• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan ke 4 (Konvolusi dan Transformasi Fourier)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertemuan ke 4 (Konvolusi dan Transformasi Fourier)"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Pertemuan ke-4

KONVOLUSI DAN

(2)

Dua operasi matematis penting dalam

pengolahan citra:

Operasi konvolusi (spatial flter/

discret convolution flter)

Transformasi Fourier

Konvolusi 2 buah fungsi f(x) dan g(x)

didefnisikan sebagai berikut:

Tanda * menyatakan operator konvolusi,

dan peubah (variable) a adalah peubah

bantu (dummy variable)

(3)

Cont.

Konvolusi merupakan proses penting

pada analisis domain frekwensi

karena f(x)*g(x) dan F(u)G(u)

membentuk suatu pasangan

transformasi Fourier (Fourier

transform pair).

Teori konvolusi:

(4)

Konvolusi pada Domain

Diskrit

Bila A adalah periode dalam diskritisasi f(x)

dan B

adalah periode dalam diskritisasi g(x), maka

hasil konvolusi akan mempunyai periode M

dimana M=A+B

Periode f(x) dan g(x) masing-masing

dibesarkan menjadi M dengan menyisipkan 0

f(x)=f(x) bila 0 ≤ x ≤ A-1 dan f(x)=0 bila A ≤

x ≤ M-1

g(x)=g(x) bila 0 ≤ x ≤ B-1 dan f(x)=0 bila B

≤ x ≤ M-1

Konvolusi diskrit dilakukan melalui proses fip

dan shift terhadap fungsi g(x).

(5)

Cont.

g(x) disebut kernel konvolusi

atau kernel penapis (flter).

Kernel g(x) merupakan suatu

jendela yang dioperasikan secara

bergeser pada sinyal masukan f(x),

yang dalam hal ini, jumlah

perkalian kedua fungsi pada setiap

titik merupakan hasil konvolusi

(6)
(7)

Pendekatan Rumus

Konvolusi

Kita lihat kembali rumusan konvolusi:

(8)

Proses Konvolusi pada Citra 2-D

(9)
(10)

Contoh : citra f(x,y) berukuran 5 X

3

5

dengan kernel atau mask 3 X

• f(x,y) * g(x,y)

• Operasinya :

Tempatkan kernel pada sudut kiri atas kemudian

pada posisi (0,0) dari kernel hitung nilai piksel

Geser kernel satu piksel ke kanan kemudian hitung nilai piksel

(11)

• Dengan cara

(12)

Hasil konvolusi :

• Jika nilai piksel (-), nilai tsb dijadikan

level maka dilakukan clipping 0, jika nilai > nilai max gray • Untuk masalah piksel pinggir, solusi untuk masalah ini adalah :

– Piksel pinggir diabaikan, tidak dikonvolusiDuplikasi elemen citra, elemen kolom ke-1 disalin ke kolom M+1, begitu juga sebaliknya lalu konvolusikan.

Elemen yang ditandai dengan (?) diasumsikan bernilai 0 atau konstanta yang lain sehingga konvolusi piksel pinggir dapat dilakukan.

(13)

Proses Konvolusi dan Dekonvolusi (1)

Blurring merupakan efek pemerataan (integrasi),

sedangkan deblurring / sharpening / outlining

merupakan efek differensiasi

Proses blurring dapat diperoleh dengan

mengaplikasikan low pass filter dan sebaliknya,

proses sharpening dapat diperoleh dengan

mengaplikasikan high pass filter

Filtering akan dipelajari pada proses

peningkatan mutu citra (image enhancement)

(14)

Proses Konvolusi dan Dekonvolusi (2)

Contoh efek blurring (bayangkan

piksel citra 2-dimensi)

bila terjadi pada

point response function ideal response (averaging)

(15)
(16)

TRANSFORMASI

Mengapa perlu transformasi ?

CITRA

– Setiap orang pada suatu saat pernah menggunakan suatu analisis dengan transformasi untuk menyederhanakan penyelesaian suatu masalah [Brigham,1974]

Contoh: penyelesaian fungsi y = x/z

• Analisa konvensional : pembagian secara manual • Analisa transformasi : melakukan transformasi

– log(y) = log(x) – log(z)

– look-up table  pengurangan  look-up table

teknik

(17)

Transformasi Citra

• Contoh :

– jika ingin mengetahui informasi frekuensi kita memerlukan transformasi Fourier

– Jika ingin mengetahui informasi tentang kombinasi skala dan frekuensi kita memerlukan transformasi wavelet

• Transformasi citra, sesuai namanya, merupakan proses perubahan bentuk citra untuk mendapatkan suatu informasi tertentu

• Transformasi bisa dibagi menjadi 2 :

(18)

Transformasi Piksel dan Ruang

• Transformasi piksel masih bermain di ruang/domain yang sama (domain spasial), hanya posisi piksel yang kadang diubah

Contoh: rotasi, translasi, scaling, invers, shear, dll.

Transformasi jenis ini relatif mudah diimplementasikan dan banyak aplikasi yang dapat melakukannya (Paint, ACDSee, dll)

Transformasi ruang merupakan proses perubahan citra dari suatu ruang/domain ke ruang/domain lainnya, contoh: dari ruang

spasial ke ruang frekuensi

Ada beberapa transformasi ruang yaitu : •

Fourier (basis: cos-sin)

Hadamard/Walsh (basis: kolom dan baris yang

(19)
(20)

Transformasi Fourier (FT)

• Pada tahun

1822,

Joseph Fourier, ahli matematika

dari Prancis menemukan bahwa:

setiap fungsi

periodik (sinyal) dapat dibentuk dari penjumlahan

gelombang-gelombang sinus/cosinus.

Contoh : Sinyal kotak merupakan penjumlahan

fungsi sinus berikut dari

(21)

Fungsi kotak sebagai penjumlahan

fungsi-fungsi sinus

• Cobakan juga program matlab berikut untuk melihat

sampai batas n berapa fungsi

berbentuk fungsi kotak.

yang dihasilkan sudah

– function kotak(n)

t = 0:pi/200:8*pi; kot = sin(t);

for i = 3 : 2: n

kot = kot + (sin(i*t))/i; end

(22)

(a) (b)

(c)

Gambar

(d)

(23)

FT - Motivasi

• Jika semua sinyal periodik dapat dinyatakan dalam

penjumlahan fungsi-fungsi sinus-cosinus, pertanyaan

berikutnya yang muncul adalah:

– Jika saya memiliki sebuah sinyal sembarang, bagaimana saya tahu fungsi-fungsi cos – sin apa yang membentuknya ?

Atau dengan kata lain

– Berapakah frekuensi yang dominan di sinyal tersebut ?

Pertanyaan di atas dapat dijawab dengan menghitung

(24)

Rumus FT – 1 D

• Rumus FT kontinu 1 dimensi

f

(

x

) exp[

2

j

π

ux

]

dx

• Rumus FT diskret 1 dimensi

(25)

Contoh FT 1 D

Contoh berikut diambil dari Polikar

(http://engineering.rowan.edu/~polikar/WAVELETS/WTtutorial.html)

Misalkan kita memiliki sinyal x(t) dengan rumus sbb:

x(t) = cos(2*pi*5*t) + cos(2*pi*10*t) +

cos(2*pi*20*t) + cos(2*pi*50*t)

Sinyal ini memiliki empat komponen

(26)

Contoh sinyal 1 Dimensi x(t)

Gambar sinyal satu

dimensi dengan rumus x(t)=

cos(2*pi*5*t) +

cos(2*pi*10*t) +

cos(2*pi*20*t) +

cos(2*pi*50*t)

(27)

FT dari sinyal tersebut

FT dari sinyal tersebut. Terlihat bahwa FT dapat menangkap

frekuensi-frekuensi yang dominan dalam sinyal tersebut, yaitu 5,10, 20, 50

(nilai

pada

maksimum F(u)

angka 5,10, 20,

berada

(28)

Contoh Penghitungan FT 1 dimensi

(Gonzalez hlm 90-92)

(29)

Contoh Penghitungan FT

• Hasil penghitungan FT biasanya mengandung bilangan

real dan imajiner

Fourier Spectrum didapatkan dari magnitude kedua

bilangan tersebut shg|

F

(

u

)| = [

R

2

(

u

) +

I

2

(

u

)]

1/2

• Untuk contoh di halaman sebelumnya, Fourier

Spectrumnya adalah sebagai berikut:

|F(0)| = 3.25 |F(1)| = [(-0.5)2+(0.25)2]1/2 = 0.5590

|F(2)| = 0.25 |F(3)| = [(0.5)2+(0.25)2]1/2 = 0.5590

(30)

Rumus

Rumus FT 2 dimensi

(31)

Contoh FT 2 Dimensi

(32)

Sifat-sifat

Separable :

FT 2 dimensi

– Pemrosesan FT 2 dimensi dapat

dengan melakukan FT 1 dimensi

kemudian dilanjutkan dengan FT

terhadap baris

Translasi :

dilakukan

terhadap kolom,

1 dimensi

f

(

x

,

y

) exp[

2

j

π

(

u

0

x

+

v

0

y

) /

N

]

F

(

u

u

0

,

v

v

0

)

f

(

x

x

,

y

y

)

F

(

u

,

v

) exp[

2

j

π

(

ux

0

+

vy

0

) /

(33)

Sifat-sifat

Periodik

FT 2 dimensi

– FT dan IFT bersifat periodik dengan periode N

adalah jumlah titik)

Rotasi

– Jika kita merotasikan f(x,y) sebanyak θ

0

. maka

(N

F(u,x)

θ

0

, demikian pula

juga akan berotasi sebanyak

sebaliknya.

Distributif

– FT dan IFT bersifat distributif

tapi tidak terhadap perkalian

(34)

Sifat-sifat

Penskalaan

FT 2 dimensi

af

(

x

,

y

)

aF

(

u

,

v

)

f

(

ax

,

by

)

1

F

(

u

/

a

,

v

/

b

)

ab

• Nilai rata-rata

N −1 N −1

∑ ∑

x = 0 y

= 0

1 1

y )

=

=

f

(35)

Fast Fourier Transform (FFT)

• Merupakan algoritma penghitungan yang

N

2

mengurangi kompleksitas FT biasa dari

menjadi N log

2

N saja

• Pada implementasinya, FFT merupakan cara

yang umum digunakan untuk menghitung FT

diskret

• InversFT juga dapat dihitung dengan

kompleksitas N log

2

N (IFFT)

– Di Matlab : fft(x) atau fft2(X) untuk FT

Gambar

Gambar sinyal satu

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan penggalian informasi untuk kegiatan survey pakar yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Focus Group Discussion (FGD) dan teknik Interpretative Structural

a) Lapangnya hati dengan masuknya cahaya Allah swt. Achmad Asrori al-Ishaqy memberikan penjelasan bahwa maqa>m yang diraih oleh seseorang berawal dari h}a>l yang

Jadi, tradisi maapam ini merupakan tradisi yang sudah ada dari zaman terdahulu ( nenek moyang) sehingga masyarakat sekarang melestarikan dan memelihara tradisi yang

Hipotesis menunjukkan kepemimpinan transformasional (X 1 ) memiliki nilai t hitung = 10,134 lebih besar dari ttabel= 1,658 maka H0 ditolak, ini berarti kepemimpinan

Hasil: Hasil pemeriksaan kesehatan balita yang ikut kegiatan menunjukkan tidak adanya kasus balita stunting namun ada 3 balita yang memiliki berat badan kurang sehingga

Desain momen lentur balok harus menjamin bahwa daerah balok yang potensial menjamin sendi plastis harus didetail khusus supaya dapat mendisipasi energi gempa kuat secara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingginya cerai gugat, upaya yang dilakukan pihak Pengadilan untuk meminimalisir jumlah cerai gugat dan

Agen atau faktor penyebab adalah suatu unsur, organisme hidup atau kuman infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masalah kesehatan lainnya..