• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2014. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2014. pdf"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENGENALAN ALAT BANTU PENGUKURAN (MEASUREMENT

TOOLS) DI SMK NEGERI 1 SIRANDORUNG

KABUPATEN TAPANULI TENGAH

Disusun Oleh :

Eswanto, ST., M.Eng

NIDN : 0111128404

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

(2)

HALAMAN PENGESAHAN PEGABDIAN MASYARAKAT

Judul Pengabdian : Pengenalan Alat Bantu Pengukuran (Measurement Tools) di SMK Negeri 1 Sirandorung

Data Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Eswanto, ST., M.Eng

b. NIDN : 0111128404

c. Fakultas /Jurusan : Teknologi Industri/ Teknik Mesin d. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar

e. Program Studi : Teknik Mesin f. Nomor Hp. : 085725741755 g. Alamat surel (e-mail) : [email protected]

Bentuk Kegiatan : Ceramah Ilmiah dan praktek

Lokasi Pengabdian : SMK 1 Sirandorung Kab. Tapanuli Tengah Waktu pengabdian : 13.45 s/d 17.35

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT sang penguasa segala kehidupan dan kematian, tempat kelak kita mempertanggung jawabkan segala amal perbuatan selama di dunia dan karena rahmat, hidayah dan karunia-Nya pulalah penulis dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan pengabdian masyarakat yang telah selesai dilaksanakan di sekolah SMK Negeri 1 Sirandorung kabupaten tapanuli tengah sumatera utara, dimana pengabdian masyarakat ini berjudul Pengenalan Alat Bantu Pengukuran (Measurement Tools).

Begitu banyak hal baru dan menarik yang diperoleh selama proses pengerjaan pengabdian masyarakat ini, mulai dari surat menyurat dari institusi ITM ke daerah tempat pengabdian sampai dengan waktu perjalanan begitu sangat menantang andrenalin karena letak geografisnya berbukit-bukit, jalan rusak,antrian kendaraan, yang dapat ditempuh selama 10 jam perjalanan dari kota medan. Kondisi tersebut akan hilang seketika pada saat sampai ditempat tujuan karena masyarakatnya flural dan ramah ditambah lagi keindahan daerah tersebut yang dikelilingi oleh pantai pesisir dan bukit-bukit yang masih hijau.

Pada kesempatan ini penulis telah banyak mendapatkan semangat dan dukungan ataupun bantuan dalam bentuk moril ataupun materil dari berbagai pihak hingga terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat ini, dimana kegiatan ini sebagai wujud dari salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan oleh setiap dosen.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam menyusun laporan akhir pengabdian masyarakat ini tidak terlepas dari bantuan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibunda ,Ayahanda dan Istri penulis tercinta atas do’a yang tiada henti-hentinya. 2. Ketua Yayasan dwiwarna Medan dalam hal ini Institut Teknologi Medan

3. Bapak Ir.Mustafa, MT sebagai Ketua LPM-ITM yang selalu memberi arahan format kegiatan pengabdian

4. Bapak Prof.,Dr.,Ir.,Ilmi ,M.Sc selaku Rektor ITM

5. Ir.Nurdiana,MT selaku Ketua jurusan teknik mesin, terimakasih atas dukungannya 6. Ir.Riana Puspita,MT sebagai Dekan FTI, terimakasih atas dukungannya

7. Bapak Syafaruddin Siregar, S.Pd (kepala sekolah SMK Negeri 1 Sirandorung)

(4)

Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa laporan pengabdian ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis meminta maaf serta menerima kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk kita bersama..

Akhir kata hanya Allah SWT jualah pemilik kesempurnaan itu tempat penulis mohon petunjuk dan harapan, semoga tulisan laporan akhir pengabdian ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis sendiri dan juga seluruh pembaca. Amin ya Robbal allamin.

November, 2014

(5)

DAFTAR ISI

1.2. Tujuan Kegiatan Pengabdian Masyarakat ... 2

1.3. Manfaat Kegiatan Pengabdian Masyarakat ... 2

BAB II. TARGET DAN LUARAN ... 3 Lampiran 1. Modul Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Lampiran 2. Penggunaan dana kegiatan Pengabdian Masyarakat Lampiran 3. Surat Permohonan LPM ke SMK 1

Lampiran 4. Surat Balasan Permohonan SMK 1 ke LPM Lampiran 5. Surat Tugas LPM-ITM

(6)

SUSUNAN ACARA

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

JUDUL: “PENGENALAN ALAT BANTU PENGUKURAN (MEASUREMEN TOOLS)” SMK NEGERI 1 SIRANDORUNG KABUPATEN TAPANULI TENGAH – SUMATERA UTARA

WAKTU (WIB)

ACARA KETERANGAN

13.45 – 14.00 Registrasi peserta Guru SMK N 1 sirandorung 14.00 – 14.05 Pembukaan MC: Juli Abdi Manalu 14.05 – 14.15 Kata sambutan ketua Osis Tommy Gabriel Purba 14.15 – 14.25 Kata sambutan wakasek kesiswaan Sulasfriandi panjaitan, S.Pd 14.25 – 14.35 Kata sambutan kepala sekolah Syafaruddin Siregar, S.Pd 14.35 – 16.00 Penyajian materi dan diskusi:

Pengenalan alat bantu

pengukuran (measurement tools)”

Narasumber : Eswanto, ST., M.Eng Moderator:Awaluddin batubara, S.Pdi 16.00 - 16.45 Praktek Penggunaan alat ukur -Eswanto, ST., M.Eng

-Awaluddin batubara, S.Pdi

16.45 – 16.55 Pemberian cendramata -Narasumber dengan Kepala sekolah -Kepala sekolah dengan Narasumber 16.55 – 17.10 Penutupan -MC

(7)

RINGKASAN

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

SMK Negeri 1 Sirandorung berdiri sejak tahun 2009, merupakan salah satu sekolah yang ada di sebuah kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah Propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota kecamatan ini berada di kelurahan Bajamas. Kecamatan ini terletak 20 km disebelah utara kecamatan barus atau 100 km dari Pandan, ibukota Kab. Tapanuli Tengah. Perjalanan darat dari Pandan dapat ditempuh sekitar 3 jam atau sekitar 45 menit perjalanan dari Barus. Sirandorung merupakan bagian dari Kecamatan Manduamas yang dimekarkan pada tahun 2005.

Mengukur adalah membandingkan parameter pada objek yang diukur terhadap besaran yang telah distandarkan, sedangkan pengukuran merupakan suatu usaha untuk mendapatkan informasi deskriptif-kuantitatif dari variabel-variabel fisika dan kimia suatu zat atau benda yang diukur, misalnya panjang 1m atau massa 1 kg dan sebagainya. Pengukuran merupakan salah satu kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan manusia sehari-hari, terlebih bagi mereka yang bergerak dibidang pengukuran ataupun kalibrasi alat ukur. Dunia pendidikan adalah merupakan awal mula pengetahuan pengukuran yang harus diterapkan kepada para peserta didik. Pengetahuan tentang alat ukur bantu mutlak diperlukan terlebih bagi para siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), misalnya penggunaan alat ukur micrometer,dept micrometer, feeler gauge, vernier caliper dll, sehingga ketika para siswa tersebut telah menyelesaikan pendidikan menengah dan akan memasuki dunia kerja, maka siswa tersebut telah mempunyai salah satu nilai kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja/industri.

(9)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peran perguruan tinggi sangat diperlukan demi mensukseskan dan menghasilkan lulusan sekolah kejuruan yang mempunyai nilai kompetensi sesuai bidang keahlian. Oleh karena itu Institut Teknologi Medan melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) mengambil peran untuk memberi pengenalan dasar berkaitan dengan pengukuran atau penggunaan alat ukur bantu, melalui metode ceramah ilmiah dan praktek penggunaannya.

1.2.Tujuan Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Secara umum tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi pengetahuan dasar tentang pengukuran khususnya bagi siswa/siswi baru (kelas X) dan juga siswa/siswi kelas XII sehingga dapat memberikan nilai tambah/kompetensi bagi para siswa/siswi SMK Negeri 1 Sirandorung khususnya berkaitan dengan instrumentasi, uraian subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini

Kompetensi/ Subkompetensi

KriteriaUnjuk Kerja

Lingkup Belajar Materi Pokok Pembelajaran Pengetahuan

1.3.Manfaat kegiatan Pengabdian Masyarakat

Dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak yang terlibat, seperti:

1. Peserta Kegiatan

Setelah mengikuti, mempelajari dan melakukan praktik berdasarkan kegiatan belajar yang ada pada modul, diharapkan siswa/siswi SMK Negeri 1 Sirandorung sebagai peserta kegiatan ceramah ilmiah pengenalan alat ukur bantu mampu menggunakan alat ukur bantu dan alat ukur sederhana sesuai dengan fungsinya, cepat, dan tepat.

2. Pelaksana Kegiatan

(10)

BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1. Target Kegiatan

Pada kegiatan ini target yang ingin dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dasar tentang alat ukur dan keterampilan dalam menggunakan alat pengukuran bagi siswa-siswi SMK Negeri 1 Sirandorung, khususnya untuk alat ukur bantu seperti micometer, feeler gauge, ruller, dial indicator, dept micrometer, out side micrometer, inside micrometer,Large inside diameter micrometer, sehingga diharapkan siswa/siswi mampu untuk mengaplikasikannya di dunia kerja.

2.2. Luaran Kegiatan

1. Siswa/siswi mampu mengenal alat-alat pengukuran dan fungsinya. 2. Siswa/siswi mampu membaca alat ukur bantu dan mengaplikasikannya. 3. Membantu sekolah dalam transfer ilmu ke peserta didik khususnya teori

tentang alat ukur, karena disekolah mitra (SMK Negeri 1 Sirandorung) bahan/alat praktikum pengukuran masih kurang memadai.

(11)

BAB III

METODE DAN LOKASI PELAKSANAAN

3.1. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah orasi/ceramah, diskusi, dan praktek penggunaan alat ukur, materi yang disampaikan diantaranya meliputi :

1. Pengenalan jenis-jenis alat ukur secara umum. 2. Pengenalan alat ukur konvensional dan digital

3. Menjelaskan fungsi dan kegunaan alat ukur serta cara membacanya 4. Praktek menggunakan alat ukur

5. Cara kalibrasi alat ukut

Dalam kegiatan ini pemateri/narasumber menggunakan metode ceramah maupun diskusi serta praktek cara menggunakan alat ukur yang benar dan kemudian peserta langsung mempraktekannya satu persatu yang juga akan dibantu oleh satu orang guru otomotif dalam memeriksa hasil kerja siswa.

3.2. Lokasi Pelaksanaan

Lokasi pelaksanaan kegiatan ceramah ilmiah dilaksanakan di sekolah SMK Negeri 1 Sirandorung kabupaten Tapanuli Tengah. Pemilihan lokasi didasarkan atas permintaan dari pihak sekolah karena kegiatan ini dilakukan setelah proses belajar mengajar (PBM) rutin pagi hari dilaksanakan dan supaya tidak mengganggu kegiatan PBM guru dan siswa.

(12)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan Kegiatan

Dalam kegiatan ini pelaksana/pemateri kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk ceramah ilmiah pengenalan alat bantu pengukuran di sekolah SMK Negeri 1 Sirandorung kabupaten Tapanuli Tengah, dilakukan oleh Bapak

Eswanto,ST.,M.Eng dosen jurusan teknik mesin Institut Teknologi Medan atas

rekomendasi dari ketua lembaga Pengabdian Masyarakat-ITM.

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat di dunia pendidikan yang telah dilakukan yaitu dalam bentuk ceramah ilmiah pengenalan alat ukur bantu di sekolah SMK Negeri 1 Sirandorung kabupaten Tapanuli Tengah pada tanggal 05 november 2014 diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Siswa/siswi peserta kegiatan mampu menggunakan alat ukur bantu dan alat ukur sederhana sesuai dengan fungsinya.

2. Peserta dapat memahami fungsi dan kegunaan alat ukur, sehingga dapat digunakan sebagai acuan ketika akan melakukan praktikum

3. Sebagai pengetahuan dasar ataupun tambahan bagi siswa/siswi yang akan melaksanakan praktek kerja indistri (PRAKERIN).

4. Sebagai bentuk dari tridarma perguruan tinggi dalam bentuk pengabdian masyarakat pada dunia pendidikan menengah kejuruan

5. Adanya kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dan sekolah

5.2. Saran

Manfaat dari hasil kegiatan ini langsung dapat dirasakan oleh para peserta. Selain itu, diharapkan juga untuk masa-masa mendatang program pengabdian ini dapat diupayakan keberlanjutannya untuk menjalin ataupun mempertahankan kerjasama dan membatu menciptakan tenaga lulusan Sekolah kejuruan yang memiliki keahlian dan kompetensi sesuai bidangnya.

DAFTAR PUSTAKA

Holman .J.P. (1985) “engineering instrumentation Method” Mc Graw Hill Morris. Alan S. (2001) “Measurement and Instrumentation Principles”3rdEd Sapiie S., Nishino O. 1979. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta :

Pradnya Paramita.

Warsito S. (1988). Teknik Ukur dan Piranti Ukur. Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputindo

(14)

MODUL

PENGENALAN ALAT BANTU PENGUKURAN

(MEASUREMENT TOOLS)

Oleh :

Eswanto, ST., M.Eng

JURUSAN TEKNIK MESIN

INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

(15)

1

PENGENALAN

MEASUREMENT TOOLS

(ALAT BANTU UKUR)

I. MICROMETER.

Micrometer ialah alat ukur yang presisi dengan ketelitian pengukuran seperseribu inch. Berdasarkan penggunaannya ada tiga tipe micrometer, yaitu :

1. OUT SIDE MOCROMETER

Out. side micrometer adalah type micrometer yang digunakan untuk mengukur

diameter luar komponen

Gambar 1. Out Side Micrometer

Cara pemakaian :

1. Pegang frame dengan tangan kiri, tempelkan secara perlahan objek dengan anvil micrometer.

2. Dengan menggunakan tangan kanan, putar ratchet stop searah jarum jam sampai objek tertekan diantara spinder dan anvil.

3. Jika thimble sudah tidak bisa diputar maju, selanjutnya putar ratchet stop 1 dan 2 kali putaran, kemudian lakukan pembacaan hasil pengukuran pada sleeve dan

(16)

2

Gambar 2. Cara pemakaian out side micrometer

Cara pembacaan :

1. Dimisalkan dalam gambar micrometer scale, terbaca pada sleeve garis terbesar di angka 5 mm.

2. Terlihat bahwa akhir pembacaan pada sleeve lebih 0.5 mm pada tanda garis. 3. Pada scale timble terbaca 0.28 mm.

4. Total pembacaan = (5 + 0.5 +0.28) mm = 5.78 mm.

Gambar 3. Cara pembacaan Cara penyetingan :

a) Jika tanda 0 pada thimble menyimpang dari garis lebih kecil dari dua garis pada base line di sleeve maka kunci spindlee dengan clamp. Pasang kunci pada sleeve seperti di bawah ini. Putar sleeve sampai tanda 0 pada thimble menjadi segaris dengan base line sleeve.

(17)

3

b) Jika tanda 0 pada thimble menyimpang lebih dari dua dan garis pada base line disleeve maka kunci spindle dengan clamp. Pegang kedua frame dan thimble dengan tangan kiri, pasang kunci pada lubang ratchet screw (seperti gambaar di bawah ini) kemudiaan putar thimble sehingga tanda 0 segaris dengan base line pada sleeve. Kemudian kencangkan ratchet screw dengan kunci.

Gambar 5. Cara penyetingan

2. INSIDE MICROMETER

Inside micrometer digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu komponen,Inside micromeeter mempunyai dua tipe, yaitu :

1. Small Inside Diameter Micrometer.

Gambar 6. Small Inside Diameter Micrometer.

2. Large Inside Diameter Micrometer.

Pada alat ini pembacaan hasil pengukuran caranya sama dengan out side micrometer.

(18)

4

3. Dept Micrometer.

Dept micrometer digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau alur suatu bends.

Gambar 8. Dept micrometer.

Cara pemakaian :

Tempatkan dasar micrometer rapat-rapat pada permukaan yang flat dan putar thimble ke bawah sampai pin meeenyentuh dasar lubang. Kemudian baca hasil pengukuran.

(19)

5

II. FEELER GAUGES

Feeler gauges adalah alat ukur yang presisi di mana digunakan untuk mengecek

clearance yang kecil.

a. Gambar Standar Feeler gauges b. Gambar Stepped Feeler gauges Gambar 10. Feeler gauges

Dalam menggunakan feeler gauge ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Bersihkan sebelum dan sesudah menggunakan feeler gauge

2. Jangan menggunakan feeler gauge yang bladenya rusak atau patah

3. Ketika memasukkan feeler gauge pada clearance, masukkanlah sisi samping blade 4. Pastikan dalam memasukkan gauge blade tepat pada clearance

Gambar 11. Cara Pemakaian Feeler Gauge

III. VERNIER CAL IPER

Vernier caliper adalah alat ukur yang terdiri dari caliper dan skala.

Gambar.12

(20)

6

Vernier caliper biasanya digunakan untuk 3 pengukuran, antara lain : 1. Mengukur diameter luar.

Gambar 13. Mengukur Diameter Luar.

2. Mengukur diameter dalam.

Gambar 14. Cara mengukur diameter dalam

3. Mengukur kedalaman.

(21)

7

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan vernier caliper baik untuk mengukur diameter luar, diameter dalam maaaupun kedalaman, yaitu :

1. Mengukur Diameter Luar.

Letak dari obyek ke dalam diameter jaws pada vernier calipeer, jangan mengukur dengan ujung jaws karena silinder akan miring sehingga akan memperbesar hasil pengukuran. Gambar 17. Contoh Penggunaan Yang Salah dan Yang Benar.

Gambar 16. Contoh mengukur diameter luar

(22)

8

2. Mengukur Diameter Dalam.

Masukkan bills selurruhnya ke benda yang diukur, pastikan bahwa bills contact dengan

permukaan yang diukur dan dibaca hasil pengukurannya.

Gambar 18. Contoh Penggunaan Yang Salah dan Yang Benar.

3. Mengukur kedalaman

Dalam mengukur kedalaman tidak diperbolehkan ujung dari alat ukur miring. Ujung alat ukur harus rata dengan benda kerja. Seperti gambaar di bawah ini :

Gambar 19. Contoh Penggunaan Yang Salah dan Yang Benar.

Cara pembacaan vernier caliper :

1. Dalam gambar terlihat bahwa titik nol berada antara 23 dan 24 maka dibaca 23 mm. 2. Dalam gambar terlihat bahwa gariss yang bertemu diangka 5 maka ditambah 0.5 mm. 3. Total pembacaan : 23 + 0.5 = 23.5 mm.

Gambar 20. Cara Pembacaan Vernier Caliper.

SALAH BENAR

(23)

9

IV. RULLER

Ruller atau mistar adalah alat ukur yang paling sederhana yang digunakan untuk mengukur panjang. Mistar yang sering dipakai ada dua tipe, yaitu :

1. Straight Ruller

Straight rule banyak terlihat dari bahan stainless steel. Straight rule dengan sistem metrik merIggunakan satuan milimeter sedangkan untuk sistem Inggris menggunakan satuan inch. gambar spesifikasi ruller sebagai berikut :

Gambar 21. spesifikasi ruller/mistar 2. Flexible Steel Tape Ruller

Mistar tipe ini berbentuk gulungan sehingga apabila tidak digunakan maka mistar akan tetap tergulung di dalamm tempatnya. Mistar ini terbuat dari baja tipis yang mempunyai tinggkat kelenturan yang tinggi. Mistar tipe ini biasanya digunakan untuk mengukur ketinggian dan keliling lingkaran suatu benda, sebagaimana terlihat pada gambar 22 berikut:

(24)

10

V. DIAL INDICATOR

Dial indicator adalah suatu alat ukur posisi yang secara mekanikal memperbesar gerakan axial daari spindel yang sangat kecil dan diteruskan ke pointer.

Gambar 23. Dial indicator

Pada alat ukur Dial indicator ini fungsinya dapat digunakan untuk mengukur : 1. Bend of a crankshaft (kelengkungan poros engkol)

2. Run out of a brake rotor (keausan "drum" rim) 3. Blacklash of a differential gear

4. End play of rear axle shaft

F ig. hiT--94 Mc.,wr ing end pla y

(25)

11

Dalam penggunaan dial indicator biasanya dipakai juga stant untuk memperkuat pemasangan, dimana stand tersebut dilengkapi dengan magnet.

Gambar 25. Magnet stand dan Dial indicator

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dial indicator dalam pengukuran :

1. Jangan menggunakan dial indikkator yang rusak 2. Jaga agar dial indicator bebas dari screw

3. Gunakan magnet stand yang kuat 4. Set spindel yang sesuai

5. Obyek yang diukur gerakannya harus pelan-pelan

Gambar 26. Pemakaian dial indicator yang benar dan yang salah BENAR

SALAH

(26)

Lampiran 2. Penggunaan dana kegiatan Pengabdian Masyarakat

Uraian Penggunaan Jumlah Harga Satuan (Rp)

Harga Total (Rp) Pulpen 40 Peserta Menulis 4 lusin 25.000,- 100.000,- Spidol Hitam Menulis 4 buah 5700,- 22.800,- Notebook Mencatat Materi 4 lusin 42000,- 168.000,- Modul Peserta Materi 50 set 3000,- 150.000,- Snack Peserta Cemilan Siang 40 kotak 5000,- 200.000,- Snack Guru SMK Cemilan Siang 35 kotak 7500,- 262.500,- Aqua Botol Minum guru 35 buah 3000,- 105.000,- Aqua Gelas Minum peserta I kotak 25.000,- 25.000,- Cendramata Kenang-kenangan 1 buah 100.000,- 100.000,- Perjalanan

Medan-Sirandorung (PP) 2 kali 150.000,- 300.000,- Konsumsi

Makan selama perjalanan dan kegiatan

7 kali 30.000,- 210.000,- Sertifikat peserta Sertifikat 40 lembar 2.500,- 100.000,- Pembuatan laporan Laporan akhir 1 buku 100.000,- 100.000,-

Lain-lain 100.000,-

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)

Gambar

Gambar lokasi pengabdian SMK Negeri 1 Sirandorung
Gambar 1. Out Side Micrometer
Gambar 2. Cara pemakaian out side micrometer
Gambar 7. Large Inside Diameter Micrometer.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat umum yang ingin dicapai dari program pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman BUMDes dan stakeholders (utamanya pelaku usaha

Dengan adanya pelatihan pembuatan produk umum fungsional dari bahan material PPC untuk siswa & siswi di SMK Ymik Meruya Selatan disini, nantinya siswa dan siswi juga akan

Berdasarkan pada target-target yang ingin dicapai dalam kegiatan Iptek Tepat Guna bagi Masyarakat ini, maka luaran yang ingin dihasilkan adalah: menghasilkan sebuah sistem

Pada bagian ini tidak lebih dari 1000 kata juga perlu dijelaskan tujuan pengabdian secara ringkas dan target luaran yang ingin dicapai. Permasalahan : Mengacu kepada butir Analisis

Hasil kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Peningkatan Kapasitas Pola Komunikasi Remaja Terhadap Edukasi Seksual Dikalangan Siswa Siswi SMK Negeri 49 di Kota

Target khusus yang ingin dicapai dari program ini adalah pengusaha mampu mengembangkan produk dan menerapkan manajemen usaha secara sederhana seperti memisahkan

Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah : (1) meningkatnya pengetahuan tentang konsep garap music karawitan; (2) meningkatnya

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada pengurus dan tenaga pengajar Lembaga Pendidikan Anak Hebat Sukaraya tentang