• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI KANDUNGAN DAN KADAR PEMANIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IDENTIFIKASI KANDUNGAN DAN KADAR PEMANIS"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN

IDENTIFIKASI KANDUNGAN DAN KADAR PEMANIS BUATAN SIKLAMAT DALAM JAMU GENDONG

NAMA KELOMPOK : ANDI AKBAR (H31113309)

ST NURFAJRIANI (H31113310) DIANA SANDA SALU (H31113311)

KELOMPOK : 8

HARI/ TANGGAL PERCOBAAN : JUMAT/ 22MEI 2015

LABORATORIUM BIOKIMIA JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

2015 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makananyang dikonsumsisetiaphariakandimetabolismeolehtubuhdan akan memberikanefek kesehatanbagi tubuh.Denganmengkonsumsi makananyang bergiziakanmampumemberikanefek yangbaikbagitubuh.Sementaradengan mengkonsumsimakananyang tidak mengandungnilaigiziakanmemberikanefek yang tidakbaikbagitubuh.

(3)

lebih manis dari pemanis alami. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukanlah percobaan ini.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan 1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah mengetahui dan mempelajari cara

mengidentifikasi kandungan pemanis siklamat dalam bahan makanan, serta

menghitung kadar pemanis siklamat tersebut.

1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kandungan pemanis siklamat dalam jamu gendong

2. Menghitung kadar pemanis siklamat dalam jamu gendong

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah mengidentifikasi kandungan pemanis

siklamat dalam jamu gendong dengan cara mengadsorpsi zat warnanya, kemudian direaksikan dengan HCl, BaCl2, disaring, kemudian ditambahkan dengan natrium

nitrit dan dipanaskan sampai terbentuk endapan putih yang menandakan adanya

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pemanis buatan merupakan bahan tambahan pangan yang dapat

menyebabkan rasa manis pada pangan, tetapi tidak memiliki nilai gizi. Bahan

pemanis ini adalah hasil buatan manusia, oleh karena itu bahan tersebut tidak

diproses secara alamiah. Pemanis buatan yang telah dikenal dan banyak digunakan

adalah sakarin dan siklamat. Pedagang kecil dan industri seringkali menggunakan

pemanis buatan karena dapat menghemat biaya produksi (Fithriyah, 2014).

Makanan dan minuman menjadi salah satu contoh produk yang

mencampurkan pemanis buatan. Dalam produk industri ini, takarannya harus sesuai

dengan syarat yang berlaku menurut Standar Nasional Indonesia. Pemanis buatan

yang tidak sesuai syarat pemakaian dalam makanan dan minuman industri menjadi

salah satu masalah keamanan pangan(Fithriyah, 2014).

Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak

berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki

penyakit kencing manisbiasanya mengkonsumsi pemanis buatan sebagai pengganti

pemanis alami. Contoh pemanis buatan yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium

siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Pemanis buatan memiliki tingkat

kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan pemanis alami(Fithriyah, 2014).

Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natrium siklamat dengan tingkat

kemanisan yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula pasir.

Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat antara lain es

(5)

negara melarang penggunaan siklamat karena diperkirakan mempunyai efek

karsinogen(Fithriyah, 2014).

Menurutperaturanmenterikesehatan RI Nomor208/Menkes/Per/IV/1985

diantarasemuapemanisbuatanhanya beberapayang diizinkanpenggunaannya.

Pemanisbuatanyang dimaksudadalahsakarin,siklamatdanaspartamdengan

jumlahyangdibatasi dengan dosis tertentu, meskipunsakarindansiklamattergolong

dalambahantambahan pangan yang

diizinkanolehpemerintah,namunkewaspadaanterhadap penggunaanjenis pemanis

buatan tersebutperlu dilakukan, mengingattidak semua orangmengerti tentang

bahantambahanpangan,penggunaannya,danpengolahan.Berbagaiefek negatifakan

muncul jikapenggunaan sakarin dan siklamat yangtidak sesuai aturanyangtelah

ditetapkan ditambahkan ke dalam suatu bahan makanan dan minuman(Lestari,

2011).

Siklamatmerupakanjenispemanisbuatanyangmemilikikemanisan30kalilebihm

anisdaripadasukrosa. Siklamatpertamakaliditemukan

dengantidaksengajaolehMichaelSvedadariUniversity ofIllinoissaat

berusahamensintesisobatantipiretikpada tahun1937.Penggunaansiklamat pada

awalnya hanya ditujukan untukindustriobat,yaituuntukmenutupi rasa pahitdari

zataktif obatsepertiantibiotikdanpentobarbital.Sejaktahun1950 siklamat dikenal

secara luas sebagai pemanis buatan dan ditambahkan ke dalam

pangandanminuman. Siklamat biasanyatersediadalam bentukgaram natrium dari

asam siklamat dengan rumus molekul C6H11NHSO3H (Lestari, 2011).

Dalammenentukan berapa batasmaksimumpenggunaansakarindan

(6)

(WHO)telahmenetapkanbatas-batasyangdisebutADI(AcceptableDailyIntake)

ataukebutuhan per orang perhari.ADIdinyatakandalam mg/kg beratbadandan

didefinisikansebagaijumlahbahanyang dapatmasuktubuhsetiapharinya,

meskipun dicerna setiap hari tetap bersifat aman dan tidak menimbulkan

gangguanpada kesehatanatauefekkeracunandanresikolainnya.Untukkonsumsi

maksimumsiklamat yangdiaturdalamADI (AcceptableDailyIntake)atau

kebutuhanperorang perhariadalah0-11mg perberatbadanperhari.

Sementarakadarmaksimumsiklamat dalam minuman3gr/L (Lestari, 2011).

Siklamat memunculkan banyakgangguan bagikesehatan, di

antaranyatremor(penyakitsaraf), migraindansakitkepala,kehilangan

dayaingat,bingung, insomnia, iritasi,asma, hipertensi,diare, sakitperut, alergi,

impotensidangangguan seksua, kebotakan, dan kankerotak.Hasil metabolisme

siklamat yaitu sikloheksilamin yang bersifatkarsinogenik.Olehkarena

itu,ekskresisiklamatdalamurindapat merangsang

tumordanmampumneyebabkanatropiyaitupengecilan testikular

dankerusakankromosom(Lestari, 2011).

Jamu merupakan minuman tradisional yang diramu khusus dari tumbuhan

tertentu untuk kesehatan manusia. Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa

bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan dan kulit batang,

buah. Keberadaan jamu sudah ada sejak lama dan merupakan suatu warisan leluhur.

Dalam fungsinya bagi kesehatan jamu selain digunakan untuk menjaga kesehatan

juga digunakan untuk mencegah adanya penyakit dan mengobati penyakit yang

(7)

Jamu bersifat khas dengan rasa pahitnya namun ada juga jenis jamu yang

rasanya tidak pahit seperti jamu manisan (legen) yang berasa manis, jamu

asam-jawa (kecutan) yang berasa masam, dan jamu kunir asam yang berasa masam.

Jamu-jamu yang berasa manis ini digunakan sebagai penawar setelah meminum

jamu-jamu yang berasa pahit dan biasanya juga dimanfaatkan sebagai penyegar oleh

anak-anak yang ikut mengkonsumsi jamu bersama orang tua mereka. Selain

kekhasan rasa pahit pada jamu, jamu juga khas dengan kenaturalan bahan-bahan

pembuatannya tanpa ada tambahan bahan-bahan kimia apapun. Dalam proses

pembuatannya pun, jamu diolahdengan cara tradisional yang sederhana yaitu diolah

dengan cara direbus (digodhog) dan kemudian diperas (Anonim, 2011).

Setiap penjual jamu berbeda-beda terhadap jamu yang dijualnya. Adapun

jenis jamu yang biasanya dijajakan adalah “kunir asam, brotowali, beras kencur,

cabe puyang, suruh, temulawak, kecutan, dan gepyokan/uyup-uyup/gebyur.”

Jamu-jamu tersebut merupakan Jamu-jamu buatan sendiri dan terkenal dengan sebutan

jamugendong karena dijjajakan dengan cara di gendong. Hampir semua penjual

jamu menyediakan seluruh jenis jamu ini. Masing-masing jenis jamu disajikan untuk

diminum tunggal atau dicampur satu jenis jamu dengan jenis yang lain. Penjual

jamu selain menyediakan jamu buatan sendiri juga menyediakan jamu serbuk atau

pil hasil produksi industri jamu. Jamu tersebut diminum dengan cara diseduh air

panas, kadang-kadang dicampur jeruk nipis, madu, kuning telur, dan selanjutnya

minum jamu kecutan atau kunir asam sebagai penyegar rasa (Anonim, 2011).

Penggunaan bahan tambahan pangan dalam apapun, baik makanan atau minuman perlu diawasi bersama. Penggunaan bahan tambahan pangan mampu

(8)

penggunaannya. Untuk bisa memberikan dampak yang positif dan mampu

mengambil banyak manfaat dari penggunaan bahan tambahan pangan, seseorang

harus mampu mengetahui bahan tambahan pangan secara lebih dalam. Meskipun

banyak penggunaan bahan tambahan pangan yang sudah diperbolehkan yaitu dalam

batas atau kadar tertentu, penyelewengan penggunaan bahan tambahan pangan

(9)

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sampel (jamu gendong),

akuades, HCl 10 %, BaCl210 %, NaNO210 %, karbonaktif, sabun cair, dan tissue

roll.

3.2 Alat Percobaan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah gelas kimia 250

mL,Erlenmeyer 100 mL, gelas ukur 50 mL, penangas air, bunsen, kaki tiga, kasa,

corong, pipet tetes, cawan petri, batang pengaduk, sendok tanduk, neraca digital,

desikator, dan sikat tabung.

3.3 Prosedur Percobaan

50 mLsampel dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 mLdan diencerkan

dengan akuades dengan perbandingan 1 : 1, kemudian

ditambahkansepucuksendokkarbonaktifuntukmenghilangkan warna sampel, kemudiansampel disaring, filtratnyaditambahkan dengan10mLHCl10

%,ditambahkandengan 10 mLBaCl210 %,lalu dikocok. Didiamkan selama 30 menit,

disaring dengan kertas saring Whatmann No. 42,filtratnya ditambahkan dengan10 mLnatriumnitrit 10%.Larutan dipanaskandi atas penangasair.

Apabilatimbulendapanputih, menunjukkan adanya siklamat. Endapan yang diperoleh

(10)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Berat kertas saring kosong = 1,2587 g

Berat kertas saring + endapan = 1,6681 g _

Berat endapan = 0,4094 g

Menghitung Kadar Siklamat Berat endapan ~ bobot BaSO4

Kadar siklamat = Bobot BaSO4

Bobot sampel x 0,8621

= 0, 4094 g0,05 L x 0,8621

= 7,0588 g/L

4.2 Reaksi

4.3 Pembahasan

Percobaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menghitung kadar

kandungan pemanis siklamat dalam jamu gendong, yang dilakukan dengan cara,

pertama-tama sampel jamu gendong diencerkan dengan perbandingan 1 : 1

(11)

dan ion siklamat sehingga akan lebih mudah sampel bereaksi dengan reagen yang

akan direaksikan.Kemudian ditambahkan dengan karbon aktif lalu disaring yang

bertujuan untuk menghilangkan zat warna pada sampel sehingga pengamatan

dengan reagen yang lain dapat diamati dengan baik. Kemudian filtrat yang

dihasilkan ditambahkan dengan 10 mL HCl 10 % yang bertujuan untuk

mengasamkan larutan. Larutan dibuat dalam keadaan asam agar reaksi yang akan

terjadi dapat lebih mudah beraksi. Kemudian ditambahkan dengan 10 mL BaCl2

10 % yang bertujuan untuk mengendapkan pengotor-pengotor yang ada dalam

larutan, seperti adanya ion karbonat.Kemudian ditambahkan dengan 10 mL

NaNO2-10 % yang bertujuan untuk memutuskan ikatan sulfat dalam siklamat, ketika ikatan

sulfat telah diputus maka ion Ba2+ akan bereaksi dengan ion sulfat dan menghasilkan endapan barium sulfat (BaSO4).

Endapan barium sulfat yang didapat dianalogkan dengan besarnya siklamat

yang ada. Hal ini dikarenakan dalam mekanismenya siklamat yang bereaksi sama

dengan barium sulfat yang didapat. Dengan kata lain 1 mol siklamat sama dengan 1

mol barium sulfat. Gas nitrogen yang dihasilkan dari reaksi dapat diketahui dengan bau yang menyengat ketika proses pemanasan, endapan putih yang dihasilkan dari

reaksi menunjukkanpositif adanya siklamat dalam sampel jamu gendong tersebut.

Kadar maksimum siklamat yang diperbolehkan dalam suatu bahan makanan

khususnya untuk minuman adalah 3 g/L, namun sampel jamu gendong yang

diujikan memiliki kadar siklamat sebesar 7,0588 g/L, hal ini menunjukkan bahwa

kadar siklamat dalam jamu gendong tersebut melebihi ambang batas sampai dua kali

(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Sampel jamu gendong yang diujikan terbukti mengandung pemanis

siklamat.

2. Kadar pemanis siklamat sampel jamu gendong adalah sebesar 7,0588

g/Lmenandakan kadar siklamat melebihi ambang batas 2 kali lipatnya.

5.2 Saran

Saran untuk laboratorium adalah agar kebersihan laboratorium lebih

diperhatikan lagi, manajemen peralatan dan bahan lebih diperhatikan lagi, lemari

asam yang ada sebaiknya selalu dinyalakan, agar keselamatan praktikan ketika

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, “Jamu”, (online)ht t p : / / id. w ikip e dia.org/ wik i / J am u , Diakses 22Mei Pukul 22.00 WITA .

Anonim, 2015, “PemanisBuatan”, (online)http://hnz11.wordpress.com/ 2009/05/27/siklamat/, Diakses 20 April Pukul 22.00 WITA.

Fithriyah, A., 2014, (online) http://analisis/zat/pemanis/Sakarin/dan/Siklamat_ Environmental/Health, Diakses 22Mei Pukul 22.00 WITA .

(14)

LEMBAR PENGESAHAN

Makassar, 25 Mei 2015, Koordinator Praktikum,

Mahdalia Anis, S.Si NIP. 197508261996012001

(15)

ANDI AKBAR ST NURFAJRIANIDIANA SANDA SALU

NIM. H311 13 309 NIM. H311 13 310 NIM. H311 13 311 Lampiran 1. Bagan Kerja

a. Kualitatif

- Dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 mL

- Diencerkan dengan akuades dengan perbandingan 1 : 1

- Ditambahkan sepucuk sendok karbon aktif

- Disaring

- Ditambahkan dengan 10 mL HCl 10 %

- Ditambahkan dengan 10 mL BaCl2 10 %, lalu dikocok

- Didiamkan selama 30 menit

- Disaring dengan kertas saring Whatmann No. 42

- Ditambahkan dengan 10 mL natrium nitrit 10 %

- Dipanaskan di atas penangas air, jika terdapat endapan putih

maka menandakan adanya siklamat. 50 mL Sampel

Endapan Filtrat

Filtrat Endapan

(16)

b. Kuantitatif

- Dimasukkan ke dalam gelas kimia 250 mL

- Diencerkan dengan akuades dengan perbandingan 1 : 1

- Ditambahkan sepucuk sendok karbon aktif

- Disaring

- Ditambahkan dengan 10 mL HCl 10 %

- Ditambahkan dengan 10 mL BaCl2 10 %, lalu dikocok

- Didiamkan selama 30 menit

- Disaring dengan kertas saring Whatmann No. 42

- Ditambahkan dengan 10 mL natrium nitrit 10 %

- Dipanaskan di atas penangas air, jika terdapat endapan putih

maka menandakan adanya siklamat.

- Disaring

- Dimasukkan ke dalam desikator hingga kering

(17)

Lampiran 3. Perhitungan 1. Pembuatan Larutan HCl 10 %

M1 = 32 %

2. Pembuatan Larutan BaCl2 10 %

% = 10 %

3. Pembuatan Larutan NaNO2 10 %

% = 10 %

Mr = 68 g/mol

ρ = 2,168 g/mL

V = 0,02 L

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap kinerja tata kelola TI yang telah berjalan saat ini agar lebih baik dalam mengontrol manajemen kualitas bila ditinjau dari

Penyajian informasi yang utuh dalam laporan keuangan akan menciptakan transparansi dan nantinya akan mewujudkan akuntabilitas (Nordi- awan, 2010). Semakin baik

Ada pengaruh tekanan darah sistolik dan diastolik antara sebelum dan sesudah perlakuan, dapat disimpulkan bahwa pemberian jus mentimun pada lansia dengan hipertensi

Perilaku mendekat atau menghindar dari konsumen dapat diartikan bahwa mereka akan memilih perusahaan jasa transportasi yang memang memiliki layanan servicescape

Sebagai aturan turunannya, pembentuk undang-undang kemudian merumuskan peninjauan kembali dalam Pasal 263 ayat (1) KUHAP yang menyatakan bahwa, “Terhadap putusan pengadilan

Hal ini berarti besarnya kontribusi pesan dan endorser pada iklan televisi dalam mempengaruhi keputusan pembelian minuman You C 1000 Vitamin di wilayah Surabaya Selatan secara

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta di bagian perawatan Lantai VA, Lantai VC, Lantai IVA, Lantai IVC dan Emergency dilakukan pada bulan