PROFESIONALISME DAN
STRATEGI MENJADI
SEORANG YANG
PROFESIONAL
Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA
Dunia menuntut profesionalisme
•
Nilai yang kita perlu
tingkatkan adalah
profesionalisme dalam
bermasyarakat, berorganisasi.
•
Saat ini, dunia mencari
orang-orang yang profesional
bahkan mereka berani
Profesional:
Seseorang yang melakukan suatu (kegiatan, aktivitas, usaha,
pekerjaan) yang dilakukan untuk
mendapatkan (nafkah, kesenangan) atau memberi (konstribusi) dengan mengandalkan (keahlian,
keterampilan, kemahiran) yang
Profesionalisme
lebih mengarah pada (spirit, jiwa, sikap, karakter, semangat, nilai) yang dimiliki dari seorang yang
professional. Tanpa profesionalisme sebuah institusi, sebuah organisasi, sebuah perusahaan tidak akan
bertahan lama dan langgeng,
karena jiwa profesionalisme inilah yang menghidupkan setiap
Ciri-Ciri Profesionalisme
• Senantiasa berperilaku yang mendekati piawai ideal.
• Senantiasa penampilan menarik, cara percakapan, penggunaan
bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
• Senantiasa meningkatkan dan
memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampiannya.
Kode Etik
Profesional
Kode etik profesi merupakan norma yang ditetapkan dan
diterima oleh sekelompok profesi, yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya
Strategi menjadi seorang yang
profesional
……
• Kembangkan keahlian (Expert): Kita perlu melalui proses pembelajaran dan
pengembangan diri yang terus menerus.
• Mahir membangun hubungan (Relationship): Kemampuan kita membangun hubungan
(bersosialisasi) dengan orang lain sangat menentukan keberhasilan kita dalam
kehidupan.
Strategi menjadi seorang yang
profesional
……
• Hasilkan yang terbaik (Excellent): "Profesional don't do different thing, they do thing
differently".
• Berpenampilan menarik (Good Looking). First impression is very important! Karena orang akan menilai kita 10 detik pertama apakah mereka bisa menerima kita atau tidak.
• Kehidupan yang seimbang (Balance of life). Seorang profesional harus mampu atur
prioritas dan menjalankan berbagai peran.
P
ROFESIONALISME
T
IDAK
S
EKEDAR
BAGAIMANA menjual
Barang yang tidak diperlukan?
•
Sebuah perusahaan membuat tes terhadap
3 calon staf penjual barunya. Tesnya unik,
yaitu: Menjual sisir di komplek Biara
3 Orang berprofesi penjual?
•
Kesulitan ini juga yang membuat calon
pertama hanya mampu menjual satu sisir.
Itupun karena belas kasihan seorang
Sasaran yang tepat?
•
Tapi, tidak deng
α
n calon
kedua. Ia berhasil menjual
10 sisir, ia tidak
menawarkan kepada para
biksu, tetapi kepada para
turis yang ada di komplek
itu, mengingat angin di sana
memang besar sehingga
Kreatif dan Inovatif?
• Lalu bagaimana dgn calon
ketiga? Ia berhasil menjual 500 sisir..!! Caranya? Ia menemui kepala biara. Ia lalu
meyakinkan jika sisir ini bisa jadi souvenir bagus untuk
komplek biara tersebut. Kepala biara bisa membubuhkan
tanda tangan di atas sisir2
tersebut dan… menjadikannya souvenir para turis. Sang
THINKING OUT OF THE BOX
• Apa yg sering kita anggap sbg penghambat terbesar dlm usaha atau karier? Bukankah kita sering kali menyalahkan keadaan?
Dan inilah yang membuat calon pertama gagal.
• Sementara calon kedua, sudah berpikir lebih maju. Namun ia masih terpaku pada fungsi sisir yang hanya sebagai alat
merapikan rambut.
Market Value Creations
• Kita tidak bisa mengatur situasi seperti yang kita kehendaki.
Tapi, kita bisa mengerahkan segenap potensi kita untuk mencari solusi. Segenap
Diskusi
•
Profesi Dokter
– Apakah mereka Dokter yang profesional?
•
Profesi Pengacara
– Apakah mereka Pengacara yang profesional?
•
Profesi Dosen
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi. 2016. Pengertian Profesionalisme, Ciri-Ciri
Profesionalisme. Diunduh pada 7 Nopember 2016, dari
https://arisandi21.wordpress.com/2012/12/04/pengertian-profesionalisme-ciri-ciri-profesionalisme/
BoiMz Soujiro Sagara. 2016. Pengertian Profesionalisme Dan Ciri-Cirinya, Kode Etik Profesional dan Ciri-Ciri Seorang
Profesional di Bidang IT. Diunduh pada 7 Nopember 2016, dari http://boimzenji.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-profesionalisme-dan-ciri.html
Haryanto Kandani. 2016. Profesionalisme. Diunduh pada 7