• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI PERILAKU KONSUMEN

DAN PERMINTAAN

(2)

TEORI PERILAKU KONSUMEN

Teori perilaku konsumen (consumer behaviour) mempelajari pola tingkah laku konsumen barang/jasa dalam mengalokasi sumberdayanya untuk mengkonsumsi barang/jasa

Pokok bahasan utama adalah bagaimana konsumen

mengalokasikan anggaran dikaitkan dengan konsumsi satu jenis atau sejumlah barang/jasa tertentu

(3)

KURVA INDIFERENS

Kurva indiferen (

indifference curve

) adalah

kurva yang menunjukkan kombinasi tak

hingga konsumsi dua komoditi atau dua set

komoditi (

commodity basket

) yang

(4)

KURVA INDIFEREN

IC Y

X Y1

Y2

Y3

X1 X2 X3

A

B

C

Utilitas sepanjang kurva indiferen adalah sama Yang berbeda adalah

(5)

U X Y 30 30 1 30 15 2 30 10 3

30 6 5

30 5 6

30 3 10 30 2 15 30 1 30

KURVA INDIFEREN

U:30 = XY X Y

(6)

ASUMSI-ASUMSI KURVA INDIFEREN

Komoditi yang dikonsumsi adalah

goods

Hubungan antara komoditi adalah substitusi

Makin jauh dari titik origin (0,0) tingkat kepuasan

makin tinggi

Menurun dari kiri atas ke kanan bawah (

downward

sloping

)

(7)

KOMODITI ADALAH GOODS DAN

HUBUNGANNYA SUBSTITUSI

IC Y X Y1 Y2 Y3

X1 X2 X3

A

B

C

Bila komoditi yang

dikonsumsi adalah goods dan memiliki hubungan substitusi maka bentuk kurva indiferen adalah

cembung terhadap titik (0,0) dan memiliki slope negatif

(8)

BENTUK-BENTUK KURVA

INDIFEREN

X X X

Y Y Y

X dan Y saling

substitusi X dan Y saling substitusi sempurna

(9)

MAKIN JAUH DARI TITIK (0,0)

TINGKAT KEPUASAN MAKIN TINGGI

IC1

IC2

IC3

X Y

IC1 < IC2 < IC3

Karena kombinasi konsumsi IC3 > IC2 > IC1

X1 X2 X3 Y1

Y2 Y3

Sekalipun jarak IC3 dengan titik (0,0) sekitar 2 kali lipat jarak IC1 dengan titik

(10)

KURVA-KURVA INDIFEREN TIDAK

BOLEH SALING BERPOTONGAN

IC1

IC2

IC1

X Y

Di titik A : IC1 < IC2

Di titik B : IC1 = IC2

Di titik C : IC1 > IC2

A B

C Y1

Y2

Y3

(11)

KURVA-KURVA INDIFEREN TIDAK

BOLEH SALING BERPOTONGAN

IC1

IC2

IC1

X Y

Di titik A : IC1 < IC2

Di titik B : IC1 < IC2

Di titik C : IC1 < IC2

A B

C

X1 X2 X3

Y1

Y2

(12)

KURVA INDIFEREN BERGERAK DARI

KIRI ATAS KE KANAN BAWAH

IC

X Y

Downward sloping menunjukkan

The Law of Diminishing Return

XA XB XC YC YB YA XD YD A B C D

Gradien garis singgung di setiap titik kurva indiferen menunjukkan Angka Marginal Rate of Substitution (MRS)

Marginal rate of substitution menunjukkan berapa unit komoditi Y harus

dikorbankan untuk

menambah 1 unit barang X dalam rangka

(13)

SLOPE KURVA INDIFEREN

Slope garis singgung di setiap titik pada

kurva indiferen menunjukkan angka

marginal rate of substitution (MRS)

X Y

X Y

X

Y

X

Y

ΔU=MU ΔX+MU ΔY

0=MU ΔX+M U ΔY

MU

ΔY

-

=

ΔX

MU

MU

M RS=

(14)

LINI ANGGARAN

Lini anggaran (

budget line

) kurva yang menunjukkan

kombinasi tak terhingga konsumsi dua komoditi

yang membutuhkan jumlah anggaran yang sama

Dimana:

M = nilai nominal anggaran yang dialokasikan

P

x

= harga barang X per unit

X = jumlah X yang dikonsumsi

P

Y

= harga barang Y per unit

Y = jumlah Y yang dikonsumsi

(15)

10

20 Y

X

Bila:

1.dana yang dialokasikan = 1.000 2.Px = 50 dan PY = 100

3.Maka persamaan lini anggaran adalah : M: 1000 = 50X + 100Y

M : 1000 = 50X+ 100Y

AREAL

JANGKAUAN DAYA BELI KONSUMEN

LINI ANGGARAN DAN DAYA BELI

Luas lini anggaran menggambarkan daya beli konsumen

(16)

PERUBAHAN LINI ANGGARAN

Dua faktor yang dapat merubah lini anggaran

adalah perubahan harga komoditi dan pendapatan

Perubahan harga komoditi:

Perubahan harga salah satu komoditi akan

menyebabkan rotasi lini anggaran

Perubahan pendapatan:

Perubahan pendapatan akan menyebabkan

pergeseran (

shifting

) lini anggaran

(17)

X Y

Bila Anggaran nominal tetap, maka

perubahan harga akan merubah daya beli BL1 adalah lini anggaran bila Px = 50

BL2adalah lini anggaran bila Px = 40 BL3 adalah lini anggaran bila Px = 100

20 25

10

ROTASI GARIS ANGGARAN KALAU

HARGA X BERUBAH

BL3 BL

1

(18)

Y

Y 20 10

5

2

ROTASI ANGGARAN KARENA

PERUBAHAN HARGA BARANG Y

Bila Anggaran nominal tetap, maka

perubahan harga akan merubah daya beli BL1 adalah lini anggaran bila PY =100

BL2adalah lini anggaran bila PY = 200 BL3 adalah lini anggaran bila PY = 500

BL3

(19)

PERGESERAN KURVA ANGGARAN

KARENA PERUBAHAN PENDAPATAN

X Y

10 20 24

5 10 12

Bila harga barang tetap, maka perubahan pendapatan nominal akan merubah daya beli BL1 adalah lini anggaran bila I =1000

BL2adalah lini anggaran bila I = 1200 BL3 adalah lini anggaran bila I = 500

BL3 BL1

(20)

TITIK KESEIMBANGAN KONSUMEN

Kondisi keseimbangan konsumen tercapai pada saat kurva indiferen bersinggungan dengan lini anggaran atau pada saat MRS (MUx/MUY) sama dengan rasio harga (-Px/PY)

X Y

X Y X Y

X Y

X Y

MRS=-P /P

MU /MU =P /P

MU

MU

=

P

P

(21)

IC

X Y

Y*

X*

BL

KESEIMBANGAN KONSUMEN

-PX/PY = MUX/MUY atau MUx/Px = MUY/PY

(22)

X Y

13 4

PRICE CONSUMPTION CURVE

BL1 BL

2

BL3 PCC

IC1

IC2 IC3

Jika harga barang X semakin murah, maka dengan daya beli semakin besar, sehingga konsumen dapat menjangkau tingkat kepuasan yang lebih tinggi, dimana konsumsi X bertambah banyak

Kurva yang menunjukkan titik-titik keseimbangan konsumen bila harga barang X berubah dinamakan price consumption curve

(23)

X Y

11 13 4

PCC DAN KURVA PERMINTAAN

BL1 BL

2

BL3 PCC

IC1

IC2 IC3

X P

BL1 pada saat Px =100 BL2 pada saat Px = 50 BL3 pada saat Px = 40

Px X 100 4 50 11 40 13 100 50 40 D

(24)

KURVA PERMINTAAN

Adalah hubungan antara jumlah

(25)

Harga per unit

0 Jml yang diminta

D

D

DD = Kurva Permintaan

Secara matematis : Q = f(P) atau p = a – bQ

(26)

PERMINTAAN

Keinginan membeli suatu barang/jasa pada

berbagai tingkat harga selama periode

(27)

FAKTOR-FAKTOR PERMINTAAN

Harga Barang Tersebut

Harga Barang Lain yang Terkait

Faktor-faktor Tingkat Pendapatan per Kapita

Selera atau Kebiasaan

(28)

Fungsi Permintaan : Hubungan matematis

permintaan dan faktor- faktornya

Atau

Qx = f (Px, Py, Y/cap, T,

Pen, ...)

Dimana :

Qx

= permintaan akan barang x

Px= harga barang x

Py= harga barang y (barang lain

terkait)

Y/cap

= pendapatan per kapita

T = selera/kebiasaan

(29)

HUKUM PERMINTAAN

(30)

PERMINTAAN INDIVIDU DAN PASAR

Permintaan pasar adalah total permintaan individu pada tingkat harga yang sama

Secara grafis total permintaan pasar adalah penjumlahan horisontal permintaan individu Hal tersebut didasarkan pada pandangan bahwa sifat barang/jasa yang

(31)

PERMINTAAN PASAR

Harga

D

k

D

e

D

m

D

p
(32)

BENTUK GRAFIK

P 10

0 Q

Dk

De

(33)

Shift Along The

Demand Curve

Pergerakan

Kurva

Permintaan

(34)

P

0 P’

P’’

Q’ Q’’ Q

P

P’

0 Q1 Q Q2 Q

E1

E2

D D

D2

D2 D1

D1

(35)

PERGERAKAN SEPANJANG KURVA

PERMINTAAN

Pergerakan sepanjang kurva permintaan

(

movement along curve

) terjadi bila yang

berubah hanya harga barang

Bila harga barang menjadi lebih murah jumlah

yang diminta akan semakin banyak

Bila harga barang semakin mahal jumlah yang

(36)

PERGERAKAN SEPANJANG KURVA

(

MOVEMENT ALONG CURVE)

7

3 5

A

D=20-2P

Q 14

10 6

Bila yang berubah hanya harga barang, maka jumlah barang yang

diminta berubah

Bila harga tambah mahal, jumlah yang diminta makin sedikit

Bila harga tambah murah, jumlah yang diminta makin banyak

P

B

(37)

PERGESERAN KURVA PERMINTAAN

Pergeseran kurva permintaan (

shifting

) terjadi

bila yang berubah adalah faktor-faktor ceteris

paribus: pendapatan, harga barang lain yang

terkait, selera

Jika kurva permintaan bergeser ke kiri

dikatakan permintaan berkurang

Jika kurva permintaan bergeser ke kanan

(38)

PERGESERAN KURVA PERMINTAAN

(

SHIFTING

)

D2 D1

D3

Kurva permintaan akan bergeser bila faktor-faktor non harga berubah, misalnya pendapatan Jika pendapatan menurun kurva permintaan bergeser ke kiri dari D1

ke D 2(permintaan berkurang)

Jika pendapatan meningkat kurva permintaan bergeser ke kanan dari

D1 ke D3 (permintaan bertambah)

P

5

10

Referensi

Dokumen terkait

1) Ijin Prinsip Taman Rekreasi. 2) Ijin Prinsip Gelanggang renang. 3) Ijin Prinsip Padang Golf. 4) Ijin Prinsip Kolam Memancing. 5) Ijin Prinsip Gelanggang Permainan dan

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana perkembangan arus kas aktivitas operasi dan tingkat likuiditas pada PT Sarana Menara Nusantara,

Pengukuran sipat datar/waterpass memanjang adalah suatu metode pengukuran untuk menentukan beda tinggi antara dua buah titik di permukaan bumi yang letaknya

Berdasarkan konteks diatas yang dimaksud sistem akuntansi kas adalah merupakan kesatuan yang melibatkan bagian- bagian, formulirformulir, catatan-catatan,

Bambang Purwanto, SpPD, KGH, FINASIM selaku Pembimbing I dan Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/ RSUD Dr Moewardi yang telah memberikan ijin, bimbingan dan

Dinas Tenaga Kerja berganti nama menjadi Dinas Ketenagakerjaan, Bidang Perencanaan, Perluasan &amp; Penempatan Tenaga Kerja berganti nama menjadi Bidang Penempatan Tenaga Kerja

Penyakit pada ikan diklasifikasikan dalam 2 kelompok yaitu penyakit non infeksi dan penyakit infeksi. Penyakit non infeksi yaitu penyakit yang disebabkan oleh gangguan seperti

Sebagai tindak lanjut dari ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 7 Tahun 2007, dibentuk Gugas Tugas Penghapusan Perdagangan