• Tidak ada hasil yang ditemukan

M3 Pengenalan Logical Agents

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "M3 Pengenalan Logical Agents"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Logical Agents

Chastine Fatichah

Teknik Informatika

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

November 2012

(2)

Pokok Bahasan

Knowledge-based agents

Contoh: Wumpus world

Logic

Propositional logic

Equivalence, validity, satisfiability

Inference rules dan metode pembuktian

(3)

Outline

Knowledge-based agents

Contoh: Wumpus world

Logic

Propositional logic

Equivalence, validity, satisfiability

Inference rules dan metode pembuktian

forward chaining

backward chaining

(4)

Knowledge bases

Knowledge base (pengetahuan) = sekumpulan

kalimat

pada sebuah

bahasa

formal

Pendekatan

deklaratif

membangun agent :

Beritahu

informasi yg relevan, simpan dalam KB  (

Tell

)

Agen dapat ditanya (bertanya pd diri sendiri) apa yang sebaiknya

dilakukan berdasarkan KB

(

Ask

)

Agen dapat ditunjukkan

level pengetahuan

Contoh: apa yg mereka ketahui, bagaimana implementasinya

Atau

level implementasi

(5)

Knowledge-based Agent

Agen harus dapat:

Merepresentasikan

state, action, dll.

Menerima

informasi baru

Mengupdate

representasi

Menyimpulkan pengetahuan lain yang tidak eksplisit (

hidden

property)

(6)

Outline

Knowledge-based agents

Contoh: Wumpus world

Logic

Propositional logic

Equivalence, validity, satisfiability

Inference rules dan metode pembuktian

forward chaining

backward chaining

(7)

Wumpus World

Performance measure

emas +1000, mati -1000

gerak -1 , panah -10

Environment

Squares adjacent to wumpus are smelly

Squares adjacent to pit are breezy

Glitter iff gold is in the same square

Shooting kills wumpus if you are facing it

Shooting uses up the only arrow

Grabbing picks up gold if in same square

Releasing drops the gold in same square

Sensors:

Stench, Breeze, Glitter, Bump, Scream

(8)

Karakteristik Wumpus world

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

Logic

Logic

adalah bahasa formal untuk merepresentasikan

informasi sedemikian hingga kesimpulan dapat dibuat

Syntax

mendefinisikan kalimat-kalimat pada bahasa

Semantics

mendefinisikan arti kalimat;

misal

,

mendefinisikan kebenaran sebuah kalimat

Contoh, bahasa aritmatika

x+2 ≥ y is a sentence; x2+y > is not a sentence

x+2 ≥ y is true iff the number x+2 is no less than the number y

x+2 ≥ y is true in a world where x = 7, y = 1

x+2 ≥ y is false in a world where x = 0, y = 6

(18)

Entailment

Entailment artinya bahwa sesuatu

mengikuti dari

yang lain

KB

Knowledge base

KB

entails kalimat α jika dan

hanya jika α adalah true pada semua dunia

dimana

KB

bernilai true

Misal, KB “the Giants won” dan “the Reds won”

entails “Either the Giants won or the Reds won”

Misal, x+y = 4 entails 4 = x+y

Entailment adalah sebuah hubungan antar kalimat (

(19)

Models

m

adalah sebuah

model pada

sebuah kalimat α jika α bernilai true

pada

m

M(α)

adalah kumpulan semua model pada α

(20)

Entailment pada wumpus world

Situasi setelah deteksi

nothing in [1,1], moving

right, breeze in [2,1]

(21)
(22)

Wumpus models

KB

= wumpus-world rules + observations

(23)

Wumpus models

KB

= wumpus-world rules + observations

α

1

= "[1,2] is safe",

KB

╞ α

1

, proved by

model checking

(24)

Wumpus models

(25)

Wumpus models

KB

= wumpus-world rules + observations

α

2

= "[2,2] is safe",

KB

╞ α

2

(26)
(27)

Propositional logic: Syntax

(28)

Logika Propositional: Semantics

Tiap model menspesifikasikan true/false untuk setiap simbol proposisi

Misal:P

1,2

P

2,2

P

3,1

false

true

false

Dengan simbol ini, 8 possible models, dapat digenerate secara otomatis

Rule untuk mengevaluasi nilai kebenaran dengan model

m

:

S

is true iff

S is false

Proses recursif sederhana mengevaluasi sebuah kalimat, misal

(29)
(30)

Kalimat pada Wumpus world

"Pits cause breezes in adjacent squares”

B

1,1

(P

1,2

P

2,1

)

(31)
(32)

Inference dengan enumeration

Untuk

n

symbol, waktu kompleksitas adalah

O(2

n

)

, space

kompleksitas adalah

O(n)

(33)

Logical equivalence

Dua kalimat adalah

logically equivalent

iff bernilai true

(34)

Validity dan satisfiability

Sebuah kalimat adalah

valid

jika bernilai true pada

semua

model,

Misal,

True

, A



A, A

A, (A

(A

B))

B

Validity dihubungkan ke inference melalui

Deduction Theorem

:

KB

╞ α if and only if (

KB

α) is valid

Sebuah kalimat adalah

satisfiable

jika bernilai true pada

beberapa

model

Misal: A

B, C

Sebuah kalimat adalah

unsatisfiable

jika bernilai salah pada semua model

Misal: A



A

Satisfiability dihubungkan ke inference melalui :

(35)

Resolution

Conjunctive Normal Form

(CNF)

conjunction

of

disjunctions

of

literals

clauses

E.g., (A

B)

(B

C

D)

Resolution

inference rule (for CNF):

(36)

Resolution

Soundness of resolution inference rule:

(37)

Konversi ke CNF

3. Move

inwards using de Morgan's rules and

double-negation:

(

B

1,1

P

1,2

P

2,1

)

((

P

1,2

P

2,1

)

B

1,1

)

(38)
(39)

Resolution example

KB

= (B

1,1

(P

1,2

P

2,1

))



B

1,1

α =

P

1,2

(40)

Forward and backward chaining

Horn Form

(restricted)

KB =

conjunction

of

Horn clauses

Horn clause =

proposition symbol; or

(conjunction of symbols)

symbol

E.g., C

(B

A)

(C

D

B)

Modus Ponens

(for Horn Form): complete for Horn KBs

α

1

, … ,α

n

,

α

1

α

n

β

β

Can be used with

forward chaining

or

backward chaining

.

These algorithms are very natural and run in

linear

time

(41)

Forward chaining

Ide: sembarang rule yang memiliki premise yang satisfy

dalam

KB

,

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

Backward chaining

Ide: bekerja backwards dari query

q

:

membuktikan

q

dengan BC,

cek jika

q sudah diketahui

, atau

buktikan dengan BC semua premise pada beberapa

rule concluding q

Avoid loops: chek jika subgoal baru sudah siap pada stack

tujuan

Avoid repeated work: check if new subgoal

telah terbukti benar, atau

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)

Sumber :

Gambar

Tabel kebenaran untuk
Tabel Kebenararan untuk

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan hasil merger Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat di Daerah Kabupaten Bekasi, Daerah Kabupaten Majalengka, Daerah Kabupaten Ciamis, dan Daerah

Organisasi sosial (social institution) dan pendidikan adalah suatu lembaga yang berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain,

Literasi Mikrobiologi pada Aspek “ Pengetahuan Dasar ” pada Siswa MA Program IPA [SMA], Mahasiswa yang Belum Mendapatkan Perkuliahan. Mikrobiologi [PT-Pra MO], dan Mahasiswa

Faktor iklim yang besar pengaruhnya terhadap erosi tanah adalah hujan,.. temperature

VAT Lea ching: proses pemisahan emas dengan cara merendam bijih emas (diameter <5cm) yang sudah dicampur dengan batu kapur dengan larutan sianida pada bak kedap,

akhirnya bahan menjadi kering.Apabila bahan menjadi kering, mikroorganisme enggan melakukan aktivitasnya maka proses pembusukan pada bagian ini terhenti dan suhu

Karena lensa spheris dibentuk dari dua prisma yang Karena lensa spheris dibentuk dari dua prisma yang berhimpitan maka lensa spheris mempunyai kekuatan berhimpitan maka lensa

1. Kesan:- Memberikan Tambahan ilmu yang lebih banyak serta mampu menyupai wawasan untuk mata kuliah teori Mineralogi dan