• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penjelasan Hukum Wanprestasi Yang Dilakukan Klien Dengan Tidak Membayar Honor/Tarif Pengacara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penjelasan Hukum Wanprestasi Yang Dilakukan Klien Dengan Tidak Membayar Honor/Tarif Pengacara"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan hidup manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dihadapkan pada benturan-benturan kepentingan yang bermuara kearah terjadinya sengketa dan perselisihan, hal ini karena kehidupan manusia diatur dengan kaedah atau norma hukum, maka sengketa dan perselisihan tersebut langsung bersinggungan dengan peraturan-peraturan yang berlaku.

Oleh karena itu semakin meningkatnya kebutuhan manusia, semakin meningkat pula kebutuhan manusia terhadap hukum. Disinilah dituntut peranan pengacara dalam menjalankan profesinya demi tegaknya keadilan berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan.

Pengacara atau disebut dengan advokat sebagai pemberi bantuan hukum atau jasa hukum kepada masyarakat atau klien yang menghadapi masalah hukum yang keberadaannya sangat dibutuhkan. Saat ini semakin penting, seiring dengan meningkatnya kesadaran hukum masyarakat serta kompleksitasnya masalah hukum.

Lain dari pada itu, pengacara merupakan profesi yang memberikan jasa hukum saat menjalankan tugas dan fungsinya, yang juga berperan sebagai pendamping, pemberi advise hukum, maupun menjadi kuasa hukum untuk dan atas nama kliennya.

(2)

Dasar (UUD) 1945, Undang-undang No. 48 Tahun 2009 tentang ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, dan lain sebagainya.

Berbicara mengenai profesi pengacara dalam lembaga peradilan, banyak dijumpai peran pengacara yang ikut serta berpartisipasi dalam menyelesaikan perkara yang diembankan dan diamanatkan pada dirinya. Peran pengacara tersebut dapat dilihat dari proses awal pengajuan perkara ke pengadilan tidak lepas dari perannya sebagai advokat dalam memberikan bantuan hukum, dari mulai mengurusi masalah administratif, sampai pada proses litigasi selesai.1

1

Rahmat Rosyadi dan sri Hartini, Advokad Dalam Perspektif Islam & Hukum Positif, Jakarta: Uraian diatas memberikan arti, bahwa keberadaan seorang pengacara mempunyai arti penting dalam memberikan jalan keluar terhadap adanya permasalahan yang dihadapi oleh seseorang, khususnya yang berpraktik di pengadilan.

Kepercayaan adalah kunci utama dalam hubungan pengacara dengan klien. Pembelaan asal-asalan bisa menyulut kekesalan klien. Sebaliknya, pembelaan yang berlebihan terhadap klien bisa menyulut amarah pihak lain. Apalagi jika advokat mengeluarkan pernyataan yang menyinggung perasaan pihak ketiga.

(3)

Penyebabnya banyak. Yang paling umum terjadi karena masalah honorarium (fee) dan ketidaksepahaman pengacara dengan klien mengenai langkah hukum tertentu yang harus dilakukan. Kalau pengacara menyarankan langkah tertentu tapi klien tak setuju, tingkat kepercayaan bisa menipis. Kalau kepercayaan terus makin terkikis, pemberian kuasa bisa putus baik karena inisiatif klien, maupun karena advokat mundur.

Dalam hubungan pengacara klien, honorarium menjadi sesuatu yang penting. Honorarium adalah hak advokat yang wajib dibayarkan klien sesuai kesepakatan. Mekanisme pembayaran dan persyaratan lainnya juga didasarkan pada kesepakatan.

Jika honorarium tidak dibayar sesuai kesepakatan, pengacara biasanya melayangkan gugatan terhadap klien. Jika klien tetap tidak membayar honorarium pengacara, si pengacara bisa melayangkan permohonan pailit terhadap klien.

Langkah advokat menggugat klien karena persoalan honorarium dapat dibenarkan, setidaknya dapat dilihat dari putusan Mahkamah Agung No. 640 K/Pdt/2011. Majelis hakim agung H. Atja Sondjaja, Prof. HM Hakim Nyak Pha, dan Prof. Takdir Rahmadi, mengabulkan gugatan Gani Djemat & Partners terhadap Billy Sindoro. Billy Sindoro pernah memberikan kuasa hukum kepada advokat dari kantor hukum tersebut saat Billy menghadapi perkara di Pengadilan Tipikor Jakarta.

(4)

pembayaran’. Menurut Mahkamah, tergugat belum melaksanakan pembayaran sehingga disebut wanprestasi. Billy dihukum membayar fee pengacara sebesar Rp. 500 juta.

Pertimbangan hukum Mahkamah Agung merujuk pada perjanjian yang dibuat advokat-klien. Lazim terjadi hubungan awal advokat dan klien baru sebatas surat kuasa. Setelah itu, baru dibahas perjanjian mengenai honorarium. Tawaran honorarium sering datang dari pengacara. Legal fee itulah yang dibuat semacam surat penawaran. Jika klien setuju, kedua belah pihak akan tanda tangan.

Perjanjian pengacara dan klien sangat penting untuk mencegah potensi ribut di kemudian hari. Apalagi, kedudukan advokat dan klien pada dasarnya tidak seimbang. Klien lemah dalam posisi pemahaman hukum. Tetapi melalui perjanjian, kedua belah pihak menjadi seimbang. Melalui perjanjian kewajiban para pihak akan diketahui, sehingga klien dan lawyer terlindungi.

Pengacara dan klien harus membicarakan hak dan kewajiban masing-masing, lalu menuangkannya ke dalam perjanjian. Kalaupun ada proses tawar menawar dalam penentuan fee, itu adalah sesuatu yang biasa. Penentuan besarnya tarif ditentukan banyak faktor. Masing-masing advokat atau kantor hukum punya kriteria tersendiri.

(5)

B. Permasalahan

Terdapat beberapa pokok permasalahan yang akan diteliti dan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Maka adapun pokok permasalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan antara klien dengan pengacara?

2. Bagaimana pengaturan honorarium pengacara sesuai dengan norma yang berlaku?

3. Bagaimana akibat hukum wanprestasi klien dalam membayar honor/tarif pengacara?

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan antara klien dengan pengacara.

2. Untuk mengetahui pengaturan honorarium pengacara sesuai dengan norma yang berlaku.

3. Untuk mengetahui akibat hukum wanprestasi klien dalam membayar honor/tarif pengacara.

D. Manfaat Penulisan

Sedangkan yang menjadi manfaat penulisan dalam hal ini adalah:

(6)

b. Secara praktis sebagai sumbangan pemikiran kepada pihak terkait baik itu pihak yang terkait langsung khususnya masyarakat yang menggunakan jasa pengacara.

E. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini didasarkan atas ide atau gagasan penulis dan telah dilakukan penelusuran di Perpustakaan Fakultas Hukum USU oleh Petugas Pustaka bahwa judul skripsi Penjelasan Hukum wanprestasi Yang Dilakukan Klien Dengan Tidak Membayar Honor/Tarif Pengacara, ini tidak ditemukan dan tidak ada yang mirip. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tulisan ini adalah asli.

Skripsi ini asli ditulis dan diproses melalui pemikiran penulis, referensi dari peraturan-peraturan, buku-buku, kamus hukum, internet, bantuan dari pihak-pihak yang berkompeten dalam bidangnya yang berkaitan dengan skripsi ini. Dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Jenis Penelitian

(7)

penelitian hukum perpustakaan.2 2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini didapatkan melalui data primer dan data sekunder. Data primer data sekunder terdiri dari:

a. Bahan hukum primer, dalam penelitian ini dipakai adalah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Undang-undang No. 48 Tahun 2009 tentang ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), Undang-Undang-Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 Tentang Advokat dan KUH Perdata.

b. Bahan hukum sekunder, berupa bacaan yang relevan dengan materi yang diteliti.

c. Bahan hukum tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum maupun kamus umum dan website internet baik itu melalui Google maupun Yahoo. 3. Alat pengumpulan data

Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumen dengan yuridis normatif.

4. Analisis data

Untuk mengolah data yang didapatkan dari penelusuran kepustakaan, studi dokumen, maka hasil penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Analisis kualitatif ini pada dasarnya merupakan pemaparan dari hasil penelitian selanjutnya dianalisis dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2

(8)

serta menarik kesimpulan.

G. Sistematika Penelitian

Penulisan skripsi ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

Bab merupakan bab yang berisi tentang Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II : PENGERTIAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGACARA.

Bab ini terdiri dari beberapa sub bab, yakni Pengertian dan Syarat Sahnya Perjanjian, Akibat Hukum Perjanjian, Pengertian Pengacara dan Tugas dan Fungsi Pengacara.

BAB III : KEDUDUKAN PENGACARA DALAM PERKARA PERDATA Bab ini akan menguraikan tentang Peran Pengacara Dalam

Memilih Klien, Kedudukan Pengacara Dalam Acara Perdata, serta Pembuatan Surat Kuasa Antara Pengacara Dengan Klien.

BAB IV : AKIBAT HUKUM TIDAK DIBAYARNYA HONOR/TARIF PENGACARA OLEH KLIEN

(9)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Adapun personel yang ditugaskan dalam kegiatan short term training untuk Radar Antenna Technician adalah 1 orang peneliti dari BPOL yaitu Teguh Agustiadi, S.T dan 1

Demikian pula halnya pada variabel tingkat suku bunga bank sentral (BI rate), yang dalam jangka pendek memiliki pengaruh lebih besar terhadap obligasi pemerintah dengan jangka waktu

Analisis kerentanan pencemaran air tanah dengan analisis multikriteria spasial dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS dan QGIS dengan model DRASTIC (Aller et

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh adverse selection, risk propensity dan potential gain terhadap eskalasi

Kode 7: Pekerja bebas non pertanian adalah KRT/ART yang bekerja pada orang lain/majikan/ institusi yang tidak tetap pada lapangan usaha non pertanian, yaitu lebih dari satu

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Rentabilitas (ROA, BOPO) dan Likuiditas (LDR) Terhadap Capital Adequacy Ratio (ROA) Pada Perusahaan Perbankan

Kemampuan praktikan dalam mengembangkan diri terutama dalam proses pembelajaran masih sangat minim mulai dari pembuatan prangakat, pengalaman dalam mengajar yang karena

Tujuan dari penulis dalam menyusun jurnal ini adalah untuk menghitung kecepatan flutter pada rotor blade , menghitung kecepatan flutter rotor blade dengan