INISIASI II
TEORI PERMINTAAN KONSUMEN INDIVIDUAL
Teori Daya Guna
Pendekatan Daya Guna Marginal
Saudara mahasiswa, Konsumen yang mengkonsumsi suatu barang dalam jumlah yang semakin besar maka kepusan totalnya (total utility) akan meningkat sedangkan tambahan kepuasan (marginal utility) semakin menurun. Kepuasan total adalah kepuasan yang diterima konsumen dari mengkonsumsi suatu jenis barang. Sedangkan daya guna marjinal adalah tambahan kepuasan yang diperoleh konsumen untuk setiap satu satuan tambahan barang yang dikonsumsi. Ada dua pendekatan dalam teori daya guna, yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal. Dal perdekatan kardinal kepuasan (utility) yang diterima konsumen dapat diukur, misalnya 10, 20, 30 dan sebagainya. Sedangkan dalam pendekatan ordinal konsumen tidak perlu tahu berapa kepuasan yang diterimanya akan tetapi konsumen tersebut dapat merangkingnya, misalnya kedua, ketiga, kelimka dan seterusnya. Artinya konsumen dapat menentukan kepuasan dari mengkonsumsi suatu barang tertentu lebih tinggi dari mengkonsumsi barang lain.
Konsumen harus membelanjakan semua pendapatannya pada berbagai barang-barang dan jasa-jasa agar diperoleh kepuasan total atau daya guna total yang maksimal. Hal ini bisa dicapai bila konsumen membelanjakan pendapatannya sedemikian rupa hingga rupiah terakhir yang dibelanjakan pada setiap barang yang dibeli memberikan tambahan daya guna yang sama. Bila hal ini tercapai maka konsumen tersebut mencapai keseimbangan. Maksimisasi daya guna total dapat dinyatakan sebagai berikut:
(MUA/PA) =(MUB/PB) =….= (MUX/PX)
dengan kendala anggaran sebesar:
I =(APA + BPB +….. + XPX)
Dimana MU adalah tambahan kepuasan (marginal utility), P adalah harga (price) dan I adalah pendapatan (income).
Inflection point TU/MU
MU
(Q)
Gambar 1
Pendekatan Kurva Indiferensi
Dalam pendekatan ini konsumen dapat menyatakan berbagai pilihan bundel kombinasi barang pada urutan peringkat kesukaannya yaitu yang lebih disukai, sama sukanya dan yang kurang disukai. Dari preferensi konsumen akan bundel-bundel kombinasai barang dapat disusun kurva indeferensi. Kurva indeferensi yang lebih tinggi memberikan tingkat kepuasan lebih besar. Garis kendala anggaran menunjukkan batas kombinasi konsumsi yang dapat dibeli dengan pendapatan konsumen. Konsumen memperoleh kepuasan (daya guna total) maksimum pada titik keseimbangan yaitu titik singgung antara garis kendala anggaran dengan kurva indiferensi tertinggi yang dapat dicapai.
I0 I1 Kuantitas
Barang Y
Y0 E0
Y1 E1
BL0 BL1
X0 X1 Kuantitas Barang X
Kurva Konsumsi Harga
Harga
Barang X
P0X A
P1X B
X0 X1 Kuantitas Barang X
Kurva Permintaan Barang X
I0 I1
Kuantitas Barang Y
A
C B
BL0 BL2 BL1
X0 X1 X2 Kuantitas Barang X
Efek Substitusi dan Efek Pendapatan
Pada kasus barang inferior, efek subtitusi dan efek pendapatan tidak berjalan searah dan efek subtitusi lebih dominan dari pada efek pendapatan. Efek pendapatan pada barang inferior, ketika ada penurunan harga barang yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil menyebabkan penuruna jumlah barang yang diminta.
Sedangkan pada kasus barang giffen, ketika ada penurunan harga barang menyebabkan penuruna jumlah barang yang diminta. Hal ini karena efek subtitusi berjalan berlawanan dengan efek pendapatan dan efek pendapatan lebih besar dari pada efek subtitusi.
Kurva Konsumsi Pendapatan dan Kurva Engel
Kurva Engel adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara pendapatan dan kuantitas yang diminta. Pada barang normal, kurva engel berlereng menanjak karena kenaikan pendapatan akan menambah kemampuan konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi lebih banyak barang dan jasa.
Kuantitas
Barang Y
E1 E0
I1
I0
BL0 BL1
X0 X1 Kuantitas Barang X
Kurva Konsumsi Pendapatan
Pendapatan
N1 B
N0 A
X0 X1 Kuantitas Barang X