• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kromatografi kertas KELOMPOK 7.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kromatografi kertas KELOMPOK 7.docx"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS ANALISIS INSTRUMENTAL

KROMATOGRAFI KERTAS

tugas

KELOMPOK : 7

NAMA NIM

1. MUHAMMAD IDHAM : 1548201100

2. TRIA WIRA WAHYUNI : 1548201095

PROGRAM STUDI FARMASI

(2)

Kromatografi kertas

Kromatografi kertas adalah metode pemisahan suatu komponen zat didalam campuran dengan jalan penyarian menggunakan fase gerak zat cair dan fase diam yang berupa air yang berada dalam serat-serat selulosa pada kertas. Kromatografi kertas merupakan merupakan bentuk yang paling sederhana, murah dan mudah.

Dalam kromatografi kertas fase diam adalah kertas adalah kertas serap yang seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.Fase diam dalam

kromatografi berupa air yang terikat pada selulosa kertas sedangkan fasa geraknya berupa pelarut organik nonpolar.

 Kromatografi Kertas

Pada kromatografi kertas sebagai penjerap digunakan sehelai kertas dengan susunan serabut dan tebal yang sesuai.Sebagai alternatif dapat juga digunakan sistem dua fase.Kertas diimpregnasi dengan salah satu fase yang kemudian menjadi fase diam (umumnya fase yang lebih polar dalam hal kertas yang dimodifikasi).Kromatogram dilakukan dengan merambatkan fase gerak, melalui kertas. Dapat dilakukan kromatografi menaik, pelarut merambat naik pada kertas ditarik oleh gaya kapiler ataupun kromatografi menurun, pelarutnya mengalir oleh gaya gravitasi.

Kromatografi kertas termasuk kromatografi partisi.Fasa diamnya air dan fasa

penyokongnya adalah selulosa.Fasa geraknya biasanya merupakan campuran dari salah satu pelarut-pelarut organik atau air.Setelah elusi selesai, noda ditandai dengan penanda.Bila noda tidak berwarna maka harus dideteksi secara fisika dan kimia.

a. Secara fisika dengan menggunakan uap iodium, lampu UV b. Secara kimia dengan menggunakan pereaksi cerium sulfat, dragendrof, liberman burchard.

Kecepatan elusi pada kromatografi kertas dipengaruhi oleh: a. Ketebalan kertas

b. Kekentalan eluen

(3)

 Pada kromatografi kertas, eluen bergerak berdasarkan gaya kapiler dari bawah keatas (ascending) sama dengan KLT. Tetapi bisa juga dengan gaya gravitasi bila elusinya dari atas ke bawah (descending). Eluen yang digunakan pada kromatografi kertas umumnya adalah

campuran berbagai pelarut terutama air.

Kertas kromatografi yang sering digunakan adalah kertas whatmann yang beredar bermacam-macam seperti ukuran 20 x 20 cm, 5 x 100 cm dan 50 x 50 cm.

Kromatografi kertas serat fasa penyokongnya lebih pendek, bercaknya lebih kecil dari pada KLT (kromatografi lapis tipis), waktunya lebih lama dari pada adsorben lain, tapi lebih singkat dari pada KLT tidak bisa menggunakan pereaksi H2SO4 karena selulosa akan terdekomposisi.

Jenis - Jenis Kromatografi Kertas

a.Kromatografi satu arah

Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangatseragam.Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.Sampel tintaditeteskan pada garis dasar pinsil pada selembar kromatografi kertas. Beberapa pewarna larut dalam jumlah yang minimum dalam pelarut yang sesuai, dan itu jugadi teteskan pada garis yang sama.Kertas digantungkan pada wadah yang berisi lapisan tipis pelarut atau campuran pelarut yang sesuai didalamnya.Perlu diperhatikan bahwa batas pelarut beradadibawah garis pada bercak diatasnya.Kadang-kadang kertas hanya digulungkansecara bebas pada silinder dan diikatkan dengan klip kertas pada bagian atas dan bawah.Silinder kemudian ditempatkan dengan posisi berdiri pada bawah wadah.Alasan untuk menutup wadah adalah untuk meyakinkan bahwa astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan denga uap pelarut. Penjenuhan udara dalam gelaskimia dengan uap menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut pada kertas wadah.Alasan untuk menutup wadah adalah untuk meyakinkan bahwa astmosfer dalam gelas kimia terjenuhkan denga uap pelarut. Penjenuhan udara dalam gelas kimia dengan uap menghentikan penguapan pelarut sama halnya dengan pergerakan pelarut pada kertas.Prosesnya terlihat pada gambar dibawah ini.

b. Kromatografi dua arah

Kromatografi kertas dua arah digunakan dalam menyelesaikan masalah pemisahan

(4)

1)Tahap pertamaMula-mula titik tunggal campuran ditempatkan pada salah satu ujung garisdasar. Kemudian masukkan kedalam pelarut seperti yang sebelumnya hingga pelarut mendekati ke atas kertas.

2)Tahap kedua

Pada kromatogram, posisi depan pelarut ditandai dengan pensil sebelum kertasmengering, diberi lebel sebagai SF1. Kemudian masukkan kedalam pelarut yang pertama, dihasilkan titik sentral besar dalam kromatogram yaitu sebagian birudan sebagian hijau. Dua pewarna dalam campuran memiliki nilai yang sudah hampir sama

3)Tahap ketiga

Menunggu kertas kering sepenuhnya, dan kemudian memutar kertas sampai dan kemudian mengembangkan kromatografi lagi di dalam suatu pelarut yang berbeda. Bintik-bintik akan bergerak dengan jumlah yang berbeda, hal inimenyebabkan terjadinya perbedaan nilai . Jika kita ingin mengidentifikasi titik-titik dalam campuran maka kita harus menghitung nilai nya untuk disetiaptempat, dan kemudian membandingkannya dengan nilai-nilai yang telah diukur untuk senyawa yang dikenal dengan kondisi yang sama persis. Apabila kitamengidentifikasinya dengan zat pembanding pada kromatogram yang sama seperti yang dilakukan diawal dengan pena, maka kita tidak bisa mengidentifikasinya. Karena campuran yang dipisahkan pada contoh ini terpisah menjadi empat tempat yang berbeda.

 Hal- hal yang perlu diperhatikan: 1) Jenis kertas

Kertas selulosa murni / kertas ini khusus dibuat untuk kromatografi, dapat dipergunakankertas whatman.

2. Pemurnian fase gerak

Sebagai fase gerak biasanya berupa campuran yang bersifat netral, asam, basa . 3. Penotolan

(5)

 Harga Rf

Rf = jarak titik awal bercak – titik pusat bercak

 Cara kerja

a. Sampel ekstraksi dengan pelarut yang sesuai sehingga didapat zat-zat yang akan dianalisa

b. Siapkan chamber

c. Siapkan kertas kromatografi dengan cara memberi garis 2cm dari bagian bawah dan 10-12cm dari bagian bawah

d. Masukkan eluen ditambah sedikit air dan kertas kromatografi

e. Tutup bejana dan biarkan selama 2-3 jam sampai terjadi kesetimbangan f. Tambahkan lagi eluen sampai kira-kira kertas dapat tercelup

g. Dengan menggunakan pipa kapiler untuk kromatografi , sampel ditotolkan pada kertas saring digaris bagian bawah

h. Kertas tsb kemudian digantungkan pada chamber dengan posisi bagian bawahnya terendam pada eluen, kemudian dielusi sampai dengan mencapai garis batas bagian

i. Setelah dielusi kertas dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan hindarkan dari panas yang berlebihan zat warna akan berupa bercak.

j. Tentukan titik tengah bercak k. Hitung jarak Rf

Aplikasi Kromatografi Kertas

Penggunaan kromatografi kertas umumnya digunakan pada:

a.Klinik dan biokimia yaitu pemisahan asam amino dan peptide untuk mengetahuistruktur protein, uji urine dan cairan lain yang mengandung asam amino dankarbohidrat.

b.Bidang analitik umum yaitu analisa polimer, analisa logam-logan dalam tanah, pemisahan alkanoid dan senyawa-senyawa yang mengandung radio isotop.Aplikasi lainnya dari

(6)

kromatografi kertas cukup sederhana,di laboratorium kita sering melakukan percobaan menggunaan teknik kromatografikertas tersebut.

Kesimpulan

Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan prinsipzat terlarut yang terdistribusi antara dua fase yang digunakan, yaitu fase diam (air yang terikat pada selulosa kertas) dan fase gerak (pelarut yang sesuai). Kromatogarfimampu memisahkan

campuran dari substansinya menjadi komponen-komponennya.Pemisahan pada kromatografi kertas terjadi kerena perbedaan kelarutan zat-zatdalam pelarut serta perbedaan penyerapan (adsorbsi) kertas terhadap zat-zat yang akandipisahkan. Zat yang lebih larut dalam pelarut dan kurang teradsorbsi pada kertasakan bergerak lebih cepat. Sedangkan zat yang kurang larut dalam pelarut dan lebihteradsorbsi pada kertas akan tertinggal atau bergerak lebih lama.Teknik

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Day, R.A dan Underwood. 1981. Analisa Kimia Kuantitatif Edisi Keempat. Jakarta:Erlangga.

http://amallia-rahma.blogspot.co.id/2013/12/makalah-kromatografi-kertas.html

Referensi

Dokumen terkait

Kromatografi terdiri dari dua fase, fase gerak dan fase diam, Menurut Alimin (2007:115), dalam proses kromatografi selalu terdapat salah satu kecenderungan molekul-molekul komponen untuk melarut dalam

Siapkan peralatan untuk kromatografi lapis tipis (KLT) yaitu chamber, fase diam plat silica gel GF254 dan fase gerak mengunakan campuran nhexana dengan etil asetat secara

Prinsip kerja kromatografi kolom adalah dengan adanya perbedaan daya serap dari masing-masing komponen, campuran yang akan diuji, dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu di masukan

Fase gerak pada KCKT sangat berpengaruh pada tambatan sampel dan pemisahan komponen dalam campuran. Pada fase terbalik, kandungan utama fase geraknya adalah air. Pelarut yang

Prinsip dari kromatografi kolom adalah didasarkan pada afinitas kepolaran analit dengan fase diam, sedangkan fase gerak selalu memiliki kepolaran yang berbeda

Dalam kromatografi gas-cair, fase gerak adalah gas seperti helium dan fase diam adalah cairan yang mempunyai titik didih yang tinggi diserap pada

Pemisahan analit dalam kolom kromatografi terjadi didasarkan pada aliran fase gerak yang membawa campuran analit melalui fase diam dan perbedaan interaksi analit dengan permukaan

Fase diam untuk kromat ografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana dapat berpenda r flour dalam sinar ultra violet.Fase gerak merupakan pelarut atau campuran