• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK MENGETAHUI PRODUKTIFITAS GALANGAN KAPAL DI INDONESIA PADA PEMBANGUNAN KAPAL BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK MENGETAHUI PRODUKTIFITAS GALANGAN KAPAL DI INDONESIA PADA PEMBANGUNAN KAPAL BARU"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK

MENGETAHUI PRODUKTIFITAS GALANGAN KAPAL

DI INDONESIA PADA PEMBANGUNAN KAPAL BARU

Triokta Danys Setyawan1, Ir. Heri Supomo, M.Sc.2

1Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan, 2Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Perkapalan Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

ABSTRAK

Proses produksi, sumber daya manusia, dan metode pembangunan kapal sangat mempengaruhi dalam produktifitas perusahaan galangan kapal. Perhitungan produktifitas galangan kapal yang ada di Indonesia saat ini masih menggunakan metode perhitungan yang dilakukan masing-masing galangan, sehingga masih belum ada standar yang menjadi dasar perhitungan produktifitas galangan di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, sistem informasi manajemen yang dibuat untuk menghitung produktifitas galangan kapal pada pembangunan kapal baru berdasarkan sistem Compensated Gross Tonnage (CGT) system ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan owner yang ingin mengetahui produktifitas suatu perusahaan galangan kapal. Pihak galangan sendiri dapat dengan mudah menginput data perusahaan maupun GT kapal yang telah dibangun, dengan begitu baik owner maupun galangan sendiri dapat mengetahui tingkat.

Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sistem informasi manajemen untuk mengetahui produktifitas galangan kapal di Indonesia pada pembangunan kapal baru ini memiliki beberapa kelebihan yaitu : data galangan dapat tersimpan pada database, waktu dalam pencarian informasi produktifitas galangan lebih cepat, memudahkan dalam mengakses karena berbasis web, owner dapat melihat produktifitas suatu galangan dan membandingkannya dengan galangan lain, serta owner atau user umum dapat mengetahui kelas-kelas galangan kapal yang ada di Indonesia.

Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen, Produktifitas Galangan Kapal, Compensated Gross

Tonnage, CGT System

1. PENDAHULUAN

Kapal mempunyai peranan yang sangat penting sebagai alat transportasi laut, baik perdagangan maupun transportasi penumpang. Saat ini kebutuhan akan pembangunan kapal baru dalam bidang niaga berkembang sangat pesat. Seiring dengan hal tersebut, perkembangan industri manufaktur seperti galangan kapal juga mengalami peningkatan. Hal ini tentunya mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan juga pihak pemilik kapal (owner) yang ingin memesan kapal. Owner tentunya ingin kapalnya dibangun di galangan yang memiliki produktivitas tinggi, kapasitas galangan yang sesuai dengan ukuran kapal, dan waktu pengerjaan (idle time) yang cepat.

Sebelum menentukan pihak galangan yang akan diajak bekerjasama, biasanya owner melakukan survey ke beberapa galangan, dengan melihat produktivitas, kualitas,

ketepatan, dan kecepatan hasil dan proses pekerjaan di galangan tersebut. Hal ini tentunya cukup merepotkan pihak owner bila harus men-survey setiap galangan yang ada di Indonesia. Selain itu setiap galangan yang ada di Indonesia memiliki kelas yang berbeda dengan galangan lain dilihat dari segi kapasitas peralatan galangan dan ukuran maksimum kapal yang mampu dibangun.

Dari hasil analisa tersebut, muncul gagasan untuk melakukan penilaian tingkat produktivitas suatu galangan dalam bidang pembangunan kapal baru menggunakan metode New Compensated Gross Tonnage .

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengklasifikasian Galangan Kapal Pengklasifikasian kelas galangan kapal dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan sertifikasi IPERINDO (Ikatan Perusahaan

(2)

2 Industri Galangan dan Sarana Lepas Pantai

Indonesia), dimana badan sertifikasi ini merupakan badan sertifikasi nasional yang banyak digunakan oleh galangan kapal.

Kriteria tersebut antara lain, Personalia yang terdiri dari: total pegawai, jumlah pegawai design section dan field section. Manajemen terdiri dari : direksi pimpinan, dan manager. Fasilitas utama terdiri dari : ukuran dock, kapasitas dari alat angkat, dan dermaga terpanjang yang dimiliki galangan. Pengalaman perusahaan untuk bangunan baru maupun reparasi kapal dan nilai kontrak tertingginya. Dan keuangan terdiri dari : total asset yang dimiliki galangan, jumlah equitas dari tahun terakhit, dan jumlah penjualan tertinggi yang pernah dilakukan galangan 2.2. Pengertian Produktifitas

Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian yaitu secara teknis dan finanasial. Pengertian produktivitas secara teknis adalah pengefisiensian produksi terutama dalam pemakaian ilmu dan teknologi. Sedangkan pengertian produktivitas secara finansial adalah pengukuran produktivitas atas output dan input yang telah dikuantifikasi. Suatu perusahaan industri merupakan unit proses yang mengolah sumber daya (input) menjadi output dengan suatu transformasi tertentu. Dalam proses inilah terjadi penambahan nilai lebih jika dibandingkan dengan sebelum diproses. 2.3. Pengukuran Produktifitas

Dalam melakukan pengukuran produktivitas, beberapa pendekatan yang dilakukan dalam membandingkan tingkat hasil pengukuran produktivitas dapat dibedakan dengan beberapa cara, yaitu :

1. Membandingkan unit kerja periode yang diukur dengan unit kerja periode dasar

2. Membandingkan unit kerja suatu organisasi dengan unit organisasi yang lain

3. Membandingkan unit kerja yang sebenarnya dengan target yang telah ditetapkan

Produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan hasil keluaran dan

umumnya dinyatakan dengan volume produksi, sedangkan produktivitas berhubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya (masukan dalam menghasilkan tingkat perbandingan antara keluaran dan masukan). Dari definisi-definisi di atas juga dapat dipisahkan dua pengertian. Pengertian pertama menyatakan bahwa produktivitas berhubungan dengan kumpulan hasil-hasil. Di dalam pengertian ini menunjukkan bahwa jumlah, tipe, dan tingkat sumber daya yang dibutuhkan atau juga menunjukkan efisiensi dalam menggunakan sumber daya yang dibutuhkan, sehingga produktivitas dapat diukur berdasarkan pengukuran berikut :

Produktifitas =

2.4. Compensated Gross Tonnage (CGT) Unit pengukuran CGT produksi pembangunan kapal baru merupakan pengembangan dari diskusi antara Community of European Shipyards Associations (saat itu bernama Association of West Europe Shipbuilders - AWES) dan Shipbuilders Association of Japan (SAJ) pada tahun 1966 dan 1967. Hasil dari diskusi ini adalah dikeluarkannya aturan umum mengenai cara perhitungan untuk menghitung Compensated Gross Registered Tonnage (CGRT). Dibawah sistem ini, perbedaan type dari kapal barang dan besar dari kapasitas kapal diwakili dalam 40 koefisien. Pada tahun 1969 diperkenalkan koefisien baru yang dapat mengkonversi koefisien GRT berubah menjadi koefisien GT. Pada tahun 1974 konsep ini diadopsi oleh Organization for Economic Cooperative Development (OECD) sebagai parameter dasar perbandingan dari output galangan nasional.

Ukuran dari produktivitas galangan ditunjukkan dengan perbandingan dari cost dengan CGT, rumusnya :

Cost / CGT =

(Cost / Man Hours) x (Man Hours / CGT)

2.5. New Compensated Gross Tonnage (

New CGT)

Selanjutnya revisi dikerjakan untuk menyederhanakan CGT system. Sekilas perhitungan CGT memang terlihat mudah, Output yang dihasilkan Input yang digunakan

(3)

3 hanya menentukan type dan ukuran kapal

beban kerja yang digunakan untuk satu GT yang kemudian menghasilkan CGT faktor. Tetapi jika dilihat lebih dalam suatu galangan tidak akan menggunakan metode yang sama dengan galangan lain untuk kapal dengan ukuran dan jenis yang sama, tetapi berbeda pada hull construction, kecepatan dan system propulsi yang akan menghasilkan tingkat kebutuhan tenaga kerja dan perbedaan beban kerja. Mengingat tujuan perhitungan CGT adalah untuk mengetahui gambaran tentang tingkat persaingan antar galangan, maka asosiasi memutuskan untuk membatasi jenis kapal dan faktor konversi agar jumlah kapal dapat terkendali. Perlu juga diingat bahwa sumber data yang digunakan untuk menghitung CGT hanyalah bagian dari informasi yang masih butuh adanya perincian lebih detail.

Terdapat dua perubahan utama yang telah disepakati untuk revisi sistem, yaitu :

1. Sebagai ganti tabel koefisien CGT yang tergantung pada jenis dan ukuran kapal, kalkulasi yang baru didasarkan pada rumusan atau suatu formula.

2. Sebagai ganti DWT yang digunakan sebagai dasar untuk pemilihan koefisien, keseluruhan system kini menggunakan GT (OECD New CGT system, 2007).

Pada 1 Januari 2007 diumumkan oleh OECD bahwa formula CGT yang baru adalah :

CGT = A x GT

B

Dimana, A= faktor jenis kapal B= faktor ukuran kapal

GT=gross tonnage vessel

Tabel 2.1 Tabel Kalkulasi Faktor A dan B pada New CGT

Ship Type A B

Oil tankers ( double hull ) 48 0.57 Chemical tankers 84 0.55 Bulk carriers 29 0.61 Combined carriers 33 0.62 General cargo ships 27 0.64

Reefers 27 0.68 Full container 19 0.68 Ro ro vessels 32 0.63 Car carriers 15 0.70 LPG carriers 62 0.57 LNG carriers 32 0.68 Ferries 20 0.71 Passenger ships 49 0.67 Fishing vessels 24 0.71 Non Cargo Carrying

Vessels 46 0.62

2.6. Constant Cost Curves

CGT telah digunakan sebagai parameter untuk pengukuran produktivitas dalam bentuk Manhours/CGT atau cost/CGT, yang menjadi dasar pengukuran produktivitas.

Model pengukuran dengan

membandingkan antara Manhours/CGT dan cost/CGT juga dapat digunakan untuk membandingkan tingkat daya saing antar galangan, dengan cara menggambarkannya pada Constant Cost Curve, dengan sumbu absis adalah cost/JO dan sumbu ordinatnya adalah JO/CGT. Kurva ini seperti pada gambar 2.2.

Berikut adalah cara untuk membaca

Constant Cost Curve :

1. Jika posisi koordinat galangan kapal berada pada sebelah kanan-bawah, menunjukkan biaya yang dikeluarkan galangan adalah besar, namun galangan mempunyai produktivitas yang tinggi 2. Jika posisi koordinat galangan kapal

berada pada sebelah kanan-atas, menunjukkan galangan kapal mempunyai biaya yang besar, dan produktivitasnya rendah

3. Jika posisi koordinat galangan kapal berada pada sebelah kiri-bawah, menunjukkan galangan kapal mempunyai biaya yang rendah, dan produktivitasnya tinggi

4. Jika posisi koordinat galangan kapal berada pada posisi sebelah kiri-atas, menunjukkan galangan kapal mempunyai biaya yang rendah, dan produktivitasnya juga rendah.

(4)

4 Gambar 2.1. Constant Cost Curves [Mr. Thomas Lamb,

2010]

Grafik diatas menunjukkan bahwa dari kurva tersebut dapat kita ketahui produktivitas dari galangan dengan melihat perbandingan biaya dengan jam orangnya (cost/JO) dalam US$ dan jam orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tiap CGT (JO/CGT) pada masing-masing kurva biaya per CGT (cost/CGT).

2.7. Sistem Informasi Manajemen

Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambilan keputusan.

Konsep-konsep utama Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut: [Gontai B. Davis,1995] :

Konsep-konsep utama Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai berikut: [Gontai B. Davis,1995]:

1. Informasi

2. Manusia sebagai pengolah informasi 3. Konsep sistem

4. Konsep organisasi dan manajemen 5. Konsep pengambilan keputusan 6. Nilai informasi

Dalam suatu sistem informasi, terdapat komponen-komponen seperti:

1. Perangkat keras (hardware),yang mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan data yang dikehendaki.

4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem innformasi, pemrosesan, dan penggunaan output sistem informasi. 5. Basis data (database),adalah sekumpulan

tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data 2.8. Software Program PHP

PHP kepanjangan dari Hypertext Preprocessor, PHP sendiri dibuat oleh

Rasmus Lerdorf, PHP bersifat open source dan telah digunakan oleh hampir seluruh web developer di seluruh dunia.

Beberapa kelebihan PHP, antra lain :

1. Program dapat running di semua OS, PHP MySQL berjalan secara web base, itu artinya semua operating system yang memiliki web browser dapat menggunakan aplikasi ini.

2. Sangat cocok dan mudah diterapkan pada komputer berjaringan, program PHP MySQL cukup diinstall disalah satu komputer pada jaringan yang dalam hal ini adalah komputer server, pada komputer client, kita tidak usah menginstalasikan program apapun lagi. Pada komputer client kita cukup mengarahkan web browser ke komputer server dan program dapat langsung berjalan, apabila program error (walau kemungkinan sangat kecil sekali) program cukup di maintenance di pihak komputer server yang terinstalasikan program tanpa harus memaintenance komputer client juga.

3. Tidak ada virus yang menginfeksi program PHP, sampai saat ini, program php belum dapat diinfeksi virus, kebanyakan virus menginfeksi file berekstensi *.exe dan *.dll, sangat awet dan aman.

4. Sangat stabil di semua operating sistem, program PHP walaupun dipakai dalam waktu yang sangat lama tidak akan memberatkan sistem dan tidak akan

(5)

5 mempengaruhi komputer untuk berjalan

sangat lambat, sangat cocok diterapkan pada komputer yang selalu menyala 24 jam

5. Sangat multi user, program php tidak akan bentrok dengan pengguna lain yang sama-sama menggunakan program dalam satu jaringan

2.9. Database MySQL

Database MySQL merupakan sistem manajemen basis data SQL yang sangat terkenal dan bersifat Open Source. MySQL dibangun, didistribusikan dan didukung oleh MySQL AB. MySQL AB merupakan perusahaan komersial yang dibiayai oleh pengembang (developer) MySQL (Nugroho, Bunafit. 2004).

MySQL dapat didefenisikan sebagai:

1. MySQL merupakan sistem manajemen database. Database merupakan struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses, dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server.

2. MySQL merupakan sistem manajemen database atau basis data terhubung (relational database manajemen system). Database terhubung menyimpan data pada tabel-tabel terpisah. Hal tersebut akan menambah kecepatan dan fleksibilitasnya. Kata SQL pada MySQL merupakan singkatan dari “Structured Query Languange”. SQL merupakan bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database dan ditetapkan oleh ANSI/ISO SQL standar.

3. MySQL merupakan software open source. Open source berarti semua orang diizinkan menggunakan dan memodifikasi software. Semua orang dapat mendownload software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Anda dapat mempelajari source code dan menggunakannya sesuai kebutuhan.

4. Server database MySQL mempunyai kecepatan akses tinggi, mudah digunakan, dan andal. MySQL dikembangkan untuk menangani database yang besar secara cepat dan telah sukses

digunakan selama bertahun-tahun. Konektivitas, kecepatan, dan keamanannya membuat server MySQL cocok untuk mengakses database di internet.

5. MySQL server bekerja di klien/server atau sistem embedded. Software database MySQL merupakan sistem klien/server yang terdiri atas multithread SQL server yang mendukung software klien dan library yang berbeda, tool administratif, dan sejumlah Application Programming Interfaces (APIs).

6. MySQL tersedia dalam beberapa macam bahasa.

2.10. Notepad++

Notepad++ adalah software gratis (freeware) seperti source code editor dan pengganti Notepad yang mendukung beberapa bahasa pemrograman. Berjalan di lingkungan MS Windows, penggunaannya diatur oleh GPL License.

Gambar 2.2. Notepad++

Software ini memiliki banyak fasilitas yang sangat membantu untuk mengedit teks, script,

source code, ataupun hanya sekedar untuk

melihat file (.txt). Ukurannya cukup kecil namun memiliki fasilitas sangat lengkap sebagai text editor. Fasilitas yang sangat membantu dalam notepad++ diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Membuka programnya cukup cepat 2. Tampilannya sederhana.

3. Fasilitas Find/Replace yang baik. Fasilitas Find nya bisa mencari teks di semua file yang sedang dibuka, ataupun semua file di Directory tertentu.

4. Syntax Highlighting yang mendukung banyak bahasa pemrograman, dan otomatis mendeteksi bahasa pemrograman ketika membuka suatu file. Dengan fasilitas ini sebuah script bisa tampak berwarna-warni sehingga tidak

(6)

6 pusing melihatnya, dan mudah

membedakan antara elemen satu dengan elemen yang lainnya.

5. Bracket Matching, yaitu bisa menemukan pasangan tanda kurung ketika kursor sedang berada di sebuah tanda kurung (baik kurung buka maupun kurung tutup) 6. Code Folding, Ini adalah fasilitas yang

sudah ada di kebanyakan text editor di Linux, namun di editor berbasis Windows fasilitas ini jarang ditemukan. Code Folding adalah fasilitas yang bisa menyembunyikan kode-kode yang berada di dalam suatu blok kode, seperti di dalam tanda { } pada function/class/if dan pada tag html sehingga kode bisa diringkas menjadi 1 baris dengan tanda [+] di sebelah kirinya

7. Terintegrasi dengan baik di Windows. Setelah Notepad++ diinstall, ada pilihan untuk mengintegrasikan di menu konteks (jika menekan klik kanan pada file, ada pilihan Open in Notepad++).

8. Fasilitas AutoComplete nya sudah mendukung PHP.

9. Column Mode, yaitu bisa memilih teks dalam mode kolom

10. Shortcut Mapper, yaitu kita bisa mengatur tombol Shortcut sesuai dengan keinginan kita.

11. Trim Trailing Space. Fasilitas ini digunakan untuk menghilangkan spasi yang tidak berguna yang berada di belakang teks.

12. File Status Auto-detection. Jika suatu file yang sedang dibuka di Notepad++ dimodifikasi dengan program lain, maka akan ada pilihan untuk mereload file tersebut

13. Bisa mengubah ukuran font dengan cepat

14. Terdapat fasilitas plugin. Di instalasi standarnya sudah terdapat plugin yang berisi sangat banyak fasilitas untuk memanipulasi teks

15. Ukuran file instalasinya cukup kecil 16. Freeware (gratis), dan opensource

3. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam pengerjaan tugas akhir ini diperlukan suatu metodologi pemelitian yang digunakan sebagai acuan bagi penulis untuk melakukan penelitian sehingga tersusun dengan baik. Secara umum, metodologi penelitian dibagi menjadi beberapa tahap, seperti digambarkan diagram berikut :

Mulai

Identifikasi Masalah A. Bagaimana mengklasifikasikan kelas-kelas galangan kapal di Indonesia?

B. Bagaimana mengetahui produktifitas galangan pada pembangunan baru dengan metode New CGT? C. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas galangan?

D. Bagaimana mengumpulkan data yang dibutuhkan dari galangan?

E. Bagaimana merancang sistem yang memberikan informasi aktivitas pekerjaan di lapangan?

Studi Literatur A. diktat kuliah pembangunan kapal baru B. Metode New CGT

C. Konsep dasar produktivitas D. Klasifikasi galangan sesuai standar IPERINDO E. Konsep dasar perhitungan jam orang

F. Perancangan sistem informasi manajemen berbasis web

Studi Lapangan A. Proses pembangunan kapal baru di galangan B. Tahapan pekerjaan di galangan C. Penghitungan penggunaan jam orang di galangan D. Data kebutuhan material

E. Data kapasitas galangan dan hasil produksi

Pengumpulan Data A. Proses pembangunan kapal hasil produksi galangan menjadi GT B. Kapasitas maksimal galangan

C. GT kapal yang telah diproduksi

D. Jumlah pemakaian jam orang pada pekerjaan pembangunan kapal baru E. Jumlah ketersediaan material dan perencanaannya di galangan F. Waktu (idle time) dalam membangun kapal di galangan

Analisa dan Pengolahan Data A. Menghitung GT kapal menjadi CGT

B. Perhitungan cost/JO dikalikan dengan JO/CGT untuk mengetahui produktivitas galangan C. Klasifikasi galangan sesuai standar IPERINDO

D. Analisis ketersediaan material di galangan E. Analisis waktu pembangunan kapal

F. Analisis produktivitas galangan yang diteliti untuk mendapatkan grafik produktivitas galangan nasional

Perancangan Sistem Informasi Manajemen A. Input data dan hasil output sistem informasi manajemen galangan B. Memberikan informasi grafik produktivitas galangan kapal nasional C. Desain layout tampilan dan file datasbase pada server D. Uji coba sistem dengan data dari beberapa galangan yang diteliti

Applicable Tahap Pengujian A. Evaluasi teknis dan ekonomis program B. Uji fungsional

C. Kuesioner penerapan program

Kesimpulan Ya

Tidak FLOWCHART METODOLOGI PENELITIAN

4. PENGOLAHAN DATA

4.1. Perhitungan CGT

Dalam pengerjaan tugas akhir ini mengambil contoh kapal Tanker 6500 DWT milik Pertamina di PT. DPS. Pekerjaan dibatasi pada pembangunan hull construction. Data ukuran utama kapal sebagai berikut :

(7)

7

Ukuran utama kapal

 Nama Kapal : MT. PLAJU  Jenis kapal : Oil Product Tanker

 LOA : 108,00 m  LPP : 102,00 m  B : 19,20 m  D : 9,30 m  T : 6,00 m  Cb : 0,7804  Velocity : 12 knots

Volume Kapal per Block

Tabel 4.2 Tabel Volume Kapal per Block Grand Block luas Volume m3

1 23,994 14,362 2 243,975 219,062 3 957,233 859,488 4 1303,337 1170,249 5 1391,347 1182,645 6 1393,600 1251,296 7 1393,600 1251,296 8 1290,532 1158,752 9 1037,270 931,352 10 779,437 699,846 11 461,262 414,161 12 63,498 55,896

Dari tabel diatas diketahui bahwa total volume kapal adalah sebesar 9208,40 m3.

Realisasi Jam Orang Pembangunan Kapal

Tabel 4.2 Realisasi Jam Orang

Grand Block Volume m3 Jam Orang

1 14,362 13476,55 2 219,062 23022,55 3 859,488 25332,85 4 1170,249 21073,69 5 1182,645 21075,49 6 1251,296 21696,19 7 1251,296 19938,97 8 1158,752 20745,73 9 931,352 20816,05 10 699,846 21258,25 11 414,161 17013,01 12 55,896 9520,15

Jam orang yang digunakan untuk pembangunan kapal ini adalah sebesar 234.969,5 JO.

Realisasi Cost Pembangunan Kapal

Tabel 4.3 Realisasi Cost

Grand Block Volume m3 Cost (US$)

1 14,362 103624,02 2 219,062 126462,02 3 859,488 127405,77 4 1170,249 114426,49 5 1182,645 114426,68 6 1251,296 114491,77 7 1251,296 112746,56 8 1158,752 114392,10 9 931,352 114399,47 10 699,846 118293,57 11 414,161 111015,73 12 55,896 99764,19

Didapatkan total cost yang digunakan untuk pembangunan kapal ini adalah sebesar US$ 1.371.448,37.

4.2. Menghitung JO per CGT Tabel 4.3 Perhitungan JO / CGT Grand Block Volume m3 K1

GT (vol x K1) Jam Orang 1 14,362 0,2231 3,205 13476,55 2 219,062 0,2468 54,067 23022,55 3 859,488 0,2587 222,336 25332,85 4 1170,249 0,2614 305,863 21073,69 5 1182,645 0,2615 309,211 21075,49 6 1251,296 0,2619 327,773 21696,19 7 1251,296 0,2619 327,773 19938,97 8 1158,752 0,2613 302,759 20745,73 9 931,352 0,2594 241,576 20816,05 10 699,846 0,2569 179,790 21258,25 11 414,161 0,2523 104,511 17013,01 12 55,896 0,2349 13,133 9520,15 Total 2391,998 234969,48 Dari tabel diatas didapatkan GT total kapal adalah sebesar 2391,998 dan kebutuhan jam orang sebesar 234969,48 JO. Setelah mendapatkan nilai GT, maka selanjutnya adalah menghitung harga CGT kapal tersebut dengan menggunakan metode New CGT dari OECD. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

(8)

8 Formula New CGT : A x GTB

Total GT : 2391,998 Faktor Jenis (A) : 48 Faktor Ukuran (B) : 0,57 Perhitungan CGT adalah sebagai berikut :

CGT : A x GTB

CGT : 48 x 2391,9980,57 CGT : 4047,015

Dengan kebutuhan jam orang sebesar 234969,48 JO, maka kebutuhan Jam Orang per CGT adalah sebesar 58,059 JO/CGT. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa CGT total kapal MT. PLAJU adalah sebesar 4047,015 sehingga kebutuhan jam orang per CGT adalah sebesar 58,059 JO/CGT.

4.3. Menghitung Cost per CGT

Dari tabel diatas didapatkan GT total kapal adalah sebesar 2391,99 dan kebutuhan biaya (cost) sebesar US$ 1.371.448,37. Dengan mengetahui nilai CGT dari perhitungan sebelumnya yaitu sebesar 4047,01, maka dapat diketahui untuk harga cost/CGT dari pembangunan kapal MT. PLAJU adalah sebesar US$ 338,87.

Dari perbandingan tabel 4.4 dan tabel 4.5 juga dapat diketahui besar harga cost/JO yang akan dimasukkan ke dalam grafik produktifitas, yaitu dengan membandingkan besar harga

cost keseluruhan dengan besar JO keseluruhan

yang terpakai untuk membangun kapal

tersebut, cost/JO pembangunan kapal tersebut yaitu sebesar US$ 5,84.

4.4. Posisi Galangan Pada Constant Cost Curves

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa kebutuhan jam orang per CGT adalah sebesar 58,059 JO/CGT, dan besar cost per jam orang adalah US$ 5,84.

Gambar 4.1. Posisi galangan pada Constant Cost Curves

5. Pembahasan

Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengolahan data sampai perancangan sistem informasi manajemen, sehingga dapat merujuk pada pengambilan kesimpulan.

1. Proses klasifikasi galangan nasional didasarkan pada serifikasi IPERINDO (Ikatan Perusahaan Industri Galangan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia), dimana badan sertifikasi ini merupakan badan sertifikasi nasional yang banyak digunakan oleh galangan kapal. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan kelas galangan dapat dilihat pada tabel 2.1 halaman 9. Salah satu contoh pengklasifikasian kelas galangan PT. DPS dan penilaian kualifikasinya dapat dilihat pada lampiran. Secara garis besar, kriteria

yang digunakan untuk

mengklasifikasikan kelas galangan antara lain :

 Personalia, terdiri dari: total pegawai, jumlah pegawai design section dan field section.

Grand Block Volume m3 K1 GT (vol x K1) Cost 1 14,362 0,2231 3,205 103624,02 2 219,062 0,2468 54,067 126462,02 3 859,488 0,2587 222,336 127405,77 4 1170,249 0,2614 305,863 114426,49 5 1182,645 0,2615 309,211 114426,68 6 1251,296 0,2619 327,773 114491,77 7 1251,296 0,2619 327,773 112746,56 8 1158,752 0,2613 302,759 114392,10 9 931,352 0,2594 241,576 114399,47 10 699,846 0,2569 179,790 118293,57 11 414,161 0,2523 104,511 111015,73 12 55,896 0,2349 13,133 99764,19 Total 2391,998 1371448,37

(9)

9  Manajemen, terdiri dari : direksi

pimpinan, dan manager , beserta pendidikan terakhirnya.

 Fasilitas utama, terdiri dari : ukuran dock, kapasitas dari alat angkat, dan dermaga terpanjang yang dimiliki galangan.

 Pengalaman perusahaan untuk bangunan baru maupun reparasi kapal dan nilai kontrak tertingginya.

 Keuangan, terdiri dari : total asset yang dimiliki galangan, jumlah equitas dari tahun terakhir, dan jumlah penjualan tertinggi yang pernah dilakukan galangan.

2. Penghitungan produktifitas galangan menggunakan metode Compensated Gross Tonnage system. Metode CGT ini mengacu pada rumusan atau formula yang dikeluarkan oleh Organization for Economic Cooperative Development (OECD) sebagai parameter dasar perbandingan dari output galangan nasional. Formula untuk menghitung CGT sesuai OECD, 2007 adalah :

CGT = A x GTB

Dimana : A = faktor jenis kapal B = faktor ukuran kapal Sedangkan GT didapat dari perkalian antara hasil variasi volume dengan formula :

GT = K1 x V

Dimana formula K1 = (0,2 + (0,02 x log (V)), dan V adalah volume molded dari seluruh enclosed spaces pada hull dan superstructure.

3. Pengukuran tingkat produktivitas galangan dapat diketahui dari perbandingan total jam orang yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap CGT (JO/CGT) dan total biaya/cost yang dikeluarkan untuk tiap jam orang (cost/JO). Kemudian hasil ini di-plot ke dalam Constant Cost Curves. Titik yang mewakili masing-masing galangan pada tahun tertentu yang ditunjukkan di dalam

kurva tersebut dapat dibaca dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika posisi koordinat galangan kapal berada pada sebelah kanan-bawah, menunjukkan biaya yang dikeluarkan galangan adalah besar, namun galangan mempunyai produktivitas yang tinggi

 Jika posisi koordinat galangan kapal berada pada sebelah kanan-atas, menunjukkan galangan kapal mempunyai biaya yang besar, dan produktivitasnya rendah

 Jika posisi koordinat galangan kapal berada pada sebelah kiri-bawah, menunjukkan galangan kapal mempunyai biaya yang rendah, dan produktivitasnya tinggi

 Jika posisi koordinat galangan kapal berada pada posisi sebelah kiri-atas, menunjukkan galangan kapal mempunyai biaya yang rendah, dan produktivitasnya juga rendah

4. Perancangan sistem informasi manajemen untuk mengetahui produktivitas galangan kapal ini dirancang mengggunakan bahasa pemrograman PHP dan databse MySQL. Pertama kali dibuat dulu kerangka dasar sistemnya, kemudian digambarkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram untuk menentukan hubungan antar entitas yang ada dalam database. Setelah permission tiap-tiap entitas ditentukan, kemudian membangun sistem informasi manajemen dengan localhost. Perancangan ini menggunakan software Notepad++ dan desainnya menggunakan Dreamweaver. Untuk dapat diakses secara online, sistem informasi manajemen kemudian di upload ke web server, sehingga siapapun dapat mengaksesnya dan diwajibkan untuk melakukan registrasi agar memiliki account masing-masing untuk mendapatkan informasi seputar galangan, produktivitas galangan, dan kelas galangan tersebut

2. KESIMPULAN

(10)

10 1. Pengklasifikasian kelas-kelas galangan

nasional menggunakan standar yang telah dikeluarkan IPERINDO (Ikatan Perusahaan Industri Galangan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia), dimana badan sertifikasi ini merupakan badan sertifikasi nasional yang banyak digunakan oleh galangan kapal sehingga cukup akurat untuk mengklasifikasikan kelas galangan.

2. Perhitungan produktivitas galangan menggunakan metode Compensated Gross Tonnage system cukup akurat untuk berbagai kelas galangan. Metode CGT ini sudah banyak digunakan di galangan internasional, sehingga dengan menerapkan metode ini diharapkan galangan kapal nasional dapat mengikuti perkembangan dan mampu bersaing dengan galangan internasional untuk menjadi lebih baik.

3. Pengukuran tingkat produktivitas galangan dapat diketahui dengan melakukan perbandingan total jam orang yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap CGT (JO/CGT) dan total biaya/cost yang dikeluarkan untuk tiap jam orang (cost/JO). Hasil ini digambarkan dalam Constant Cost Curves.

4. Perancangan sistem informasi manajemen untuk mengetahui produktivitas galangan kapal ini mempunyai keunggulan yaitu : data galangan dapat tersimpan pada database, waktu dalam pencarian informasi produktifitas galangan lebih cepat, memudahkan dalam mengakses karena berbasis web, owner dapat melihat produktifitas suatu galangan dan membandingkannya dengan galangan lain, serta owner atau user umum dapat mengetahui kelas-kelas galangan kapal yang ada di Indonesia

2.2. Saran

1. Dalam mengoperasikan sistem informasi manajemen ini sebaiknya terlebih dahulu dilakukan sosialisasi atau pengenalan terhadap pengguna baru, baik galangan maupun owner. Caranya bisa dengan memberikan petunjuk penggunaan (User guide) dalam sistem, agar user dapat memahami dengan mudah.

2. Untuk menganalisa tingkat produktivitas dan kemampuan bersaing masing-masing galangan, bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan data yang lebih bangak dan bervariatif agar didapat hasil yang lebih akurat.

3. Bagi pihak galangan, sistem informasi manajemen ini dapat membantu dalam memantau produktivitas galangannya dibandingkan galangan lain. Oleh karena itu diperlukan peran aktif galangan untuk selalu meng-update datanya agar terjadi persaingan sehat antar galangan dalam mengukur tingkat produktivitasnya

DAFTAR PUSTAKA

A.A. B. Dinariyana. Satuan-Satuan Dalam Bidang Perkapalan. Diktat kuliah Jurusan Teknik Sistem Perkapalan-FTK-ITS. 2011

Gillmer, Thomas C. and Bruce Johnson. 1987. Introduction to Naval Architecture. Naval Institute Press

Ir. Soejitno. Proses Pembangunan Kapal. Diktat kuliah Manajemen Dan Teknologi Produksi. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lamb, Thomas. 2010. Innovative Marine Product Development. University of Michigan

Lloyd Shipping Economist. 2006. Shipyard Productivity. United Kingdom

OECD Directorate for Science, Technology, and Industry. 2007. Compensated Gross Tonnage (CGT) System. Organisation for Economic Cooperation and Development

Setiawan, Wahyu. 2007. Analisa Daya Saing Galangan Berkapasitas Menengah Dengan Metode Compensated Gross Tonnage. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Sri Rejeki W.P.,ST.MT. Konsep Dasar Produktivitas. Diktat kuliah. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Sri Rejeki W.P.,ST.MT. Sistem Informasi Manajemen. Diktat kuliah Sistem Informasi Manajemen. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Taggart, Robert. 1980. Ship Design and Construction. SNAME

Vincent, Gasperz. 2000. Manajemen Produktivitas Total. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama http://en.wikipedia.org/wiki/Compensated_gross_tonnag

e

Gambar

Tabel 2.1 Tabel Kalkulasi Faktor A dan B pada New  CGT
Gambar 2.1. Constant Cost Curves [Mr. Thomas Lamb,  2010]
Gambar 2.2. Notepad++
Tabel 4.2 Tabel Volume Kapal per Block  Grand Block  luas  Volume m 3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas pengaruh waktu elektroplating nikel pada baja karbon rendah terhadap ketebalan lapisan dan kekerasan permukaan dengan mengamati pula jarak antar

Faktor budaya santun berbahasa yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Banjar membuat pemilihan kata yang tabu namanya diungkapkan secara langsung ini juga

tnmi daerah adalah perlu kepemimpinan yang kuat pada tingkat pertama dengan 5isi yang jelas" Selain itu tnmi daerah. memerlukan pr*esinalisme dalam

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian deskriftif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif .Penelitian deskriftif adalah suatu

Kawasan Rawan Bencana III pada kedua Kecamatan tersebut yang terdiri dari 16 Desa dan 124 Dusun merupakan wilayah studi dalam penelitian ini dengan judul “Model Spasial

Stabilitas perlu dianalisis untuk mengetahui apakah konstruksi bangunan ini kuat atau tidak, agar diperoleh bendung yang benar-benar stabil, kokoh dan aman dari berbagai

Hubungan laki-laki- perempuan (suami-isteri) tidak ubahnya dengan hubungan ploretar dan borjuis, hamba dan tuan, atau pemeras dan yang diperas. Dengan kata lain,

Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengembangan alat pengujian daya lekat terutama untuk validasi bobot pelepasan, kekuatan penarikan, dan kecepatan putaran gear