BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Pengertian Perpustakaan sudah ada sejak zaman dahulu, akan tetapi
pengertian perpustakaan disesuaikan dengan kesatuannya pada zaman tersebut.
Oleh karena itu dapat kita ketahui bahwa pengertian perpustakaan selalu
berkembang seiring dengan perkembanganzaman. Salah satu jenis perpustakaan
adalah perpustakaan umum,sesuai dengan namanya maka segala bentuk
informasi dan jenis layanan yang dimiliki harusbersifat umum, dengan kata lain
tersedianya berbagai bentuk informasi dan memberikan layanan kepada setiap
orang tanpa memandang adanya perbedaan.
Dalam Keputusan Presiden RI Tahun 2007 Bab VII Bagian Kedua Pasal
22 dinyatakan bahwa “Perpustakaan Umum yang diselenggarakan oleh
Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan dan desa serta dapat
diselenggarakan oleh masyarakat”.
Menurut Sjahrial – Pamuntjak (2000 : 3)
Perpustakaan Umum ialah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum, dan berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan dan agama.
Sedangkan Sutarno (2008 : 26) mengemukakan, bahwa:
Perpustakaan Umum yaitu perpustakaan yang di peruntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status social-ekonomi, termasuk penyandang cacat. Hal itu sesuai dengan manifesto unesco tentang perpustakaan umum, yang mengutamakan kelompok masyarakat marjinal yang harus diberi kesempatan untuk mengakses dan memanfaatkan perpustakaan umum tersebut.
Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat diketahui bahwa perpustakaan
umum adalah perpustakaan yang dibentuk untuk dan oleh masyarakat tanpa
membedakan jenis kelamin, ras, suku, agama, kedudukan yang memberikan
2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum
Setiap perpustakaan memiliki tujuan sesuai dengan jenis perpustakaannya
dan masyarakat yang dilayani, Begitu juga halnya dengan perpustakaan umum
memilikitujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan manifesto perpustakaan umum
Unesco pada tahun 1972 yang disitir oleh Sulistyo-Basuki (1991 : 46)
perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utamayaitu:
- Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapatmembantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.
- Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
- Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum, lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup.
- Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan caramenyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.
Sedangkan Hermawan dan Zen (2006 : 31) menyatakan bahwa
perpustakaan umum bertujuan:
1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahanpustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagimasyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyedian bahan pustaka dan informasi.
3. Bertindak selaku agen kultural, sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.
4. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.
Kedua pendapat diatas menyatakan hal yang sama tentang tujuan
dan Zen dimana mereka menambahkan tujuan perpustakaan sebagai
fasilitasbelajar sepanjang hayat.
2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum
Penyelenggaraan suatu perpustakaan tentunya ingin mencapai tujuan yang
telahdirumuskan.Perpustakaan umum mempunyai tugas mengumpulkan,
menyimpan, memeliharadan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingan
masyarakat umum.Selainmempunyai tujuan dan tugas perpustakaan tentunya juga
memiliki fungsi yang harusdilaksanakan. Dalam Standar Nasional Perpustakaan
(2011 : 8) dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum sebagai berikut:
- Mengembangkan koleksi
- Menghimpun dan merawat koleksi muatan lokal - Mengorganisasikan materi perpustakaan
- Mendayagunakan koleksi
- Menyelenggarakan pendidikan pengguna, menerapkan tekhnologi informasi dan komunikasi
- Merawat materi perpustakaan
- Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya - Mengkoordinasikan kampanye gerakan pembudayaan gemar membaca
di wilayahnya.
Sedangkan menurut Yusuf (1996 : 21), fungsiperpustakaan umum dapat
dijabarkan sebagai berikut:
- Fungsi Edukatif
Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaaan berupa karyacetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambahpengetahuan secara mandiri.Budaya mandiri dapat membentuk masyarakat yangbelajar seumur hidup dan gemar membaca.
- Fungsi Informatif
Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainya, yaitumenyediakan buku-buku referensi. Bacaan ilmiah populer berupa buku danmajalah ilmiah serta data-data penting lainya yang diperlukan pembaca.
- Fungsi Kultural
Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil budayabangsa yang direkam dalam bentuk tercetak/ terekam.Perpustakaan merupakantempat penyimpanan dan terkumpulnya berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.
- Fungsi Rekreasi
dapat menambah pengalaman ataumenumbuhkan imajinasi pembacanya dan banyak digemari oleh anak-anak dandewasa.
Dari kedua pernyataan diatas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan umum
memilikiempat fungsi yang umum yaitu fungsi edukatif, informatif, kultural, dan
fungsi rekreasi, menyelenggarakan pendidikan pengguna, menerapkan tekhnologi
informasi dan komunikasi.
2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum
Sesuai dengan pengertian perpustakaan, maka tugas dari perpustakaan
meliputipengumpulan, menyimpan dan menyajikan koleksi yang tersedia kepada
pengguna tanpa memandang ras, suku, dan kedudukannya. Dalam Standar
Nasional Perpustakaan (2011 : 8) dikemukakan bahwa tugas perpustakaan umum
ialah:
- Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak usia dini.
- Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup.
- Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal.
- Menyediakan sarana pengembangan kreativitas diri anggota masyararakat
- Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat sehingga aspirasi budaya lokal apat terpelihara dan berkembang dengan baik.
- Mendayagunakan koleksi termasuk akses informasi koleksi perpustakaan lain serta berbagai situs web.
- Menyelenggarakan kerjasama dan membentuk jaringan informasi - Menyediakan fasilitas belajar dan membaca.
- Menfasilitasi pengembangan literasi informasi dan computer
- Menyelenggarakan perluasan layanan perpustakaan pro aktif antara lain melalui perpustakaan keliling
- Melakukan pengembangan dan pembinaan perpustakaan kecamatan dan perpustakaan desa/kelurahan wilayah lainnya.
- Menghimpun dan melakukan pemutakhiran data perpustakaan di wilayah dari menginformasikan ke sistem data nasional perpustakaan.
Sedangkan Menurut Sutarno (2003 : 78) Tugas utama perpustakaan
adalah:
- Mendayagunakan koleksi berupa menyediakan sistem layanan penyiapan tenaga manusia, menyediakan sarana dan prasarana, serta menginformasikan/mempromosikan koleksi dan jasa pada masyarakat. - Melaksanakan layanan kepada masyarakat pemakai.
- Bekerjasama dengan perpustakaan lain dalam pemanfaatan koleksi - Memasyarakatkan perpustakaan
- Melakukan kajian dan pengembangan
- Melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan koleksi - Melaksanakan pendidikan masyarakat pemakai
- Melaksanakan pengolahan (manajemen) dan tata usaha, termasuk mengembangan staff dan pegawai serta peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan umum
adalah melayani pemenuhan kebutuhan informasi pengguna, meningkatkan minat
baca dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2.1.5 Peranan Perpustakaan Umum
Salah satu fungsi perpustakaan adalah membantu pengguna agar
minatakaninformasi dan mengajarkan bagaimana cara menelusuri informasi yang
baik. Setiapperpustakaan akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan
fungsi dan peranannya dengan baik. Sutarno (2003 : 55), menjelaskan ada
beberapa peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan diantaranya:
1. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan sumberinformasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung didalam koleksi perpustakaandengan para pemakainya.
2. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin danmengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggaraperpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
3. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.
4. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagimereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmupengetahuan dan pengalamannya.
5. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan agenkebudayaan umat manusia.
6. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggotamasyarakat dan pengunjung perpustakaan.
75) menyatakan bahwa:
Perpustakaan umum (public libraries) memainkan peranan yang unik didalammasyarakat.Sebagai suatu lembaga netral, perpustakaan menyediakan informasi danperbedaan pandangan sekaligus disuatu tempat dimana warga masyarakat dapatmemberitahu diri mereka sendiri tanpa paksaan tentang isu-isu mutakhir yang peka.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa peranan perpustakaan umum
adalahmedia atau jembatan yang menghubungkan sumber informasi dan ilmu
pengetahuan, sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi
antara sesama pemakai, sebagai lembaga untuk mengembangkan minat
baca,sebagai fasilitator, mediator dan motivator, agen perubahan, agen
pembangunan dan agen kebudayaan umat manusia, sebagai lembaga pendidikan
nonformal.
2.2 Perpustakaan Desa
2.2.1 Pengertian Perpustakaan Desa
Perpustakaan Desa merupakan jenis dan bagian dari Perpustakaan
Umum.Pada hakikatnya Perpustakaan Desa bagian dari sistem nasional
perpustakaan.Pembentukan Perpustakaan Umum desa diseluruh wilayah
Indonesia dimaksudkan untuk mendukung upaya pemerintah mengembangkan
kehidupan masyarakat.
Dalam Undang- Undang nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
Pemerintah Desa berkewajiban menyelenggarakan perpustakaan umum desa
sebagai perangkat dari sistem nasional perpustakaan.
Menurut Sutarno (2008 : 23) perpustakaan desa adalah:
Lembaga layanan publik yang berada di desa.Sebuah unit layanan yang dikembangkan dari oleh dan untuk masyarakat tersebut, yang bertujuan untuk memberikan layanan dan memenuhi kebutuhan warga yang berkaitan dengan informasi, ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi kepada semua lapisan masyarakat.
Dalam Standar Nasional Perpustakaan (2011 : 2) dikemukakan bahwa
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa perpustakaan desa adalah
unit layanan yang diberikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
informasi masyarakat melalui layanan perpustakaan kepada masyarakat umum
yang tidak membedakan usia, ras, agama, status sosial ekonomi dan gender.
2.2.2 Tujuan Perpustakaan Desa
Salah satu media dan sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan membaca guna mencerdaskan kehidupan masyarakat desa/
kelurahan adalah perpustakaan desa. Adapun tujuan Perpustakaan Desa dalam
Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Desa (2000 : 3) yaitu:
- Untuk menunjang program wajib belajar.
- Menunjang program kegiatan pendidikan seumur hidup bagi masyarakat.
- Menyediakan buku-buku pengetahuan, maupun keterampilan untuk mendukung keberhasilan kegiatan masyarakat diberbagai bidang misalnya: pertanian, perikanan, peternakan, perindustrian dan lain-lain. - Menggalakkan minat baca masyarakat dengan memanfaatkan waktu
luang untuk membaca agar tercipta masyarakat kreatif, dinamis, produktif dan mandiri.
- Menyimpan dan mendayadunakan berbagai dokumen kebudayaan sebagai sumber daya informasi, peneranagan, pembangunan dan menambah wawasan pengetahuan masyarakat.
- Memberikan semangat dan hiburan yang sehat dalam pemanfaatan waktu yang senggang dengan hal-hal yang bersifat membangun.
- Mendidik masyarakat untuk memelihara dan mamanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna.
Sedangkan Sutarno (2008 : 27) mengemukakan bahwa tujuan
perpustakaan desa yaitu:
- Menunjang program wajib belajar dan program pendidikan ketrampilan masyarakat lainnya.
- Menyediakan wahana mencerdaskan masyarakat desa dan menumbuhkan daya kreasi, prakarsa dan swakarsa masyrakat melalui peningkatan gemar membaca dan semangat belajar masyarakat.
- Memberi semangat belajar dan hiburan yang sehat dalam memanfaatkan hal-hal yang bersifat membangun dalam waktu senggang.
- Menyediakan berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat dalam berbagai bidang.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan bahwa dibentuknya
perpustakaan desa dengan tujuan untuk mencerdaskan masyarakat, mendidik
masyarakat, menambah wawasan masyarakat, menunjang program belajar.
2.2.3 Fungsi Perpustakaan Desa
Untuk mencapai tujuan yang diuraikan di atas perpustakaan desa harus
melaksanakan fungsi dengan baik.
Menurut Sutarno (2008 : 42) adapun fungsi perpustakaan desa sebagai
berikut:
Untuk melaksanakan tugas pokok maka disusun dan dijabarkan kedalam beberapa fungsi-fungsi bebagai berikut:
- Pengkajian kebutuhan informasi dan bahan pustaka bagi para pemakai dan masyarakat.
- Menyediakan bahan pustaka yang diperluakan. - Pengelolahan dan penyiapan bahan pustaka. - Penyimpanan dan pelestarian.
- Pendayaguanaan koleksi/ bahan pustaka. - Pemberian layanan kepada pemakai. - Pemasyarakatan perpustaan desa.
- Pengkajian dana pengembangan semua aspek kepustakawanan. - Pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah desa dan intansi terkait. - Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam lembaga lain
yang berkepentingan dengan perpustakaan desa. - Pengolahan ketatausahaan perpustakaan desa.
Selanjutnya fungsi perpustakaan Desa/Kelurahan Perpustakaan Desa
dijelaskan Dalam Pedoman penyelenggaraan perpustakaan desa (2000 : 4)
sebagai berikut:
- Mengumpulkan, mengoraganisasikan dan mendayagunakan bahan pustaka tercetak maupun terekam.
- Mensosialisasikan manfaat jasa perpustakaan.
- Mendekatkan buku dan bahan pustaka lainnya kepada masyarakat. - Menyediakan Perpustakaan Desa/Kelurahan sebagai pusat komunikasi
dan informasi
- Menyediakan perpustakaan desa/kelurahan sebagai tempat rekreasi dengan menyediakan bahan bacaan hiburan sehat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa fungsi
perpustakaan desa adalah mengumpulkan, mengoraganisasikan dan
mendayagunakan bahan pustaka, sebagai pusat komunikasi dan informasi,
2.2.4 Tugas Perpustakaan Desa
Tugas Perpustakaan Desa adalah melayani dan memenuhi kebutuhan
informasi dan ilmu pengetahuan masyarakat desa dimana perpustakaan tersebut
berada. Pelayanan akan berjalan baik apabila perpustakaan dapat menghimpun,
mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka yang
dimilikinya.
Menurut Sutarno (2008 : 42) adapun tugas perpustakaan desa adalah
sebagai berikut:
Tugas pokok perpustakaan desa dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu:
- Tugas Manajerial dilakukan oleh pemimpin perpustakaan dengan kepemimpinan menggerakkan, memotivasi dan mengarahkan bawahan.
- Tugas tehnik fungsional perpustakaan oleh perpustakaan dan staf teknis data mengelola dan memberdayakan koleksi.
- Tugas administrasi/ ketatausahaan dan urusan dalam dalam oleh staf tata usaha.
Sedangkan Dalam Buku Pedoman penyelenggaraan perpustakaan desa
(2000 : 4) dinyatakan bahwa: “Tugas pokok Perpustakaan Desa/Kelurahan
adalah melayani masyarakat dengan menyediakan bahan pustaka/bacaan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani”.
Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa tugas Perpustakaan Desa adalah
melayani masyarakat dengan menyediakan bahan pustaka/bacaan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani, tugas manajerial, tugas teknik
fungsional, tugas administrasi.
2.2.5 Peranan Perpustakaan Desa
Perpustakaan Desa yang befungsi dengan baik mempunyai peran yang
sangat penting dalam kehidupan budaya umat manusia.
Sutarno (2008: 49) mengemukakan peranan perpustakaan desa adalah
sebagai berikut:
- Sebagai pusat layanan masyarakat, perpustakaan desa yang di kelola dengan baik dapat dikembangkan menjadi pusat pelayanan informasi dan ilmu pengetahuan bagi penduduk wilayah desa tersebut. Informasi dan ilmu pengetahuan bersumber pada koleksi bahan pustaka dan dokumen resmi perpustakaan desa, data statistik, foto, grafik
- Berperan sebagai sarana belajar masyarakat. Perpustakaan desa yang di kelola merupakan salah satu sarana dan tempat untuk belajar, menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan, menambah wawasan dan keterampilan masyarakat.
- Sebagai pengembangan budaya baca dan tulis. Perpustakaan desa dapat dimanfaatkan sebagai tempat mengembangkan minat, hobi dan kebiasaan membaca serta belajar bagi anak-anak, remaja dan mereka yang berminat. Perpustakaan desa berperan penting dalam mempersiapkan generasi muda dan anak sebagai kader dan calon pemimpin bangsa di masa depan.
- Sebagai referensi dan penelitian sederhana. Perpustakaan desa sebaiknya memiliki koleksi rujukan yang berguna untuk sebagai bahan referensi untuk menambah pengetahuan dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari. Adapun koleksi referensi tersebut seperti: Publikasi pemerintah yang penting bagi masyarakat, Peta wilayah, direktori, alamat dan nomor telepon rumah sakit, kalender kegiatan pemerintah, surat kabar, majalah popular, bulletin dan terbitan berkala selebaran, brosur dan sebagainya.
Sedangkan dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Desa
(2000 : 4) dinyatakan peranan perpustakaan desa adalah sebagai berikut:
- Menumbuhkan, membina dan mengembangkan prakarsa dan swadaya masyarakat desa/kelurahan di bidang perpustakaan.
- Menampung, mengarahkan dan menyalurkan prakarsa swadaya masyarakat desa/kelurahan tersebut dalam perwujudan/pelaksanaan penyelenggaraan perpustakaan desa/kelurahan dengan saling berperan serta sesuai kedudukan, tugas dan fungsi masing-masing.
Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa peranan perpustakaan desa
sebagai pusat layanan masyarakat, sebagai sarana belajar masyarakat, sebagai
referensi dalam penelitian sederhana, menumbuhkan dan membina prakarsa
2.2.6Pengurus Perpustakaan Desa dan Struktur Organisasi
Untuk menjalankan Perpustakaan perlu adanya kepengurusan dengan
tugas nya masing-masing untuk mengelola perpustakaan tersebut.
Dalam Buku Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan Desa (2000 : 5)
mengemukakan bahwa
Susunan keanggotaan pengurus perpustakaan desa/kelurahan sebagai berikut:
1. Penanggung Jawab adalah Kepala Desa/Kelurahan sebagai penanggung jawab mendirikan, mengolah, memajukan perpustakaan. 2. Ketua Penyelenggaraan adalah Ketua LKMD dan Wakil Ketuaadalah
Ketua Seksi Pendidikan Kebudayaan P4 LKMD sebagai penanggung jawab atas kegiatan teknis dan administrasi pengelolaan perpustakaan, dan menyusun konsep perencanaan dan program kerja.
3. Penulis adalah Sekretariat sebagai pelaksana kegiatanadministrasi, surat-menyurat, persiapan perlengakapan pembelian bahan pustaka, penyediaan kartu untuk memproses bahan pustaka maupun perlengkapan lainnya.
4. Anggota adalah Seksi agama, seksi penerangan, seksi pemuda, seksi kesejahteraan sosial yang bertugas pada sektor pengolahan dan layanan.
Berdasarkan penjelasan dari buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan
diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan perpustakaan desa perlu adanya
pengurus perpustakaan tersebut yaitu: Penanggung jawab, pelaksana kegiatan.
STRUKTUR ORGANISASI
Gambar. Struktur Organisasi Perpustakaan Desa
Sumber: Buku Pedoman Penyelenggara Perpustakaan Desa hal. 5 Ketua
Urusan Pengolahan
Kepala Desa/ Kelurahan
Sekretariat Wakil Ketua
2.3 Unsur- Unsur Perpustakaan Desa 2.3.1 Ketenagaan
Keberhasilan suatu Perpustakaan Desa/Kelurahan dapat diukur
berdasarkan pada tinggi rendahnya kemampuan perpustakaan tersebut dalam
melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar mandiri serta pusat
pelayanan informasi dan rekreasi bagi masyarakat.Sesuai dengan tujuan dan
fungsi Perpustakaan Desa/Kelurahan yang cukup strategis, maka
persyaratan-persyaratan tenaga kerja harus berkompeten. Hal ini juga dijelaskan pada buku
pedoman penyelenggaraan perpustakaan desa (2000 : 8) mengemukakan bahwa
Petugas Perpustakaan Desa dituntut sebagai berikut:
- Persyaratan Mental. Seorang petugas perpustakaan harus mempunyai jiwa mengabdi terhadap kepentingan masyarakat.
- Persyaratan Pengetahuan. Hal-hal umum yang seyogyanya diketahui dan kadang-kadang mungkin harus dipelajari secara mendalam adalah hal yang menyangkut masyarakat setempat yang dilayani antara lain: tentang mata pencarian, pokok masyarakat, tentang kegemaran dan penggunaan waktu senggang, dan mengenal tokoh-tokoh masyarakat. - Menata gedung perpustakaan, antara lain: dengan cara mengatur letak
rak-rak buku, lemari katalog, meja baca, serta perlengkapan lainnya. - Mengembangkan koleksi baik melalui pembelian, hadiah, tukar
menukar dan lain-lain.
- Memberikan bimbingan kepada masyarakat, antara lain cara-cara administrasi peminjaman.
Pendapat lain dikemukakan oleh Sutarno (2008 : 74) bahwa ketenagaan
pada perpustakaan desa adalah sebagai berikut:
Tenaga pada perpustakaan sekurang-kurangnya ada dua orang petugas yang bertugas untuk pegolahan dan pelayanan.Tenaga pengelola dapat direkrut dari petugas kelurahan dan relawan, pemuda-pemuda yang bersedia membanti karena tidak dibayar.
Berdasarkan kedua pendapat dan penjelasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa petugas atau ketenagaan pada perpustakaan desa harus
mempunyai kriteria yang akan memajukan perpustakaan desa tersebut. Adapun
kriteria yang harus dimilki oleh tenaga perpustakaan adalah: mempunyai mentak
yang kuat, mempunyai pengetahuan yang luas, dapat membimbing masyarakat,
2.3.2 Anggaran
Dalam pengelolaan perpustakan desa seyogyanya dana yang dibutuhkan
dianggarkan secara teratur, terprogram dan dimasukkan dalam program
pembangunan desa/ kelurahan, agar kegiatan operasional layanan perpustakaan
dapat terlaksana dengan baik.
Dalam buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan desa (2000 : 9)
dikemukakan bahwa kebutuhan anggaran perpustakan dapat ditentukan sebagai
berikut:
- Besar perpustakaan dalam arti luas ruangan, jumlah koleksi, pemakai, staf, layanan perpustakaan
- Jenis jasa perpustakaan
- Kelompok dan jumlah pemakai yang dilayani - Jangkauan waktu
Adapun sumber dana atau pembiayaan perpustakaan desa/ kelurahan sesuai dengan Instruksi Mentri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 1984 Tentang Pelaksanaan Perpustakaan desa yang berasal dari:
- Swadaya masyarakat desa/ kelurahan - Bantuan Pemerintah (APBD/APBN) - Lain-lain yang sah dan tidak mengikat
Sedangkan Sutarno (2008 : 40) mengemukakan hal yang sama tentang
anggaran pada perpustakaan desa sebagai berikut: “Penyediaan biaya pada
perpustakaan desa adalah sumber dana dari kecamatan dan kabupaten/kota, dana
yang di galang oleh masyarakat yang berasal dari sumbangan para donator dan
sponsor yang sah dan tidak mengikat”.
Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
mengelola perpustakaan desa anggaran dana berasal dari berbagai sumber yaitu:
swadaya masyarakat, bantuan pemerintah, sumbangan donator.
2.3.3 Gedung dan perabot
Untuk menyelenggarakan perpustakaan desa/kelurahan harus mempunyai
syarat dan kriteria dalam menentukan gedung bagi perpustakaan desa.
Dalam buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan desa (2000 : 10)
dinyatakan bahwa dalam membangun gedung perpustakaan desa harus
- Gedung/ ruangan perpustakaan hendaknya memenuhi criteria bersifat teknis demi kelancaran tugas perpustakaan.
- Tentang sirkulasi udara, agar diusahakan sirkulasi udara di perpustakaan dapat berjalan baik.
- Hindari cahaya langsung dari matahari karena karena dapat mempercepat kerusakan buku-buku dan juga alat atau perlengakapan perpustakaan lainnya serta mengganggu kenyamanan membaca.
- Langit-langit perpustakaan jangan terlalu rendah minimal 3 meter. Untuk dapat mewujudkan kelancaran kerja setiap perpustakaan, termasuk perpustakaan desa/kelurahan di perlukan ruangan yang cukup luas dan memadai.Namun demikian bila ruangan yang disediakan kurang memadai atau hanya menggunakan salah satu ruangan balai desa/ kelurahan atau LKMD, maka pengelola perpustakaan harus dapat mengatur ruangan sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan perpustakaan desa tidak terganggu. Kalau memungkin ruangan yang disediakan yaitu:
- Ruang kerja ( pengolahan dan pelayanan administrasi)
Ruang kerja ini digunakan untuk melakukan kegiatan persiapan perpustakaan pelayanan seperti pengadaan, pengolahan,perbaikan buku dll.
- Ruang pelayanan
Ruang pelayanan terdiri dari tempat koleksi, layanan sirkulasi dan tempat baca.
Sutarno (2008 : 80) mengemukakan hal yang sama tentang kriteria gedung
dan ruangan perpustakaan desa yaitu:
Ruang perpustakaan desa disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan. Perpustaakaan desa dapat menempati salah satu ruang di ruangan lingkungan kantor desa dengan ukuran 25m2 di bagi menjadi ruang kerja 1/5 bagian, ruang koleksi 2/5 bagian, ruang layanan 2/5 bagian dari seluruh ruangan perpustakaan.
Aspek yang harus diperhatikan pada Gedung/ruang perpustakaan desa adalah sebagai berikut:
- Lokasi, strategis, mudah dijangkau - Ekonomis
- Ditangani masyarakat setempat - Luas tanah yang cukup
- Luas gedung dan ruang untuk menampung koleksi - Ruang pembaca dan ruang layanan
- Ruang pengolahan, administrasi - Cahaya, sirkulasi udara, kesejukan.
Gedung perpustakaan desa sekurang-kurang nya mencakup:
- Ruang koleksi bahan pustaka tercetak dan ruang baca berkapasitas sekitar 10 orang.
- Ruang koleksi bahan pustaka anak-anak dengan ruang baca berkapasitas sekitar 6 orang.
- Ruang kerja untuk 2-5 oranhg. - Ruang layanan ddan hobi
- Kamar kecil dan WC secukupnya
- Lapangan dan halaman atau fasilitas yang di perlukan.
Berdasarkan kedua penjelasan di atas maka dapat diketahui bahwa dalam
membangun gedung perpustakaan desa harus memenuhi kriteria dan hal-hal yang
diperhatikan antara lain: ruang koleksi, ruang kerja, ruang baca, kamar kecil,
pencahayaan.
2.3.4 Koleksi
Dalam menjalankan perpustakaan desa yang berperan untuk berperan
mencerdaskan masyarakat, maka harus mempunyai koleksi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat.
Dalam buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan desa (2000 : 4),
diuraikan bahwa
Perpustakaan desa harus memiliki sekurang kurangnya jumlah koleksi 1000 judul (2500 eksemplar). Adapun komposisi jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan desa/keluarahan seyogyanya adalah: dengan perbandingan non fiksi 60% dan fiksi 40%.
Koleksi perpustakaan desa/kelurahan meliputi:
- Buku (fiksi dan non fiksi) buku referensi (kamus, ensiklopedia, almanak, buku pegangan, bibloigrafi, abstrak, indeks, peta, dll)
- Penerbitan pemerintah (pusat dan daerah), seperti himpunan peraturan-peraturan pemerintah dan sebagainya.
- Surat kabar
- Majalah, baik yang umum maupun yang khusus
- Karya alihan bentuk seperti film, slide, pringan hitam dll.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Sutarno (2008 : 40) bahwa
Koleksi bahan pustaka dasar, berjumlah 1500 judul dan terdiri atas 5000 eksemplar, dengan komposisi 60 % non fiksi dan 40 % fiksi. Koleksi perpustakaan dapat dihimpun melalui beberapa cara antara lain: membeli dengan uang swadana, menerima bantuan dari sumbangan masyarakat setempat, donator, wakab buku, menghimpun buku-buku dan bacaan bekas yang masih layak dari masyarakat, bantuan penerbit seperti buku-buku terurn, atau cuci gudang, namun berkualitas dan masih layak dibaca dan harga terjangkau.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa standar koleksi untuk
perpustakaan desa sekurang-kurangnya 1000 judul dan 2500 eksemplar, buku non
2.3.5 Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan berupaya untuk memudahkan akses informasi dan
transfer ilmu pengetahuan dari perpustakaan kepada pemakai. Kemudahan,
ketepatan, dan kesederhanaan menjadi acuan utama, agar perpustakaan dapat
memenuhi kebutuhan informasi yang pengguna butuhkan.
Menurut Sutarno (2008 : 99) layanan perpustakaan adalah sebagai berikut:
Layanan perpustakaan mencakup 4 hal yaitu: konsepsi layanan, petugas, peraturan dan pelaksanaan. Prinsip- prinsip layanan perpustakaan adalah: berorientasi kepada pemakai artinya mengutamakan dalam melayani pemakai sehingga segala sesuatu nya dipersiapkan dan diperuntukkan bagi pengunjung, murah biaya artinya jika harus membayar harus terjangkau, cepat waktu artinya pengunjung dilayani dengan cepat tanpa buang-buang waktu untuk mencari buku yang diinginkan, tepat sasaran apakah buku yang disediakan pemakai yang diharapkan, menyenangkan atau memuaskan bagi pengunjung sehingga merasa betah berada di perpustakaan, suasana aman dan nyaman serta tenang, dan berdaya tarik karena desain interior tata ruang dan eksterior/lingkungan yang asri dan padu padan.
Layanan perpustakaan terdiri dari:
- Layanan membaca di tempat. Perpustakaan harus punya pelayanan membaca di tempat dengan berkapasitas ruangan yang ada, dan waktu yang memadai.
- Layanan peminjaman dan pengembalian, sesuai dengan misi nya maka perpustakaan desa perlu memberikan layanan peminjaman untuk di bawa keluar atau pulang karena mereka berbatas waktu untuk membaca di perpustakaan.
- Layanan referensi, koleksi nya bersifat rujukan jadi perpustakaan harus memberikan layanan itu termasuk paduan untuk menggunakannya bagi mereka yang belum berpengalaman.
- Fasilitas bimbingan dan penyuluhan. Perpustakaan desa yang berjalan baik dan diperoleh oleh petugas yang berpengalaman, maka mereka dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan tentang pembinaandan pengembangan perpustakaan.
Sedangkan Dalam buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan desa
(2000 : 36) layanan perpustakaan desa adalah sebagai berikut:
Kegiatan layanan perpustakaan adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pemakai jasa perpustakaan akan bahan pustaka yang mereka butuhkan:
- Layanan peminjaman dan pengembalian (sirkulasi), pelayanan peminjaman dan pengembalian menyangkut peraturan peminjaman, pengembalian, sistem pelayanan peminjaman, bahan-bahan yang dipinjam.
- Layanan Referens merupakan kegiatan memberikan informasi yang diperlukan oleh pembaca serta membantu memanfaatkan koleksi dengan sebaik-baiknya sebagai sumber informasi. Jenis buku referensi adalah: ensiklopedia, kamus, bibliografi, indeks, sumber biografi, buku tahunan, sumber ilmu bumi, buku petunjuk, buku pedoman.
- Layanan bercerita yang ditujukan pada anak-anak yang dilakukan petugas perpustakaan, yang buku cerita nya bersumber dari perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan
mempunyai prinsip- prinsip layanan perpustakaan antara lain: berorientasi kepada
pemakai, murah biaya, cepat waktu, tepat sasaran, menyenangkan, suasana aman,
nyaman, asri, dan berdaya tarik. Dan adapun jenis layanan di perpustakaan adalah:
layanan sirkulasi, layanan membaca di tempat, layanan referens, layanan bercerita
2.4Pemenuhan Kebutuhan Informasi 2.4.1 Pengertian Informasi
Kata informasi sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan begitu
banyakpengertian dari kata informasi tersebut, hal ini karena pada hakekatnya
informasi itu tidakdapat di uraikan. Oxford English Dictionary yang dikutip oleh
Sulistyo-Basuki (1991 : 87) dinyatakan informasi... “that of which one is
apprised or told ; intelligence, news”, yaitu informasi adalahsesuatu yang
dinyatakan atau dikatakan, intelijen, berita.
Sedangkan menurut Collin yang dikutip oleh Siregar (2005 : 2),
menjelaskan: “Informasi adalah pengetahuan yang disajikan kepada seseorang
dalam bentuk yangdapat dipahami, atau data yang telah diproses atau ditata
untuk menyajikan fakta yang mengandung arti”.
Pendapat lain dikemukakan oleh Yusup (2009 : 11) bahwa “Informasi
adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, berupa putusan-putusan yang
dibuat seseorang”.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa informasi merupakan
sesuatudata, fakta atau keterangan yang mempunyai arti dan dapat dipahami oleh
2.4.2 Kebutuhan Informasi
Konsep kebutuhan informasi dapat diartikan sebagai informasi yang harus
dimiliki. Belkin yang disitir oleh Ishak (2006 : 91) menyatakan bahwa
“Kebutuhan informasi terjadi ketika seseorangmenyadari adanya kekurangan
dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topic tertentu dan
berkeinginan mengatasi kekurangan tersebut”. Selanjutnya dijelaskan tentang
“Kebutuhan informasi pemakai selalu berubah dan berkembang, sehingga sulit
untukmenentukannyasecara
tepat.Perpustakaanmemilikimasyarakatpenggunayangkebutuhannya terus
berubah”.
Memahami bagaimana kebutuhan itu berubah merupakan unsur penting
dalam perencanaan layanan informasi.Memahami kebutuhan informasi
pemakaimemerlukan kerjasama antara pengelola informasi dan pemakai
informasi. Chaudry yang dikutip oleh Ishak (2006 : 91) mengungkapkan:
Bila pengelola informasi bisa memahami kebutuhan informasi pemakai, maka akanmembantu dalam pengembangan layanan perpustakaan, diantaranya:
- peningkatanapa saja yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan layanan yang sudah ada.
- usahaapa saja yang harus dilakukan agar layanan dan sumber informasi perpustakaan diketahui secara lebih baik oleh pemakai.
- program kerja apa saja yang dapatdijalankan untuk mempertemukan layanan yang ada dengan kebiasaan pencarian informasi pemakai.
Sedangkan Menurut Hiller dikutip oleh Ishak (2006 : 91), upaya untuk
memahamikebutuhan informasi pengguna berdasarkan pada konsep user center,
yaitu:
Menyesuaikan koleksi dan sumber informasi dengan kebutuhan pemakai, mengidentifikasi perbedaan kebutuhan informasi pemakai, mendukung pendistribusian dana yang wajar dan adil, menjamin perpustakaan mampu merespon kebutuhan pemakai.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan yang
diinginkanmasyarakat pengguna, pihak perpustakaan harus dapat memahami
kebutuhan seperti apa danbagaimana yang diinginkan masyarakat pengguna
tersebut. Setelah dapat memahami kebutuhan penggunanya, perpustakaan
koleksi perpustakaan yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna.Jika dikaitkan
dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan informasi,maka
banyak kebutuhan yang dapat dikemukakan.
Sedangkan Menurut Katz, Gurevitch dan Haas yang dikutip oleh Yusup
(1995 : 3-4) jenis-jenis kebutuhan adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan Kognitif
Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungan.
2. Kebutuhan Afektif
Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkandan pengalaman-pengalaman emosional.
3. Kebutuhan Integrasi Personal (Personal Integrative Needs) Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan,stabilitas, dan status individu.
4. Kebutuhan Integrasi Sosial (Social Integrative Needs)
Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman danorang lain.
5. Kebutuhan Berkhayal (Escapist Needs)
Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri,melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan(Diversion).
Berhubungan dengan tugas pekerjaan, Jarverlin (2003 : 10) memberi
klasifikasi terhadap jenis kebutuhan informasi, yaitu:
Problem information describes the structure, properties and requirements of the problem at hand. For example, in bridge construction, information on the type and purpose of the bridge and on the building site constitute problem information. It is typically available in the problem environment, but, in the case of previous problems of the same type, it may also be available in documents. Domain information consists of known facts, concepts, laws and theories in the domain of the problem. For example, in bridge construction, information on the strength and thermal expansion of steel belongs to domain information. This is, typically, tested scientific and technological information published in journals andtextbooks.
Pendapat di atas dapat diartikan sebagai berikut: Masalah informasi
menggambarkan struktur, sifat, syarat pada masalah tersebut. Misalnya: dalam
konstruksi jembatan yang menjadi masalah informasinya adalah: jenis, tujuan,
lokasi dalam membangun jembatan. Wilayah informasi tediri dari fakta, konsep,
hukum, dan terdiri di wilayah informasi. Misalnya: kontruksi jembatan informasi
yang diperlukan adalah kekuatan dan tingkat pemuaian besi, biasanya dilakukan
tes uji ilmiah, tehknologi informasi yang terdapat di jurnal dan buku teks.
Pemecahan masalah informasi mengambarkan bagaimana dan melihat dan
memformulasikan masalah dan wilayah informasi bagaimana yang akan
digunakan untuk memecahkan masalah. Misalnya dalam kontruksi jembatan
insinyur design akan menghadapi pro dan kontra mengenai informasi, design dan
jenis jembatan, hal ini dapat dipecahkan oleh seseorang dan pengetahuan yang
dimiliki.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa pada dasarnya informasi
sangatdibutuhkan oleh banyak orang, dimulai dari kebutuhan dasar sampai pada
kebutuhanpenunjang lainnya.Dengan demikian jelas bahwa kebutuhan informasi
disesuaikan dengantugas, kehidupan dan tuntutan kebutuhan pengguna yang
selalu berkembang sejalan denganperkembangan zaman. Tidak hanya terbatas
pada hal tersebut akan tetapi kebutuhan itu jugadapat dibagi berdasarkan pada
pokok permasalan yang dihadapi.
Menurut Nicholas yang dikutip oleh Ishak (2006 : 93) ada lima faktor
yangmempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu:
- Jenis pekerjaan
- Personalitas yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliputi, ketepatan,ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauanmenerima informasi dari teman, kolega dan atasan.
- Waktu
- Akses yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi) ataueksternal (di luar organisasi),
- Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi.
Sedangkan Wilson yang dikutip oleh Ishak (2006 : 93) menguraikan
bahwa ada beberapa faktor yangsecara bertingkat mempengaruhi kebutuhan
:
Gambar: Faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi.
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa dalam
memenuhikebutuhan informasi harus disesuaikan dengan lingkungan,