Bahan makanan pokok
Beras
Tentu Anda tidak memerlukan penjelasan terlalu banyak mengenai bahan makanan pokok yang satu ini. Beras adalah bahan mentah dari nasi. Beras diolah dengan cara ditanak atau dikukus. Selain dikonsumsi masyarakat Indonesia, beras juga menjadi bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Asia.
Nasi juga dapat diolah lagi bersama bahan makanan lain, menjadi masakan baru, yakni nasi goreng, nasi kuning, dan nasi kebuli. Sebagai sumber nutrisi, beras sebanyak 100 gr
mengandung 78,3 gr karbohidrat, 7,6 gr protein, 1,1 gr lemak, dan vitamin B1.
Jagung
Walaupun pada era sekarang jagung lebih banyak digolongkan sebagai sayur, camilan, dan diolah menjadi lauk, masyarakat di masa lalu menggunakannya sebagai bahan pangan pokok. Nilai gizi yang dikandungnya pun tidak kalah dengan nasi. Dalam 100 gram jagung terdapat 355 kalori, 9,2 gram protein, 73,7 karbohidrat, dan nutrisi-nutrisi bermanfaat lainnya.
Sagu
Bahan pangan ini merupakan sumber energi yang setara dengan beras, jagung, singkong, kentang, dan tepung terigu. Dalam 100 gramnya, sagu memiliki 84,7 gram karbohidrat. Sayangnya, kandungan protein yang dimilikinya sangat sedikit, sebesar 0,7 gram dalam tiap 100 gramnya.
Karena potensi gizi sagu yang tidak selengkap dan sebaik makanan pokok lainnya, sebaiknya sagu dikonsumsi bersama bahan lain dengan kadar gizi yang lebih baik. Konsep diversifikasi konsumsi pangan seperti itulah yang telah dipraktikkan oleh masyarakat tradisional Maluku dan Papua. Umumnya, mereka mengombinasikan sagu dengan ikan dan sayuran lainnya.
Kentang
Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, dengan vitamin dan mineral cukup tinggi.
Kandungan gizi dalam 100 gr kentang antara lain: protein 2 gr, lemak 0,3 gr, karbohidrat 19,10 gr, kalsium 11 mg, fosfor 56 mg, serat 0,3 gr, besi 0,3 mg, vitamin B1 0.09 mg, vitamin B2 0,03 mg, vitamin C 16,00 mg, dan niacin 1,40 mg.
Singkong/Ubi
kandungan sehat lain yang ubi miliki mungkin ada baiknya anda cek dulu Sementara itu berdasarkan warna bran, gandum diklasifikasikan menjadi red (merah) dan white (putih). Untuk musim tanam, gandum dibagi menjadi winter (musim dingin) dan spring (musim semi). Namun, secara umum gandum diklasifikasikan menjadi hard wheat, soft wheat dan durum wheat.
T. aestivum (hard wheat)
T. aestivum adalah spesies gandum yang paling banyak ditanam di dunia dan banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan roti karena mempunyai kadar protein yang tinggi. Gandum ini mempunyai ciri-ciri kulit luar berwarna coklat, bijinya keras, dan berdaya serap air tinggi. Setiap bulir terdiri dari dua sampai lima butir gabah.
T. compactum (soft wheat)
T. compactum merupakan spesies yang berbeda dan hanya sedikit ditanam. Setiap bulirnya terdiri dari tiga sampai lima buah, berwarna putih sampai merah, bijinya lunak, berdaya serap air rendah dan berkadar protein rendah. Jenis gandum ini biasanya digunakan untuk membuat biskuit dan kadang-kadang membuat roti.
T. durum (durum wheat)
T. durum merupakan jenis gandum yang khusus. Ciri dari gandum ini ialah bagian dalam (endosperma) yang berwarna kuning, bukan putih, seperti jenis gandum pada umumnya dan memiliki biji yang lebih keras, serta memiliki kulit yang berwarna coklat. Gandum jenis ini digunakan untuk membuat produk-produk pasta, seperti makaroni, spageti, dan produk pasta lainnya.
Cara penyimpanan makanan
A. Suhu penimpanan yang baik
Setiap bahan makanan mempunyai spesifikasi dalam penyimpanan tergantung kepada besar dan banyaknya makanan dan tempat penyimpanannya. Sebagian besar dapat dikelompokkan menjadi:
1. Makanan jenis daging, ikan, udang dan olahannya Menyimpan sampai 3 hari : -50 sampai 00 C
Penyimpanan lebih dari 1minggu : dibawah -100 C
2. Makanan jenis telor, susu dan olahannya
Penyimpanan sampai 3 hari : -50 sampai 70 C
Penyimpanan untuk 1 minggu : dibawah -50 C
Penyimpanan paling lama untuk 1 minggu : dibawah -50 C
3. Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1 minggu yaitu 70 sampai 100 C
4. Tepung, biji-bijian dan umbi kering pada suhu kamar (250C).
B. Tata cara Penyimpanan
1. Peralatan penyimpanan
a. Penyimpanan suhu rendah dapat berupa:
- Lemari pendingin yang mampu mencapai suhu 100 – 150 C untu penyimpanan
sayuran, minuman dan buah serta untuk display penjualan makanan da minuman dingin.
- Lemari es (kulkas) yang mampu mencapai suhu 10 - 40 C dalam keadaanisi bisa
digunakan untuk minuma, makanan siap santap dan telor.
- Lemari es (Freezer) yang dapat mencapai suhu -50 C, dapat digunakan untuk
penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari.
- Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan beku (frozen food) dengan suhu mencapai -200 C untuk menyimpan daging dan
makanan beku dalam jangka waktu lama.
Untuk makanan kering dan makanan terolahan yang disimpan dalam suhu kamar, maka rang penyimpanan harus diatur sebagai berikut:
- Makanan diletakkan dalam rak-rak yang tidak menempel pada dinding, lantai dan langit-langit, maksudnya adalah:
o untuk sirkulasi udara agar udara segar dapatsegera masuk keseluruh ruangan
o mencegah kemungkinan jamahan dan tempat persembunyian tikus
o untuk memudahkan pembersihan lantai
o untuk mempermudah dilakukan stok opname
- Setiap makanan ditempatkan dalam kelompoknya dan tidak bercampur baur
- Untuk bahan yang mudah tercecer seperti gula pasir, tepung, ditempatkan dalam wadah penampungan sehigga tidak mengotori lantai
C. Cara penyimpanan
1. Setiap bahan makanan yan disimpan diatur ketebalannya, maksudnya agar suhu dapat merata keselutuh bagian
2. Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah (container) masing-masing. Wadah dapat berupa bak, kantong plastik atau lemari yang berbeda.
3. Makanan disimpan didalam ruangan penyimpanan sedemikian hingga terjadi sirkulasi udara dengan baik agar suhu merata keseluruh bagian. Pengisian lemari yang terlalu padat akan mengurangi manfaat penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan.
4. Penyimpanan didalam lemari es:
a. Bahan mentah harus terpisah dari makanan siap santap
b. Makanan yang berbau tajam harus ditutup dalam kantong plastik yang rapat dan dipisahkan dari makanan lain, kalau mungin dalam lemari yang berbeda, kalau tidak letaknya harus berjauhan.
d. Lemari tidak boleh terlalu sering dibuka, maka dianjurkn lemari untuk keperluan sehari-hari dipisahkan dengan lemari untuk keperluan penyimpanan makanan
1. Penyimpanan makanan kering:
a. Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik
b. Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab
c. Rak-rak berjarak minimal 15 cmdari dinding lantai dan 60cm dari langit-langit
d. Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan
e. Penempanan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs in first out) artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu
D. Administrasi penyimpanan
Setiap barang yang dibeli harus dicatat dan diterima oleh bagian gudang untuk ketertiban adminisrasinya. Setiap jenis makanan mempunyai kartu stock, sehingga bila terjadi kekurangan barang dapat segera diketahui.
1. Sayuran (Daun)
Contoh sayuran daun misalnya sawi, bayam, daun singkong, daun selada dll.
Daun berwarna segar (tidak tampak layu), untuk daun hijau berwarna hijau segar belum menguning karena layu, untuk sayuran berwarna putih berwarna putih segar, tidak menguning atau kecoklatan.
Tulang daun masih tampak jelas.
Batang daun mudah dipatahkan ( tidak ulet )
2. Kacang-kacangan
Contoh sayuran kacang-kacangan antara lain kacang panjang, buncis dll.
Warna kacang polong hijau tua
Tidak berlubang atau berbintik di bagaian batangnya. Batas antar biji polos belum terlihat jelas
Mudah dipatahkan, tidak ulet, tidak berlendir dan tidak keriput
3. Sayuran buah
Contoh sayuran buah misalnya, tomat, terung, ketimun, terong, dll.
Buah masih utuh, tidak pecah atau memar atau tergores. Buah masih keras, tidak terlalu berair atau lunak.
Untuk terong atau labu, pilih yang masih muda, tidak keriput dan layu. Untuk cabe atau tomat, pilih yang sudah masak atau tua.
4. Sayuran umbi-umbian
Contoh sayuran umbi-umbian misalnya kentang,wortel, singkong dll
Umbi tidak berlubang, tidak lunak atau berair, dan tidak keriput. Kulit umbi tidak bergores.
Umbi tidak berulat dan tidak berbintik.