Mitigasi Risiko Pada Proses Pengadaan Barang dan Jasa
Meutia Layli (15919037) meutialayli92@gmail.com
Magister Akuntansi / Universitas Islam Indonesia
Seluruh perusahaan pasti akan memerlukan barang dan jasa untuk menunjang kegiatan produksi ataupun kegiatan lainnya dalam perusahaan. Perusahaan akan mengadakan kegiatan pengadaan untuk memperoleh barang dan jasa tersebut. Berbagai jenis risiko akan dihadapi oleh bagian pengadaan yang mungkin akan muncul pada proses bisnisnya, dan mengakibatkan dampak yang tidak baik, bahakan menganggu kelancaran dalam menjalankan proses bisnis kegiatan pengadaan. Hal ini menyebabkan pemilik proses bisnis dari proses bisnis (bagian pengadaan) harus bertanggung jawab untuk mengelola risiko beserta penyebabnya, yang biasa disebut dengan manajemen risiko. Namun, semakin hari mengelola risiko semakin bertambah sulit dan kompleks yang disebabkan munculnya berbagai persoalan dan dapat menggagalkan kontrak pengadaan atau tidak tercapainya output kontrak pengadaan yang optimal.
Tahap Input:
a. Dokumen acuan, yaitu dokumentasi pekerjaan yang pernah dilaksanakan sebelumnya, beberapa peraturan terkait, serta prosedur yang berlaku
b. Lingkup pekerjaan, yang merupakan batasan yang telah ditetapkan untuk menyelesaikan pekerjaan, seperti anggaran, waktu, dan spesifikasi pekerjaan
c. Rencana pengelolaan risiko, yaitu terkait dengan informasi pembagian tugas dan tanggung jawab berbagai pihak yang terlibat, ketetentuan aktifitas pengelolaan risiko, kategori risiko, definisi probabilitas dan dampak risiko, serta matriks probabilitas dampak risiko.
d. Daftar risiko, yaitu hal-hal yang ada pada daftar risiko dan perlu untuk dilakukan pengelolaa risiko
Tahap metode dan instrumen:
a. Asesmen probabilitas dan dampak risiko, yait langkah untuk mengetahui kecenderungan yang spesifik dari risiko
b. Matriks probabilitas dan dampak risiko, yang dilakukan dengan memperhatikan tingkat probabiitas dan dampak risiko tersebut
c. Asesmen kualitas data risiko, diperlukan data yang akurat dan diyakini untuk dapat memenuhi kriteria tersebut
d. Klasifikasi risiko, dapat dilakukan dengan dasar sumber risiko atau tahapan pekerjaan yang terpengaruh oleh risiko
e. Asesmen tingkat urgensi risiko, dilakukan dengan memperhatikan penanganan pada waktu yang dibutuhkan pada gejala awal yang uncul, dan tingkat risiko
a. Daftar Risiko (diperbarui), daftar yang akan menampilkan daftar risiko yang disusun dengan memperhatikan analisa risiko dengan cara kualitatif, sehingga akan menampilkan data seperti berikut: 1. Skala prioritas risiko pekerjaan
2. Kelompok risiko berdasar klasifikasi
3. Daftar risiko yang membutuhkan penanganan 4. Daftar risiko yang membutuhkan analisa
5. Daftar risiko yang menurut skala prioritas tidak penting, namun tetap dimonitoring
6. Pola kecenderungan (trend) atas hasil analisa risiko
Sumber:
https://docs.google.com/viewerng/viewer?
url=http://mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS
%2520XIX/MI/19.%2520Chendrasari%2520Wahyu
%2520Oktavia.pdf&hl=en_US