ANALISIS BUTIR SOAL GEOGRAFI UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TAHUN AJARAN 2013/2014 SMA
NEGERI SE KOTA GORONTALO Musrifin 1),
Dr.fitryane Liahawa, M.Si 1), Nurfaika, S.Si, M.Sc 2), Dr. Nawir Sune, M.Si 1),
Daud Yusuf, S.Kom, M.Si 2) Dr. Sunarty S. Eraku, M.Pd 3)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo. Soal-soal tersebut dianalisis berdasarkan tingkat validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas penggunaan pengecoh/distractor dan reliabilitas tes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif karena semua data atau informasi yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka-angka dan dianalisis dengan statistik menggunakan program ITEMAN. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data butir-butir soal, kunci jawaban, dan hasil tes siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Berdasarkan validitas butir soal Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal yang valid butir soalnya untuk SMAN 1 Gorontalo 24 %; SMAN 2 Gorontalo 42 %; SMAN 3 Gorontalo 48 %; SMAN 4 Gorontalo 54 %.(2) Berdasarkan tingkat kesukaran, soal dengan tingkat kesukaran sedang adalah SMAN 1 Gorontalo dapat diketahui bahwa 0 % sedang, SMAN 2 Gorontalo diketahui bahwa 14 % sedang. SMAN 3 Gorontalo dapat diketahui bahwa 10 % sedang, SMAN 4 Gorontalo dapat 28 % sedang (3) Berdasarkan daya pembeda, soal dengan daya pembeda baik diketahui bahwa SMAN 1 Gorontalo memiliki daya beda 18 % baik dan 10 % baik sekali. SMAN 2 Gorontalo diketahui bahwa 12 % baik dan 12 % baik sekali. SMAN 3 Gorontalo diketahui bahwa 12 % baik, 6 % baik sekali. SMAN 4 Gorontalo diketahui bahwa 30 % baik dan 36 % baik sekali. (4) Berdasarkan efektivitas penggunaan distractor, soal dengan distractor yang berfungsi dapat diketahui bahwa SMAN 1 Gorontalo sebanyak 12 % baik, 8 % berfungsi. SMAN 2 Gorontalo yaitu sebanyak 32 % baik, 22 % berfungsi. SMAN 3 Gorontalo yaitu sebanyak, 4 % baik, SMAN 4 Gorontalo yakni sebanyak 42 % baik, 12 % berfungsi. (5) Berdasarkan reliabilitas soal, soal tersebut memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi yaitu SMAN 4 Gorontalo yakni 0.860. Realibilitas nilai cukup SMAN 1 Gorontalo yakni 0.365 dan SMAN 2 Gorontalo yakni 0.452. terdapat satu sekolah yang memiliki nilai relibiltas negatif SMAN 3 Gorontalo yakni -0.300.
Kata kunci : Analisis butir soal, validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh/distractor, reliabilitas tes dan progam ITEMAN
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang besar dalam kehidupan manusia serta membawa manusia kepada persaingan-pesaingan global. Tantangan dan perkembangan pendidikan di Indonesia pada saat ini dan masa yang akan datang akan semakin besar dan kompleks. Hal ini disebabkan antara lain adanya perubahan tuntutan masyarakat terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran.
Tiga bagian yang sangat penting dalam pendidikan adalah kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian. Kurikulum merupakan jabaran dari tujuan pendidikan yang menjadi acuan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang ditujukan agar peserta didik dapat belajar melalui perencanaan dan pengaturan lingkungan, sarana, dan prasarana yang mendukung terwujudnya kegiatan belajar. Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat ketercapaian kurikulum.
Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru harus diperhatikan agar hasil yang ingin dicapai menjadi lebih baik dan tujuan yang di inginkan oleh seorang pendidik dapat tercapai. Komponen-komponen yang senantiasa yang perlu mendapat perbaikan adalah komponen input, proses maupun ouput. Komponen input menyangkut bahan mentah yang hendak diolah dalam proses, yaitu calon siswa atau siswa yang sudah ada, baik itu kemampuan, kepribadian, sikap-sikap dan juga intelegensinya. Komponen proses menyangkut kurikulum, metode, cara penilaian, media, sistem administrasi, guru dan personil lainnya. Sedangkan komponen output menyangkut penilaian terhadap tingkat pencapaian input selama mengikuti program (Mukhid, 2006: 244).
Sebagai rasa tanggung jawab terhadap upaya peningkatan kualitas pelayanan pendidikan di Kota Gorontalo, maka Dinas Pendidikan Kota Gorontalo menyelenggarakan analisis/validasi tes geografi Sekolah Menengah Atas (SMA) Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial yang meliputi enam mata pelajaran seperti selayaknya mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. Salah satu mata pelajaran yang digunakan dalam analisis tes adalah soal geografi. Soal-soal yang diujikan dalam tes Ujian Akhir Semester tersebut disusun oleh masing-masing guru di sekolah dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) geografi yang selanjutnya akan digunakan sebagai pengukur dan acuan untuk pembuatan soal Ujian Akhir Semester.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, selama ini tim pembuat soal tes geografi belum pernah melakukan analisis butir soal yang telah disusun. Hal ini disebabkan kurang handalnya dan keterbatasan tim pembuat soal untuk melakukan analisis terhadap soal tes geografi. Selama ini tim pembuat soal mengetahui baik atau tidaknya sebuah soal hanya berdasarkan pilihan jawaban terbanyak yang dipilih peserta didik. Adanya hal tersebut membuat tes yang dibuat oleh tim pembuat soal tes geografi belum diketahui kehandalan dan keterpercayaannya, sehingga peserta didik hanya menerima apapun hasilnya. Sering kali kesalahan pengerjaan tes geografi tidak hanya diakibatkan pada kurang telitinya peserta didik dalam mengerjakan akan tetapi diakibatkan oleh lemahnya butir-butir soal pada soal tes geografi yang disusun. Untuk mengetahui butir soal yang berkualitas dan baik sebagai alat ukur hendaklah dilakukan suatu analisis butir soal sehingga dapat diketahui butir soal mana yang harus direvisi atau bahkan mungkin harus dihilangkan sama sekali.
Terkait dengan hal ini, maka bukan saja berbicara mengenai bagaimana membuat soal, tetapi perlu ada pengawasan terhadap produk pembuatan soal yang dimaksud. Dengan adanya evaluasi kritis terhadap konstruksi soal yang disajikan, diharapkan dapat ditemukan balikan (feedback) kepada pembuat soal dan atau pengambil kebijakan, untuk senantiasa terus melakukan perbaikan dalam pembuatan soal. Di samping itu, tujuan analisis soal juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada siswa apakah mereka sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan (Aiken, 1994: 63). Soal yang bermutu adalah soal yang dapat memberikan informasi setepat-tepatnya sesuai dengan tujuannya di antaranya dapat menentukan peserta didik mana yang sudah atau belum menguasai materi yang diajarkan guru. Kegiatan ini merupakan proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1992: 308).
Melaksanakan analisis butir soal, para penulis soal dapat menganalisis secara kualitatif, dalam kaitan dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-ciri statistiknya (Anastasi dan Urbina, 1997: 172) atau prosedur peningkatan secara
judgment dan prosedur peningkatan secara empirik (Popham, 1995: 195). Analisis
kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran kesulitan butir soal dan diskriminasi soal yang termasuk validitas soal dan reliabilitasnya.
Teori evaluasi soal (test item), dikenal ada dua jenis; yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Contoh pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan analisis tes (ANATES), untuk mengetahui validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Wacana ini, lebih menggunakan pendekatan kuantitatif. Yaitu berusaha untuk mengetahui mengenai konstruksi soal dari sisi relevansi dan isi, soal terhadap tujuan dari pelaksanaan tes itu sendiri. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakannya selain menggunakan perspektif ilmu sosial kritis, juga menelaah dari sisi kebahasaan.
Kehadiran Ujian Akhir Sekolah, pada dasarnya diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk memetakan tingkat ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang dicapai pada setiap satuan pendidikan, khususnya di tingkat SMA/MA/SMK ini. Pelaksanaan ujian, upaya pemerintah untuk mengetahui capaian kinerja sekolah dan kinerja tenaga pendidik dan pendidikan dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang diamanatkan dalam Kurikulum Satuan Pendidikannya masing-masing, dan mengacu pada Standar Pendidikan Nasional yang sudah ditetapkan (Pasal 59 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, dan pasal 63 Standar Pendidikan Nasional, PP No. 19 tahun 2005).
Di Kota Gorontalo analisis soal tes geografi baik secara kualitatif maupun kuantitatif belum pernah dilakukan sehingga dari tahun ke tahun kualitas soal tes geografi masih belum diketahui. Analisis terhadap soal tes geografi sangatlah penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas soal dan peningkatan mutu soal yang akan diujikan pada tahun-tahun selanjutnya. Soal-soal tes geografi dianalisis untuk diketahui soal yang baik dan soal yang tidak baik. Soal yang baik dapat dijadikan alat ukur dan acuan dalam pembuatan soal Ujian Akhir Semester. Untuk soal yang tidak baik dapat direvisi sehingga jika digunakan untuk acuan dalam Ujian Akhir Semester soal tersebut tidak merugikan peserta didik (Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pendidikan Kota Gorontalo). TINJAUAN PUSTAKA
Analisis butir soal merupakan suatu kegiatan sistematis yang meliputi pengumpulan dan pengolahan data berupa tes atau soal yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif guna memperoleh informasi yang telah dikumpulkan dalam bentuk
soal-soal dan kunci jawaban siswa agar diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas baik untuk menentukan kesimpulan kualitas soal tersebut.
Tujuan penelaahan butir soal adalah untuk mengkaji dan menelaah setiap butir soal agar diperoleh soal yang bermutu untuk digunakan. Di samping itu, tujuan analisis butir soal juga untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif serta untuk mengetahui informasi diagnostik pada peserta didik apakah mereka sudah atau belum memahami materi yang telah diajarkan.
METODE PENELIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri yang ada di Kota Gorontalo yakni: SMA Negeri 1 Gorontalo, SMA Negeri 2 Gorontalo, SMA Negeri 3 Gorontalo, SMA Negeri 4 Gorontalo pada tahun ajaran 2013/2014. Tepatnya setelah pelaksanaan Ulangan Akhir Semester genap pada tahun ajaran 2013/2014 yang dilaksanakan di sekolah SMA Negeri se Kota Gorontalo.
Metode Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian analisis dokumen dengan menggunakan pendekatan
deskriptif. Penelitian ini bermaksud untuk mencari informasi dan data yang dapat
digunakan untuk menganalisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap SMA Negeri se Kota Gorontalo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif karena semua data atau informasi yang diperoleh berupa data dalam bentuk angka-angka dan dianalisis dengan statistik menggunakan program Item
and Test Analysis (ITEMAN).
Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh soal Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial SMAN se Kota Gorontalo dan sebagai sampel penelitian ini adalah soal kelas XI SMAN se Kota Gorontalo yakni tiap sekolah hanya diambil satu soal dari setiap sekolah dan jumlah seluruh soal yang dianalisis adalah 200 butir soal dan jumlah siswa yang dianalisis 125 siswa.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah kualitas butir soal geografi yang digunakan pada Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun pelajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo. Kualitas butir soal tersebut meliputi:
1. Validitas Butir Soal
Validitas mencerminkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen tes berfungsi sebagai alat ukur hasil belajar.
2. Realibilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipercaya atau dapat diandalkan.
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran, adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. 4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.
5. Efektifitas Pengecoh Soal
Efektivitas distractor adalah seberapa baik pilihan yang salah tersebut dapat mengecoh peserta tes yang memang tidak mengetahui kunci jawaban yang tersedia. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data diperoleh dari pengumpulan dokumen-dokumen dari setiap sekolah. Dokumen yang digunakan merupakan dokumen resmi dari setiap sekolah-sekolah dalam bentuk soal-soal dan kunci jawaban pada Ujian Akhir Semester genap SMA Negeri se Kota Gorontalo pada tahun ajaran 2013/2014. Dokumen tersebut diperoleh dari Guru geografi masing-masing sekolah SMA Negeri se Kota Gorontalo. Teknik Analisis Data
1. Validitas butir soal
Untuk mencari validitas item atau butir soal dengan menggunakan γpbi sebagai berikut :
γpbi= Keterangan :
pbi = koefisien korelasi biserial
Mp = rerata skor subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya. Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total P = proporsi siswa yang menjawab benar Q = proporsi siswa yang menjawab salah
(Arikunto, 2009: 79) 2. Realibilitas
Untuk mencari Realibilitas dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut: r11= ( )( ² ∑
² ) Keterangan ;
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p) Σ = jumlah hasil perkalian antara p dan q
= banyaknya item S = standar deviasi dari tes
(Arikunto, 2009: 101) 3. Tingkat Kesukaran
Untuk mencari Tingkat Kesukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
P =
Keterangan:
P = angka indeks kesukaran item
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
(Sudijono, 2011: 370) 4. Daya Pembeda
Untuk mencari Daya Pembeda Butir soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
D = ᴀ ᴀ -
в
в = Pᴀ − в Keterangan:
D = angka indeks diskriminasi atau daya pembeda Pᴀ = ᴀ
ᴀ = banyak/jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar Pв = в
в = bayak/jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar (Arikunto, 2009: 214) Efektivitas pengecoh soal
Sebuah pengecoh atau distractor dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila
distractor tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang
memahami konsep atau kurang menguasai bahan. Suatu distractor dapat dikatakan berfungsi dengan baik jika paling sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes. Untuk menentukan angka pedoman efektifitas distraktor dapat dilakukan dengan cara perkalian antara 5% X Jumlah siswa.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan program ITEMAN versi 3.0. Alasan digunkannya progam ITEMAN versi 3.0 sebagai program untuk mengolah data-data atau menganalisis butir soal secara empiris adalah lebih tepat, efektifitas, dan mudah digunakan yang sesuai dengan teori klasik.
Program ITEMAN versi 3.0 satu paket dalam program MicroCAT’n merupakan salah satu program klasik yang digunakan untuk menganalisis butir soal atau tes yaitu menelaah butir soal atau tes melalui informasi dari jawaban peserta tek untuk meningkatkan kualitas butir soal yang bersangkutan dengan teori klasik. Alasannya menggunakan program ini adalah mudah dilakukan dengan mengunakan media komputer, murah, dan sederhana dalam mengalisis butir soal. Menurut Abidin dalam Ariyana (2011: 22), dalam program ini dimasukkan data berupa nama siswa (bisa juga diganti dengan kode siswa) dan jawaban/hasil tes siswa. Pada baris ketiga dituliskan pilihan jawaban siswa (untuk soal pilihan ganda) diketik dengan menggunakan huruf, misalnya ABCD atau 1234 untuk 4 pilihan sedangkan jawaban ABCDE atau 12345 untuk 5 pilihan jawaban. Pilihan jawaban ini ditulis sebayak soal yang digunakan dalam tes. HASIL PENELIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Data
Hasil penelitian analisis butir soal secara kuantitatif soal pilihan ganda sebanyak 50 butir soal dari masing-masing sekolah negeri di Gorontalo dengan menggunakan program ITEMAN versi 3.00 dapat diketahui validasi empiris soal yang meliputi indeks tingkat kesukaran soal, daya pembeda butir soal, dan efektifitas pengecoh soal serta realibilitas soal. Dari 4 sekolah diperoleh data sebanyak 200 responden soal serta hasil siswa yang selengkapnya dapat dilihat pada (lampiran 1). Sebelum mengentry-kan data pada program ITEMAN, masing-masing lembar jawaban siswa dibuat dalam program notepad, kemudian dianalisis dalam progam ITEMAN.
Hasil analisis data dari analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo adalah sebagai berikut:
A. Validasi Item Soal
Hasil penelitian validasi secara empiris, validasi butir soal dapat diketahui dengan menggunakan rumus korelasi biserial (rpbis) dengan fungsi Correl dalam program excel 2007. Jumlah siswa yang digunakan sebagai populasi penelitian di SMAN se Kota
Gorontalo adalah sebayak 125 siswa dengan rincian 30 siswa SMA Negeri 1 Gorontalo, 36 siswa SMA Negeri 2 Gorontalo, 29 siswa SMA Negeri 3 Gorontalo dan 30 siswa SMA Negeri 4 Gorontalo.
Berdasarkan nilai r tabel dalam tabel statistik maka masing-masing soal yaitu rt = 0.3594 untuk soal SMAN 1 Gorontalo; rt = 0.3202 untuk soal SMAN 2 Gorontalo; rt = 0.3550 untuk soal SMAN 3 Gorontalo; rt = 0.3594 untuk soal SMAN 4 Gorontalo. Hasil analisis validasi item soal dari analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo berdasarkan patokan dari rpbis ≥ rt berarti butir soal valid, sedangkan apabilah < maka butir soal tidak valid.
Validasi butir soal dapat diketahui dengan menggunakan rumus korelasi biserial (rpbis) dengan fungsi Correl dalam program excel 2007. Berdasarkan hasil analisis vailidasi butir soal pilihan ganda pada SMAN 1 Gorontalo bahwa butir soal yang tidak valid berjumlah 38 soal dengan presentase 76 % sedangkan untuk butir soal yang valid berjumlah 12 soal dengan presentase 24 %. Berikut data validasi butir soal dari analisis butir soal pilihan ganda geografi UAS genap SMAN 1 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Vailidasi tes dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase r tabel Nomor soal Tidak valid 38 76% 0,3594 1, 3, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 49. Valid 12 24 % 2, 4, 8, 10, 15, 21, 24, 26, 45, 47, 48, 50. Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Validasi butir soal dapat diketahui dengan menggunakan rumus korelasi biserial (rpbis) dengan fungsi Correl dalam program excel 2007. Berdasarkan hasil analisis vailidasi butir soal pilihan ganda pada SMAN 2 Gorontalo bahwa butir soal yang tidak valid berjumlah 29 soal dengan presentase 58 % sedangkan untuk butir soal yang valid berjumlah 21 soal dengan presentase 42 %. Berikut data validasi butir soal dari analisis butir soal pilihan ganda geografi UAS genap SMAN 2 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Vailidasi tes dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase r tabel Nomor soal Tidak valid 30 60 % 0,3202 1, 2, 5, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 33, 34, 36, 37, 39, 42, 44, 46, 47. Valid 20 40 % 3, 4, 6, 8, 9, 16, 19, 25, 30, 31, 32, 35, 38, 40, 41, 43, 45, 48, 49, 50.
Validasi butir soal dapat diketahui dengan menggunakan rumus korelasi biserial (rpbis) dengan fungsi Correl dalam program excel 2007. Berdasarkan hasil analisis vailidasi butir soal pilihan ganda pada SMAN 3 Gorontalo bahwa butir soal yang tidak valid berjumlah 26 soal dengan presentase 52 % sedangkan untuk butir soal yang valid berjumlah 24 soal dengan presentase 48 %. Berikut data validasi butir soal dari analisis butir soal pilihan ganda geografi UAS genap SMAN 3 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Vailidasi tes dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase r tabel Nomor soal Tidak valid 26 52 % 0,3550 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 17, 18, 20, 23, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 45, 46. Valid 24 48 % 5, 6, 12, 13, 14, 15, 16, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 35, 40, 44, 47, 48, 49, 50.
Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Validasi butir soal dapat diketahui dengan menggunakan rumus korelasi biserial (rpbis) dengan fungsi Correl dalam program excel 2007. Berdasarkan hasil analisis vailidasi butir soal pilihan ganda pada SMAN 4 Gorontalo bahwa butir soal yang tidak valid berjumlah 23 soal dengan presentase 46 % sedangkan untuk butir soal yang valid berjumlah 27 soal dengan presentase 54 %. Berikut data validasi butir soal dari analisis butir soal pilihan ganda geografi UAS genap SMAN 4 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Vailidasi tes dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase r tabel Nomor soal Tidak valid 23 46 % 0,3594 4, 5, 6, 7, 10, 11, 14, 18, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 30, 31, 32, 33, 36, 37,40, 44, 46. Valid 27 54 % 1, 2, 3, 8, 9, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 27, 29, 34, 35, 38, 39, 41, 42, 43, 45, 47, 48, 49, 50. Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Berdasarkan hasil analisis validasi butir soal yang dilakuka setiap sekolah diketahui bahwa sekolah yang memiliki validasi butir soal tidak valid paling tinggi adalah SMAN 1 Gorontalo yaitu sebanyak 74 % dan SMAN 2 Gorontalo yakni 58 %. Sedangkan sekolah yang menujukkan validasi butir soal paling tinggi adalah SMAN 3 Gorontalo yakni 48 % dan SMAN 4 Gorontalo yakni 54 %. Berikut distribusi vailidasi butir soal setiap sekolah dari hasil analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap jurusan ilmu pengetahuan sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Distribusi validasi butir soal setiap sekolah berdasarkan indeks validitas
Soal Analisis Valid Tidak Valid
SMAN 1 Gorontalo 13 26% 37 74%
SMAN 2 Gorontalo 21 42% 29 58%
SMAN 3 Gorontalo 24 48% 26 52%
SMAN 4 Gorontalo 27 54% 23 46%
B. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal dapat diketahui melalui proportional correct yang dihitung dengan program ITEMAN. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada SMAN 1 Gorontalo dapat diketahui 76 % sangat sukar, 12 % sukar, 0 % sedang, 8 % mudah dan 4 % sangat mudah. Berikut data tingkat kesukaran dari analisis butir soal pilihan ganda geografi UAS genap SMAN 1 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Tingkat kesukaran dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase Nomor soal Sangat sukar 38 76 % 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 30, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 44, 45, 46, 47, 48, 49. Sukar 6 12 % 8, 15, 29, 31, 43, 50. Sedang 0 0 % - Mudah 4 8 % 39, 40, 41, 42. Sangat mudah 2 4 % 28, 34. Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada SMAN 2 Gorontalo dapat diketahui 68 % sangat sukar, 14 % sukar, 14 % sedang, 4 % mudah dan 0 % sangat mudah. Berikut data tingkat kesukaran dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 2 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Tingkat kesukaran hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase Nomor soal Sangat sukar 34 68 % 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 30, 32, 33, 34, 35, 39, 41, 48, 49, 50. Sukar 7 14 % 11, 24, 29, 31, 36, 42, 43. Sedang 7 14 % 28, 37, 40, 44, 45, 46, 47. Mudah 2 4 % 26, 38. Sangat mudah 0 0 % -
Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada SMAN 3 Gorontalo dapat diketahui 76 % sangat sukar, 10 % sukar, 10 % sedang, 4 % mudah dan 0 % sangat mudah. Berikut data tingkat kesukaran dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 3 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Tingkat kesukaran dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase Nomor soal
Sangat sukar 38 76 % 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 31, 34, 35, 38, 39, 40, 41, 44, 45, 46, 49. Sukar 5 10 % 8, 32, 37, 42, 48. Sedang 5 10 % 29, 30, 33, 47, 50. Mudah 2 4 % 36, 43. Sangat mudah 0 0 % -
Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada SMAN 4 Gorontalo dapat diketahui 4 % sangat sukar, 8 % sukar, 28 % sedang, 50 % mudah dan 10 % sangat mudah. Berikut data tingkat kesukaran dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 4 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Tingkat kesukaran hasil dari analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase Nomor soal Sangat sukar 2 4 % 36, 40. Sukar 4 8 % 16, 23, 32, 34. Sedang 14 28 % 4, 5, 24, 25, 28, 30, 31, 33, 35, 38, 39, 44, 45, 46. Mudah 25 50 % 1, 2, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 29, 37, 41, 42, 43, 47, 48, 49, 50. Sangat mudah 5 10 % 3, 7, 14, 26, 27. Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Soal pilihan tidak hanya dilakukan dengan meng-entry-kan data masing-masing sekolah, tetapi juga dilakukan dengan analisis seluruh sekolah. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesesuaian kualitas butir soal disetiap sekolah dengan hasil Ujian Akhir Semester ditinjau dari tingkat kesukaran, daya beda soal dan efektifitas pengecoh soal serta realibiltas soal. Berikut distribusi tingkat kesukara dari analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo dapat lihat pada tabel 10.
Tabel 10. Distribusi soal berdasarkan dari tingkat kesukara Nama sekolah
Sangat
sukar Sukar Sedang mudah
Sangat mudah Σ % Σ % Σ % Σ % Σ % SMAN 1 Gorontalo 38 76 6 12 0 0 4 8 2 4 SMAN 2 Gorontalo 34 68 7 14 7 14 2 4 0 0 SMAN 3 Gorontalo 38 76 5 10 5 10 2 4 0 0 SMAN 4 Gorontalo 2 4 4 8 14 28 25 50 5 10 Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Dari tabel 10 di atas dapat diketui bahwa tingkat kesukaran analisis soal sangat sukar dengan presentase paling tinggi adalah SMAN 1 Gorontalo dan SMAN 3 Gorontalo sebesar 76 %. Sedangkan kriterial sangat mudah presentasenya paling rendah adalah SMAN 2 Gorontalo dan SMAN 3 Gorontalo sebanyak 0 %.
C. Daya pembeda
Daya pembeda butir soal dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya indeks diskriminasi. Dalam hasil analisis daya beda soal pilihan ganda pada SMAN 1 Gorontalo dapat diketahui daya beda 52 % sangat jelek, 10 % jelek, 10 % cukup, 18 baik dan 10 % baik sekali. Berikut presentase data daya beda dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 1 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Daya beda dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase Nomor soal Baik sekali 5 10 % 4, 13, 28, 40, 47. Baik 9 18 % 1, 15, 29, 31, 34, 36, 39, 41, 49. Cukup 5 10 % 12, 20, 37, 42, 50. Jelek 5 10 % 7, 8, 11, 23, 43. Sangat jelek 26 52 % 2, 3, 5, 6, 9, 10, 14, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 30, 32, 33, 35, 38, 44, 45, 46, 48.
Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Dalam hasil analisis daya beda soal pilihan ganda pada SMAN 2 Gorontalo dapat diketahui daya beda 64 % sangat jelek, 4 % jelek, 8 % cukup, 12 % baik dan 12 % baik sekali. Berikut presentase data daya beda dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 2 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Daya beda dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase Nomor soal Baik sekali 6 12 % 1, 6, 24, 31, 36, 47. Baik 6 12 % 26, 28, 38, 42, 44, 46. Cukup 4 8 % 25, 37, 40, 43. Jelek 2 4 % 11, 34. Sangat jelek 32 64 % 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 27, 29, 30, 32, 33, 35, 39, 41, 45, 48, 49, 50.
Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Dalam hasil analisis daya beda soal pilihan ganda pada SMAN 3 Gorontalo dapat diketahui daya beda 62 % sangat jelek, 8 % jelek, 12 % cukup, 12 % baik, 6 % baik sekali. Berikut presentase data daya beda dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 3 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 13.
Tabel 13. Daya beda dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase Nomor soal Baik sekali 3 6 % 9, 35, 41.
Baik 6 12 % 1, 6, 8, 30, 36, 43. Cukup 6 12 % 7, 32, 33, 37, 47, 50.
Jelek 4 8 % 12, 15, 45, 48.
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 34, 38, 39, 40, 42, 44, 46, 49.
Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Dalam hasil analisis daya beda soal pilihan ganda pada SMAN 4 Gorontalo dapat diketahui daya beda 14 % sangat jelek, 4 % jelek, 16 % cukup, 30 % baik dan 36 % baik sekali. Berikut presentase data daya beda dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 4 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 14.
Tabel 14. Daya beda dari hasil analisis butir soal
Kategori Jumlah Presentase Nomor soal
Baik sekali 18 36 % 1, 3, 8, 12, 13, 15, 20, 27, 29, 35, 38, 42, 43, 45, 47, 48, 49, 50. Baik 15 30 % 2, 9, 11, 14, 16, 17, 18, 19, 21, 28, 34, 37, 39, 41, 46. Cukup 8 16 % 4, 5, 6, 7, 10, 22, 24, 33. Jelek 2 4 % 30, 31. Sangat jelek 7 14 % 23, 25, 26, 32, 36, 40, 44. Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Berdasarkan hasil analisis daya beda soal yang dilakuka setiap sekolah diketahui bahwa sekolah yang memiliki daya beda soal sangat jelek paling tinggi adalah SMAN 2 Gorontalo yaitu sebanyak 64 %. Sekolah yang menujukkan daya beda paling baik adalah SMAN 4 Gorontalo yakni 14 % soal yang memiliki daya beda soal sangat jelek, artinya sisanya yang memiliki nilai indeks daya beda soal positif. Berikut distribusi daya beda dari hasil analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Distribusi soal berdasarkan daya beda Nama sekolah
Baik
sekali Baik Cukup Jelek
Sangat jelek Σ % Σ % Σ % Σ % Σ % SMAN 1 Gorontalo 5 10 9 18 10 20 5 10 26 52 SMAN 2 Gorontalo 6 12 6 12 4 8 2 4 32 64 SMAN 3 Gorontalo 3 6 6 12 6 12 4 8 31 62 SMAN 4 Gorontalo 18 36 15 30 8 16 2 4 7 14 Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
D. Efektivitas penggunaan pengecoh
Hasil penelitian efektivitas pengecoh soal pilihan ganda dapat diketahui melalui nilai proportion endoring. Dalam hasil analisis efektivitas pengecoh soal pilihan ganda pada SMAN 1 Gorontalo sebanyak 14 % tidak berfungsi, 12 % baik, 32 % cukup, 34 % kurang baik dan 8 % berfungsi. Berikut data efektivitas pengecoh soal dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 1 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 16.
Tabel 16. Efektivitas pengecoh soal pilihan ganda SMAN 1 Gorontalo
Kategori Presentase Nomor soal
Berfungsi 8 % 32, 36, 43, 48. Baik 12 % 1, 2, 5, 12, 39, 47
Cukup 32 % 3, 4, 6, 7, 10, 11, 13, 31, 33, 35, 37, 40, 41, 42, 46, 50.
44, 45, 49.
Tidak berfunsi 14 % 17, 21, 22, 23, 24, 26, 27. Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Dalam hasil analisis efektivitas pengecoh soal pilihan ganda pada SMAN 2 Gorontalo yaitu sebanyak 12 % tidak berfungsi, 32 % baik, 26 % cukup, 8 % kurang baik dan 22 % berfungsi. Berikut data efektivitas pengecoh soal dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 2 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 17.
Tabel 17. Efektivitas pengecoh soal pilihan ganda SMAN 2 Gorontalo
Kategori Presentase Nomor soal
Berfungsi 22 % 7, 28, 30, 31, 33, 35, 37, 39, 41, 46, 47. Baik 32 % 1, 4, 5, 6, 14, 23, 25, 26, 27, 29, 32, 36, 38, 40, 42, 45 Cukup 26 % 8, 9, 10, 11, 12, 13, 24, 34, 43, 44, 48, 49, 50. Kurang baik 8 % 2, 3, 16, 21. Tidak berfunsi 12 % 15, 17, 18, 19, 20, 22. Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Dalam hasil analisis efektivitas pengecoh soal pilihan ganda pada SMAN 3 Gorontalo yaitu sebanyak 30 % tidak berfungsi, 4 % baik, 22 % cukup, 44 % kurang baik. Berikut data efektivitas pengecoh soal dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 3 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 18.
Tabel 18. Efektivitas pengecoh soal pilihan ganda SMAN 3 Gorontalo
Kategori Presentase Nomor soal
Berfungsi - - Baik 4 % 45, 49. Cukup 22 % 4, 30, 31, 32, 35, 38, 39, 42, 44, 48, 50. Kurang baik 44 % 2, 3, 5, 6, 9, 12, 13, 14, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 33, 34, 36, 37, 40, 41, 46, 47. Tidak berfunsi 30 % 1, 7, 8, 10, 11, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 43 Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Dalam hasil analisis efektivitas pengecoh soal pilihan ganda pada SMAN 4 Gorontalo yakni sebanyak 6 % tidak berfungsi, 42 % baik, 26 % cukup, 14 % kurang baik dan 12 % berfungsi. Berikut data efektivitas pengecoh soal dari analisis butir soal pilihan ganda geografi Ujian Akhir Semester genap SMAN 4 Gorontalo tahun ajaran 2013/2014 dapat dilihat pada tabel 19.
Tabel 19. Efektivitas pengecoh soal pilihan ganda SMAN 4 Gorontalo Nomor soal Presentase Nomor soal
Berfungsi 12 % 5, 16, 32, 33, 34, 42. Baik 42 % 2, 4, 13, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 30, 31, 35, 38, 41, 45, 46, 47, 48, 49. Cukup 26 % 1, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 18, 20, 29, 39, 50. Kurang baik 14 % 3, 6, 8, 26, 27, 43, 44. Tidak berfunsi 6 % 36, 37, 40. Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
Berdasarkan hasil analisis efektivitas pengecoh soal pilihan ganda yang dilakuka setiap sekolah diketahui bahwa sekolah yang memiliki pengecoh soal yang tidak berfungsi kurang baik paling tinggi adalah SMAN 3 Gorontalo yaitu sebanyak 30 % dan
kurang baik sebayak 44 %. Sekolah yang menujukkan pengecoh soal pilihan ganda sangat baik adalah SMAN 2 Gorontalo yakni 22 %. Soal yang memiliki pengecoh soal kategori baik paling tinggi adalah SMAN 4 Gorontalo yakni 42 % sedangkan soal yang memiliki pengecoh kategori cukup adalah SMAN 1 Gorontalo yakni 32 %. Berikut distribusi efektivitas pengecoh soal pilihan ganda dari hasil analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo dapat lihat pada tabel 20.
Tabel 20. Hasil analisis kulitas pengecoh disetiap sekolah
No. SEKOLAH Tdk
berfungsi Baik Cukup
Kurang baik Sangat baik 1 SMAN 1 Gorontalo 14 % 12 % 32 % 34 % 8 % 2 SMAN 2 Gorontalo 12 % 32 % 26 % 8 % 22 % 3 SMAN 3 Gorontalo 30 % 4 % 22 % 44 % - 4 SMAN 4 Gorontalo 6 % 42 % 26 % 14 % 12 % Sumber dari hasil data tahun 2013/2014
E. Realibilitas
Realibilitas soal dihitung dengan menggunakan rumus KR-20. Berdasarkan hasil analisi soal yang dilakuka setiap sekolah diketahui bahwa sekolah yang memiliki realibilitas paling tinggi SMAN 4 Gorontalo yakni 0.860. Realibilitas nilai cukup SMAN 1 Gorontalo yakni 0.365 dan SMAN 2 Gorontalo yakni 0.452. terdapat satu sekolah yang memiliki nilai realibilitas negatif SMAN 3 Gorontalo yakni -0.300. Hasil realibilitas analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo dapat dilihat pada table 21. Tabel 21. Realibilitas dari hasil analisis setiap sekolah
Nama sekolah Realibilitas
Nilai Kriteria
SMAN 1 Gorontalo 0.364 Cukup
SMAN 2 Gorontalo 0.452 Cukup
SMAN 3 Gorontalo -0.300 Tidak reliabel
SMAN 4 Gorontalo 0.860 Sangat tinggi
Sumber dari hasil data tahun 2013/2014 4.2 Pembahasan
Dalam penelitian ini yang dimaksud validasi butir soal pilihan ganda meliputi validasi tes, tingkat kesukaran, daya beda, efektifitas pengecoh dan realibiltas.
1. Validasi Tes
Berdasarkan hasil penelitian analisis validasi butir soal setiap sekolah pada soal pilihan ganda dapat dihitung validasi butir soal maka diketahui dengan menggunakan rumus korelasi biserial (rpbis) dengan funsi Correl dalam program excel 2007. Jumlah siswa yang digunakan sebagai populasi penelitian di SMAN se Kota Gorontalo adalah sebayak 125 siswa dengan rincian 30 siswa SMA Negeri 1 Gorontalo, 36 siswa SMA Negeri 2 Gorontalo, 29 siswa SMA Negeri 3 Gorontalo dan 30 siswa SMA Negeri 4 Gorontalo.
Dengan berdasarkan nilai r tabel dalam tabel statistik maka masing-masing soal yaitu rt = 0.3594 untuk soal SMAN 1 Gorontalo; rt = 0.3202 untuk soal SMAN 2 Gorontalo; rt = 0.3550 untuk soal SMAN 3 Gorontalo; rt = 0.3594 untuk soal SMAN 4 Gorontalo. Hasil analisis validasi item soal dari analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se
Kota Gorontalo berdasarkan patokan dari rpbis ≥ rt berarti butir soal valid, sedangkan apabilah < maka butir soal tidak valid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal yang tidak valid untuk SMAN 1 Gorontalo berjumlah 37 soal dengan presentase 74 %; SMAN 2 Gorontalo berjumlah 29 soal dengan presentase 58 %; SMAN 3 Gorontalo berjumlah 26 soal dengan presentase 52 %; SMAN 4 Gorontalo berjumlah 23 soal dengan presentase 46 % sedangkan untuk soal yang valid butir soalnya untuk SMAN 1 Gorontalo berjumlah 13 soal dengan presentase 26 %; SMAN 12 Gorontalo berjumlah 21 soal dengan presentase 42 %; SMAN 3 Gorontalo berjumlah 24 soal dengan presentase 48 %; SMAN 4 Gorontalo berjumlah 27 soal dengan presentase 54 %.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa sebagian besar analisis butir soal geografi UAS genap jurusan ilmu pengetahuan sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo termasuk soal yang baik berdasarkan validitasnya. Hal ini harus dipertahankan oleh para pembuat soal Ujian Akhir Semester geografi. Butit soal yang tidak valid sebaiknya direvisi atau diperbaiki dengan cara meningkatkan penguasaan teknik tentang penyusunan butir-butir soal. Soal dapat menjadi valid karena kontruksinya baik dan mencakup materi yang benar-benar mewakili sasaran ukurannya. Guru atau tim pembuat soal dapat meminta pendapat dari ahli untuk memantapkan validitas soal yang telah dibuat.
2. Tingkat Kesukaran
Berdasarkan hasil penelitian analisis kuantitatif setiap sekolah soal pilihan ganda menggunakan program ITEMAN MicroCAT Version 3.00 diketahui hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada SMAN 1 Gorontalo dapat diketahui bahwa 76 % sangat sukar, 12 % sukar, 0 % sedang, 8 % mudah dan 4 % sangat mudah. Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda SMAN 2 Gorontalo diketahui bahwa 68 % sangat sukar, 14 % sukar, 14 % sedang, 4 % mudah dan 0 % sangat mudah. Tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada SMAN 3 Gorontalo dapat diketahui 76 % sangat sukar, 10 % sukar, 10 % sedang, 4 % mudah dan 0 % sangat mudah. Tingkat kesukaran soal pilihan ganda pada SMAN 4 Gorontalo dapat diketahui 4 % sangat sukar, 8 % sukar, 28 % sedang, 50 % mudah dan 10 % sangat mudah.
Dari penjelasan uraian di atas peneliti dapat disimpulkan bahwa soal analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo merupakan soal yang kurang baik. Analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo dari setiap sekolah yaitu memiliki tingkat kesukaran sangat sukar dan sukar yakni: SMAN 1 Gorontalo dengan presentase 76 % sangat sukar, 12 % sukar; SMAN 2 Gorontalo dengan presentase 68 % sangat sukar, 14 % sukar serta SMAN 3 Gorontalo dengan presentase 76 % sangat sukar, 10 % sukar. Sedangkan sekolah memiliki tingkat kesukaran sangat mudah dan mudah yaitu SMAN 4 Gorontalo dengan presentase 10 % dan 50 %.
Untuk butir soal yang baik bisa digunakan untuk tes akan datang. Sebaliknya untuk kategori soal sedang sebaiknya tidak akan digunakan lagi pada waktu akan datang. Untuk butir soal kategori sangat sukar/sukar dapat dilakukan tindakan yaitu butir soal tersebut dibuang atau direvisi kembali agar tes hasil belajar yang akan datang dapat diketahui faktor yang menyebabkan butir soal bersangkutan sulit dijawab oleh peserta didik. Untuk butir soal yang mudah tidakan yang akan dilakukan sama juga dengan perlakuan pada butir soal yang kategori sangat sukar atau sukar.
3. Daya Pembeda
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara tes yang berkemampuan tinggi dengan tes yang berkemampuan rendah. Daya pembeda item dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi item.
Berdasarkan hasil penelitian daya beda soal pilihan ganda disetiap sekolah diketahui bahwa SMAN 1 Gorontalo memiliki daya beda 52 % sangat jelek, 10 % jelek, 10 % cukup, 18 % baik dan 10 % baik sekali. SMAN 2 Gorontalo dapat diketahui daya beda 64 % sangat jelek, 4 % jelek, 8 % cukup, 12 % baik dan 12 % baik sekali. SMAN 3 Gorontalo dapat diketahui daya beda 62 % sangat jelek, 8 % jelek, 12 % cukup, 12 % baik, 6 % baik sekali. SMAN 4 Gorontalo dapat diketahui daya beda butir soal 14 % sangat jelek, 4 % jelek, 16 % cukup, 30 % baik dan 36 % baik sekali.
Dari penjelasan uraian di atas peneliti dapat disimpulkan analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo merupakan soal yang kurang baik atau sangat jelek. Analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo dari setiap sekolah memiliki daya beda soal sangat jelek dan jelek paling tinggi yakni: SMAN 1 Gorontalo dengan presentase 52 % dan 10 %, SMAN 2 Gorontalo 64 % dan 4 % serta SMAN 3 Gorontalo dengan presentase 62 % dan 8%. Sedangkan sekolah memiliki daya beda butir soal baik dan paling baik yaitu SMAN 4 Gorontalo dengan presentase 30 % dan 36 %.
Soal yang didominasi butir-butir soal dengan daya pembeda yang tidak berfungsi dengan baik menyebabkan peserta didik dengan kemampuan rendah dapat menjawab dengan benar sedangkan peserta didik yang berkemampuan tinggi menjawab salah. Daya pembeda soal dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas soal berdasarkan data empirik dari analisis butir. Indeks daya beda dapat menunjukkan apakah soal tersebut baik, direvisi, atau ditolak.
Hasil analisis setiap sekolah pada (tabel 15) menunjukkan soal yang memiliki daya beda sangat jelek adalah SMAN 2 Gorontalo. Soal sebanyak 64 % yang memiliki nilai negatif. Hal ini berarti berarti peserta tes yang memiliki skor tinggi menjawab salah soal tersebut atau dengan kata lain banyak peserta tes yang memperoleh skor rendah menjawab benar soal tersebut. Sedangkan Sekolah yang yang menujukkan daya beda paling baik adalah SMAN 4 Gorontalo yakni 14 % soal yang memiliki daya beda soal sangat jelek dan jelek, artinya sisanya yang memiliki nilai indeks daya beda soal positif. Seluruh sekolah telah menunjukkan daya beda soal bernilai positif 50%, artinya soal tersebut telah mampu menunjukkan peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
4. Efektifitas Pengecoh Soal
Berdasarkan hasil penelitian analisis kuantitatif disetiap sekolah soal pilihan ganda menggunakan program ITEMAN MicroCAT Version 3.00 diketahui hasil analisis efektifitas pengecoh soal pilihan ganda dapat diketahui bahwa SMAN 1 Gorontalo sebanyak 14 % tidak berfungsi, 12 % baik, 32 % cukup, 34 % kurang baik dan 8 % berfungsi. SMAN 2 Gorontalo yaitu sebanyak 12 % tidak berfungsi, 32 % baik, 26 % cukup, 8 % kurang baik dan 22 % berfungsi. SMAN 3 Gorontalo yaitu sebanyak 30 % tidak berfungsi, 4 % baik, 22 % cukup, 44 % kurang baik. SMAN 4 Gorontalo yakni sebanyak 6 % tidak berfungsi, 42 % baik, 26 % cukup, 14 % kurang baik dan 12 % berfungsi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan hasil analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo merupakan diktractor kurang berfungsi dengan baik.
Analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo dari setiap sekolah memiliki pengecoh berfungsi yang paling tinggi yakni: SMAN 2 Gorontalo dan SMAN 4 Gorontalo dengan presentase 54 %. Sedangkan sekolah memiliki pengecoh tidak berfungsi dan kurang baik yang paling tinggi yakni: SMAN 1 Gorontalo dengan presentase 48 % dan SMAN 3 Gorontalo dengan presentase 74 %.
Pengecoh yang berfungsi bisa digunakan untuk tes akan datang. Sebaliknya untuk kategori pengecoh yang tidak berfungsi dan kurang baik sebaiknya dapat dilakukan dengan tindakan perbaikan atau direvisi pada butir soal dan pegecoh butir soal tersebut.
Besarnya persentase butir soal dengan kualitas distractor yang kurang baik mengidentifikasi bahwa pengecoh belum dapat berfungsi dengan baik, pengecoh terlalu mencolok, menyesatkan, dan cenderung heterogen. Pengecoh tersebut tidak memiliki daya tarik yang besar bagi peserta tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai materi mata pelajaran.
Realibilitas
Hasil penelitian pada (tabel 21) menunjukkan bahwa analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo memiliki indeks realibilitas paling tinggi SMAN 4 Gorontalo yakni 0.860. Realibilitas nilai cukup SMAN 1 Gorontalo yakni 0.365 dan SMAN 2 Gorontalo yakni 0.452. terdapat satu sekolah yang memiliki nilai realibilitas negatif SMAN 3 Gorontalo yakni -0.300.
Berdasarkan penjelasan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo memiliki nilai realibilitas tinggi yaitu SMAN 4 Gorontalo sedangkan sekolah yang memiliki nilai realibilitas cukup yaitu SMAN 1 Gorontalo serta SMAN 2 Gorontalo sedangkan yang memiliki nilai realibilitas negative yaitu SMAN 3 Gorontalo.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kualitas butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kualitas butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo baik SMAN 1 Gorontalo, SMAN 2 Gorontalo, SMAN 3 Gorontalo, maupun SMAN 4 Gorontalo termasuk soal dengan kualitas kurang baik.
Saran
Berdasarkan hasil analisis kualita butir soal secara keseluruhan yang terdiri validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh soal dan reliabilitas soal analisis butir soal geografi Ujian Akhir Semester genap Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial tahun ajaran 2013/2014 SMA Negeri se Kota Gorontalo maka saran yang dapat diajukan sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo
Hasil penelitian ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijakan dalam meningkatkan kualitas butir soal SMAN pada mata pelajaran Geografi di Kota Gorontalo. Agar kiranya untuk periode analisis butir soal geografi selanjutnya perlu disusun instrument soal yang berkualitas dengan memperhatikan
validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh/distractor dan reliabilitas soal.
2. Bagi tim pembuat soal/Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau guru masing-masing sekolah
Kegiatan analisis butir soal hendaknya dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat mengetahui kualitas butir-butir soal yang digunakan dalam melakukan penilaian hasil belajar. Selain itu dengan mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan naska soal. Sehingga guru memiliki kemampuan dalam menyusun soal dan menganalisis butir soal dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ata Nayla, dkk. (2012). Jurnal Pendidikan Akutansi Pendidikan Indonesia, vol. x. Yogyakarta: UNY.
Abidin MZ. 2008. Item And Tes Analysis Manual (Iteman) Pedoman Penggunaan Iteman. Jakarta. On line at
http://geografidepagdiy.blogdetik.com/?s=ITEMAN (diakses tanggal 13 Juni 2014).
Aiken, Lewis R. (1994). Psychological Testing and Assessment,(Eight Edition), Boston: Allyn and Bacon.
Asmin. (2006). Pengaruh Ragam Bentuk Tes Objektif dan Gaya Berpikir terhadap Fungsi Informasi Tes: Penelitian Quasi Eksperimental dengan Analisis Item Response
Theory di SMU DKI Jakarta. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 062 (12): 633-655.
Anastasi. Anne and Urbina, Susana. (1997). Psicoholological Testing. (Seventh Edition).
New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Anas Sudijono, (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Arifin, Zainal. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Arikunto Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta .
Arikunto Suharsimi, (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Arikunto Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, Saifuddin. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chabib Thoha. (2003). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Crocker, L. & Algina, J. (1986). Introduction to Classical and Modern Test, Theory_. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
DIKPORA. (2011). Peraturan Mendiknas. Diambil dari:
http://www.pendidikandiy.go.id/?view=baca_isi_lengkap&id_p=12, diakses
tanggal 30 Maret 2014.
Daryanto, H. (2008). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Dinas Pendidikan. (2008). Kualitas Analisis Butir
Soal. Kota Gorontalo: KASUBAG.
Lilis Tri Ariyana. (2011). Skripsi Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal IPA
Kelas IX SMP Di kabupaten grobogan. Semarang: UNESA.
Margono, (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Mukhid. Abd. (2006). Teknik Analisis Soal (Item Analisis) Dalam Pendidikan.Tadris.
Volume 1. Nomor 2. Pamekasan: Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan.
Mutaqi, MPd. (2007). Analisis Butr Soal Terhadap Instrumen Evaluasi Kegiatan Diklat,
Nitko, Anthony J. (1996). Educational Assessment of Students, Second Edition. Ohio:
Merrill an imprint of Prentice Hall Englewood Cliffs.
Popham, James W. (1995). Classroom Assessment: What Teachers Need to Know.
Boston: Allyn and Bacon.
Purwanto, M. (2009). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Purwanto, M. (2002) Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Purwanto, M. ( 2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rudyatmi E dan Anni R. (2010). Evaluasi Pembelajaran (Bahan Ajar). Semarang : FMIPA UNNES.
Standar Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Sisdiknas. (2003 dan 2005). Standar
Pendidikan Nasional, Pasal 63, PP No.19, Tahun 2005, Tentang Pendidikan.
Sudjana N. (2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.