PENCEGAHAN KETERPAPARAN DAN ADIKSI PORNOGRAFI
MELALUI MODEL SEKOLAH / MADRASAH SEHAT
1
Disampaikan pada
Penganugerahan Pemenang LSS Tahun 2018 Jakarta, 24 Oktober 2018
dr. Eni Gustina, MPH
5/30/2016 6
2,0%
91,3%
6,5%
0 1,7%
96,3%
2,0% 0,0%
0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 60,0% 70,0% 80,0% 90,0% 100,0%
Tidak Terpapar
Terpapar derajat 1
Terpapar Derajat 2
Terpapar Derajat 3
Laki - laki Perempuan
HASIL SKRINING KETERPAPARAN PORNOGRAFI 2018
* 16 SMP/SMA di Jaksel dan Pandeglang
Potensi Pornografi
Anak Usia Sekolah
dan Remaja Indonesia
Lifesytle, pengawasan orangtua,
BLAST (Bored, Lonely,
Angry-Afraid, Stress, Tired)
HP dan
internet
Online
storage
(yahoo, gmail,
dll)
Social network
(facebook,
Instagram, live
chat, video chat
DAMPAK ADIKSI PORNOGRAFI PADA REMAJA
Pada remaja bagian frontal otak masih dalam tahap perkembangan (bagian yang mengatur perencanaan, pemikiran, emosi, tanggung jawab)
Keterpaparan terhadap pornografi : visual pornografi dikirim ke otak bagian belakang (respondent), pada anak bagian ini belum berfungsi, namun jika
tersenggol akan mengakibatkan terlepasnya hormon dopamin mengeluarkan serotonin dan endorfin yang membuat merasa senang, nikmat namun akhirnya membuat kecanduan
Pornografi mengakibatkan perubahan konstan pada neurotransmitter kemudian akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ingin lebih lagi
Perubahan sistim limbik otak dan volume beberapa daerah otak lainnya. Termasuk melemahkan fungsi kontrol sehingga orang yang sudah kecanduan tidak bisa lagi mengontrol perilakunya
Perubahan fungsi otak termasuk EMOSI,
KOGNISI
,KONSENTRASI
, PERSEPSI DIRI, PERILAKU, DISFUNGSI ORGAN Prestasi Menurun
Pelaku Kekerasan
Gangguan Perilaku/Emosi
Pernikahan & Kehamilan Remaja
Penjaringan Kesehatan peserta didik untuk skrining adiksi pornografi
Peningkatan kapasitas Guru BK untuk deteksi dini dan konseling
Pengintegrasian Deteksi Dini Keterpaparan Dan Adiksi Pornografi
Dalam Usaha Kesehatan Sekolah/ Madrasah
KEBIJAKAN KESEHATAN USIA
SEKOLAH DAN REMAJA
KEBIJAKAN TERKAIT PENCEGAHAN
PORNOGRAFI PERBER 4 MENTERI
KERANGKA
PENANGGULANGAN ADIKSI PORNOGRAFI
KONSEP
Pencegahan & Penanganan
Keterpaparan Adiksi
Pornografi
Keluarga
Prestasi sekolah menurun
Pola tidur berubah
Pergi tidak mengenal waktu
Banyak teman tidak dikenal
Emosional
Banyak persoalan
Perubahan sikap dan perilaku
Edukasi
Life
Skill
Komunikasidua arah & terbuka ttg kespro serta dampak adiksi
pornografi
Empati
Gali potensi positif
Parenting education
Life skill
5/30/2016 18
Model Sekolah Sehat merupakan Penerapan Kegiatan Trias UKS (Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat) secara Kongkrit dan Terintegrasi dalam Kegiatan Keseharian Sekolah/Madrasah
• Kesehatan Reproduksi • HIV & AIDS
• Zat Adiktif
• Gizi
• Kekerasan dan Cedera
• Kesehatan Jiwa
• Sanitasi dan Kebersihan Individual
• Penyakit Tidak Menular Lainnya
8 Isu Kesehatan Remaja
Termasuk Pencegahan Adiksi Pornografi
Pencegahan Adiksi Pornografi
Pencegahan Adiksi Pornografi
Awal Tahun Ajaran
• Penjaringan Kesehatan & Pemeriksaan Berkala, sosialisasi UKS dan model sekolah sehat ke Komite
/ orang tua & guru
5/30/2016 20 15 menit sebelum memulai pelajaran menggunakan Buku Rapor Kesehatanku
Sarapan / Kudapan Bersama
1 – 2 kali seminggu, membawa bekal dengan menu bergizi seimbang dan kudapan buah
Pembiasaan PHBS (Cuci Tangan Pakai Sabun dan Sikat Gigi)
1 – 2 kali seminggu merupakan rangkaian
kegiatan sarapan/ kudapan bersama
Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah
1 kali seminggu
(ekstrakurikuler),menggunaka n Buku KIE Kesehatan Tingkat SD/MI oleh guru UKS
Optimalisasi Olah Raga
Optimalisasi 4 L pada saat jam istirahat/jam pelajaran olah raga
Peregangan di Sela Jam Belajar
Dilaksanakan di sela jam pelajaran secara serentak (kode dari bel sekolah), minimal 1 kali/minggu
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Terintegrasi kurikulum / ekstrakurikulum
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
Mengajarkan 10 keterampilan psikososial. Terintegrasi mata pelajaran guru BK
Ekskul Wajib Olah Raga
5/30/2016 21
Penerapan
Pelayanan
Kesehatan
dalam
Model
Sekolah/
Madrasah
Sehat
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
Kegiatan pemeriksaan kesehatan peserta didik meliputi pemeriksaan status gizi, risiko anemia, kes gigi dan mulut, pendengaran, penglihatan, penilaian kesehatan
reproduksi, gaya hidup, mental emosional, intelegensia dan kebugaran jasmani Penjaringan Kesehatan peserta didik kelas 1, 7 dan 10
Pemeriksaan Berkala peserta didik kelas 2,3,4,5,6, 8,9,11, 12
Dilaksanakan minimal 1 kali setiap tahun ajara oleh Puskesmas dan Sekolah
BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
Pemberian imunisasi :
- DT dan Campak/MR bagi peserta didik kelas 1 - Td bagi peserta didik kelas 2 dan 5
Pemberian Obat Cacing
Kegiatan pencegahan kecacingan melalui pemberian obat cacing bagi peserta didik SD/MI setingkat
Hasil pemeriksaan kesehatan dicatatkan pada buku rapor kesehatanku
Pemberian Tablet Tambah Darah
Skrining Keterpaparan Pornografi
Waktu Pelaksanaan
Pada Pra (sebelum) Pelaksanaan
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala
Pelaksana/Pengawas
Masing-masing guru kelas / guru
Puskesmas
Tempat Pelaksanaan
Masing-masing Kelas
Sarana
Kuesioner Skrining Adiksi Pornografi
Tabel Skroring
1. Pembagian Kuesioner dan pengisian kuesioner
oleh peserta didik
2. Skoring hasil kuesioner
3. Pencatatan di Buku Rapor Kesehatanku
(Kolom
Hasil/Kesimpulan)
4. Pencatatan di Register Penjaringan Kesehatan dan
Pemeriksaan Berkala
5. Tindak Lanjut :
- Konseling
- Rujukan, dll
Sasaran
Peserta Didik
ALUR PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN & PEMERIKSAAN BERKALA
Pra Penjaringan/ Pemeriksaan berkala
1 Koordinasi Puskesmas dan Sekolah
1 Penjelasan penjaringan kesehatan (informed consent)
2 Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya hidup, kesehatan mental, kes intelegensia, kes reproduksi , skrining adiksi pornografi
Tindak lanjut hasil penjaringan kesehatan:
1 Tatalaksana rujukan peserta didik
2 Penyuluhan kesehatan
3 Pembinaan lingkungan sekolah sehat
4 Laporan ke Dinas Kesehatan
Guru dan Kader Kesehatan
1 Pengumpulan kuesioner/buku rapor kesehatanku
2 Penilaian skoring gaya hidup, kesehatan reproduksi, kesehatan intelegensia dan kesehatan mental emosional, skrining
adiksi pornografi Pemeriksaan kebersihan diri 4 Pengukuran TB dan BB
5 Mencatatkan hasil pemeriksaan pada formulir pemeriksaan / buku rapor kesehatanku
Tenaga Kesehatan I
1 Pemeriksaan tanda vital 2 Pemeriksaan mata 3 Pemeriksaan telinga 4 Menyimpulkan hasil
pemeriksaan (kebersihan pribadi, gizi, tanda vital, mata dan Telinga)
5 Mencatatkan hasil
pemeriksaan, kesimpulan dan tindak lanjut pada formulir pemeriksaan / buku rapor kesehatanku
Tenaga Kesehatan III
1 Mencatatkan hasil pemeriksaan ke dalam format rekapitulasi penjaringan kesehatan peserta didik
2 Membuat surat rujukan bagi hasil penjaringan yang memerlukan rujukan
3 Membuat umpan balik ke sekolah tertulis berupa rekapitulasi hasil penjaringan Tenaga Kesehatan II
1. Pemeriksaan kesehatan gigi 2 Menyimpulkan
hasil pemeriksaan 3 Mencatatkan hasil
pemeriksaan, kesimpulan dan tindak lanjut pada formulir
pemeriksaan / buku rapor kesehatanku 3 Mencatatkan hasil
pemeriksaan, kesimpulan dan tindak lanjut pada formulir
5/30/2016 24
- Skor 0 (mutlak) : kategori tidak terpapar.
- Skor 1 – 37 : kategori terpapar derajat 1
- Skor 38 – 74 : kategori terpapar derajat 2
- Skor 75 – 111 : kategori terpapar derajat 3
SKORING
OFFLINE
ONLINE
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSefq78elFJt 5kuHPYGHAvihrDOgr6XbWyyBRBPxRXlM7rixWA/viewfor
m?c=0&w=1
Tahun 2017 Kementerian Kesehatan dan Kemendibud telah mengembangkan instrumen skrining keterpaparan pornografi (offline)
5/30/2016 25
Penerapan 5 S
Penerapan Senyum, Salam Sapa, Sopan, Santun.
Dilaksanakan setiap hari
- Inspeksi higiene sanitasi dan keamanan makanan jajanan kantin sekolahdan PKL sekitar sekolah
- Pembinaan menu kantin sekolah
Pemanfaatan
Pekarangan Sekolah Pemanfaatan pekarangan/lahan sekolah dengan penanaman
tanaman pangan (sayur/buah) dan obat
Pengelolaan Sampah
Pelaksanaan pemilahan sampah
Proses Reuse, Reduce, Recycle sampah di sekolah
Kegiatan pemantauan jentik dan pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan peserta didik dan sekolah
Dilakukan setiap hari oleh
Jumantik dan dilaporkan ke guru UKS setiap minggu1x/minggu
- Penerbitan peraturan dan penerapan KTR ,KTN dan KTK
- Sosialisasi Pencegahan merokok& NAPZA
- Konseling berhenti merokok Pembinaan Kantin dan PKL Sekitar Sekolah
Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Tanpa Napza (KTN) & tanpa kekerasan (KTK)
Jam Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Senyum, salam, sapa, sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan, santun
06.30–07.05 Upacara Gerakan literasi Gerakan literasi Gerakan literasi Gerakan literasi
CTPS
Sarapan Bersama
CTPS
Sikat Gigi Bersama
Literasi materi kesehatan: Buku Rapor Kesehataku, Pendidikan keterampilan Hidup Sehat dll
CTPS
Sarapan Bersama
CTPS
Sikat Gigi Bersama
Gerakan PSN 3M plus Pemanfaatan pekarangan
09.25–10.00 Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L) Aktivitas fisik (4L)
CTPS
Kudapan bersama
CTPS
Sikat Gigi Bersama
CTPS
Kudapan bersama
CTPS
Sikat Gigi Bersama
10.00–10.35 KBM KBM KBM KBM KBM
10.35–11.10 KBM KBM KBM KBM KBM
11.10 -11.15 Peregangan Peregangan Peregangan Peregangan Pembinaan kader
kesehatan sekolah:
Dokter kecil
Duta kebersihan
Jumantik
Detektif kantin
dll
11.15–11.45 KBM KBM KBM KBM
11.45–12.15 KBM KBM KBM KBM Senyum, salam, sapa,
sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan, santun
Senyum, salam, sapa, sopan, santun
Tahapan Pembentukan Model
Sekolah/Madrasah Sehat
MODEL SEKOLAH
SEHAT
1. ASSESMENT AWAL
2. WORKSHOP HASIL ASSESMENT
3. ORIENTASI TEKNIS BAGI SEKOLAH DAN
PUSKESMAS
4. SOSIALISASI ORANG TUA/
KOMITE SEKOLAH 5.IMPLEMENTA
SI 6. BIMBINGAN
TEKNIS 7. ASSESMENT
AKHIR
Kegiatan UKS pada Model Sekolah/Madrasah Sehat :
1. Pemanfaatan Jam Literasi untuk Materi Kesehatan (Buku Rapor Kesehatanku)
2. Penjaringan Kesehatan & Pemeriksaan Berkala
3. Sarapan & Kudapan Bersama
4. Pembiasaan PHBS (cuci tangan pakai sabun dan sikat gigi)
5. Peregangan di sela jam belajar
6. Suasana Menyenangkan di Sekolah (5S)
7. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
8. Pendidikan Kesehatan Reproduksi
9. Imunisasi
10. Pemberian Obat Cacing
11. Pemberian Tablet Tambah Darah
12. Pembinaan Kantin & PKL Sekitar Sekolah
13. Pemberantasan Sarang Nyamuk
14. Penerapan Kawasan Sekolah Bebas Rokok, NAPZA dan Kekerasan
15. Pemanfaatan Pekarangan Sekolah
16. Pengelolaan Sampah
17. Pembinaan Kader Kesehatan Sekolah
28
INSTRUMEN ASESMEN AWAL DAN AKHIR
MODEL SEKOLAH/MADRASAH SEHAT TINGKAT SMP/MTS dan SMA/SMK/MA
DAK FISIK
DAK NON FISIK (BOK) Operasional petugas puskesmas ke sekolah
DEKONSENTRASI
Koordinasi teknis, peningkatan kapasitas
petugas, bimtek
BOS
10% EKSKUL TERMASUK UKS
APBN Pusat
Lomba Sekolah Sehat, Stimulan PROGAS
APBN Pusat
Koordinasi teknis, peningkatan kapasitas
petugas, bimtek
DAK FISIK Sarana Sanitasi
Pembiayaan SPM Sosialisasi
Supervisi, Bimtek
31
Buku Raport kesehatanku untuk Gerakan Literasi
CTPS
Sarapan/Kudapan bersama
Aktifitas Fisik (Peregangan didalam Kelas) Sikat Gigi
Bersama
PSN
• Waktu Pelaksanaan : minimal 1 kali /bulan
• Pelaksana : 1. Puskesmas
2. TP UKS (Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan , Kanwil Agama, Kesos /Kesra) Kecamatan
3. TP UKS (Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan , Kanwil Agama, Kesos /Kesra) Kab/Kota 4. TP UKS (Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan , Kanwil Agama, Kesos ) Provinsi
5. TP UKS Pusat, dll
Sarana Prasarana dibutuhkan : Instrumen Monitoring pelaksanaan model sekolah/madrasah sehat
32
BIMBINGAN TEKNIS / MONITORING
No Sekolah/Madrasah Nilai
Rata2
• Tujuan :
1. Mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan model sekolah/madrasah sehat
2. Sebagai dasar untuk meningkatkan penerapan model sekolah/madrasah sehat pada tahun ajaran berikutnya 3. Perluasan penerapan model sekolah/madrasah sehat
• Waktu Pelaksanaan : akhir tahun ajaran
• Pelaksana : 1. TP UKS 2. Puskesmas
3. Sekolah/Madrasah
Sarana Prasarana dibutuhkan :
1. Hasil asesmen awal dan akhir model sekolah/madrasah sehat 2. Hasil monitoring penerapan model sekolah/madrasah sehat
3. Dokumen Kebijakan yang dikeluarkan sekolah/madrasah untuk mendukung model sekolah/madrasah sehat 4. Dokumentasi kegiatan pelaksanaan model sekolah/madrasah sehat
33
BENTUK DUKUNGAN DAERAH DALAM
MODEL SEKOLAH SEHAT
5/30/2016 34
Surat Edaran Gubernur Jambi
Surat Edaran Gubernur Jawa Barat
Audiensi Menkes dengan Mendikbud
tentang UKS,
Kemdikbud , 4 Januari 2018
Audiensi Menkes dengan Menag
tentang UKS,
MENYIAPKAN GENERASI EMAS UNTUK BONUS DEMOGRAFI
REMAJA 17%
USIA PRODUKTIF
TERIMA KASIH
subditusekrem@gmail.com
5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000
RA MI MTs MA
Negeri - 1.686 1.437 759
Swasta 27.856 22.642 15.297 6.823 Jumlah 27.856 24.328 16.734 7.582
- 1.686 1.437 759
27.856
22.642
15.297
6.823 27.856
24.328
16.734
7.582
Negeri
Swasta
Jumlah
UKS sudah dilaksanakan sejak tahun 1956
Pada Tahun 1982 ditandatangai Piagam Kerjasama antara Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Dirjen
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Tentang Pembinaan Kesehatan Anak
Tahun 1984 diterbitkan SKB 4 Menteri,
disempurnakan pada Tahun 2003
PB 4 Menteri No. : 6, 73, 41 dan 81 /2014
10/24/2018
AkDidukung SKB 4 Menteri 1984, 2003, PB 4 Menteri 2014
selerasi Pembinaan dan Pelaksanaan UKS
3
Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan PHBS serta
menciptakan lingkungan pendidikan sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yg harmonis peserta didik.
1. Menetapkan
kebijakan
teknis
dalam
Pembinaan
dan
Pengembangan UKS/M melalui kurikuler dan ekstrakurikuler;
2. Menetapkan standar, prosedur, dan pedoman pelaksanaan UKS/M;
3. Mengembangkan
metodologi
pendidikan
dan
pembudayaan
perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan agama;
4. Menyusun, menggandakan dan mendistribusikan
pedoman,
pendidikan kesehatan
dan buku-buku UKS/M lainnya untuk
memenuhi kebutuhan madrasah dan pondok pesantren umum di
bawah binaan Kementeriaan Agama;
5. Menyediakan fasilitas UKS/M yang
meliputi sarana prasarana
berupa ruang UKS/M beserta peralatan yang dibutuhkan;
6. Membantu pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan
berkala di semua madrasah dan pondok pesantren;
7. Melaksanakan pengendalian faktor resiko lingkungan di madrasah
dan pondok pesantren;
8. Melaksanakan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
lingkungan madrasah dan pondok pesantren sehat;
KEGIATAN UKS/M DI MADRASAH
RAPAT KOORDINASI LINTAS SEKTORAL
MEMBUAT PETUNJUK DAN MELAKSANAKAN LOMBA SEKOLAH SEHAT DI LINGKUNGAN MADRASAH BEKERJASAMA DENGAN TP UKS.
BANTUAN KESEHATAN LINGKUNGAN MADRASAH UNTUK 1. 500 MADRASAH MELALUI AUSAID (2012-2016)
BANTUAN ALAT-ALAT UKS UNTUK 500 MADRASAH MELALUI APBN-P
ORIENTASI NABZA (NARKOTIK DAN ZAT ADDIKTIF TERLARANG) UNTUK MADRASAH
PELATIHAN DOKTER KECIL (MI)
PELATIHAN KADER KESEHATAN REMAJA (MTS/MA)
PELAKSANAAN LOMBA SEKOLAH SEHAT DAN PENERIMAAN PEMENANG
MODUL-MODUL PENDIDIKAN KESEHATAN BERBASIS AGAMA (KERJASAMA DENGAN LAPIS AUSAID)
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANAK SEKOLAH (PMT-AS)
PROGRAM GNIB DI MADRASAH
1. Keorganisasian: Madrasah belum semua membentuk TP UKS
2. Belum ada Road Map yang jelas dan terukur Target Pencapaian
UKS sebagai instrument GERMAS
3. Pendanaan UKS masih sektoral, belum sepenuhnya sinergis lintas
K/L
4. Belum optimalnya pemanfaatan dana BOS untuk pengembangan
UKS
5. Masih minim buku-buku tentang UKS
6. Sarana dan Prasarana UKS belum memadai
7. Motivasi Madrasah masih berorientasi LSS
RENOVASI TOILET
991. MTs. MUHAMMADIYAH POKOBULO KAB. JENEPONTO
Awal
Proses
Akhir
RENOVASI UKS
965. MI. GUPPI KARAMA KAB. BULUKUMBA
Akhir Proses
Awal
RENOVASI RUANGAN MADRASAH 982. MTs. MUHAMMADIYAH BALASSUKA
KAB. GOWA
Kondisi Awal Madrasah
Kondisi Saat Ini
PENGADAAN TEMPAT CUCI TANGAN MI. PANGGALA KAB. BULUKUMBA
Awal
Proses Akhir
Madrasah Non Block Grant
PERAN TP UKS/M DALAM PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN UKS/M DI DAERAH
Disampaikan dalam acara:
Penganugerahan Pemenang Lomba Sekolah Sehat Hotel Aryaduta Jakarta, 25 Oktober 2018
Kementerian Dalam Negeri TAHUN 2018
2
Menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang urusan
pemerintahan dan pembinaan
pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan peundang-undangan
TUGAS Perumusan kebijakan di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah, fasilitasi pengelolaan system informasi pembangunan daerah dan partisipasi masyarakat
Pelaksanaan pembinaan umum serta koordinasi di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah, fasilitasi pengelolaan system informasi pembangunan daerah, dan partisipasi masyarakat
Pelaksanaan kebijakan dan koordinasi di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah, dan partisipasi masyarakat
Pelaksanaan administrasi direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah
FUNGSI
Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta standar pelayanan minimal urusan pemerintahan
Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah, pengelolaan system informasi pembangunan daerah, dan partisipasi masyarakat
Pemberian bimibingan teknis dan supervise di bidang fasilitasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, perencanaan pembangunan daerah, sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan daerah, pengelolaan system informasi pembangunan daerah, dan partisipasi masyarakat
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri
1
Perpres 11 Tahun 2015 Tentang Kementerian Dalam Negeri
TUGAS DAN FUNGSI DITJEN BINA BANGDA
LINGKUP TUGAS DITJEN BINA BANGDA
Koordinasi SPM dan NSPK
Pemetaan Urusan Pemerintahan
Penyelesaian perselisihan
Pembinaan percepatan pembangunan provinsi berciri kepulauan
Sinkronisasi dan harmonisasi
pembangunan pusat dan daerah, antar wilayah dan antar daerah
Perencanaan pembangunan daerah
Pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah
Pasal 258 dan 259
Pasal 260-274
Pasal 275
Pembinaan Pemda dalam mendorong partisipasi masyarakat
Binwas umum pembangunan daerah
Pembinaan pemda dalam penguatan informasi daerah
Evaluasi perda tata ruang daerah
h
Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
Pasal 258 UU 23/2014
Urusan pemerintahan yang menjadi amanat bagi Ditjen Bina Bangda hanya urusan pemerintahan konkuren
KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN
( Pasal 9 s.d Pasal 26)
ABSOLUT
Sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
6 Urusan
• politik luar negeri • pertahanan
• keamanan • yustisi
• moneter dan fiskal nasional
• Agama
Pemerintah Pusat:
•melaksanakan sendiri
•melimpahkan kpd Instansi Vertikal di Daerah atau gubernur sebagai wakil
Pemerintah
KONKUREN
dibagi antara Pemerintah Pusat & provinsi & kab/kota.
6 Urusan
Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
18 Urusan
Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
8 Urusan
Pemerintahan Pilihan.
PEMERINTAHAN UMUM
kewenangan Presiden sbg kepala pemerintahan
Meliputi:
•pembinaan wawasan kebangsaan & ketahanan nasional
•pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa
•pembinaan kerukunan antarsuku & intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional
•Konflik sosial
•koordinasi pelaksanaan tugas
•pengembangan kehidupan demokrasi •pelaksanaan semua Urusan
pemerintahan yg bukan merupakan kewenangan Daerah
• Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah dlm melaksanakan TP.
• Anggaran TP disediakan oleh yg menugasi
• Laporan TP disampaikan KDH penerima TP kpd DPRD + LKPD dalam dokumen yang terpisah.
URUSAN KONKUREN
Melimpahkan kpd
UUD 45
Melimpahkan kpd GUBERNUR/INSTANSI
VERTIKAL asas dekonsentrasi
Dilaksanakan oleh INS VERTIKAL tanpa
persetujuan Gubernur sbg wakil Pempus apabila Pembentukan INSTANSI VERTIKAL disebut dlm
UUD 45
Menugasi DAERAH
dgn MDN
Menugasi DAERAH asas tugas pembantuan
ditetapkan dengan
peraturan Menteri/Kepala Lembaga berkoordinasi dgn MDN
DAERAH PROVINSI
SENDIRI oleh Daerah Provinsi
SENDIRI oleh Daerah Provinsi
Menugasi DAERAH KAB/KOTA
asas tugas pembantuan
ditetapkan ditetapkan dengan peraturan gubernur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menugasi DESA
undangan.
Menugasi DESA
ditetapkan dengan peraturan gubernur sesuai denganketentuan
peraturan perundang-undangan.
DAERAH KAB/KOTA
SENDIRI oleh Daerah Kab/Kota
SENDIRI oleh Daerah Kab/Kota
Menugasi DESA Menugasi DESA
ditetapkan dengan peraturan bupati/wali
kota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
(Pasal 19 s.d Pasal 23)
Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah
( Pasal 11)
Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
6 URUSAN:
•pendidikan
•kesehatan
•pekerjaan umum dan penataan ruang
•perumahan rakyat dan kawasan permukiman
•ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat
•sosial.
Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
18 URUSAN
•tenaga kerja
•pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak
•pangan
•pertanahan
•lingkungan hidup
•administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
•pemberdayaan masyarakat dan Desa
•pengendalian penduduk dan keluarga berencana
•perhubungan;
•komunikasi & informatika
•koperasi, usaha kecil, dan menengah
•penanaman modal
•kepemudaan dan olah raga
•statistik
• persandian
•kebudayaan;
•perpustakaan;
•kearsipan.
Urusan Pemerintahan Pilihan
8 URUSAN:
• kelautan dan perikanan
• pariwisata
• pertanian
• kehutanan;
• energi dan sumber daya mineral;
• perdagangan;
• perindustrian; dan
• transmigrasi.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DASAR HUKUM TP UKS/M
1.
• SKB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No. 2/P/SKB/2003 No. 1068/Menkes/SKB/VII/2013 No. MA/23B/2003 No. 4415/404/2003 ttg Tim
Pembina UKS Pusat
2.
• SE Mendagri No. 441.5/1650/SJ tanggal 28 April 2010 ttg Pembinaan dan Pengembangan UKS di Daerah
3.
• Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 441.5/2780/PUM tanggal 7 Agustus 2014 tentang himbauan untuk melaksanakan penjaringan kesehatan untuk di sekolah/Madrasah
4.
• PB Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri No. 6/X/Pb/2014 No.73 Tahun 2014 No.41/2014 No. 81 /2014 / Pembinaan dan Pengembangan UKS/M
Meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan yang sehat
Peserta Didik dapat
Belajar, Tumbuh dan
Berkembang secara
Harmonisdan
Optimal
Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas dan
Berakhlak Mulia
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
P E M B I N A A N D A N P E N G A W A S A N P E M D A P E M B I N A A N D A N P E N G A W A S A N P E M D A
PEMERINTAH
PEMERINTAH
Mendagri Mendagri Pembinaan
Pembinaan PengawasanPengawasan
Binwas Umum
Binwas Umum Binwas TeknisBinwas Teknis
K/L K/L
Provinsi Provinsi
GWPP. Binwas umum & teknis (Pasal 378 ayat (1)
UU 23/2014)
PD Provinsi PD Provinsi
PASAL 8 ayat (3)
BINWAS Secara Nas. dikoordinasikan Mendagri
Gubernur sbg Kepala Daerah (Pasal 379 ayat
(1) UU 23/2014)
Kab/Kota Kab/Kota
PASAL 379 ayat (2)
Pembinaan Umum dan Teknis
10
Lingkup Pembinaan Umum:
1. Pembagian urusan pemerintahan;
2. Kelembagaan daerah;
3. Kepegawaian pada perangkat daerah;
4. Keuangan daerah;
5. Pembangunan daerah;
6. Pelayanan publik di daerah;
7. Kerja sama daerah;
8. Kebijakan daerah;
9. Kepala daerah dan DPRD; dan
10.Bentuk pembinaan lain
Lingkup Pembinaan
Teknis
Teknis
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
yang diserahkan
ke daerah provinsi
dan daerah
kab/kota
Bentuk: Fasilitasi, Konsultasi,
Bentuk: Fasilitasi, Konsultasi,
11
ORGANISASI PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH ORGANISASI PEMBINA USAHA KESEHATAN SEKOLAH
Tim Pembina UKS Pusat (Diketuai 4 Dirjen dari 4 K/L)
Pembina UKS Propinsi (Diketuai Gubernur)
Tim Pembina UKS Kabupaten (Diketuai Bupati/Walikota)
Tim Pembina UKS Kecamatan (Diketuai Camat)
Tim Pembina UKS Sekolah (Diketuai Kepala Sekolah)
Tim Pembina UKS
Tim Pelaksana UKS
berkedudukan di Sekolah dan Madrasah mulai dari TK/RA sampai
SMA/SMK/MA
Peraturan Bersama Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri No.
6/X/Pb/2014 No.73 Tahun 2014 No.41 Tahun 2014 No. 81 Tahun 2014
/ Pembinaan Dan Pengembangan
KEB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No. 2/P/SKB/2003 No. 1068/Menkes/SKB/VII/2013 No. MA/23B/2003
No.4415/404/2003/Tim Pembina UKS Pusat
TIM PEMBINA UKS/M dan TIM PELAKSANA UKS/M PASAL 15
TP UKS/M dan Tim Pelaksana UKS/M sebagaimana terdiri dari : a. TP UKS/M Pusat;
b. TP UKS/M provinsi;
c. TP UKS/M kabupaten/Kota; d. TP UKS/M kecamatan;dan e. Tim Pelaksana UKS/M
KEB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No. 2/P/SKB/2003 No. 1068/Menkes/SKB/VII/2013 No. MA/23B/2003
No.4415/404/2003/Tim Pembina UKS Pusat
Keanggotaan Tim Pembina UKS ditetapkan oleh Kepala Daerah yang terdiri dari unsur :
1. Sekretariat Daerah, 2. Dinas Pendidikan, 3. Dinas Kesehatan,
4. Kantor Wilayah Kementerian Agama,
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan 6. SKPD dan/atau instansi lain sesuai kebutuhan
TUGAS TP UKS/M PROVINSI
Tugas TP UKS/M provinsi, sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 huruf b meliputi :
a. menyusun rencana kerja pembinaan dan pengembangan UKS/M yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat;
b. menyusun petunjuk pelaksanaan UKS/M;
c. mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan UKS/M di wilayahnya; d. melaksanakan program pembinaan dan pengembangan UKS/M;
e. melaksanakan pengembangan ketenagaan TP UKS/M dan sekretariat TP UKS/M;
f. menjalin hubungan kerjasama dengan lintas sektor, pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. mendorong TP UKS/M kabupaten/kota untuk menyelenggarakan program BIAS, PHBS, P3K, pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan program kecacingan;
h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembinaan dan
pengembangan UKS/M;
i. membuat laporan berkala kepada TP UKS/M Pusat;dan j. melaksanakan ketatausahaan TP UKS/M Provinsi.
TUGAS TP UKS/M Kabupaten/Kota
Tugas TP UKS/M Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 huruf c meliputi :
a. menyusun rencana kerja pembinaan dan pengembangan UKS/M yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat;
b. menyusun petunjuk teknis UKS/M;
c. mensosialisasikan kebijakan pembinaan dan pengembangan UKS/M di wilayahnya;
d. melaksanakan pelatihan guru UKS/M, dokter kecil, kader kesehatan remaja dan pendidikan sebaya;
e. melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS/M;
f. melaksanakan pengembangan ketenagaan TP UKS/M dan sekretariat TP UKS/M;
g. melaksanakan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala di seluruh
sekolah/madrasah;
h. menyelenggarakan program BIAS, PHBS, P3K, pelayanan kesehatan gigi dan mulut,dan program kecacingan;
i. menjalin hubungan kerjasama dengan lintas sektor, pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai ketentuan yang berlaku;
j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pembinaan dan
pengembangan UKS/M;
k. menggandakan buku-buku pendidikan kesehatan, UKS/M dan media KIE untuk
sekolah/madrasah;
l. membuat laporan berkala kepada TP UKS/M provinsi;dan m. melaksanakan ketatausahaan TP UKS/M kabupaten/kota.
DASAR HUKUM peran ditjen bina bangda dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk pembinaan dan pengembangan uks/m
DASAR HUKUM peran ditjen bina bangda dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah termasuk pembinaan dan pengembangan uks/m
1. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemda;
2. PP No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah 3. Perpres No. 11 Tahun 2015
tentang Kemendagri; 4. Permendagri No. 43 Tahun
2015 SOTK Kemendagri; 5. Permendagri No. 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD; 6. Permendagri No. 22 Tahun
2018 tentang Penyusunan RKPD Tahun 2019
1. UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemda;
2. PP No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah 3. Perpres No. 11 Tahun 2015
tentang Kemendagri; 4. Permendagri No. 43 Tahun
2015 SOTK Kemendagri; 5. Permendagri No. 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD; 6. Permendagri No. 22 Tahun
2018 tentang Penyusunan RKPD Tahun 2019
KEB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No. 2/P/SKB/2003 No. Pusat
KEB 4 Kementerian: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No. 2/P/SKB/2003 No. 1068/Menkes/SKB/VII/2013 No. MA/23B/2003 No.4415/404/2003/Tim Pembina UKS
Pusat
PB Mendikbud, Menkes, Menag dan MendagriNo. 6/X/Pb/2014 No.73 Tahun 2014 No.41/2014 No. 81 /2014 / Pembinaan dan Pengembangan UKS/M
SE Mendagri No. 441.5/1650/SJ tgl 28 April 2010 / Pembinaan & Pengembangan UKS di Daerah
PERAN KEMENDAGRI (DITJEN BINA BANGDA):
1. Memfasilitasi penyusunan NSPK program UKS/M;
2. Mendorong pemerintah daerah kabupaten/kota untuk membuat Peraturan Daerah tentang penyelenggaraan UKS/M;
3. Mendorong pemerintah daerah untuk memasukkan UKS/M dalam perencanaan daerah di tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi; 4. Mendorong daerah untuk mengalokasikan pembiayaan pelaksanaan
UKS/M;
5. Mendorong daerah untuk membentuk dan mengoptimalkan fungsi dan peran TP UKS/M dan sekretariat TP UKS/M provinsi, sekretariat TP UKS/M kabupaten/kota, dan sekretariat TP UKS/M kecamatan
Menyebutkan Perlunya Peningkatan Dan Pengembangan
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Baik Pada Lingkup Provinsi Maupun Kabupaten/Kota
PERAN KEMENDAGRI:
1. Merencanakan penganggaran UKS/M untuk peningkatan dan pengembangan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) baik pada lingkup provinsi maupun kabupaten/kota.
2. Mendorong pemda memasukkan UKS/M dalam perencanaan tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan
PERAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DALAM PERENCANAAN UKS / M DI DAERAH
Permendagri No. 22 Tahun
2018 Tentang Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun
2019 Poin II Arahan Kebijakan Pembangunan
PEMERINTAH PUSAT
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Daerah
GUBERNUR
Binwas penyelenggaraan Urusan PEMDA oleh
Daerah kab/kota
GUBERNUR
Binwas penyelenggaraan Urusan PEMDA oleh
Daerah kab/kota
GUBERNUR
Binwas penyelenggaraan Urusan PEMDA oleh
Daerah kab/kota
MDN
Mengkoordinasikan Binwas secara
NASIONAL
Menteri/Kepala nonkementerian Menteri/Kepala Lembaga pemerintah
nonkementerian
Binwas penyelenggaraan Urusan PEMDA oleh daerah
Provinsi
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
TERHADAP PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN OLEH DAERAH
NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) & SPM
PENYELENGGARAAN & BINWAS URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN
(Pasal 16 s.d Pasal 18)
PEMERINTAH PUSAT (K/L)
PENYELENGGARAAN URUSAN PEM
KONKUREN
(NSPK)
KOORDINASI PENYUSUNAN DGN K/L TERKAIT
18 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB NON PELAYANAN DASAR & 8 URUSAN PILIHAN
oleh prov, kab/kota
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN URUSAN PEM WAJIB PELAYANAN DASAR
(SPM)
6 URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB PELAYANAN DASAR
oleh prov, kab/kota
1. Memberikan panduan daerah dalam menyusun program dan kegiatan sesuai dengan nomenklatur yang ditetapkan;
2. Memudahkan sinkronisasi perencanaan pusat dan daerah Output dari kegiatan strategis ini adalah Permendagri tentang
nomenklatur program/kegiatan urusan pemerintahan daerah
Bertujuan untuk memperkuat koordinasi pembinaan penerapan dan pemenuhan SPM di daerah
Bertujuan untuk memandu proses Rakortek sebagai bentuk sinkronisasi pembangunan pusat dan daerah
NO Provinsi
SD/MI
JUMLAH
SMP/MTs
JUMLAH Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Rusak Total Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Rusak Total
1 Prov. D.K.I. Jakarta 973 595 43 30 42 1,683 468 217 15 8 22 730 2 Prov. Jawa Barat 1,305 2,681 364 296 236 4,882 711 1,002 105 77 62 1,957 3 Prov. Jawa Tengah 2,192 4,749 622 491 436 8,490 671 1,277 139 97 63 2,247 4 Prov. D.I. Yogyakarta 520 893 52 23 20 1,508 144 197 8 10 8 367 5 Prov. Jawa Timur 2,018 4,178 524 459 431 7,610 716 1,331 134 84 73 2,338
6 Prov. Aceh 221 491 62 44 44 862 72 109 19 12 16 228
7 Prov. Sumatera Utara 567 658 63 39 44 1,371 291 284 28 19 18 640 8 Prov. Sumatera Barat 482 626 67 64 44 1,283 112 142 17 17 19 307
9 Prov. Riau 395 549 47 56 35 1,082 167 243 25 22 14 471
10 Prov. Jambi 168 389 68 43 40 708 69 134 15 23 4 245
11 Prov. Sumatera Selatan 420 675 58 50 54 1,257 158 288 42 42 32 562 12 Prov. Lampung 306 650 109 91 54 1,210 158 295 56 31 28 568
13 Prov. Kalimantan Barat 290 472 96 48 44 950 146 253 49 37 28 513
14 Prov. Kalimantan Tengah 212 355 34 24 29 654 71 130 18 20 13 252
15 Prov. Kalimantan Selatan 400 511 31 37 31 1,010 113 161 12 7 10 303
16 Prov. Kalimantan Timur 368 399 33 19 20 839 143 167 16 14 8 348 17 Prov. Sulawesi Utara 200 232 14 26 30 502 51 77 9 15 15 167
18 Prov. Sulawesi Tengah 163 205 31 29 37 465 50 100 21 21 19 211
19 Prov. Sulawesi Selatan 510 763 121 100 115 1,609 168 248 33 24 23 496
20 Prov. Sulawesi Tenggara 131 263 42 45 23 504 44 61 20 17 11 153
21 Prov. Maluku 73 128 20 16 14 251 26 37 3 6 6 78
22 Prov. Bali 423 417 19 28 20 907 132 91 7 4 3 237
23 Prov. Nusa Tenggara Barat 175 438 47 46 45 751 68 113 20 23 12 236
24 Prov. Nusa Tenggara Timur 214 407 79 95 82 877 60 135 19 14 27 255
25 Prov. Papua 39 46 5 6 13 109 19 28 5 2 3 57
26 Prov. Bengkulu 93 230 23 25 16 387 36 85 16 12 15 164
1. Memberikan panduan daerah dalam menyusun program dan kegiatan sesuai dengan nomenklatur yang ditetapkan;
2. Memudahkan sinkronisasi perencanaan pusat dan daerah Output dari kegiatan strategis ini adalah Permendagri tentang
nomenklatur program/kegiatan urusan pemerintahan daerah
Bertujuan untuk memperkuat koordinasi pembinaan penerapan dan pemenuhan SPM di daerah
Bertujuan untuk memandu proses Rakortek sebagai bentuk sinkronisasi pembangunan pusat dan daerah
KONDISI UKS/M PADA PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA & SMK) TAHUN 2017
NO Provinsi SMA JUMLAH
1. Memberikan panduan daerah dalam menyusun program dan kegiatan sesuai dengan nomenklatur yang ditetapkan;
2. Memudahkan sinkronisasi perencanaan pusat dan daerah Output dari kegiatan strategis ini adalah Permendagri tentang
nomenklatur program/kegiatan urusan pemerintahan daerah
Bertujuan untuk memperkuat koordinasi pembinaan penerapan dan pemenuhan SPM di daerah
Bertujuan untuk memandu proses Rakortek sebagai bentuk sinkronisasi pembangunan pusat dan daerah
HARAPAN KE DEPAN DENGAN ADANYA UKS
Daerah yang belum punya regulasi UKS/M bisa segera mengadakan regulasinya
Daerah mampu merencanakan, memprogramkan, melaksanakan UKS/M di daerah dengan APBD nya
Daerah mampu berkoordinasi antar sektor dalam pembinaan dan pelaksanaan UKS/M di daerah
UKS dapat dilaksanakan di satuan
pendidikan secara berjenjang (TK, SD, SMP, SMA / SMK, Madrasah, Lembaga
Pendidikan lainnya
Bonus Demografi Indonesia dengan penduduk usia muda yang dominan menjadi modal dasar pembangunan Indonesia
Dengan adanya UKS / M, diharapkan Anak Usia Sekolah : * Terbebas dari rokok, Narkoba, dan Minuman Keras, serta HIV/AID
KONSEP, TUJUAN, KRITERIA,
KONSEP, TUJUAN, KRITERIA,
KONSEP, TUJUAN, KRITERIA,
KONSEP, TUJUAN, KRITERIA,
KEWENANGAN, INDIKATOR SMP
KEWENANGAN, INDIKATOR SMP
KEWENANGAN, INDIKATOR SMP
KEWENANGAN, INDIKATOR SMP
RUJUKAN
RUJUKAN
RUJUKAN
RUJUKAN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP
TUJUAN
Setelah
mengikuti
mengikuti
mengikuti
mengikuti
sesi
sesi
sesi
sesi
ini
ini
ini
ini,,,,
peserta
peserta
peserta
peserta
diharapkan
diharapkan
diharapkan
diharapkan
dapat
dapat
dapat
dapat
menguraikan
menguraikan
menguraikan
menguraikan
dan
dan
dan
dan
menerapkan
1. Pengertian
Pengertian
Pengertian
Pengertian SMP
SMP
SMP
SMP Rujukan
Rujukan
Rujukan
Rujukan
2.
2.
2.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan SMP
Penyelenggaraan SMP
Penyelenggaraan SMP
Penyelenggaraan SMP
Rujukan
3. Kriteria
Kriteria
Kriteria
Kriteria SMP Rujukan
SMP Rujukan
SMP Rujukan
SMP Rujukan
4.
4.
4.
4. Kewenangan
Kewenangan
Kewenangan
Kewenangan pemangku kepentingan dalam
pemangku kepentingan dalam
pemangku kepentingan dalam
pemangku kepentingan dalam
pembinaan SMP Rujukan
pembinaan SMP Rujukan
pembinaan SMP Rujukan
pembinaan SMP Rujukan
5.
5.
5.
5. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan SMP Rujukan
SMP Rujukan
SMP Rujukan
SMP Rujukan
dengan baik dan benar
CAKUPAN MATERI
CAKUPAN MATERI
CAKUPAN MATERI
CAKUPAN MATERI
Materi
Materi
Materi
Materi sesi
sesi
sesi ini
sesi
ini
ini
ini mencakup
mencakup
mencakup::::
mencakup
1.
1.
1.
1. Pengertian SMP Rujukan
Pengertian SMP Rujukan
Pengertian SMP Rujukan
Pengertian SMP Rujukan
2.
2.
2.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan Penyelenggaraan SMP
Maksud dan Tujuan
Penyelenggaraan SMP
Penyelenggaraan SMP
Penyelenggaraan SMP
Rujukan
Rujukan
Rujukan
Rujukan
3.
3.
3.
3. Kriteria
Kriteria
Kriteria SMP Rujukan
Kriteria
SMP Rujukan
SMP Rujukan
SMP Rujukan
4.
4.
4.
4. Kewenangan
Kewenangan
Kewenangan pemangku kepentingan dalam
Kewenangan
pemangku kepentingan dalam
pemangku kepentingan dalam
pemangku kepentingan dalam
pembinaan SMP Rujukan
pembinaan SMP Rujukan
pembinaan SMP Rujukan
pembinaan SMP Rujukan
5.
5.
5.
5. Indikator keberhasilan SMP Rujukan
Indikator keberhasilan SMP Rujukan
Indikator keberhasilan SMP Rujukan
Indikator keberhasilan SMP Rujukan
AKTIVITAS
AKTIVITAS
AKTIVITAS
AKTIVITAS KEGIATAN
KEGIATAN
KEGIATAN
KEGIATAN
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk mencapai
mencapai
mencapai
mencapai tujuan
tujuan
tujuan
tujuan sesi
sesi
sesi
sesi ini
ini,
ini
ini
,
,
, peserta
peserta
peserta
peserta akan
akan
akan
akan::::
1.
1.
1.
1. Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan ceramah
ceramah
ceramah
ceramah dan
dan
dan
dan mencatat
mencatat
mencatat butir
mencatat
butir
butir
butir----butir
butir
butir
butir penting
penting
penting
penting materi
materi
materi
materi
2.
2.
2.
2. Mengajukan
Mengajukan
Mengajukan
Mengajukan pertanyaan
pertanyaan
pertanyaan
pertanyaan untuk
untuk
untuk
untuk memperoleh
memperoleh
memperoleh
memperoleh
kejelasan
kejelasan
kejelasan
kejelasan////informasi
informasi
informasi
informasi lebih
lebih
lebih lanjut
lebih
lanjut
lanjut
lanjut,
,
,
,
mengklarifikasi
mengklarifikasi
mengklarifikasi
mengklarifikasi pemahaman
pemahaman
pemahaman,
pemahaman
,
, dan
,
dan
dan
dan
mengajukan
mengajukan
mengajukan
mengajukan pendapat
pendapat
pendapat terkait
pendapat
terkait
terkait materi
terkait
materi
materi;
materi
;
;
; dan
dan
dan
dan
3.
3.
3.
3. Menelaah
Menelaah
Menelaah
Menelaah CONTOH
CONTOH
CONTOH baik dan jelek
CONTOH
baik dan jelek
baik dan jelek
baik dan jelek
penyelenggaraan SMP Rujukan.
A. DEFINISI
A. DEFINISI
A. DEFINISI
A. DEFINISI SEKOLAH RUJUKAN
SEKOLAH RUJUKAN
SEKOLAH RUJUKAN
SEKOLAH RUJUKAN
Sekolah
Sekolah
Sekolah
Sekolah rujukan
rujukan
rujukan
rujukan
didefinisikan
didefinisikan
didefinisikan
didefinisikan sebagai
sebagai sekolah
sebagai
sebagai
sekolah
sekolah yang
sekolah
yang
yang
yang
dibina
dibina
dibina
dibina Direktorat
Direktorat
Direktorat
Direktorat Jenderal
Jenderal
Jenderal
Jenderal Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan Dasar
Pendidikan
Dasar
Dasar
Dasar dan
dan
dan
dan
Menengah
Menengah
Menengah
Menengah,
,
,
, Kementerian
Kementerian
Kementerian Pendidikan
Kementerian
Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan dan
dan
dan Kebudayaan
dan
Kebudayaan
Kebudayaan
Kebudayaan
dan
dan
dan
dan pemerintah
pemerintah
pemerintah daerah
pemerintah
daerah
daerah
daerah untuk
untuk
untuk
untuk
menjadi sekolah
menjadi
menjadi
menjadi
sekolah
sekolah acuan
sekolah
acuan
acuan
acuan
bagi
bagi
bagi
bagi sekolah
sekolah
sekolah lain di
sekolah
lain di
lain di
lain di sekitarnya
sekitarnya
sekitarnya
sekitarnya
dalam
dalam
dalam
dalam penerapan
penerapan
penerapan
penerapan
penjaminan
penjaminan
penjaminan
penjaminan mutu
mutu
mutu pendidikan
mutu
pendidikan
pendidikan
pendidikan secara
secara
secara
secara mandiri
mandiri
mandiri,
mandiri
,
,
,
memenuhi
memenuhi
memenuhi
memenuhi Standar
Standar
Standar Nasional
Standar
Nasional
Nasional
Nasional Pendidikan
Pendidikan
Pendidikan (SNP),
Pendidikan
(SNP),
(SNP),
(SNP),
memiliki/mencapai indikator
memiliki/mencapai indikator
memiliki/mencapai indikator
memiliki/mencapai indikator----indikator pendidikan yang
indikator pendidikan yang
indikator pendidikan yang
indikator pendidikan yang
lebih dari SNP,
lebih dari SNP,
lebih dari SNP,
lebih dari SNP, dan
dan
dan
dan memiliki
memiliki
memiliki prestasi
memiliki
prestasi
prestasi atau
prestasi
atau
atau
atau keunggulan
keunggulan
keunggulan
keunggulan
baik
baik
baik
MAKSUD PENYELENGGARAAN
MAKSUD PENYELENGGARAAN
MAKSUD PENYELENGGARAAN
MAKSUD PENYELENGGARAAN
SEKOLAH RUJUKAN
SEKOLAH RUJUKAN
SEKOLAH RUJUKAN
SEKOLAH RUJUKAN
U
U
U
Untuk
ntuk
ntuk mempercepat
ntuk
mempercepat
mempercepat
mempercepat pemerataan
pemerataan
pemerataan
pemerataan dan
dan
dan
dan
peningkatan
peningkatan
peningkatan
peningkatan mutu
mutu
mutu
mutu pendidikan
pendidikan
pendidikan sesuai
pendidikan
sesuai
sesuai
sesuai
atau
atau
atau
atau melampaui
melampaui
melampaui
melampaui SNP
SNP
SNP
SNP serta
serta
serta
serta menciptakan
menciptakan
menciptakan
menciptakan
budaya
budaya
budaya
budaya mutu
mutu
mutu
mutu pendidikan
pendidikan
pendidikan
pendidikan di
di
di seluruh
di
seluruh
seluruh
seluruh
satuan
satuan
satuan
TUJUAN PENGEMBANGAN
TUJUAN PENGEMBANGAN
TUJUAN PENGEMBANGAN
TUJUAN PENGEMBANGAN
SEKOLAH RUJUKAN
SEKOLAH RUJUKAN
SEKOLAH RUJUKAN
SEKOLAH RUJUKAN
1.
1.
1.
1. sebagai
sebagai
sebagai
sebagai llllaboratorium
aboratorium
aboratorium bagi
aboratorium
bagi
bagi Kemdikbud
bagi
Kemdikbud
Kemdikbud
Kemdikbud dan
dan
dan
dan
pemerintah
pemerintah
pemerintah
pemerintah
daerah
daerah
daerah
daerah
dalam
dalam
dalam
dalam
rangka
rangka
rangka
rangka
penjaminan
penjaminan
penjaminan
penjaminan
dan
dan
dan
dan
peningkatan
peningkatan
peningkatan
peningkatan
mutu
mutu
mutu
mutu
pendidikan
2. menjadi
menjadi
menjadi
menjadi model
model
model
model/contoh
/contoh
/contoh dalam
/contoh
dalam
dalam
dalam menerapkan
menerapkan
menerapkan
menerapkan
praktek
praktek
praktek
praktek----praktek
praktek
praktek
praktek baik
baik
baik
baik dalam
dalam
dalam
dalam memenuhi
memenuhi
memenuhi mutu
memenuhi
mutu
mutu
mutu
pendidikan
pendidikan
pendidikan
pendidikan sesuai
sesuai
sesuai
sesuai atau
atau
atau
atau melampaui
melampaui
melampaui SNP
melampaui
SNP
SNP
SNP dan
dan
dan
dan
dapat
dapat
dapat
dapat dirujuk
dirujuk
dirujuk oleh
dirujuk
oleh
oleh sekolah
oleh
sekolah
sekolah
sekolah lain;
lain;
lain;
lain;
3.
3.
3.
B
B
B
B.
.
.
. KRITERIA SMP RUJUKAN
KRITERIA SMP RUJUKAN
KRITERIA SMP RUJUKAN
KRITERIA SMP RUJUKAN
1. 1.1.
1. Hasil akreditasi sekolah peringkat A, dan peringkat akreditasi BHasil akreditasi sekolah peringkat A, dan peringkat akreditasi B jika belum ada yang peringkatnya A.Hasil akreditasi sekolah peringkat A, dan peringkat akreditasi BHasil akreditasi sekolah peringkat A, dan peringkat akreditasi Bjika belum ada yang peringkatnya A.jika belum ada yang peringkatnya A.jika belum ada yang peringkatnya A. 2.
2. 2.
2. Lokasi strategis, mudah, dan aman.Lokasi strategis, mudah, dan aman.Lokasi strategis, mudah, dan aman.Lokasi strategis, mudah, dan aman. 3.
3. 3.
3. Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non akademik.Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non akademik.Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non akademik.Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non akademik. 4.
4. 4.
4. Terdapat komitmen sekolah dan Pemda.Terdapat komitmen sekolah dan Pemda.Terdapat komitmen sekolah dan Pemda.Terdapat komitmen sekolah dan Pemda. 5.
5.5.
a. Hasil
a. Hasil
a. Hasil
a. Hasil akreditasi
akreditasi
akreditasi
akreditasi
sekolah peringkat A, dan
sekolah peringkat A, dan
sekolah peringkat A, dan
sekolah peringkat A, dan
peringkat akreditasi
peringkat akreditasi
peringkat akreditasi
peringkat akreditasi B
jika
jika
jika
jika belum ada yang
belum ada yang
belum ada yang
belum ada yang
peringkatnya
peringkatnya
peringkatnya
peringkatnya A atau
A atau
A atau
A atau
sekolah terbaik di
sekolah terbaik di
sekolah terbaik di
sekolah terbaik di
kab/kota.
kab/kota.
kab/kota.
kab/kota.
1. 1.1.
1. Hasil akreditasi sekolah peringkat A, Hasil akreditasi sekolah peringkat A, Hasil akreditasi sekolah peringkat A, Hasil akreditasi sekolah peringkat A, dan peringkat akreditasi B jika belum dan peringkat akreditasi B jika belum dan peringkat akreditasi B jika belum dan peringkat akreditasi B jika belum ada yang peringkatnya A.
ada yang peringkatnya A.ada yang peringkatnya A. ada yang peringkatnya A.
2. 2.2.
2. Lokasi strategis, mudah, dan aman.Lokasi strategis, mudah, dan aman.Lokasi strategis, mudah, dan aman.Lokasi strategis, mudah, dan aman.
3. 3.3.
3. Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non Memiliki (potensi) keunggulan bidang akademik dan non akademik.
akademik.akademik. akademik.
4. 4.4.
4. Terdapat komitmen sekolah dan Pemda.Terdapat komitmen sekolah dan Pemda.Terdapat komitmen sekolah dan Pemda.Terdapat komitmen sekolah dan Pemda.
5. 5.5.