• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI MIKRO TEORI PERMINTAAN KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "EKONOMI MIKRO TEORI PERMINTAAN KONSUMEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EKONOMI MIKRO

TEORI PERMINTAAN KONSUMEN

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

ASTRI ZEBUA

1406117838

KELOMPOK: 3 (TIGA)

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

(2)

TEORI PERMINTAAN (DEMAND)

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafk kurra permintaan

Permintaan adalah kebutuhan masyarakat / indiridu terhadap suatu jenis barang tergantung kepada faktor-faktor sebagai berikut:

1.Harga barang itu sendiri

Hukum permintaan ( The Law of demand)

Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

Dari Hypotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa:

1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang tersebut.

2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumsen berkurang, sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang yang akan naik harganya.

Pengaruh Faktor Bunga Harga Terhadap Permintaan -Harga barang lain

Hubungan suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan:

a. Barang pengganti / barang subsidi, yaitu apabila suatu barang dapat menggantikan fungsi barang lain.

Contoh : Miyak tanah dan gas, Harga barang subsidi dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang yang digantikannya. b. Barang pelengkap / Complementer, yaitu apabila suatu barang

selalu digunakan secara bersama. Contoh : gula dan kopi

c. Barang yang tidak saling berhubungan Contoh : kapal terbang dengan sandal jepit

-Pendapatan Konsumen

Berhubungan pendapatan konsumen akan menimbulkan perubahan permintaan terhadap berbagai jenis barang.

(3)

1. Barang normal, yaitu barang yang permintaannya akan meningkat apabila pendapatan konsumen naik Barang mewah / barang lux, barang kebutuhan sehari-hari

2. Barang inferior / barang bermutu rendah, yaitu barang yang diminta konsumen berpenghasilan rendah, apabila pendapatan konsumen tersebut naik maka permintaan terhadap barang inferior akan menurun.

-Corak distribusi pendapatan

Jika Pemerintah menaikan pajak pada orang kaya, untuk menaikan pendapatan yang berpenghasilan rendah, maka corak permintaan barang berubah. Dengan demikian akan merubah daya beli masyarakat, selanjutnya akan menambah permintaan berbagai barang.

-Prediksi masa yang akan datang

Jika konsumen memprediksi akan adanya kenaikan harga suatu barang dimasa yang akan datang, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat.

KONSUMEN

Konsumen adalah salah satu unit pengambil keputusan dalam ekonomi yang bertujuan untuk memaksimumkan keputusan dari berbagai barang atau jasa yang dikonsumsikan. Analisa ekonomi ingin mengetahui sejauh mana kepuasan yang diperoleh konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa. Hal ini dapat tercermin pada tingkat kepuasan subyektif yaitu (utilitas) atau nilai guna, istilah utilitas dapat diartikan nilai subyektif dari kualitas barang atau jasa yang dikonsumsi atau juga bisa diartikan sesuatu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dengan bahasa yang mudah; kepuasan konsumen dapat diukur dengan satuan utilitas(util). Dalam memaksimumkan kepuasan, ia dihadapkan pada dua permasalahan, yaitu:

(1)barang-barang ekonomis yang dikonsumsi oleh konsumen pasti mempunyai harga

(2)pendapatan konsumen terbatas sehingga untuk mendapatkan tingkat kepuasannya juga terbatas.

(4)

Ada dua pendekatan dalam menganalisa utilitas, yaitu pendekatan utiliti kardinal ~cardinal utility approach) dan pendekatan utiliti ordinal (ordinal

utility approach).

Ada dua asumi yang menonjol yang sering dipakai oleh para ekonom, berkaitan dengan teori konsumsi:

1. Asumi rasionalitas, artinya bahwa seorang konsumen senantiasa berusaha menggunakan,pendapatannya yang jumlahnya terbatas itu, untuk memperoleh kombinasi barang-barang dan jasa-jasa dan jasa, besarya pendapatan yang mereka peroleh, dan cita rasa

yang mereka miliki.

Kepuasan dengan konsep utilitas yang memakai pendekatan kardinal menganggap bahwa kepuasan tidak hanya dapat dibandingkan tetapi dapat juga diukur secara absolut dengan menggunakan unit pengukuran utd. Karena menurut kenyataan kepuasan itu tak dapat diukur, maka asumsi ini biasanya ditonjolkan sebagai kelemahan dari teori konsumsi pada pendekatan cardinal. Teori ini dikenal juga sebagai teori dengan pendekatan marginal klasik atau classical marginal utility approach. Utilitas (daya guna) dapat diukur dengan angka-angka itu disebut util kardinal.

(5)

permintaan terhadap barang tersebut akan bertambah, ceteris paribus. Dalam hal ini, terdapat hubungan negatif antara harga dan jumlah yang diminta. Ada dua pendekatan (approach) yang menerangkan mengapa konsumen berperilaku seperti yang dinyatakan dalam hukum permintaan, yaitu pendekatan daya guna marginal (marginal utility) dan pendekatan kurra indiferen (indifference curve analysisi)

1) Pendekatan Daya Guna Marginal (marginal Utility)

Pendekatan daya guna marginal didasarkan kepada: (1) hukum daya guna marjinal yang menurun (the law of diminishing return), yang menyatakan bahwa bila konsumsi suatu barang terus dipenuhi maka kepuasan total yang diperoleh konsumen mula-mula naik, mencapai maksimum (titik jenuh atau saturation point), dan kemudian menurun; (2) kepuasan (utility) dapat diukur; dan (3) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum.

Hukum kepuasan yang semakin menurun, secara sederhana dapat diilustrasikan sebagai berikut: seseorang yang selesai berolah raga tentu akan merasa haus dan dia ingin segera minum, gelas air pertama yang diminum memberikan kepuasan yang lebih tinggi karena dapat melepaskan dahaganya, gelas air kedua memberikan tambahan kepuasan yang terus terus meningkat. Misalnya, sampai gelas air keempat, kepuasan yang diterimanya mencapai maksimum (mencapai titik jenuh). Apabila konsumsi air terus dilanjutkan dengan gelas kelima, keenam dan seterusnya, maka kepuasan totalnya bukannya bertambah, melainkan akan berkurang karena minum air terlalu banyak malah akan menimbulkan penyakit, misalnya sakit perut dan sebagainya.

(6)

yang mengkonsumsi dalam jumlah yang semakin banyak, maka total kepuasannya mula-mula akan meningkat, mencapai puncak, dan kemudian menurun

Untuk mencapai kepuasan maksimal, maka konsumen harus membelanjakan semua pendapatannya pada berbagai barang-barang dan jasa-jasa sedemikian rupa sehingga rupiah terakhir yang dibelanjakan pada setiap barang yang dibeli memberikan tambahan daya guna yang sama. Jika dimisalkan ada beberapa jenis barang, yaitu barang X dan Y, sampai barang Z, maka maksimisasi kepuasan akan tercapai apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

MUx/Px =MUy/Py =...= MUz/Pz

Dimana MU adalah daya guna marginal (marginal utility) dan P adalah harga (price). Kepuasan maksimum akan tercapai apabila perbandingan tambahan daya guna dibagi dengan harga adalah sama untuk semua barang yang dikonsumsi.

Dalam membe;I berbagai jenis barang, konsumen dibatasi oleh anggaran yang tersedia. Kendala anggaran yang tersedia untuk dibelanjakan adalah:

I = XPx + YPy +….. + ZPz

Dimana I adalah pendapatan (income) yang tersedia untuk dibelanjakana. Jumlah masing-masing barang dikali harganya adalah sama dengan pendapatan yang dibelanjakan.

1) Pendekatan Kurva Indiferensi

(7)

indiferen yang digambarkan dalam satu bidang disebut kurva Peta indiferen (Indifference curve map). Ada beberapa cirri kurra indiferen, yaitu: 1) mempunyai kemiringan negatif; 2) cembung terhadap titik O (origin); dan 3) tidak saling berpotongan. Kurra indiferen dalam mengkonsumsi dua jenis barang, yaitu X dan Y .

Kepuasan yang diperoleh sepanjang kurra indiferen I adalah sama. Jika ingin menambah mengkonsumsi barang X, maka konsumen tersebut harus mengorbankan tidak mengkonsumsi barang Y. Mengambil contoh pada kurra I1. Pada awalnya konsumen mengkonsumsi dititik A, dengan

kombinasi barang X1Y1. Jika konsumen ingin meningkatkan konsumsi

barang X menjadi X1X2, maka barang Y yang dikorbankan adalah Y1Y2.

Karena terletak pada kurra indiferen yang sama, maka kepuasan yang diperoleh dalam mengkonsumsi di titik A maupun B juga sama. Semakin jauh kurra indiferen dari titik O maka kepuasan yang diperoleh makin besar. Dengan demikian, kepuasan di I3 > I2 > I1.Dalam mengkonsumsi,

konsumen dibatasi oleh pendapatan yang tersedia untuk dibelanjakan. Dalam kasus barang X dan barang Y di atas, jika harga barang X adalah Px, dan harga barang Y adalah Py, maka :

XPx + YPy = I

Garis anggaran (budget line) adalah suatu kurra yang menunjukkan batas kombinasi konsumsi yang dapat dibeli dengan pendapatan konsumen.

Konsumen akan memperoleh kepuasan (daya guna total) maksimum pada titik singgung antara garis anggaran dengan kurra indiferen. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar dibawah ini. Ada tiga kurra -->indiferen yang tersedia bagi konsumen, yaitu I1, I2, dan I3. Seperti

dijelaskan, semakin jauh kurra indiferen dari titik O maka kepuasannya makin besar. Dalam gambar, kurra Indiferen I3 merupakan kurra yang

paling jauh yang akan memberikan kepuasan yang lebih besar dari dua kurra lainnya, namun konsumen tidak mungkin memilih kurra ini anggran kosumen tidak mencukupi. Jadi, pada titik D tidak dapat dipilih

Ada tiga titik pada garis anggaran yang dapat dipilih, yaitu titik A, B, dan C. Titik A dan C terletak pada kurra indiferen I1, yang lebih rendah

dari kurra indiferen I2. Konsumen yang rasional tidak mungkin

mengkonsumsi pada titik ini, karena dengan menggeser kurra indiferen menjauhi titi O, konsumen dapat mencapai kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan maksimum akan tercapai pada persinggungan kurra Indiferen I2

dengan garis anggaran (BL), yaitu dititik A.

(8)

TEORI MARGINAL UTILITY DAN PERMINTAAN KONSUMEN

Selama abad ke Sembilan belas, pertimbangan nilai-nilai telah diformalkan menjadi suatu konsep yang disebut dengan utilitas. Apakah suatu barang lebih disukai dari pada barang lain tergantung pada seberapa besar utilitas, atau kepuasan yang dihasilkannya jika dibandingkan dengan alternatifnya. Bagaimana kita menentukan nilai relative seekor anjing kecil atau sebuah stereo? Apakah akan melakukan perjalanan kepegunungan atau berakhir pekan ke New York City? Bekerja atau tidak bekerja? Ketika kita menentukan pilihan, kita secara efektif akan mempertimbangkan utilitas yang akan kita terima dari semua barang yang mungkin akan tersedia.

Ada masalah terrtentu yang tersirat dalam konsep utilitas. Pertama, mustahil mengukur utilitas. Kedua, mustahil membandingkan utilitas bagi orang yang berbeda yakni, kita tidak bisa mengatakan apakah orang A atau orang B memiliki tingkat utilitas yang lebih tinggi meskipun ada masalah seperti ini, gagasan utilitas akan membantu kita memahami proses pilihan dengan lebih baik. Menurut Karl E. Case & Ray C. Fair (Prinsip-Prinsip Ekonomi, Case & Fair), Utilitas adalah kepuasan, atau imbalan yang dihasilkan suatu produk dibandingkan dengan alternatifnya. Merupakan dasar penentuan pilihan.

Utilitas Marjinal yang Semakin Menurun

Dalam menentukan pilihan, sebagian besar orang membagi-bagi pendapatannya pada berbagai jenis barang yang berbeda. Salah satu alasan mengapa orang lebih suka keanekaragaman adalah karena mengkonsumsi lebih banyak barang akan mengurangi kepuasan marjinal, atau kepuasan ekstra, yang mereka dapatkan dari mengkonsumsi lebih lanjut barang yang sama. Menurut Karl E. Case & Ray C. Fair (Prinsip-Prinsip Ekonomi, Case & Fair), utilitas marjinal adalah kepuasan tambahan yang diperoleh dengan mengkonsumsi atatu menggunakan tambahan satu unit barang.

Kita perlu membedakan utilitas marjinal dengan utilitas total. Utilitas total adalah jumlah kepuasan total yang diperoleh dari mengkonsumsi barang atau jasa. Utilitas marjinal hanya berasal dari unit terakhir yang dikonsumsi; sementara utilitas total berasal dari semua unit yang dikonsumsi.

Hukum Utilitas Marjinal yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Marjinal Utility ) Sesuai dengan Hukum Gossen, Semakin banyak suatu barang yang dikonsumsi pada suatu periode tertentu, semakin sedikit kepuasaan (utilitas) yang dihasilkan dari tiap unit tambahan (marginal) barang yang sama. (Internet, Wikipedia)

Perhatikan contoh berikut ini:

Tabel berikut memperlihatkan tingkat utilitas yang diperoleh Andy dari meminum segelas air putih setelah melakukan olahraga berat.

(9)

1 12 12

2 22 10

3 28 6

4 32 4

5 34 2

6 34 0

 Gelas pertama belum menghilangkan dahaga Andy sepenuhnya sehingga tambahan segelas air putih berikutnya masih akan meningkatkan kepuasaan total Andy. Perhatikan bahwa utilitas total yang diperoleh Andy dari meminum segelas air putih terus bertambah sampai dengan gelas ke-5 sedangkan gelas ke-6 memberikan tingkat utilitas total yang sama dengan gelas sebelumnya

 Dengan semakin banyak air yg diminum, kepuasaan marginal dari tiap-tiap gelas berikutnya menurun (Andy semakin kenyang, sehingga tambahan segelas air putih memberikan kepuasaan yang semakin sedikit)

Secara grafis, titik-titik utilitas total dan utilitas marjinal Andy disajikan sebagai berikut:

Berapa banyak Andy seharusnya meminum air putih? Jawaban terhadap pertanyaan ini tergantung beberapa faktor, diantaranya adalah:

1. Pendapatan (kekayaan) Andy 2. Harga segelas air putih

3. Alternatif lain yang tersedia (untuk menghilangkan dahaga Andy)

2.TEORI ORDINAL UTILITY DAN PERMINTAAN KONSUMEN

Menurut Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung. Hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, Teori Ordinal menggunakan kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen. Pendekatan ini dihadapi oleh hanya seorang konsumen.

(10)

sebagai Analisis kurva kepuasan sama (indiference curve), yang meliputi penggambaran dua macam kurva yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran (budget line).

Kurva Indiferens

Menurut Case & Fair (Prinsip-Prinsip Ekonomi, Case & Fair) Kurva Indiferens atau Indiference Curve adalah serangkaian titik-titik, dimana setiap titik menggambarkan kombinasi barang x dan y, yang semuanya menghasilkan utilitas total yang sama.

*Setiap titik dari kurva indiferens di atas memiliki tingkat kepuasan yang sama, jadi setiap kombinasi barang X dan Y memiliki tingkat kepuasan yang sama.

Ciri-ciri kurva indiferens

 Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasannya

 Kurva Indiferens tidak berpotongan satu sama lain.

 Berslope negatif.

 Cembung terhadap titik origin.

Budget Line

Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang dan kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang-barang-barang tersebut. Dalam gambaran itu belum ditunjukkan sampai dimana kemampuan konsumen untuk membeli berbagai gabungan barang-barang tersebut. Didalam kenyataannya, konsumen tidak dapat memperoleh semua barang yang diingininya, sebab ia dibatasi oleh pendapatan yang dibelanjakan. Dengan menggunakan kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak dapat dipecahkan. Analisis yang dibuat perlu pula menggambarkan garis anggaran pengeluaran (Budget Line). Menurut Sadono Sukirno (Mikro Ekonomi, Sadono Sukirno), Budget Line atau garis anggaran, adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.

(11)

I = Anggaran

Px = harga barang X

Py = harga barang Y

Misal.

Anggaran Budi Rp 100.000, sedangkan ada 2 macam barang yang ingin dibeli Budi.

Barang X=Rp 25.000

Barang Y=Rp 20.000

Tentukan kurva Budget Linenya?

Jwb.

Sumbu X=100.000/25.000= 4

Sumbu Y=100.000/20.000= 5

Tingkat Kepuasan Maksimal

Dengan diketahuinya cita rasa konsumen (yang ditunjukkan oleh kurva kepuasan yang sama ) dan berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli (yang ditunjukkan oleh garis anggaran pengeluaran) dapatlah sekarang ditunjukkan keadaan dimana konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Untuk maksud tersebut garis anggaran pengeluaran dan peta kepuasan sama digambarkan dalam satu grafik dan ini dapat dilihat dalam grafik di bawah.

Dalam menggambarkan garis anggaran pengeluaran dimisalkan konsumen tersebut akan berbrlanja sebanyak Rp. 150.000,-. Barang yang dikonsumsinya adalah makanan dan pakaian yang dimana harga masing-masing barang tersebut adalah Rp. 2.500,- dan Rp. 3.000,-. Garis anggaran pengeluaran yang dibuat berdasarkan pemisalan ini memotong kurva kepuasan sama U1 di A dan D ; memotong kepuasan sama U2 di B dan C, dan menyinggung kurva kepuasan sama U3 di E. kurva kepuasan sama U4 tidak dipotong atau disinggungnya sama sekali.

(12)

kepuasan sama lainnya tetapi kurva ini berada diatas garis anggaraan pengeluaran. Dengan demikian gabungan makanan dan pakaian yang ditunjukkannya tidak dapat dibeli oleh pendapatan yang tersedia. Jadi kurva U4 menunjukkan tingkat kepuasan yang tidak dapat dijangkau konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan

Penelitian yang pernah dilakukan oleh (Susirah Soetarjo, dalam Soenardi 2007) menyatakan bahwa 70% dari orang tua yang mempunyai anak yang menderita autis

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Hendaknya masyarakat (manusia) dapat menyadari, sebagai makhluk sosial tidak dapat untuk berdiri sendiri dalam artian perlu berhubungan dengan individu atau pun kelompok lain yang

3) Meningkatnya cakupan pelayanan, dengan indikator RSUP DR M Djamil dapat melayani seluruh jenis pelayanan secara mandiri dengan SDM, sarana, prasarana dan

Tujuan Penelitian dalam penelitian ini adalah 1) Untuk Mendeskripsikan Tindakan Penelitian dalam Penerapan Layanan Informasi dengan Metode Mendongeng di TK

Kepemimpinan dan manajemen di AccessCare melakukan intervensi multimodal berdasarkan kriteria berikut: (1) memiliki seorang pemimpin yaitu dokter yang bersedia untuk

Berdasarkan teori yang kami dapat gejala pada tanaman selada memiliki ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dan dapat dikenali atau dilihat dari daunnya, pada bagian