FUNGSI ILMU DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ISLAM
( AKSIOLOGI )
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Falsafah Kesatuan Ilmu
Dosen Pengampu : Dr. Machrus, M.Ag
Oleh :
Yuniar Rahmawati 1504046022
Yuli susilawati 1504046025
TASAWUF DAN PSIKOTERAPI
FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SEMARANG
BAB I PENDAHLUAN
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah. Tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat bergantung pada ilmu. Ilmu banyak mengubah wajah dunia seperti halnya memberatas penyakit, kelaparan, kemiskinan dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya. Dengan adanya ilmu manusia bisa merasakan kemudahan dalam hal transportasi,pemukiman, pendidikkan, komunikasi, dan lain sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia untuk mencapai tujuan hidupnya.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi Aksiologi ?
2. Bagaimana Fungsi Ilmu dalam perspektif Islam ?
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi Aksiologi.
2. Untuk mengetahui fungsi ilmu dalam perspektif Islam.
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Aksiologi.
Aksiologi berasal dari kata axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai.1 aksiologi juga merupakan bagian filsafat yang
mempersoalkan penilaian, terutama berhubungan dengan masalah atau teori umum formal mengenai nilai. 2
Gagasan mengenai aksiologi dipelopori oleh Lotze kemudian Brentano, Husserl, Scheller, dan Nicolai Hatmann.
Scheller mengontraskanya dengan praeksologi, yaitu pengertian umum mengenai hakikat tindakan. secara khusus, bersangkutan dengan Deontologi, yaitu teori moralitas mengenai tindakan yang benar.
Menurut Jujun S. Suria Sumantri dalam bukunya “ filsafat ilmu sebuah pengantar populer” menyebutkan bahwa aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.
Dalam enciklopedia of philosophi dijelaskan aksiologi disamakan dengan value and valuation. ada tiga bentuk value and valuation :
a. Nilai, digunakan sebagai kata benda abstrak. teori nilai atau aksiologi merupakan bagian dari etika. lewis menyebutkan sebagai alat untuk mencapai beberapa tujuan, sebagai nilai intrumental atau menjadi baik atau sesuatu menjadi menarik, sebagai nilai inheren atau kebaikan seperti estetis dari sebuah karya seni, sebagai nilai intrinsik atau menjadi baik dalam dirinya sendiri. sebagai nilai kontributor yang merupakan pengalaman yang memberikan kontribusi.
b. Nilai sebagai kata benda konkret. Nilai – nilai yang sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai. kemudian dipakai untuk apa saja yang memiliki nilai atau bernilai sebagaimana berlawanan dengan apasaja yang dianggap baik atau bernilai. c. Nilai juga digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai dan
dinilai. menilai umumnya sinonim dengan evaluasi, ketika hal tersebut secara aktif digunakan untuk menilai kekuatan. menilai bisa diartikan menghargai dan mengevaluasi. 3
Dari definisi diatas, terlihat dengan jelas bahwa permasalahan utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu pada etika dan estetika.
Etika merupakan bagian dari filsafat yang mempersoalkan penilaian atas perbuatan manusia dari sudut baik dan jahat. perbuatan manusia senantiasa mendapat penilaian baik dan jahat. tentu mudah bagi seseorang untuk menilai arti baik, tetapi mengapa yang sebaliknya disebut jahat, bukan buruk atau tidak baik. yang dimaksud jahat adalah perbuatan-perbuatan yang merendahkan atau merusak kualitas kehidupan orang lain.
Estetika merupakan bagian filsafat yang mempersoalkan penilaian atas sesuatu dari sudut indah dan jelek. secara umum, Estetika disebut sebagai kajian filsafati mengenai apa yang membuat rasa senang. secara fisual dan imajinasi estetika disebut juga kajian mengenai keindahan, atau teori tentang cita rasa dan kritik dalam kesenian kreatif serta pementasan.
B. Fungsi Ilmu dalam perspektif Islam.
Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu alima ya’ lamu ilman dengan wazan fa’ ila, yaf’ alu yang berarti mengerti dan memahami. Dalam bahasa Inggris disebut science
Islam mewajibkan untuk umatNya mencari ilmu. Nabi Muhammad menegaskan dalam sebuah hadis :
ملسم لك ىلع ةضي رف معلا بلط