• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah Langkah yang Menyusun Tes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Langkah Langkah yang Menyusun Tes"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus

ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes. Tes

digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang peserta didik telah

menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan

dan aspek keterampilan (Sudaryono, 2012:101)

Tes pada umumnya digunakan untuk meningkatkan pembelajaran.

Melalui tes guru dapat memperoleh informasi tentang berhasil tidaknya

peserta didik dalam menguasai tujuan – tujuan yang telah ditetapkan dalam

kurikulum. Melalui tes guru dapat dengan mudah mendeteksi peserta didik

yang sudah menguasai dan yang belum menguasai. Hasil tes dapat digunakan

untuk memberikan laporan kepada pihak tertentu tentang perkembangan

kemajuan belajar peserta didik maupun tentang keberhasilan guru dalam

mengajar.

Banyak guru atau calon guru yang telah memiliki kemampuan yang

memadai tentang bagaimana cara merumuskan tujuan, menentukan bahan ajar

secara terperinci, memilih dan menentukan metode mengajar yang dinilai

efisien, menetapkan alat bantu belajar, tetapi masih belum memiliki

kemampuan yang diharapkan dalam bidang evaluasi salah satunya yaitu tes.

Tercapainya hasil belajar, berarti tercapainya tujuan belajar – mengajar, yang

berarti pula terjadinya perubahan tingkah laku, sikap dan keterampilan pada

diri peserta didik. Karena itu setiap guru sudah seharusnya memiliki

kemampuan dalam penyusunan tes sebagai bagian integral dalam proses

pendidikan.

Dengan demikian, kemampuan dan keterampilan menyusun tes

merupakan kemampuan professional yang harus dikuasai oleh setiap guru atau

calon guru. Kemampuan ini tidak cukup hanya mengetahui serba sedikit

tentang masalah tersebut, akan tetapi perlu latihan dan pengalaman lapangan

yang memadai. Studi tentang pengukuran dan evaluasi salah satunya tes bukan

(2)

Kemampuan dalam bidang ini bukan saja bermanfaat dalam proses belajar

mengajar, tetapi juga bermanfaat dalam rangka penelitian ilmiah, yakni

tentang bagaimana cara membuat alat ukur yang memiliki tingkat validitas

dan reliabilitas yang memadai, sehingga alat ukur itu menjadi alat pengumpul

data yang diandalkan. Hasil penelitian yang diperoleh melalui alat ukur akan

dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah pula dan memberikan sumbangan

yang sangat berharga terhadap kemajuan ilmu dan teknologi.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tes ?

2. Apa saja fungsi dari tes ?

3. Apa saja Jenis jenis tes ?

4. Bagaimana langkah–langkah dalam menyusun tes hasil belajar ?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan mengenai apa itu tes.

2. Menjelaskan fungsi–fungsi dari tes.

3. Menjelaskan beberapa jenis tes.

4. Menjelaskan mengenai langkah – langkah dalam menyusun tes hasil

(3)

3 BAB II

PEMBAHASAN A. Pengertian Tes

Tes berasal dari kata “tesum” dari bahasa perancis yang berarti piring

untuk menyisihkan logam mulia dari material lain seperti pasir, batu, tanah,

dan sebagainya. Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab,

harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes.

Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang peserta didik telah

menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan

dan aspek keterampilan (Sudaryono, 2012:100)

Metode tes dalam kaitannya dengan penelitian ialah cara memperoleh

data yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh seorang atau

sekelompok orang yang di tes. (Agung, 2014: 92)

Menurut Zuriah (2007:184) mengatakan bahwa tes ialah seperangkat

rangsangan (stimulus ) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk

mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tes merupakan

kumpulan pertanyaan atau latihan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau

tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes dengan tujuan untuk

mengukur sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai, dan memahami

pelajaran yang disampaikan.

Tes pada umumnya digunakan untuk meningkatkan pembelajaran.

Melalui tes guru dapat memperoleh informasi tentang berhasil tidaknya peserta

didik dalam menguasai tujuan –tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Melalui tes guru dapat dengan mudah mendeteksi peserta didik yang sudah

menguasai dan yang belum menguasai. Hasil tes dapat digunakan untuk

memberikan laporan kepada pihak tertentu tentang perkembangan kemajuan

belajar peserta didik maupun tentang keberhasilan guru dalam mengajar.

Menurut setyosari (2010:126) bahwa hal hal yang perlu diperhatikan

dalam menyusun tes berkaitan dengan masalah reliabilitas tes dan vasiliditas

tes

(4)

Menurut Arikunto (2005) dalam Basrowi (2012:141) Fungsi tes dapat

ditinjau dari 3 hal yaitu:

1. Fungsi untuk kelas

Fungsi untuk kelas antara lain : mengadakan diagnosis terhadap

kesulitan siswa, mengevaluasi celah antara bakat dengan pencapaian,

menaikkan tingkat prestasi , mengelompokkan siswa dalam kelas pada

waktu metode kelompok, merencanakan kegiatan proses belajar

mengajar untuk siswa secara perorangan, menentukan siswa mana yang

memerlukan bimbingan khusus, menentukan tingkat pencapaian untuk

anak. (Basrowi dan Siskandar 2102:142)

2. Fungsi untuk bimbingan

Fungsi untuk bimbingan antara lain : menentukan arah

pembicaraan dengan orang tua tentang anak-anak mereka, membantu

siswa dalam menentukan pilihan . membantu siswa mencapai tujuan

pendidikan dan jurusan, memberi kesempatan kepada pembimbing, guru,

dan orang tua dalam memahami kesulitan anak. (Basrowi dan Siskandar

2102:142)

3. Fungsi untuk administrasi.

Fungsi untuk administrasi antara lain : menilai kurikulum dan

menyediakan informasi untuk badan-badan lain diluar sekolah. (Basrowi

dan Siskandar 2102:142)

C. Jenis-Jenis Tes

Menurut suharsimi (2002) dalam sudaryono (2012:102) bahwa tes

dibedakan menjadi dua macam yaitu tes subjektif dan objektif. Dengan

perincian sebagai berikut :

1. Tes Subjektif

Tes subjektif, yang pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes

bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban

yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya

didahului dengan kata-kata seperti; uraikan, jelaskan, mengapa,

bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya. Soal-soal bentuk esai

(5)

5 waktu kira-kira 90 sampai dengan 120 menit. Soal-soal bentuk esai ini

menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi,

menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Dengan

singkat dapat dikatakan bahwa tes esai menuntut siswa untuk dapat

mengingat-ingat dan mengenal kembali, dan terutama harus mempunyai

daya kreativitas yang tinggi.

2. Tes Objektif

Tes objektif merupakan tes yang dalam pemeriksaannya dapat

dilakukan secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai. dalam penggunaan tes objektif

ini jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak daripada tes esai.

Kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40

buah soal. Kebaikan-kebaikan tes objektif, yaitu: (a) mengandung lebih

banyak segi-segi positif, misalnya lebih representative mewakili isi dan

luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur2

subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa; (b) lebih

mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes

bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi; (c) pemeriksaannya dapat

diserahkan orang lain; dan (d) dalam pemeriksaan, tidak ada unsur

subjektif yang mempengaruhi.

D. Langkah-Langkah Penyusunan Tes hasil belajar

Langkah-langkah didalam menyusun tes hasil belajar dapat diurutkan

seperti berikut ini (Djaali dalam Sudaryono, 2005:104).

1. Menetapkan Tujuan tes.

2. Analisis Kurikulum.

3. Analisis buku pelajaran dan materi sumber belajar lainnya.

4. Analisis buku pelajaran dan sumber lainnya.

5. Membuat kisi-kisi

6. Penulisan tujuan intruksional khusus.

7. Penulisan soal.

(6)

9. Reproduksi tes terbatas.

10. Uji coba tes.

11. Analisis hasil uji coba

(7)

7 BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

Tes merupakan kumpulan pertanyaan atau latihan yang harus

dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang

di tes dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana seorang peserta didik telah

menguasai, dan memahami pelajaran yang disampaikan. Fungsi tes ada tiga

macam yaitu fungsi untuk kelas, fungsi untuk bimbingan dan fungsi untuk

administrasi. Jenis-jenis tes ada dua macam yaitu tes objektif dan subjektif.

Langkah-langkah penyusunan tes hasil belajar ada 7 yang sudah dijelaskan

dihalaman lima.

B. Saran

1. Seharusnya pendidik dalam menyusun tes perlu untuk memahami

langkah-langkah dalam menyusun tes sehingga tes yang dihasilkan bisa memenuhi

fungsi tes yang sebenarnya.

2. Tes merupakan hal yang sangat penting bagi pendidik karena lewat tes,

seorang pendidik bisa mengukur kemampuan peserta didik yang

sebenarnya, dan pendidik juga bisa memperoleh apakah proses

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi, Siskandar. 2012. Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. . Bandung. CV

Karya Putra Darwati.

Sudaryono, 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta. Graha Ilmu

Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi.

Jakarta. PT Bumi Aksara

Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Agung, A. A. Gede. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Buku ajar

Referensi

Dokumen terkait

Materi e-learning dikatakan sebagai enrichmen t (pengayaan),apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan

Tes merupakan suatu bentuk alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh tujuan pengajaran telah tercapai,jadi berarti evaluasi terhadap hasil belajar.Tes yang baik

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan guru. Guru melakukan tes berupa pemberian soal maupun praktik

Saefullah (2012: 171) menyatakan “prestasi belajar adalah hasil kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta tes telah menguasai beberapa konsep dengan baik, sementara konsep-konsep yang lain masih perlu ditekankan di dalam perkuliahan

Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru secara

Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru

tidak serius, peserta didik belum memahami untuk melakukan tindak lanjut akan hasil tes psikologis yang diperoleh, dan peserta didik melihatkan laporan hasil tes yang