• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kromatografi Kertas Prinsip dan cara kerja

N/A
N/A
Dia Septiani

Academic year: 2024

Membagikan "Kromatografi Kertas Prinsip dan cara kerja"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kromatografi Kertas Prinsip dan Cara Kerja

Article · June 2021

CITATIONS

0

READS

71,150

2 authors, including:

Fithrul Mubarok Universitas Surabaya 6PUBLICATIONS   2CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Fithrul Mubarok on 10 June 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

(2)

Kromatografi Kertas Prinsip dan Cara Kerja

Pengertian Kromatografi Kertas

Kromatografi kertas adalah teknik dimana terdapat pemisahan komponen dari campuran yang tercapai dengan elusi fase gerak yang membawa sampel dalam kertas.

Kromatografi kertas merupakan metode pemisahan sederhana yang digunakan untuk memisahkan komponen pigmen zat warna, biasanya pigmen. Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama. Semua jenis kromatografi pasti memiliki fase diam (biasanya berupa padatan) dan fase gerak (gas atau cairan). Fase gerak dilewatkan melalui fase diam sehingga sampel ikut terbawa oleh fase gerak. Bila kepolaran sampel lebih tinggi ke fase gerak maka sampel akan lebih terbawa fase gerak dan

sebaliknya. Jadi kepolaran atau afinitas sampel yang akan menentukan pemisahannya.

Prinsip kromatografi kertas adalah sama dengan kromatografi adsorbsi. Kromatografi kertas adalah salah satu tipe kromatografi dimana dilakukan pada fase diam kertas khusus.

Kromatografi kertas termasuk kromatografi palaner dimana kertas yang terdiri dari selulosa berfungsi sebagai fase diam. Fase diam ini tempat dimana pemisahan terjadi.Fase diam dari kromatografi kertas adalah kertas khusus.

Sejarah Kromatografi Kertas

Kromatografi kertas ditemukan pertama kali oleh Martri, Consden dan Gordon.Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat dilakukan dengan kromatografi kertas, prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana lembaran kertas berfungsi sebagai pengganti kolom.

Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengan sukses besar.

Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan tidak mudah menguap (tidak mungkin didistilasi), pemisahan

asam amino adalah masalah paling sukar yang dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi kertas merupakan berita sangat baik bagi mereka.

Prinsip Kromatografi Kertas

Prinsip kromatografi kertas adalah adanya pemisahahan substansi material (sampel) antara dua fase, yaitu fase diam dan fase gerak. Bila sampel lebih polar ke fase gerak maka akan terikut elusi. Komponen sampel campuran terpisah karena perbedaan afinitas terhadap air daripada fase diam.

(3)

contoh kromatografi kertas

Prinsip dasar dari kromatografi kertas yaitu komponen-komponen terdistribusi dalam dua fase yaitu fase gerak dan fase diam, diantara kedua fase tersebut terjadi transfer pada bagian permukaan kompo pada bagian permukaan komponen tersebut. nen tersebut.

Satu warna pada tinta spidol terdiri dari beberapa komponen warna lain yang dapat dipisahkan melalui metode kromatografi

Kegunaan dan Aplikasi Kromatografi Kertas

Kromatografi kertas khusu untuk pemisahan campuran yang mempunyai sifat polar dan sifat non polar. Dapat juga untuk pemisahan asam amnino. Biasanya digunakan untuk

penentuan komponen organik dan biokimia pada urin manusia. Di bidang farmasi

kromatografi kertas digunakan untuk pemisahan hormon, obat, dan pengawet. Kadang juga digunakan untuk evaluasi komponen inorganik seperti garam dan material kompleks.

Kromatografi Kertas metode Ascending

Ascending chromatography sesuai dengan namanya chromatogram (pola pemisahan

sampel) naik ke atas. Ini terjadi karena pada kertas larutan naik melewati kertas. Fase gerak berada pada bagian bawah bejana. Sampel dititik-kan pada bagian bawah fase gerak sehingga sampel akan terbawa oleh fase gerak ke atas.

Kromatografi Kertas metode Descending

Pada kromatografi ini pemisahan sampel terjadi karena fase gerak arah turun pada kertas.

Fase gerak pelarut beraada pada bagian atas. Pergerakan solven dibantu oleh adanya gravitasi dan juga gaya kapiler.

Alat dan Bahan Alat

Gelas

Bejana

(4)

Spidol warna

Gunting

Penggaris

Pensil

Penjepit kertas

Kertas saring ukuran 9 x 4,5 cm Bahan

Air

Fase gerak yang lain Tata cara kromatografi kertas

1. Gelas atau bejana yang telah disiapkan diisi fase gerak air kurang lebih 2,5 cm dari permukaan bawah bejana

2. Tandai berupa garis pada bagian bawah kertas. Kira-kira 1,5 cm dari permukaan bawah. Tandai dengan pensil

3. Totolkan spidol pada garis di bagian bawah kertas

4. Penjepit kertas digunakan untuk menjepit kertas dan dimasukkan ke dalam gelas 5. Ditunggu selama kurang lebih 5 menit

6. Angkat kertas saring dari bejana dan hitung jarak tempu pelarut dan fase gerak 7. Diamkan selama beberapa menit sampai kering

8. Identifikasi warna apa saja yang terpisah dan hitung jarak pemisahannya 9. Hitung nilai Rf-nya

Pengukuran Kromatografi Kertas

Hasil pemisahan dianalisis berdasarkan harga atau nilai faktor retardasi (Rf) pada masing- masing noda, bercak atau spot yang dihasilkan pada pelarut yang sama. Apabila diperoleh jarak noda yang sama dengan sampel standar, berarti sampel yang dianalisis sama dengan sampel standar. Perhitungan niali Rf dilakukan dengan cara membagi jarak yang ditempuh zat terlarut dengan jarak yang ditempuh pelarut.

Mengidentifikasi noda-noda dalam kertas menggunakan harga Rf (Retordationfactor) yang didefinisikan sebagai:

Ada beberapa faktor yang menentukan harga Rf yaitu : 1. Pelarut

Pelarut disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan- perubahan yang sangat kecil dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan perubahan-perubahan harga Rf.

Suhu.

Perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan aliran. Ukuran dari bejanaVolume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari atmosfer, jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen-komponen pelarut dari kertas. Jika bejana besar yang

(5)

digunakan, ada kecenderungan perambatan lebih lama, seperti perubahan-perubahan komposisi pelarut sepanjang kertas, maka koefisien partisi akan berubah juga. Dua faktor yaitu penguapan dan komposisi mempengaruhi harga Rf.

Kertas

Pengaruh utama yaitu kertas pada harga-harga Rf yang terjadi dari perubahan ion dan serapan yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran dan akan mempengaruhi pada kesetimbangan partisi.

Sifat dari campuran.

Berbagai senyawa mengalami partisi di antara volume yang sama dari fasa tetap dan bergerak, sehingga akan mempengaruhi karakteristik dari kelarutan yang satu terhadap lainnya hingga terhadap harga Rf.

Untuk mengukur Rf perlu melokalisir permukaan pelarut. Harga Rf biasanya dinyatakan sebagai fraksi/bagian. Perbedaan dalam harga- harga Rf untuk dua senyawa yang

dipisahkan tergantung pada besarnya noda-noda dan panjangnya aliran terlarut. Cara yang paling mudah dalam pengukuran Rf adalah dengan menggunakan penggaris. Ujung nol ditempatkan pada titik mula-mula dan ujung yang lain direntangkan ke arah permukaan pelarut dan harga Rf langsung dapat dibaca pada titik di mana angka penggaris tepat pada noda. Dalam penentuan Rf perlu mengukur dari pusat pita atau noda.

Sumber :

http://repositori.kemdikbud.go.id/17432/3/BUKU%20INFORMASI%20Analisis%20Kromatogr afi%20pdf%202.pdf

View publication stats

Referensi

Dokumen terkait

Kromatografi kolom merupakan salah satu teknik pemisahan lebih lanjut setelah metoda KLT dimana pemisahan suatu komponen dari campuran senyawa dilakukan dengan mengalirkan fasa

merupakan pengembangan dari teknik kromatografi kolom, dimana dalam cara kerjanya menggunakan fasa gerak fluida superkritik.. Kromatografi Fluida

Deteksi cara sederhana terhadap macam pigmen daun dengan teknik kromatografi kertas pada dasarnya melakukan pemisahan zat dengan menggunakan larutan pengembang (eluen) yaitu

Kromatografi gas mempunyai prinsip yang sama dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara stasionary fasa cair

Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangatseragam.Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.Sampel tintaditeteskan pada garis dasar pinsil

Kromatografi kolom merupakan suatu metode pemisahan fisik, dimana komponen-komponennya dipisahkan dan didistribusikan diantara 2 fase, salah satu

Kromatografi kolom merupakan teknik analisis yang digunakan dalam penentuan jumlah komponen yang terdapat pada suatu campuran senyawa, pemisahan, dan pemurnian komponen senyawa

Deteksi cara sederhana terhadap macam pigmen daun dengan teknik kromatografi kertas pada dasarnya melakukan pemisahan zat dengan menggunakan larutan pengembang (eluen) yaitu