PPPPTK BMTI Bandung _ Hari Krismanto i
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan peran dan fungsi dalam pengembangan SDM di lingkungan pendidikan menengah kejuruan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) Bandung dari waktu ke waktu terus meningkatkan perangkat lunak pembelajaran diklat. Upaya peningkatan ini juga dilakukan sehubungan dengan diadakannya Standar Kompetensi Guru (SKG) bagi guru kejuruan SMK.
Untuk mendukung implemantasi standar kompetensi tersebut, PPPPTK BMTI Bandung sebagai penyelenggara diklat terus mengupayakan penyediaan sumber-sumber pembelajaran yang relevan dan bermakna. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan baik teori maupun praktik, diupayakan didukung dengan perangkat pembelajaran yang lebih memadai, antara alin dengan penyediaan buku teks, bahan ajar atau modul.
Dalam memenuhi sebagian dari perangkat pembelajaran tersebut, para
widyaiswara/instruktur/staf PPPPTK BMTI Bandung telah menyusun modul/bahan ajar ini. Penyusunannya telah diupayakan mengacu pada pencapaian standar kompetensi. Intinya berisikan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dan bermakna dan juga setara dengan tuntutan kompetensi industri dan masyarakat secara luas.
Dengan demikian, modul diharapkan disamping utamanya untuk digunakan pada diklat bagi guru SMK/STM, juga dapat digunakan untuk industri dan masyarakat luas yang memerlukan jenjang kompetensi yang sepadan seperti yang tertulis dalam modul ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat kekurangan, sehingga saran dan masukan dari setiap pembaca sangat diharapkan demi untuk penyempurnaan selanjutnya.
Bandung, Juni 2009 Kepala,
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii GLOSARIUM ... iii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Deskripsi ... 1 B. Prasyarat ... 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ... 1
D. Tujuan Akhir ... 2
E. Kompetensi ... 2
F. Cek Kemampuan ... 4
BAB II PEMBELAJARAN ... 5
A. Rencana Belajar Peserta/Siswa ... 5
B. Kegiatan Belajar ... 5
Kegiatan Belajar 1 Konstruksi dan Cara Kerja Komponen ... 5
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1 ………... 5
b. Uraian Materi 1 ... 5
c. Rangkuman 1 ... 11
d. Tugas 1 ... 11
e. Tes Formatif 1 ... 12
f. Kunci Jawaban 1 ... 12
Kegiatan Belajar 2 Karburator ... 13
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 ………...………... 13
b. Uraian Materi 2 ... 13 c. Rangkuman 2 ... 19 d. Tugas 2 ... 19 e. Tes Formatif 2 ... 20 f. Kunci Jawaban 2 ... 20 g. Lembar Kerja ... 20
Kegiatan Belajar 3 Analisis Gangguan Sistem Bahan Bakar ... 21
a. Tujuan Kegiatan Belajar 3 …...………... 21
b. Uraian Materi 3 ... 21 c. Rangkuman 3 ... 25 d. Tugas 3 ... 25 e. Tes Formatif 3 ... 25 f. Kunci Jawaban 3 ... 26 g. Lembar Kerja 3 ... 26
BAB III EVALUASI ... 27
A. Evaluasi ... 27
B. Kunci Jawaban ... 27
BAB IV PENUTUP ... 28
PPPPTK BMTI Bandung _ Hari Krismanto iii
GLOSARIUM
Bimetal Dua buah logam yang memiliki tingkat muai yang berbeda
Charcoal canister Tempat penampungan uap bensin yang berisi charcoal aktif. Cara kerjanya adalah dengan memisahkan unsur-unsur hidrokarbon dalam uap bensin
Diaphragm Membran
Fast idle Putaran sedikit lebih tinggi dari putaran idle
Fuel cut off solenoid Peralatan pemutus aliran bahan bakar di karburator
Plunger Plunyer
Pull rod Batang penarik
SOP (Standard Operation Procedure)
Prosedur kerja standar
Rocker arm Lengan penekan
Sender unit Peralatan pengirim sinyal jumlah bahan bakar
Separator Dinding pemisah
Sub tangki Tangki tambahan
Throttl valve Katup gas (skep)
BAB I. PENDAHULUAN
Banyak pengembangan dan kemajuan teknologi otomotif yang berfokus pada mesin dan sistem kelistrikannya, tetapi kesemuanya itu merupakan bagian dari keseluruhan sistem yang utuh dan kompleks. Hanya melalui pemahaman sistem dan komponennya, maka banyak masalah dapat diatasi dengan cepat dan benar. Adalah hal yang penting untuk mengerti fungsi setiap komponen dan bagaimana cara kerjanya di dalam keseluruhan sistem.
Topik utama modul ini adalah berkaitan dengan sistem bahan bakar motor bensin. Setiap materi diupayakan agar peserta pelatihan dapat dengan mudah memahami isinya, dimulai dari bagaimana memahami karakteristik serta cara kerja setiap komponen sampai bagaimana cara mendiagnosis gangguan. Kemudian materi modul ini dihubungkan dengan penjelasan tentang sistem emisi gas buang, sehingga landasan penguasaan terhadap materi sistem bahan bakar menjadi lebih utuh.
Banyak kendaraan yang beredar di Indonesia memakai jenis karburator dengan segala kehandalannya, namun modul ini memlilih contoh bahasan dari tipe kendaraan dengan sistem bahan bakar menggunakan karburator sederhana dan sangat banyak digunakan tanpa menurunkan kualitasnya. Dengan demikian materi ini dapat dijadikan acuan untuk dapat menguasai sistem bahan bakar pada kendaraan jenis lainnya.
Modul ini bertujuan mempersiapkan seorang pengajar/guru/mahasiswa atau teknisi otomotif agar memiliki pengetahuan, keterampilan tentang cara menangani sistem bahan bakar bensin konvensional.
A. Deskripsi
Modul ini menggambarkan kegiatan perawatan, overhaul, penyetelan dan perbaikan fuel tank, fuel pump, fuel filter, dan karburator, berdasarkan spesifikasi dan toleransi pabrik. Seluruh kegiatan perawatan, penyetelan dan perbaikan tidak mengalami kerusakan dan dilaksanakan berdasarkan SOP, dan K3.
B. Prasyarat Kemampuan
1. Sebelum memulai modul ini Anda harus menguasai modul kesehatan dan keselamatan kerja
2. Mengetahui prinsip kerja motor 4 dan 2 langkah serta bagian utama sebuah mesin.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Sebelum mempelajari modul ini, bacalah tujuan kemudian fahami dan hayati apa yang harus dicapai
2. Bacalah modul ini secara bertahap
3. Materi teori dapat dipelajari di luar tatap muka. Tanyakan pada guru tentang hal-hal yang kurang dipahami
4. Untuk menyakinkan pemahaman Anda, jawablah pertanyaan dan tugas pada buku atau kertas lain sampai mencapai hasil 100% benar
5. Setelah selesai mengisi pertanyaan, Anda dapat meminta kepada guru untuk uji teori. Hasil minimal 80%, apabila belum mencapai, maka Anda harus kembali mempelajari modul ini.
PPPPTK BMTI Bandung _ Hari Krismanto 2 6. Setelah dinyatakan lulus teori oleh guru, Anda dapat mengikuti latihan praktik. 7. Apabila Anda sudah siap diuji praktik, maka Anda dapat mengajukannya kepada
guru.
8. Pernyataan kelulusan Anda dapat dilihat dari hasil penilaian akhir yang telah ditandatangani oleh guru.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini siswa diharapkan:
1. Menguasai rangkaian sistem bahan bakar bensin dan komponennya. 2. Dapat melakukan pekerjaan perawatan/servis sistem bahan bakar bensin. E. Kompetensi
Adapun Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang harus dicapai melalui modul ini adalah sebagai berikut :
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Memelihara/servis komponen/ sistem bahan bakar bensin.
Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan tanpa menyebabkan keru-sakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi pabrik dan dipahami. Pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pabrik.
Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/ servis Seluruh kegiatan
pemeliha-raan/ servis komponen sistem bahan bakar dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3
(Keselamatan dan Kese-hatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.
Prinsip kerja sistem bahan bakar bensin Komponen/sistem bahan
bakar bensin yang perlu dipelihara/diservis. Data spesifikasi pabrik. Langkah kerja
pemeliharaan/servis komponen/ sistem bahan bakar bensin sesuai dengan SOP,K3, peraturan dan prosedur/kebijakan perusahaan. Mengikuti prosedur pe-meliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar bensin dilakukan sesuai dengan SOP Memperhatikan faktor- faktor keselamatan kerja dan lingkungan Prosedur pemeliharaan/ servis komponen/sistem bahan bakar bensin. Persyaratan keamanan
perlengkapan kerja. Kebijakan pabrik/
perusaha-an. Prinsip kerja sistem
bahan bakar yang terkontrol secara mekanis dan elektrik Prosedur penanganan se-cara manual. Persyaratan keselamatan diri. Melaksanakan pemeliharaan/servis komponen/ sistem bahan bakar bensin secara berkala
PPPPTK BMTI Bandung 4
F. Cek Kemampuan
Sebelum siswa mempelajari modul ini, siswa dapat mencoba mengerjakan soal-soal yang ada pada lembar soal-soal formatif. Bila siswa merasa dapat mengerjakan soal-soal-soal-soal formatif, guru pembimbing dapat melakukan tes kepada siswa yang bersangkutan dan bila hasilnya benar pembimbing dapat menyediakan bagi siswa tersebut modul berikutnya. Tetapi bila siswa belum bias, maka harus melanjutkan mempelajari modul ini.
BAB II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta/Siswa
Rencanakanlah setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat
Belajar Alasan Perubahan Paraf Guru 1. Melakukan perawatan/
servis bahan bakar bensin. B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1 : Konstruksi Dan Cara Kerja Komponen Sistem Bahan Bakar a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan konstruksi komponen sistem bahan bakar. 2. Menjelaskan cara kerja komponen sistem bahan bakar. b. Uraian Materi 1
1. Rangkaian Sistem
Sistem bahan bakar merupakan sistem yang menyediakan kebutuhan bahan bakar pada mesin supaya proses pembakaran dapat berlangsung secara terus menerus. Dalam bahasan ini sangat terkait erat dengan sistem pengaliran bahan bakar mulai dari tangki sampai kepada pengaturan suplai bahan bakar yang dibutuhkan mesin. Lihat gambar berikut.
PPPPTK BMTI Bandung 6 2. Komponen Sistem Bahan Bakar
Tangki bahan bakar
1) Fungsi tangki : Tempat menyimpan sementara bahan bakar bensin guna keperluan mesin.
2) Konstruksi dan fungsi komponen tangki
Untuk keamanan umum tangki bahan bakar ditempatkan jauh dari mesin kendaraan yaitu di bagian bawah lantai sebelah belakang kendaraan. Pada tangki bahan bakar terdapat saluran masuk dan keluar untuk mengisi dan menyalurkan bensin ke karburator, serta terdapat pengukur jumlah bahan bakar (Sender unit).
Pada alas tangki sebagian dibuat tidak rata melainkan berbentuk cekung yang dilengkapi sebuah lubang yang ditutup baut. Bentuk ini dimaksudkan untuk menampung endapan kotoran atau sejumlah air yang terdapat di dalam tangki akibat proses kondensasi. Kemudian dalam tangki juga terdapat dinding pemisah (Separator) dan saluran ventilasi.
Gambar 2. Konstruksi tangki
Fungsi Komponen Tangki
1) Separator
Separator terbuat dari bahan plat besi yang dipasang kokoh di dalam tangki. Fungsinya adalah untuk menahan atau meredam guncangan bensin akibat kendaraan yang bekerja pada permukaan yang tidak rata atau akibat keadaan kendaraan yang oleng. Dengan adanya separator ini saluran keluar bensin dari tangki secara terus menerus terendam, sehingga suplai bensin dapat terpenuhi dengan baik.
2) Sub tangki dan saringan
Sub tangki fungsinya untuk menampung dan menyaring kotoran serta air yang mengendap pada bagian sub tangki sebelum masuk ke saluran pengeluaran atau saluran utama.
Saluran utama dibutuhkan untuk menyalurkan bensin dari tangki ke pompa bensin
Saringan berfungsi menyaring kotoran sebelum masuk ke saluran utama.
Agar permukaan pipa saluran utama tetap terendam, maka jarak ujung pipa terhadap permukaan alas tangki dibuat berjarak 2-3 cm, sehingga endapan air dan kotoran tidak terhisap.
3) Saluran pengembali
Fungsinya adalah untuk menyalurkan kelebihan suplai bensin dari karburator atau pompa kembali ke tangki bensin.
4) Saluran pengisi bensin
Fungsinya adalah untuk memasukkan bahan bakar ke dalam tangki bensin. Saluran ini dilengkapi dengan selang karet yang menghubungkan badan tangki dan bodi mobil. Selang karet ini berfungsi untuk mencegah getaran tangki ke bodi. Selain itu selang ini berfungsi mencegah bila terjadi listrik statis yang dapat menimbulkan kebakaran.
5) Saluran ventilasi udara
Fungsinya untuk mengatur keseimbangan tekanan udar dalam tangki, sehingga aliran bahan bakar lancar.
Charcoal canister
Uap bensin dalam tangki berupa gas hidrokarbon (HC) bila keluar ke atmosfir dapat menyebabkan pencemaran yang mengkhawatirkan. Charcoal canister adalah tempat penampungan uap bensin yang berisi charcoal aktif. Uap-uap bensin dan udara dihubungkan ke komponen ini. Cara kerjanya adalah dengan memisahkan unsur-unsur hidrokarbon dalam uap bensin selanjutnya dialirkan ke ruang silinder melalui karburator untuk dibakar.
PPPPTK BMTI Bandung 8 Saluran dan Saringan Bensin
1) Fungsi dan jenis saluran bensin
Fungsi pipa atau saluran bensin adalah menyalurkan bensin mulai dari tangki sampai ke karburator. Saluran bahan bakar yang terdiri dari pipa dan selang karet harus mudah diatur dan dibentuk dalam sistem instalasi bahan bakar. Semua sambungan-sambungannya harus benar-benar rapat agar tidak terjadi kebocoran bensin. Saluran bahan bakar yang digunakan terdiri dari 2 jenis yaitu : pipa tembaga dan selang karet. Pemilihan pipa tembaga agar mudah dibentuk dan tahan karat, sedangkan penggunaan karet adalah untuk meredam getaran-getaran yang terjadi pada saluran bahan bakar.. 2) Fungsi saringan
Saringan bahan bakar diletakkan diantara tangki dan pompa bensin yang berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran dan air yang terbawa dalam bensin. Elemen yang terdapat dalam saringan mengurangi kecepatan aliran bensin, menyebabkan air dan partikel kotoran yang lebih berat turun ke bagian dasar saringan. Partikel kotoran yang lebih ringan akan tersaring oleh elemen.
3) Jenis saringan bahan bakar
Ada 2 macam model saringan bahan bakar yaitu :
Saringan bensin model cartridge
Saringan bensin model gelas 3.1 Saringan bensin cartridge
Saringan model ini bahannya terbuat dari kertas khusus yang berpori halus, sehingga dapat
menyaring kotoran yang
bercampur dengan bahan bakar. Konstruksi saringan ini menyatu antara bahan penyaring atau elemen yang berada dibagian dalam dengan bagian luarnya, sehingga tidak dapat dipisahkan.
Dengan demikian apabila
saringan mengalami kerusakan
atau penyumbatan karena
kotoran, maka seluruh bagian diganti dengan yang baru sebagai satu unit.
3.2 Saringan bensin model gelas
Saringan model ini proses
penyaringannya sama seperti
pada model cartridge.
Perbedaannya dimana saringan model gelas ini tidak dibuat menyatu, sehingga bila saringan
Gambar 4. Saringan cartridge
Gambar 6. Saringan model gelas Gambar 5. Saringan cartridge
ini tersumbat karena kotoran, maka elemen saringannya saja diganti tanpa harus mengganti secara keseluruhan. Saringan ini umumnya sudah jarang digunakan.
Pompa Bensin
1) Fungsi : Memompa bensin dari tangki menuju karburator.
2) Konstruksi pompa
Pompa bensin menurut konstruksi dan cara kerjanya terbagi atas 2 jenis yaitu pompa bensin mekanik dan pompa bensin listrik.
2.1 Pompa bensin mekanik
Pompa jenis ini mempunyai membran (Diaphragm) yang digerakkan oleh bubungan poros nok melalui lengan penekan (Rocker arm) pompa.
Cara kerja pompa bensin mekanik
Langkah isap
Melalui gerakan mesin, maka
bubungan poros menyentuh
lengan penekan (Rocker arm), sehingga membran tertarik ke bawah menjadikan ruang di
atasnya membesar dan
menimbulkan kevakuman.
Akibat dari keadaan ini bensin terisap ke dalam pompa melalui katup masuk.
Langkah penyaluran
Ketika bubungan poros kembali
ke posisi terendah, maka
membran akan terdorong oleh pegas ke atas menekan bahan bakar ke luar melalui katup keluar menuju karburator dengan tekanan sekitar 0,2 s.d 0,3 kg/cm2.
Gambar 6. Langkah isap
PPPPTK BMTI Bandung 10 Posisi idling
Ketika bensin dalam ruang pelampung penuh, maka membran tidak lagi menekan bahan bakar ke karburator oleh karena tekanan bahan bakar dan tekanan pegas seimbang. Jadi walaupun rocker arm tetap menyentuh bubungan poros namun batang penarik (Pull rod) membran tidak bergerak karena adanya celah bebas yang tersedia dibagian ujung perkaitan pull rod dan rocker arm.
2.2 Pompa Bensin Listrik
Cara kerja
Apabila kunci kontak
dihubungkan, maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke terminal pompa, seterusnya masuk ke gulungan (Coil), kontak platina terus ke massa. Akibatnya inti menjadi magnit dan membran beserta plunger tertarik. Pada saat plunger tertarik, maka ujungnya mendorong platina hingga terbuka. Arus yang mengalir ke gulungan medan terputus dan kemagnitan dalam inti coil
hilang. Membran dan plunger-nya
kembali lagi ke posisi semula oleh
tegangan pegas. Kejadian ini
menyebabkan bensin yang ada di bawah membran tertekan keluar
melalui katup. Bersamaan itu pula arus listrik dari baterai kembali masuk ke coil karena platina berhubungan. Aliran arus ini mengakibatkan inti magnit kembali menjadi magnit dan menarik membran beserta plunger hingga terjadi pengisapan dan pemutusan arus lagi. Begitu seterusnya proses isap dan tekan berlangsung dengan cepat.
Karburator
Tenaga pada mesin bensin diperoleh dari pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Udara dan bahan bakar ini dicampur menurut
Gambar 8. Posisi idling
kondisi tertentu di dalam karburator. Sebagai sumber tenaga, maka sebelum memasuki silinder bensin ini harus bersifat sangat mudah terbakar, agar supaya mesin dapat menghasilkan daya yang besar dan ekonomis. Untuk lebih jelasnya ikutilah pembahasan selanjutnya dalam kegiatan belajar berikut.
c. Rangkuman 1
1. Sistem bahan bakar merupakan sistem yang menyediakan kebutuhan bahan bakar pada mesin supaya proses pembakaran dapat berlangsung secara terus menerus.
2. Komponen Sistem Bahan Bakar terdiri : Tangki bahan bakar, saluran dan saringan bensin, pompa bensin, karburator.
3. Charcoal canister
Charcoal canister berfungsi memisahkan unsur-unsur hidrokarbon dalam uap bensin selanjutnya dialirkan ke ruang silinder melalui karburator untuk dibakar.Uap bensin dalam tangki berupa gas hidrokarbon (HC) bila keluar ke atmosfir dapat menyebabkan pencemaran yang mengkhawatirkan.
4. Ketika bensin dalam ruang pelampung penuh, maka membran tidak lagi menekan bahan bakar ke karburator oleh karena tekanan bahan bakar dan tekanan pegas seimbang. Jadi walaupun rocker arm tetap menyentuh bubungan poros namun batang penarik membran tidak bergerak karena adanya celah bebas yang tersedia dibagian ujung perkaitan pull rod dan rocker arm.
5. Pada pompa bensin listrik apabila ruang pelampung sudah penuh, maka kenaikan tekanan dalam ruang pemompaan menjadikan membran tidak dapat kembali walaupun ada tekanan pegas. Dengan demikian arus listrik dari baterai terputus, pompa akan berhenti secara otomatis, namun akan bekerja lagi bila tekanan bensin pada ruang pelampung atau saluran keluar menurun.
6. Karburator berfungsi mengatomisasi bahan bakar untuk kebutuhan mesin sesuai kondisi mesin.
d. Tugas 1
1. Identifikasi komponen sistem bahan bakar konvensional. 2. Identifikasi rangkaian kelistrikan pompa bensin listrik. 3. Identifikasi rangkaian kelistrikan fuel cut off solenoid.
PPPPTK BMTI Bandung 12 e. Tes Formatif 1
1. Jelaskan fungsi sistem bahan bakar 2. Jelaskan fungsi charcoal canister 3. Jelaskan fungsi karburator
4. Jelaskan fungsi fuel cut off solenoid 5. Sebutkan komponen sistem bahan bakar
6. Jelaskan mengapa membran pompa bensin tidak bergerak (memompa bahan bakar) apabila ruang pelampung sudah penuh
f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1
1. Fungsi sistem bahan bakar adalah menyediakan kebutuhan bahan bakar pada mesin
2. Charcoal canister berfungsi memisahkan unsur-unsur hidrokarbon dalam uap bensin selanjutnya dialirkan ke ruang silinder melalui karburator untuk dibakar. 3. Karburator berfungsi mengatomisasi bahan bakar untuk kebutuhan mesin sesuai
kondisi mesin.
4. Fuel cut off solenoid berfungsi menghentikan suplai bahan bakar ke saluran kecepatan rendah (Idle dan slow port) di karburator
5. Komponen sistem bahan bakar adalah : tangki bahan bakar, saluran dan saringan bensin, pompa bensin, karburator.
6. Karena adanya celah bebas yang tersedia dibagian ujung perkaitan pull rod dan rocker arm.
Kegiatan Belajar 2 : Karburator a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu : 1. Menjelaskan fungsi karburator.
2. menjelaskan cara kerja sistem pada karburator b. Uraian Materi 2
Cara kerja Karburator
Sebelum mempelajari karburator lebih mendalam ada baiknya kita pahami lebih dahulu prinsip-prinsip yang mendasari kerja karburator.
Venturi
Perbedaan tekanan adalah hal
penting jika membicarakan prinsip dasar sebuah karburator. Untuk maksud tersebut mari kita lihat apa yang disebut sebuah venturi. Venturi adalah penyempitan suatu lubang yang dapat menciptakan perbedaan tekanan sehingga udara mengalir dengan
cepat dan menurunkan tekanan di
sekitarnya. Makin cepat udara lewat makin rendah tekanan udara di venturi. Tekanan
rendah ini merupakan dasar dari
bekerjanya sebuah karburator.
Oleh karena karburator secara responsif menyediakan kebutuhan campuran udara bahan bakar dalam berbagai kondisi mesin, maka pada karburator dilengkapi beberapa sistem yaitu :
Sistem pelampung (Float sistem)
Sistem idle dan kecepatan rendah (Idle and low speed system)
Sistem kecepatan tinggi primer (Primary high speed system)
Sistem kecepatan tinggi sekunder (Secondary high speed system)
Sistem tenaga (Power system)
Sistem akselerasi (Acceleration system)
Sistem cuk (Choke system)
Mekanisme fast idle 1. Sistem Pelampung
Sistem pelampung berfungsi menyimpan bensin yang diberikan oleh pompa untuk sementara waktu. Di sini bensin diusahakan agar volumenya selalu tetap. Bila bensin telah terpakai, maka pelampung (Float) akan turun, katup jarum (Needle
Gambar 10. Venturi
PPPPTK BMTI Bandung 14 valve) akan membuka dan bensin dapat masuk ke dalam float chamber.
Setelah bensin mencapai volume tertentu dimana float akan terangkat kembali, needle valve akan menutup saluran msuk dan penyaluran bensin terhenti.
2. Sistem Idle dan Kecepatan Rendah Pada putaran stasioner (Idle) katup gas relatif menutup atau sedikit terbuka. Arus udara mengalir melalui venturi hanya bergerak lambat dan nosel utama (Main nozzle) belum mampu menyalurkan bensin. Kevakuman terbesar terjadi di bawah katup gas (Throttle valve) menyebabkan bensin mengalir melalui main jet, low speed jet, bercampur dengan udara dari air bleeder dan keluar melalui idle port juga slow port terus masuk ke dalam mesin.
Low speed port yang terletak sedikit di sebelah atas idle port akan memberikan bensin pada saat katup gas mulai terbuka sedikit dari posisi idle.
3. Sistem Kecepatan Tinggi Primer
Bila katup gas terbuka dan udara tambah cepat, maka tekanan pada ujung nosel lebih rendah dari tekanan dalam ruang pelampung. Akibat perbedaan tekanan ini bensin akan keluar dari nosel dan akan dipecah menjadi partikel-partikel yang sangat kecil oleh arus udara tadi untuk kemudian terbawa masuk ke dalam silinder. Sirkuit kecepatan tinggi primer biasanya dilengkapi dengan main air bleeder berfungsi membentuk
gelembung-gelembung udara kecil untuk
menyempurnakan proses atomisasi bahan bakar.
4. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder.
Jika putaran mesin makin cepat, kebutuhan campuran bensin juga makin bertambah dimana sistem kecepatan tinggi primer tidak cukup menyediakan campuran sesuai kebutuhan mesin. Ada 2 jenis mekanisme kerja sistem ini yaitu tipe dengan bandul pemberat dan tipe vacuum diaphragm.
Gambar 12. Sirkuit idle dan kecepatan
Cara kerja tipe bandul
Sistem kecepatan tinggi tipe bandul mempunyai katup kecepatan tinggi (high speed valve) yang terletak di atas katup gas sekunder. Ia akan terbuka apabila kevakuman telah mampu melawan berat bandul.
Pada saat katup gas primer membuka sekitar 550. katup gas sekunder mulai terbuka. Akibatnya tekanan di bawah katup kecepatan tinggi rendah. Tekanan udara di atas katup kecepatan tinggi cenderung membuka katup tersebut, namun karena adanya pemberat, maka katup ini pun belum dapat terbuka. Apabila putaran mesin terus ditambah, kevakuman di bawah katup kecepatan tinggi semakin besar, sehingga tekanan udara luar dapat melawan bobot bandul dan mendesak udara masuk melalui katup kecepatan tinggi.
Laju aliran udara mengakibatkan bahan bakar keluar dari secondary small venturi bercampur dengan aliran udara menambah jumlah bensin yang juga keluar dari primary venturi sebelumnya.
Cara kerja tipe vacuum diaphragm
Pada tipe ini katup gas sekunder dihubungkan dengan membran yang mengambil kevakuman dari venturi.
Ketika putaran mesin rendah
kevakuman yang terjadi dalam ruang diaphragm belum dapat menarik diaphragm tetapi katup gas primer dibuka lebar hingga putaran mesin
naik, maka kevakuman sanggup
menarik diapgragm untuk membuka
katup gas sekunder. Hal ini
menyebabkan udara mengalir ke
secondary venturi dan bahan bakar keluar dari secondary nozzle.
Gambar 14. Sirkuit kecepatan tinggi sekunder tipe bandul
PPPPTK BMTI Bandung 16 5. Sistem Tenaga (Power system)
Sistem tenaga berfungsi menambah pasokan bensin yang keluar dari nozzle sirkuit kecepatan tinggi primer agar diperoleh kebutuhan bahan bakar yang memadai pada saat beban mesin bertambah.
Sebuah katup tenaga (Power valve) dipasang untuk menyalurkan dan menghentikan aliran bensin yang menuju sirkuit kecepatan tinggi primer.
Gerakan power valve ini bekerja atas dasar kehampaan yang terjadi pada saluran masuk (Intake manifold). Apabila beban mesin tidak besar, maka kevakuman intake manifold mampu melawan tegangan pegas power piston, sehingga power piston terangkat dan power valve menutup saluran bensin. Jika beban bertambah kevakuman akan turun. Pegas akan mendorong power piston ke bawah menekan dan membuka power valve, sehingga sirkuit tenaga bekerja menyalurkan tambahan pasokan bensin.
6. Sistem Akselerasi (Acceleration system) Sistem akselerasi atau sistem
percepatan berfungsi mengatasi
terjadinya campuran kurus saat katup gas dibuka mendadak. Pada saat mesin melakukan percepatan atau
akselerasi katup gas dibuka
mendadak menyebabkan arus udara masuk lebih banyak dan cepat. Tetapi karena bensin lebih berat dari udara, maka bensin terlambat keluar pada main nozzle. Keadaan ini menyebabkan campuran menjadi kurus, pada hal saat ini diperlukan campuran yang kaya.
Gambar 16. Sirkuit tenaga
Cara kerja
Bila pedal akselerasi (pedal gas) ditekan, maka melalui tuas-tuas penghubung, pompa percepatan akan menekan ke bawah dan bensin akan keluar melalui pump jet, sehingga campuran menjadi kaya. Kemudian bila pedal akselerasi dilepas kembali, pompa akan mengisap bensin dari ruang pelampung melalui katup peluru (Check ball) memenuhi ruang pompa untuk persediaan akselerasi berikutnya. 7. Sistem Cuk (Choke system)
Pada saat mesin dingin sebagian campuran udara bahan bakar di saluran masuk masih mengembun dan sukar menguap. Bila mesin di-start uap bensin tadi akan masuk dan membentuk campuran kurus, sehingga mesin sukar dihidupkan.
Sistem cuk membuat campuran udara bahan bakar kaya yang disalurkan ke dalam silinder mesin ketika masih dingin. Ada 2 jenis sistem cuk yang banyak digunakan yaitu : tipe manual dan otomatik.
7.1 Tipe Manual
Untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan mekanisme penarik yang dihubungkan ke ruang pengemudi. Bila pengemudi hendak mengoperasikan sistem cuk, pengemudi hanya menarik tobol cuk kemudian melepaskannya setelah mesin hidup.
7.2 Cuk Otomatis
Cuk ini bekerja secara otomatis tanpa kendali manual oleh pengemudi. Cara kerjanya terbagi 2 jenis yaitu dengan sistem pemanas dari exhaustdan sistem elektrik. Untuk itu mari kita lihat satu persatu.
Cuk otomatis jenis sistem pemanas
Cuk otomatis jenis ini bekerja karena adanya pengaruh panas. Ia mempunyai coil spring atau biasa juga disebut thermostatic coil yang dapat mengembang atau mengerut karena pengaruh panas. Dengan thermostatic coil ini, katup cuk akan selalu menutup di bawah suhu 250C.
Pada saat mesin masih dingin,
thermostatic coil menahan katup cuk tetap
menutup. Ketika mesin dihidupkan
kevakuman yang bekerja di bawah vacuum piston cenderung menggerakkan piston ke bawah agar katup cuk terbuka. Akan tetapi hal ini belum dapat berlangsung karena vacuum piston masih tertahan oleh
kekuatan pegas thermostatic coil.
Pemanasan ini menyebabkan coil
mengerut dan vacuum piston bergerak,
kemudian katup cuk pun terbuka.
Campuran saat ini sudah kembali menjadi
PPPPTK BMTI Bandung 18
Cuk otomatis jenis elektrik
Pada saat mesin masih dingin sekitar 250C katup cuk tetap tertutup rapat oleh tegangan bimetal. Bila mesin di-start arus listrik mengalir melalui relay menuju heat coil yang mengelilingi bimetal. Akibatnya elemen heat coil panas dan mengembang, serta dapat membuka katup cuk. PTC thermistor (Positive Temperature Coefisient), berfungsi mencegah arus yang berlebihan mengalir ke heat coil bila katup cuk telah terbuka lebar (1000C).
8. Mekanisme Fast idle
Mekanisme fast idle befungsi untuk menaikkan putaran idle pada temperatur rendah dan katup cuk masih tertutup. Caranya adalah dengan membuka sedikit katup gas.
Menghidupkan mesin saat temperatur rendah sangat diperlukan campuran kaya, akan tetapi untuk mendapatkan putaran idle yang baik saat temperatur rendah, maka putaran idle perlu dinaikkan. Bila mesin dihidupkan dalam temperatur rendah sedangkan katup cuk tertutup kemudian pedal gas tiba-tiba ditekan dan dilepas kembali, maka pada saat yang sama fast idle cam yang dihubungkan dengan katup cuk oleh batang penghubung akan berputar berlawanan arah jarum jam. Selanjutnya sejak fast idle cam follower yang bergerak bersama-sama katup gas akan bersinggungan dengan fast idle cam, sehingga katup gas terbuka sedikit.
Gambar 19. Cuk otomatis jenis elektrik
c. Rangkuman 2
1. Venturi adalah penyempitan suatu lubang yang dapat menciptakan perbedaan tekanan sehingga udara mengalir dengan cepat dan menurunkan tekanan di sekitarnya. Makin cepat udara lewat, maka tekanan udara di venturi makin rendah.
2. Pada sistem idle dan kecepatan rendah bensin mengalir melalui main jet, low speed jet, bercampur dengan udara dari air bleeder dan keluar melalui idle port juga slow port.
3. Pada sistem kecepatan tinggi primer bensin akan keluar dari nosel dan akan dipecah menjadi partikel-partikel yang sangat kecil oleh arus udara.
4. Main air bleeder berfungsi membentuk gelembung-gelembung udara kecil untuk menyempurnakan proses atomisasi bahan bakar.
5. Sistem kecepatan tinggi sekunder berfungsi memenuhi kebutuhan campuran sesuai kebutuhan mesin pada kecepatan tinggi.
6. Jika beban mesin bertambah kevakuman akan turun. Pegas akan mendorong power piston ke bawah menekan dan membuka power valve, sehingga sirkuit tenaga bekerja menyalurkan tambahan pasokan bensin.
7. Bila pedal akselerasi (pedal gas) ditekan, maka dengan melalui tuas-tuas penghubung, pompa percepatan akan menekan ke bawah dan bensin akan keluar melalui pump jet, sehingga campuran menjadi kaya.
8. Pada sistem cuk tipe manual untuk membuka dan menutup katup cuk digunakan
mekanisme penarik yang dihubungkan ke ruang pengemudi. Sedangkan tipe cuk otomatis bekerja dengan sistem pemanas dari exhaust atau dengan sistem elektrik.
9. Cara kerja cuk otomatis jenis elektrik dipasang bimetal yang dikelilingi elemen heat coil yang dialiri listrik.
10. Mekanisme fast idle Mekanisme fast idle befungsi untuk menaikkan putaran idle pada temperatur rendah dan katup cuk masih tertutup. Caranya adalah dengan membuka sedikit katup gas.
d. Tugas 2
1. Lakukan pembongkaran komponen karburator.
2. Identifikasi rangkaian sistem pelampung, sistem idle dan kecepatan rendah, sistem kecepatan tinggi primer dan sekunder, sistem tenaga, sistem akselerasi, sistem cuk dan mekanisme fast idle.
3. Bersihkan dan pasang kembali semua komponen karburator.
PPPPTK BMTI Bandung 20 e. Tes Formatif 2
1. Jelaskan fungsi venturi
2. Jelaskan aliran bensin pada sistem idle dan kecepatan rendah 3. Jelaskan fungsi main air bleeder
4. Jelaskan cara kerja sistem/sirkuit tenaga 5. Jelaskan cara kerja sistem/sirkuit akselerasi 6. Jelaskan fungsi mekanisme fast idle
7. Jelaskan dengan cara bagaimana menyetel level bensin di karburator. f. Kunci Jawaban Tes Formatif 2
1. Mempercepat aliran udara
2. Bensin mengalir melalui main jet, low speed jet, bercampur dengan udara dari air bleeder dan keluar melalui idle port juga slow port.
3. Membentuk gelembung-gelembung udara kecil untuk menyempurnakan proses
atomisasi bahan bakar.
4. Jika beban mesin bertambah, maka kevakuman intake manifold tidak mampu melawan tegangan pegas akan mendorong power piston ke bawah menekan dan membuka power valve, sehingga sirkuit tenaga bekerja menyalurkan tambahan pasokan bensin.
5. Bila pedal akselerasi (pedal gas) ditekan, maka dengan melalui tuas-tuas penghubung, pompa percepatan akan menekan ke bawah dan bensin akan keluar melalui pump jet, sehingga campuran menjadi kaya.
6. Mekanisme fast idle befungsi untuk menaikkan putaran idle pada temperatur rendah dan katup cuk masih tertutup. Caranya adalah dengan membuka sedikit katup gas.
7. Dengan membengkokkan tuas penyetel yang ada pada pelampung.
g. Lembar Kerja
1. Prosedur Umum Pembongkaran Komponen
Ketika membongkar komponen sistem bahan bakar ikutilah petunjuk rinci yang terdapat dalam buku manual. Gunakan cara-cara yang benar ketika menggunakan alat terutama jika harus memakai alat khusus.
Selama pembongkaran susunlah setiap komponen jika perlu tandai agar tidak tertukar. Menangani pekerjaan pembongkaran secara umum meliputi :
Pembersihan komponen
Pemeriksaan keausan atau kerusakan
Penggantian komponen dan
Penyetelan
2. Prosedur Umum Pemasangan Komponen
Pemasangan komponen harus dilakukan dengan teliti dan jangan tergesa-gesa agar terhindar dari kesalahan. Ikutilah petunjuk yang tertera dalam buku manual dan mintalah bantuan Instruktor untuk menjelaskan segala hal yang masih Anda ragukan.
Kegiatan Belajar 3 : Analisis Gangguan Sistem Bahan Bakar a. Tujuan Kegiatan Belajar 3
Setelah mempelajari topik ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan penyebab gangguan dan perbaikan pada tangki.
2. Menjelaskan penyebab gangguan dan perbaikan pada saluran dan saringan bensin.
3. Menjelaskan penyebab gangguan dan perbaikan pada pompa bensin. 4. Menjelaskan penyebab gangguan dan perbaikan pada karburator. b. Uraian Materi 3
Tangki Bahan Bakar 1. Air dalam tangki
Selama penyimpanan bensin dalam tangki proses pengembunan dan kondensasi uap air dapat terjadi. Air yang terkandung dalam bensin menimbulkan gangguan sistem operasi mesin dan menimbulkan karat.
2. Saluran ventilasi tersumbat
Walaupun kelihatannya sepele namun saluran ini perannya tidak kalah penting dengan komponen lainnya. Saluran ventilasi berfungsi menyeimbangkan tekanan dalam tangki dengan udara luar. Saluran ventilasi tersumbat akan sangat mengganggu aliran bensin.
3. Tangki bocor
Pemeriksaan tangki secara kontinyu harus dilakukan. Benturan benda-benda tajam yang keras atau proses korosi dalam tangki menyebabkan tangki bocor. Keadaan seperti ini selain membahayakan juga bensin menjadi boros.
Saluran dan Saringan Bahan Bakar 1. Saluran tersumbat
Kotoran-kotoran yang terkandung dalam bensin dan karena akibat erosi beberapa material, menimbulkan aliran bensin sepanjang sistem tidak dapat mengalirkan sejumlah bensin yang diperlukan mesin.
2. Saluran dan klem pengikat bocor
Bensin yang sampai ke karburator harus mencukupi setiaap saat. Apabila terjadi kebocoran karena sobek, bocor atau klem pengikat longgar, maka pasokan bensin menjadi berkurang.
3. Saringan tersumbat
Oleh karena fungsi saringan adalah menyaring debu dan kotoran, maka keberadaannya tidak dapat disepelekan begitu saja. Ia harus terpelihara agar pengaliran bensin dan suplai bensin yang bersih terus menerus dapat dipenuhi. Saringan model gelas dapat diganti elemen penyaringnya, tetapi untuk model cartridge ia harus diganti dalam satu unit.
Pompa Bensin
1. Pompa bensin bocor
Fungsi pompa telah disebutkan bahwa ia secara kontinyu harus mensuplai bensin yang cukup untuk kebutuhan mesin. Oleh karena itu kapasitas dan tekanan pasokan bensin harus dijamin dengan benar.
PPPPTK BMTI Bandung 22 Pompa bensin mekanik bekerja berdasarkan gerakan pemompaan sebuah membran. Pada suatu ketika membran (Diaphragm) sobek, sehingga bensin dalam ruang tekan pompa dapat merembes ke ruang karter. Bensin yang masuk ke ruang karter melalui membran yang sobek menjadikan oli mesin encer dan tinggi oli naik.
2. Tekanan pompa berkurang
Tekanan pemompaan bahan bakar dapat saja kecil atau bahkan pompa itu tidak dapat menyalurkan bensin ke karburator, akibat gangguan pada membran, katup-katup, baut pengikat longgar atau keausan mekanis yang terjadi antara lengan penekan pompa dan bubungan poros.
Karburator
Mendiagnosa suatu gangguan pada mesin tidak dapat berdiri sendiri, sebab banyak masalah-masalah pada suatu sistem seperti gangguan sistem pengapian, sistem kontrol emisi dan masalah-masalah mesin gejalanya bisa sama seperti karburator mengalami gangguan. Pemeriksaan visual merupakan langkah pertama yang dapat dilakukan. Lepaskan saringan udara kemudian amati kebocoran bahan bakar, cuk macet, kebengkokkan tuas-tuas penghubung, longgar atau terlepasnya selang-selang vakum maupun kerusakan lainnya.
Ketika mendiagnosa gangguan karburator cobalah berusaha sistem mana dari karburator yang kurang berfungsi. Sebagai contoh jika mesin sukar hidup waktu kondisi udara dingin, periksa sistem cuk sebab sistem ini dirancang membantu starting mesin ketika cuaca dingin. Jika mesin tidak normal hanya pada putaran stasioner, amatilah fungsi sistem idle dan sistem kecepatan rendah pertama kali. Gunakan logika berpikir seperti ini untuk mempersempit kemungkinan sumber-sumber masalah karburator.
Di bawah ini kita mencoba membahas beberapa jenis gangguan karburator yang sering terjadi walaupun gangguan lain dan kemungkinan penyebabnya masih banyak. 1. Karburator banjir
Banjir terjadi bila bensin meluap ke atas karburator (saluran ventilasi, air bleed, saluran utama). Gangguan semakin menjadi apabila jarum pelampung tidak dapat menghentikan aliran bensin dari pompa. Untuk memperbaiki gangguan ini bongkarlah karburator. Karburator banjir dapat diakibatkan oleh :
Penyebab Perbaikan
Setelan pelampung terlalu tinggi Setel menggunakan SST atau sigmat
Katup jarum kotor Bersihkan katup, selang dan
saringan
2. Putaran stasioner kasar
Gangguan ini biasanya ditunjukkan dengan suara mesin tidak normal atau kasar pada putaran rendah (Idle), tetapi bila putaran mesin tinggi gangguan tadi tidak terjadi. Masalah ini umumnya terjadi pada sistem stasionernya. Saluran idle tersumbat dapat menahan aliran bensin dalam saluran sistem idle, akibatnya terjadi campuran miskin. Demikian juga spuyer (jet) terlalu kecil atau kotor, sehingga mengganggu pasokan bensin pada putaran idle. Kemungkinan lainnya adalah sebagai berikut :
Penyebab Perbaikan
Idle air bleed tersumbat Bersihkan
Cuk menutup Periksa dan betulkan
Saringan udara tersumbat Bersihkan/ganti
Fast idle terlalu rendah Tinggikan setelannya
Jarum penyetel campuran beralur Ganti
3. Akselerasi mesin terlambat
Gangguan pada sistem akselerasi ini dapat dirasakan apabila pedal gas ditekan mendadak, peningkatan putaran mesin tidak terjadi secara responsif. Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut :
Penyebab Perbaikan
Pompa akselerasi rusak Ganti
Check valve kotor Bersihkan
Saluran sistem akselerasi kotor Bersihkan
Tuas bengkok atau longgar Perbaiki
Setelan penggerak tidak tepat Setel kembali
PPPPTK BMTI Bandung 24 4. Gangguan pada saat kecepatan tinggi
Gangguan ini biasanya dalam bentuk campuran miskin atau kaya ketika kendaraan menjelajah di jalan raya. Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut :
Campuran miskin
Penyebab Perbaikan
Posisi pelampung rendah Setel kembali
Volume dan tekanan pompa rendah Periksa atau ganti pompa
Main jet kecil atau kotor Bersihkan atau ganti
Kebocoran gasket karburator Periksa atau ganti
Campuran kaya
Penyebab Perbaikan
Posisi pelampung tinggi Setel kembali
Saringan udara tersumbat Bersihkan atau ganti
Main jet besar Ganti yang sesuai
Cuk menutup Periksa dan perbaiki
5. Tenaga puncak mesin rendah
Gangguan sistem tenaga mesin dapat membatasi kekuatan mesin terutama ketika kendaraan dibebani. Kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut :
Campuran miskin
Penyebab Perbaikan
Katup tenaga (power valve) rusak Periksa atau ganti
Setelan tuas gas tidak tepat Setel kembali
Saringan udara tersumbat Bersihkan atau ganti
Cuk menutup periksa dan setel
Posisi pelampung tinggi atau rendah setel
c. Rangkuman 3
1. Selama penyimpanan bensin dalam tangki proses pengembunan dan kondensasi uap air dapat terjadi. Air yang terkandung dalam bensin menimbulkan gangguan sistem operasi mesin dan menimbulkan karat.
2. Saluran ventilasi berfungsi menyeimbangkan tekanan dalam tangki dengan udara luar. Saluran ventilasi tersumbat akan sangat mengganggu aliran bensin.
3. Pompa bensin bocor
Pada suatu ketika membran sobek, sehingga bensin dalam ruang tekan pompa dapat merembes ke ruang karter. Bensin yang masuk ke ruang karter melalui membran yang sobek menjadikan oli mesin encer dan tinggi oli naik.
4. Mendiagnosa gangguan karburator cobalah berusaha sistem mana dari karburator yang kurang berfungsi. Sebagai contoh jika mesin tidak normal hanya pada putaran stasioner, amatilah fungsi sistem idle dan sistem kecepatan rendah pertama kali.
5. Karburator banjir dapat diakibatkan oleh : Setelan pelampung terlalu tinggi, Katup jarum kotor, Pelampung bengkok.
6. Putaran stasioner kasar dapat diakibatkan oleh : Idle air bleed tersumbat, Cuk menutup, Saringan udara tersumbat, fast idle terlalu rendah, Jarum penyetel campuran beralur.
7. Akselerasi mesin terlambat dapat diakibatkan oleh : Pompa akselerasi rusak, check valve kotor, Saluran sistem akselerasi kotor, Tuas bengkok atau longgar, Setelan penggerak tidak tepat.
8. Gangguan campuran miskin pada saat kecepatan tinggi dapat diakibatkan oleh : Posisi pelampung rendah, volume dan tekanan pompa rendah, main jet kecil atau kotor, kebocoran gasket karburator.
9. Gangguan campuran kaya pada saat kecepatan tinggi dapat diakibatkan oleh : Posisi pelampung tinggi, Saringan udara tersumbat, main jet besar, Cuk menutup. 10. Tenaga puncak mesin rendah dapat diakibatkan oleh : Katup tenaga (Power valve) rusak, Setelan tuas gas tidak tepat, Saringan udara tersumbat, Cuk menutup, Posisi pelampung tinggi atau rendah, Kebocoran udara pada gasket
d. Tugas 3
1. Lakukan penyetelan pada putaran idle dan uji performansi karburator pada putaran menengah, putaran tinggi dan ketika diakselerasi.
e. Tes Formatif 3
1. Jelaskan bagaimana dalam tangki bensin bisa terdapat air 2. Jelaskan fungsi saluran ventilasi pada tangki bensin.
3. Jelaskan apa akibatnya jika membran pada pompa bensin mekanik bocor. 4. Jelaskan penyebab gangguan karburator banjir.
PPPPTK BMTI Bandung 26 f. Lembar Jawaban Tes Formatif 3
1. Selama penyimpanan bensin di dalam tangki dapat terjadi proses pengembunan dan kondensasi uap air.
2. Saluran ventilasi berfungsi menyeimbangkan tekanan dalam tangki dengan udara luar.
3. Bensin dalam ruang tekan pompa dapat merembes ke ruang karter. Bensin yang
masuk ke ruang karter melalui membran yang sobek menjadikan oli mesin encer dan tinggi oli naik.
4.
Setelan pelampung terlalu tinggi
Katup jarum kotor
Pelampung bengkok
5.
Idle air bleed tersumbat
Cuk menutup
Saringan udar tersumbat
Fast idle terlalu rendah
Jarum penyetel campuran beralur
g. Lembar Kerja 3
1. Prosedur Umum Pembongkaran Komponen
Ketika membongkar komponen sistem bahan bakar ikutilah petunjuk rinci yang terdapat dalam buku manual. Gunakan cara-cara yang benar ketika menggunakan alat terutama jika harus memakai alat khusus.
Selama pembongkaran susunlah setiap komponen jika perlu tandai agar tidak tertukar. Menangani pekerjaan pembongkaran secara umum meliputi :
Pembersihan komponen
Pemeriksaan keausan atau kerusakan
Penggantian komponen dan
Penyetelan
2. Prosedur Umum Pemasangan Komponen
Pemasangan komponen harus dilakukan dengan teliti dan jangan tergesa-gesa agar terhindar dari kesalahan. Ikutilah petunjuk yang tertera dalam buku manual dan mintalah bantuan Instruktor untuk menjelaskan segala hal yang masih Anda ragukan.
BAB III. EVALUASI
A. Evaluasi1. Jelaskan fungsi saluran ventilasi pada tangki bensin. 2. Jelaskan penyebab gangguan karburator banjir. 3. Jelaskan penyebab putaran stasioner kasar. 4. Jelaskan fungsi fuel cut off solenoid .
5. Ketika pedal gas ditekan tiba-tiba, maka bensin akan bertambah melalui ... (pilih salah satu jawaban di bawah)
a. Main nozzle b. Idle port c. Power valve d. Pump jet
6. Jelaskan prosedur umum menangani pembongkaran.
7. Jelaskan cara kerja sistem/sirkuit tenaga
B. Kunci Jawaban
1. Saluran ventilasi berfungsi menyeimbangkan tekanan dalam tangki dengan udara luar.
2.
Setelan pelampung terlalu tinggi
Katup jarum kotor
Pelampung bengkok
3.
Idle air bleed tersumbat
Cuk menutup
Saringan udar tersumbat
Fast idle terlalu rendah
Jarum penyetel campuran beralur
4. Menghentikan suplai bahan bakar ke saluran kecepatan rendah (idle dan slow port) di karburator.
5. Pump jet. 6.
Pembersihan komponen
Pemeriksaan keausan atau kerusakan
Penggantian komponen dan
Penyetelan
7. Jika beban mesin bertambah, maka kevakuman intake manifold tidak mampu melawan tegangan pegas akan mendorong power piston ke bawah menekan dan membuka power valve, sehingga sirkuit tenaga bekerja menyalurkan tambahan pasokan bensin.
PPPPTK BMTI Bandung 28
BAB IV. PENUTUP
RINGKASAN PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
Gunakan tabel berikut untuk mengukur apakah Anda telah menguasai pokok-pokok pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menguasai kompetensi sistem bahan bakar bensin.
Pokok-pokok Pengetahuan dan
Keterampilan
Kriteria Unjuk Kerja Ya Tidak Perlu
Latihan Lanjutan Fungsi dan konstruksi sistem
bahan bakar bensin
Fungsi sistem dapat dijelaskan sesuai modul Fungsi setiap komponen dapat dijelaskan sesuai modul
Cara kerja komponen sistem bahan bakar bensin
Cara kerja setiap komponen dapat dijelaskan dengan benar sesuai modul
Perawatan dan Perbaikan komponen sistem bahan bakar bensin
Perbaikan sistem bahan bakar bensin diselesaikan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya. Informasi yang benar di-akses dari spesifikasi
pabrik dan dipahami.
Sistem bahan bakar dan komponen-komponennya diperbaiki, diganti dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap kendaraan/sistem. Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil
perbaikan.
Seluruh kegiatan pelepasan/ penggantian komponen dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan.
LEMBAR PENILAIAN
Modul : Sistem Bahan Bakar Bensin
Nama Peserta Pelatihan :
Nama Penilai :
Peserta yang Dinilai : Kompeten
Kompetensi yang dicapai :
Umpan balik untuk Peserta :
Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan –alasan mengambil keputusan.
Tanda tangan Penilai :
Tanggal : Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian
dan alasan mengambil keputusan tersebut.
Tanda tangan Peserta Pelatihan :
PPPPTK BMTI Bandung 30
DAFTAR PUSTAKA
Anglin, Donald L and Crouse, William H,. Automotive Emission Control, Second Edition, New York 1977.
Fundamentals of Service (FOS). Engines, John Deere & Company, U.S.A 1991.
PT. Toyota Astra Motor, Emission Control System, Step 2 Training Manual Vol.4. 1992 PT. Toyota Astra Motor, New Step 1, Training Manual. 1995