• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Metode Doe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Metode Doe"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. Penetapan kuaPenetapan kuat tekan betot tekan beton yang disyan yang disyaratkan (f’c’) pada ratkan (f’c’) pada umur tertentuumur tertentu..

Kuat tekan beton yang disyaratkan ditetapkan sesuai dengan persyaratan Kuat tekan beton yang disyaratkan ditetapkan sesuai dengan persyaratan perencanaan strukturnya dan kondisi setempat. Di Indonesia, yang dimaksudkan perencanaan strukturnya dan kondisi setempat. Di Indonesia, yang dimaksudkan dengan kuat tekan beton yang disyaratkan ialah kuat tekan beton dengan dengan kuat tekan beton yang disyaratkan ialah kuat tekan beton dengan kemungkinan lebih rendah dari nilai itu

kemungkinan lebih rendah dari nilai itu hanya sebesar 5% saja.hanya sebesar 5% saja. 2.

2. Penetapan Penetapan nilai nilai deviasi deviasi standar standar (s)(s)

Deviasi standar ditetapkan berdasarkan tingkat mutu pengendalian pelaksanaan Deviasi standar ditetapkan berdasarkan tingkat mutu pengendalian pelaksanaan pencampuran betonnya. Makin baik mutu pelaksanaan makin kecil nilai deviasi pencampuran betonnya. Makin baik mutu pelaksanaan makin kecil nilai deviasi standarnya. Penetapan nilai deviasi standar s ini berdasarkan pada hasil standarnya. Penetapan nilai deviasi standar s ini berdasarkan pada hasil pengalaman praktek pelaksana pada waktu yang lalu, untuk pembuatan beton mutu pengalaman praktek pelaksana pada waktu yang lalu, untuk pembuatan beton mutu yang sama dan menggunakan bahan dasar yang sama pula.

yang sama dan menggunakan bahan dasar yang sama pula. a.

a. Jika pelaksana mempuJika pelaksana mempunyai catatan data hasil penyai catatan data hasil pembuatan beton serumbuatan beton serupa padapa pada masa yang lalu, maka persyaratannya (selain yang disebut diatas) jumlah data masa yang lalu, maka persyaratannya (selain yang disebut diatas) jumlah data hasil uji minimum 30 buah. (Satu data hasil uji kuat tekan adalah hasil rata-rata hasil uji minimum 30 buah. (Satu data hasil uji kuat tekan adalah hasil rata-rata dari uji tekan dua silinder yang dibuat dari contoh beton yang sama dan diuji dari uji tekan dua silinder yang dibuat dari contoh beton yang sama dan diuji pada umur 28 hari atau umur pengujian lain yang ditetapkan). Jika jumlah data pada umur 28 hari atau umur pengujian lain yang ditetapkan). Jika jumlah data hasil uji kurang dari 30 buah maka dilakukan koreksi terhadap nilai deviasi hasil uji kurang dari 30 buah maka dilakukan koreksi terhadap nilai deviasi standar dengan suatu faktor pengali, seperti pampak

standar dengan suatu faktor pengali, seperti pampak pada tabel berikut.pada tabel berikut. Faktor pengali deviasi standar

Faktor pengali deviasi standar Jumlah

Jumlah data data 30 30 25 25 20 20 15 15 <15<15 Faktor

Faktor pengali pengali 1,0 1,0 1,,03 1,,03 1,08 1,08 1,16 1,16 tidak tidak bolehboleh

b.

b. Jika pelaksana tidaJika pelaksana tidak mempunyai cak mempunyai catatan/pengalaman tatan/pengalaman hasil penguhasil pengujian beton jian beton padapada masa lalu yang memenuhi persyaratan tersebut (termasuk data hasil uji kurang masa lalu yang memenuhi persyaratan tersebut (termasuk data hasil uji kurang

(2)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(3)

dari 15 buah), maka nilai margin langsung diambil sebesar 12 MPa. (lihat dari 15 buah), maka nilai margin langsung diambil sebesar 12 MPa. (lihat langkah 3).

langkah 3).

Untuk memberikan gambaran bagaimana cara

Untuk memberikan gambaran bagaimana cara menilai tingkat menilai tingkat pengendalpengendalian mutuian mutu pekerjaan beton, disini diberikan pedoman dengan melihat tabel berikut.

pekerjaan beton, disini diberikan pedoman dengan melihat tabel berikut. Nilai deviasi standar ntuk

Nilai deviasi standar ntuk berbagai tingkat pengendaliberbagai tingkat pengendalian mutu pekerjaan.an mutu pekerjaan.

Tingkat pengendalian mutu

Tingkat pengendalian mutu pekerjaanpekerjaan s

sdd (MPa) (MPa)

Memuaskan 2,8

Memuaskan 2,8

Sangat

Sangat baik baik 3,53,5

Baik 4,2 Baik 4,2 Cukup 5,6 Cukup 5,6 Jelek 7,0 Jelek 7,0 Tanpa

Tanpa kendali kendali 8,48,4

3.

3. Penghitungan Penghitungan nilai nilai tambah tambah (“margin”)(“margin”), (M), (M)

Jika nilai tambah ini sudah ditetapkan sebesar 12 MPa maka langsung ke langkah Jika nilai tambah ini sudah ditetapkan sebesar 12 MPa maka langsung ke langkah (4).

(4).

Jika nilai tambah dihitung berdasarkan nilai deviasi standar s

Jika nilai tambah dihitung berdasarkan nilai deviasi standar sdd  maka dilakukan  maka dilakukan dengan rumus berikut :

dengan rumus berikut : M = k.s M = k.sdd Dengan :

Dengan : M M = nilai = nilai tambah, MPatambah, MPa k

k = = 1,641,64 sd

sd = deviasi = deviasi standar, standar, MPaMPa 4.

4. Menetapkan Menetapkan kuat tekan kuat tekan rata-rata rata-rata yang yang direncanakan.direncanakan.

Kuat tekan beton rata-rata yang direncanakan diperoleh dengan rumus : Kuat tekan beton rata-rata yang direncanakan diperoleh dengan rumus :

F’

F’crcr = f’ = f’cc + M + M Dengan : f’

Dengan : f’crcr = kuat = kuat tekan rata-tekan rata-rata, MParata, MPa F’

F’cc = kuat tekan yang disyaratkan, MPa= kuat tekan yang disyaratkan, MPa M

M = = nilai nilai tambah, tambah, MPaMPa 5.

5. Penetapan Penetapan jenis jenis semen semen PortlandPortland

Menurut PUBI 1982 di Indonesia semen Portland dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu I, Menurut PUBI 1982 di Indonesia semen Portland dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu I, II, III, IV dan V. Jenis I merupakan jenis semen biasa, adapun jenis III merupakan II, III, IV dan V. Jenis I merupakan jenis semen biasa, adapun jenis III merupakan

(4)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(5)

6.

6. Penetapan Penetapan jenis jenis agregat.agregat.

Jenis kerikil dan pasir ditetapkan, apakah berupa agregat alami (tak dipecahkan) Jenis kerikil dan pasir ditetapkan, apakah berupa agregat alami (tak dipecahkan) ataukah agregat jenis batu

ataukah agregat jenis batu pecah (crushed aggregate).pecah (crushed aggregate). 7.

7. Tatapkan faktor Tatapkan faktor air semen dair semen dengan salah engan salah satu dari dusatu dari dua cara bera cara berikut :ikut : a.

a. Cara pertama Cara pertama   berdasarkan jenis semen yang dipakai dan kuat tekan rata-rata  berdasarkan jenis semen yang dipakai dan kuat tekan rata-rata silinder beton yang direncanakan pada umur tertentu, ditetapkan nilai faktor silinder beton yang direncanakan pada umur tertentu, ditetapkan nilai faktor air-semen dengan melihat Gb. 7.8.

semen dengan melihat Gb. 7.8. b.

b. Cara kedua Cara kedua   berdasarkan jenis semen yang dipakai, jenis agregat yang kasar,  berdasarkan jenis semen yang dipakai, jenis agregat yang kasar, dan kuat tekan rata-rata yang direncanakan pada umur tertentu, ditetapkan nilai dan kuat tekan rata-rata yang direncanakan pada umur tertentu, ditetapkan nilai faktor air-semen dengan Tabel 7.11 dan Gb. 7.9 Langkah penetapannya faktor air-semen dengan Tabel 7.11 dan Gb. 7.9 Langkah penetapannya dilakukan dengan cara sebagai berikut ini.

dilakukan dengan cara sebagai berikut ini. 1.

1. Lihat tabel 7.11. dengan dLihat tabel 7.11. dengan data jenis semen, jenis agregat kasar, daata jenis semen, jenis agregat kasar, dan umurn umur beton yang dikehendaki, dibaca perkiraan kuat tekan silinder beton yang beton yang dikehendaki, dibaca perkiraan kuat tekan silinder beton yang akan diperoleh jika dipakai factor air-semen 0,50. Jenis kerikil maupun umur akan diperoleh jika dipakai factor air-semen 0,50. Jenis kerikil maupun umur beton yang direncanakan, maka dapat diperoleh kuat tekan

beton yang direncanakan, maka dapat diperoleh kuat tekan beton seandainyabeton seandainya dipakai fas 0,50.

dipakai fas 0,50. 2.

2. Lihat Gb. 7.9. LuLihat Gb. 7.9. Lukislah titik A Gb. 7kislah titik A Gb. 7.9. dengan n.9. dengan nilai fas 0,50 (sebilai fas 0,50 (sebagai absis)agai absis) dan kuat tekan beton yangdiperoleh dari Tabel 7.11. (sebagai ordinat). Pada dan kuat tekan beton yangdiperoleh dari Tabel 7.11. (sebagai ordinat). Pada titik A tersebut kemuadian dibuat grafik baru yang bentuknya sama dengan 2 titik A tersebut kemuadian dibuat grafik baru yang bentuknya sama dengan 2 grafik yang sudah ada didekatnya. Selanjutnya ditarik garis mendatar dari grafik yang sudah ada didekatnya. Selanjutnya ditarik garis mendatar dari sumbu tegak di kiri pada kuat tekan rata-rata yang dikehendaki sampai sumbu tegak di kiri pada kuat tekan rata-rata yang dikehendaki sampai memotong grafik baru tersebut. Dari titik potong itu kemudian ditarik garis ke memotong grafik baru tersebut. Dari titik potong itu kemudian ditarik garis ke bawah sampai memotong sumbu mendatar dan dapatlah dibaca nilai factor bawah sampai memotong sumbu mendatar dan dapatlah dibaca nilai factor air-semen yang dicari.

air-semen yang dicari. 8.

8. Penetapan Penetapan factor factor air-semen air-semen maksimummaksimum

Agar beton yang diperoleh tidak cepat rusak misalnya, maka perlu ditetapkan nilai Agar beton yang diperoleh tidak cepat rusak misalnya, maka perlu ditetapkan nilai faktor air-semen maksimum. Penetapan nilai faktor air-semen maksimum dilakukan faktor air-semen maksimum. Penetapan nilai faktor air-semen maksimum dilakukan dengan Tabel 7.12

dengan Tabel 7.12

Jika nilai fas maksimum ini lebih rendah daripada nilai fas

Jika nilai fas maksimum ini lebih rendah daripada nilai fas dari langkah (7), maka nilaidari langkah (7), maka nilai fas maksimum ini

(6)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(7)

Tabel 7.11. Perkiraan Kuat Tekan Beton

Tabel 7.11. Perkiraan Kuat Tekan Beton (MPa) dengan Faktor Air-Semen 0,50(MPa) dengan Faktor Air-Semen 0,50 Jenis Semen

Jenis Semen Jenis Jenis AgregatAgregat kasar kasar Umur (hari) Umur (hari) 3 3 7 7 28 28 9191 I,II

I,II Alami Alami 17 17 23 23 33 33 4040 Batu

Batu Pecah Pecah 19 19 27 27 37 37 4545 III

III Alami Alami 21 21 28 28 38 38 4444 Batu

Batu Pecah Pecah 25 25 33 33 44 44 4848

Tabel

Tabel 7.12. 7.12. Persyaratan Persyaratan faktor faktor air-semen air-semen maksimum maksimum untuk untuk berbagaiberbagai pembetonan dan lingkungan khusus

pembetonan dan lingkungan khusus

Jenis

Jenis pembetonan pembetonan Fas MaksFas Maks

Beton didalam ruang bangunan : Beton didalam ruang bangunan :

a.

a. Keadaan Keadaan keliling keliling non-korosifnon-korosif b.

b. Keadaan kelilKeadaan keliling korosif, disebebing korosif, disebebkan oleh konkan oleh kondensasi atau uadensasi atau uapp korosif

korosif

Beton di luar bangunan : Beton di luar bangunan :

a.

a. Tidak terlinduTidak terlindung dari ng dari hujan dhujan dan terik an terik matahari lanmatahari langsunggsung b.

b. Terlindung Terlindung dari hujdari hujan dan an dan terik matahaterik matahari langsunri langsungg Beton yang masuk ke dalam tanah :

Beton yang masuk ke dalam tanah : a.

a. Mengalami Mengalami keadaan keadaan basah dbasah dan kerinan kering bergg berganti-gantianti-ganti b.

b. Mendapat pMendapat pengaruh engaruh sulfat alkali sulfat alkali dari tanah dari tanah atau air atau air tanahtanah Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar/payau/laut Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar/payau/laut

0,60 0,60 0,52 0,52 0,55 0,55 0,60 0,60 0,55 0,55 Tabel 7.12a Tabel 7.12a Tabel 7.12b Tabel 7.12b Tabel

Tabel 7.12.a. 7.12.a. Faktor air-semen maksimum untuk beton yang berhubunganFaktor air-semen maksimum untuk beton yang berhubungan dengan air tanah

dengan air tanah yang mengandung sulfatyang mengandung sulfat Konsentrasi sulfat (SO3)

Konsentrasi sulfat (SO3)

Jenis

Jenis Semen Semen Fas Fas MaksMaks Dalam tanah Dalam tanah S03 dalam air S03 dalam air tanah (gr/ltr) tanah (gr/ltr) Total SO3 Total SO3 (%) (%) SO3 dalam SO3 dalam

campuran air : tanah campuran air : tanah = 2:1 (gr/ltr)

= 2:1 (gr/ltr)

<

< 0,2 0,2 < < 1,0 1,0 < < 0,3 0,3 Tipe Tipe I I dengandengan atau tanpa atau tanpa

0,5 0,5

(8)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(9)

Tipe

Tipe I I tanpatanpa Pozolan (15 Pozolan (15 -40% atau 40% atau Semen Portland Semen Portland pozolan pozolan 0,55 0,55 Tipe

Tipe II II atau atau V V 0,550,55 0,5

0,5 - - 1,0 1,0 1,9 1,9 - - 3,1 3,1 1,2 1,2 - - 2,5 2,5 Tipe Tipe I I dengandengan Pozolan (15-Pozolan (15-40%) atau 40%) atau Semen portland Semen portland pozolan pozolan 0,45 0,45 Tipe

Tipe II II atau atau V V 0,450,45 1,0

1,0 - - 2,0 2,0 3,1 3,1 - - 5,6 5,6 2,5 2,5 - - 5,0 5,0 Tipe Tipe II II atau atau V V 0,450,45 >

> 2,0 2,0 > > 5,6 5,6 > > 5,0 5,0 Tipe Tipe II II atau atau VV dan lapisan dan lapisan pelindung pelindung 0,45 0,45 Tabel 7.12.b.

Tabel 7.12.b. Faktor air-seFaktor air-semen maksimum unmen maksimum untuk beton betuk beton bertulang dalartulang dalam airm air Berhubunga

Berhubungan n dengan dengan Tipe Tipe semen semen Faktor Faktor air-semenair-semen Air tawar Air tawar Air payau Air payau Air laut Air laut Semua tipe I – V Semua tipe I – V Tipe I + Pozolan (15-40%) Tipe I + Pozolan (15-40%) atau SP-Pozolan atau SP-Pozolan Tipe II atau V Tipe II atau V Tipe II atau V Tipe II atau V 0,50 0,50 0,45 0,45 0,50 0,50 0,45 0,45 9.

9. Penetapan Penetapan nilai nilai slamslam

Penetapan nilai slam dilakukan dengan memperhatikan pelaksanaan pembuatan, Penetapan nilai slam dilakukan dengan memperhatikan pelaksanaan pembuatan, pengangkutan, penuangan, pemadatan maupun jenis strukturnya. Cara pengangkutan, penuangan, pemadatan maupun jenis strukturnya. Cara pengangkutan adukan beton dengan aliran dalam pipa yang dipompa dengan pengangkutan adukan beton dengan aliran dalam pipa yang dipompa dengan tekanan membutuhkan nilai slam yang besar, adapun pemadatan adukan dengan tekanan membutuhkan nilai slam yang besar, adapun pemadatan adukan dengan alat getar (triller) dapat dilakukan dengan nilai slam yang agak kecil. Nilai slam yang alat getar (triller) dapat dilakukan dengan nilai slam yang agak kecil. Nilai slam yang diinginkan dapat diperoleh dari table 7.13.

diinginkan dapat diperoleh dari table 7.13.

Tabel 7.13. Penetapan nilai slam (cm) Tabel 7.13. Penetapan nilai slam (cm) Pemakaian

Pemakaian beton beton Maks Maks MinMin

Dinding, plat fondasi dan fondasi

Dinding, plat fondasi dan fondasi telapak bertulangtelapak bertulang

Fondasi telapak tidak bertulang, kaison, dan struktur Fondasi telapak tidak bertulang, kaison, dan struktur dibawah tanah

dibawah tanah Pelat, balok, kolom

Pelat, balok, kolom dan dindingdan dinding

12,5 12,5 9,0 9,0 15,0 15,0 7,5 7,5 5,0 5,0 2,5 2,5 7,5 7,5 5,0 5,0

(10)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(11)

10. Penetapan besar butir

10. Penetapan besar butir agregat maksimumagregat maksimum

Penetapan esar butir agregat maksimum dilakukan berdasarkan nilai terkecil dari Penetapan esar butir agregat maksimum dilakukan berdasarkan nilai terkecil dari ketentuan-ketentua

ketentuan-ketentuan berikut n berikut :: a.

a. Tiga per eTiga per empat kali jarak bersih mpat kali jarak bersih minimum antar bminimum antar baja tulangan, atau aja tulangan, atau berkas bajaberkas baja tulangan atau tendon

tulangan atau tendon prategang atau selongsongprategang atau selongsong b.

b. Sepertiga Sepertiga kali kali tebal tebal platplat c.

c. Seperlima jSeperlima jarak terarak terkecil antara kecil antara bidang bidang samping dsamping dari cetakanari cetakan 11.

11. Tetapkan jumlah air Tetapkan jumlah air yang diperlukan per yang diperlukan per meter kubik meter kubik beton, berdasarkan ukuranbeton, berdasarkan ukuran maksimum agregat, jenis agregat dan slam

maksimum agregat, jenis agregat dan slam yang diinginkan, lihat Tabel 7.14.yang diinginkan, lihat Tabel 7.14. Tabel 7.14. Perkiraan Kebutuhan Air per Meter

Tabel 7.14. Perkiraan Kebutuhan Air per Meter Kubik Beton (liter)Kubik Beton (liter)

Besar ukuran Besar ukuran maks. Kerikil maks. Kerikil (mm) (mm) Jenis Jenis batuan batuan Slam (mm) Slam (mm) 0-10 0-10 10-30 10-30 30-60 30-60 60-18060-180 10 10 Alami Alami 150 150 180 180 205 205 225225 Batu Batu Pecah Pecah 180 180 205 205 230 230 250250 20 20 Alami Alami 135 135 160 160 180 180 195195 Batu Batu Pecah Pecah 170 170 190 190 210 210 225225 40 40 Alami Alami 115 115 140 140 160 160 175175 Batu Batu Pecah Pecah 155 155 175 175 190 190 205205

Dalam Tabel 7.14. apabila agregat halus dan agregat kasar yang dipakai dari jenis Dalam Tabel 7.14. apabila agregat halus dan agregat kasar yang dipakai dari jenis yang berbeda (alami dan pecahan), maka jumlah air yang diperkirakan diperbaiki yang berbeda (alami dan pecahan), maka jumlah air yang diperkirakan diperbaiki dengan rumus :

dengan rumus : A = 0,65 A

A = 0,65 Ahh + 0,33 A + 0,33 Akk

Dengan

Dengan : : A A = = jumlah jumlah air air yang yang dibutuhkan, dibutuhkan, liter/mliter/m33 A

Ahh =  = jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat halusnyahalusnya A

Akk = j = jumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat kasarnyaumlah air yang dibutuhkan menurut jenis agregat kasarnya

12. Hitung berat semen yang diperlukan 12. Hitung berat semen yang diperlukan

Berat semen per meter kubik beton dihitung dengan membagi jumlah air (dari Berat semen per meter kubik beton dihitung dengan membagi jumlah air (dari

(12)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(13)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

13. Kebutuhan semen minimum 13. Kebutuhan semen minimum

Kebutuhan semen minimum ditetapkan dengan tabel 7.15. Kebutuhan semen Kebutuhan semen minimum ditetapkan dengan tabel 7.15. Kebutuhan semen minimum ini ditetapkan untuk menghindari beton dari kerusakan akibat lingkungan minimum ini ditetapkan untuk menghindari beton dari kerusakan akibat lingkungan khusus, misalnya lingkungan korosif, air

khusus, misalnya lingkungan korosif, air payau, air laut.payau, air laut. Tabel

Tabel 7.15. 7.15. Kebutuhan seKebutuhan semen minimum men minimum untuk berbuntuk berbagai peagai pembetonan dan mbetonan dan lingkunganlingkungan khusus.

khusus. Jeni

Jenis s pembepembetonan tonan Semen Semen Min Min (kg/(kg/mm beton)

beton) Beton didalam ruang bangunan :

Beton didalam ruang bangunan : c.

c. Keadaan Keadaan keliling keliling non-korosifnon-korosif d.

d. Keadaan Keadaan keliling korokeliling korosif, disesif, disebebkan obebkan oleh leh kondensasikondensasi atau uap korosif

atau uap korosif Beton di luar bangunan : Beton di luar bangunan :

c. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari c. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari

langsung langsung d.

d. Terlindung Terlindung dari hujdari hujan dan an dan terik matahaterik matahari langsunri langsungg Beton yang masuk ke dalam tanah :

Beton yang masuk ke dalam tanah : c.

c. Mengalami Mengalami keadaan keadaan basah basah dan dan kering kering berganti-gberganti-gantianti d.

d. Mendapat pMendapat pengaruh sulengaruh sulfat alkali dari fat alkali dari tanah atau tanah atau airair tanah

tanah

Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar/payau/laut Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar/payau/laut

275 275 325 325 325 325 275 275 325 325 Tabel 7.15a Tabel 7.15a Tabel 7.15b Tabel 7.15b Tabel 7.15.a.

Tabel 7.15.a. Kandungan semen Kandungan semen minimum untuk beton yanminimum untuk beton yang berhubungan deng berhubungan dengan ai tanahgan ai tanah yang mengandung sulfat

yang mengandung sulfat

Konsentrasi sulfat (SO3) Konsentrasi sulfat (SO3)

Jenis Semen Jenis Semen Kandungan semen Kandungan semen minimum (kg/m3) minimum (kg/m3)

Ukuran maks. Agregat Ukuran maks. Agregat (mm) (mm) 40 20 10 40 20 10 Dalam tanah Dalam tanah S03 S03 dalam air dalam air tanah tanah (gr/ltr) (gr/ltr) Total SO3 Total SO3 (%) (%) SO3 dalam SO3 dalam campuran air : campuran air : tanah = 2:1 tanah = 2:1 (gr/ltr) (gr/ltr)

(14)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(15)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

0,5

0,5 - - 1,0 1,0 1,9 1,9 - - 3,1 3,1 1,2 1,2 - - 2,5 2,5 Tipe Tipe I I dengandengan Pozolan (15-Pozolan (15-40%) atau 40%) atau Semen portland Semen portland pozolan pozolan 340 380 430 340 380 430 Tipe

Tipe II II atau atau V V 290 290 330 330 380380 1,0

1,0 - - 2,0 2,0 3,1 3,1 - - 5,6 5,6 2,5 2,5 - - 5,0 5,0 Tipe Tipe II II atau atau V V 330 330 370 370 420420 >

> 2,0 2,0 > > 5,6 5,6 > > 5,0 5,0 Tipe Tipe II II atau atau VV dan lapisan dan lapisan pelindung pelindung 330 370 420 330 370 420 Tabel 7.15.b.

Tabel 7.15.b. Faktor Kandungan Faktor Kandungan semen minimum unsemen minimum untuk beton bertulatuk beton bertulang dalam airng dalam air

Berhubungan Berhubungan dengan dengan Tipe semen Tipe semen

Kandungan semen minimum Kandungan semen minimum Ukuran maksimum

Ukuran maksimum agregatagregat

40 20 40 20 Air tawar Air tawar Air payau Air payau Air laut Air laut Semua tipe I – V Semua tipe I – V Tipe I + Pozolan (15-40%) Tipe I + Pozolan (15-40%) atau SP-Pozolan atau SP-Pozolan Tipe II atau V Tipe II atau V Tipe II atau V Tipe II atau V 280 300 280 300 340 380 340 380 290 330 290 330 330 370 330 370

14. Penyesuaian kebutuhan semen 14. Penyesuaian kebutuhan semen

Apabila kebutuhan semen yang diperoleh dari (12) ternyata lebih sedikit daripada Apabila kebutuhan semen yang diperoleh dari (12) ternyata lebih sedikit daripada kebutuhan semen minimum (13) maka kebutuhan semen yang harus dipakai yang kebutuhan semen minimum (13) maka kebutuhan semen yang harus dipakai yang minimum (yang nilainya lebih besar)

minimum (yang nilainya lebih besar) 15. Penyesuaian jumlah air atau

15. Penyesuaian jumlah air atau factor air-semenfactor air-semen

Jika jumlah semen ada perubahan akibat langkah (14) maka nilai factor air-semen Jika jumlah semen ada perubahan akibat langkah (14) maka nilai factor air-semen berubah.

berubah.

Dalam hal ini dapat dilakukan dua cara berikut : Dalam hal ini dapat dilakukan dua cara berikut :

(16)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(17)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

agregat halus dapat dimasukkan menjadi salah satu dari 4 daerah, yaitu daeah 1, 2, agregat halus dapat dimasukkan menjadi salah satu dari 4 daerah, yaitu daeah 1, 2, 3, dan 4.

3, dan 4.

Tabel 7.16. Batas Gradasi Pasir Tabel 7.16. Batas Gradasi Pasir

Lubang ayakan Lubang ayakan (mm)

(mm)

Persen berat butir yang lewat Persen berat butir yang lewat ayakan ayakan 1 2 3 4 1 2 3 4 10 10 100 100 100 100 100 100 100100 4,8 4,8 90-100 90-100 90-100 90-100 90-100 90-100 95-10095-100 2,4 2,4 60-95 60-95 75-100 75-100 85-100 85-100 95-10095-100 1,2 1,2 30-70 30-70 55-90 55-90 75-100 75-100 90-10090-100 0,6 0,6 15-34 15-34 35-59 35-59 60-79 60-79 80-10080-100 0,3 0,3 5-20 5-20 8-30 8-30 12-40 12-40 15-5015-50 0,15 0,15 0-10 0-10 0-10 0-10 0-10 0-10 0-150-15

17. Perbandingan agregat halus dan agregat kasar 17. Perbandingan agregat halus dan agregat kasar

Nilai banding antara berat agregat halus dan agregat kasar diperlukan untuk Nilai banding antara berat agregat halus dan agregat kasar diperlukan untuk memperoleh gradasi agregat campuran yang baik. Pada langkah ini dicari nilai memperoleh gradasi agregat campuran yang baik. Pada langkah ini dicari nilai banding antara berat agregat halus dan berat agregat campuran. Penetapan banding antara berat agregat halus dan berat agregat campuran. Penetapan dilakukan dengan memperhatikan besar butir maksimum agregat kasar, nilai slam, dilakukan dengan memperhatikan besar butir maksimum agregat kasar, nilai slam, factor air-semen dan daerah gradasi agregat halus. Berdasarkan data tersebut dan factor air-semen dan daerah gradasi agregat halus. Berdasarkan data tersebut dan grafik pada Gb. 7.10a atau Gb. 7.10b atau Gb. 7.10c dapat diperoleh persentase grafik pada Gb. 7.10a atau Gb. 7.10b atau Gb. 7.10c dapat diperoleh persentase berat agregat haslus terhadap berat agregat campuran.

berat agregat haslus terhadap berat agregat campuran. 18. Berat jenis

18. Berat jenis agregat campuran dihitung dengan rumusagregat campuran dihitung dengan rumus Bj

Bj camp camp == PP x x bj bj ag.hls +ag.hls + KK x x bj bj ag.ksrag.ksr

100 100

100 100

Dengan : Dengan : Bj

(18)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(19)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

a.

a. Dari berat jenis agrDari berat jenis agregat campuran pegat campuran pada langkah ada langkah 17 dibuat ga17 dibuat garis kurva berat jenris kurva berat jenisis gabungan yang sesuai dengan garis kurva yag paling dekat dengan garis kurva gabungan yang sesuai dengan garis kurva yag paling dekat dengan garis kurva pada Gambar 7.11.

pada Gambar 7.11. b.

b. Kebutuhan air yang diperoleh pada langKebutuhan air yang diperoleh pada langkah (11) dimasukkan dalam Gambarkah (11) dimasukkan dalam Gambar 7.11. Kemudian dari nilai ini ditarik garis vertical keatas sampai mencapai garis 7.11. Kemudian dari nilai ini ditarik garis vertical keatas sampai mencapai garis kurva yang dibuat pada a diatas.

kurva yang dibuat pada a diatas. c.

c. Dari titik potong ini keDari titik potong ini kemudian ditarik garimudian ditarik garis horizontal ke s horizontal ke kiri sehingga dipkiri sehingga diperoleheroleh nilai berat jenis

nilai berat jenis betonbeton 20. Kebutuhan agregat campuran 20. Kebutuhan agregat campuran

Kebutuhan agregat campuan dihitung dengan cara mengurangi berat beton per Kebutuhan agregat campuan dihitung dengan cara mengurangi berat beton per meter kubik dikurangi kebutuhan air dan semen.

meter kubik dikurangi kebutuhan air dan semen. 21.

21. Hitung berag Hitung berag agregat halus yang agregat halus yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah diperlukan, berdasarkan hasil langkah (17) dan(17) dan (20).

(20).

Kebutuhan agregat halus dihitung dengan cara mengalkan kebutuhan agregat Kebutuhan agregat halus dihitung dengan cara mengalkan kebutuhan agregat campuran dengan persentase berat agregat halusnya.

campuran dengan persentase berat agregat halusnya.

22. Hitung agregat kasar yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (20) dan (21) 22. Hitung agregat kasar yang diperlukan, berdasarkan hasil langkah (20) dan (21)

Kebutuhan agregat kasar dihitung dengan cara mengurangi kebutuhan agregat Kebutuhan agregat kasar dihitung dengan cara mengurangi kebutuhan agregat campuran dengan kebutuhan agregat

campuran dengan kebutuhan agregat halusnya.halusnya.

Dalam perhitungan diatas, agregat halus dan agregat kasar dianggap dalam keadaan jenuh Dalam perhitungan diatas, agregat halus dan agregat kasar dianggap dalam keadaan jenuh kering-muka, sehingga dilapangan yang pada umumnya keadaan agregatnya tidak jenuh kering-muka, sehingga dilapangan yang pada umumnya keadaan agregatnya tidak jenuh kering-muka maka harus dilakukan koreksi terhadap kebutuhan bahannya. Koreksi harus kering-muka maka harus dilakukan koreksi terhadap kebutuhan bahannya. Koreksi harus selalu dilakukan minimum satu kali per hari.

selalu dilakukan minimum satu kali per hari.

Hitungan koreksi dilakukan dengan rumus sebagai berikut : Hitungan koreksi dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

1. Air

1. Air = = A A – – [(Ah-A1)/100] [(Ah-A1)/100] x x B B – – [(Ak-A2)/100] [(Ak-A2)/100] x x CC 2.

2. Agregat Agregat halus = B halus = B + [(Ah+ [(Ah-A1)/100] -A1)/100] x Bx B 3.

(20)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(21)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

FORMULIR PERANCANGAN ADUKAN BETON FORMULIR PERANCANGAN ADUKAN BETON (Menurut Standart Pekerjaan Umum)

(Menurut Standart Pekerjaan Umum) No. Uraian

No. Uraian 1

1 Kuat Kuat tekan tekan yang yang disyaratkan, disyaratkan, pada pada umur umur …. …. Hari Hari ……… ……… MpaMpa 2

2 Deviasi Deviasi standar standar (s) (s) ……… ……… MpaMpa 3

3 Nilai Nilai tambah tambah (m) (m) ……… ……… MpaMpa

4

4 Kuat Kuat tekan tekan rata-rata rata-rata yang yang direncanakan direncanakan (f'cr) (f'cr) ……… ……… MpaMpa 5

5 Jenis Jenis semen semen (biasa/cepat (biasa/cepat keras) keras) ……… 6

6 Jenis Jenis agregat agregat kasar kasar (alami/batu (alami/batu pecah) pecah) ……… Jenis

Jenis agregat agregat halus halus (alami/pec(alami/pecahan) ahan) ……… 7

7 Faktor Faktor air-semen air-semen (gb. (gb. 7.8 7.8 atau atau tab. tab. 7.11 7.11 dan dan gb. gb. 7.9) 7.9) ……… 8

8 Faktor Faktor air-semen air-semen maksimum maksimum (tabel (tabel 7.12) 7.12) --- dipakai faktor air-semen yang rendahdipakai faktor air-semen yang rendah  ………  ……… 9

9 Nilaai Nilaai slam slam (tabel (tabel 7.13) 7.13) ……… ……… cmcm 10

10 Ukuran Ukuran maksimum maksimum agregat agregat kasar kasar ……… ……… mmmm 11

11 Kebutuhan Kebutuhan air air (tabel (tabel 7.14) 7.14) ……… ……… ltrltr 12 Ke

12 Kebutuhan butuhan semem semem Portland Portland (dari (dari butir butir 8 8 dan dan 11) 11) ……… ……… kgkg 13

13 Kebutuhan Kebutuhan semen semen Portlan Portlan minimum minimum (tabel (tabel 7.15) 7.15) ……… ……… kgkg 14

14 ---- ---- dipakai dipakai kebutuhan kebutuhan semen semen Portland Portland ……… ……… kgkg 15

15 Penyesuaian Penyesuaian jumlah jumlah air air atau atau fas fas ……… 16

16 Daerah Daerah gradasi gradasi agregat agregat halus halus (tabel (tabel 7.16) 7.16) 1, 1, 2, 2, 3, 3, 44 17 P

17 Persen ersen berat berat agregat agregat halus halus thd thd campuran campuran (gb. (gb. 7.10) 7.10) ……… ……… %% 18

18 Berat Berat jenis jenis agregat agregat campuran campuran (dihitung) (dihitung) ……… ……… t/mt/m 19

19 Berat Berat jenis jenis beton beton (gb. (gb. 7.11)7.11)

……… ……… kg/m3 kg/m3 20

20 Kebutuhan Kebutuhan agregat agregat (langkah (langkah 19-11-14)19-11-14)

……… ……… kg/m3 kg/m3 21

21 Kebutuhan Kebutuhan agregat agregat halus halus (langkah (langkah 17x20)17x20)

……… ……… kg/m3 kg/m3 22

22 Kebutuhan Kebutuhan agregat agregat kasar kasar (langkah (langkah 20-21)20-21)

……… ……… kg/m3 kg/m3 Kesimpulan : Kesimpulan : Berat

(22)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(23)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

d

daaeerraahh, , jjuugga a kkaarreenna a gg b

bereriimpmpiit dt deengngan an sasallaah sh s 3.

3. DiDiagagraram m huhububungngan an anantata ttiiddaak sk saamma a uunnttuuk bk beerrbb se

sebabaikiknynya dipa dipakakai diai diagagrara a

addaassi ai aggrreeggaat ht haalluus ys yaanng tg teerrsseeddiia ka kaaddaanng g--tu kurve dari 4 kurve gradasi yang disediakan. tu kurve dari 4 kurve gradasi yang disediakan. ra faktor air-semen dan kuat tekan rata-rata ra faktor air-semen dan kuat tekan rata-rata ag

agai jai jenenis ais agrgregegat yat yanang dig dipapakakai uni untutuk bek bett m yang sesuai untuk tiap agregat yang dipakai. m yang sesuai untuk tiap agregat yang dipakai.

kadang tidak kadang tidak ilinder beton ilinder beton n, sehingga n, sehingga

(24)

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

(25)

Start Free Trial

Cancel Anytime.

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd

FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Gambar

Tabel 7.11. Perkiraan Kuat Tekan Beton
Tabel 7.13. Penetapan nilai slam (cm)Tabel 7.13. Penetapan nilai slam (cm) Pemakaian
Tabel 7.14. Perkiraan Kebutuhan Air per Meter
Tabel 7.15.b.  Faktor Kandungan  Faktor Kandungan semen minimum un semen minimum untuk beton bertula tuk beton bertulang dalam air ng dalam air
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti dalam menerapkan strategi City Branding di Kota Surakarta terdapat beberapa subdranding yang diusung. Sub-brand

Penurunan gas TPA dapat terjadi oleh praktek pengelolaan TPA yang menyebabkan berat sampah tertimbun (W), Karbon Organik Terdegradasi (DOC), fraksi Karbon Organik Terdegradasi

Salah satu upaya yang dianggap mampu untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa dan hasil

54 Ekstrak kasar anting-anting - Diambil sebanyak 1 gram dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer - Ditambah pelarut metanol, etanol, dan etil asetat sebanyak 10 mL pada masing-

Seperti ketika input untuk keluaran tekanan diberi gangguan sebesar 10% dari referensinya, maka keluaran yang akan yang terjadi gangguan hanya pada keluaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran, ke- mampuan akademik, dan interaksi strategi pembelajaran dan kemampuan akademik terhadap kemam-

Panggungrejo, Mandaranrejo, Ngemplakrejo, Kandangsapi, Mayangan, Trajeng, Karangketug, Krapyakrejo, Blandongan, Kebonsari Sosialisasi peremajaan kawasan merupakan hal

Dari hasil pembahasan yang dilakukan oleh penulis menganai faktor pendorong lahirnya kebijakan Pemerintah Republik Indonesia tentang Dwikewarganegaraan Etnis Tionghoa, maka dapat