• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

42

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Sejarah Perusahaan

PT. Dankos Laboratories Tbk atau lebih dikenal dengan nama Dankos didirikan pada tanggal 25 Maret 1974 di Pulo Mas, Jakarta Timur, dan memulai kegiatan operasinya di bidang obat-obatan pada tahun 1978 dengan lahan seluas 500 m2. Setelah beroperasi selama empat tahun di Pulo Mas, Dankos memindahkan kegiatan operasionalnya di Kawasan Industri Pulogadung dengan luas lahan 12.800 m2 dan luas bangunan 3.925 m2.

Pada tahun 1986, Dankos mendapat lisensi produk dari Fujisawa (Jepang) dan Daiichi (Jepang). Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka pada tanggal 13 November 1989, Dankos melakukan go public dengan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1990 Dankos mulai melakukan ekspor obat bebas (OTC) ke sepuluh negara (Asia dan Afrika). Pada tahun yang sama PT. Dankos Laboratories memperoleh 100% saham PT. Bintang Toedjoe.

Dankos memperoleh sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) pada tahun 1991. Dankos membangun Gedung penicillin dan Gedung chepalosporin.aaaaaaaaaaaaa

(2)

pada tahun 1993 untuk perluasan dan peningkatan produksi. Pada tahun yang sama Dankos memperoleh seluruh asset PT. Hexpharm Jaya. Pada tahun 1995 Dankos memperluas pabriknya menggunakan bangunan ex Helios yang letaknya bersebelahan dengan luas lahan 5.898 m2 dan luas bangunan 3.868 m2. Dankos selalu berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan, hal ini dibuktikan dengan menjadi Industri Farmasi Indonesia yang pertama kali memperoleh sertifikat ISO 9001 pada tahun 1997, perbaikan yang berkesinambungan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), DCC (Dankos Customer Care) di seluruh bagian. Selain itu Dankos menjadi Industri Farmasi Indonesia yang mampu memproduksi obat soft capsule.

Pada bulan Juli 2004 Dankos memperoleh sertifikat ISO 14001 mengenai mutu lingkungan dan pengolahan limbah cair. Kemudian pada bulan September 2004 Dankos memperoleh sertifikat OHSAS (sertifikat mengenai K3), untuk menjaga serta meningkatkan keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.

4.2 Profil Perusahaan

PT. Dankos Laboratories Tbk merupakan perusahaan farmasi PMDN terkemuka di Indonesia, dan sebagai perusahaan go public sejak tahun 1989, dimana secara konsisten menerapkan CPOB dan ISO 9001 dalam memproduksi obat-obatan (obat resep dan obat bebas), serta memiliki pemasaran di dalam maupun luar negeri.

Perseroan beserta tiga buah anak perusahaan menghasilkan produk obat bebas (OTC) yang memberikan kontribusi kepada penjualan sebesar 81% dan produk obat resep (ethical) yang memberikan kontribusi sebesar 16%. Disamping itu Perseroan juga

(3)

menerima kontrak produksi dari perusahaan farmasi lainnya yang mana kontrak produksi itu memberikan kontribusi sebesar 3%.

PT. Dankos Laboratories Tbk memiliki 3 anak perusahaan, yakni :

• PT. Bintang Toedjoe (99,99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Extra Joss, Komix, OSK 16, Waisan

• PT. Hexpharm Jaya Labs (99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain ATP Kyowa, Spasminal, dan Benacol

• PT. Saka Pharma Labs (80%), dimana produk yang dihasilkan antara lain Skatonik ABC, Sakatonik Liver, dan Mextril

Produk utama yang dihasilkan oleh PT. Dankos Laboratories Tbk untuk golongan OTC berupa Mixagrip, Fatigon, Mixadin, dan Minigrip. Sedangkan untuk golongan ethical (obat resep) antara lain Hexilon, Allohex, Spiradan, Danalgin, Omeprazole, Brainact, dan Diggest.

Lisensi yang dimiliki PT. Dankos antara lain : • Fujisawa Pharmaceutical Co Ltd • Daiichi Pharmaceutical Co Ltd • Kyowa Pharmaceutical Co Ltd • Sato Pharmaceutical Co Ltd

Negara tujuan ekspor PT. Dankos Laboratories Tbk antara lain Nigeria, Hongkong, Singapore, Myanmar, Malaysia, dan lainya.

Selain meningkatkan kualitas produk, Perseroan juga selalu menjaga keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja. Hal ini tercermin dengan telah diperolehnya sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) untuk PT.

(4)

Bintang Toedjoe dan sertifikat SMK3 (Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk PT. Bintang Toedjoe dan Perseroan sendiri.

PT. Dankos Laboratories Tbk memiliki 3 gedung pabrik yang terpisah untuk membuat obat-obat yang berbeda.

1. Non Beta Lactam

Merupakan gedung yang paling luas dan memiliki jumlah karyawan yang banyak karena untuk sebagian besar obat-obat yang dihasilkan oleh perusahaan. Bentuk sediaan yang dibuat di NBL yaitu :

a. Tablet Inti

b. Tablet Salut Selaput c. Tablet Salut Gula d. Kapsul Cangkang Keras e. Kapsul Cangkang Lunak f. Sirup Kering

g. Tetes Telinga 2. Penicillin

Di gedung ini hanya diproduksi obat-obat yang termasuk golongan Penisilin. Obat-obat golongan penisilin ini harus dibuat terpisah sama sekali dari obat-obat lain karena kalau tidak obat-obat lain dapat terkontaminasi oleh penisilin. Obat-obat golongan ini sangat berbahaya bagi orang-orang yang alergi terhadap Obat-obat ini. Bentuk sediaan Penisilin yaitu :

a. Tablet Inti

b. Tablet Salut Selaput c. Kapsul Keras

(5)

d. Sirup Kering 3. Cephalosporin

Sama halnya dengan gedung Penicillin, di gedung ini hanya untuk memproduksi obat-obat yang merupakan golongan Sefalosporin. Obat ini pun menimbulkan alergi, meski efeknya tidak sedahsyat Penisilin. Pembuatan obat ini harus terpisah dari penisilin karena obat golongan ini diperuntukan bagi pasien yang tidak tahan terhadap penisilin. Bentuk sediaan yang dibuat di Cephalosporin yaitu :

a. Tablet Inti

b. Tablet Salut Selaput c. Kapsul Keras d. Sirup Kering e. Injeksi Serbuk

Pada tahun 2000, PT. Dankos Laboratories secara resmi di akuisisi oleh PT. Kalbe Farma Tbk. Berikut adalah profil perusahaan dari PT. Dankos Laboratories Tbk :

Nama Perusahaan : PT. Dankos Laboratories Tbk

Alamat : Jl. Rawa Gatel Blok III S Kav. 37-38, Kawasan Industri Pulo Gadung, PO BOX 11195/JAT 130111

Status Perusahaan : Penanaman Modal Dalam Negeri Tanggal Berdiri : 25 Maret 1974

No Kehakiman : C2-644.HT.01.04.Th.98

No NPWP : 1.002.885.0-054

(6)

Jumlah Cabang : 30 cabang di seluruh Indonesia Status Listing : Company Listing

Pemegang Saham : PT. Kalbe Farma Tanggal Kepemilikan : 30 Juni 2000

Visi : Sebuah perusahaan industri yang mempunyai komitmen kuat dalam mengembangkan produk kesehatan yang bermutu dan inovatif melalui penerapan ilmu dan teknologi serta dipasarkan secara nasional maupun regional dengan mengutamakan kepada kepuasan pelanggan

Misi : Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri yang menghasilkan produk kesehatan yang bermutu, terjangkau, dan mudah diperoleh, serta membantu menciptakan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

(7)

4.3 Produk Perusahaan

Objek penelitian dilakukan di PT. Dankos Farma yang sudah mempunyai berbagai macam produk, diantaranya tablet ethical, tablet OTC, hard kapsul, soft kapsul, granul (serbuk) dan injeksi. Produk-produk ini diproduksi sesuai dengan standar pembuatan obat yang baik dan benar atau yang sering kita kenal dengan istilah CPOB. Dalam penelitian ini, pengumpulan data hanya pada produk injeksi.

4.4 Gambaran Produk Ketorolac 30 Mg

Keterolac 30 Mg adalah salah satu merek obat injeksi yang diproduksi PT. Dankos Farma. Produk Injeksi adalah produk-produk yang memerlukan kebutuhan khusus seperti ruangan, syarat suhu dan Rh ruangan dan Cara kerjanya harus Aseptis. Produk Injeksi disini merupakan Produk yang sangat kritikal dalam pembuatannya karena cairan obat dibuat akan disuntikan melalui darah kepada pasien, sehingga dalam pembuatannya perlu Penanganan khusus. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Obat Injeksi adalah Ruangan harus masuk ke grade A dan Steril, Peralatan dan pakaian yang dipakai harus steril. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Dankos farma khususnya di line Kemas Injeksi adalah masalah Afkir label terutama Ketorolac 30 mg. akibat yang ditimbulkan Line stop dalam pengemasan tidak sesuai target dari perusahaan. Labeling adalah Proses Pencetakan Nomor Batch, Expired Date dan HET. Afkir Label adalah Label yang sudah tidak bisa digunakan lagi karena mengalami kerusakan/ penyimpangan selama proses Labelling.

(8)

Alur proses Injeksi :

Gambar 4.1 Alur Proses Injeksi

Gambar 4.2 Jenis Afkir Labeling

(9)

4.5 Pengumpulan Data

Beberapa data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah seluruh data kegiatan pekerjaan beserta durasi waktu dalam penyelesaian proses menurunkan afkir labelling pada produk Keterolac 30 Mg, yang kemudian seluruh data tersebut akan digunakan dalam pembuatan QCC (Quality Control Circle). Adapun kegiatan yang diambil untuk penelitian ini dilakukan di area Line Kemas Injeksi PT. Dankos Farma.

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data mengacu pada data afkir Produk Injeksi dari bulan Januari - Juni 2013. Dari data tersebut diketahui bahwa data pencapaian rejection rate kemas injeksi terjadi GAP : 2.01 % antara data aktual yang dicapai dengan target yang ditentukan oleh perusahaan. Pada penelitian kali ini, hanya akan membahas penurunan afkir label pada produk ketorolac 30 mg. Masing- masing tiap proses pengerjaan penurunan afkir labeling akan dilaksanakan beberapa proses pengerjaan, secara garis besar macam- macam pekerjaan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Pada awalan segala aktivitas dan kegiatan pasti akan ada namanya tahap penentuan tema. Demikian pula dengan pengerjaan mengurangi afkir label pada produk Ketorolac 30 Mg. Tahap ini meliputi proses pencarian data di line kemas injeksi dari berbagai faktor seperti data pencapaian rejection rate, data pencapaian line stop dan data pencapaian achievement. Semua data akan diambil dari bulan Januari sampai Juni 2013. Pada dasarnya tahap pekerjaan ini akan selalu berjalan dari permasalahan yang ada di lapangan hingga permasalahan benar–benar dinyatakan selesai.

(10)

Pengerjaan labelling produk injeksi dari segi quality didapatkan data dari Bulan januari-Juni 2013 :

Tabel 4.1 Prosentase Penyebab Rejection Rate

Penyebab Rejection Rate Prosentase

Selama proses pengemasan 60

Masalah kemasan 25

Masalah bulk 10

Lain - lain 5

100

Sumber : Data perusahaan, Januari-Juni, 2013, diolah.

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah penyebab rejection terbesar terjadi di proses pengemasan dengan prosentase 60.

Tabel 4.2 Data Afkir Produk

Nama Produk Jumlah (unit) Prosentase Komulatif

IKTRB 495 30 30 ITRSB 392 24 54 ICTLA 330 20 74 ITGRA 315 19 94 IATDA 103 6 100 1635

Sumber : Data perusahaan, Januari-Juni, 2013, diolah.

Pada tabel 4.2 dapat dilihat dalam proses pengemasan untuk afkir terbesar terjadi pada produk Keterolac 30 mg dengan prosentase 30.

Tabel 4.3 Jenis Afkir Keterolac 30 mg

Jenis Afkir Keterolac 30 mg Prosentase

Afkir label 83

Ampul pecah 8

Coding ulang 4

Hasil coding tidak jelas 3

Afkir blister 2

100 Sumber : Data perusahaan, Januari-Juni, 2013, diolah.

(11)

Pada tabel 4.3 dapat dilihat untuk jenis afkir keterolac 30 mg untuk jenis afkir terbesar adalah Jenis afkir label sebesar 83%.

Afkir Label adalah Label yang sudah tidak bisa digunakan lagi karena mengalami kerusakan / penyimpangan selama proses labelling. Proses labelling adalah Proses pemberian identitas (label) pada ampul.

4.6 Pengolahan Data

Setelah diketahui afkir label merupakan permasalahan utama pada tabel 4.3, maka langkah berikutnya yaitu mengolah data yang ada. Analisis yang digunakan menggunakan Diagram Pareto agar permasalahan yang terjadi di PT. Dankos farma dapat segera diperbaiki.

Gambar 4.3 Grafik Pareto Rejection Rate Januari-Juni 2013 Sumber : tabel 4.1, diolah

Pada grafik pareto rejection rate, Pareto tertinggi terdapat pada proses pengemasan. Dalam proses pengemasan banyak jenis-jenis produk yang dikerjakan. Berikut pengolahan data untuk produk yang ada di Area kemas.

(12)

Gambar 4.4 Grafik Pareto Produk Sumber : tabel 4.2, diolah.

Dilihat dari grafik diatas ternyata Pareto afkir label tertinggi terdapat pada produk Ketorolac 30 Mg. Untuk jenis afkir terbesar bisa menggunakan data tabel 4.3 agar diketahui jenis afkir yang paling sering terjadi untuk dilakukan perbaikan.

Gambar 4.5 Grafik Pareto Permasalahan Sumber : tabel 4.3, diolah.

(13)

Dari data diatas ternyata pareto tertinggi terdapat pada afkir label. Proses labelling adalah proses pemberian identitas (label) pada produk (ampul). Akir Label sendiri artinya Label yang sudah tidak bisa digunakan lagi karena mengalami kerusakan atau penyimpangan selama proses labelling.

Gambar 4.6 Contoh afkir label

Dalam Sebuah Improvement harus ada target yang harus di capai. Untuk Menentukan target dapat diambil data pencapaian terbaik saat proses labeling terjadi pada bulan Januari-Juni 2013 dengan menggunakan grafik.

(14)

Dari data yang di peroleh pencapaian terbaik untuk afkirnya 161 lembar / batch. Maka pencapaian terbaik akan menjadi target untuk perbaikan di proses labeling.

Gambar

Gambar 4.1  Alur Proses Injeksi
Tabel 4.1 Prosentase Penyebab Rejection Rate
Gambar 4.3 Grafik Pareto Rejection Rate Januari-Juni 2013  Sumber : tabel 4.1, diolah
Gambar 4.4 Grafik Pareto Produk  Sumber : tabel 4.2, diolah.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

Selain dapat membuka wacana diskusi dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan prestasi mahasiswa, Untuk jangka panjangnya saat institusi melakukan suatu kesalahan mereka

ulang di PPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 223 ayat (2) dan Pasal 225 dilaksanakan paling lama 5 (lima) hari setelah hari/tanggal pemungutan suara

Sekolah memiliki nilai t hitung (11,669) > t tabel (2,045 dengan jumlah populasi sebanyak 65 orang guru dan sedangkan jumlah sampel sebanyak 31 orang guru karena

Tujuan penelitian untuk menghasilkan model proses ekstraksi ultrasonik dari modifikasi dari model yang telah ada, sehingga dapat memprediksi hasil ekstraksi ultrasonik

 Audit Program PPI sangat penting di dalam pelaksanaan PPI di rumah sakit, dengan audit terhadap semua aktifitas pelayanan dan fasilitas penunjang akan terjadi perubahan

Rancangan Jadual dan Mekanisme pembahasan 4 (empat) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung dan Gorontalo

Untuk mengedit nomor plat truk, langkahnya adalah mengambil teks yang ada dalam EditText setelah user mengisikan nomor platnya. Namun belum ada aturan yang melarang