• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 5 Teori Perilaku Konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pertemuan 5 Teori Perilaku Konsumen"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Teori Perilaku

Konsumen

(2)

Teori Perilaku Konsumen

Adalah analisis yang menerangkan :

1. Alasan para pembeli/konsumen untuk

membeli lebih banyak barang atau jasa

pada harga yang lebih rendah dan

menguranginya pada saat harga tinggi.

2. Bagaimana seorang konsumen menentukan

jumlah dan komposisi dari barang yang

akan

dibeli

dari

pendapatan

yang

diperolehnya.

(3)

Pendekatan Teori Perilaku Konsumen

1.

Pendekatan Cardinal / Marginal Utility

2.

Pendekataan Ordinal / Analisis Kurva

(4)

Utilitas (Utility)...

Menunjukkan

kepuasan

relatif

yang

diperoleh

seorang

konsumen

dari

penggunaan berbagai komoditas.

Kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh

seseorang dari mengkonsumsikan barang/

jasa (Sukirno, 2005)

Kepuasan yang muncul dari konsumsi, ini

merupakan

kemampuan

memuaskan

keinginan atas barang/jasa dari suatu

(5)

PENDEKATAN CARDINAL

Asumsi yang berlaku :

 Manfaat/kenikmatan yang diperoleh konsumen dpt dinyatakan secara kuantitatif artinya kepuasan konsumsi dpt diukur dengan satuan “util”.

 Kalau kepuasaan itu semakin tinggi maka makin tinggilah utilitinya/nilai gunanya.

 Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya dapat dipahami secara logis.

 Konsumen bertujuan untuk memaksimumkan

(6)

Utilitas Marjinal (

Marginal Utility)

 Menunjukkan utilitas tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu komoditas.

 Berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan

sebagai akibat dan penambahan (atau

pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu (Sukirno, 2005).

 Total Utility merupakan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.

(7)

Law of Diminishing Utility ( Hukum Nilai Guna

Marjinal yang semakin menurun)

 Ketika jumlah suatu barang yang dikonsumsi meningkat, utilitas marjinal dari barang tersebut cenderung semakin berkurang.

(8)

Jumlah buah mangga

yang dimakan Nilai guna total Nilai guna marjinal

0 0

-1 30 30

2 50 20

3 65 15

4 75 10

5 83 8

6 87 4

7 89 2

8 90 1

9 89 -1

10 85 -4

(9)

Total Utility

TUX

C

A

B D

2 5 8 11

TUX X

Kurva nilai guna total bermula dari titik 0, yang menunjukkan tidak ada konsumsi barang x, selanjutnya akan naik seiring dengan bertambahnya jumlah konsumsi, dan pada akhirnya akan turun apabila konsumsi melebihi 8.

0 90

83 78

(10)

0 1 8 30

Kurva nilai guna marginal turun dari kiri atas ke kanan bawah. Yang mencerminkan hukum nilai guna yang semakin menurun. Kurva nilai guna marginal yang semakin menurun.

Kurva nilai guna marginal memotong sumbu datar sesudah jumlah 8. Yang menunjukkan nilai guna adalah negatif

MUX MUY MUZ

PX PY PZ

MU = Marginal Utility P = Harga barang

x,y,z = Macam barang konsumsi =

(11)

Kuantitas

(12)

Kuantitas

(13)

Kuantitas

(14)

Kuantitas

(15)

Kuantitas

(16)

Kuantitas

(17)

Kuantitas

Total Utility

0

y

Bukti

Utilitas Marjinal

Yang Semakin

Menurun

(18)

Syarat Pemaksimuman Utilitas

Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk

membeli unit tambahan dari berbagai jenis

barang akan memberikan utilitas marjinal

yang sama besarnya.

(19)

Produk A p=$1 Produk B p=$2 Unit Utilitas

Marjinal MUa/pa MU MUb/pb

(20)

20

Pengeluaran Produk

A Produk B

Proses Pembuatan Keputusan

Apa yg Konsumen

Beli Pertama?

Apa yg Konsumen

Beli Pertama?

Dan Berikutnya?

(21)

Kepuasan Maksimum

MU produk A

Harga A

MU produk B

Harga B

(22)

Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan

Menurunkan Kurva Permintaan

 Jika Harga Barang B Turun Menjadi $ 1

(23)

Produk A p=$1 Product B p=$1

Unit Utilitas

Marjinal MU/p MU MU/p

(24)

. 24

Pengeluaran Produk A Produk B

Proses Pembuatan Keputusan

(25)

 Ketika pProduk B=$2

 Kuantitas yg diminta adalah 4  Ketika pProduk B=$1

 Kuantitas yg diminta 6

(26)

Produk B

Harga Kuantitas diminta

$1

$2

6

4

4 $1

$2

D

6

Harga

Kuantitas diminta

Utilitas Maksimum & Kurva Permintaan

(27)

 Efek Substitusi

 Ketika harga yang lebih tinggi menyebabkan

substitusi barang-barang lain untuk memenuhi kepuasan.

 Efek Pendapatan

 Peningkatan harga menurunkan pendapatan riil

dan mengurangi konsumsi terhadap komoditas yang diinginkan.

(28)

Surplus Konsumen

Kesediaan membayar

adalah jumlah

maksimum yang mau dibayar oleh

konsumen untuk memperoleh suatu

barang.

(29)

Surplus Konsumen

SURPLUS KONSUMEN

ADALAH

KESEDIAAN KONSUMEN

MEMBAYAR DIKURANGI

(30)

Empat Kesediaan Membayar Dari Para

Calon Pembeli...

(31)
(32)

Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan...

Harga

50 70 80

0 $100

1 2 3 4 Kuantitas

Kesediaan Membayar A

Kesediaan Membayar B

Kesediaan Membayar C

Kesediaan Membayar D

Demand

(33)

Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan...

Harga

50 70 80

0 $100

1 2 3 4 Kuantitas

Demand

(34)

Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan...

Harga

50 70 80

0 $100

1 2 3 4 Kuantitas

Demand

Surplus Konsumen untuk A ($30)

Surplus

Konsumen Total ($40)

Harga = $70

Surplus Konsumen untuk B ($10)

(35)

Mengukur Surplus Konsumen Dengan

Kurva Permintaan...

BIDANG YANG TERLETAK DI

BAWAH KURVA PERMINTAAN

DAN DI ATAS GARIS HARGA

MENGUKUR SURPLUS

(36)

Q2 P2

Pengaruh Harga Terhadap Surplus Konsumen...

Kuantitas

Tambahan surplus konsumen utk para konsumen lama

Surplus konsumen untuk

konsumen baru

(37)

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference

 Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai

tingkat kepuasan yang berbeda dalam

mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama.

(38)

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference

Asumsi dasar :

1. Konsumen rasional, memaksimalkan utility dengan

pendapatan pada harga pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar.

2. Utility bersifat ordinal artinya konsumen cukup

memberikan rangking /peringkat kombinasi mana saja yang ia sukai .

3. Konsumen lbh menyukai yg lebih banyak dibandingkan

lbh sedikit, artinya semakin banyak barang yg dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasaan yg dimilikinya.

(39)

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference

1. Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of

Substitution artinya bila konsumen menaikkan konsumsi barang yg satu akan menyebabkan penurunan konsumsi barang yg lain.

2. Total Utility yg diperoleh konsumen tergantung dari

jumlah barang yg dikonsumsikan.

3. Bersifat consistency dan transitivity of choice artinya bila,

(40)

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference

Indeference Curve adalah kurva yg menghubungkan titik-titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yg sama.

Ciri2 Indeference Curve :

1. Berlereng/slope negatif. Hal ini menunjukkan apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.

2. Cembung ke titik origin (Convex)

derajat penggantian antar barang konsumsi semakin menurun. Hal ini masih berkaitan dgn hukum Gossen, dimana apabila pada titik tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.

(41)

PENDEKATAN ORDINAL / Analisis Kurva Indeference

3. Tidak saling berpotongan

Kurva Indiference menggambarkan kombinasi dua macam input untuk menghasilkan output yg sama (yaitu kepuasan).

4. Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara

(42)

Bentuk Kurva Indiferens

Qy

Qx 0

IC A

B Y1

Y2

X1 X2

(43)

Asumsi-asumsi model kurva indiferens

Model utilitas secara ordinal (kepuasan konsumen

tidak dapat diukur dalam satuan apapun)

 Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)  Keseimbangan kepuasan konsumen

Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis

anggaran (budget line)

y x xy

MU MU X

Y

MRS  

(44)

GARIS ANGGARAN (

Budget Line)

Adalah garis yang menunjukkan jumlah

barang yang dapat dibeli dengan sejumlah

pendapatan/anggaran

tertentu,

pada

tingkat harga tertentu.

Konsumen

hanya

mampu

membeli

sejumlah barang yg terletak pada atau

sebelah kiri garis anggaran (Budget Line).

(45)

Garis Anggaran

(Budget Line)

Merupakan batasan

(constrain) kemampuan konsumen, secara umum satuan uang (M)

Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M

 jika konsumen ingin

menggunakan semua anggaran yang tersedia

(46)

Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran

Y

X

Y

X

0 A1 A2 0 A

1 A2 Pergeseran garis anggaran

(A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya Anggaran

Konsumen

Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh

(47)

Menentukan Jumlah Kepuasan

1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum

optimal,

IC

2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum

IC

3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk

(48)

Keseimbangan konsumen

Pada titik singgung antara kurva indiferens konsumen

dengan garis anggaran.

 Secara matematis; slope kurva kurva indiferens sama

dengan slope kurva garis anggaran, (-Px/Py)

(49)

Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen

terhadap Keseimbangan Konsumen

Income Consumption Curve

(ICC), kombinasi produk yang dikonsumsi untuk

memberikan kepuasan

(utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.

Kurva Engel, menunjukkan

hubungan antara pendapatan konsumen dengan jumlah

barang yang dikonsumsi

Y

(50)

Pengaruh Perubahan Harga terhadap

Keseimbangan Konsumen

Price Consumption Curve

(PCC), kombinasi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh

konsumen yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada

berbagai tingkat harga.

Kurva permintaan konsumen

individual diturunkan dari titik-titik pada kurva PPC, menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.

(51)

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi

Efek Substitusi, bilamana

terjadi kenaikan harga barang X akan

menyebabkan naiknya permintaan barang Y.

 Efek Pendapatan,

Naiknya harga barang X berakibat penurunan

(52)

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi

Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen

akan menurunkan jumlah barang X yang diminta.

Y

X 0 X1 X2 X3 A1 A2 A3

A B

C

IC2

IC1

Keterangan:

X1X2 total efek

(53)

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi

 Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior,

sifat khususnya adalah jika harga barang inferior turun jumlah permintaan juga akan turun.

Y

X 0

B

A

C

IC2

IC1

X2 X1 X3 A1 A2 A3

Keterangan:

X1X2 total efek

(54)

Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva

Indiferens

 Barang Normal dan

Superior, berlakunya hukum permintaan

(hubungan negatif) dan efek pendapatan

berhubungan positif.

 Barang inferior, berlaku

hukum permintaan tetapi efek pendapatan negatif.

(55)

Menurunkan Kurva Permintaan: Model Kurva

Indiferens

 Barang Giffen, sifat

sama dengan barang inferior, tetapi

bertentangan terhadap hukum permintaan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menujukan bahwa: (1) Hasil pengujian pada perusahaan bertumbuh menunjukkan bahwa faktor persistensi laba mempengaruhi secara positif namun faktor

Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium) merupakan keadaan yang diidam-idamkan setiap masyarakat. Dengan keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu

[r]

Penelitian yang pernah dilakukan oleh (Susirah Soetarjo, dalam Soenardi 2007) menyatakan bahwa 70% dari orang tua yang mempunyai anak yang menderita autis

Tujuan Investasi Memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang relatif stabil mellaui investasi pada Efek Syariah berbentuk Ekuitas, Obligasi Syariah (Sukuk) dan

Tujuan Penelitian dalam penelitian ini adalah 1) Untuk Mendeskripsikan Tindakan Penelitian dalam Penerapan Layanan Informasi dengan Metode Mendongeng di TK

Mesin ATM yang masuk dan mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1988 ini semula hanya memberikan service perbankan sebagai mesin penarik uang tunai dan informasi saldo

Sistem ini dapat pula mengurangi hambatan di antara orang-orang yang perlu bekerja sama secara erat.sedangkan Sistem gaji yang elitis cenderung menyebabkan tenaga kerja yang