commit to user
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN DALAM
AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
KARLINA FATMA
NIM. F1309100
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
SKRIPSI
Disusun dan diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk
mencapai derajat Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Oleh :
NAMA
: KARLINA FATMA
NIM
: F1309100
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
commit to user
commit to user
vii
MOTO
“Sesungguhnya beserta kesusahan ada kemudahan maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan kepada Tuhanmulah kamu kembali”
(QS. Al-Insyiroh : 6-8)
Apa yang sudah berlalu ituah yang terbaik, keadaan yang lalu baik atau jelek itulah
yang terbaik karena akan menjadi landasan bagi hari esok
(Imam Ghozali)
Jika kita jatuh tujuh kali, maka bangkitlah untuk ke delapan kalinya
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk:
ü
Ibu, Bapak, dan kakak-kakakku atas dorongan
semangat, doa, kasih sayang yang tulus yang
selama ini diberikan kepada penulis
ü
Teman-teman S1 Nonreg Akuntansi Fakultas
Ekonomi UNS angkatan 2009 dan keluarga besar
Fakultas Ekonomi UNS
ü
Almamaterku
ü
Seseorang di masa depan
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
limpahan dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan dalam
Automotive And Allied Product
di Bursa Efek Indonesia”.
Penulis menyadari keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak baik berupa moral maupun material. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus
kepada :
1.
Drs. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNS yang
memberikan ijin penelitian dan pemberian ilmunya baik akademis maupun non
akademis.
2.
Prof. Dr. Bambang Sutopo, MCom, Ak. selaku pembimbing skripsi yang
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan di
sela-sela kesibukannya dari awal penulisan hingga akhir penulisan skripsi ini.
3.
Halim Dedy Perdana S.E., Ak selaku pembimbing akademik yang telah
4.
Kedua orang tua, terutama ibunda, terimakasih atas doa dan nasihatnya selama
ini semoga menjadi semangat dalam tiap langkah ananda.
5.
Keluarga besar trah Admosudarso, terima kasih atas dukungannya selama ini.
6.
Keluarga Besar MEPA UNS, terima kasih atas semua hal yang diajarkan,
kebersamaan, kekeluargaan dan semangatnya dalam mendaki panjangnya
gunung, dalamnya air, luasnya goa dan curamnya tebing. Untuk angkatan Diksar
‘06 B,
thx for all,
terutama Akbar dan Kasmy yang selalu menemani masa
perkuliahanku, dan “ndut”.
7.
Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Ekonomi UNS serta keluarga besar
Fakultas Ekonomi UNS.
8.
Teman-Teman S1 Nonreguler Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS tahun angkatan
2009 terimakasih atas supportnya selama ini dan sukses selalu untuk kerja
kerasnya selama ini. Mbak Indy, Dewi dan Ira yang selalu memberi semangat.
9.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan
berpartisipasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan ke depan,
semogapenulisan hasil penelitian ini berguna bagi kita semua, Amin.
Surakarta, Januari 2012
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...
v
HALAMAN PENGESAHAN...
vi
MOTTO ...
vii
2.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal ...
11
3.
Penelitian Terdahulu ...
13
4.
Rerangka Pemikiran ...
16
B.
PERUMUSAN HIPOTESIS ...
17
1.
Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal ...
17
2.
Profitabilitas terhadap Struktur Modal ...
17
3.
Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal ...
18
4.
Umur Perusahaan terhadap Struktur Modal ...
19
BAB III METODE PENELITIAN ...
21
A.
Desain Penelitian ...
21
B.
Populasi dan Sampling ...
21
C.
Sumber Data dan Jenis Data ...
22
D.
Variabel Penelitian ...
22
E.
Definisi dan Pengukuran Variabel ...
23
F.
Teknik Analisis Data ... 24G. Pengujian Hipotesis ... 29
1)
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ...
29
2)
Uji Signifikansi Individual (Uji Statistik t)...
30
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...
31
A.
Analisis Data ...
31
1.
Pengujian Asumsi Klasik ...
31
a)
Uji Normalitas ...
31
b)
Uji Multikolinearitas ...
33
c)
Uji Autokorelasi ...
34
d)
Uji Heteroskedastisitas ...
35
2.
Hasil Pengujian Hipotesis ...
36
B.
PEMBAHASAN ...
38
BAB V PENUTUP ...
43
A.
Kesimpulan ...
43
B.
Keterbatasan ...
45
C.
Saran...
45
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Hasil Pemilihan Sampel ...
31
Tabel IV.2 Uji Normalitas ...
33
Tabel IV.3 Uji Multikolinieritas ...
34
Tabel IV.4 Uji Autokorelasi ...
35
Tabel IV.5 Uji Statistik F ...
37
DAFTAR GAMBAR
commit to user
iii
ABSTRAKFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN DALAM
AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCT
DI BURSA EFEK INDONESIA
Karlina Fatma
1309100
Struktur modal merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Struktur modal yang efektif mampu menciptakan perusahaan dengan keuangan yang kuat dan stabil. Hipotesis yang diajukan adalah : (1) Struktur aktiva berpengaruh positif
terhadap Struktur Modal Perusahaaan, (2) Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
Struktur Modal Perusahaaan, (3) Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap
Struktur Modal Perusahaaan, (4) Umur Perusahaan berpengaruh positif terhadap Struktur
Modal Perusahaaan. Populasi penelitian ini adalah industri manufaktur dalam bidang Automotive and Allied Product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2003-2010. Sampel sebanyak 122 perusahaan. Analisis data yang digunakan adalah (1) uji regresi linear berganda, (2) uji t, (3) uji F.
Probabilitas kurang dari 0,05 (p<0,05) maka model regresi dapat dikatakan
bahwa struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan pada
Automotive and Allied Product
secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur
modal. Dari hasil regresi yang diperoleh menunjukkan variabel independen pada
kedua industri (otomotif dan logam) yang terdiri atas struktur aktiva, profitabilitas,
ukuran perusahaan dan umur perusahaan secara parsial/ individual signifikan pada
variabel dependen yaitu struktur modal
.
ABSTRACT
DETERMINANTS OF CAPITAL STRUCTURE
ON AUTOMOTIVE COMPANIES AND ALLIED PRODUCT
IN STOCK EXCHANGE INDONESIA
KARLINA FATMA
F1309100
Capital structure is the ratio between total debt to total assets. Effective
capital structure capable of creating a company with strong financial and steady. The
hypothesis is proposed: (1) The structure of the asset has a positive effect on firms
capital structure, (2) negatively affect the profitability of firms capital structure, (3)
The size of a positive effect on the Company's Capital Structure firms, (4) Age has a
positive effect on the Company's Capital Structure firms. The population of this study
is the manufacturing industry in the field of Automotive and Allied Products listed in
Indonesia Stock Exchange (IDX) on the years 2003-2010. A sample of 122
companies. Analysis of the data used are (1) multiple linear regression test, (2) t test,
(3) F test. The probability of less than 0.05 (p <0.05) then the regression model can
be said that the structure of assets, profitability, firm size and firm age on the
Automotive and Allied Product jointly affect the capital structure.
From the regression results obtained showed the independent variables in
automotive are consisting of asset structure, profitability, firm size and age of the
company as partial / individual significant on the dependent variable is capital
structure.
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Perekonomian yang semakin maju saat ini menimbulkan persaingan yang
ketat dalam melakukan investasi di dunia bisnis sehingga mendorong manajer
meningkatkan produktivitas perusahaan. Peningkatan produktivitas perusahaan
dapat memacu perusahaan memaksimalkan keuntungan dan kesejahteraan
shareholder. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan perencanaan strategis
sehingga diperoleh pengambilan keputusan yang tepat dari manajer terutama
dalam keputusan pendanaannya. Keputusan pendanaan yang baik dari suatu
perusahaan dapat dilihat dari struktur modal, yaitu keputusan keuangan yang
berkaitan dengan komposisi hutang, baik hutang jangka panjang dan hutang
jangka pendek, saham preferen dan saham biasa yang akan digunakan oleh
perusahaan. (Margaretha dan Ramadhan, 2011). Keputusan pendanaan keuangan
perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan
aktivitas operasinya selain berpengaruh terhadap risiko perusahaan itu sendiri.
(Joni dan Lina, 2010)
Menurut Ali Kesuma (2009), struktur modal adalah susunan atau
perbandingan antara modal sendiri dan pinjaman jangka panjang. Besar kecilnya
jangka panjang daripada modal sendiri yang diinvestasikan pada aktiva tetap
yang digunakan untuk memperoleh laba operasi. Semakin besar angka rasio
struktur modal berarti semakin banyak jumlah pinjaman jangka panjang,
sehingga semakin banyak bagian dari laba operasi yang digunakan untuk
membayar beban bunga tetap, dan semakin banyak aliran kas yang digunakan
untuk membayar angsuran pinjaman, akibatnya semakin sedikit jumlah laba
bersih sebelum pajak yang akan diterima oleh perusahaan. Utami (2009)
menyatakan ketika perusahaan menggunakan hutang, biaya modal akan sebesar
biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan pada kreditur akan timbul
opportunity cost dari dana yang digunakan. Keputusan struktur modal yang tidak
cermat akan menimbulkan biaya modal tinggi sehingga berakibat pada rendahnya
profitabilitas perusahaan. Menurut Mas’ud (2008), besar kecilnya perusahaan
sangat berpengaruh terhadap keputusan penggunaan hutang dalam struktur
modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman.
Perusahaan besar dapat mengakses pasar modal dan memiliki kemampuan lebih
mendapatkan dana. Margaretha dan Ramadhan (2010) menyatakan perusahaan
yang relative muda akan menggunakan
debt
yang lebih kecil disbanding ekuitas.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji beberapa faktor yang berpengaruh
terhadap struktur modal. Faktor-faktor mempengaruhi struktur modal tersebut
meliputi: umur perusahaan, ukuran perusahaan, struktur aset, profitabilitas,
commit to user
3
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan
diharapkan agar manajer mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari
dalam perusahaan maupun luar perusahaan secara efisien sehingga mengurangi
resiko yang ditanggung pemegang saham dan diharapkan ada tingkat
pengembalian yang cukup signifikan bagi perusahaan.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
ini, yaitu struktur aset, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan,
dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut. Pertama, penelitian tentang
hubungan struktur aktiva dengan struktur modal menunjukkan hasil yang
berbeda-beda. Hasil studi tentang hubungan struktur aktiva dengan struktur
modal menunjukkan struktur aktiva mempunyai hubungan yang positif dengan
struktur modal (Odit dan Gobardhun [2011], Joni dan Lina [2010], dan Abor dan
Biekpe [2005]) dan mempunyai hubungan negatif dengan struktur modal
(Nanok, 2008).
Kedua, hasil penelitian tentang hubungan profitabilitas dengan struktur
modal menunjukkan hasil yang konsiten. Pengaruh profitabilitas terhadap utang
angka panjang adalah negatif (Odit dan Gobardhun [2011], dan Abor dan Biekpe
[2005]). Joni dan Lina (2010) menyebutkan profitabilitas mempengaruhi struktur
Ketiga, hasil penelitian tentang hubungan ukuran perusahaan dengan
struktur modal menunjukkan hasil yang tidak konsiten. Hasil penelitian Odit dan
Gobardhun (2011), dan Abor dan Biekpe (2005) menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap utang jangka panjang, sedangkan Joni
dan Lina (2010) menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
struktur modal.
Keempat, penulis dalam melakukan penelitian ini didorong oleh
hubungan umur perusahaan dengan struktur modal menunjukkan hasil yang tidak
konsiten dan belum banyak diteliti. Hasil penelitian oleh Odit dan Gobardhun
(2011) menunjukkan bahwa umur perusahaan berhubungan negatif dengan
struktur modal, sedangkan Abor dan Biekpe (2005) menunjukkan bahwa umur
perusahaan berhubungan positif dengan struktur modal.
Dalam penelitian ini keempat faktor yang terdiri atas struktur aktiva,
profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan sangat mempengaruhi
struktur modal perusahaan. Struktur aktiva mempengaruhi struktur modal dengan
dua cara, yaitu (1) penggunaan aktiva tetap akan menimbulkan biaya tetap yang
berupa depresiasi, jika pendanaan dilakukan dengan hutang, maka besarnya biaya
tetap yang ditanggung oleh perusahaan juga akan besar karena hutang akan
menimbulkan biaya tetap berupa bunga dan (2) pada perusahaan yang sebagian
besar aktivanya berupa aktiva tetap, komposisi hutang akan lebih didominasi
commit to user
5
porsi aktiva tetap yang tinggi mudah melakukan pinjaman terhadap pihak
eksternal karena memiliki jaminan yang baik. Kreditur akan merasa lebih aman
memberikan pinjaman kepada perusahaan yang memiliki aktiva tetap dengan
porsi yang tinggi. Dengan demikian struktur aktiva yang tinggi akan
memingkatkan struktur modalnya pula sehingga struktur aktiva berpengaruh
positif terhadap struktur modal perusahaan.(Joni dan Lina, 2010)
Profitabilitas mempengaruhi struktur modal dikarenakan perusahaan yang
memiliki kesulitan keuangan akan meminjam uang atau mengeluarkan saham
dengan kondisi tertentu agar mendapat sumber dana untuk kegiatan
opersionalnya sedangkan perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik akan
meminjam uang lebih sedikit walaupun kesempatan meminjam lebih banyak.
Sesuai dengan
pecking order theory
bahwa perusahaan cenderung menggunakan
pendanaan
internal
sebelum
menggunakan
hutang,
perusahaan
akan
menggunakan pendapatannya untuk membayar hutang sehingga tingkat struktur
modal rendah. Dengan demikian profitabilitas yang tinggi akan menurunkan
struktur modalnya . Oleh karena itu, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
struktur modal perusahaan. (Seftianne dan Handayani, 2011)
Ukuran perusahaan merupakan faktor lain yang mempengaruhi struktur
modal dan sebagai suatu indikator yang menunjukkan kekuatan finansial
perusahaan. Perusahaan yang besar dapat mengakses pasar modal dan memiliki
jaminan pelunasan hutang yang lebih besar daripada perusahaan kecil.
Perusahaan besar memiliki kecenderungan sumber pendanaan eksternal daripada
perusahaan yang lebih kecil karena memiliki akses ke pasar modal. Dengan
demikian ukuran perusahaan yang tinggi akan meningkatkan struktur modalnya
sehingga dalam hal ini ukuran perusahaan akan berpengaruh positif terhadap
struktur modal perusahaan. (Joni dan Lina, 2010)
Faktor terakhir yang mempengaruhi struktur modal adalah umur
perusahaan. Umur perusahaan dilihat sebagai standar reputasi, yang mana
reputasi adalah nama baik yang di bangun bertahun-tahun, yang dipahami oleh
pasar dan telah diamati kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya secara
tepat waktu. Perusahaan yang umurnya lebih tua akan menggunakan hutang yang
yang lebih kecil, karena perusahaan besar yang umurnya relatif tua dapat
mengelola
cash flow
lebih baik daripada perusahaan yang lebih muda. Dengan
demikian umur perusahaan yang tinggi akan meningkatkan struktur modalnya
sehingga dalam hal ini umur perusahaan akan berpengaruh positif terhadap
struktur modal perusahaan. (Odit dan Gobardhun, 2011)
Motivasi dalam penelitian ini adalah beberapa penelitian yang dilakukan
peneliti sebelumnya mengenai struktur modal di Indonesia telah dilakukan oleh
Kesuma (2009) pada sektor
Real Estate
, Yuhasril (2006) pada sektor Farmasi
dan Hadianto (2008) pada sektor Telekomunikasi. Penelitian ini dilakukan untuk
commit to user
7
dalam penentuan struktur modal di Indonesia dan variabel-variabel yang
mempengaruhinya. Selain itu, penulis melihat minat investor dalam menanamkan
modalnya pada sektor otomotif di Indonesia cukup tinggi, terbukti dari adanya
peningkatan penjualan dan produksi kendaraan bermotor pada tahun ini.
(Republika.co.id). Oleh sebab itu, penulis memilih
Automotive and Allied
Product
yang terdaftar di BEI dan telah menerbitkan laporan keuangan lengkap
untuk penelitian.
Perbedaan lain penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian ini menggunakan sampel dengan periode yang lebih panjang yaitu
tahun 2003-2010 dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Joni dan
Lina (2010) yang menggunakan periode sampel 2005-2007, Nanok (2008) yang
menggunakan periode sampel 2001-2002, dan Abor dan Biekpe (2005) yang
menggunakan periode sampel 1998-2003, serta penelitian oleh Odit dan
Gobardhun (2011) yang menggunakan periode sampel 2002-2008. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penelitian
empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal di Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah struktur aktiva,
profitabilitas
,
ukuran perusahaan dan umur perusahaan
mempengaruhi struktur
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh struktur aktiva, profitabilitas,
ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap struktur modal pada
Automotive and Allied Product
di Bursa Efek Indonesia.
D.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi :
1.
Dunia bisnis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran
terhadap manajemen perusahaan atas faktor-faktor yang penting untuk
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan atas struktur modal suatu
perusahaan.
2.
Dunia penelitian. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan perbandingan
maupun literatur dan referensi bagi penelitian selanjutnya.
3.
Dunia Pendidikan dan Akademis. Penelitian ini diharapkan bisa digunakan
sebagai contoh studi kasus nyata dalam perkuliahan di samping digunakan
sebagai koleksi hasil penelitian di perpustakaan.
E.
Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I adalah pendahuluan,
dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II adalah kajian
pustaka dan perumusan hipotesis, dalam bab ini diuraikan landasan teori yang
digunakan sebagai acuan perbandingan untuk membahas masalah yang diangkat.
commit to user
9
dan pemilihan sampel, data dan sumber data, identifikasi variabel dan
pengukuran, kerangka hubungan variabel dependen dan independen dan metode
analisis data. Bab IV adalah pembahasan, dalam bab ini berisi tentang analisis
data deskriptif, analisis data terhadap pengujian hipotestis maupun pengujian
asumsi klasik, dan pembahasan secara teoritik baik secara kuantitatif dan
statistik. Bab terakhir, Bab V, adalah kesimpulan, keterbatasan, saran dan
implikasi, dalam bab ini difokuskan pada kesimpulan hasil penelitian,
keterbatasan dalam data dan hasil penelitian, mencoba untuk memberikan saran
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A.
TELAAH PUSTAKA
1.
Teori Struktur Modal
Joni dan Lina (2010) mencoba menjelaskan tentang perilaku organisasi
dalam keputusan yang berkaitan dengan struktur modal guna merumuskan
struktur modal yang optimal. Struktur modal merupakan bauran antara
proporsi sumber dana eksternal yang berupa hutang jangka panjang dan modal
sendiri. Teori struktur modal modern dimulai oleh Franco Modigliani dan
Merton H. Miller pada tahun 1958. Teori Modigliani-Miller (1958)
menyatakan bahwa rasio hutang tidak relevan dan tidak ada struktur modal
yang optimal. Inti dari teori ini adalah tidak ada rasio hutang yang optimal dan
rasio hutang tidak menjelaskan nilai perusahaan. Teori ini dianggap kurang
relevan karena adanya pengurangan pajak penghasilan atas penggunaan
hutang, kondisi pasar dengan asimetri informasi, serta biaya transaksi dalam
pasar modal yang tidak dimasukkan ke dalam teori ini.
Marsh (1982) mengembangkan teori
Trade-off Hypothesis.
Teori ini
menyatakan bahwa setiap perusahaan dapat menentukan target rasio utang
(leverage)
yang optimal. Rasio hutang yang optimal ditentukan berdasarkan
perimbangan antara manfaat dan biaya kebangkrutan karena perusahaan
commit to user
11
rasio hutang perusahaan tersebut di atas target dan menambah hutang apabila
rasio hutang perusahaan tersebut di bawah target. Perusahaaan tidak akan
mencapai nilai optimal apabila semua pendanaan adalah hutang dan jika tidak
ada hutang sama sekali. Kelemahan teori ini, yaitu mengabaikan adanya
asimetri informasi dan besarnya biaya untuk melakukan substitusi hutang ke
ekuitas atau ekuitas ke hutang.
Myers dan Maljuf (1984) mengembangkan
pecking order theory.
Pecking order theory
menyatakan bahwa keputusan pendanaan perusahaan
memiliki suatu hierarki. Perusahaan akan cenderung menggunakan sumber
pendanaan internal yaitu laba ditahan dan depresiasi terlebih dahulu daripada
dana eksternal dalam aktivitas pendanaan. Jika perusahaan tidak memiliki
dana internal yang memadai, maka dana eksternal akan dipilih sebagai
alternatifnya.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Menurut Odit dan Gobardhun (2011) faktor penentu struktur modal pada
Usaha Kecil dan Menegah (UKM), antara lain:
a.
Umur Perusahaan
(Age)
Umur perusahaan biasanya dilihat sebagai ukuran standar
reputasi pada struktur modal. Reputasi adalah nama baik perusahaan
yang telah dibangun selama bertahun-tahun, dipahami oleh pasar dan
telah diamati kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya secara
b.
Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran telah dianggap sebagai penentu penting dari struktur
modal perusahaan. Perusahaan kecil lebih menggunakan ekuitas dan
perusahaan besar lebih menyukai menggunakan utang. Hal ini terjadi
dikarenakan perusahaan kecil memiliki kecenderungan menggunakan
keuangan untuk jangka pendek dibandingkan peusahaan besar.
c.
Struktur Aset
Struktur aset juga merupakan faktor penentu dari struktur modal
Usaha Kecil dan Menegah (UKM). Perusahaan dengan tangible asset
yang lebih biasanya akan menunjukkan nilai likuidasi yang besar.
Perusahaan tersebut memiliki financial leverage yang lebih tinggi. Hal
ini karena perusahaan meminjam pada suku bunga yang lebih rendah
dan utang dijamin dengan aset.
d.
Profitabilitas
Sesuai dengan pecking order theory, dimana perusahaan lebih
memilih sumber-sumber internal perusahaan dan sumber eksternal
perusahaan. Perusahaan memiliki akses ke laba ditahan dan
mengandalkan itu sebagai lawan sumber-sumber luar seperti utang.
e.
Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan diharapkan menempatkan permintaan yang lebih
tinggi pada dana internal yang dihasilkan. Hal ini mendorong
commit to user
13
akan memiliki proporsi utang yang lebih kecil dalam struktur modal
mereka karena aset memberikan perusahaan pilihan untuk menjadi
peluang pertumbuhan di masa depan.
f.
Risiko Perusahaan
Perusahaan dengan tingkat risiko bisnis yang tinggi biasanya
kurang memiliki kapasitas untuk mempertahankan risiko finansial. Oleh
karena itu mereka jarang menggunakan utang. Tingkat risiko biasanya
dianggap sebagai salah satu penentu utama dari struktur modal
perusahaan.
3.
Penelitian Terdahulu.
Penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai dasar melakukan
penelitian adalah sebagai berikut:
a.
Abor dan Biekpe (2005) melakukan penelitian dengan menggunakan
Variabel Independen yaitu
Age of the firm, Firm Size, Asset Structure,
Profitability, Firm growth,
dan
Firm risk
dan variabel dependennya
Long Term Debt Ratio
dan
Short Term Debt Ratio
. Penelitian dilakukan
pada Usaha Kecil dan Menengah sebanyak 160 perusahaan di Ghana
selama periode enam tahun, 1998-2003. Hasilnya adalah
Age of the
Firm
berpengaruh positif terhadap
Long Term Debt
tetapi berpengaruh
negatif terhadap
Short Term Debt, Size
berpengaruh positif terhadap
Short Term Debt, Profitability
berpengaruh negatif terhadap
Long Term
dengan
Short Term Debt
.
Firm growth
berpengaruh positif terhadap
Long Term Debt
dan berhubungan negatif dengan
Short Term
,
Firm risk
berpengaruh positif terhadap
Long Term Debt
dan
Short Term Debt.
b.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Farah Margaretha dan
Aditya
Rizky
Ramadhan
(2010)
pada
perusahaan-perusahaan
manufaktur yang telah
go public.
Sampel yang diteliti
sebanyak 160
perusahaan dengan periode penelitian 2005-2008. Hasi penelitian
menunjukkan bahwa
size
berpengaruh terhadap
capital stucture
tetapi
tidak berpengaruh terhadap kedua model
capital structure
yaitu
total
leverage
dan
short-term leverage
.
Tangibility
berpengaruh terhadap
short-term leverage
dan
long-term leverage
dan tidak berpengaruh pada
capital structure
pada model total
leverage.
Profitability
berpengaruh
terhadap
total leverage
dan
short-term leverage
tetapi tidak berpengaruh
pada
long-term leverage
.
Liquidity
berpengaruh terhadap
total leverage
dan
short-term leverage
dan tidak berpengaruh terhadap
long-term
leverage
.
Growth
berpengaruh terhadap
total leverage
dan
short-term
leverage
tetapi tidak berpengaruh pada
long-term leverage
.
Non-debt tax
shield
tidak berpengaruh terhadap
total leverage, short-term leverage
dan
long-term leverage. Age
berpengaruh terhadap
short-term leverage
tetapi tidak berpengaruh terhadap
total leverage
dan
long-term leverage.
Investment
tidak berpengaruh terhadap
total leverage, short-term
commit to user
15
c.
Penelitian yang dilakukan Odit dan Gobardhun (2011) mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) di Mauritius dengan sampel sebanyak 25 perusahaan
UKM untuk periode 2002 sampai 2008. Hubungan variabel independen
dengan variabel dependen pada penelitian ini adalah umur perusahaan
berhubungan negatif dengan
Long Term Debt
dan berhubungan positif
dengan
Short Term Debt
, ukuran perusahaan berhubungan positif
dengan
Long Term Debt
dan tidak berpengaruh dengan
Short
Term
Debt
, profitabilitas berhubungan negatif dengan
Long Term Debt
dan
berhubungan negatif dengan
Short Term Debt
, pertumbuhan perusahaan
berhubungan positif dengan
Long Term Debt
dan berhubungan negatif
dengan
Short Term Debt
, risiko perusahaan berhubungan negatif dengan
Long Term Debt
dan tidak berpengaruh dengan
Short Term Debt
.
d.
Nanok (2008) menggunakan proksi penelitian struktur aset,
pertumbuhan, besaran perusahaan, keuntungan, kepemilikan dan
industri. Dari penelitian pada
Capital Market Directory
tahun 2001
sampai tahun 2002 variabel-variabel
yang secara signifikan
mempengaruhi struktur modal adalah struktur asset, besaran perusahaan
dan kepemilikan sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi struktur
modal adalah pertumbuhan penjualan.
e.
Joni dan Lina (2010) meneliti tentang pertumbuhan aktiva, ukuran
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sampel yang diteliti sebanyak 118 perusahaan dari periode 2005 sampai
2007. Pada penelitian tersebut diambil kesimpulan bahwa pertumbuhan
aktiva memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal
(leverage).
Ukuran perusahaan
(size)
tidak memiliki pengaruh terhadap struktur
modal
(leverage).
Profitabilitas (ROA) memiliki pengaruh negatif
terhadap struktur modal
(leverage).
Risiko bisnis
(bsn_risk)
tidak
memiliki pengaruh terhadap struktur modal
(leverage).
Dividen (DPR)
tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal
(leverage).
Struktur
aktiva memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal
(leverage).
4.
Rerangka Pemikiran
Rerangka hubungan antara Profitabilitas, struktur aset, ukuran
perusahaan dan umur perusahaan terhadap struktur modal.
Gambar 1.1 Rerangka Hubungan Variabel Dependen dan Independen
Variabel Independen
Variabel Dependen
Struktur Aktiva
Profitabilitas
Ukuran Perusahaan
Umur Perusahaan
commit to user
17
B.
PERUMUSAN HIPOTESIS
1.
Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal
Nanok (2008) menyatakan struktur aset adalah komposisi aset
yang dimiliki perusahaan. Menurut Odit dan Gobardhun (2011) aset
berwujud biasanya akan menunjukkan nilai likuidasi yang lebih besar dan
hutang bisa lebih mudah digunakan jika ada aset yang tahan lama untuk
memberikan jaminan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Joni dan
Lina (2010) menyatakan struktur aktiva memiliki pengaruh positif dan
berpengaruh terhadap struktur modal. Odit dan Gobardhun (2011)
menyatakan struktur aktiva memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap utang jangka panjang. Dari hasil penemuan-penemuan tersebut
maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
H1: Struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal
perusahaan.
2.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Joni dan Lina (2010) menyatakan perusahaan dengan
rate of return
yang tinggi cenderung menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil.
Hal ini disebabkan
return
yang tinggi akan menyediakan sejumlah dana
internal yang relatif besar diakumulasikan sebagi laba ditahan. Hal ini
sesuai dengan
pecking order theory
yang menyatakan bahwa pendanaan
tesedia untuk membiayai operasional perusahaan dan kesempatan
investasi yang berasal dari laba ditahan, maka tingkat
leverage
semakin
kecil.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan profitabilitas
berpengaruh negatif terhadap utang jangka panjang. (Odit dan Gobardhun
[2011] , Abor dan Biekpe [2005]). Hasil tersebut sama dengan penelitian
Joni dan Lina (2010) yang menunjukkan profitabilitas berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Oleh karena itu, hipotesis
yang diajukan adalah sebagai berikut:
H3 : Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal
perusahaan.
3.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal
Joni dan Lina (2010) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan
merupakan gambaran kemampuan finansial perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Perusahaan besar dalam mengakses pasar modal dan
memiliki fleksibilitas serta kemampuan lebih untuk mendapatkan dana.
Perusahaan besar dapat memberikan jaminan dalam hal pelunasan hutang
yang lebih besar daripada perusahaan yang kecil. Perusahaan yang besar
juga memiliki kecenderungan untuk menggunakan sumber pendanaan
eksternal daripada perusahaan yang berukuran kecil karena
accessibility
perusahaan ke pasar modal. Oleh karena itu, semakin besar ukuran
commit to user
19
dan Biekpe (2005) menyatakan perusahaan yang lebih besar dianggap
mampu menarik lebih banyak hutang terutama utang jangka panjang
daripada perusahaan perusahaan kecil.
Penelitian yang dilakukan oleh Odit dan Gobardhun (2011) dan
Abor dan Biekpe (2005) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Dari hasil
penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut:
H4: Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur
modal perusahaan.
4.
Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Struktur Modal
Margaretha dan Ramadhan (2010) menjelaskan bahwa
age
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
capital structure
,
perusahaan kecil yang berumur relatif muda akan menggunakan
debt
yang lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan
equity
sebagai
struktur modal. Abor dan Biekpe (2005) menyatakan bahwa perusahaan
yang lebih tua yang diyakini memiliki
track record
yang baik dan dapat
mengakseshutang lebih mudah daripada perusahaan baru yang tidak
memiliki
track record
atau riwayat kredit.
Hasil penelitian Margaretha dan Ramadhan (2010) menyatakan
bahwa age berpengaruh terhadap
capital structure
. Abor dan Biekpe
dengan struktur modal. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah
sebagai berikut:
H5: Umur Perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal
commit to user
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini menganalisa hubungan antara variabel-variabel penelitian
dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dalam ruang lingkup
obyek yang diteliti (Perusahaan-perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang
Automotive and Allied Product
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
periode 2003-2010).
B.
Populasi dan Sampling
Dalam penelitian ini, populasi yang dijadikan obyek adalah jenis industri
manufaktur yang bergerak pada
Automotive and Allied Product
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode
purposive sampling
.
Sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan tersebut terdiri atas 122
perusahaan. Dengan memperhatikan permasalah dalam penelitian dan tujuan
penelitian serta untuk mempermudah dan mempertajam analisis maka ditentukan
kriteria-kriteria populasi sebagai berikut:
1.
Perusahaan yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan manufaktur
yang bergerak pada
Automotive and Allied Product
dan terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
3.
Semua data perusahaan tersebut tersedia dalam
Indonesian Capital Market
Directory
(ICMD).
C. Sumber Data dan Jenis Data
Data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh peneliti
melalui media perantara atau merupakan data yang diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data akuntansi yang
berupa laporan keuangan perusahaan sampel yaitu neraca, laporan rugi laba dan
rasio-rasio keuangan pada tahun 2003-2010 yang bersumber dari database ICMD
(
Indonesia Capital Market Directory
) serta sumber lain yang relevan. Rincian
data sekunder yang dikumpulkan yaitu:
1.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang diperoleh dari publikasi
Indonesian Capital Market Directory
(ICMD).
2.
Data laporan keuangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data
struktur modal, profitabilitas, struktur aktiva, ukuran perusahaan, dan umur
perusahaan.
D.
Variabel Penelitian
Untuk menguji hipotesis yang diajukan maka akan dilakukan penelitian
terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu :
1.
Variabel Dependen, merupakan variabel tak bebas yang diperkirakan atau
diduga nilainya. Dalam hal ini berupa struktur modal yang diukur dengan
commit to user
23
2.
Variabel Independen, yang merupakan variabel bebas. Dalam hal ini berupa
struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan.
E.
Definisi dan pengukuran variabel
1.
Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel bebas. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a)
Struktur Aktiva, menggambarkan besarnya aktiva yang dapat
dijaminkan perusahaan sebagai kolateral ketika perusahaan melakukan
pinjaman kepada pihak kreditur. Struktur aktiva merupakan proporsi
aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Struktur aktiva merupakan
variabel yang berskala rasio.
b)
Profitabilitas (PM) adalah suatu ukuran kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dalam periode tertentu. Profitabilitas didefinisikan
sebagai laba sebelum pajak dengan total penjualan. Diukur dengan
c)
Ukuran perusahaan (SIZE) merupakan ukuran atau besarnya asset
yang dimiliki perusahaan. Diproksikan dengan menggunakan natural
logaritma (ln) dari total aktiva Diukur dengan rumus sebagai berikut:
d)
Umur Perusahaan berarti seberapa lama perusahaan tersebut ada.
Pengukuran
firm age
menggunakan rumus sebagai berikut :
2.
Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Struktur Modal.
Penelitian ini menggunakan
leverage
sebagai proksi dalam mengukur struktur
modal perusahaan.
Leverage
merupakan rasio yang menggambarkan berapa
proporsi hutang yang digunakan perusahaan untuk membiayai aktivanya.
Dihitung dengan membandingkan hutang jangka panjang dengan aktiva
perusahaan. Berikut perhitungannya:
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh perlu kemudian diolah dengan tujuan untuk
menyederhanakan seluruh data yang terkumpul untuk kemudian dianalisis.
commit to user
25
Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisa data adalah sebagai
berikut:
1.
Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda adalah regresi yang terdapat satu variabel
dependen (Y) dan lebih dari satu variabel independen (X). Variabel dependen
(variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen
(variabel bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur
modal, sedangkan variabel independennya adalah profitabilitas, struktur
aktiva, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan. Dalam penelitian ini
menggunakan model regresi linier berganda dengan menggunakan program
SPSS
17.0 for windowsyang dapat dirumuskan sebagai berikut:
a)
Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil analisis data yang memenuhi syarat
pengujian, maka pengujian ini menggunakan pengujian asumsi klasik. Uji
asumsi klasik tersebut terdiri dari:
1)
Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
Kolmogorov Smirnov
(Ghozali, 2009).
Selain untuk pengujian regresi, uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov Test
juga dapat digunakan untuk uji beda (
T-test
) karena
standar error perbedaan dalam nilai rata-rata harus berdistribusi
normal (Ghozali, 2009). Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:
1.
Jika Asym.Sig > 0,05 berarti seluruh data berdistribusi normal
2.
Jika Asym.Sig < 0,05 berarti seluruh data berdistribusi tidak
normal
Uji K-S dilakukan dengan menggunakan hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
HA: Data residual tidak berdistribusi normal.
Data
yang tidak terdistribusi secara normal dapat
dtransformasi agar menjadi normal. Untuk menormalkan data
terlebih dahulu harus diketahui bagaimana bentuk grafik histogram
dari data yang ada, apakah moderate positive skewness, subtansial
positive skewness, severe positive skewness atau bentuk lainnya.
2)
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi
ditemukan
adanya
korelasi
antara
variabel
bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
commit to user
27
dilihat dari
tolerance value
atau
variance inflation factor
(VIF).
Tolerance value
adalah suatu jumlah yang menunjukkan bahwa
variabel bebas tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya
dalam suatu persamaan regresi. Atau dapat dikatakan
tolerance value
merupakan
suatu
nilai
yang
menunjukkan
tidak
adanya
multikolinieritas dalam persamaan regresi. Batas dari
tolerance value
adalah 0,1 sehingga apabila
tolerance value
dibawah 0,1 maka terjadi
multikolinieritas. Sedangkan
variance tolerance factor
(VIF)
merupakan kebalikan dari
tolerance value,
karena VIF = 1/
tolerance
.
VIF merupakan suatu jumlah yang menunjukkan bahwa suatu
variabel bebas dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain dalam
persamaan regresi. Atau dapat dikatakan VIF menunjukkan adanya
multikolinieritas dalam persamaan regresi. Batas VIF adalah 10 jika
nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinieritas.
3)
Uji Autokorelasi
Salah satu masalah penyimpangan asumsi penting dalam
multiple regression adalah adanya autocorrelation (otokorelasi) yaitu
korelasi (hubungan) yang terjadi diantara anggota-anggota dari
serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu
(seperti pada data runtun waktu atau time series). Uji autokorelasi
bertujuan untuk menguji apakah dalam satuan model regresi linear
kesalahan pengganggu periode sebelumnya (t-1) (Ghozali, 2009).
Cara untuk melakukan uji autokorelasi yaitu dengan
Run Test. Run
test
sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan
untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi.
Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan
bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk
melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak
(sistematis). Adapun ketentuannya sebagai berikut:
1.
Jika Asym.Sig > 0,05 berarti tidak terjadi auto korelasi
2.
Jika Asym.Sig < 0,05 berarti terjadi auto korelasi.
Run test dilakukan dengan menggunakan hipotesis:
H0 : residual (res_1) random (acak)
HA : residual (res_2) tidak random
4)
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009). Uji ini
dilakukan karena data yang digunakan untuk observasi penelitian
merupakan data crosssectional. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
commit to user
29
Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
metode Scatter Plot. Metode ini dapat dilakukan dengan melihat
grafik jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik membentuk satu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit) maka disinyalir telah terjadi Heteroskedastisitas, dan
sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
G. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = a + b
SAX
1+ b
PMX
2+ b
SIZEX
3+b
AGEX
4+e
atau
Y = a + b
Struktur Aktiva X1 + bProfitabilitasX2 + b
Ukuran PerusahaanX3 +b
Umur PerusahaanX4 + e
a)
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan
fit
. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
a.
F-hitung < F-tabel, model regresi tidak
fit
(hipotesis ditolak).
b.
F-hitung > F-tabel, model regresi
fit
(hipotesis diterima).
Uji F dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada
output hasil regresi SPSS dengan significance level 0,05 (α = 5%).
Jika nilai
fit).
Jika nilai signifikan lebih kecil dari α maka hipotesis diterima (regresi
fit).
b)
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan
keputusannya adalah :
a.
Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen secara individual
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis ditolak).
b.
Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen secara individual
berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis diterima).
Uji t dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing
masing variabel pada output hasil regresi SPSS dengan significance level
0,05 (α = 5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis
ditolak, artinya secara individual variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari
α maka hipotesis diterima, berarti secara individual variabel independen
commit to user
31
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.
Analisis Data
Perusahaan yang bergerak dalam bidang
Automotive and Allied Product
menjadi sampel dalam penelitian ini. Sampel pada
Automotive and Allied
Product
berjumlah 122 perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode
2003-2010.
Laporan keuangan dari perusahaan manufaktur bersumber dari
mendownload laporan keuangan (www.idx.co.id) dan Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) yang diterbitkan oleh BEI. Data perusahaan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih
secara
purposive sampling
sehingga sampel tersebut merupakan representasi dari
populasi sampel yang ada serta sesuai dengan tujuan dari penelitian.
Tabel IV.1. Hasil Pemilihan Sampel
No
Keterangan
Jumlah Sampel
per tahun
Perusahaan
Automotive and Allied Product
yang
terdaftar di BEI secara konsisten dari tahun
2003-2010
Total data yang dikeluarkan karena uji
outlier
Total data yang digunakan dalam penelitian
16
128
(6)
122
Selanjutnya deskripsi data dari variabel-variabel dalam penelitian ini
1.
Uji Asumsi Klasik
Dalam hal ini uji asumsi klasik terdapat 4 macam pengujian sesuai dengan
Ghozali (2009) yaitu:
a)
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Normal mengandung arti mempunyai distribusi data yang normal.
Kriteria pengujian terdiri atas:
1)
Apabila angka signifikansi (Sig) > 0,05 maka data
berdistribusi normal
2)
Apabila angka signifikansi (Sig) < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
Berikut adalah hasil pengujian normalitas dengan menggunakan
commit to user
Normal Parameters
a,,bMean
.0000000
Std. Deviation
.12341401
Asymp. Sig. (2-tailed)
.301
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi diatas 0,05
(karena p=0,301 lebih besar dari 0,05). Jadi disimpulkan bahwa H0
diterima atau residual berdistribusi normal.
b)
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh hasil uji yang
Tabel IV.3
Struktur Aktiva
.955
1.048
Profitabilitas
.806
1.240
Ukuran Perusahaan
.579
1.727
Umur Perusahaan
.674
1.483
a. Dependent Variable: Struktur Modal
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai
tolerance
pada
masing-masing tabel yaitu tabel IV.3 menunjukkan variabel independen
untuk kedua perusahaan tidak ada yang memiliki nilai
tolerance
kurang
dari 0,10. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflation
Factor (VIF) juga
menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak ada
multikolinieritas antar variabel independen pada perusahaan tersebut.
c)
Uji Autokorelasi
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan didapatkan hasil uji
commit to user
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa pada
Automotive and
Allied Product
dengan probabilitas 0,585 diatas 0,05 (p=0,585 lebih
besar dari 0,05). Ini berarti H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa
Automotive and Allied Product
memiliki residual random atau
tidak terjadi autokorelasi.
d)
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan pengujian yang dilakukan didapatkan hasil uji
Gambar IV.1
Uji Heteroskedastisitas
Automotive and Allied Product
Dari grafik scatterplots tersebut baik pada heteroskedastisitas
industri otomotif dan industri logam, terlihat bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu
Y.
Hal
ini
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Hasil Pengujian Hipotesis