• Tidak ada hasil yang ditemukan

market basket analysis swalayan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "market basket analysis swalayan"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS

PADA PERBAIKAN LAYOUT DALAM ASSOCIATION

RULES DI MINIMARKET ALFAMART JALAN DAMAI,

SLEMAN, YOGYAKARTA

Muhammad Havis Yusuf (10522287), Aryo Jati Kuncoro (105222304)

Praktikum Analisa Keputusan dan Data Mining Teknik Industri FTI UII

ABSTRAK

Nowadays, competition in the retail store bussiness is very tight so that necessary to determines a strategies in order to increase competitiveness, one of which is to determine the pattern of consumer behavior. Market basket analysis is one kind method to determine the pattern of consumer behavior, the market basket analysis can be seen buying patterns when customers buy products that are purchased at the same time so that the management can make changes of layout in the store that can increase the amount of sales of products less

desirable.From this research conducted in Alfamart minimarket on Jalan Damai, Ngaglik, Sleman obtained a

rule that consumers who make purchases at department 4 (personal care) and department 9 (drugs) then most likely will buy the product in 10 departments (household goods) with confidence value of 50%, support value of 3, and lift ratio of 5.

Kata Kunci: Layout, Market Basket Analysis, Support, Confidence, Lift Ratio.

PENDAHULUAN

Perkembangan usaha ritel atau pasar eceran yang begitu pesat, berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada dunia usaha saat ini. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era saat ini harus memiliki strategi perusahaan yang dapat memahami perilaku konsumen. Perusahaan yang baik adalah yang memahami betul siapa konsumennya dan bagaimana mereka berperilaku. Pemahaman mengenai siapa

konsumennya akan menuntun para pengusaha kepada keberhasilan. Di era sekarang ini

pertumbuhan pada sektor ritel menyebabkan semakin ketatnya persaingan yang terjadi antara para pengusaha ritel. Data satistik menyatakan bahwa angka pertumbuhan usaha ritel di Indonesia menempati urutan kedua se-Asia Pasifik dengan angka pertumbuhan 14-15 persen per tahun

Minimarket Alfamart merupakan salah satu toko ritel yang menjual berbagai kebutuhan pokok sehari-hari seperti makanan dan minuman, peralatan rumah tangga, kebutuhan pribadi, dan lain-lain. Alfamart saat ini banyak sekali terdapat di kota-kota bahkan hingga ke pelosok Indonesia, pada tahun 2010 terdapat lebih dari 3500 gerai Alfamart yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jumlah gerai yang banyak maka masyarakat dapat dengan mudah berbelanja di minimarket tersebut, sehingga diperlukan sebuah analisis perilaku konsumen yang dilakukan oleh pengusaha minimarket Alfamart untuk nantinya dapat merumuskan strategi bisnis yang berguna untuk meningkatkan profit/ keuntungan usaha ritel tersebut.

Dalam menyusun strategi bisnis tersebut pengusaha dapat melakukan analisis dengan mempelajari pola perilaku konsumen. Pola tersebut dapat diketahui dengan memanfaatkan data transaksi yang kemudian diolah untuk mendapatkan pola dari barang

(2)

positif bagi peningkatan kinerja proses bisnis tersebut yang berujung pada peningkatan keuntungan dari bisnis tersebut. Salah satu metode yang seringkali digunakan adalah metode asosiasi atau association rule. Data-data yang dihasilkan dari proses penjualan/ data transaksi diolah dengan association rule untuk mengetahui informasi keterkaitan pembelian

produk yang dilakukan oleh pembeli. Di dalam bidang usaha ritel metode association rule

ini lebih dikenal dengan istilah Analisa Keranjang Belanja atau Market Basket Analysis. Market Basket Analysis adalah suatu metodeanalisa atas perilaku konsumen secara spesifik dari suatu golongan / kelompok tertentu. Sumber data dari market basket analysis dapat bersumber dari daftar transaksi pelanggan, yaitu struk belanja pembelian suatu barang

oleh konsumen. Market basket analysis umumnya dimanfaatkan sebagai titik awal

pencarian pengetahuan dari suatu transaksi data ketika kita tidak mengetahui pola spesifik apa yang kita cari. Proses ini dapat menganalisis pola pembelian pelanggan dengan cara menemukan hubungan antara produk-produk yang berbeda yang dibeli oleh konsumen dalam keranjang belanjanya secara bersamaan dalam satu kali transaksi, sebagai contoh apabila pelanggan membeli roti dan susu maka biasanya ia juga membeli keju. Sehingga sebuah toko ritel dapat menggunakan informasi ini untuk nantinya dapat dimanfaatkan oleh pengusaha toko ritel tersebut untuk mengembangkan strategi pemasaran dengan melihat produk-produk mana saja yang kemungkinan dibeli secara bersamaan oleh konsumen dalam satu kali transaksi, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menata ulang

layout pada toko ritel.

Rumusan masalah

Rumusan masalah pada analisis ini adalah:

1. Bagaimana hubungan asosiatif yang terjadi antar item di minimarket Alfamart Jalan Damai ?

2. Bagaimanakah solusi permasalahan layout untuk penempatan produk pada minimarket

Alfamart Jalan Damai berdasarkan analisis AR-MBA ?

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi dan Konsep Market Basket Analysis

Market Basket Analysis merupakan salah satu metode atau teknik yang sering digunakan dan paling bermanfaat untuk lingkungan marketing. Tujuan dari Market Basket Analysis ini adalah untuk menentukan produk manakah yang pelanggan beli dalam waktu bersamaan, di mana nama dari metode ini diambil dari kebiasaan pelanggan menaruh barang mereka ke

keranjang atau kedalam daftar belanja (market basket). Dengan mengetahui produk

manakah yang dibeli secara bersamaan akan dapat sangat membantu pengusaha toko ataupun perusahaan lainnya. Sebuah toko juga dapat menggunakan informasi ini untuk menempatkan produk yang sering terjual secara bersamaan di dalam satu area atau kategori,

sehingga pengusaha toko dapat merubah layout dari toko mereka.

Definisi dan Konsep Association Rule

Association rule merupakan sebuah aturan tertentu atau rules yang menyatakan sebuah hubungan korelasi antara tingkat kemunculan beberapa atribut dalam sebuah

database. Association Rule adalah bentuk jika “kejadian sebelumnya” kemudian

“konsekuensinya”. (IF antecedent, THEN consequent). Bentuk umum dari association rules

(3)

membeli produk A dan C juga mempunyai kecenderungan untuk membeli produk B dan D.

Salah satu masalah dalam pencarian asoociation rule adalah sangat banyaknya

kemungkinan ditemukannya rules yang belum tentu merupakan rules yang baik dan dapat dipercaya Untuk mengetahui mana rule yang baik maka terdapat suatu parameter untuk menilai kualitas dari association rules yang akan dihasilkan, yaitu support, confidence, dan

improvement/ lift ratio (Firdhana, 2005). Bersamaan dengan perhitungan aturan support dan

confidence. Pola asosiasi menjadi salah satu fungsionalitas yang paling menarik dalam penggalian data (Kumar dan Wahidabanu, 2007)

Support dan Confidence

Support merupakan prosentase dari record-record yang mengandung kombinasi dari item dibandingkan dengan jumlah total dari record-record. Dengan kata lain support

merupakan probabilitas sebuah transaksi yang mengandung item A dan B dengan bentuk association rules adalah A->B, misalnya support item A dan B adalah sebesar 0,4 maka dapat dikatakan 40% dari total transaksi di database memuat item A dan B. Meskipun

begitu, support merupakan proses pengukuran kualitas association rule yang belum

komplit. Akan timbul pertanyaan apakah nilai support 40% dari sebuah kombinasi item A

dan B merupakan rule yang baik ? Hal ini mungkin mempunyai arti bahwa 40% dari semua

pelanggan membeli kedua item A dan B, dan tidak ada satupun yang membeli item B tanpa

membeli item A. Pada kasus tersebut nilai confidence sebesar 100% karena konsumen yang

membeli item A pasti juga akan membeli item B secara bersamaan. Sehingga confidence

dari sebuah association rule adalah support dari kombinasi atau keseluruhan dibagi dengan

support untuk kondisi ( if ).

Kedua nilai support dan confidence merupakan parameter yang digunakan untuk

menentukan apakah sebuah rule baik atau tidak. Akan tetapi, terdapat beberapa saat bahwa

kedua perhitungan tersebut menghasilkan rule yang tidak valid, meskipun keduanya

mempunyai nilai yang tinggi. Oleh karena itu ada satu parameter yang digunakan untuk mengetahui apakan rule tersebut valid atau tidak, parameter ini disebut Improvement/ Lift Ratio. Rule yang baik dan valid dapat dilihat dari nilai lift rationya yang berjumlah ≥ 1.

Algoritma apriori adalah suatu algoritma yang sudah sangat dikenal dalam

melakukan pencarian frequent itemset dengan menggunakan teknik association rule

(Moertini, Veronika dan Marsela Yulita. 2007). Algoritma Apriori menggunakan knowledge

mengenai frequent itemset yang telah diketahui sebelumnya, untuk memproses informasi

selanjutnya. Pada algoritma apriori untuk menentukan kandidat-kandidat yang mungkin

muncul dengan cara memperhatikan minimum support. Adapun dua proses utama yang dilakukan dalam algoritma Apriori, yaitu :

1. Join (penggabungan). Pada proses ini setiap item dikombinasikan dengan item yang lainnya sampai tidak terbentuk kombinasi lagi.

Support = p(A ∩ B ) = Jumlah Transaksi Yang Memuat A Dan B Total Jumlah Transaksi

Confidence = P(B / A) = Support (A∩B)

(4)

Software Microsoft Excel dan XLMiner

Microsoft Excel adalah General Purpose Electronic Spreadsheet yang bekerja dibawahSistem Operasi Windows.Microsoft Excel dapat digunakan untuk menghitung

angka-angka,bekerja dengan daftar data, dan menganalisa data-data serta

mempresentasikannya ke dalam bentukgrafik/diagram.

XlMiner merupakan sebuah software yang digunakan untuk melakukan data mining secara matematis didalam excel. XLMiner menyediakan solusi yang statistik untuk memecahkan masalah dalam data mining. Software ini dapat memuat klasifikasi, regresi pohon , neural networks, association rule, metode jarak terdekat.

Kajian Induktif

Dalam melakukan penelitian ini juga mengkaji beberapa karya tulis diantaranya adalah pada sebuah jurnal yang berjudul “Penerapan Metode Market Basket Analysis Pada Situs Web E-Commerce” yang ditulis oleh Medina Gemala pada tahun 2010 menjelaskan tentang salah

satu kegunaan Association Rule dengan penggunaan analisis Market Basket untuk

mengetahui perilaku konsumen pada situs web e-commerce sehingga dapat mengetahui

produk-produk apa saja yang dibeli oleh konsumen dan pola pembelian produk-produk yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan algoritma apriori dalam pencarian association rulenya dan hasil dari penelitian tersebut dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk mengatur layout pada katalog yang sesuai dengan karakteristik konsumen. Perbedaannya dengan penelitian kami adalah objek penelitiannya, dimana pada jurnal tersebut objeknya adalah e-commerce atau yang lebih

dikenal dengan toko online sedangkan pada penelitian kami adalah toko ritel, yaitu berupa

minimarket dan hasil dari penelitian kami dapat menjadi input dalam melakukan penataan

layout tata letak produk-produk yang dijual.

Selain itu juga mengkaji karya tulis lain yang berupa jurnal yang berjudul “Analisis

Keranjang Pasar Dengan Algoritma Hash-Based Pada Data Transaksi Penjualan Apotek”

yang ditulis pada tahun 2004 oleh Marsela Yulita dan Veronica S Moertini menjelaskan

tentang penggunaan algoritma hash-based untuk mengetahui pola pembelian obat oleh

konsumen. Pada penelitian tersebut, pengambilan data juga dibedakan menjadi 3 periode, yaitu pada 3 hari di minggu pertama, 3 hari di minggu kedua dan, 3 hari pada minggu ketiga karena peneliti berkeyakinan bahwa perbedaan periode tersebut akan menghasilkan pola pembelian yang berbeda pula. Hasil dari penelitian tersebut adalah pola pembelian yang berbeda di tiap periode pengambilan data. Selain itu peneliti juga menyimpulkan bahwa

algoritma hash-based berkinerja lebih baik dibandingkan dengan algoritma apriori.

Perbedaan dengan penelitian yang kami lakukan adalah dalam pengambilan data transaksi hanya dalam 1 periode waktu saja, dan juga algoritma yang digunakan adalah algoritma apriori.

METODE PENELITIAN Objek Penelitian

Dalam penelitian Association Rule – Market Basket Analysis ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Minimarket Alfamart yang berlokasi di Jl. Damai, Prujakan RT. 01, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

(5)

memenuhi syarat pre-processing data yaitu tidak menggunakan data transaksi yang gagal, tidak menggunakan data transaksi yang hanya terdapat satu item, dan juga tidak menggunakan data transaksi yang hanya terdapat departemen yang sama dalam satu transaksi. Diharapkan sampel yang digunakan dalam analisis cluster dapat mewakili populasi yang ada, karena analisis ini menjadi baik jika sampel representatif. Sampel yang bersifat representatif terhadap populasi ini juga kami yakini unutk menambah harapan dapat mewakili populasi.

Tahapan Penelitian

Tahap dalam melakukan penelitian yaitu mencari rumusan masalah terhadap tempat yang menjadi penelitian dari penataan layout produk, lalu melakukan observasi terhadap tempat penelitian secara langsung di Alfamart Jalan Damai dimana tahap pengumpulan struk belanja dilakukan, kemudian penataan layout produk awal diamati untuk menjadi perbandingan dengan penataan layout baru, setelah didapatkan data sebanyak 100 struk

belanja dari konsumen maka dilakukan rakapitulasi data dan pre-processing data, dari data

yang sudah direkapitulasi maka dilakukan pengolahan dan perhitungan menggunakan

SOFTWARE XLMINER dengan mencari hasil dari rule yang terbentuk. Masing-masing

rule yang didapat kemudian dianalisis untuk melihat produk mana saja yang menjadi

konsumen behaviour. Setelah itu kemudian membuat layout rekomendasi berdasarkan hasil

(6)

Rekapitulasi Dari Pengumpulan data

Tabel 1. Rekapitulasi 100 Struk Belanja

ID

Transaksi Jenis Barang

1 sari roti sampoerna aqua botol

2 top 3 in 1 ultra uht sari roti antangin

3

MM

nutriboost sampoerna pocari sweat ultra teh

4 formula sg you c 1000

5

fisherman

ex salonpas strepsils

6 sampoerna aqua botol

7 ades botol chitato cheetos

8 a cot buds sampoerna

9 sari roti telur

10 djarum you c 1000

(7)

12

pocari

sweat softex sampoena

13 freshtea dunhill

14 milo gg merah

15 sari roti gillette strepsils antangin

16 miwon teh a cot buds

17 big cola tanggo

18 kenko pilot

happydent

white

19 big cola marlboro

20 walls club mild

21 walls lotte

22 rexona pisau

23 gg merah big lemon

24

pucuk

(8)

25 big cola ns chrispy

26 marlboro twister ultra teh

27 paramex aqua botol

28 sampoerna tabloid pulsa

29 tessa mitra pouch

30 djarum mitra pouch

31 sampoerna sosro teh

32 gg merah big cola

33

sinde

jambu walls

34 sinde nisin wafer

35 indomie gerry

36 nescafe selamat

37 gg merah pulpy

(9)

39 indomie sampoerna

40 sari roti aqua botol

41 milo kit kat fitbar nuts

42

pocari

sweat sari roti djarum

43 indomie telur milo

44

vegeta

herbal kopiko

45 daia softex

46 aqua botol fullo

47 indomie aqua botol

48

paroti

tawar meses aqua botol

49 sari roti kurang asem

50 dji sam soe walls

(10)

52

attack

softener vita sunny

53 aqua botol red mild sedap mie roti tawar

54 kopi abc

kapal api

ginseng cap botol hijau

aqua

botol

55 nescafe clas mild frestea red mild

56 bear brand enervon c fatigon

57 roti tawar sosro teh

58

tropical

pouch indomie you c 1000

59 pond's milo

60 sampoerna tessa

61

s-26

promil beng beng

62 indomie telur royco pepsodent

63 oral-b H&S milo

(11)

65 kis grape tessa

66 marlboro pocari sweat

67 nescafe ultra teh sari roti

68 sampoerna

cocktail

lighter chitato

69 indomie floridina susu bendera

70 ultra teh materai

71 walls take-it

72 oreo gillette

73

mitra

pouch pixy

74 marlboro beng beng

75 selamat aqua gelas

76 happytos dettol kraft cake

tolak

angin paroti yupi viva daia

(12)

78

bendera

uht voltaren biore

79 marina shinzui sugus walls

80 a cot buds downy loreal

81 aqua botol antangin tanggo

82 teh tong tji gerry

83 sampoerna frozz

neo

hormoviton kraft cake

84 aqua botol boncabe chitato

french

fries

85

attack

softener biore sunsilk pepsodent

86 ultra uht supermi roma biskuit marlboro

sari roti

pocari

sweat sampoerna

clear

shampoo smax esco futami

87 nyam-nyam cap botol hijau bebelac 88 laurier sasa

(13)

89 tolak angin sampoerna

90 indomie

indofood

sambal aqua botol

91 marlboro baby oil sari roti

92

mamy

poko sari roti loreal

shampoo

cussons

93 marlboro sari roti meses goodtime walls

silverque

en buavita

94 shinzui cussons kapas oreo

95 pepsodent vaseline elips vitamin

96 indomie vitacimin salonpas

susu bendera indofo od sambal caplang kayu putih 97 lucky

strike koyo cabe baygon

clear

shampoo

98 vicks teh nu

kino larutan

penyegar

(14)

100 greensands pond's

Tabel 2. Informasi Departemen

Data Departemen

Departemen 1 makanan

Top 3 in 1, tanggo, lotte, silverqueen, ns chrispy, twister, nisin wafer, gerry, selamat, kit kat, fitbar nuts, fullo, jo'e jelly, beng beng, take-it, oreo, kraft cake, roma biskuit, nyam-nyam, goodtime

Departemen 2 minuman

Aqua botol, mm nutriboost, pocari sweat, ultra teh, you c 1000, ades botol, freshtea, milo, miwon teh, big cola, big lemon, pucuk harum teh, sosro teh, sinde, nescafe, pulpy, ultra uht, bear brand, aqua gelas, bendera uht, esco, futami, buavita, teh nu, kino larutan penyegar, greensands

Departemen 3 snack chitato, cheetos, happytos, french fries, smax,

Departemen 4

perlengkapan pribadi

formula SG, a cot buds, softex, gillette, rexona, tessa, vitta sunny, pond's, pepsodent, oral-b, H&S, pixy, dettol, viva, biore, marina, shinzui, loreal, sunsilk, clear shampoo, laurier, baby oil, mamy poko, cussons, kapas, vaseline

Departemen 5 kebutuhan rt

telur, indomie, sedap mie, supermi, mitra pouch, kara santan, tropical pouch, royco, boncabe, sasa, indofood sambal

Departemen 6 minuman bubuk kapal api ginseng, kopi abc, cap botol hijau, s-26 promil, susu bendera, teh tong tji, bebelac

Departemen 7 roti sari roti, roti tawar, meses, paroti

Departemen 8 dekat kasir

(15)

lighter, materai, lucky strike

Departemen 9 obat

antangin, salonpas, enervon c, strepsils, paramex, vegeta herbal, fatigon, tolak angin, voltaren, neo hormoviton, elips vitamin, vitacimin, caplang kayu putih, koyo cabe, vicks

Departemen 10

perlengkapan

RT vixal blue, pisau, daia, attack softener, vape, glade, downy, baygon

Departemen 11 alat tulis kenko, pilot,

Departemen 12 eskrim Walls

Departemen 13 majalah/koran tabloid pulsa

Departemen 14 permen fisherman ex, happydent white, kurang asem, kis grape, sugus, yupi, frozz, lotte

Tabel 3. Penamaan Departeman

ID

Transaksi Jenis Barang

1 dept 7 dept 8 dept 2

2 dept 1 dept 2 dept 7 dept 9

3 dept 2 dept 8 dept 2 dept 2

(16)

5 dept 14 dept 9 dept 9

6 dept 8 dept 2

7 dept 2 dept 3 dept 3

8 dept 4 dept 8

9 dept 7 dept 5

10 dept 8 dept 2

11 dept 10 dept 9

12 dept 2 dept 4 dept 8

13 dept 2 dept 8

14 dept 2 dept 8

15 dept 7 dept 4 dept 9 dept 9

16 dept 2 dept 4

17 dept 2 dept 1

18 dept 11 dept 11 dept 14

(17)

20 dept 12 dept 8 21 dept 12 dept 14 22 dept 4 dept 10 23 dept 8 dept 2 24 dept 2 dept 1 25 dept 2 dept 1

26 dept 8 dept 1 dept 2

27 dept 9 dept 2 28 dept 8 dept 13 29 dept 4 dept 5 30 dept 8 dept 5 31 dept 8 dept 2 32 dept 8 dept 2 33 dept 2 dept 12 34 dept 2 dept 1

(18)

35 dept 5 dept 1

36 dept 2 dept 1

37 dept 8 dept 2

38 dept 5 dept 5 dept 2

39 dept 5 dept 8

40 dept 7 dept 2

41 dept 2 dept 1 dept 1

42 dept 2 dept 7 dept 8

43 dept 5 dept 5 dept 2

44 dept 9 dept 14

45 dept 10 dept 4

46 dept 2 dept 1

47 dept 5 dept 2

48 dept 7 dept 7 dept 2

(19)

50 dept 8 dept 12

51 dept 12 dept 1

52 dept 10 dept 4

53 dept 2 dept 8 dept 5 dept 7

54 dept 6 dept 6 dept 6 dept 2

55 dept 2 dept 8 dept 2 dept 8

56 dept 2 dept 9 dept 9

57 dept 7 dept 2

58 dept 5 dept 5 dept 2

59 dept 4 dept 2

60 dept 8 dept 4

61 dept 62 dept 1

62 dept 5 dept 5 dept 5 dept 4

63 dept 4 dept 4 dept 2

(20)

65 dept 14 dept 4

66 dept 8 dept 2

67 dept 2 dept 2 dept 7

68 dept 8 dept 8 dept 3

69 dept 5 dept 2 dept 6

70 dept 2 dept 8 71 dept 12 dept 1 72 dept 1 dept 4 73 dept 5 dept 4 74 dept 8 dept 1 75 dept 1 dept 2

76 dept 3 dept 4 dept 1 dept 9 dept 7 dept 14 dept 4 dept 10

77 dept 2 dept 1

78 dept 2 dept 9 dept 4

(21)

80 dept 4 dept 10 dept 4

81 dept 2 dept 9 dept 1

82 dept 6 dept 1

83 dept 8 dept 14 dept 9 dept 1

84 dept 2 dept 5 dept 3 dept 3

85 dept 10 dept 4 dept 4 dept 4

86 dept 2 dept 5 dept 1 dept 8 dept 7 dept 2 dept 8 dept 4 dept 3 dept 2 dept 2

87 dept 1 dept 6 dept 6

88 dept 4 dept 5

89 dept 9 dept 8

90 dept 5 dept 5 dept 2

91 dept 8 dept 4 dept 7

92 dept 4 dept 7 dept 4 dept 4

93 dept 8 dept 7 dept 7 dept 1 dept 12 dept 1 dept 2

(22)

95 dept 4 dept 4 dept 9

96 dept 5 dept 9 dept 9 dept 6 dept 5 dept 9

97 dept 8 dept 9 dept 10 dept 4

98 dept 9 dept 2 dept 2

99 dept 2 dept 4 dept 4

100 dept 2 dept 4

Tabel 4. Bilangan Biner

ID

Transaksi Dept 1 Dept 2 Dept 3 Dept 4 Dept 5 Dept 6 Dept 7 Dept 8 Dept 9 Dept 10 Dept 11 Dept 12 Dept 13 Dept 14

1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

(23)

7 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 9 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 12 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 13 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 14 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 15 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 16 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 19 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

(24)

22 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 23 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 24 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 27 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 28 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 29 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 31 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 32 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 33 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 34 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 36 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(25)

37 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 38 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 40 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 41 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 42 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 43 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 44 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 45 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 46 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 47 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 49 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 50 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 51 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

(26)

52 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 53 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 54 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 55 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 56 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 57 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 58 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 59 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 61 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 62 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 63 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 64 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 65 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 66 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

(27)

67 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 68 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 69 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 70 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 71 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 72 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 73 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 74 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 75 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 76 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 77 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 79 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 80 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 81 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

(28)

82 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 83 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 84 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 86 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 87 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 88 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 89 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 90 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 91 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 92 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 93 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 94 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 95 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 96 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0

(29)

97 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0

98 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

99 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(30)

Analisis Hasil Pengolahan Data dari Sudut Pandang Consumer Behaviournya

Hasil dari rekapitulasi data di atas kemudian dilakukan pengolahan data menggunakan

softwareXL Miner. XlMiner merupakan sebuah software yang digunakan untuk melakukan data mining secara matematis didalam excel. XLMiner menyediakan solusi yang statistik untuk memecahkan masalah dalam data mining. Software ini dapat memuat klasifikasi, regresi pohon , neural networks, association rule, metode jarak terdekat. Hasil pengolahan data bisa dilihat sebagai berikut.

Tabel 5. Data

Data

Input Data Sheet3!$C$2:$P$102

Data Format Binary Matrix

Minimum Support 3

Minimum Confidence % 50

# Rules 13

Overall Time (secs) 1

Pada tabel 5 diatas ditentukan minimum support sebesar 3 pada software XL Miner. Hal ini

berarti jumlah kominasi item tersebut minimal ada 3 dalam total seluruh belanja (100 struk). Dan minimum confident sebesar 50% berarti kuatnya hubungan antar item dalam aturan asosiatif memiliki nilai kepastian minimal 50%. Dari hasil perhitungan software terbentuk 13 rules. Tabel 6. Rule Rule # Conf. % Antecedent (a) Consequent (c) Support (a) Support(c) Support( a U c) Lift Ratio

1 50 Dept 4, Dept 9=> Dept 10 6 10 3 5

2 80 Dept 10=> Dept 4 10 31 8 2,58064

3 75 Dept 10, Dept 9=> Dept 4 4 31 3 2,41935

4 60 Dept 6=> Dept 1 5 25 3 2,4

5 83,33 Dept 7, Dept 8=> Dept 2 6 56 5 1,48809

(31)

7 75 Dept 1, Dept 7=> Dept 2 4 56 3 1,33928

8 62,5 Dept 7=> Dept 2 16 56 10 1,11607

9 60 Dept 3=> Dept 2 5 56 3 1,07142

10 60 Dept 1, Dept 8=> Dept 2 5 56 3 1,07142

11 58,82 Dept 8=> Dept 2 34 56 20 1,05042

12 56 Dept 1=> Dept 2 25 56 14 1

13 52,94 Dept 5=> Dept 2 17 56 9 0,94537

Pada tabel 6 di atas bisa dilihat rule 1 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 4 dan dept 9 punya kemungkinan 50% untuk juga membeli barang di dept 10 dengan support dept 4 dan dept 9 sebesar 6 yang berarti 6 kali dari 100 transaksi atau 6% dari

database transaksi; support dept 10 sebesar 10 yang berarti 10 kali dari 100 transaksi atau 10% dari database transaksi; support a dan c sebesar 3 yang berarti 3 kali dari 100 transaksi atau 3% dari database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 5 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 2 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 10 punya

kemungkinan 80% untuk juga membeli barang di dept 10 dengan support dept 10 sebesar

10 yang berarti 10 kali dari 100 transaksi atau 10% dari database transaksi; support dept 4 sebesar 31 yang berarti 31 kali dari 100 transaksi atau 31% dari database transaksi; support

a dan c sebesar 8 yang berarti 8 kali dari 100 transaksi atau 8% dari database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 2,58 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 3 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 10 dan dept 9

punya kemungkinan 75% untuk juga membeli barang di dept 4 dengan support dept 10 dan

dept 9 sebesar 4 yang berarti 4 kali dari 100 transaksi atau 4% dari database transaksi;

support dept 10 sebesar 31 yang berarti 31 kali dari 100 transaksi atau 31% dari database

transaksi; support a dan c sebesar 3 yang berarti 3 kali dari 100 transaksi atau 3% dari

database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 2,41 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 4 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 6 punya kemungkinan 60% untuk juga membeli barang di dept 1 dengan support dept 6 sebesar 5 yang berarti 5 kali dari 100 transaksi atau 5% dari database transaksi; support dept 1 sebesar 25 yang berarti 25 kali dari 100 transaksi atau 25% dari database transaksi; support

a dan c sebesar 3 yang berarti 3 kali dari 100 transaksi atau 3% dari database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 2,4 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 5 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 7 dan dept 8 punya kemungkinan 83,33% untuk juga membeli barang di dept 2 dengan support dept 7 dan dept 8 sebesar 6 yang berarti 6 kali dari 100 transaksi atau 6% dari database transaksi;

support dept 2 sebesar 56 yang berarti 56 kali dari 100 transaksi atau 56% dari database

transaksi; support a dan c sebesar 5 yang berarti 5 kali dari 100 transaksi atau 5% dari

database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 1,48 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

(32)

dept 7 sebesar 10 yang berarti 10 kali dari 100 transaksi atau 10% dari database transaksi;

support dept 2 sebesar 34 yang berarti 34 kali dari 100 transaksi atau 34% dari database

transaksi; support a dan c sebesar 5 yang berarti 5 kali dari 100 transaksi atau 5% dari

database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 1,47 yang berari >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 7 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 1 dan dept 7

punya kemungkinan 75% untuk juga membeli barang di dept 2 dengan support dept 1 dan

dept 7 sebesar 4 yang berarti 4 kali dari 100 transaksi atau 4% dari database transaksi;

support dept 2 sebesar 56 yang berarti 56 kali dari 100 transaksi atau 56% dari database

transaksi; support a dan c sebesar 3 yang berarti 3 kali dari 100 transaksi atau 3% dari

database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 1,33 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 8 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 7 punya

kemungkinan 62,5% untuk juga membeli barang di dept 2 dengan support dept 7 sebesar 16

yang berarti 16 kali dari 100 transaksi atau 16% dari database transaksi; support dept 2 sebesar 56 yang berarti 56 kali dari 100 transaksi atau 56% dari database transaksi; support

a dan c sebesar 10 yang berarti 10 kali dari 100 transaksi atau 10% dari database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 1,11 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 9 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 3 punya kemungkinan 60% untuk juga membeli barang di dept 2 dengan support dept 3 sebesar 5 yang berarti 5 kali dari 100 transaksi atau 5% dari database transaksi; support dept 2 sebesar 56 yang berarti 56 kali dari 100 transaksi atau 56% dari database transaksi; support

a dan c sebesar 3 yang berarti 3 kali dari 100 transaksi atau 3% dari database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 1,07 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 10 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 1 dan dept 8

punya kemungkinan 60% untuk juga membeli barang di dept 2 dengan support dept 1 dan 8

sebesar 5 yang berarti 5 kali dari 100 transaksi atau 5% dari database transaksi; support

dept 2 sebesar 56 yang berarti 56 kali dari 100 transaksi atau 56% dari database transaksi;

support a dan c sebesar 3 yang berarti 3 kali dari 100 transaksi atau 3% dari database

transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 1,07 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 11 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 8 punya

kemungkinan 58,82% untuk juga membeli barang di dept 2 dengan support dept 8 sebesar

34 yang berarti 34 kali dari 100 transaksi atau 34% dari database transaksi; support dept 2 sebesar 56 yang berarti 56 kali dari 100 transaksi atau 56% dari database transaksi; support

a dan c sebesar 20 yang berarti 20 kali dari 100 transaksi atau 20% dari database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 1,05 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 12 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 1 punya

kemungkinan 56% untuk juga membeli barang di dept 2 dengan support dept 1 sebesar 25

yang berarti 25 kali dari 100 transaksi atau 25% dari database transaksi; support dept 2 sebesar 56 yang berarti 56 kali dari 100 transaksi atau 56% dari database transaksi; support

a dan c sebesar 14 yang berarti 14 kali dari 100 transaksi atau 14% dari database transaksi dengan nilai lift ratio sebesar 1 yang berarti >1 maka transaksi dinyatakan valid.

Pada rule 13 diketahui bahwa apabila konsumen membeli barang di dept 5 punya kemungkinan 52,94% untuk juga membeli barang di dept 2 dengan support dept 5 sebesar 17 yang berarti 17 kali dari 100 transaksi atau 17% dari database transaksi; support dept 2 sebesar 56 yang berarti 56 kali dari 100 transaksi atau 56% dari database transaksi; support a dan c sebesar 9 yang berarti 9 kali dari 100 transaksi atau 9% dari database transaksi

(33)

Rekomendasi Solusi Berdasarkan Hasil Asosiasi Yang Anda Temukan

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan XL Miner maka bisa dilihat kecendrungan

pembelian atau behaviour dari konsumen dalam melakukan transaksi. Knowledge yang

didapatkan dari hasil analisis tadi bisa digunakan untuk beberapa tujuan, misalnya untuk perbaikan layout. Berikut adalah gambar layout awal dari Alfamart tersebut.

Dept 12 Dept 7 Dept 6 Dept 10 Dept 13 D e p t 2 D e p t 1 D e p t 3 D e p t 1 4 D e p t 5 De p t 4 D e p t 1 1 D e p t 9 D e p t 4 D e p t 8

Gambar 1. Layout Awal

Berdasarkan analisis kecendrungan pembelian, diketahui bahwa departemen 3 (snack) dan departeman 6 (minuman bubuk) adalah item kurang laku / pembelian item ini tidak sebanyak item-item yang lain. Oleh karena itu diberikan rekomendasi perbaikan layout yang mungkin bisa menarik konsumen untuk membeli item departeman 3 dan departemen 6. Gambar rekomendasi layout bisa dilihat sebagai berikut.

(34)

Dept 12 Dept 7 Dept 13 D e p t 2 D e p t 1 D e p t 3 D e p t 1 4 D e p t 5 D e p t 4 D e p t 1 1 D e p t 9 D e p t 8 D e p t 6

Gambar 2. Layout Rekomendasi

Gambar 2 di atas adalah layout rekomendasi berdasarkan hasil analisis sifat konsumen. Pada

layout rekomendasi ini, departemen yang dipindahkan dari tempat awal ke tempat

rekomendasi adalah departemen 3, departemen 6, departemen 14 dan departemen 1. Alasan

pemindahan departemen adalah untuk mendekatkan item yang kurang laku seperti

departemen 3 yang berisi snack untuk didekatkan dengan departemen yang paling diminati

konsumen yaitu departemen 2 yang berisi minuman. Pendekatan departemen 2 dan 3 bermaksud agar konsumen yang membeli minuman juga mengambil barang departemen 3 yang berisi snack sehingga bisa meningkatkan penjualan item pada departemen 3.

Kemudian departemen 6 yang berisi minuman bubuk dipisah menjadi 2 bagian,

sebagian didekatkan bagian depan layout agar tidak semua bagian departemen 6 berada di

sudut layout. Diharapkan dengan diletakkan di bagian depan agar departemen 6 yang berisi minuman bubuk tidak luput dari perhatian konsumen. Konsekuensi penggabungan rak departemen 6 dan departeman 14 adalah sebagian departemen 14 yang berisi permen diletakkan di bagian belakang layout.

(35)

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui rule-rule apa saja yang terjadi dan seberapa besar kemungkinan terjadi rule-rule tersebut sehingga dapat membantu pihak manajemen

untuk melakukan perbaikan layout agar yang sebelumnya produk-produk mereka yang

kurang diminati menjadi lebih diminati oleh konsumen.

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa dengan nilai lift ratio yang besar berarti menandakan rule tersebut kemungkinan sangat besar terjadi, seperti dalam hal ini pada rule 1 konsumen melakukan pembelian produk pada departemen 4 (perlengkapan pribadi) dan departemen 9 (obat-obatan) maka besar kemungkinan akan membeli produk pada departemen 10 (perlengkapan rumah tangga), karena memiliki nilai lift ratio yang paling besar dibandingkan dengan seluruh rule yang ada, yaitu sebesar 5.

2. Dalam melakukan perubahan layout, kami melakukan pemindahan departemen 3 (snack),

departemen 6 (minuman bubuk/sachet), dan departemen 14 (permen) ke dekat departemen 2 (minuman) dimaksudkan agar membuat produk – produk yang dijual di departemen tersebut menjadi lebih laku dan diminati konsumen, dan juga pada departemen 6 dan 14 tersebut dipisah menjadi 2 tempat agar penempatan produk tidak hanya di satu tempat saja.

Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian yang telah dilakukan yaitu diharapkan pihak manajemen Alfamart Jalan Damai yaitu:

1. Memperbaiki layout sesuai yang disarankan untuk meningkatkan penjualan terhadap produk-produk yang kurang diminati.

2. Diharapkan penelitian terhadap minat konsumen dalam pembelian suatu produk bisa dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk mengoptimalkan penjualan terhadap semua produk.

3. Untuk penelitian selanjutnya, dalam melakukan pegolahan data selain menggunakan

(36)

Erwin. 2009. Analisis Market Basket Dengan Algoritma Apriori dan FP-Growth. Jurnal Generic Vol IV 2: 26-30

Goldie Gunadi, Dana Indra Sensuse. 2012. Penerapan Metode Data Mining Market Basket Analysis Terhadap Data Penjualan Produk Buku Dengan Menggunakan Algoritma Apriori Dan Frequent Pattern Growth (Fp-Growth) : Studi Kasus Percetakan PT.

Gramedia. Jurnal Telematika MKOM Vol.4 1: 118-132

Marsela Yulita, Veronica S Moertini. 2004. Analisis Keranjang Pasar Dengan Algoritma

Hash-Based Pada Data Transaksi Penjualan Apotek. Integral Vol 9 3: 132-148

Medina Gemala. 2010. Penerapan Metode Market Basket Analysis Pada Situs Web E-Commerce

Narwati. 2011. Penggunaan Market Basket Analysis Dalam Data Mining

Winda Miranti. 2010. Analisis Perilaku Pembelian Dengan Menggunakan Market Basket

(37)
(38)
(39)

Gambar

Tabel 1. Rekapitulasi 100 Struk Belanja  ID
Tabel 4. Bilangan Biner  ID
Tabel 6. Rule  Rule
Gambar 1. Layout Awal
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum petani anggota kelompok Mitra Cai diajak untuk berkontribusi dalam pengelolaan parit atau saluran air, kepada mereka dilakukan sosialisasi mengenai peraturan pemerintah

Dari hasil analisis dan pembahasan diperoleh bahwa banyaknya tanaman jagung dan banyaknya jagung muda mempengaruhi hasil produksi jagung artinya keterlibatan kedua

Cognitive restructuring biasanya digunakan untuk individu yang terpolarisasi dalam pikiran mereka dan dalam beberapa kasus menunjukkan ketakutan dan kecemasan atau

Pondasi dangkal adalah pondasi yang mempunyai perbandingan antara kedalaman dengan lebar pondasi sekitar kurang dari 4 (Df/B < 4), dan bentuk pondasi

Pada masa Khulafa al-Rasyidin sumber pendidikan dalam Islam sudah mengalami perkembangan. Selain Al-Qur'an dan Sunnah juga perkataan, sikap dan perbuatan para

Budaya tempat kerja yang benar sehingga karyawan termotivasi untuk memanfaatkan knowledge Menurut Hamdani (2011), pengembangan Model Knowledge Management System pada

Sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit graha sehat, dilakukan serangkaian pembenahan manajemen dan pembangunan fisik (gedung) secara menyeluruh,

Dengan keterbatasan keuangan dan banyaknya utang PDAM, PDAM sering terkendala dalam mengembangkan kegiatan bisnisnya dan merugi. Strategi yang dipakai akhirnya mengurangi