Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Perilaku Terhadap Kepatuhan Pajak Dengan Niat Sebagai Variabel Intervening
Pada Penyetoran SPT Masa
Oleh
Rae Sarrah, Resti Yulistia Muslim, dan Nurhuda. N Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta
Email: [email protected]
ABSTRACT
The research has purpose improved empirical impact of atitude, subjective norm, behavior control, on tax complience payer with intention have intervening variable. The type of data used are primary have colected with questionnaires. In the study used third type of variables. The first independent variable is the attitude, subjective norms, and behavioral control while. The second is the intervening variable is intention. The third variable was dependent variable is tax compliance. Hypothesis testing is done by using the model of SEM via the AMOS program assistance 18 version. Test results showed that the attitude of the taxpayer, subjective norms significantly influence the intention of the taxpayer businessman several cities in West Sumatra, while the control behavior does not significantly influence the intention of the taxpayer at the businessman in Sumatra West. The test results also founded the attitude of the taxpayer significant effect on the taxpayer's tax compliance entrepreneurs in West Sumatra, while behavioral control and intention no significant effect on tax compliance entrepreneurs in West Sumatra. The result of the test also founded attidudes, subjective norm, and control behaviour have significant effect on tax complince with intention by intervening variable.
Keywords: Attitudes, Subjective Norms, Control Behaviors, Intentions and Tax Compliance
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negera hukum, oleh sebab itu seluruh warga negara yang telah memenuhi syarat diwajibkan untuk membayar pajak. Bagi negara pajak tentu memberikan kontribusi bagi pemerataan pembangunan nasional. Pajak tercatat sebagai elemen yang sangat penting. Kondisi tersebut mendorong pemerintah melalui seluruh aparatur pajaknnya untuk memperketat tata peraturan dan sanksi yang akan diberikan kepada wajib pajak ketika yang lalai dalam membayar pajak (Ardi, 2014).
Menurut Williams (2013) sektor perpajakan merupakan pemasukan negara
terbesar dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan nasional. Tantangan dibidang perpajakan yang dihadapi aparatur negara terutama kantor pelayanan pajak adalah begitu banyaknya perilaku masyarakat yang tidak patuh dalam membayar pajak. Perilaku tidak patuh diperlihatkan oleh wajib pajak pribadi maupun wajib pajak badan. Pengusaha kena pajak merupakan salah satu dari wajib pajak pribadi. Sebagian besar wajib pribadi pada saat ini sering merasa bangga ketika melakukan penyimpangan pajak.
Kumalasari (2014) mengungkapkan bahwa sebagian besar wajib pajak cenderung dengan sengaja untuk mengulur ngulur waktu
dalam membayar pajak, penyimpangan lainnya yang menunjukan adanya perilaku tidak patuh dalam membayar pajak terlihat dari tidak adanya kesadaran untuk melaporkan nilai kakayaan atau pendapatan pribadi yang telah seharusnya kena pajak kepada petugas pajak. Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang, diperoleh data yang menunjukan masih terdapatnya kecenderungan masyarakat untuk berprilaku tidak patuh seperti terlihat pada Tabel I dibawah ini:
Tabel 1
Perilaku Wajib Pajak Periode Januari – Agustus 2014 Pada KPP Pratama Padang
No Bulan Jumlah Wajib Pajak Growth (%) WP Tidak Patuh Growth (%) 1 Januari 839400 - 984 - 2 Februari 841435 0.24 1360 38.21 3 Maret 845120 0.44 1445 6.25 4 April 855738 1.26 1550 7.27 5 Mei 912520 6.64 1760 13.55 6 Juni 953510 4.49 1780 1.14 7 Juli 956490 0.31 1850 3.93 8 Agustus 958760 0.24 1840 -0.54 Sumber: KPP Pratama Padang 2014
Pada Tabel 1 terlihat sepanjang bulan Januari sampai dengan Agustus 2014 jumlah wajib pajak yang terdaftar pada KPP Pratama Padang terus meningkat, akan tetapi peningkatan tersebut sejalan dengan jumlah wajib pajak yang tidak tepat waktu atau pun tidak patuh dalam membayarkan pajak. Keadaan tersebut menunjukan bahwa pola prilaku tidak patuh dalam diri wajib pajak masih relatif tinggi, sehingga memerlukan solusi atau jalan keluar terbaik untuk mendorong meningkatnya kepatuhan wajib pajak.
Menurut Pangestu dan Rusmana (2012) kepatuhan wajib pajak (tax
compliance) dapat dipengaruhi oleh sejumlah
variabel yaitu sikap, norma subjektif, kontrol keprilakuan dan niat wajib pajak untuk patuh. Perilaku patuh merupakan model perilaku untuk membiasakan diri memenuhi kewajiban pajak secara sukarela. Menurut Priantara (2012) individu yang berprilaku patuh dalam memenuhi kewajiban pajak memiliki ciri-ciri diantaranya, secara sukarela malaporkan diri untuk terdaftar sebagai wajib pajak, tidak pernah terlambat atau terkena sanksi dalam membayar pajak, serta selalu menyisakan pendapatan jauh-jauh hari dalam membayar pajak.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian fenomena dan latar belakang masalah, maka diajukan beberapa permasalahan yang akan dibahas didalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah sikap wajib pajak berpengaruh terhadap niat berperilaku patuh pada pengusaha kena pajak? 2. Apakah norma subjektif berpengaruh
terhadap niat berperilaku patuh pada pengusaha kena pajak?
3. Apakah kontrol perilaku berpengaruh terhadap niat berperilaku patuh pada pengusaha kena pajak?
4. Apakah sikap wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak?
5. Apakah kontrol perilaku berpengaruh terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak?
6. Apakah niat berpengaruh terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak?
7. Apakah sikap wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan pajak dengan niat sebagai variabel intervening pada pengusaha kena pajak?
8. Apakah norma subjektif berpengaruh terhadap kepatuhan pajak dengan niat sebagai variabel intervening pada pengusaha kena pajak?
9. Apakah kontrol perilaku berpengaruh terhadap kepatuhan pajak dengan niat sebagai variabel intervening pada pengusaha kena pajak?
Tinjauan Pustaka 2.1 Perilaku Wajib Pajak
Setiap manusia yang hidup tentu melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara individu maupun berkelompok disebut sebagai perilaku. Menurut Robbins dan Timothy (2008) perilaku menunjukan seluruh aktifitas yang dijalankan indivdu dalam kehidupannya. Setiap individu memiliki karakteristik perilaku yang berbeda. Adanya perbedaan perilaku yang dimiliki setiap individu terjadi karena adanya faktor sosialisasi, pendidikan, norma, dan agama.
Menurut Gibson et al (2011) sosialisasi menunjukan sebuah kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui ruang lingkup masyarakat yang terkecil yaitu keluarga. Setelah melalui sosialisasi dilingkungan keluarga tentu individu memperkuat sikap dan perilakunnya melalui pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dan non formal. Melalui bekal kematangan sosialisasi di keluarga dan adanya pendidikan formal tentu seorang individu akan lebih siap bersosialisasi pada lingkungan yang lebih besar.
2.2 Sikap Wajib Pajak
Menurut Mustikasari (2007) sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek yang bersangkutan. Didalam theory of planned behavior, sikap terhadap perilaku (attitude toward behvior) dipengaruhi oleh kepercayaan-kepercayaan perilaku (behavior beliefs) dimana kepercayaan ini merupakan kepercayaan yang dimiliki oleh individu akan hasil dari suatu perilaku dan evaluasi atas hasil yang dilakukan (Ajzen, 2002 dalam Mustikasari, 2007).
Menurut Robbins dan Timothy (2008) sikap merupakan wujud rasa senang, suka terhadap berbagai hal yang telah dipelajari dan diamati. Sikap muncul karena adanya proses pembelajaran, pengamatan ataupun
pengalaman dalam menggunakan sebuah produk. Sikap yang terbentuk didalam diri individu memiliki dua arah yang berbeda yaitu sikap positif dan dan sikap negatif.
2.3 Norma Subjektif
Norma subjektif (subjective norms) adalah persepsi yang dimiliki oleh individu mengenai pengaruh sosial dalam membentuk suatu perilaku tertentu (Ajzen 1988 dalam Mustikasari, 2007). Pajak merupakan iuran yang dapat dipaksakan kepada setiap warga negara. Keadaan tersebut mendorong pajak menjadi bagian dari norma subjektif. Jika kita amati dari asal kata norma subjektif, dapat dianalisis makna norma tersebut sebagai acuan prilaku yang harus ditaati oleh setiap individu. Norma subjektif adalah tekanan sosial yang dipersepsikan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu perilaku (Marcelius, 2002).
2.4 Niat Wajib Pajak Berprilaku Patuh
Menurut Fisbien dan Steer (1995) dalam Gibson et al (2011) niat terbentuk karena adanya sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi. Niat muncul disebabkan oleh lima indikator utama yaitu need, looking for
information, choice several alternatif, decision (action) and evaluation.
Menurut Sumarwan (2010) niat dapat muncul dari dua faktor yaitu internal dan eksternal faktor. Faktor internal adalah niat yang muncul secara alami seperti pemenuhan kebutuhan pokok dan fisiologis sedangkan
niat dari faktor eksternal berhubungan dengan sejumlah dorongan yang muncul dari dalam diri individu untuk melakukan berbagai hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2.6 Kontrol Perilaku
Ajzen (2002) dalam Mustikasari (2007) mengatakan bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan (perceived
behavioral control) mempengaruhi niat. Hal
ini berdasarkan atas asumsi bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan oleh individu akan memberikan implikasi berupa motivasi terhadap orang tersebut. Maksudnya adalah niat akan terbentuk dengan sendirinya apabila individu merasa mampu untuk menampilkan perilaku. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Bobek dan Hatfield (2003) dalam Mustikasari (2007) bahwa pengaruh kontrol keperilakuan yang dipersepsikan tidak signifikan terhadap niat untuk berperilaku.
2.7 Pengembangan Hipotesis
2.7.1 Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Niat Berperilaku Patuh
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ernawati dan Purnomosidhi (2011) ditemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku patuh pada pengusaha kena pajak. Hasil yang sama juga diperoleh oleh Pangestu dan Rusmana (2012) menemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap niat untuk patuh. Berdasarkan uraian ringkas beberapa
hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H1 Sikap wajib pajak berpengaruh
terhadap niat untuk patuh pada pengusaha kena pajak
2.7.2 Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Niat Berperilaku Patuh
Hasil penelitian Ernawati dan Purnomosidhi (2011) menemukan bahwa norma subjektif tidak berpengaruh signifikan terhadap niat pengusaha kena pajak untuk berperilaku patuh. Hasil yang diperoleh oleh Pangestu dan Rusmana (2012) menyatakan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak untuk patuh, dengan baik akan mendorong meningkatnya niat berperilaku patuh pada pengusaha kena pajak. Hasil penelitian Lestari (2014) menemukan bahwa norma subjektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berperilaku patuh. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil peneliitan terdahulu tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H2 Norma subjektif berpengaruh terhadap niat untuk patuh pada pengusaha kena pajak
2.7.3 Pengaruh Kontrol Perilaku Terhadap Niat Berperilaku Patuh
Ernawati dan Purnomosidhi (2011) menemukan bahwa kontrol perilaku berpengaruh terhadap niat berlaku patuh pada pengusaha kena pajak. Pangestu dan Rusmana (2012) yang menemukan bahwa kontrol keperilakuan berpengaruh signifikan terhadap niat pengusaha kena pajak untuk berperilaku
patuh. Lestari (2014) menemukan bahwa kontrol perilaku tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat berperilaku patuh. Berdasarkan kepada beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H3 Kontrol Perilaku berpengaruh terhadap niat untuk patuh pada pengusaha kena pajak
2.7.4 Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak
Miladia (2010) menemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan pajak secara signifikan. Salman dan Farid (2009) menemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak. Hasil yang diperoleh Setiawan (2013) menunjukkan bahwa aspek sikap terhadap kepatuhan pajak berpengaruh positif, artinya semakin positif sikap terhadap perilaku kepatuhan pajak. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka diakukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H4 Sikap wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak
2.7.5 Pengaruh Kontrol Perilaku Terhadap Kepatuhan Pajak
Ernawati dan Purnomosidhi (2011) menemukan bahwa kontrol keprilakuan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak, Setiawan (2013) menemukan bahwa aspek kontrol perilaku berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan pajak, artinya semakin baik kontrol perilaku akan
meningkatkan kepatuhan pajak. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan.
H5 Kontrol perilaku berpengaruh terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak
2.7.6 Pengaruh Niat Berperilaku Patuh Terhadap Kepatuhan Pajak
Ernawati dan Purnomosidhi (2011) menemukan bahwa niat berperilaku patuh berpengaruh signifikan terhadap niat pengusaha kena pajak untuk berperilaku patuh. Miladia (2010) menemukan bahwa niat berperilaku patuh berpengaruh positif terhadap kepatuhan pajak secara signifikan. Hasil penelitian yang sama juga diperoleh oleh Pangestu dan Rusmana (2012) berhasil menemukan bahwa niat untuk berperilaku patuh berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan segera dibuktikan yaitu:
H6 Niat berperilaku patuh berpengaruh
terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak
2.7.7 Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak Melalui Niat
Ernawati dan Purnomosidhi (2012) menemukan bahwa sikap berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan niat sebagai intervening. Fajar (2014) menemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak melalui niat sebagai variabel intervening. Berdasarkan uraian ringkas penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H7 Sikap wajib pajak berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan pajak melalui niat.
2.7.8 Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Kepatuhan Pajak Melalui Niat
Ernawati dan Purnomosidhi (2012) menemukan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan niat sebagai variabel intervening. Fajar (2014) hasil penelitiannya menemukan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan melalui niat wajib pajak sebagai variabel intervening. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis sebagai berikut: H8 Norma subjektif berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan pajak melalui niat.
2.7.9 Pengaruh Kontrol Perilaku Terhadap Kepatuhan Pajak Melalui Niat
Ernawati dan Purnomosidhi (2012) menemukan bahwa kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan niat sebagai variabel intervening. Fajar (2014) menemukan bahwa kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan niat sebagai variabel intervening. Berdasarkan uraian ringkas sejumlah hasil penelitian
terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yaitu:
H9 Kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak melalui niat.
Metodologi Penelitian
3.1 Populasi dan Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili (Sekaran, 2011). Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah beberapa orang pengusaha kena pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang, Bukitinggi, Payakumbuh dan Solok. Untuk mendapatkan sampel yang tepat dan akurat maka digunakan metode pengambilan sampel non probability
sampling yaitu melalui metode accidental sampling atau convinence sampling.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah sejumlah informasi yang diperoleh dan diolah secara langsung oleh peneliti, informasi tersebut belum dipublikasikan kepada pihak pihak yang berkepentingan. Data primer dicari dengan menggunakan kuesioner penelitian yang disebarkan kepada responden yang sesuai dengan kategori pengambilan sampel. 3.3 Metode Analisis
Secara umum tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3.3.1 Uji Instrumen Data
Secara umum tahapan pengujian yang dilakukan adalah:
1. Uji Validitas
Secara umum Ghozali (2011) mendefinisikan uji validitas sebagai uji yang digunakan untuk mengetahui apa yang sesungguhnya diukur. Didalam pengujian diperoleh nilai KMO yang bernilai harus > 0,60. Kedua adalah menganalisis factor
loading yang dimiliki masing-masing item
pertanyaan yang harus 0,40, sedangkan item pertanyaan yang tidak memenuhi syarat dan ambigu di eliminasi dari model pengujian.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2011) uji reliabilitas adalah suatu uji yang menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak beda dilakukan pengulangan pengukuran terhadap subjek yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang valid saja. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha atau Cronbach’s Alpha, instrumen yang mempunyai rehabilitasi. Apabila koefisien Cronbach’s Aplha lebih besar dari pada 0,60 (Ghozali, 2011).
3. Evaluasi Atas Asumsi-Asumsi SEM (Ketepatan Model)’
Evaluasi atas asumsi-asumsi diajukan untuk mengetahui kecukupan dipenuhinya asumsi-asumsi yang ada dalam permodelan SEM. Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi normalitas data, avaluasi atas
univariate, dan avaluasi atas multicollinearity
Hasil Analisis Dan Pembahasan
4.1 Demografis Responden
Proses penyebaran kuesioner dilakukan pada beberapa orang pengusaha kena pajak di beberapa kota besar di Sumatera Barat yaitu Padang, Bukitinggi, Solok dan Payakumbuh. Setelah seluruh informasi dan data berhasil dikumpulkan maka tahapan pengolahan data dapat dilaksanakan. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS AMOS 18.
Tabel 4.1
Demografis Responden
Demografis Jumlah Persen Gender Laki-Laki 64 64 Perempuan 36 36 Usia 25 – 30 Tahun 12 12 31 – 35 Tahun 20 20 36 – 40 Tahun 30 30 41 – 45 Tahun 25 25 46 – 55 Tahun 13 13 Pendidikan D3 34 34 S1 / Sarjana 45 45 S2 / Pasca Sarjana 21 21 Masa Kerja < 1 Tahun 4 4 1 – 2 Tahun 42 42 2 – 3 Tahun 33 33 > 3 Tahun 21 21 Total 100 100 Sumber : Hasil olah data 2015
4.2. Pengujian Validitas
Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.2
Pengujian Validitas Variabel Penelitian
Variabel Penelitian KMO Factor loading
Sikap 0,752 0,702 – 0,923
Norma Subjektif 0,692 0,462 – 0,821 Kontrol Perilaku 0,624 0,612 – 0,788
Niat 0,639 0,771 – 0,906
Kepatuhan Pajak 0,743 0,889 – 0,923 Sumber : Hasil olah data 2015
Berdasarkan hasil pengujian terlihat bahwa seluruh variabel penelitian telah memiliki nilai KMO diatas atau sama dengan 0,50 dan faktor loading masing masing item pertanyaan berada diatas atau sama dengan 0,40 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang mendukung variabel penelitian valid.
4.3 Pengujian Reliabilitas
Hasil pengujian reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.3
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Penelitian Cronbach Alpha Cut Off Kesimpulan Sikap 0,848 0,60 Reliable
Norma Subjektif 0,789 0,60 Reliable
Kontrol Perilaku 0,670 0,60 Reliable
Niat 0,792 0,60 Reliable
Kepatuhan Pajak 0,894 0,60 Reliable
Sumber : Hasil olah data 2015
Pada tabel 4.4 terlihat bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan meliputi sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, niat dan kepatuhan wajib pajak telah memiliki
Cronbach Alpha diatas atau sama dengan 0,60
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang akan digunakan kedalam tahapan pengujian hipotesis telah didukung oleh seluruh item pertanyaan yang handal.
4.4 Uji Ketepatan Model (Model of Fit) Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis dengan menggunakan Structural
Equestions Model (SEM) maka dilakukan
pengujian ketepatan model dengan menggunakan pengujian Chie Square, Significan probability, RMSEA, CFI, AGFI,
GFI dan TLI. Tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Pengujian Ketepatan Model (Model of Fit)
Goodness of fit indeks Nilai Cut-off value X2 chi-square 0,000 ≤ 0,05
Significaned probably 0,457 ≥ 0,05
RMSEA 0,000 ≤ 0.08
CFI (comprative fit index) 0,531 ≥ 0,50 AGFI (adjusted GFI) 0,743 ≥ 0,90 PGFI (goodness of fit index) 0,998 ≥ 0,90
TLI 0,971 ≥ 0,90
Sumber : Hasil olah data 2015
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa seluruh variabel penelitian yang akan dibentuk kedalam structural equestion model telah memenuhi syarat atau spesifikasi model analisis. Dimana nilai Chi Square yang dihasilkan kecil dari 0,05 begitupun dengan signifikan probability. Jika diamati dari RMSEA diperoleh nilai probability dibawah 0,05, begitu pun dengan CFI, AGFI, GFI dan TLI masing masing variabel tersebut telah memiliki cut off diatas 0,90 oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat dilakukan.
4.5 Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Hipotesis
Variabel CR P
Sikap Wajib Pajak Niat 2.855 0.004 Norma Subjektif Niat 2.114 0.035 Kontrol Perilaku Niat 1.358 0.175 Sikap Wajib Pajak Kepatuhan 10.363 *** Kontrol Perilaku Kepatuhan 0.300 0.764
Niat Kepatuhan 1.952 0.051
Sikap WP Niat Kepatuhan 0,028 0,000 Normal Sub Niat Kepatuhan 0,020 0,000 Kontrol Prilaku Niat Kepatuhan 0,018 0,000 Sumber : Hasil olah data 2015
Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis dapat dikelompokan beberapa hasil pengujian sesuai dengan model pengaruh langsung dan tidak langsung seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:
4.5.1 Pengaruh Langsung (Direct Effect Variabel Penelitian)
Pada terlihat bahwa masing masing variabel penelitian yang digunakan telah menghasilkan hasil pengujian yang relatif berbeda antara satu dengan yang lainnya. Secara umum hasil pengujian yang telah dilakukan dapat dijabarkan dan di analisis seperti terlihat pada sub bab dibawah ini: 4.5.1.1 Pengaruh Sikap Wajib Pajak
Terhadap Niat Berperilaku Patuh
Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis pertama dengan menggunakan variabel sikap wajib pajak diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,168 dengan nilai
probability sebesar 0,004. Pada tahapan
pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,004 < alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh
signifikan terhadap niat berperilaku patuh pada pengusaha kena pajak.
Hasil yang diperoleh pada pengujian hipotesis sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ernawati dan Purnomosidhi (2011) ditemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap niat patuh wajib pajak, hasil tersebut menunjukan munculnya sikap positif dalam berprilaku pajak mendorong menguatnya kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Pangestu dan Rusmana (2012) menemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap niat untuk patuh.
4.5.1.2 Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Niat Berperilaku Patuh
Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel norma subjektif diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,121. Pada tahapan pengolahan data dengan menggunakan uji t-statistik diperoleh nilai
probability sebesar 0,035. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai
probability sebesar 0,035 < alpha 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku patuh pada pengusaha kena pajak. Hasil pada pengujian hipotesis kedua konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ernawati dan Purnomosidhi (2011) menemukan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak yaitu pengusaha kena pajak untuk
berperilaku patuh. Pangestu dan Rusmana (2012) menyatakan bahwa implementasi norma subjektif dengan baik akan mendorong meningkatnya niat wajib pajak yaitu pengusaha pribadi yang kena pajak untuk berperilaku patuh.
4.5.1.3 Pengaruh Kontrol Perilaku Terhadap Niat Berperilaku Patuh
Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis ketiga dengan menggunakan variabel kontrol perilaku diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,105 hasil yang diperoleh tersebut diperkuat dengan nilai probability sebesar 0,175. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05. Hasil pengujian menunjukan bahwa nilai
probability sebesar 0,175 > alpha 0,05 maka
keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa kontrol perilaku tidak berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak untuk berperilaku patuh pada pengusaha kena pajak.
Hasil pada pengujian hipotesis ketiga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustikasari (2007) ditemukan bahwa kontrol perilaku tidak berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak yang diamati dari pengusaha pribadi yang kena pajak untuk berperilaku patuh. Pangestu dan Rusmana (2012) yang memenukan bahwa kontrol keperilakuan berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak untuk berperilaku patuh khususnya pada pengusaha kena pajak.
4.5.1.4 Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,555 dengan nilai
probability hasil pengujian t-statistik adalah
sebesar 0,000. Didalam tahapan pengujian statistik digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak.
Hasil pada pengujian hipotesis keempat konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2011) menemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Salman dan Farid (2012) menemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
4.5.1.5 Pengaruh Kontrol Perilaku Terhadap Kepatuhan Pajak
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima dengan menggunakan variabel kontrol perilaku diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,021, sedangkan nilai probability yang dihasilkan adalah sebesar 0,764. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,764 > alpha 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa kontrol perilaku tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak.
Hasil pada pengujian hipotesis kelima tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ernawati dan Purnomosidhi (2011) menemukan bahwa norma subjektif berpengaruh positif yang signifikan terhadap niat pengusaha kena pajak untuk membayar pajak.
4.5.1.6 Pengaruh Niat Berperilaku Patuh Terhadap Kepatuhan Pajak
Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi yang dimiliki variabel niat adalah sebesar 0,168. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai probability sebesar 0,051. Tingkat kesalahan yang digunakan dalam pengujian adalah 0,05 Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis menunjukan bahwa nilai probability sebesar 0,051 > alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa niat berperilaku patuh tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak.
Hasil pada pengujian hipotesis keenam tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ernawati dan Purnomosidhi (2011) menemukan bahwa niat berperilaku patuh berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak pada pengusaha kena pajak.
4.6.1 Pengaruh Tidak Langsung (Indirect
Effect Variabel Penelitian)
Sesuai dengan tahapan pengujian diperoleh ringkasan hasil terlihat pada sub bab dibawah ini:
4.6.1.1 Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak Melalui Niat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,028 hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai probability sebesar 0,000. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai sig sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak dengan niat sebagai variabel intervening pada pengusaha kena pajak.
Hasil yang diperoleh dalam pengujian hipotesis konsisten dengan penelitian Ernawati dan Purnomosidhi (2012) menemukan bahwa sikap berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak dengan niat sebagai variabel intervening. Hasil penelitian yang sama juga diperoleh oleh Fajar (2014) menemukan bahwa sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak melalui niat sebagai variabel intervening.
4.6.1.2 Pengaruh Norma Subjektif Terhadap Kepatuhan Pajak Melalui Niat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis untuk mengetahui hubungan tidak langsung
antara norma subjektif terhadap kepatuhan pajak melalui niat diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,020, hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai probability sebesar 0,000. Pada tahapan pengolahan digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak melalui niat sebagai variabel intervening pada pengusaha kena pajak.
Hasil yang diperoleh dalam pengujian hipotesis konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ernawati dan Purnomosidhi (2012) menemukan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan niat sebagai variabel intervening. Hasil penelitian yang sama juga diperoleh oleh Fajar (2014) hasil penelitiannya menemukan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan melalui niat wajib pajak sebagai variabel intervening.
4.6.1.3 Pengaruh Kontrol Perilaku Terhadap Kepatuhan Pajak Melalui Niat
Hasil pengujian hipotesis untuk mengetahui hubungan tidak langsung antara kontrol perilaku terhadap kepatuhan pajak melalui niat diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,018, hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai probability sebesar 0,000. Pada tahapan pengolahan digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kontrol perilaku berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan pajak dengan niat sebagai variable intervening pada pengusaha kena pajak.
Temuan yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ernawati dan Purnomosidhi (2012) menemukan bahwa kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak dengan niat sebagai variabel intervening. Fajar (2014) menemukan bahwa kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dengan niat sebagai variabel intervening.
PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis maka dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian ini yaitu:
1. Sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku patuh pada wajib pajak pengusaha dibeberapa kota besar di Sumatera Barat.
2. Norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku patuh pada wajib pajak pengusaha dibeberapa kota besar di Sumatera Barat.
3. Kontrol Perilaku tidak berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku patuh pada wajib pajak pengusaha dibeberapa kota besar di Sumatera Barat.
4. Sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak pengusaha dibeberapa kota besar di Sumatera Barat.
5. Kontrol Perilaku tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak pada wajib pajak pengusaha dibeberapa kota besar di Sumatera Barat
6. Niat berperilaku patuh tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak pada wajib pajak pengusaha dibeberapa kota besar di Sumatera Barat.
7. Sikap wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak dengan niat sebagai variabel intervening pada pengusaha kena pajak dibeberapa kota besar di Sumatera Barat.
8. Norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak melalui niat sebagai variabel intervening pada pengusaha kena pajak dibeberapa kota besar di Sumatera Barat.
9. Kontrol perilaku berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak melalui niat sebagai variabel intervening pada pengusaha kena pajak dibeberapa kota besar di Sumatera Barat.
5.3 Saran
Sesuai dengan kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka diajukan sejumlah saran yang tentunya akan memberikan kontribusi yang sangat penting bagi berbagai pihak yaitu:
1. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba memperbanyak jumlah pengusaha kena pajak dan juga tidak hanya menggunakan empat kota besar di Sumatera Barat melainkan menggunakan seluruh wilayah kota dan kabupaten di Sumatera Barat. 2. Peneliti dimasa mendatang disarankan
untuk mencoba menambahkan minimal satu variabel baru yang juga mempengaruhi kepatuhan pengusaha kena pajak untuk membayar pajak, seperti adanya variabel pengetahuan, orientasi tujuan, profesionalisme, etika moral dan berbagai variabel lainnya. 3. Wajib pajak pengusaha disarankan
untuk meningkatkan frekuensi untuk mengikuti berbagai seminar yang berhubungan dengan pajak, untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dibidang perpajakan, semakin kuat pemahaman dan pengalaman dibidang perpajakan tentu akan semakin mendorong meningkatnya kepatuhan wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajak tepat pada waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi Susilo. 2014. Perilaku Pajak dan
Fenomena Mafia Pajak.
www.padangekspres.com Publikasi 13
Juli 2014.
Ernawati, Dwi Widi dan Purnomosidhi Bambang. 2011. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Kontrol, Perilaku yang Dipersepsikan dan Sunset Policy Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Niat Sebagai Variabel
Intervening. Politeknik Negeri
Malang, Universitas Brawijaya
Fajar, Muhammad. 2014. Analisis Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Tax Compliance Penyetoran SPT
Masa Dengan Niat Sebagai Variabel
Intervening (Survei Pada PKP yang
Terdaftar di KPP Pratama Surakarta) . Ghozali, Imam. 2011. Dasar Dasar
Ekonometrika dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas
Dipenorogo, Semarang.
Gibson James L, John M Ivancevich, James H Donnelly dan Robert Konopaske. 2010. Organizations Behavior,
Structure, Processes. Edisi
Terjemahan Printice-Hall, Pearson. Hair, Jr, William J Babin. 2010. Multivariate
Analisys 7 Editions. McGraw-Hill,
Irwin.
Kumalasari, Neni. 2014. Dekadensi Moral
Wajib Pajak di Indonesia.
www.padang.terkini.com
Lestari, Anggita. 2014. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif dan Kontrol Keprilakuan yang Dipersepsikan Terhadap Niat Berperilaku Patuh Pajak. (Survei Pada Pelaku Usaha Distro Anggota KICK di Kota Bandung). Universitas Pendidikan Indonesia.
Marcelius. 2002. Tax Compliances Payable. Stamford University. USA.
Miladia, Novita. 2010. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tax Compliance Wajib Pajak Badan Pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Mustikasari, Elia. 2007. Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium
Nasional Akuntansi X. Universitas
Hasanurdin, Makasar.
Pangestu, Ferdyant dan, Rusmana Oman. 2012. Analisis Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tax Compliance Penyetoran SPT masa.
Studi Pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratam Purwokerto. Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Priantara, Diaz. 2012. Perpajakan Indonesia
Edisi 2 Pembahasan Lengkap dan Terkini Disertai CD Pratikum. Mitra
Wacana Media. Jakarta.
Robbins, Steven dan Timothy. 2008.
Organizational Behavior. Five
Edition. Edisi Indonesia. Mc
Graw-Hill, Irwin.
Salman, Riza Kautsar dan Mochmad Farid. 2009. Pengaruh Sikap dan Moral Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Industri Perbankan di Surabaya. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Volume 2 Nomor 3.
Universitas Brawijaya, Malang.
Setiawan, Puguh Akbar. 2013. Analisis yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Badan Pada Perusahaan Perhotelan di Kota Surakarta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sekaran, Uma. 2011. Metologi Penelitian
Bisnis. Erlangga, Jakarta.
Sumarwan, Ujang. 2010. Management Strategic Edisi IV. BPFE, Yogyakarta.
Utomo, Banyu Ageng Wahyu. 2011. Pengaruh Sikap, Kesadaran Wajib Pajak dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Pamulang Kota Tanggerang Selatan. Skripsi
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri
Syarif Hdayatullah, Jakarta.
William, Sanjaya. 2013. Dekadensi Moral di
Bidang Perpajakan.
www.kompas.com. Publikasi 14