• Tidak ada hasil yang ditemukan

27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Strategi Pembelajaran Inkuiri Materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya Siswa Kelas IV Semester II Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Strategi Pembelajaran Inkuiri Materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya Siswa Kelas IV Semester II Sekolah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

27

Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ini terdiri dari dua tahap, di mana langkah-langkah penelitian mengacu pada model pengembangan menurut Borg & Gall yang dikembangkan oleh Sukmadinata (2012: 184) yaitu:

a) Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan tahap awal untuk pengembangan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu studi kepustakaan, survei lapangan, dan penyusunan produk. Selanjutnya dilakukan identifikasi mapel, merumuskan kompetensi dasar, menetapkan indikator terlebih dahulu, sebagai dasar pembuatan bahan ajar berupa modul. Draf modul tersebut selanjutnya divalidasi dengan melibatkan satu ahli materi dan satu ahli bahan ajar. Masukan-masukan yang diberikan dalam validasi ahli menjadi acuan dalam menyempurnakan modul sebelum produk modul digandakan sesuai kebutuhan.

b) Pengembangan Modul

Pada tahap pengembangan modul terdapat dua langkah pengembangan yaitu uji coba terbatas dan uji luas. Uji coba terbatas dalam pelaksanaannya melibatkan 8 siswa. Selama kegiatan pembelajaran peneliti melakukan pengamatan dan mengumpulkan data sebagai acuan melakukan penyempurnaan modul. Uji luas dilakukan dengan melibatkan 20 siswa. Selama kegiatan pembelajaran peneliti melakukan pengamatan dan mengumpulkan data sebagai acuan melakukan penyempurnaan modul. Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah produk akhir berupa modul.

3.2 Prosedur Penelitian

Penelitian dan Pengembangan ini melalui dua tahap utama yaitu tahap studi pendahuluan, dan pengembangan modul, seperti pada gambar 1 berikut:

(2)

Gambar 2 Alur Penelitian

3.5.2 Studi Pendahuluan

Tahap studi pendahuluan merupakan tahap persiapan dalam pengembangan. Tahap ini terdiri dari studi kepustakaan, survey lapangan, dan penyusunan produk awal. Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep yang

Revisi II

Revisi III Studi Pendahuluan

Pengembangan Modul

Validasi Ahli

Revisi I

Uji Coba terbatas (8 siswa)

Uji Luas (20 siswa)

Produk Akhir Studi Kepustakaan

Survey Lapangan

(3)

berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Survey lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data melalui wawancara dengan guru kelas IV dan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran, serta menelaah hasil-hasil penelitian sebelum maupun studi pustaka dari buku-buku, makalah, maupun artikel. Tahap ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan perlunya pengembangan modul. Pada pengembangan produk awal dilakukan perencanaan dengan identifikasi mata pelajaran, merumuskan kompetensi dasar, menetapkan indikator membuat desain produk, menyusun sumber bahan dan materi serta pembuatan modul. Setelah semua keperluan diidentifikasi dan dijalankan selanjutnya dilakukan evaluasi formatif. Hasil dari pengembangan produk awal tersebut untuk kemudian dilakukan validasi yang melibatkan 2 orang ahli, 1 orang ahli materi yaitu Dra. Deasy Khristina R. S., S.Pd, M.Pd dan 1 orang ahli bahan ajar yaitu Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. Ahli materi memberikan penilaian terhadap aspek pembelajaran dan isi materi, sedangkan ahli bahan ajar memberikan penilaian terhadap aspek tampilan. Data hasil validasi ahli materi dan ahli media dijadikan pertimbangan untuk melakukan revisi produk berupa modul.

3.5.3 Pengembangan Modul

Draft produk yang telah dihasilkan, diperbaiki sesuai dengan masukan dari pakar materi dan bahan ajar, kemudian diuji coba untuk pengembangan lebih lanjut. Uji coba yang dilakukan berdasarkan adaptasi dari Borg & Gall (1983) dan juga Sukmadinata (2007: 163) yaitu uji coba terbatas dengan menggunakan siswa SD sebagai obyek penelitian. Uji coba terbatas melibatkan 8 siswa kelas IV SD N Kebonsari Temanggung. Kuesioner yang diberikan kepada siswa, digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian akan dianalisis untuk mengetahui saran dan masukan sebagai dasar untuk melakukan revisi penyempurnaan modul.

(4)

akan dianalisis dan direvisi apabila masih ditemukan kekurangan untuk menghasilkan produk akhir berupa modul IPA.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kebonsari dan SD N Gilingsari Kabupaten Temanggung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2015, untuk perincian waktu penelitian pengembangan modul seperti digambarkan pada tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1

Perincian Waktu Penelitian

No Uraian Kegiatan Januari Februari Maret April

Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Proposal

2. Studi Pendahuluan 3. Desain pengembangan produk 4. Pengembangan produk

5. Evaluasi ahli

6. Revisi

7. Uji coba produk 8. Revisi akhir produk 9. Penyusunan laporan akhir

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

(5)

membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain dalam memecahkan masalah tentang pengetahuan yang sedang dipelajari.

3.5 Uji Coba Produk 3.5.1 Desain Uji Coba

Desain uji coba dalam pengembangan bahan ajar modul ini meliputi :

1. Uji ahli, dilakukan untuk mengetahui kelayakan modul yang dikembangkan dan untuk mengetahui kritik dan saran dalam pengembangan bahan ajar yang dikembangkan. Uji ahli disebut juga validasi dilakukan oleh dua orang validator yaitu satu ahli bahan ajar dan satu ahli materi.

2. Uji coba terbatas, dilakukan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan respon audiens dalam uji coba terbatas. Uji coba terbatas ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 8 siswa. 3. Uji luas, dilakukan untuk mengetahui apakah bahan ajar yang

dikembangkan layak digunakan dan untuk mengetahui respon audiens terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Uji luas ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 20 siswa.

Desain uji coba bahan ajar modul disajikan pada gambar berikut :

Gambar 3

Desain Uji Coba Bahan Ajar

Revisi

Uji Ahli (1 orang ahli bahan ajar dan 1 ahli

materi)

Revisi Uji Coba Terbatas (8 siswa)

Uji luas

(6)

3.5.2 Subjek Uji Coba Produk

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Kebonsari dan SD N Gilingsari Kabupaten Temanggung. Validator penelitian terdiri dari satu orang ahli materi untuk menilai aspek isi dan pembelajaran, dan satu orang ahli bahan ajar untuk menilai aspek bahan ajar modul.

Tahap uji coba terbatas, dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 8 siswa untuk mengetahui kelayakan bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan respon siswa. Sedangkan pada uji luas dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 20 siswa untuk mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan dan untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan.

3.5.3 Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data tersebut memberi gambaran mengenai kualitas produk yang dikembangkan, data yang diperoleh yaitu :

a) Data dari ahli materi berupa kualitas produk ditinjau dari aspek pembelajaran dan isi materi.

b) Data dari ahli bahan ajar berupa kualitas produk ditinjau dari aspek kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran, keterpaduan isi dengan tujuan pembelajaran dan kejelasan penyampaian.

c) Data dari siswa yang digunakan untuk menganalisa aspek tampilan, materi dan manfaat yang diperoleh siswa.

3.5.4 Teknik Pengumpulan Data

(7)

a) Kuesioner (angket)

Dalam Sukmadinata (2012: 219), angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung, angket berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

b) Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini adalah hasil pengumpulan data-data penelitian baik dalam uji coba terbatas maupun uji luas.

3.5.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (angket) dan soal evaluasi (diberikan kepada siswa) untuk memperoleh data yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan terhadap modul. Kuesioner disusun sesuai dengan peran dan posisi responden dalam penelitian pengembangan ini, yaitu kuesioner untuk ahli materi (review ketepatan isi), kuesioner untuk ahli bahan ajar (review keefektifan bahan ajar), dan kuesioner respon siswa (kemenarikan tampilan produk).

3.5.5.1 Kuesioner Evaluasi Ahli

Instrumen evaluasi ahli dalam penelitian ini memiliki validitas isi yang didasarkan pada dua hal yaitu produk modul yang disusun dan pendapat ahli. Untuk menguji kelayakan modul dalam penelitian ini, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menyusun produk modul.

b) Menyusun kisi-kisi instrumen penilaian produk modul.

c) Memvalidasi produk modul kepada ahli materi dan ahli bahan ajar.

(8)

Tabel 2

Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Materi

No Penilaian Aspek Indikator Nomor Soal

1. Kelayakan isi

Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan

kompetensi Dasar 1

Kesesuaian dengan kebutuhan siswa 2 Kesesuaian dengan bahan ajar 3

Kebenaran substansi materi 4

Manfaat penambahan wawasan 5

Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan

moralitas, dan sosial 6

2. Kebahasaan

Keterbacaan 7

Kejelasan informasi 8

Kesesuaian dengan kaidah 9

Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien 10

3. Sajian Kejelasan tujuan 11

Urutan penyajian 12

Pemberian motivasi 13

Interaktivitas (stimulus dan respon) 14

Kelengkapan informasi 15

4. Kegrafikan Penggunaan font (jenis dan ukuran) 16

Lay out, tata letak 17

Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto 18

Desain tampilan 19

5. Aspek kegiatan/ tugas siswa

Memberikan pengalaman langsung 20 Mendorong siswa menyimpulkan fakta, konsep,

prinsip, prosedur, dan nilai 21 Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan

materi 22

6. Aspek penilaian hasil belajar

Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik 23

Mengukur kemampuan siswa secara mendalam

(9)

Kisi-kisi kuesioner untuk ahli bahan ajar sesuai Buletin BSNP (2007: 21) dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3

Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Bahan Ajar

No. Penilaian Aspek Indikator Nomor Soal

1. Kelayakan isi

Kesesuaian dengan Standar Kompetensi dan

kompetensi Dasar 1

Kesesuaian dengan kebutuhan siswa 2 Kesesuaian dengan bahan ajar 3

Kebenaran substansi materi 4

Manfaat penambahan wawasan 5

Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan

moralitas, dan sosial 6

2. Kebahasaan

Keterbacaan 7

Kejelasan informasi 8

Kesesuaian dengan kaidah 9

Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien 10

3. Sajian Kejelasan tujuan 11

Urutan penyajian 12

Pemberian motivasi 13

Interaktivitas (stimulus dan respon) 14

Kelengkapan informasi 15

4. Kegrafikan Penggunaan font (jenis dan ukuran) 16

Lay out, tata letak 17

Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto 18

Desain tampilan 19

5. Aspek kegiatan/ tugas siswa

Memberikan pengalaman langsung 20 Mendorong siswa menyimpulkan fakta, konsep,

prinsip, prosedur, dan nilai 21 Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan

materi 22

6. Aspek penilaian hasil belajar

Mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik 23

Mengukur kemampuan siswa secara mendalam

(10)

3.5.5.2Kuesioner Respon Siswa

Kisi-kisi untuk responden siswa sesuai pengembangan dari sumber yang diperoleh yaitu Buletin BSNP (2007: 21) dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4

Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa

No. Penilaian Aspek Indikator Nomor Soal

1. Kelayakan isi

Siswa dapat menemukan Standar kompetensi

dan kompetensi dasar dalam modul ini. 1 Siswa mudah memahami materi pelajaran dalam

modul ini. 2

Dengan modul ini membantu siswa dalam

belajar secara mandiri. 3

Materi sesuai dengan peta konsep yang ada di

modul ini. 4

Modul ini berisi gambar dan materi yang dapat

menambah wawasan bagi siswa. 5 Siswa lebih mengerti bagaimana cara

menanggulangi berbagai macam perubahan

lingkungan fisik dan pengaruhnya. 6

2. Kebahasaan

Huruf yang digunakan mudah dibaca. 7 Siswa mudah mendapatkan informasi penting

dari modul ini karena dilengkapi rangkuman. 8 Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena

ada kamus/glosarium di modul ini. 9 Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien 10

3. Sajian

Terdapat tujuan pembelajaran didalam modul ini sehingga siswa mengerti tujuan yang akan

dicapai. 11

Materi disajikan secara urut sehingga siswa

mudah memahami. 12

Siswa termotivasi belajar karena ada modul ini. 13 Modul ini dilengkapi soal permainan sehingga

menjadi menarik. 14

Informasi di modul ini sudah lengkap. 15

4. Kegrafikan

Siswa mudah membaca materi karena ukuran

hurufnya besar. 16

Modul ini menarik karena terdapat gambar dan

rapi. 17

(11)

5. kegiatan/ Aspek tugas siswa

Modul ini memberikan pengalaman yang baru. 20 Siswa dapat menyimpulkan materi dan dapat

mengerjakan soal secara mandiri. 21 Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa dengan

materi 22

6. penilaian Aspek hasil belajar

Soal yang ada di modul ini sesuai dengan materi

yang diajarkan. 23

Mengukur kemampuan siswa secara mendalam

dan berdasarkan standar kompetensi 24

3.5.6 Teknik Analisis Data 3.5.6.1 Analisis Data Kuesioner

Analisis data kuesioner diperoleh dari skor penilaian ahli materi, ahli bahan ajar, dan angket respon siswa. Data tersebut dianalisis secara deskriptif sesuai acuan tabel konversi nilai yang diadaptasi dari penelitian Ariyono (2012: 33) yang menghasilkan pedoman seperti pada tabel 5 berikut.

Tabel 5

Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Likert

Nilai Interval Skor Kriteria

A X > 4,21 Sangat baik / sangat menarik

(12)

= (5 + 1) = 3 ini merupakan rumus untuk mencari nilai tengah dari skala

likert 1 sampai 5 nilai tengahnya adalah 3, kemudian rumus = (5 − 1) = 0,81 adalah rumus untuk mencari rentang antara skor 1 sampai 5.

3.5.6.2 Analisis Data Evaluasi

Data hasil evaluasi dalam penelitian ini, disajikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Tabel distribusi frekuensi dibagi menjadi beberapa kelas, yang masing-masing kelas memiliki kelas interval (panjang kelas) dan jumlah (frekuensi) pada masing-masing kelas interval. Sebelum membuat tabel distribusi frekuensi diperlukan jumlah kelas, rentang data dan panjang kelas. Untuk menghitung kelas interval, menurut Sturges (dalam Sugiyono, 2013:36) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

K = 1+3,3 log n

Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Keterangan

Gambar

Gambar 2 Alur Penelitian
Gambar 3 Desain Uji Coba Bahan Ajar
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Materi
Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Bahan Ajar
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Adapun dari fakta sejarah, ini semua tidak terlepas dari pengaruh pemikiran ulama besar Aceh yaitu Syeikh Nuruddun ar-Raniry dan Syeikh Abdurrauf

No. a) Klaster pertama terdiri dari Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Way Kanan, Pringsewu, dan Pesisir Barat. b) Klaster kedua beranggotakan Kabupaten Lampung Selatan,

Pernyataan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana profil putusan perkara cerai talak dalam penetapan kadar nafkah iddah dan mu

pengawasan keamanan jaringan yang dilakukan oleh firewall system, monitoring system serta sistem notifikasi SMS.. Database yang digunakan adalah MySQL yang diinstall pada

Oleh karena itu, dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini penulis mencoba merancang sebuah program aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian di

Simpulan dari penelitian pengembangan ini yakni: (1) Tahap-tahap dalam pengembangan media pembelajaran berbasise-learning menggunakan program Moodle pada tema Hujan

Intervensi psikologis yang paling umum digunakan pada pasien skizofrenia berasal dari prespektif perilaku yang memperlihatkan bahwa banyak kesulitan yang