BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah adalah uraian keseluruhan bagaimana sistem yang berjalan saat ini baik dilihat dari analisis fungsional dan analisis nonfungsional yang terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user yang terlibat.
3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas. Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan
Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM). Hingga pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 51 tahun 2011 tanggal 13 Desember 2011, bentuk badan hukum Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat Pegadaian semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Beberapa layanan syariah yang diberikan kepada masyarakat antara lain:
a. Rahn
Merupakan produk gadai berprinsip syariah yang menerima barang gadai berupa perhiasan emas, berlian, peralatan elektronik atau kendaraan. Namun untuk UPS hanya menerima barang jaminan berupa perhiasan emas dan berlian dikarenakan tempat penyimpanan yang terbatas.
Berikut komponen-komponen dalam perhitugnan gadai perhiasan emas: 1. Waktu gadai
Biaya Gadai di pegadaian syariah ini, perhitungan gadainya dihitung per 10 hari dalam masa pinjaman. Jadi biaya gadai yang dikenakan oleh Pegadaian Syariah dari hari 1, 2, 3, sampai dengan hari 10 adalah sama nilainya. Jika sudah memasuki hari 11 makan biaya gadai sudah bertambah dan begitu seterusnya.
2. Masa penitipan
Pada waktu kita mengadaikan emas di pegadaian syariah, maka penitipan barang gadai adalah 4 bulan. Jadi kita dapat memperpanjang waktu gadai emas tersebut setiap 4 bulan dan tentunya membayar biasa sewa selama 4 bulan tersebut bila kita belum punya uang untuk menebus emas yang kita gadaikan. Selain itu kita juga bisa melakukan cicilan atas pinjaman tersebut sehingga jumlah pinjaman jadi berkurang.
3. Biaya administrasi
Biaya administrasi yang dikenakan tergantung dari nilai pinjaman sebagai berikut:
Tabel 1: Biaya Administrasi Gadai
No Uang Pinjaman Biaya Administrasi
1 50.000-500.000 2.000
2 550.000-1.000.000 8.000
Tabel 1: Biaya Administrasi Gadai (lanjutan) No Uang Pinjaman Biaya Administrasi
4 2.550.000-5.000.000 25.000
5 5.100.000-10.000.000 40.000
6 10.100.000-15.000.000 60.000
7 15.100.000-20.000.000 80.000
8 20.100.000 ke atas 100.000
4. Taksiran dan biaya penitipan
Untuk nilai peminjaman di pegadaian syariah nilainya adalah 92 % dari nlai taksiran. Jadi bila emas ditaksir pegadaian syariah bernilai Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) maka nilai maksimal uang yang bisa dipinjam adalah Rp 920.000. 5. Biaya penitipan (ijarah)
Untuk biaya penitipan pegadaian syariah memakai rumus perkalian sebagai berikut:
Nilai 71 merupakan ketentuan dari Pegadaian Syariah. taksiran
Biaya penitipan = x 71 10.000
6. Diskon biaya penitipan
Nasabah juga diberikan diskon dari biaya penitipan jika nasabah tidak mengambil pinjaman dengan nilai maksimal (92% dari taksiran).
Tabel 2: Diskon Biaya Penitipan
No Pinjaman Diskon biaya penitipan 1 ≥ 85% 0% 2 80% - 84% 7% 3 75%-79% 14% 4 70%-74% 20% 5 65%-69% 26% 6 60%-64% 32% 7 55%-59% 38% 8 50%-54% 44% 9 45%-49% 50% 10 40%-44% 56% 11 35%-39% 61% 12 30%-34% 66% 13 25%-29% 71% 14 20%-24% 76% 15 15%-19% 81% 16 10%-14% 75% 17 < 10% 80%
7. Rumus pelunasan/ penebusan gadai emas:
Contoh nasabah mengadaikan emas dengan nilai taksiran Rp 5.000.000, nasabah meminjam Rp 4.000.000, lama penitipan 31 hari maka
Pinjaman maksimal = 92% x Rp 5.000.000 = Rp 4.600.000;
Biaya penitipan per 10 hari = (Rp 5.000.000 / 10000) x 71 = Rp 35.500; Diskon biaya penitipan = (Rp 4.000.000/ Rp 5.000.000) x 100% = 80%, sehingga diskon biaya penitipan setiap 10 hari sebesar 7 %;
Diskon biaya penitipan = Rp 35.500 x 4 x 7% = Rp 9.940;
Biaya penitipan setelah diskon = (Rp 35.500 x 4) – Rp 9.900 = Rp 132.100 Total pelunasan = Rp 4.000.000 + Rp 132.100 = Rp 4.132.100
8. Rumus perpanjang gadai emas:
Sesuai dengan kasus nasabah diatas dengan meminjam Rp 4.000.000 maka biaya administrasi yang dibebankan sebesar Rp 25.000, sehingga
Total perpanjang = Rp 25.000 + Rp 132.100 = Rp 157.100
Total Pelunasan = pinjaman + biaya penitipan setelah diskon
b. Arrum
Merupakan skema pinjaman dengan sistem syariah bagi pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan usaha dengan sistem pengembalian secara angsuran, menggunakan jaminan BPKB mobil atau motor yang dimilikinya.
c. Amanah
Merupakan sistem pemberian pembiayaan kepada masyarakat yang berpenghasilan tetap guna memiliki motor atau mobil. Pembiayaan yang diberikan dalam jangka waktu tertentu yang pengembaliannya dilakukan secara angsuran. d. Mulia
Memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui penjualan logam mulia secara tunai atau angsuran sampai 3 tahun. Tersedia dalam berbagai pilihan, mulai dari 5 gr, 10 gr, 25 gr, 50 gr, 100 gr, 250 gr, 1 kilogram.
3.1.2 Sistem Lama
Dalam menjalankan tugas operasionalnya unit terkecil pada PT Pegadaian memberikan layanan kepada masyarakat hanya berupa layanan Rahn dan Mulia. Hal ini dikarenakan keterbatasan sumberdaya manusia dan tempat penyimpanan pada unit ini yang relatif terbatas. Berikut ini beberapa prosedur pelayanan unit pelayanan. 1. Prosedur pelayanan Rahn sebagai berikut:
a. Nasabah datang ke unit pelayanan syariah dengan membawa perhiasan yang akan digadaikan, ktp asli beserta fotokopi ktp.
b. Nasabah mengisi formulir yang berisi data diri, keterangan barang yang diserahkan, tujuan pinjaman, jumlah pinjaman;
c. Petugas akan menaksir nilai perhiasan yang digadaikan, jika nilai perhiasan sesuai dengan pinjaman yang diinginkan, maka pinjaman diproses. Jika tidak, akan dikembali lagi ke nasabah;
d. Petugas memasukan data nasabah ke sistem pegadaian. Sistem ini belum terhubungan dengan sistem yang ada di cabang maupun pusat (stand alone); e. Kasir memberikan surat gadai dan uang pinjaman kepada nasabah. Surat gadai
berisi data diri nasabah, no surat gadai, informasi rincian perhiasan yang digadaikan, nilai taksiran perhiasan, jumlah uang pinjaman, tanggal kredit, tanggal jatuh tempo penebusan, tanggal lelang, akad rahn dan akad ijaroh;
2. Prosedur penebusan barang gadai sebagai berikut:
a. Nasabah membuat janji kedatangan maksimal satu hari sebelum akan menebus barang melalui telepon atau sms;
b. Petugas akan mempersiapkan barang yang akan ditebus;
c. Nasabah datang pada hari sesuai dengan perjanjian dengan membawa surat gadai dan ktp asli;
d. Nasabah datang ke loket kasir, menyerahkan surat gadai dan ktp asli kepada kasir.
e. Kasir akan memberikan informasi biaya yang harus dilunasi. Setelah menerima uang pelunasan dari nasabah, petugas kasir baru memproses pelunasan dan
mencetak struk pelunasan yang berisi rincian berapa hari gadai dan rincian biaya pelunasan.
f. Petugas akan mengeluarkan barang jaminan milik nasabah sesuai dengan no surat gadai. Dan diserahkan ke nasabah.
3. Prosedur pelayanan Mulia sebagai berikut:
a. Petugas memberikan informasi harga logam mulia pada hari ini; b. Nasabah mengisi formulir data diri;
c. Nasabah memilih berat logam mulia dan berapa lama angsuran (3 bulan, 6 bulan, 12 bulan);
d. Nasabah memberikan uang muka sesuai dengan perhitungan; e. Petugas memproses akad mulia;
f. Logam mulia dapat diberikan setelah angsuran telah selesai dilunasi.
4. Prosedur lelang perhiasan sebagai berikut:
a. Petugas memberitahukan kepada nasabah melalui surat ataupun telepon perihal barang yang gadai akan memasuki masa jatuh tempo;
b. Jika pada sampai batas masa lelang nasabah belum juga menebus barangnya, maka barang akan dilelang;
c. Barang-barang dilelang akan diumumkan kepada masyarakat umum di kantor cabang;
3.1.3 Kelemahan Sistem Lama
Setelah mendalami masing-masing prosedur sistem yang berjalan sekarang, dapat diambil beberapa kelemahan pada sistem tersebut diantaranya:
a. Pimpinan cabang tidak dapat memonitoring dan mengawasi secara langsung kinerja unit pelayanan syariah secara langsung, karena sistem yang berjalan pada unit masih berdiri sendiri (stand alone);
b. Nasabah lupa tanggal jatuh tempo penebusan karena bukti gadai tidak selalu dibawa serta;
c. Biaya penebusan perhiasan baru dapat diketahui setelah nasabah datang ke unit sedangkan setiap nasabah tidak selalu membawa uang tunai lebih dari biaya penebusan;
d. Nasabah pindah alamat surat dan mengganti nomor telepon tanpa memberitahukan kepada petugas unit sehingga petugas kesulitan untuk mengingatkan nasabah terhadap perhiasannya yang telah memasuki masa lelang;
3.2. Sistem yang Diusulkan
Dilihat dari beberapa kelemahan sistem yang lama, maka diusulkan beberapa solusi sebagai berikut:
a. Diperlukan aplikasi mobile untuk memonitoring status perhiasan yang tergadaikan, membuat janji hari penebusan, mengetahui total biaya penebusan perhiasan. Sehingga nasabah dapat mengetahui tentang informasi perhiasan yang
digadaikannya secara mandiri dimana saja, kapan saja menggunakan perangkat mobile. Aplikasi mobile ini akan dikembangkan menggunakan platform Android; b. Diperlukan sistem monitoring secara online menggunakan aplikasi berbasis web
yang digunakan untuk memasukan data setiap terjadi pelayanan kepada nasabah. Sehingga pimpinan cabang dapat mengetahui kinerja Unit Pelayanan Syariah secara langsung pada saat itu juga tanpa perlu menunggu laporan pada tiap jam kerja berakhir.
3.3. Rancangan Aplikasi
Dalam perancangan suatu aplikasi langkah yang perlu dilakukan diantaranya adalah perancangan aplikasi. Pada subbab ini akan dibahas bagaimana perancangan aplikasi yang akan dibangun.
3.3.1. Deskripsi Umum Aplikasi
Aplikasi ini membantu nasabah dalam hal memonitoring secara mandiri status perhiasan yang digadaikan melalui perangkat elektronik yang bersistem operasi android. Selain itu nasabah dalam membuat janji penebusan perhiasan gadai dan melakukan simulasi pembayaran penebusan, perpanjang maunpun pencicilan.
Petugas unit pelayanan syariah menggunakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk mengelola data nasabah, mengelola data gadai dan memonitor janji yang dibuat oleh nasabah.
Gambar 1: Perancangan Aplikasi Pegadaian Syariah Mobile
3.3.2. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) aplikasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor degnan aplikasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah aplikasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
3.3.2.1. Definisi Aktor
Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor pada aplikasi Pegadaian Syariah Mobile.
Tabel 3: Definisi Aktor
No Aktor Deskripsi
1 Nasabah Orang yang telah menggadaikan perhiasannya dan memiliki hak akses memonitor status perhiasannya. 2 Pimpinan
cabang
Orang yang memonitor kinerja Unit Pembantu Cabang
3 Petugas upc Orang yang bertugas dan memiliki hak akses untuk melakukan operasi pengelolaan data nasabah, dan proses data gadai
3.3.2.2. Definisi Use Case
Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case pada aplikasi Pegadaian Syariah mobile.
Tabel 4: Definisi Use Case
No Use case Deskripsi
1. Login Merupakan proses pengecekan hak akses siapa yang berhak mengakses proses pengelolaan data nasabah, proses data gadai yang dalam kasus ini adalah petugas upc, login wajib untuk fungsi-fungsi yang berkaitan dengan akses pengubahan ke basis data, oleh karena itu fungsi-fungsi yang melakukan perubahan basis data
Tabel 3: Definisi Use Case (lanjutan)
No Use case Deskripsi
harus mengecek validasi user yang mengakses fungsi-fungsi ini
2. Mengelola data nasabah
Mengelola data nasabah merupakan proses generalisasi yang meliputi tiga buah proses pengelolaan data nasabah yaitu memasukkan data nasabah, mengubah data nasabah, dan menghapus data nasabah.
3. Mengelola data gadai
Mengelola data gadai merupakan proses generalisasi yang meliputi uda buah proses pengelolaan data gadai yaitu memasukan data gadai, dan mengubah data gadai. 4. Monitoring
kinerja
Melihat laporan real time kinerja pada Unit Pembantu Cabang
5. Melihat data gadai
Melihat data gadai secara mandiri bagi nasabah
6. Membuat janji penebusan
Membuat janji waktu penebusan kepada petugas
7. Simulasi Gadai
3.3.2.3. Diagram Use Case
Berikut adalah diagram use case dari aplikasi Pegadaian Syariah Mobile:
Gambar 9: Use Case Aplikasi Pegadaian Syariah Mobile Login User Petugas Nasabah Pimpinan << include >> << include >> << include >> << include >> << include >> << include >> Mengelola data Nasabah Mengelola data Gadai Simulasi Gadai Melihat Data Gadai Membuat Janji Penebusan Melihat Janji Penebusan Monitoring Kinerja
3.3.2.4. Skenario Use Case
Berikut adalah skenario jalannya masing-masing use case yang telah didefinisikan sebelumnya.
Tabel 5: Skenario Use Case Mengelola Data Nasabah Nama Use Case Mengelola Data Nasabah
Aktor Petugas
Deskripsi Petugas menginput, mengedit dan menghapus data nasabah
Pra Kondisi Menerima form data nasabah
Tindakan Petugas mengecek data nasabah yang sudah terdaftar dan menginput data nasabah baru, melakukan edit data jika terdapat ada berubah data
Post Kondisi -
Tabel 6: Skenario Use Case Mengelola Data Gadai Nama Use Case Mengelola Data Gadai
Aktor Petugas
Deskripsi Petugas menginput dan mengupdate data gadai Pra Kondisi Menerima form gadai
Tindakan Petugas mengecek data gadai, menginput data gadai baru, mengupdate data gadai untuk cicil, perpanjang, atau tebus gadai
Post Kondisi -
Tabel 7: Skenario Use Case Melihat Data Gadai Nama Use Case Melihat Data Gadai
Aktor Nasabah
Deskripsi Nasabah melihat data gadai miliknya secara mandiri. Pra Kondisi Login ke Pegadaian Syariah Mobile
Tindakan Melihat status perhiasan yang digadaikan Post Kondisi -
Tabel 8: Skenario Use Case Membuat Janji Penebusan Nama Use Case Membuat Janji Penebusan
Aktor Nasabah
Deskripsi Membuat janji penebusan perhiasan yang digadaikan melalui aplikasi kepada petugas
Pra Kondisi Login ke Pegadaian Syariah Mobile
Tindakan Memasukan tanggal dan komentar pada form buat janji penebusan
Post Kondisi -
Tabel 9: Skenario Use Case Simulasi Gadai Nama Use Case Simulasi Gadai
Aktor Nasabah
Deskripsi Melakukan simulasi gadai perhiasan secara mobile Pra Kondisi Login ke Pegadaian Syariah Mobile
Tindakan Memasukan form isian simulasi gadai Post Kondisi Mendapatkan informasi hasil simulasi
Tabel 10: Skenario Use Case Monitoring Kinerja Nama Use Case Monitoring kinerja
Aktor Pimpinan cabang
Deskripsi Pimpinan dapat memonitor secara real time kinerja masing-masing unit cabang
Pra Kondisi Login ke Pegadaian Syariah Mobile
Tindakan Menampilkan laporan real time kinerja Unit Pembantu Cabang
3.3.3. Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur aplikasi dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun aplikasi. Berikut ini class diagram pada aplikasi Pegadaian Syariah Mobile.
Tabel 11: Keterangan Class Diagram
Nama Kelas Keterangan
Main Merupakan kelas main yang juga merangkap sebagai kelas y ang menangani tampilan
Login Merupakan kelas proses yang diambil dari pendefinisian use case login
MengelolaNasabah Merupakan kelas proses yang diambil dari pendefinisian use case Mengelola Data Nasabah
MengelolaGadai Merupakan kelas proses yang diambil dari pendefinisian use case Mengelola Data Gadai
Tnasabah Merupakan kelas data yang digunakan untuk menyimpan hasil data dari tabel Tnasabah
Tgadai Merupakan kelas data yang digunakan untuk menyimpan hasil data dari tabel Tgadai
KoneksiBasisData Merupakan kelas utilitas untuk koneksi ke basis data dan melakukan query
3.3.4. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas aplikasi bukan apa yang dilakukan aktor.(Rosa, Shalahuddin, 2011)
Gambar 3: Activity Diagram Nasabah Melakukan Gadai Tabel 12: Keterangan Activity Diagram Nasabah Melakukan Gadai
Nama Activity Diagram
Nasabah Melakukan Gadai
Deskripsi Mulai
Sisi Nasabah:
Menggadaikan emas/ perhiasan.
Sisi Petugas:
Mengecek data nasabah dan memasukan data nasabah baru;
Tabel 12: Keterangan activity diagram nasabah melakukan gadai (lanjutan) Nama Activity
Diagram
Nasabah Melakukan Gadai Deskripsi Sisi Petugas:
Memasukan data gadai perhiasan nasabah; Memberikan pinjaman.
Sisi Nasabah:
Menerima pinjaman.
Pimpinan:
Monitoring kinerja
Tabel 13: Nasabah Melakukan Janji Penebusan Nama Activity
Diagram
Nasabah Melakukan Janji Penebusan
Deskripsi Mulai
Sisi Nasabah:
Melihat data gadai;
Membuat janji penebusan.
Sisi Petugas:
Melihat janji penebusan; Mempersiapkan barang gadai.
Sisi Nasabah:
Menebus barang gadai
3.3.5. Sequence Diagram
Sequence Diagram menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram ini maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki class yang diinstansiasi menjadi objek itu.(Rosa, Shalahuddin,2011)
Berikut adalah Sequence Diagram dari aplikasi Pegadaian Syariah Mobile: a. Sequence Diagram Login
Gambar 5: Sequence Diagram Login
Tabel 14: Deskripsi Sequence Diagram Login Nama Sequence
Diagram
Login
Aktor Petugas, Nasabah, Pimpinan
Deskripsi User mengakses aplikasi Pegadaian Syariah Mobile dengan cara login menggunakan username dan password yang telah diberikan
b. Sequence Diagram Memasukkan Data Nasabah
Gambar 6: Sequence Diagram Memasukkan Data Nasabah
Tabel 15: Deskripsi Sequence Diagram Memasukan Data Nasabah Nama Sequence
Diagram
Memasukan Data Nasabah
Aktor Petugas
Deskripsi Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab nasabah.
Akan ditampilkan daftar data nasabah dari database. Memilih link tambah nasabah untuk memunculkan form pengisian data nasabah baru.
Memasukan data nasabah.
Simpan untuk menyimpan data pada database. Akan ditampilkan daftar data nasabah.
c. Sequence Diagram Mengubah Data Nasabah
Gambar 7: Sequence Diagram Mengubah Data Nasabah Tabel 16: Deskripsi Sequence Diagram Mengubah Data Nasabah
Nama Sequence Diagram
Mengubah Data Nasabah
Aktor Petugas
Deskripsi Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab nasabah.
Akan ditampilkan daftar data nasabah dari database. Memilih nasabah dan mengklik link edit nasabah. Mengupdate data nasabah pada from edit.
Simpan untuk mengupdate data pada database. Akan ditampilkan daftar data nasabah.
d. Sequence Diagram Menghapus Data Nasabah
Gambar 8: Sequence Diagram Menghapus Data Nasabah Tabel 17: Deskripsi Sequence Diagram Menghapus Data Nasabah
Nama Sequence Diagram
Menghapus Data Nasabah
Aktor Petugas
Deskripsi Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab nasabah.
Akan ditampilkan daftar data nasabah dari database. Memilih nasabah dan mengklik link hapus nasabah. Muncul from konfirmasi, klik tombol ok untuk menghapus data atau tombol batal untuk membatalkan.
e. Sequence Diagram Memasukkan Data Gadai
Gambar 9: Sequence Diagram Memasukkan Data Gadai
Tabel 18: Deskripsi Sequence Diagram Memasukkan Data Gadai Nama Sequence
Diagram
Memasukan Data Gadai
Aktor Petugas
Deskripsi Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab gadai.
Akan ditampilkan daftar gadai dari database.
Memilih link tambah gadai untuk memunculkan form pengisian data gadai baru.
Memasukan data nasabah.
Simpan untuk menyimpan data pada database. Akan ditampilkan daftar data gadai.
f. Sequence Diagram Mengubah Data Gadai
Gambar 10: Sequence Diagram Mengubah Data Gadai Tabel 19: Deskripsi Sequence Diagram Mengubah Data Gadai
Nama Sequence Diagram
Mengubah Data Gadai
Aktor Petugas
Deskripsi Setelah berhasil login, petugas akan memilih tab gadai.
Akan ditampilkan daftar data gadai dari database. Memilih nasabah dan mengklik link edit gadai. Mengupdate data gadai pada from edit.
Simpan untuk mengupdate data pada database. Akan ditampilkan daftar data gadai.
g. Sequence Diagram Monitoring Kinerja
Gambar 11: Sequence Diagram Monitoring Kinerja
Tabel 20: Deskripsi Sequence Diagram Monitoring Kinerja Nama Sequence
Diagram
Monitoring Kinerja
Aktor Pimpinan
Deskripsi Setelah berhasil login akan ditambilkan ringkasan laporan kinerja dari masing-masing unit.
h. Sequence Diagram Simulasi gadai
Gambar 12: Sequence Diagram Simulasi gadai
Tabel 21: Deskripsi Sequence Diagram Simulasi gadai Nama Sequence
Diagram
Simulasi gadai
Aktor Nasabah
Deskripsi Setelah berhasil login, memilih tab simulasi gadai. Mengisi form simulasi, klik hitung untuk melakukan simulasi.
i. Sequence Diagram Membuat Janji Penebusan
Gambar 13: Sequence Diagram Membuat Janji Penebusan
Tabel 22: Deskripsi Sequence Diagram Membuat Janji Penebusan Nama Sequence
Diagram
Membuat Janji Penebusan
Aktor Nasabah
Deskripsi Setelah berhasil login, ditampilkan perhiasan yang digadaikan.
Memilih perhiasan, klik tombol janji penebusan. Mengisikan tanggal penebusan dan pesan. Simpan untuk mengirimkan janji ke petugas.
3.4. Rancangan Basis Data
Perancangan data merupakan penjelasan hasil perancangan basis data yang meliputi Conceptual DataModel dan deskripsi tabel.
3.4.1. Conceptual Data Model
Gambar 14: Conceptual Data Model
Keterangan gambar 3.14 adalah sebagai berikut:
Keterhubungan antar tabel untuk penyimpanan data nasabah, data gadai, dan perjanjian nasabah kepada petugas untuk menebus perhiasan saling berkaitan untuk memaksimalkan kecepatan dalam layanan data. Dalam aplikasi ini terdapat 5 tabel yaitu t_nasabah sebagai tempat penyimpanan data nasabah, t_gadai sebagai tempat penyimpanan transaksi gadai setiap nasabah, t_cicil sebagai tempat penyimpanan data penyicilan pinjaman, t_janji sebagai tempat penyimpanan data perjanjian waktu
penebusan nasabah kepada petugas, t_login sebagai tempat penyimpanan login pengguna aplikasi.
3.4.2. Deskripsi tabel
Berikut deskripsi dari masing-masing tabel: Tabel 23: Tabel t_nasabah
No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_nasabah integer 7 Primary key (contoh:1)
2 id_upc integer 2 Foreign key dari tabel upc (contoh: 2)
2 nama varchar 30 Nama nasabah (contoh: Hasanuddin) 3 no_identitas integer 30 Nomor ktp nasabah (contoh: 5898
37479 93894 840484)
4 alamat text Alamat nasabah (contoh: komplek
maharta blok c no 55)
5 no_telp varchar 11 Nomor telepon nasabah (contoh: 02190383938)
6 no_hp varchar 15 Nomor ponsel nasabah (contoh: 0857836483748)
Tabel 24: Tabel t_gadai
No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_gadai integer 7 Primary key (contoh:1)
2 id_nasabah integer 7 Foreign key dari tabel nasabah (contoh:2)
3 nama_brg text Nama perhiasan gadai (contoh:
emas 25 gr, 22 karat)
5 taksiran integer 15 Nilai taksiran perhiasan (contoh: 2500000)
4 pinjaman integer 15 Nilai pinjaman nasabah (contoh: 2000000)
5 tgl_gadai datetime Tanggal nasabah melakukan gadai (contoh: 2013-01-04 14:09:34)
6 tgl_tebus datetime Tanggal nasabah melakukan
penebusan (contoh: 2013-01-04 14:09:34)
7 tgl_lelang datetime Tanggal perhiasan nasabah
dilelang (contoh: 2013-01-04 14:09:34)
Tabel 25: Tabel t_aktivitas_gadai
No Nama_field Tipe Lebar Keterangan
1 id_akt integer 7 Primary key (contoh:1)
2 id_gadai integer 7 Foreign key dari tabel gadai (contoh:2)
3 jml integer 15 Jumlah uang yang dibayarkan
(contoh: 1000000)
4 tgl Datetime Tanggal nasabah melakukan
pencicilan atau tambah modal (contoh: 2013-01-04 14:09:34)
5 status Int 1 Status yang menandakan nasabah
melakukan aktiviatas gadai, 1 untuk cicil atau 2 untuk tambah modal
Tabel 26: Table t_janji
No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_janji integer 7 Primary key (contoh:1)
2 id_gadai integer 7 Foreign key dari tabel gadai (contoh:2)
3 tgl_janji Date Time
stamp
Tanggal nasabah melakukan janji penebusan (contoh: 2012-12-20)
Tabel 23 : Table t_janji (lanjutan) No Nama_field Tipe Lebar Keterangan
4 Status Integer 1 Status aktivitas gadai, status 1 untuk mencicil, statu 2 untuk tambah modal
Tabel 27: Tabel t_login
No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_login integer 7 Primary key (contoh:1)
2 id_nasabah integer 7 Foreign key dari nasabah
(contoh:2)
3 nip integer 4 Foreign key dari tabel pegawai
(contoh: 9389)
3 usrnm varchar 12 Username pengguna aplikasi
(contoh: husnaini)
4 pswd Password 125 Password pengguna aplikasi
(contoh: hus0908)
5 akses integer 1 Pembeda akses pada setiap user (contoh : 2)
Tabel 28: Tabel t_pegawai
No Nama_field Tipe Lebar Keterangan
1 nip integer 4 Primary key (contoh: 9835)
2 nama varchar 50 Nama pegawai (contoh: Johan
Budiman)
3 jns_klmn integer 1 Jenis kelamin pegawai (contoh : 0 untuk wanita, 1 untuk laki-laki)
3 gol varchar 2 Derajat golongan pegawai
(contoh: 2C)
4 alamat text Alamat pegawai (contoh:
Perumahan Puri Kartika Blok C N0.17)
5 no_hp varchar 15 Nomor handphone pegawai
(contoh: 081283389448)
Tabel 29: Tabel t_upc
No Nama_field Tipe Lebar Keterangan
1 id_upc integer 2 Primary key (contoh:1)
2 nama_upc varchar 30 Nama upc (contoh: UPC Syariah Karang Tengah)
3 alamat varchar 50 Alamat upc (contoh: Jl Raden Saleh No 7, Ciledug)
Tabel 26: Tabel t_upc (lanjutan) No Nama_field Tipe Lebar Keterangan
4 no_telp integer 10 Nomor telepon upc (contoh: 021 93949499)
Tabel 30: Tabel t_tugas
No Nama_field Tipe Lebar Keterangan 1 id_tugas integer 7 Primary key (contoh:1)
2 nip integer 4 Foreign key dari tabel pegawai
(contoh: 9382)
3 id_upc integer 2 Foreign key dari tabel upc
(contoh: 2)
3 dari date Tanggal mulai bertugas di upc
(contoh: 2013-02-12)
4 sampai date Tanggal selesai bertugas di upc
3.5. Rancangan Antar Muka Aplikasi Mobile
a. Antar muka login aplikasi Pegadaian Syariah Mobile
Gambar 15: Perancangan antar muka login aplikasi Pegadaian Syariah mobile Keterangan gambar 21 adalah sebagai berikut:
Perancangan antar muka login aplikasi akan menampilkan masukan username dan password untuk validasi login.
b. Antar muka halaman untuk nasabah
Gambar 16: Perancangan antar muka untuk nasabah Keterangan gambar 22 adalah sebagai berikut:
Perancangan antar muka halaman untuk nasabah yang menampilkan daftar perhiasan yang digadaikan. Nasabah dapat memilih perhiasan yang digadaikan kemudian akan menampilkan data detail perhiasan tersebut.
c. Antar muka halaman form buat perjanjian penebusan
Gambar 17: Perancangan antar muka form buat janji penebusan Keterangan gambar 23 sebagai berikut:
Perancangan antar muka forum buat janji penebusan memiliki komponen berupa pilihan tanggal perhiasan akan ditebus dan input text pesan nasabah kepada petugas. Setelah memilih tombol submit akan menampilkan pesan janji penebusan telah disimpan dan jumlah biaya administrasi yang harus dibawa ketika penebusan.
d. Antar muka halaman monitoring kinerja
Gambar 18: Perancangan antar muka monitoring kinerja Keterangan gambar 24 adalah sebagai berikut:
Perancangan antar muka monitoring kinerja ini merupakan alat bantu bagi pimpinan cabang untuk memonitoring kinerja harian dan rekap bulanan tiap masing-masing unit yang berapa dibawah tanggungjawabnya.
3.6. Rancangan Antar Muka Aplikasi berbasis Web
Untuk melakukan pengelolaan data nasabah, data gadai, dan monitoring janji penebusan nasabah, petugas Unit Pelayanan Syariah menggunakan aplikasi berbasis web yang terhubungan dengan jaringan LAN maupun nirkabel untuk mengakses Web Server dan MySQL Server.
a. Antar muka login aplikai berbasis web
Gambar 19: Antar muka login aplikasi berbasis web Keterangan gambar 27 adalah sebagai berikut:
Perancangan antara muka login menampilkan username dan password untuk validasi login ke menu utama bagi petugas Unit Pelayanan Syariah.
b. Antar muka halaman utama bagi petugas
Gambar 20: Perancangan antar muka bagi petugas Keterangan gambar 28 adalah sebagai berikut:
Pada antar muka utama bagi petugas dirancang melakukan pengelolaan data nasabah, data gadai dan monitoring janji tebus perhiasan gadai.