• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERFIKIR STRATEGIS STRATEGI SEBAGAI KERA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BERFIKIR STRATEGIS STRATEGI SEBAGAI KERA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BERFIKIR STRATEGIS : STRATEGI SEBAGAI

KERANGKA BERSAMA DALAM PIKIRAN MANAJER

Oleh:

Ary Bagus Octora, S.E.

14911106

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(2)

1. Latar Belakang

Selama tahun 1970 dan 1980-an banyak kepala eksekutif menyalurkan energi mereka pada pengembangan strategi untuk perusahaan mereka dan untuk unit bisnis individu, pada 1990-an penekanan telah bergeser ke pencarian sumber-sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan mencari cara untuk menerjemahkan strategi ke dalam tindakan . Kemajuan di bidang manajemen strategis terus menyorot pada jalannya kinerja perusahaan, namun sulit untuk mengklaim bahwa ini telah memiliki dampak yang signifikan pada banyak pelatihan manajer.

Sejumlah faktor telah dikutip untuk menjelaskan mengapa perkembangan manajemen strategis diterapkan begitu lambat. Beberapa penulis (misalnya Prahalad dan Hamel, 1994) mengacu pada penekanan yang berlebihan pada analisis yang merugikan kreativitas dan eksplorasi. Hal ini menyatakan bahwa analisis menghambat kreativitas dan menghalangi kesempatan untuk menumbuhkan strategi. Yang lain berpendapat bahwa kebanyakan model dan alat-alat, bahkan ketika disajikan sebagai cara yang pasti dalam berpikir tentang strategi, sebenarnya hanya berlaku dalam pengaturan yang sangat terbatas (Coyne dan Subramaniam, 1996). Yang lain menyarankan bahwa kelambatan dalam menempatkan ide-ide tentang strategi dalam praktek mungkin karena perbedaan buatan antara formulasi dan implementasi. Ketika menggabungkan strategi dalam praktek manajemen, salah satu masalah adalah kecenderungan untuk mengabaikan masalah organisasi dalam perumusan strategi. Ini adalah sesuatu yang menjadi pembela keadaan saat praktek (seperti pendekatan deduktif Perencanaan, Pemrograman dan Penganggaran sistem selama tahun 1960-an dan 1970-an) mencoba untuk mengatasi, namun sebagian besar gagal sebagai akibat dari tekanan politik untuk menghindari hilangnya status dan pengaruh dengan perusahaan. Juga, sampai saat ini akademisi hanya melihat organisasi perusahaan dan struktur secara rinci hanya pada saat pelaksanaan strategi. Singkatnya, sumber masalahnya mungkin ada hubungannya dengan cara kita mendekati gagasan strategi dan kecenderungan luas di kalangan ulama untuk memisahkan tanggung jawab berpikir dalam hierarki organisasi dari tanggung jawab untuk melakukan tindakan.

(3)

telah menjadi salah satu target favorit kritikus di kalangan pemikir terkemuka di bidang strategi (misalnya Mintzberg, 1994). Dalam banyak kasus, perencanaan strategis ternyata didorong oleh teknik, bukan penyelidikan yang berani. Kritik perencanaan formal sebagai cara untuk memastikan keberhasilan strategi advocate "pemikiran strategis" sebagai alternatif. Perencanaan telah gagal memenuhi harapan manajemen justru karena tidak menyebabkan pemikiran strategis (Hansen, 1991). Memang, sejumlah penulis menambahkan bahwa pemikiran strategis sering menghilang sepenuhnya dalam proses perencanaan tradisional. Baru-baru ini, klaim bahwa pemikiran strategis akan mengatasi desain dan keterbatasan perilaku perencanaan formal dan memberikan peta jalan untuk menciptakan strategi yang efektif telah mendapatkan popularitas. Ada pandangan luas, yang diwakili oleh beberapa penulis (misalnya Ansoff, DeClerk dan Heyes, 1979), bahwa perencanaan strategis mengarah kepada manajemen strategis, yang kemudian entah bagaimana mengarah ke pemikiran strategis. Namun, tidak banyak kemajuan telah dibuat dalam mendefinisikan apa pemikiran strategis yang sebenarny, bagaimana mengembangkannya, dan apa manfaat itu akan membawa untuk manajer (Liedtka, 1998).

Makalah ini berusaha untuk menyatukan penelitian yang terbatas pada proses dan konten pendekatan untuk pemikiran strategis. Kami percaya bahwa, mengingat sifat dari fenomena tersebut, kemajuan di daerah ini tergantung pada 2 intergrasi yang efektif, dan yang lebih lemah dari dua akan membentuk prospek setiap bagian dari penelitian. Di sini, kita akan mencoba untuk melampaui gagasan pemikiran strategis sebagai cara tertentu memikirkan strategi, dan melihatnya bukan sebagai "cara melakukan" yang merupakan ciri khas dari gaya tertentu dari manajemen. Kami menyarankan proses yang akan membantu mengembangkan keadaan pikiran yang menjadi ciri khas pemikiran strategis. Proses ini melibatkan pergerakan dari strategi yang ideal (bukan seperti "visi" atau "strategi yang dimaksudkan" yang disebut dalam literatur) ke strategi yang memungkinkan. Salah satu hasil dari proses ini adalah pikiran baru, yang kemudian memandu tindakan sehari-hari manajer. Kami berpendapat bahwa, ketika hal ini terjadi, strategi menjadi kerangka bersama dalam pikiran manajer. Kemudian, refleksi selfinduced dalam bentuk respon masing-masing individu menjadi informasi baru dan menjadi, dari waktu ke waktu, menjalankan pikiran yang dibangun di sekitar skema yang disepakati, sampai peninjauan kembali strategi saat ini yang sudah ditetapkan.

(4)

dikutip) hanya memberikan respon tuntutan parsial praktisi untuk alat manajemen yang berguna. Kami percaya bahwa inti dari masalahnya mungkin kegagalan untuk menangkap penciptaan strategi. Akademisi telah menempatkan penekanan besar yang baik di dalam maupun aspek di luar perusahaan dalam mencari strategi, tapi jarang mengusulkan cara yang layak untuk mengintegrasikan keduanya. Perencana secara tradisional memandang aspek luar, sebaliknya memandang rendah faktor organisasi, sementara sebagian besar manajer telah membatasi pencarian mereka untuk alternatif implementasi untuk kisaran keterbatasan solusi untuk organisasi perusahaan mereka yang telah memiliki pengalaman. Tuntutan saat ini ditempatkan pada manajemen yang perlu membangun interkoneksi antara prinsip-prinsip yang memandu tindakan pada tingkat yang berbeda dalam organisasi. Kebutuhan untuk menghubungkan upaya untuk mengatur arah, menciptakan fleksibilitas dan memberikan makna sebagai hasil dari proses pembuatan strategi sekarang lebih kuat dari sebelumnya.

Kami percaya bahwa gagasan pemikiran strategis dan strategi yang disajikan dalam makalah ini dapat memberikan penerangan baru tentang bagaimana menghubungkan aspek seperti menyelaraskan upaya dalam perusahaan, memberikan bimbingan bagi manajer pada tingkat yang berbeda dalam organisasi sebagai ancaman dan peluang yang tak terduga terungkap, dan memfasilitasi aspek-aspek tertentu dari implementasi strategi. Jika kita berhasil mengintegrasikan beberapa aspek, sudut pandang yang dianut oleh makalah ini dan upaya penelitian serupa dapat berkontibusi untuk kemajuan di kedua permintaan akademik untuk pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena dan perhatian manajer untuk respon praktis dalam masalah yang sangat penting ini.

2. Permasalahan

Dilihat dari isi penelitian/makalah ini, permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut :

a. Ketidakmampuan seorang manajer dalam mengatur sebuah strategi yang baik untuk tujuan yang telah dibuat pada visi dan misi perusahaan.

b. Lambannya penempatan ide-ide dan implementasi manajer yang akan diterapkan pada perusahaan.

(5)

Strategi yang baik untuk mencapai kesuksesan suatu perusahaan memang menjadi tanggung jawab yang besar bagi manajer. Namun, pada kenyataannya saat ini masih banyak manajer yang masih lemah dalam menyusun strategi dan lamban dalam menyusun ide-ide cemerlang untuk keberlangsungan perusahaan. Masalah ini sungguh klasik, mengingat visi dan misi yang sudah dibuat sudah pasti ditulis berdasarkan ide-ide dan strategi yang akan dibuat dan diterapkan di masa kini dan masa depan perusahaan. Walaupun pada hakekatnya, visi dan misi akan berubah seiring dengan berkembangnya perusahaan dan juga pada saat pergantian seorang manajer perusahaan.

Manajer pada sebuah perusahaan harus memiliki sebuah pemikiran yang strategis. Pemikiran strategis adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman tentang ajaran perumusan strategi dan sesuai dengan tujuan strategis pada suatu arah dalam berbisnis. Manajer dituntut bukan hanya untuk merancang suatu strategi semata, namun harus menambahkan suatu ide-ide kreatif yang akan menjadi pembeda dari strategi yang lain, tentunya juga harus sesuai dengan rumusan strategi awal yang sudah dibentuk dan masih satu arah dalam visi dan misi perusahaan. Selain itu seorang manajer harus bias melakukan kombinasi dari metode analitik (menguji, mencerna dan menetapkan prioritas untuk ide-ide) dan elastisitas mental (memberikan kendali bebas untuk imajinasi dan bakat kewirausahaan untuk datang dengan ide-ide strategis yang berani dan inovatif).

Dalam sebuah penelitian, seorang manajer lebih berfokus pada detail pekerjaan yang akan dia kerjakan. Menurut pendapat beberapa ahli bahwa seorang manajer harus lebih mementingkan state of mind dalam pikirannya agar dapat lebih baik dalam merancang strategi yang bukan hanya strategi yang biasa namun strategi yang kreatif dan inovatif.

(6)

Setelah pemikiran strategis dan ide-ide kreatif dan inovatif sudah menjadi bagian dalam diri seorang manajer, factor pendukung lain juga tak kalah penting untuk dapat mencapai implementasi yang baik. Manajer harus mengathui system, gaya manajemen dan mengerti orang-orang yang akan mengimplementasikan suatu strategi yang telah dibuat dan disepakati.

Manajer sering mengakui bahwa strategi dari tahun ke tahun secara berturut-turut cenderung terlihat sangat mirip, yang mengejutkan mengingat perubahan besar yang terjadi di dalam dan sekitar sebagian besar perusahaan dan fakta bahwa salah satu fungsi yang paling penting dari strategi adalah untuk memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi. Peneliti menyarankan bahwa kegagalan untuk menghargai kebutuhan untuk mengubah strategi perusahaan mungkin karena perilaku batasan yang tidak rasional, dalam cara kita menggunakan teknik seperti analisis SWOT. Analisis SWOT memang penting, namun juga harus melihat kerasionalan pada analisis tersebut seperti mengetahui kekuatan pada pelaksana strategi yaitu bawahan serta perubahan kondisi dan zaman yang sudah semakin berkembang.

Manajer yang telah memegang posisi kekuasaan dalam organisasi untuk jangka waktu tertentu mungkin harus memiliki sedikit insentif untuk menyimpang dari apa yang seharusnya demi perubahan perkembangan perusahaan. Manajer perlu berperilaku senyaman mungkin dan merasa cocok dengan ide-ide kreatif yang mereka buat atau yang biasa disebut percaya diri dalam mengambil setiap keputusan. Pola pikir ini juga harus didorong oleh wawasan dan keputusan yang formal. Keterampilan refleksi, yang akan membentuk model mental. Manajer seperti ini akan benar-benar tertarik dalam menemukan kelemahan dalam / logika internal nya dan mengoreksi pandangannya dari dunia yang sesuai dan itu-itu saja.

Setiap anggota tim pada suatu perusahaan, bukan hanya manajer juga punya andil untuk memberikan beberapa preferensi pribadi. Hasil akhir akan meningkatkan kapasitas tindakan dari semua yang terlibat sejauh anggota tim yang berkomitmen untuk kesepakatan yang dicapai. Komitmen dibuat atas dasar tujuan dan prioritas demi keberlangsungan visi dan misi perusahaan serta memperkuat diri setiap anggota tim.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

General anesthesia atau bius sepenuhnya merupakan salah satu pemberian ubat tahan sakit kepada pesakit semasa melakukan sesuatu pembedahan. Biasanya,bius ini akan diberikan

• Berdasarkan signifikansi hasil pengukuran, secara statistik perubahan beban kerja mental pada dua kondisi (task complexity dan time on task) tidak memberikan pengaruh

Ada beberapa batasan (constraint) yang dipertimbangkan dalam model VRP diantaranya adalah; setiap customer dilayani sekali oleh satu kendaraan; setiap kendaraan

Pemerintah, Swasta dan Masyarakat sudah semestinya sama-sama menanamkan kesadaran bahwa pariwisata sudah menjadi kebutuhan yang harus dipersiapkan bagi pemenuhan hak

Kawasan wilayah Kabupaten Karanganyar memang cukup terkenal dengan banyak potensi wisata yang terdapat didalamnya. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap kunjungan

Gambar 14 memperlihatkan arus drain- source terhadap konsentrasi gas amonia pada tegangan drain-source sebesar -10 volt dengan tegangan gate konstan sebesar -8 volt,

KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM.. SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN  ( BIAYA

Tesis berjudul Pengaruh Jenis Kelamin dan Perbedaan Usia Terhadap Product, Purchase Decision, Consumption, dan Advertising Involvement Dalam Industri Fashion di