatan pemakanan kali kece patan putaran mesin).patan putaran mesin). F = f. n

F = f. n f

f = = kecepatan kecepatan pemakananpemakanan n

n = = putaran putaran mesinmesin L = l + la

L = l + la Contoh:

Contoh:

Diketahui panjang benda kerja yang akan dibubut (l) 96 mm, kebebasan Diketahui panjang benda kerja yang akan dibubut (l) 96 mm, kebebasan awal pahat dari permukaan benda kerja (la) 4 mm, putaran mesin (n) 420 awal pahat dari permukaan benda kerja (la) 4 mm, putaran mesin (n) 420 rpm dan frekwensi pemakanan (i) 1 kali, serta kecepatan pemakanannya rpm dan frekwensi pemakanan (i) 1 kali, serta kecepatan pemakanannya 0,25 mm/menit. Maka waktu penger

0,25 mm/menit. Maka waktu pengerjaannya adalah:jaannya adalah: 3.

3. CARA MEMBUBUTCARA MEMBUBUT 1.

1. Membubut mukaMembubut muka

Membubut permukaan hendaklah diperhatikan beberapa hal berikut ini : Membubut permukaan hendaklah diperhatikan beberapa hal berikut ini : a.

a.  jangan terlalu panjang keluar benda kerja terikat pada cekam jangan terlalu panjang keluar benda kerja terikat pada cekam b.

b. pahat harus setinggi senterpahat harus setinggi senter c.

c. gerakan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja searah jarum jam ataugerakan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja searah jarum jam atau gerakan pahat maju menuju sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum gerakan pahat maju menuju sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum  jam (putaran mesin harus berlawanan dengan arah mata sayat alat potong)

(4)

2.

2. Membubut lurusMembubut lurus

Pekerjaan membubut lurus untuk jenis pekerjaan yang panjangnya relatif pendek, dapat dilakukan Pekerjaan membubut lurus untuk jenis pekerjaan yang panjangnya relatif pendek, dapat dilakukan dengan pencekaman langsung.

dengan pencekaman langsung.

Untuk pekerjaan membubut lurus yang dituntut hasil kesepusatan yang presisi, maka Untuk pekerjaan membubut lurus yang dituntut hasil kesepusatan yang presisi, maka pembubutannya harus dilakukan diantara dua senter.

pembubutannya harus dilakukan diantara dua senter.

Sedangkan pekerjaan membubut lurus untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil maka Sedangkan pekerjaan membubut lurus untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil maka harus diperhatikan beberapa hal berikut ini :

harus diperhatikan beberapa hal berikut ini : a.

a. benda kerja didukung dengan dua buah senterbenda kerja didukung dengan dua buah senter b.

b. gunakan penyangga, plat pembawa dan pembawa bila benda kerjanya panjang.gunakan penyangga, plat pembawa dan pembawa bila benda kerjanya panjang. c.

c. pahat harus setinggi senterpahat harus setinggi senter d.

d. pilih besarnya kecepatan putaran menggunakan rumus atau menggunakan tabelpilih besarnya kecepatan putaran menggunakan rumus atau menggunakan tabel e.

e. setel posisi pahat menyentuh benda kerja dan setsetel posisi pahat menyentuh benda kerja dan set dial dial ukur pada eretan melintang menunjuk posisi 0ukur pada eretan melintang menunjuk posisi 0 f.

f. setel posisi pahat pada batas ujung maksimum awal langkah pada dial eretan memanjang posisi 0setel posisi pahat pada batas ujung maksimum awal langkah pada dial eretan memanjang posisi 0 g.

g. pengukuran sebaiknya menggunakan alat ukur mesin itu sendiripengukuran sebaiknya menggunakan alat ukur mesin itu sendiri h.

h. gunakan pahat yang mempunyai sudut potong yang tepatgunakan pahat yang mempunyai sudut potong yang tepat i.

(5)

3.

3. Membubut tirus (konis)Membubut tirus (konis)

Membubut tirus serupa dengan membubut lurus hanya bedanya gerakan pahat disetel mengikuti Membubut tirus serupa dengan membubut lurus hanya bedanya gerakan pahat disetel mengikuti sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau penggese

sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau penggese ran kepala lepas atau dengan alat Bantu taperran kepala lepas atau dengan alat Bantu taper attachment (perlengakapan tirus). Jenis

attachment (perlengakapan tirus). Jenis pahatnyapun serupa yang digunakan dalam membubut lurus.pahatnyapun serupa yang digunakan dalam membubut lurus. Pembubutan tirus dapat dilkukan dengan beberapa

Pembubutan tirus dapat dilkukan dengan beberapa cara diantaranya:cara diantaranya: a.

a. Dengan penggeseran eretan atasDengan penggeseran eretan atas

Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan dengan mengatur/menggeser Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan dengan mengatur/menggeser eretan atas sesuai besaran derajat yang

eretan atas sesuai besaran derajat yang dikehendaki.dikehendaki.

Pembubutan tirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu (relatif pendek), Pembubutan tirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu (relatif pendek), sebab tergantung pada besar kecilnya eretan atas yang dapat digeserkan. Kelebihan pembubutan tirus sebab tergantung pada besar kecilnya eretan atas yang dapat digeserkan. Kelebihan pembubutan tirus dengan cara ini dapat melakukan pembuatan tirus dalam dan luar, juga bentuk-bentuk tirus yang besar, dengan cara ini dapat melakukan pembuatan tirus dalam dan luar, juga bentuk-bentuk tirus yang besar, sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu dilakukan dengan sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu dilakukan dengan tangan.

tangan.

D

D = = diameter diameter besar besar ketirusanketirusan d

d = = diameter diameter kecil kecil ketirusanketirusan

LL = = Panjang Panjang ketirusanketirusan α

(6)

Contoh: Contoh:

Dalam pembubutan tirus diketahui, D = 50 mm ; d = 34 mm, panjang ketirusan

Dalam pembubutan tirus diketahui, D = 50 mm ; d = 34 mm, panjang ketirusan l l = 60 mm. Jadi penggeseran= 60 mm. Jadi penggeseran

eretan atasnya adalah: eretan atasnya adalah:

Jadi eretan harus digeser sebesar α

Jadi eretan harus digeser sebesar α= 7= 7°° 37”37” b.

b. Dengan Pengeseran Kepala LepasDengan Pengeseran Kepala Lepas

Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas hanya dapat dilakukan untuk pembubutan Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas hanya dapat dilakukan untuk pembubutan bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat melakukan pembubutan tirus yang panjang dengan bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat melakukan pembubutan tirus yang panjang dengan perbandingan ketirusan yang kecil (terbatas). Cara penyayatannya dapat dilakukan secara manual dengan perbandingan ketirusan yang kecil (terbatas). Cara penyayatannya dapat dilakukan secara manual dengan tangan dan otomatis.

tangan dan otomatis.

Berdasarkan gambar di atas pembubutan tirus dengan penggeseran kepala lepas/

Berdasarkan gambar di atas pembubutan tirus dengan penggeseran kepala lepas/offset ( offset ( X) dapatX) dapat dihitung dengan rumus:

dihitung dengan rumus:

X

X = = Jarak Jarak pengeseran pengeseran kepala kepala lepaslepas D

D = = Diameter Diameter tirus tirus terbesarterbesar d

d = = Diameter Diameter tirus tirus terkecilterkecil L

L = = Panjang Panjang benda benda kerja kerja totaltotal

l l = = Panjang Panjang tirus tirus yang yang dibubut dibubut (tirus (tirus efektif)efektif)

Contoh: Contoh:

Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut yang data-datanya sebagaimana gambar 60, yaitu Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut yang data-datanya sebagaimana gambar 60, yaitu panjang total benda kerja 150 mm, panjang tirus efektif 80 mm, diameter tirus yang besar (D) 25 mm dan panjang total benda kerja 150 mm, panjang tirus efektif 80 mm, diameter tirus yang besar (D) 25 mm dan ukuran diameter tirus yang kecil (D) 21

ukuran diameter tirus yang kecil (D) 21 mm.mm. Jarak pergeseran kepala lepasnya adalah: Jarak pergeseran kepala lepasnya adalah:

Jadi jarak penggeseran kepala lepas adalah

Jadi jarak penggeseran kepala lepas adalah 3.75 mm3.75 mm c.

c. Dengan menggunakan perlengkapan tirus (Dengan menggunakan perlengkapan tirus (Taper Attachment Taper Attachment ))

Pembubutan dengan cara ini dapat diatur dengan memasang pelengkapan tirus yang dihubungkan Pembubutan dengan cara ini dapat diatur dengan memasang pelengkapan tirus yang dihubungkan dengan eretan lintang. Satu set

dengan eretan lintang. Satu set perlengkapan tirus yang tersedia diantaranya:perlengkapan tirus yang tersedia diantaranya:

(7)

• Alat pembawaAlat pembawa •

• Sepatu geserSepatu geser •

• Baut pengikat (baut pengunci)Baut pengikat (baut pengunci) •

• Lengan pembawaLengan pembawa

Pembawa dapat disetel dengan menggesernya pada busur kepala sesuai dengan hasil perhitungan Pembawa dapat disetel dengan menggesernya pada busur kepala sesuai dengan hasil perhitungan ketirusan, biasanya garis pembagian pada busur kepala ditetapkan dalam

ketirusan, biasanya garis pembagian pada busur kepala ditetapkan dalam taper per feet taper per feet bukanbukan taper tiaptaper tiap inchi 

inchi . Untuk menghitung besaran taper per . Untuk menghitung besaran taper per feet dapat dicari dengan menggunakan rumus :feet dapat dicari dengan menggunakan rumus : Tpf

Tpf = = taper taper per per feetfeet D

D = = diameter diameter kertirusan kertirusan yang yang besarbesar d

d = = diameter diameter ketirusan ketirusan kecilkecil p

p = panjang = panjang ketirusanketirusan

Contoh: Contoh:

Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut mempunyai diameter ketirusan yang besar (D) = Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut mempunyai diameter ketirusan yang besar (D) = 2”, dan diameter ketirusan yang kecil (d) = 13/4” panjang ketirusannya = 8”. Busur skala attachment 2”, dan diameter ketirusan yang kecil (d) = 13/4” panjang ketirusannya = 8”. Busur skala attachment mempunyai pembagian tiap strip = 1/16 “. Hitung berapa strip alat pembawa pada

mempunyai pembagian tiap strip = 1/16 “. Hitung berapa strip alat pembawa pada attachment attachment harusharus digeserkan !

digeserkan !

Setiap setiap skala busur

Setiap setiap skala busur attachment attachment bernilai 1/18 inchi, sedangkan benda kerja mempunyai Tpf = 3/8”, jadibernilai 1/18 inchi, sedangkan benda kerja mempunyai Tpf = 3/8”, jadi alat pembawanya harus digeser 3/8 dibagi 1/16

alat pembawanya harus digeser 3/8 dibagi 1/16 sama dengan 6 strip pada busur skala.sama dengan 6 strip pada busur skala. 4.

4. Membubut bentukMembubut bentuk

Membubut bentuk radius, bulat atau bentuk khusus lainnya dapat dilakukan pada mesin bubut Membubut bentuk radius, bulat atau bentuk khusus lainnya dapat dilakukan pada mesin bubut copi. Namun dapat juga bentuknya langsung mengikuti bagaimana bentuk asahan pahatnya itu sendiri, copi. Namun dapat juga bentuknya langsung mengikuti bagaimana bentuk asahan pahatnya itu sendiri, khususnya untuk bentuk-bentuk yang relatif tidak lebar (luas). Karena bidang pahat yang memotong khususnya untuk bentuk-bentuk yang relatif tidak lebar (luas). Karena bidang pahat yang memotong luasannya relatif besar bila dibandingkan pembubutan normal, maka besarnya pemakanan dan kecepatan luasannya relatif besar bila dibandingkan pembubutan normal, maka besarnya pemakanan dan kecepatan putarnyapun tidak boleh besar sehingga memperkecil terjadinya penumpulan dan patahnya benda kerja putarnyapun tidak boleh besar sehingga memperkecil terjadinya penumpulan dan patahnya benda kerja maupun pahat.

(8)

5.

5. Membubut alur (memotong)Membubut alur (memotong)

Pada pekerjaan memotong benda kerja, harus diperhatikan tinggi mata pahat pemotongnya harus Pada pekerjaan memotong benda kerja, harus diperhatikan tinggi mata pahat pemotongnya harus setinggi senter, bagian yang keluar dari penjepit pahat harus pendek, kecepatan putaran mesin harus setinggi senter, bagian yang keluar dari penjepit pahat harus pendek, kecepatan putaran mesin harus perlahan-lahan (kerja ganda), bagian yang akan dipotong harus sedikit lebih lebar dibandingkan dengan perlahan-lahan (kerja ganda), bagian yang akan dipotong harus sedikit lebih lebar dibandingkan dengan lebar mata pahatnya agar pahat tidak terjepit. Benda yang akan dipotong sebaiknya tidak dijepit dengan lebar mata pahatnya agar pahat tidak terjepit. Benda yang akan dipotong sebaiknya tidak dijepit dengan senter.

senter.

Apabila diperlukan dan bendanya panjang boleh dijepit menggunakan senter tetapi tidak boleh Apabila diperlukan dan bendanya panjang boleh dijepit menggunakan senter tetapi tidak boleh pemotongan dilakukan sampai putus, dilebihkan sebagian untuk kemudian digergaji, atau dilanjutkan pemotongan dilakukan sampai putus, dilebihkan sebagian untuk kemudian digergaji, atau dilanjutkan dengan dengan pahat tersebut tetapi tanpa didukung dengan senter, hal ini untuk menghindari terjadinya dengan dengan pahat tersebut tetapi tanpa didukung dengan senter, hal ini untuk menghindari terjadinya pembengkokan benda kerja dan patahnya pahat.

pembengkokan benda kerja dan patahnya pahat. 6.

6. Membubut ulirMembubut ulir

Mesin bubut dapat dipergunakan untuk membubut ulir luar/baut dan ulir dalam/mur dan dari sisi Mesin bubut dapat dipergunakan untuk membubut ulir luar/baut dan ulir dalam/mur dan dari sisi bentuk juga dapat membuat ulir segi tiga,

(9)

Dari sisi arah uliran jenis ulir ada yang arah ulirnya ke kanan (

Dari sisi arah uliran jenis ulir ada yang arah ulirnya ke kanan (ulir kananulir kanan), dan ada yang arah ulirnya), dan ada yang arah ulirnya kekiri (

kekiri (ulir kiri ulir kiri ). Arah uliran ini dibuat sesuai kebutuhan ulir tersebut penggunannya untuk apa dan). Arah uliran ini dibuat sesuai kebutuhan ulir tersebut penggunannya untuk apa dan digunakan dimana, serta salah satu pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya adalah arah gaya yang digunakan dimana, serta salah satu pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya adalah arah gaya yang diterima ulir tersebut.

diterima ulir tersebut.

Ulir

Ulir segitiga segitiga kanan kanan Ulir Ulir segitiga segitiga kirikiri

Untuk mendapatkan data standar ukuran dan profil ulir, baik itu jenis ulir metris, inchi atau jenis Untuk mendapatkan data standar ukuran dan profil ulir, baik itu jenis ulir metris, inchi atau jenis ulir lainnya dapat dilihat pada tabel ulir.

ulir lainnya dapat dilihat pada tabel ulir.

Dari data gambar di atas dapat dijadikan acuan bahwa kedalaman ulir luar (baut) adalah 0,61 x Dari data gambar di atas dapat dijadikan acuan bahwa kedalaman ulir luar (baut) adalah 0,61 x

Pitch

Pitch/kisar dan kedalaman ulir dalam (Mur) adalah 0,54 x/kisar dan kedalaman ulir dalam (Mur) adalah 0,54 x PitchPitch/kisar. Dan untuk memudahkan mur/kisar. Dan untuk memudahkan mur terpasang pada baut, pada umumnya diameter nominal baut dikurangi sebesar 0.1 x

(10)

7.

7. Membubut dalamMembubut dalam

Pekerjaan membubut dalam dilakukan biasanya setelah dilakukan pengeboran atau sudah ada Pekerjaan membubut dalam dilakukan biasanya setelah dilakukan pengeboran atau sudah ada lubang terlebih dahulu. Jadi pembubutan dalam hanya bersifat perluasan lubang atau membentuk bagian lubang terlebih dahulu. Jadi pembubutan dalam hanya bersifat perluasan lubang atau membentuk bagian dalam benda. Untuk mengetahui kedalaman yang dicapai maka pada saat awal mata pahat hendaknya dalam benda. Untuk mengetahui kedalaman yang dicapai maka pada saat awal mata pahat hendaknya disetel pada posisi 0 dial ukur kepala lepas sehingga tidak setiap saat harus mengukur kedalaman atau jarak disetel pada posisi 0 dial ukur kepala lepas sehingga tidak setiap saat harus mengukur kedalaman atau jarak tempuh pahatnya.

tempuh pahatnya.

8.

8. MengeborMengebor

Sebelum dilakukan pengeboran benda kerja dibor senter terlebih dahulu. Pada saat pengeboran Sebelum dilakukan pengeboran benda kerja dibor senter terlebih dahulu. Pada saat pengeboran besarnya putaran mengikuti besar kecilnya diameter mata bor yang digunakan dan harus diberi besarnya putaran mengikuti besar kecilnya diameter mata bor yang digunakan dan harus diberi pendinginan untuk menjaga mata bor tetap awet

(11)

B.

B. SOAL LATIHANSOAL LATIHAN

Petunjuk : Kerjakan soal dan tugas di bawah ini di buku catatan anda Petunjuk : Kerjakan soal dan tugas di bawah ini di buku catatan anda 1.

1. Bahan logam kuningan berdiameter 40 mm dibubut dengan putaran mesin 400 rpm, maka besarBahan logam kuningan berdiameter 40 mm dibubut dengan putaran mesin 400 rpm, maka besar kecepatan potong bahan tersebut adalah ….

kecepatan potong bahan tersebut adalah …. a.

a. 10,24 10,24 mm/menit mm/menit d. 40,24 d. 40,24 mm/menitmm/menit b.

b. 20,24 20,24 mm/menit mm/menit e. 50,24 e. 50,24 mm/menitmm/menit c.

c. 30,24 mm/menit30,24 mm/menit 2.

2. Permukaan ujung benda kerja yang dihasilkan dengan cara penyetelan pahat bubut tidak setinggiPermukaan ujung benda kerja yang dihasilkan dengan cara penyetelan pahat bubut tidak setinggi senter adalah ….

senter adalah …. a.

a. permukaan ratapermukaan rata b.

b. permukaan menonjol di tengahpermukaan menonjol di tengah c.

c. permukaan cekungpermukaan cekung A.

A. permukaan cembungpermukaan cembung d.

d. permukaan bergelombangpermukaan bergelombang 3.

3. Diketahui diameter terkecil poros tirus 25 mm dan panjang poros tirus 90 mm. jika poros tersebutDiketahui diameter terkecil poros tirus 25 mm dan panjang poros tirus 90 mm. jika poros tersebut dibuat pada mesin bubut dengan menggeser kepala lepas sepanjang 5 mm, maka besar ukuran dibuat pada mesin bubut dengan menggeser kepala lepas sepanjang 5 mm, maka besar ukuran diameter terbesar poros tirus adalah ….

diameter terbesar poros tirus adalah …. a. a. 25 25 mm mm d. d. 55 55 mmmm b. b. 35 35 mm mm e. e. 65 65 mmmm c. c. 45 mm45 mm 4.

4. Langkah pengeboran lubang yang benar pada mesin bubut adalah ....Langkah pengeboran lubang yang benar pada mesin bubut adalah .... a.

a. memasang benda – menentukan putaran – menyenter bor – mengebormemasang benda – menentukan putaran – menyenter bor – mengebor b.

b. memasang benda – menyenter bor – memasang benda – menyenter bor – menentukan putaran – mengebormenentukan putaran – mengebor c.

c. memasang benda – mengebor – menyenter bor – menentukan putaranmemasang benda – mengebor – menyenter bor – menentukan putaran d.

d. memasang benda – menyenter bor – mengebor – menentukan putaranmemasang benda – menyenter bor – mengebor – menentukan putaran e.

e. memasang benda – mengebor – menentukan putaran – menyenter bormemasang benda – mengebor – menentukan putaran – menyenter bor 5.

5. Lonceng ulir pada pembubutan ulir berguna untuk ....Lonceng ulir pada pembubutan ulir berguna untuk .... a.

a. mengembalikan kedudukan pahat pada posisi semulamengembalikan kedudukan pahat pada posisi semula b.

b. memberikan tanda bahwa panjang ulir tercapaimemberikan tanda bahwa panjang ulir tercapai c.

c. memberikan tanda bahwa dalam ulir tercapaimemberikan tanda bahwa dalam ulir tercapai d.

d. memberikan tanda jika pahat ulir patahmemberikan tanda jika pahat ulir patah e.

e. menentukan besar kisar ulir yang benarmenentukan besar kisar ulir yang benar 6.

6. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam proses menghaluskan permukaan benda kerja denganSalah satu faktor yang harus diperhatikan dalam proses menghaluskan permukaan benda kerja dengan pembubutan adalah,

pembubutan adalah,kecuali kecuali ….…. a.

a. kecepatan potong (feeding)kecepatan potong (feeding) b.

b. tebal penyayatantebal penyayatan c.

c. ukuran pahatukuran pahat d.

d. kecepatan putarankecepatan putaran e.

e. pendingin yang digunakanpendingin yang digunakan 7.

7. Lubang bor sebelum di tap M10Lubang bor sebelum di tap M10××1,5 adalah ....1,5 adalah ....

a. a. 8,0 8,0 mm mm d. d. 8,8 8,8 mmmm b. b. 8,2 8,2 mm mm e. e. 9,0 9,0 mmmm c. c. 8,5 mm8,5 mm 8.

8. Ketentuan setting pahat berikut ini benar,Ketentuan setting pahat berikut ini benar, kecuali kecuali ... a.

a. Pahat dipasang dibagian sebelang kiri rPahat dipasang dibagian sebelang kiri r umah pahatumah pahat b.

b. Plat ganjal sepanjang sisi rumah pahatPlat ganjal sepanjang sisi rumah pahat c.

c. Ujung pahat sayat harus setinggi senterUjung pahat sayat harus setinggi senter d.

d. Pahat harus diikat kuat pada rumah pahatPahat harus diikat kuat pada rumah pahat e.

e. Pahat dipasang di sisi kanan rumah Pahat dipasang di sisi kanan rumah pahatpahat 9.

9. Dalam proses penyayatan kadang pahat menjadi tumpul, tanda-tanda pahat adalah sebagai berikut iniDalam proses penyayatan kadang pahat menjadi tumpul, tanda-tanda pahat adalah sebagai berikut ini kecuali ….

kecuali …. a.

a. Penyayatan tidak efektif Penyayatan tidak efektif  b.

b. Benda kerja dan pahat cepat panas akibat geBenda kerja dan pahat cepat panas akibat ge sekansekan c.

(12)

e.

e. Permukaan bekas sayatan halusPermukaan bekas sayatan halus 10.

10. Bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mengatur tebal tipis sayatan adalah ….Bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mengatur tebal tipis sayatan adalah …. a.

a. Eretan Eretan atas atas d. d. Kepala Kepala lepaslepas b.

b. Eretan Eretan lintang lintang e. e. Kepala Kepala tetaptetap c.

c. Eretan alasEretan alas C.

C. KUNCI JAWABANKUNCI JAWABAN

No

No Kunci Kunci No No KunciKunci 1. 1. E E 6. 6. CC 2. 2. B B 7. 7. CC 3. 3. B B 8. 8. EE 4. 4. A A 9. 9. EE 5. 5. A A 10. 10. BB D.

D. PEDOMAN PENILAIANPEDOMAN PENILAIAN

Wͫ ͮ Vͫ = Wͫ ͮ Vͫ = XYͼXYͼ   ŵŴŴŵŴŴŵŴŴŵŴŴŵŴŴŵŴŴŵŴŴŵŴŴ

Gambar

Tabel Kecepatan PotongTabel Kecepatan Potong

Referensi

Dokumen terkait

Suku Dayak merupakan salah satu suku yang terdapat di Kalimantan yang memiliki kebudayaan ”Telingaan Aruu” yang sangat khas. Tradisi tersebut merupakan tradisi yang diteruskan secara

1. Kepailitan dan kewajiban penundaan pembayaran hutang diharapkan dapat mengatasi masalah yang timbul pada transaksi yang dilakukan debitur dan kreditur baik dari badan

Bahan kimia tersebut termasuk kategori Bahan Beracun Berbahaya (B3), sehingga limbah yang dihasilkan tidak dapat langsung dibuang ke masyarakat. Limbah tersebut harus

pipet 1 mL larutan baku As 100 µg/mL ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku ketiga ini memiliki konsentrasi 1 µg/mL As. n)

Di depan Presiden di acara tersebut saya mengemukakan tekad untuk mengajak swasta secara bersama-sama mengincar anggaran Rp 250 triliun setahun (sekali lagi:

Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil

kasus lainnya di negara tersebut. Jadi, tidak mengejutkan jika poin ini masih belum terealisasi  hingga sekarang.   

Buah masak yang telah keluar dari rebusan ditarik dengan capstan dan dipindahkan dengan transfer carriage untuk masuk kedalam trippler. Dari mesin trippler selanjutnya akan