• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DAN

SUMBERDAYA GENETIK PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

(2)

Teknis di bawah Badan Litbang Pertanian yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 631/Kpts/OT.140/12/2003 mempunyai (1) mandat penyusunan program dan evaluasi penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian; (2) pelaksanaan penelitian konservasi dan karakterisasi yang meliputi fisik, kimia, biokimia, metabolisme biologis dan biomolekuler sumberdaya genetik pertanian; (3) pelaksanaan penelitian bioteknologi sel, bioteknologi jaringan, rekayasa genetik dan bioprospeksi sumberdaya genetik pertanian; (4) pelaksanaan penelitian keamanan hayati dan keamanan pangan produk bioteknologi; (5) pelaksanaan pengembangan sistem informasi hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi sumberdaya genetik pertanian; (6) pelaksanaan pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis produk bioteknologi pertanian; (7) pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian bioteknologi dan sumberdaya genetik pertanian; dan pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BB Biogen.

Dalam Rencana Strategi BB Biogen 2010-2014, Visi BB Biogen ialah: menjadi lembaga litbang berkelas dunia dalam mengembangkan sumber daya lokal Indonesia berbasis bioteknologi.Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misinya ialah: (1) memperkuat kapasitas sumberdaya institusi dalam bidang pemanfaatan sumber daya genetik lokal berbasis bioteknologi, (2) menghasilkan dan mendiseminasikan teknologi dan rekomendasi bioteknologi dan pengelolaan sumber daya genetik, (3) melakukan analisis kebijakan dan rekomendasi tentang pengembangan dan penerapan bioteknologi modern dan pengelolaan sumber daya genetik, (4) mengembangkan jejaring kerjasama dalam rangka pengembangan iptek dan pengembangan peran BB Biogen dalam pembangunan pertanian.

Kegiatan utama BB Biogen adalah Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing, melalui Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian.

Keberhasilan yang dicapai pada tahun 2012 sebagai berikut: (A) Sasaran 1: Tersedianya jumlah aksesi SDGP yang dikonservasi atau diiremajakan sebanyak 4.650 aksesi, pada sasaran ini capaian fisik pelaksanaan lapang sebesar 101,70%. Target yang telah diperoleh berupa: (1) 40 aksesi isolat mikroba pertanian potensial terkarakterisasi, terrejuvenasi, dan terpreservasi; (2) Sejumlah 4.689 aksesi plasma nutfah tanaman pangan terkarakterisasi dan terkonservasi terdiri dari padi 494 aksesi, jagung 200 aksesi, kacang tanah 200 aksesi, kedelai 250 aksesi, kedelai edamame 103 aksesi, kacang hijau 250 aksesi, kacang tanah 115 aksesi, kacang potensial 140 aksesi, 600 aksesi ubikayu, 1.600 aksesi ubijalar, Dioscorea 206 aksesi, Ganyong 67 aksesi, Garut 30 aksesi, kentang hitam 9 aksesi, talas 215 aksesi dan konservasi invitro 210 aksesi plasma nutfah ubikayu, ubijalar, talas, dan gembili. (B) Sasaran 2: Tersedianya jumlah varietas atau galur harapan komoditas pertanian sebanyak 360 galur, pada sasaran ini capaian fisik pelaksanaan lapang sebesar 102,77%. Target yang telah diperoleh berupa: 225 galur kedelai mutan M5, 50 galur mutan kedelai M6, 40 galur mutan kedelai M7 terbaik

memiliki karakter umur genjah (lebih genjah dari varietas cek) dan produktivitas tinggi (setara atau lebih tinggi dari varietas cek), 70 galur tanaman T0 Wilis-GmNFR1A dan 50 galur tanaman T0 Anjasmoro-GmNFR1a di rumah kaca, 5 galur tanaman T2 kedelai Anjasmoro-AtCO

(umur genjah) generasi T2, 10 galur padi BC6F1-Ciherang dan 10 galur BC6F1-Situbagendit, 4 galur kentang transgenik hasil persilangan yang

tahan terhadap penyakit hawar daun (P. infestans) di Lapangan Uji Terbatas, dan 26 galur gandum trangenik adaptif suhu 30oC±2oC terdiri

dari 16 galur gandum generasi T0 mengandung gen tuf dan 10 galur gandum generasi T1 gen OsDREB toleran kekeringan. (C) Sasaran 3:

(3)

penting komoditas pertanian sebanyak 6 klon gen, pada sasaran ini capaian fisik pelaksanaan lapang sebesar 100%. Target yang telah diperoleh berupa: (1) 3 klon gen kandidat masing-masing untuk umur genjah (OsWRKY47), toleran kekeringan (OsPPCK) dan produktivitas tinggi (OsCKX). Gen kandidat untuk umur genjah OsWRKY47 telah dikonstruksi ke vektor ekspresi pCambia1301, (2) Untuk validasi fungsi gen, diperoleh informasi fungsi gen dari tiga kandidat gen yaitu gen untuk toleran kekeringan (OsERA1), gen untuk produktivitas (OsGS3), dan gen untuk umur genjah (AtCO). (E) Sasaran 5: Tersedianya Jumlah sidik jari DNA plasma nutfah pertanian sebanyak 288 aksesi, pada sasaran ini capaian fisik pelaksanaan lapang sebesar 100%. Target yang telah diperoleh berupa: (1) profil sidikjari 96 aksesi padi telah selesai dilakukan dengan menggunakan 30 marka dan (2) profil sidik jari DNA 192 aksesi mangga menggunakan 19 primer. (F) Sasaran 6: Tersedianya Produk Bioprospeksi Sumberdaya Genetik Pertanian sebanyak 1 formula, pada sasaran ini capaian fisik pelaksanaan lapang sebesar 100%. Target yang telah diperoleh berupa: 1 formulasi feromon seks S. litura

populasi Cirebon memiliki rasio terbaik antara Z,E-9,11 tetradecadienyl acetate : Z,E-9,12 tetradecadienyl acetate adalah formula dengan perbandingan 90 : 10, dengan kuantitas terbaik berkisar antara 250 – 1000ug/ karet septa. Formulasi ini dapat dipakai untuk seks atraktan

S. litura Indonesia.

Hambatan, Permasalahan dan Kegagalan yang dialami pada tahun 2012 adalah perpanjangan waktu untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dengan perincian sebagai berikut: (A) Sasaran 1: Tersedianya jumlah aksesi SDGP yang dikonservasi atau diremajakan sebanyak 4.650 aksesi, kendala yang dialami adalah pada penelitian secara in vitro pertumbuhan tunas Gadung sangat lambat. (B) Sasaran 2: Tersedianya jumlah varietas atau galur harapan komoditas pertanian sebanyak 360 galur, kendala yang dialami adalah pembentukan galur kedelai T2 transforman untuk produksi tinggi masih dalam proses, penanganannya adalah kegiatan

diselesaikan sampai tuntas. (C) Sasaran 3: Tersedianya jumlah peta genetik sifat-sifat penting komoditas pertanian sebanyak 4

peta genetik, kendala yang dialami adalah Analisis bioinformatika data sekuen sawit Dura dan jarak pagar IP3 tidak berjalan lancar. Pertama, Tim Bioinformatika yang ada pengetahuannya masih sangat terbatas dalam analisis sekuen genom total secara de novo,

penanganannya adalah dilakukan kolaborasi dengan pihak Universitas untuk bersama-sama melaksanakan analisis data bioinformatika.

Kedua, sarana pendukung analisis sekuensing belum optimal sebagai contoh hardware dan software analisis bioinformatika ketersediannya masih terbatas, penanganannya adalah pengkayaan hardwares dan softwares analisis, dan faktor pendukung analisis lainnya. (D) Sasaran 4: Tersedianya Jumlah klon gen pengendali sifat-sifat penting komoditas pertanian sebanyak 6 klon gen, kegiatan validasi fungsi gen diteruskan, diharapkan akhir Pebruari 2013 telah selesai (target fisik tercapai 100%). Kendala yang dialami adalah Untuk kegiatan validasi fungsi gen terkait umur genjah pengamatannya mundur dari yang direncanakan karena pada pengujian sebelumnya waktu berkecambah dari benih transgenik tidak seragam sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan selanjutnya (umur berbunga dan panen tidak teramati dengan akurat) sehingga kegiatan tersebut diulang, penanganannya adalah sedang dalam proses analisis molekuler dan

mengamati karakter umur berbunga dan umur panen serta karakter agronomi lain dari tanaman Nipponbare-AtCO di rumah kaca. (E)

Sasaran 5: Tersedianya Jumlah sidik jari DNA plasma nutfah pertanian sebanyak 288 aksesi, kendala yang dialami adalah Analisis sidik jari mangga agak berbeda dengan padi dan lebih sulit karena tidak dapat dilakukan langsung dengan menggunakan lima

(4)

musim kemarau sehingga terjadi keterbatasan air pada pertumbuhan awal pertanaman kedelai, selain itu gulma menjadi banyak.

Penanganannya adalah Pengairan yang dilakukan dengan mengalirkan air dari sumber air yang relatif jauh dan pengendalian gulma dengan

(5)

Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2012 pada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) dapat diselesaikan.

Laporan ini disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BB Biogen tahun 2010-2014, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BB Biogen tahun 2012, Penetapan Kinerja Tahunan (PKT) BB Biogen tahun 2012, data Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) BB Biogen tahun 2012, Laporan pelaksanaan kegiatan yang dibiayai DIPA BB Biogen tahun 2012, Laporan kemajuan Indikator kinerja utama BB Biogen tahun 2012, Laporan realisasi anggaran bersumber data SAI dan Laporan SIMONEV BB Biogen tahun 2012, dan data Sistem Informasi Kepegawaian BB Biogen tahun 2012.

Akuntabilitas kinerja BB Biogen 2012 menyajikan (1) Perkembangan pencapaian indikator kegiatan utama, (2) Evaluasi hasil pengukuran kinerja kegiatan, (3) Analisis akuntabilitas kinerja kegiatan dan kinerja sasaran, (4) Analisis akuntabilitas keuangan, (5) Analisis efisiensi pencapaian indikator kinerja utama.

Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya dalam merangkum data-data tersebut di atas sehingga dapat terwujudnya laporan ini.

Mudah-mudahan laporan ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak yang berkepentingan dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bogor, 11 Maret 2013 Kepala Balai Besar

Dr. Karden Mulya NIP. 19601109.198603.1.002

(6)

IKHTISAR EKSEKUTIF …...……… i

KATA PENGANTAR ...……… iv

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ……… vi

DAFTAR GAMBAR...……… vii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

I. PENDAHULUAN ……….... 1

A. Latar Belakang ...………. 1

B. Organisasi dan Tugas Fungsi ...………... 2

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ….……… 4

A. Perencanaan Strategis BB Biogen Tahun 2010-2014 ………..…... 4

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BB Biogen Tahun 2012 ………... 14

C. Penetapan Kinerja BB Biogen Tahun 2012 ………..………... 20

III. AKUNTABILITAS KINERJA ...……….. 22

A. Evaluasi Kinerja BB Biogen Tahun 2012....………... 22

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja Utama BB Biogen Tahun 2012... 40

C. Analisis Akuntabilitas Keuangan BB Biogen Tahun 2012... 70

D. Sumber Daya Manusia yang Mendukung Pelaksanaan Kinerja BB Biogen Tahun 2012... 79

IV. PENUTUP ...……… 86

(7)

Tabel II.1. Hasil Analisis Critical Mass Peneliti BB Biogen tahun 2014 ... 8

Tabel II.2. Indikator kinerja utama penelitian BB Biogen 2010-2014 ... 13

Tabel III.1. Hasil Pemantauan Pelaksanaan Fisik Kinerja Indikator Kegiatan Utama BB Biogen sampai dengan 31 Desember 2012. ... 23

Tabel III.2. Evaluasi Pengukuran Pencapaian Target Fisik Kinerja Indikator Kegiatan Utama BB Biogen tahun 2012 sampai dengan bulan Pebruari 2013. ... 33

Tabel III.3. Realisasi anggaran DIPA Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian sampai dengan 31 Desember 2012 berdasarkan DIPA Revisi ke-5 (20 Desember 2012). ... 71

Tabel III.4. Realisasi Anggaran Bulanan per Jenis Belanja Pada DIPA Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian Tahun 2012. ... 71

Tabel III.5. Realisasi dan Efisiensi Penggunaan Anggaran untuk Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Guna Mencapai Indikator Kegiatan Utama BB Biogen tahun 2012... 74

Tabel III.6. Target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di BB Biogen Tahun 2012. ... 76

Tabel III.7. Penerimaan dan Penyetoran dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BB Biogen Tahun 2012. ... 77

Tabel III.8. Penerimaan dan Penyetoran Pajak BB Biogen Tahun 2012... 78

Tabel III.9. Keragaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) BB Biogen Tahun 2012. ... 80

Tabel III.10. Keragaman Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan Fungsional di BB-Biogen Tahun 2012……… 81

(8)

Gambar III.1.a. Contoh rejuvenasi 10 isolat Xoo (bakteri hawar daun) dari berbagai lokasi dan uji virulensi terhadap varietas

diferensial IRRI berlatar belakang isogenik lini di rumah kaca. Bogor 2012 ... 42 Gambar III.1.b. Contoh kegiatan rejuvenasi dan karakterisasi plasma nutfah kedelai di Kebun Percobaan Citayam 2012... 43 Gambar III.1.c1. Inisiasi dan pertunasan ubi kelapa (dari kiri ke kanan inisiasi tunas, umbi mulai bertunas, tunas berumur 2 minggu

setelah tanam). Bogor 2012. ... 44 Gambar III.1.c2. Metode perbanyakan 3 spesies Dioscorea melalui in vitro (dari kiri ke kanan biakan Gembili, Gadung dan Ubi kelapa).

BB Biogen 2012. ... 45 Gambar III.2.a1. Penanaman dan pertumbuhan tanaman kedelai mutan M6 serta polong yang sudah berisi. Lokasi penanaman di Balai

Benih Plumbon 2012. ... 46 Gambar III.2.a2. Pengujian tanaman kedelai transgenik-AtCO varietas Anjasmoro generasi T2 di rumah kaca. Bogor 2012 ... 47 Gambar III.2.b. Respon ketahanan galur-galur kentang di LUT Banjarnegara. D15 dan D38 adalah galur persilangan Granola dengan

transgenik Katahdin SP951. Banjarnegara 2012 ... 47 Gambar III.2.c. Pengujian toleran kekeringan galur gandum transgenik 1= Galur F6, 2= Galur F4, 3= non transgenik. Bogor 2012. ... 48

Gambar III.2.d1. Keragaan uji virulensi populasi hama wereng batang coklat asal Jawa Tengah dan Jawa Timur dan keragaan varietas/

galur padi tahan wereng batang coklat pada pengujian calon tetua ... 50 Gambar III.2.d2. Polimorfisme calon-calon tetua persilangan padi menggunakan marka mikrosatelit (SSR) RM 1255, RM 1230, RM 1332,

dan RM 2136. ... 50 Gambar III.2.e1 Pertumbuhan biakan putatif transforman tanaman pisang pada media seleksi (kiri), dan plantlet putatif transforman T0

sebelum diaklimatisasi (kanan). BB Biogen 2012. ... 51 Gambar III.2.e2 Pengujian ketahanan tanaman pisang putatif mutan terhadap fusarium pada lahan endemik penyakit layu fusarium,

Tanaman pisang putatif mutan yang sudah memasuki fase generatif, Tanaman sehat yang sudah berbuah diantara

tanaman yang terserang penyakit (tanda panah) di KP. Pasirkuda, Ciomas, Bogor 2012 ... 51 Gambar III.3.a Ilustrasi analisis bioinformatika data sekuen genom total sawit dan jarak pagar ... 53 Gambar III.3.b Keragaan fenotipe pengujian aksesi padi di rumah kaca. (A) Keragaan pengujiaan saat masa vegetatif. (B) Keragaan

(9)

Gambar III.4.a Kloning dan konstruksi gen OsWRKY47 dari padi (Ciherang dan Nipponbare) pada vektor ekspresi pCambia1300intA ... 57

Gambar III.4.b Peta konstruk gen OsWRKY47 pada plasmid backbone pCambia1300intA (pCamb-OsWRKY47) ... 57

Gambar III.4.c Amplifikasi gen kandidat OsCKX1 dengan cetakan cDNA dari jaringan malai dan batang menggunakan 2 pasang primer spesifik. M= 1 Kb plus ladder (Invitrogen) ... 58

Gambar III.4.d Peta konstruk gen OsCKX1 pada plasmid backbone pCambia1300intA (pCamb-OsCKX1) ... 58

Gambar III.4.e Amplifikasi gen kandidat OsPPCK dengan cetakan DNA genomic padi Nipponbare menggunakan 2 pasang primer spesifik. M= 1 Kb plus ladder (Invitrogen) ... 59

Gambar III.4.f Peta konstruk gen OsPPCK pada plasmid backbone pCambia1300intA (pCamb-OsPPCK) ... 59

Gambar III.4.g Penampilan tanaman kontrol dan tanaman transgenik Nipponbare-OsERA1 setelah perlakuan cekaman kekeringan ... 60

Gambar III.4.h Penampilan ukuran biji dari tanaman Nipponbare-OsGS3 dibandingkan dengan tanaman kontrol (T309)... 60

Gambar III.4.i Penampilan tanaman transgenik Nipponbare-AtCO untuk validasi gen AtCO terkait umur genjah di rumah kaca ... 61

Gambar III.4.j Penampilan vigor tanaman Nipponbare-AtCO dibandingkan dengan tanaman kontrol ... 61

Gambar III.5.a Neighbor Joining tree menunjukkan dua kelompok besar dari 96 aksesi berdasarkan 30 marka mikrosatelit. BB Biogen 2012 ... 64

Gambar III.5.b Pengelompokan 192 varietas mangga menggunakan 19 marka mikrosatelit. BB Biogen 2012 ... 65

Gambar III.6 Perangkap berferomon Spodoptera litura pada lahan pertanaman kedelai dan hasil tangkapan imago jantan dalam perangkap berferomon S. litura. Plumbon, Cirebon 2012 ... 67

(10)

Lampiran 1. Formulir Rencana Strategis (RS) BB Biogen Tahun 2010 s/d 2014 ... 91

Lampiran 2. Formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BB Biogen Tahun 2012 ... 95

Lampiran 3. Formulir Pengukuran Kinerja (PK) BB Biogen Tahun 2012………... 98

Lampiran 4. Keragaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di BB Biogen pada Januari Tahun 2012... 101

Lampiran 5. Keragaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di BB Biogen pada Desember Tahun 2012. ……… 116

Lampiran 6. Bagan Struktur Organisasi BB Biogen Januari 2012...………... 131

(11)

Tujuan akhir pembangunan pertanian periode 2010 – 2014 yang dicanangkan oleh pemerintah adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui sistem pertanian industrial karena pertanian industrial dinilai paling relevan dalam menjawab tantangan global. Untuk mewujudkan pertanian industrial, diperlukan dukungan inovasi teknologi dan optimalisasi sumber daya lahan yang lebih efektif, efisien dan ramah lingkungan. Salah satu teknologi inovatif baru tersebut adalah bioteknologi pertanian, karena dapat memberikan terobosan dalam memecahkan masalah ketahanan pangan dan ketersediaan energi. Sebagai negara tropis dan sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian pertanian, peran bioteknologi sangat diharapkan untuk meningkatkan produktivitas dan mutu melalui penggunaan sarana produksi yang ramah lingkungan. Di samping itu bioteknologi pertanian harus mampu merespon perubahan iklim yang ditandai dengan musim kering dan banjir yang sudah semakin sering terjadi.

Indonesia berlimpah dengan keanekaragaman hayati tanaman/tumbuhan maupun mikroba yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam peningkatan produktivitas dan produksi tanaman yang pada gilirannya akan meningkatkan ketahanan pangan. Peningkatan keragaman jenis pangan yang dapat dikonsumsi masyarakat dapat bersumber dari kekayaan hayati tanaman lokal maupun jenis tanaman introduksi.

Mikroba telah banyak digunakan untuk berbagai tujuan dalam bidang pertanian, diantaranya sebagai agen pupuk hayati, agen pengendali hama dan penyakit, agen bioremediasi dan biodegaradasi bahan pencemar, agen penghasil protein maupun enzim-enzim penting untuk pertanian dan industri. Karena nilai penting yang berhubungan langsung sebagai sumber utama dalam pengembangan bioteknologi, maka perlu dilakukan pelestarian microbial gene pools, sehingga pencarian terhadap strain-strain baru tetap perlu dilakukan.

Riset berbasis eksplorasi dan konservasi yang perlu dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan antara lain: (1) eksplorasi, karakterisasi, identifikasi, domestikasi, dan evaluasi plasma nutfah tanaman/tumbuhan atau mikroba, yang berpotensi menghasilkan sumber pangan baru atau sumber daya genetik yang berpotensi dalam perakitan varietas unggul baru; (2) pelestarian dan perlindungan plasma nutfah tanaman/tumbuhan dan mikroba lokal, baik yang telah terdomestikasi maupun kerabat liarnya, serta mencegah terjadinya erosi genetik, kerusakan, dan pembajakan kekayaan hayati (biopiracy)oleh pihak asing. Sebagai konsekuensi logis dari upaya pelestarian ini perlu

(12)

Biogen) membuat rencana strategis (renstra) yang mengacu pada mandat BB Biogen dan renstra Badan Litbang Pertanian yang memprioritaskan pada ketersediaan SDM, teknologi, sarana dan prasarana, serta kerjasama kelembagaan di tingkat nasional atau internasional. Diharapkan renstra yang disusun dapat mendukung tercapainya sasaran yang telah ditetapkan oleh Badan Litbang Pertanian.

Prioritas penelitian bioteknologi dan sumber daya genetik di BB Biogen mencakup:

a. Penelitian dan pengembangan konservasi, karakterisasi dan dokumentasi sumber daya genetik tanaman pangan/pertanian;

b. Pemetaan, eksplorasi gen-gen penting dan sekuen genom hewan, tanaman dan mikroba yang berguna dalam perbaikan genetik komoditas pertanian;

c. Perakitan varietas atau galur-galur unggul yang berproduktivitas tinggi, berumur genjah, efisien penggunaan pupuk, tahan cekaman biotik, dan toleran kondisi lingkungan ekstrim seperti kekeringan;

d. Pengungkapan biokimia dan molekuler pada tanaman, mikroba dan hewan yang berpotensi dalam pengembangan komoditas pertanian unggul.

B. Organisasi dan Tugas Fungsi

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) dibentuk berdasarkan SK Mentan No. 631/Kpts/OT.140/12/2003, tanggal 30 Desember 2003. Balai Besar ini merupakan UPT Eselon 2 yang berfungsi mulai Januari 2004 sampai sekarang.

Tugas pokok BB Biogen berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 631/Kpts/OT.140/12/2003, tanggal 30 Desember 2003 pasal 3 adalah sebagai berikut :

(13)

c. Pelaksanaan penelitian bioteknologi sel, bioteknologi jaringan, rekayasa genetik dan bioprospeksi sumber daya genetik pertanian; d. Pelaksanaan penelitian keamanan hayati dan keamanan pangan produk bioteknologi;

e. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi sumber daya genetik pertanian; f. Pelaksanaan pengembangan komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis produk bioteknologi pertanian;

g. Pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil penelitian bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian; h. Pengelolaan tata usaha dan rumah tangga BB Biogen.

(14)

A.1. Visi BB Biogen

Visi BB Biogen ialah menjadi lembaga litbang berkelas dunia dalam mengembangkan sumber daya lokal Indonesia berbasis bioteknologi.

A.2. Misi BB Biogen

Untuk mewujudkan visi tersebut secara spesifik misi BB Biogen adalah (1) memperkuat kapasitas sumber daya institusi dalam bidang pemanfaatan sumber daya genetik (SDG) lokal berbasis bioteknologi, (2) menghasilkan dan mendiseminasikan teknologi dan rekomendasi bioteknologi dan pengelolaan sumber daya genetik, (3) melakukan analisis kebijakan dan rekomendasi tentang pengembangan dan penerapan bioteknologi modern dan pengelolaan sumber daya genetik, (4) mengembangkan jejaring kerjasama dalam rangka pengembangan iptek dan pengembangan peran BB Biogen dalam pembangunan pertanian.

Untuk mendukung visi dan misinya telah ditetapkan kebijakan mutu BB Biogen, sebagai berikut:

1. Menjadi pusat penelitian bioteknologi dan SDG pertanian yang unggul dan mampu menumbuhkembangkan teknologi keilmuan profesionalisme dan kesejahteraan masyarakat secara luas.

2. Berkomitmen tinggi untuk senantiasa melakukan perbaikan terus menerus dalam memberikan dan meningkatkan kepuasan stakeholder

melalui hasil penelitian dari setiap aspek terkait.

3. Berkontribusi untuk menerapkan sistem manajemen mutu secara efektif dan berupaya memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan yang relevan.

A.3. Tujuan Kegiatan BB Biogen

Tujuan utama kegiatan BB Biogen untuk tahun 2010-2014 sebagai berikut:

1. Menghasilkan, mengembangkan, dan memanfaatkan teknologi rekombinasi DNA, marka molekuler dan informasi genom untuk perbaikan komoditas pertanian.

(15)

3. Mengembangkan teknik sel dan jaringan untuk perbaikan dan perbanyakan tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. 4. Menyebarluaskan hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi dan SDG pertanian berupa publikasi dan produk unggulan. 5. Memelihara dan meningkatkan sistem manajerial yang terkoordinasi dan transparan.

A.4. Sasaran Kegiatan BB Biogen

Sasaran kegiatan BB Biogen untuk tahun 2010-2014 adalah peningkatan inovasi dan adopsi hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi pertanian dan pemanfaatan SDG pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian. Sasaran tersebut antara lain:

1. Terkonservasi dan terdokumentasinya aksesi SDG pertanian untuk mendukung pencapaian swasembada yang berkelanjutan; 2. Diperolehnya galur-galur komoditas penting pertanian untuk mendukung pencapaian swasembada yang berkelanjutan; 3. Tersedianya peta genetik sifat-sifat penting komoditas pertanian untuk pemuliaan yang efisien dan akurat;

4. Tersedianya gen-gen sifat-sifat penting komoditas pertanian untuk perakitan varietas unggul; 5. Tersedianya informasi sidik jari DNA komoditas penting pertanian sebagai identitas genetis; 6. Tersedianya formulasi senyawa aktif pengendali serangga hama komoditas penting pertanian;

7. Meningkatnya diseminasi dan promosi hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi dan SDG pertanian, serta jejaring kerja sama nasional dan internasional;

8. Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional. A.5. Arah Kebijakan Penelitian Bioteknologi

Kebijakan penelitian bioteknologi pertanian di Kementerian Pertanian pada tahun 2010-2014 disusun berdasarkan kebijakan umum, berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi atau yang diperkirakan akan timbul, serta peluang yang tersedia bagi pembangunan pertanian. Kebijakan ini mencakup: (1) kemampuan mengembangkan teknologi rekombinasi DNA dan marka molekuler agar mampu

(16)

mikroba melalui kegiatan konservasi, karakterisasi, evaluasi dan rejuvenasi, untuk menghasilkan informasi (pangkalan data) tentang bahan baku dan sumber-sumber gen unggul; serta pengelolaan koleksi serangga kering (insektarium) untuk menghasilkan informasi referensi serangga pertanian, (4) pemanfaatan plasma nutfah sebagai usaha perbaikan potensi genetik tanaman dan mikroba, (5) pengembangan teknik kultur sel dan jaringan untuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, dan (6) pengembangan sistem informasi hasil penelitian dan pengembangan bioteknologi dan SDG pertanian dengan tujuan untuk mendukung program penelitian dan pengembangan selanjutnya. A.6. Strategi Pencapaian Sasaran

Strategi yang akan digunakan untuk pencapaian sasaran kegiatan BB Biogen tahun 2010-2014, yaitu:

1. Menumbuhkembangkan kapasitas dan kreativitas semua komponen SDM BB Biogen (peneliti, staf, teknisi, dan administrasi);

2. Meningkatkan daya guna dan memelihara fasilitas (sarana dan prasarana) yang dimiliki agar mampu memecahkan permasalahan yang secara konvensional sulit atau tidak mungkin dilakukan;

3. Meningkatkan dan memelihara proses penelitian di BB Biogen dan terbuka dalam memperbaiki relevansi penelitian agar sesuai dengan permasalahan aktual yang dihadapi industri pertanian;

4. Mengusulkan program penelitian yang berkelanjutan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) BB Biogen dan prioritas penelitian yang telah ditetapkan oleh Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pertanian industrial unggul berkelanjutan;

5. Membangun dan mengembangkan aliansi strategis antara semua komponen BB Biogen dengan berbagai lembaga penelitian dan masyarakat industri pertanian dari dalam dan dari luar negeri sehingga dapat selalu menyesuaikan prioritas penelitian;

6. Berperan serta dalam penyusunan kebijakan pembangunan pertanian untuk mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis SDG lokal yang didukung bioteknologi;

7. Mempublikasikan ilmu dan teknologi serta mendiseminasikan informasi dan produk hasil penelitian bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian baik di level nasional maupun internasional;

(17)

A.7. Langkah Operasional

Berdasarkan orientasi tujuan yang ingin dicapai pada periode tahun 2010-2014, strategi penelitian dan pengembangan di BB Biogen diarahkan pada 2 kategori, sebagai berikut:

Kategori I: Scientific Recognition, yaitu kegiatan penelitian untuk menghasilkan inovasi teknologi yang mempunyai muatan ilmiah tinggi untuk mendukung peningkatan produksi komoditas prioritas.

Kategori II: Impact Recognition, yaitu kegiatan litbang yang lebih bersifat penelitian adoptif dan aplikatif untuk mendukung pencapaian program utama pembangunan pertanian.

Langkah operasional yang direncanakan dalam Renstra 2010-2014 mencakup: (1) Kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); (2) Kegiatan peningkatan daya guna sarana dan prasarana penelitian; (3) Kegiatan penelitian dan pengembangan bioteknologi dan SDG pertanian; (4) Kegiatan pendokumentasian dan diseminasi hasil penelitian.

A.7.1. Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat berharga dari suatu organisasi. Pada saat ini komposisi antara SDM penunjang penelitian dan peneliti yang aktif di BB Biogen belum seimbang (Tabel II.1). Rasio tersebut tentu tidak ideal untuk suatu institusi penelitian. Selama ini BB Biogen telah melakukan upaya-upaya (1) rekruitment (penerimaan pegawai baru melalui proses seleksi), (2) realokasi tenaga antar subbagian, dan (3) peningkatan kapasitas melalui pelatihan jangka pendek dan jangka panjang untuk meningkatkan tingkat kompetensi dan profesionalisme SDM peneliti dan penunjang. Berdasarkan tingkat pendidikan sampai tahun 2014 akan ada penambahan SDM peneliti sebanyak 6 orang bergelar S3 sehingga komposisi peneliti pada tahun 2014 dengan memperhitungkan adanya 4 orang SDM peneliti yang pensiun adalah 34 orang bergelar S3, 29 orang bergelar S2 dan 16 orang bergelar S1.

Salah satu konsep yang dapat digunakan dalam menyusun rencana kebutuhan SDM adalah pendekatan Critical Mass (CM), yaitu banyaknya SDM tertentu pada jumlah kritis tertentu yang diperlukan untuk mencapai misi atau tujuan organisasi dalam rangka membangun

(18)

(TCM) yang mengacu kepada asumsi-asumsi yang disusun untuk mendekati kondisi optimal suatu lembaga penelitian. Data dasar untuk menyusun rencana pengembangan SDM yang ditetapkan berdasarkan penghitungan kondisi SDM saat ini dinyatakan sebagai Empirical

Critical Mass (ECM) yang dibuat berdasarkan fakta empirik pada saat penghitungan dilakukan. Selisih antara TCM dan ECM merupakan

acuan dalam pengembangan SDM BB Biogen. Apabila jumlah RPTP dipertahankan sekitar 18 judul topik penelitian, maka penghitungan analisis CM seperti yang tertera pada Tabel 1.

Tabel II.1. Hasil Analisis Critical Mass Peneliti BB Biogen tahun 2014.

Simulasi Model RPTP Sumber Daya Manusia (orang)

Kepakaran S3 S2 S1 Jumlah S3 Ekivalen

Penelitian Terapan 18 2 36 36 36 108 54

TCM 18 2 36 36 36 108 54

ECM 18 2 34 29 16 79 51,2

Selisih TCM terhadap ECM - - -2 -7 -20 -29 -2,8

Keterangan: RPTP= Rencana Penelitian Tim Peneliti; S3= Doktor atau yang setara; S2= Magister atau yang setara;

S1= Sarjana; TCM= Theoretical Critical Mass; ECM= Empirical Critical Mass;

Agar dapat memenuhi TCM peneliti secara ideal dengan 18 RPTP dimana setiap RPTP memerlukan 2 kepakaran sehingga diperlukan 36 orang peneliti berkualifikasi S3, 36 orang peneliti berkualifikasi S2 dan 36 orang peneliti berkualifikasi S1 maka BB Biogen perlu melakukan strategi sebagai berikut :

1) Menyekolahkan peneliti berpendidikan S2 sebanyak 2 orang ke program S3 pada periode 2012-2014. Diharapkan pada tahun 2014 jumlah peneliti berpendidikan S3 bertambah menjadi 36 orang. Dengan demikian pengiriman peneliti untuk tugas belajar ke program S3 tersebut selambat-lambatnya dilakukan pada tahun ajaran 2012.

(19)

belajar ke program S2 tersebut selambat-lambatnya dilakukan pada awal tahun 2013.

3) Melakukan rekruitmen pegawai berkualifikasi S1 sebanyak 23 orang melalui penerimaan pegawai baru sekitar 7-8 orang setiap tahunnya selama kurun waktu 2012-2014. Hal lain yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan outsourcing, yaitu merekrut, dengan sistem kontrak, dari pelamar yang berprestasi. Namun jika hanya untuk sekedar membantu melaksanakan kegiatan penelitian mahasiswa yang praktek/magang di BB Biogen dapat dimanfaatkan.

Sebelum tahun 2014 berakhir tiga orang teknisi litkayasa sedang dalam proses kepindahan ke UPT lain. Dengan demikian jumlah PNS fungsional khusus akan semakin berkurang. Padahal seharusnya sebagai sebuah lembaga penelitian, idealnya BB BIOGEN diperkuat oleh jumlah PNS fungsional khusus yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan PNS fungsional umum. Namun berdasarkan analisis beban kerja walaupun selama 10 tahun terakhir SDM teknisi litkayasa belum pernah ditambah ternyata hanya dibutuhkan tambahan dua teknisi litkayasa, sedangkan untuk jabatan fungsional umum masih dibutuhkan sembilan PNS untuk teknis administratif, operasional maupun teknis substantif, dan diperlukan tiga PNS untuk jabatan struktural.

Dalam suatu lembaga penelitian, seperti BB Biogen, peranan SDM peneliti sangat strategis. Pengembangan SDM yang belum sesuai dengan kebutuhan riil akan menyebabkan kurang optimalnya kinerja suatu organisasi dalam usaha melaksanakan misinya. Mengingat kemajuan iptek dan kemajuan teknologi informasi, SDM dengan keahlian spesifik sangat diperlukan. Pada kelompok jabatan fungsional khusus diperlukan SDM peneliti dengan keahlian spesifik di bidang bioinformatika, proteomika dan metabolomika, Namun jika output akhir yang juga diharapkan adalah galur-galur harapan untuk dilepas, maka SDM yang memahami bidang Ilmu Perbenihan, Genetika dan Pemuliaan, Hama dan Penyakit, dan Fisiologi sangat diperlukan, karena tidak mungkin dipenuhi dari SDM BB Biogen yang ada saat ini. Walaupun demikian kebutuhan keahlian ilmu tersebut dapat dipenuhi melalui kerja sama penelitian dan pengembangan dengan UK/UPT terkait.

Pada kelompok jabatan fungsional umum, belum ada tenaga ahli teknologi informatika yang khusus menangani jejaring informasi dan pustakawan. Untuk memenuhi kebutuhan SDM dengan keahlian spesifik akan dipertimbangkan juga sistem outsourcing atau kontrak kerja

(20)

luar negeri secara berkala, visiting scientist, dan scientific exchange.

Untuk pengembangan SDM kebutuhan khusus seperti pustakawan, akan diperlukan kompetensi keilmuan perpustakaan, kompetensi kebahasaan, dan kompetensi penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Pengelolaan perpustakaan tidak hanya akan terbatas pada administrasi simpan pinjam pustaka, tetapi akan melingkupi perencanaan pengembangan dan evaluasi sistem. Hal ini dapat dilakukan dengan pengangkatan pegawai dengan kompetensi tersebut di atas atau melalui pelatihan-pelatihan bagi karyawan yang sudah ada.

A.7.2. Kegiatan Peningkatan Daya Guna Sarana dan Prasarana Penelitian

Kegiatan peningkatan daya guna sarana dan prasarana penelitian di lingkup BB Biogen akan tetap dijalankan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah dibuat, antara lain untuk:

1. Pengajuan pemeliharaan peralatan laboratorium, SOP: 015/OT.225/I.9/1/2010 2. Penggunaan peralatan laboratorium (eksternal), SOP: 016/OT.225/I.9/1/2010 3. Penggunaan kebun percobaan (eksternal), SOP: 017/OT.225/I.9/1/2010 4. Penggunaan rumah kaca (eksternal), SOP: 018/OT.225/I.9/1/2010 5. Penggunaan peralatan laboratorium, SOP: 019/OT.225/I.9/1/2010 6. Penggunaan rumah kaca (internal), SOP: 020/OT.225/I.9/1/2010 7. Penggunaan kebun percobaan (internal), SOP: 021/OT.225/I.9/1/2010 8. Penggunaan fasilitas ruang kultur di kelti BSJ, SOP: 022/OT.225/I.9/1/2010

Semua tahap kegiatan yang harus dilalui terkait pengajuan pemeliharaan peralatan laboratorium dari pihak pemohon (pengguna), Kasubbag Perlengkapan (PL), Tim teknis PL, Kabag TU, dan pembuat Surat Perjalanan Dinas telah disusun dengan jelas dan dilaksanakan sesuai SOP. Formulir laporan kerusakan/gangguan sarana dan prasarana tiap unit organisasi/laboratorium juga disediakan untuk

(21)

1) Perbaikan peralatan bank gen: revisi SOP dalam hal frekuensi pengecekan dan mekanisme perbaikan peralatan. 2) Perekrutan teknisi profesional dan perbaikan alokasi anggaran sesuai kebutuhan.

Pemeliharaan semua peralatan penelitian termasuk peralatan baru tetap akan dilakukan melalui kerja sama dengan pihak perusahaan distributor dalam negeri maupun luar negeri. Untuk menjaga kesinambungan dan pemanfaatan secara maksimal untuk beberapa alat, seperti Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), genetic analyzer, DNA purification, whole genome sequencer dan I-Scan; perlu dilakukan training sesuai kebutuhan, baik on site training ataupun overseas training.

Dengan adanya penambahan alat penelitian baru, yaitu high throughput- whole genome sequencer dan I-Scan, diperlukan peningkatan kapasitas peneliti untuk mendayagunakan alat secara berkelanjutan. Beberapa rencana strategi yang perlu dilaksanakan adalah: penjajagan kolaborasi dengan institusi luar negeri yang mempunyai dan berpengalaman dalam mengelola peralatan tersebut, diantaranya Seoul National Universitas dalam bidang bioinformatik dan pengelolaan alatnya (Korea Selatan), IRRI (Filipina) dan juga peluang negara lainnya. A.7.3. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian

Program di BB Biogen disusun dan dirumuskan berdasarkan permasalahan utama yang dihadapi terutama yang pelaksanaan serta akurasinya secara konvensional sulit atau tidak mungkin dilakukan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk mendukung program Badan Litbang Pertanian. Sesuai dengan tupoksi maka ruang lingkup penelitian bioteknologi dan sumber daya genetik (SDG) pertanian yang menjadi tugas BB Biogen akan mencakup berbagai komoditas yaitu tanaman, mikroba dan ternak, sedangkan ruang lingkup di bidang kebijakan akan mencakup penyusunan peraturan perundangan yang belum tersedia atau belum disempurnakan di bidang SDG dan bioteknologi seperti kebijakan keanekaragaman hayati pertanian, kebijakan pengelolaan SDG pertanian, serta kebijakan penelitian, pengembangan dan pengaturan hasil rekayasa genetik.

Melalui SK Mentan No. 78/Kpts/OT.210/1/2002 BB Biogen ditetapkan sebagai pemegang mandat nasional dalam pengelolaan plasma nutfah atau SDG. Pada tahun 2006 terbit peraturan Menteri Pertanian No. 67/Permentan/OT.140/12/2006 yang merupakan pedoman bagi

(22)

tersebut mencakup pelestarian, yang meliputi eksplorasi, koleksi, penyimpanan serta pemanfaatan termasuk di dalamnya pengeluaran dan pemasukan SDG tanaman.

Kegiatan penelitian dan pengembangan SDG pertanian meliputi: (1) Pelestarian plasma nutfah tanaman pertanian (konservasi lapang

dan in vitro); (2) Pengkayaan koleksi (eksplorasi, introduksi); (3) Pendayagunaan koleksi (karakterisasi morfologi, agronomi dan mutu gizi,

sidik jari DNA, evaluasi terhadap cekaman abiotik dan biotik); (4) Pengembangan pangkalan data plasma nutfah pertanian yang mencakup: (a) pangkalan data manajemen benih (data hasil pengujian viabilitas benih, dan penggunaan benih), (b) pengumpulan data paspor dan data karakteristik plasma nutfah tanaman pangan termasuk pembuatan barcode DNA untuk komoditas bernilai ekonomi tinggi, dan (c) Pemutakhiran (updating) data katalog plasma nutfah tanaman pangan.

Dalam rangka pencapaian pertanian industrial maka pada periode tahun 2010-2014 BB Biogen diberi tugas melaksanakan satu kegiatan penelitian prioritas yaitu “Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing melalui Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian”. Sasaran kegiatan penelitian ini adalah peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan SDG pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian.

Untuk melaksanakan kegiatan prioritas tersebut ruang lingkup kegiatan penelitian di BB Biogen akan diprioritaskan pada: (1) pemetaan, eksplorasi gen-gen penting dan sekuen genom tanaman, hewan, dan mikroba yang berguna dalam perbaikan genetik komoditas pertanian, (2) aplikasi teknik seluler, mutagenesis, molekuler dan rekayasa genetik dalam perakitan varietas atau galur-galur unggul produktivitas tinggi, umur super genjah sampai genjah, efisien dalam penggunaan pupuk, tahan cekaman biotik, dan toleran kondisi lingkungan abiotik ekstrim seperti kekeringan, salinitas, dan lahan masam, (3) pengungkapan senyawa biokimia pada plasma nutfah tanaman sebagai bahan pangan baru ataupun bahan kimia untuk keperluan industri dan farmasi, (4) pengungkapan senyawa biokimia pada serangga hama untuk pembuatan senyawa analog sintetik yang berguna dalam pengendaliannya, (5) pengungkapan mekanisme pengendalian genetik pada metabolisme mikroba yang berpotensi untuk pengendalian OPT. Output kegiatan penelitian yang dituangkan sebagai indikator kinerja utama (IKU) disajikan pada Tabel II.2.

(23)

Kegiatan Prioritas Sasaran Indikator Kinerja Utama

2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014

Kegiatan penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing, melalui penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian.

Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan sumberdaya genetik (SDG) pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan

peningkatan daya saing produk pertanian. 1. Jumlah aksesi SDG pertanian yang dikonservasi atau diremajakan. 2.250 4.650 4.650 4.650 4.650 45,73 26,12 29,77 33,51 37,85

2. Jumlah varietas atau galur harapan komoditas pertanian.

235 364 360 42 24

3. Jumlah peta genetik sifat-sifat penting komoditas pertanian.

3 3 4 4 4

4. Jumlah klon gen sifat-sifat penting komoditas pertanian.

6 6 6 6 6

5. Jumlah sidik jari DNA

plasma nutfah pertanian. - 288 288 288 288 6. Jumlah Produk

bioprospeksi SDG pertanian.

- - 1 1 1

A.7.4. Kegiatan pendokumentasian dan diseminasi hasil penelitian

Berdasarkan judul penelitian lingkup BB Biogen direncanakan tiap Rencana Penelitian Tim Peneliti (RPTP) akan menghasilkan satu Karya Tulis Ilmiah (KTI), sehingga minimal 5 KTI diharapkan terbit per tahun. KTI yang merupakan hasil penelitian di BB Biogen atau kerjasama dalam dan luar negeri diharapkan terbit di jurnal internasional. Program peningkatan kualitas KTI di BB Biogen diharapkan semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas KTI. Implikasinya adalah peningkatan reputasi BB Biogen untuk pencapaian status sebagai lembaga penelitian berkelas dunia (world class research institution).

(24)

kali/tahun).

Laporan tahunan disusun pada setiap akhir tahun kegiatan sebagai pertanggungjawaban penggunaan dana. Hal ini merupakan bagian dari upaya peningkatan akuntabilitas kegiatan dan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan di BB Biogen. Laporan tahunan juga akan dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penggunaan kebijakan penelitian dan pengembangan pertanian, khususnya bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian.

Serangkaian demplot yang dilakukan BB Biogen untuk mempromosikan produk-produk unggulan (Feromon-Exi dan Feromon-Ostri) telah mendapat respon positif dari petani dan pemangku kepentingan. Feromon-Exi telah dilisensikan kepada pihak swasta (CV NUSAGRI) untuk diproduksi masal dan dikomersialkan. Produk unggulan BB Biogen yang akan didiseminasikan pada tahun 2010 adalah Feromon-PBPK yang merupakan produk baru untuk pengendalian penggerek batang padi kuning, Feromon-Exi dan Feromon-Ostri; tahun 2011 adalah Feromon-PBPK dan Feromon-Exi; dan ahir Desember 2012 telah di tanda tangani lisensi untuk Feromon-PBPK, Feromon Ostri, Feromon Litura, dan Feromon Cylas (PT. Teksonindo Henida Jaya yang akan memegang liseni Feromon tersebut).

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BB Biogen Tahun 2012

Rencana kinerja tahunan BB Biogen pada tahun 2012 yang diukur adalah : (1) Rencana kinerja sasaran; dan (2) Rencana kinerja kegiatan.

B.1. Rencana kinerja sasaran yang ingin dicapai adalah “Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan sumber daya genetik pertanian (SDGP) untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian”, sedangkan indikator sasarannya sebagai berikut:

I. Jumlah aksesi SDGP yang dikonservasi atau diremajakan sebanyak 4.650 aksesi, terdiri dari:

(25)

3. Tersedianya 2.600 aksesi plasma nutfah ubi-ubian (ubikayu, ubijalar, dan talas) yang terkonservasi di lapang. 4. Tersedianya 210 aksesi plasma nutfah ubi-ubian (ubikayu, ubijalar, dan talas) yang terkonservasi secara in-vitro. II. Jumlah varietas atau galur harapan komoditas pertanian sebanyak 360 galur, terdiri dari:

1. Tersedianya 220 galur terpilih somaklon generasi M5.

2. Tersedianya 50 galur somaklon kedelai generasi M6 berumur genjah, produktivitas tinggi

3. Tersedianya 40 galur somaklon kedelai generasi M7 berumur genjah, produktivitas tinggi.

4. Tersedianya 5 galur kedelai transgenik generasi T1 terpilih dari varietas Tidar, Wilis atau Anjasmoro yang membawa dan

mengekspresikan gen untuk produktivitas tinggi GmNFR1a.

5. Tersedianya 5 galur kedelai putatif transgenik generasi T2 dari 3 varietas Tidar, Wilis atau Anjasmoro yang membawa gen untuk

umur genjah (AtCO).

6. Tersedianya 10 galur BC4F1-Ciherang.

7. Tersedianya 10 galur BC6F1-Situbagendit.

8. Tersedianya 4 galur tanaman kentang transgenik hasil persilangan yang tahan terhadap penyakit hawar daun (P. infestans) di Lapangan Uji Terbatas.

9. Tersedianya 16 galur tanaman gandum trangenik adaptif suhu 30oC ± 2oC.

III. Jumlah peta genetik sifat-sifat penting komoditas pertanian sebanyak 4 peta genetik, terdiri dari:

1. Tersedianya satu peta genetik sekuen kelapa sawit Dura yang sudah diolah secara bioinformatik seperti sequence assembly dan

(26)

3. Tersedianya satu peta genetik marka SNP terkait erat dengan hasil, komponen hasil, dan umur genjah pada padi produktivitas tinggi dan berumur genjah.

4. Tersedianya satu peta genetik sekuen Kakao yang sudah diolah secara bioinformatik seperti sequence assembly dan contigs.

IV. Jumlah klon gen pengendali sifat-sifat penting komoditas pertanian sebanyak 6 klon gen, terdiri dari:

1. Tersedianya 3 konstruk gen kandidat yaitu OsPPCK (untuk toleran kekeringan), Ostgw-1/OsCKX (untuk produktivitas tinggi), dan

OsWRKY47 (untuk umur genjah) pada vektor ekspresi pCambia1301.

2. Tersedianya 3 klon gen kandidat yaitu OsERA1 (untuk toleran kekeringan), OsGS3 atau OsDep1 (untuk produktivitas tinggi) dan

AtCO atau OsMADS18 (untuk umur genjah) pada tanaman padi model yang telah dikonfirmasi fungsinya. V. Jumlah sidik jari DNA plasma nutfah pertanian sebanyak 288 sidik jari DNA, terdiri dari:

1. Tersedianya profil sidik jari DNA 96 aksesi padi dengan menggunakan 30 marka SSR, 2. Tersedianya profil sidik jari DNA 192 aksesi mangga dengan menggunakan 19 primer. VI. Jumlah produk bioprospeksi sumberdaya genetik pertanian sebanyak 1 formula, terdiri dari:

1. Tersedianya satu formula feromon seks sintetik untuk ulat grayak S. litura,

2. Tersedianya satu teknik pengendalian ulat grayak dengan menggunakan perangkap berferomon.

B.2. Rencana kinerja kegiatan tahun 2012 yang diukur adalah 16 Rencana Penelitian Tim Peneliti (RPTP) yang dipayungi oleh Kegiatan Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing, melalui penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian. Kinerja kegiatan yang diukur dalam pelaksanaan RPTP adalah (1) Kinerja masukan, dan (2) Kinerja keluaran. Kinerja

(27)

Kinerja BB Biogen tahun 2012 ditetapkan dan diukur berdasarkan kegiatan utama penelitian dalam Renstra BB Biogen 2010-2014 dan rencana kinerja kegiatan utama BB Biogen tahun 2012. Kegiatan utama BB Biogen tahun 2012 adalah Kegiatan penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing melalui: Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian.

Kegiatan utama BB Biogen tahun 2012 dengan rincian sebagai berikut:

Kode DIPA Judul RPTP Penanggung Jawab Target dalam

POK

1798.009 Aksesi Sumberdaya Genetik Pertanian yang Dikonservasi dan Diremajakan. 4.650 aksesi

1798.009.001 Konservasi, dokumentasi dan bioprospeksi SDG mikroba 40 aksesi

011 Konservasi 40 aksesi mikroba pertanian, dan dokumentasi plasma nutfah

mikroba dan spesimen serangga pertanian. Ir. Yadi Suryadi, MSi. 40 aksesi

1798.009.002 Konservasi Karakterisasi & Dokumentasi Plasma Nutfah 4.610 aksesi

011 Penelitian dan pengembangan konservasi, karakterisasi dan dokumentasi

4610 plasma nutfah tanaman pertanian. Dr. Asadi 4.610 aksesi

012 Pengembangan dan penyimpanan ubi minor (Dioscorea Sp.) melalui

metode kriopreservasi. Ir. Sri Hutami, MS.

1798.011 Galur harapan komoditas pertanian 360 Galur

1798.011.001 Pembentukan galur kedelai unggul 320 Galur

011 Pembentukan 220 galur M5, 50 galur M6, 40 galur M7 Kedelai serta 5 galur

generasi T2 produktivitas tinggi dan 5 galur generasi T1 untuk karakter

umur genjah.

(28)

1798.011.002 Pembentukan Galur Padi Unggul 20 Galur

011 Pembentukan 20 galur padi BC6F1-Ciherang dan BC6F1-Situ Bagendit untuk

efisiensi pupuk N dan P 30% serta potensi hasil 6–8,5 ton/Ha. Dr. Sustiprijatno 20 Galur 013 Perbaikan ketahanan padi varietas unggul baru terhadap wereng coklat

melalui metode MABC berbasis marka gen bph3. Drs. A. Warsun MP.

014 Transformasi gen cryIAc dengan bantuan Agrobacterium untuk

pembentukan padi tahan penggerek batang. Dr. Sri Koerniati

1798.011.003 Pembentukan Tanaman Hortikultura Unggul 4 galur

011 Pembentukan 4 galur tanaman transgenik kentang tahan penyakit hawar daun (Phytopthora infestans) yang dapat mengurangi 50% aplikasi fungisida.

Dr. M. Herman 4 galur

013 Karakterisasi ketahanan galur-galur cabai mutan somaklonal (M2) hasil

kultur in vitro yang dikombinasi dengan mutagen kimia EMS. Dr. Ifa Manzila 014 Karakterisasi ketahanan putative transforman dan mutan tanaman pisang

ambon kuning terhadap penyakit layu Fusarium. Drs. Deden Sukmadjaja, MS.

1798.011.004 Perakitan galur gandum unggul 16 galur

011 Perakitan 16 transforman putatif gandum toleran terhadap suhu tinggi. Dr. Sustiprijatno 16 galur 1798.011.005 Pembentukan tanaman perkebunan unggul

011 Uji Daya Hasil lanjutan Klon Nilam Bio 6 Toleran Kekeringan dengan Kadar Minyak Tinggi.

Dr. Ragapadmi P.

1798.012 Peta Gen Sifat-sifat Penting Komoditas Pertanian 4 Peta genetik

(29)

identifikasi marka SNP kakao dan sapi.

1798.013 Klon Gen Pengendali Sifat-sifat Penting Komoditas Pertanian 6 Klon Gen

011 Kloning 2 gen kandidat toleran kekeringan, 2 gen kandidat produktivitas tinggi, dan 2 gen umur genjah serta Identifikasi gen penyandi komplek toksin A dan D (Tca dan Tcd) dari bakteri entomopatogen wereng batang coklat (Serratia marcescens).

Dr. Tri Joko Santoso 6 Klon Gen

1798.016 Sidik Jari DNA Plasma Nutfah Pertanian 288 sidik jari

011 Analisis sidik jari DNA 288 aksesi plasma nutfah pertanian (padi, dan mangga) dan hubungan kekerabatan sebagai penciri spesifik plasma nutfah.

Ir. T. Sudiaty S., MS 288 sidik jari

1798.020 Produk Bioprospeksi Sumberdaya Genetik Pertanian

1798.020.001 Bioprospeksi Sumberdaya Genetik Mikroba

011 Bioprospeksi senyawa bioaktif untuk pengendalian serangga hama

Spodoptera litura sehingga tingkat kerusakan di bawah sepuluh persen. Dr. I Made Samudra 1 formula

(30)

kinerja sebagai berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Peningkatan inovasi dan adopsi hasil bioteknologi dan pemanfaatan sumber daya genetik pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing produk pertanian.

1. Jumlah aksesi SDGP yang dikonservasi atau diremajakan 4.650 aksesi

o Jumlah aksesi mikroba pertanian potensial terkarakterisasi, terejuvenasi,

dan terpreservasi. 40 aksesi

o Jumlah aksesi plasma nutfah tanaman pangan terkarakterisasi dan

terkonservasi. 4.610 aksesi

2. Jumlah Varietas atau Galur Harapan Komoditas Pertanian 360 galur

o Jumlah galur kedelai unggul terpilih. 320 galur

o Jumlah galur padi BC6F1-Ciherang dan BC6F1-Situbagendit. 20 galur

o Jumlah galur kentang transgenik hasil persilangan yang tahan terhadap

penyakit hawar daun (P. infestans) di Lapangan Uji Terbatas. 4 galur o Jumlah galur gandum trangenik adaptif suhu 30oC±2oC. 16 galur 3. Jumlah peta genetik sifat-sifat penting komoditas pertanian 4 peta genetik o Peta genetik kelapa sawit Dura, jarak pagar IP3, padi, dan kakao. 4 peta genetik 4. Jumlah klon gen pengendali sifat-sifat penting komoditas pertanian 6 klon gen

o Jumlah kontruk gen kandidat untuk toleran kekeringan, produktivitas tinggi, dan umur genjah.

6 klon gen

5. Jumlah sidik jari DNA plasma nutfah pertanian 288 sidik jari

o Jumlah profil sidik jari DNA plasma nutfah padi dan mangga terpilih. 288 sidik jari

6. Jumlah produk bioprospeksi sumberdaya genetik pertanian 1 formula

(31)

Jumlah Anggaran Kegiatan T.A. 2012 Revisi ke-5 : Rp 29.634.614.000,00

Kepala Badan Litbang Pertanian

Kepala BB Biogen Dr. Haryono Dr. Karden Mulya NIP. 19560516 198103 1 002 NIP. 19601109 198603 1 002

(32)

dengan 31 Desember 2012 masing-masing indikator kinerja. Ada beberapa indikator kinerja sasaran dan kegiatan yang dibandingkan realisasi capaian tahun-tahun sebelumnya maupun dengan hasil penelitian lembaga lainnya.

Untuk mendorong pencapaian maksimal dari realisasi target indikator kinerja kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan maka dilakukan pemantauan secara berkala (setiap bulan) kemajuan pelaksanaan kegiatan tersebut. Secara ringkas sebagian besar indikator kinerja kegiatan utama BB Biogen tahun 2012 yang telah ditetapkan sampai 31 Desember 2012 dapat dicapai secara maksimal. Walaupun demikian ada beberapa indikator kinerja kegiatan utama yang waktu pencapaiannya mundur.

Akuntabilitas kinerja BB Biogen pada tahun 2012 yang disajikan adalah (A) Evaluasi Kinerja BB Biogen Tahun 2012, (B) Analisis Akuntabilitas Kinerja BB Biogen Tahun 2012, dan (C) Analisis Akuntabilitas Keuangan BB Biogen Tahun 2012.

A. Evaluasi Kinerja BB Biogen Tahun 2012

Pada evaluasi kinerja BB Biogen tahun 2012 dilakukan terhadap (1) Perkembangan Pencapaian Kinerja Kegiatan dan Sasaran BB Biogen tahun 2012, (2) Pencapaian indikator kinerja kegiatan BB Biogen tahun 2012, dan (3) Pencapaian indikator kinerja utama (IKU) BB Biogen tahun 2012.

A.1. Perkembangan Pencapaian Kinerja Kegiatan dan Sasaran BB Biogen tahun 2012

Perkembangan pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran BB Biogen Tahun 2012 dapat ditelusuri berdasarkan hasil pemantauan perkembangan pelaksanaan kegiatan setiap bulan yang disajikan per-triwulan pada Tabel III.1.

(33)

No. Sasaran Indkator Kinerja tahun

Trw-1 Trw-2 Trw-3 Trw-4 Peningkatan inovasi dan adopsi

hasil bioteknologi dan pengelolaan sumberdaya genetik pertanian (SDGP) untuk mendukung ketahanan pangan dan

peningkatan daya saing produk pertanian

1 Jumlah aksesi SDGP yang

dikonservasi atau diremajakan. aksesi 4,650

a. Plasma Nutfah Mikroba 40 aksesi

1. Konservasi 40 Aksesi Mikroba Pertanian, dan Dokumentasi Plasma Nutfah Mikroba dan Spesimen

Serangga Pertanian (Ir. Yadi Suryadi, MSc)

- Jumlah isolat potensial (biokontrol terdiri dari 5 aksesi entomopatogen, 10 aksesi jamur patogen, 12 aksesi bakteri, dan 6 aksesi virus, 7 aksesi konsorsium bakteri) terkarakterisasi dalam hal produksi AIA, enzim kitinolitik/profil protein, analisis molekuler dengan primer 16s ribosomal DNA, dan kemampuannya menekan patogen serta meningkatkan pertumbuhan tanaman pada level rumah kaca maupun lapang.

40 aksesi 12,5 46,5 90 100

- Jumlah nomor koleksi mikroba pertanian (10 aksesi

bakteri entomopatogen, 10 aksesi, 10 aksesi jamur, 10 aksesi virus dan 10 aksesi nematoda) yang direjuvenasi dan dipreservasi kembali.

40 aksesi 12,5 46,5 90 100

- Jumlah database mikroba pertanian (termasuk

katalog) yang memuat 650 nomor aksesi. database 1 0 20 85 100

- Jumlah prototipe database serangga pertanian

(34)

- Terjaganya/terawatnya 600 aksesi mikroba

pertanian. aksesi 600 12,5 46,5 90 100

b. Plasma Nutfah Tanaman Pertanian 4.610

aksesi

2. Penelitian dan Pengembangan Konservasi, Karakterisasi dan Dokumentasi 4610 Plasma Nutfah Tanaman Pertanian (Dr. Asadi)

- Jumlah unit viabilitas dan kesehatan benih plasma nutfah padi, jagung, sorgum, gandum, dan kacang-kacangan, yang termonitor dengan baik.

1 unit viabilitas

45 65 75 100

- Jumlah aksesi rejuvenan plasma nutfah tanaman

pangan (padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang-kacangan minor, dan padi liar), berikut data karakter morfologi, agronomi, serta data karakter toleransi terhadap kekeringan, salinitas, ketahanan terhadap hama/penyakit utama, dan mutu gizi pada plasma nutfah padi, jagung dan kedelai.

1,800

aksesi 11,5 54 84,5 100

- Jumlah aksesi ubi-ubian (ubikayu, ubijalar, dan ubi

potensial) yang dapat dikonservasi di lapang. aksesi 2,600 11,5 54 84,5 100

- Jumlah aksesi ubi kayu, ubi jalar dan talas yang

dapat dikonservasi secara in vitro. aksesi 210 30 51 77 100

- Database plasma nutfah tanaman pangan hasil

updating karakter morfologi, agronomi dan

ketahanan terhadap cekaman kekeringan, salinitas dan karakter mutu gizi sekitar 500 aksesi plasma nutfah tanaman pangan.

1

database 27 49 66 100

3. Pengembangan dan Penyimpanan Ubi Minor (Dioscorea sp) Melalui

Metode Kriopreservasi. (Ir. Sri Hutami, MS)

- Jumlah metode perbanyakan tiga spesies Dioscorea (masing-masing 1 aksesi) melalui pembelahan umbi.

(35)

- Jumlah metode perbanyakan 3 spesies Dioscorea

(masing-masing 1 aksesi) melalui in vitro. 1 metode 9,67 21,33 51,33 100

- Jumlah data analisis kandungan nutrisi tiga spesies

Dioscorea (masing-masing 1 aksesi) sebagai tanaman pangan fungsional.

1 data

analisis 0 32 75 100

- Jumlah metode studi awal penyimpanan tiga

spesies Dioscorea (masing-masing 1 aksesi) melalui kriopreservasi.

1 metode 0 0 12 100

Rata-rata realisasi pelaksanaan fisik Sasaran-1 15,94 40,92 74,52 100

2 Jumlah Varietas atau Galur

Harapan Komoditas Pertanian galur 360

Jumlah Tanaman Perkebunan Unggul 2.200

tunas

a. Jumlah galur kedelai unggul. 320 galur

4. Pembentukan 220 Galur M5, 50

Galur M6, 40 Galur M7 Kedelai serta 5

Galur Generasi T1 Produktivitas

Tinggi dan 5 Galur T2 untuk Karakter

Umur Genjah. (Dr. Ika Mariska)

- Jumlah data agronomi pada 220 galur M5 terpilih. 220 galur 30 95 100 100

- Jumlah data produksi 50 galur somaklon kedelai

M6 berumur lebih genjah dibanding tanaman varietas cek, produktivitas lebih tinggi dibanding varietas pembanding.

50 galur 30 95 100 100

- Jumlah galur somaklon M7 berumur lebih genjah

dan berdaya hasil tinggi. 40 galur 0 10 53 100

- Jumlah galur kedelai transgenik generasi T1 terpilih

varietas Tidar, Wilis atau Anjasmoro yang membawa gen GmNFR1a dengan penampilan tanaman yang lebih baik sehingga produktivitas dapat lebih tinggi.

(36)

- Jumlah galur kedelai putatif transgenik generasi T2

dari 3 varietas Tidar, Wilis atau Anjasmoro yang membawa gen untuk umur genjah (AtCO) dengan parameter fenotipik berupa umur berbunga menjadi lebih cepat sehingga tanaman kedelai berumur lebih genjah.

5 galur 13 44 45 100

b. Jumlah galur padi unggul 20 galur

5. Pembentukan 20 Galur BC6F1

Ciherang dan BC6F1- Situbagendit

untuk Efisiensi Pupuk N dan P 30% serta Potensi Hasil 6-8,5 Ton/ha. (Dr. Sustiprijatno)

- Jumlah galur hasil silang balik ke enam generasi pertama, BC6F1 dengan background Ciherang

(BC6F1-Ciherang) dari tanaman BC5F1 yang positif

mengandung gen CsNitr1-L dan Pup1 dan BC6F1

dengan background Situ Bagendit (BC6F1-Situ

Bagendit) dari tanaman BC5F1 yang positif

mengandung gen CsNitr1-L dan Pup1.

20 galur 8 41,5 57,5 100

- Jumlah set informasi molekuler BC4F1-Ciherang,

BC4F1-Situ Bagendit, BC5F1-Ciherang, dan BC5F1

-Situ Bagendit.

1 set

informasi 0,5 50 50 100

- Jumlah set informasi fenotipik galur BC3F4

-Ciherang (efisien N) dan galur BC4F2- Situ Bagendit

(efisien N dan toleran defisien P).

1 set

informasi 2 38 42,5 100

6. Perbaikan Ketahanan Padi Varietas Unggul Baru terhadap Wereng Coklat Melalui Metode MABC Berbasis Marka Gen bph3. (Drs. A. Warsun, MP)

- Jumlah populasi (kelompok) wereng coklat yang

mempunyai virulensi tinggi. koleksi 1 data 56,22 100 100 100

- Jumlah calon tetua persilangan yang teridentifikasi

ketahanannya terhadap wereng coklat. 2 pasang 33,33 100 100 100

- Jumlah primer-primer mikrosatelit yang polimorfis

dari calon-calon tetua persilangan. 50 persen primer 0 60 100 100

- Jumlah butir benih keturunan pertama (F1) dari

(37)

7. Transformasi Gen cryIAc dengan Bantuan Agrobacterium untuk Pembentukan Padi Tahan Penggerek Batang. (Dr. Sri Koerniati)

- Jumlah lini transgenik padi Inpari13 generasi T0. 200 lini

transgenik T0

23 58 80 94

- Jumlah data molekuler 200 lini transgenik padi

Inpari13 generasi T0.

200 data

molekuler 0 4 19 94

c. Jumlah galur tanaman hortikultura unggul 29 galur

c.1. Jumlah galur kentang unggul 4 galur

8. Pembentukan Empat Galur Tanaman Transgenik Kentang Tahan Penyakit Hawar Daun (Phytophthora

infestans) Yang Dapat Mengurangi 50% Aplikasi Fungisida. (Dr. M. Herman)

- Jumlah galur tanaman kentang transgenik hasil persilangan dan hasil transformasi yang tahan terhadap terhadap penyakit hawar daun (P. infestans) hasil lanjutan LUT Banjarnegara, Jawa Tengah.

4 galur 28,5 46,5 55,5 100

- Data stabilitas gen dari 12 galur terseleksi tanaman

kentang transgenik yang tahan terhadap penyakit hawar daun (P. infestans).

1 data 28,5 46,5 55,5 100

- Data dampak terhadap organisme non-target

(secondary effect) khususnya mikroba tanah seperti pelarut P dan penambat N2, serta penyakit

lainnya seperti early blight dan bakteri layu, dari 12 galur terseleksi tanaman kentang transgenik yang tahan terhadap penyakit hawar daun (P.

infestans).

1 data 28,5 46,5 55,5 100

- Data karakter hortikultura di lapang dari 12 galur

terseleksi tanaman kentang transgenik yang tahan terhadap penyakit hawar daun (P. infestans).

(38)

c.2. Jumlah galur cabai unggul 10 galur 9. Karakterisasi Ketahanan Galur-Galur

Cabai Mutan Somaklonal (M2) Hasil

kultur In Vitro Yang Dikombinasi dengan Mutagen Kimia EMS. (Dr. Ifa Manzila)

- Maksimal 10 galur cabai mutan (M2) terseleksi dari

uji ketahanan terhadap ChiVMV 10 galur 10 30 80 100

- Jumlah set data ciri-ciri ketahanan tanaman

terhadap ChiVMV dengan tingkat virulensi yang berbeda

1 set data 10 30 80 100

- Jumlah set data ketahanan (minimal 10 galur cabai

mutan M2) terseleksi terhadap ChiVMV (hubungan

sifat dan ketahanan tanaman)

1 set data 10 30 80 100

c.3. Jumlah galur pisang unggul 15 galur

10. Karakterisasi Ketahanan Putatif Transforman dan Mutan Tanaman Pisang Ambon Kuning Terhadap Penyakit Layu Fusarium. (Drs. Deden Sukmadjaja, MS)

- Jumlah metode seleksi in vitro putatif transforman pisang T0 untuk ketahanan terhadap layu

Fusarium.

1 metode 59 100 100 100

- Jumlah tanaman putatif transforman (T0) yang

tahan terhadap penyakit layu Fusarium di FUT dan 1 set data ketahanannya.

5 tanaman putatif

0 9 52 100

- Jumlah tanaman putatif mutan (M1) yang tahan

terhadap penyakit layu Fusarium di lahan endemik dan 1 set data ketahanannya.

10 tanaman putatif

35 66 89 100

d. Jumlah galur gandum unggul 526 galur

11. Perakitan 16 Transforman Putatif Gandum Toleran Terhadap Suhu Tinggi. (Dr. Sustiprijatno)

- Jumlah event planlet tahan higromisin. 500 event 3 34 72 100

- Jumlah galur gandum generasi T0 mengandung

gen tuf. 16 galur 3 34 72 85

- Jumlah galur gandum generasi T1 gen OsDREB

toleran kekeringan.

(39)

e. Jumlah tanaman perkebunan unggul 2.200

tunas

12. Uji Daya Hasil Lanjutan Klon Nilam Bio 6 Toleran Kekeringan Dengan Kandungan Minyak Tinggi. (Dr. Ragapadmi P.)

- 1200 tunas in vitro nilam Klon Bio 6 (MV4) di

Laboratorium. 1.200 tunas 85 100 100 100

- 1000 tunas in vitro nilam Klon Bio 6 (MV4) di

rumah kaca. 1.000 tunas 90 100 100 100

- Satu data produksi, kadar minyak dan patchouli

alkohol dari pertanaman nilam (MV4) di 2 lokasi pengujian pada umur panen 6 dan 9 bulan.

1 set data 22 47 61 100

Rata-rata realisasi pelaksanaan fisik Sasaran-2 21,64 49,32 67,91 96,97

3 Jumlah peta genetik sifat-sifat

penting komoditas pertanian genetik 5 peta

13. Pembentukan 4 Peta Genetik Sawit, Jarak Pagar, Padi dan Kedelai dan Identifikasi Marka SNP Kakao dan Sapi. (Dr. I Made Tasma)

- Jumlah draf awal sekuen rujukan (draf awal peta

genetik) genom sawit Dura. 1 draf 8 41 74 100

- Jumlah draf awal sekuen rujukan (draf awal peta

genetik) genom jarak pagar IP3. 1 draf 8 41 74 100

- Jumlah peta genetik marka SNP kakao. 1 peta

genetik

15 55 80 100

- Jumlah peta genetik marka SNP terkait hasil dan

umur panen pada padi. genetik 1 peta 7 27 50 100

- Jumlah koleksi marka SNP untuk pembentukan

database marka SNP dan data fenotip 400 genotipe kedelai di lapang.

1 koleksi 7 19 50 86

- Data resekuen genom total 4 genotipe sapi lokal

Indonesia. 0 4 15 75

(40)

4 Jumlah klon gen pengendali

sifat-sifat penting komoditas pertanian 8 klon gen

14. Kloning Dua Gen Kandidat Toleran Kekeringan, Dua Gen Kandidat Produktivitas Tinggi, dan Dua Gen Kandidat Umur Genjah serta Identifikasi Gen Penyandi Kompleks Toksin A dan D (Tca dan Tcd) dari Bakteri Entomopatogen Wereng Batang Coklat (Serratia marcescens). (Dr. Tri Joko Santoso)

- Jumlah mutan padi IR64 penanda aktivasi untuk identifikasi dan isolasi gen-gen kandidat baru untuk toleran kekeringan, produktivitas tinggi dan/atau umur genjah.

20 mutan

padi 23,5 47,5 83 100

- Jumlah konstruk gen kandidat yaitu OsPPCK (untuk

toleran kekeringan), Ostgw-1/OsCKX (untuk produktivitas tinggi), dan OsWRKY47 (untuk umur genjah) pada vektor ekspresi pCambia1301.

3 klon

gen 12 30 66 100

- Jumlah kandidat gen yaitu OsERA1 (untuk toleran

kekeringan), OsGS3 atau OsDep1 (untuk produktivitas tinggi) dan AtCO atau OsMADS18 (untuk umur genjah) pada tanaman padi model yang telah dikonfirmasi fungsinya.

3 klon

gen 12,5 49,5 77,75 100

- Jumlah klon gen yaitu gen Tca dan Tcd dari S.

marcescens strain wbc koloni Sukamandi. 2 klon gen 15 47,5 75,3 100

Rata-rata realisasi pelaksanaan fisik Sasaran-4 15,75 43,63 75,51 100

5 Jumlah sidik jari DNA plasma

nutfah pertanian 288 sidik jari

15. Analisis Sidik Jari DNA 288 Aksesi Plasma Nutfah Pertanian (Padi dan Mangga) dan Hubungan

Kekerabatan Sebagai Penciri Spesifik Plasma Nutfah. (Ir. T. Sudiati Silitonga, MS.)

- Jumlah profil sidik jari DNA 96 varietas/aksesi plasma nutfah padi dan 192 aksesi mangga terpilih yang belum teruji sebelumnya dengan

menggunakan marka SSR sekaligus sebagai bahan analisis untuk seleksi ulang set marka yang dikembangkan.

288 sidik

jari 12,5 57,5 82,5 100

- Jumlah database profil sidik jari DNA dalam bentuk

barcode padi dan mangga yang dianalisis bardasarkan set marka hasil pengembangan.

1

Gambar

Tabel II.1.  Hasil Analisis  Critical Mass  Peneliti BB Biogen tahun 2014.
Gambar III.1.a.  Contoh rejuvenasi 10 isolat Xoo (bakteri hawar daun) dari berbagai lokasi dan uji virulensi terhadap varietas diferensial  IRRI berlatar belakang isogenik lini di rumah kaca
Gambar III.1.b.  Contoh kegiatan rejuvenasi dan karakterisasi plasma nutfah kedelai di Kebun Percobaan Citayam 2012
Gambar III.1.c2.  Metode perbanyakan 3 spesies  Dioscorea  melalui  in vitro  (dari kiri ke kanan biakan Gembili, Gadung dan  Ubi kelapa)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Parasamya Purnakarya Nugraha adalah tanda kehormatan sebagai penghargaan yang berbentuk trofi berupa ular-ular dan patra yang diberikan kepada lembaga

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4 diketahui bahwa variabel rasio total aktiva lancar terhadap total aktiva (X 1 ) memiliki koefi sien regresi sebesar 0,04 dengan nilai p

Perubahan bentuk daun ini diperkirakan hanya akibat kerusakan fisiologis, karena dua minggu kemudian (umur 6 MST) daun baru yang muneul telah pulih dan kembali ke bentuk yang

Citra digital dipotong untuk memberi batasan yang jelas pada citra yang akan diolah sesuai dengan lokasi tekstur ciri yang akan diambil sesuai dengan yang dapat

Pada hari pertama PKL, Penulis mendatangi Koperasi Pegawai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, kemudian penulis disambut oleh Ibu Kus selaku

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

1.4.1 Pedoman Umum Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana berisikan prinsip, persyaratan dan proses uji sertifikasi kompetensi yang mencakup mengajukan

Langkah – langkah berikut ini adalah cara pemeliharaan dan perawatan yang berlaku pada vertical blind : (1) Bersihkan dari debu atau kotoran yang menempel setiap