FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN MENYEWA RUMAH SUSUN RUSUNAWA
PURUS DI KOTA PADANG
e -JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan STRATA 1 (S1)
MUHAMAD IDRIS
NPM.10090191
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI PADANG SUMATERA BARAT
PADANG
2015
FACTORS INFLUENCING DECISION OF CONSUMER RENT HOUSE TO COMPILE
RUSUNAWA PURUS IN PADANG CITY Abstrac
Muhamad Idris 1 Yulihardi 2 Nora Susanti 3 1)Student Education Of Economics of STKIP PGRI
West Sumatra 2,3)Lecturer Education Of Economics of
STKIP PGRI West Sumatra
aidhy90@rocketmail.com
This research aim to know Factors influencing to decision of consumer rent at home compile Rusunawa Purus in Padang City. Population entire citizen who live in mansions of Rusunawa with amount 196 KK. Sampel the taken a number of 127 KK. Intake of sampel use technique of startified sampling random. In this research of researcher study factors influencing decision of consumer rent at home compile Rusunawa Purus in Padang City. Appliance data collecting which is used in this research is enquette. Data which is corps analysed with method analyse factor by using SPSS softwere.
Result of research that there are two ( 2) factor having an effect on to decision of consumer rent at home compile Rusunawa. Both [of] the factor is: ( 1) cultural factor and ( 2) personality factor.. Both [of] this factor have big influence to decision of consumer rent at home compile Rusunawa Purus in Padang City. This Matter of shown with variant coefficient equal to 67,03%. In this case told factors bearti in a tight place learn economic subject equal to 67,03%, while the rest 32,97% representing other factors which do not be laid open in this research
Pursuant to result of research above there are level of influence of existing factors shall earn to race all related side for the mengoptimalisasikan of benefit and existence from various existing factor.
Keyword: Factor, Decision of Consumer
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MENYEWA
RUMAH SUSUN RUSUNAWA PURUS DI KOTA PADANG
Abstrak
Muhamad Idris 1 Yulihardi 2 Nora Susanti3 1)Mahasiswa Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2,3)Dosen Pendidikan Ekonomi STKIP
PGRI Sumatera Barat
aidhy90@rocketmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan konsumen menyewa di rumah susun Rusunawa Purus di Kota Padang. Populasi adalah seluruh warga yang tinggal di rumah susun Rusunawa dengan jumlah 196 KK. Sampel yang diambil sejumlah 127 KK. Pengambilan sampel menggunakan teknik startified random sampling. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menyewa di rumah susun Rusunawa Purus di Kota Padang. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Data yang dikumpulan dianalisis dengan metode analisis faktor dengan menggunakan softwere SPSS.
Hasil penelitian bahwa terdapat dua (2) faktor yang berpengaruh terhadap keputusan konsumen menyewa di rumah susun Rusunawa. Kedua faktor tersebut adalah: (1) faktor budaya dan (2) faktor kepribadian.. Kedua faktor ini memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan konsumen menyewa di rumah susun Rusunawa Purus di Kota Padang. Hal ini ditujunjukkan dengan koefisien varian sebesar 67,03%. Dalam hal ini bearti faktor-faktor yang dikemukakan dalam kesulitan belajar mata pelajaran ekonomi sebesar 67,03%, sedangkan sisanya 32,97% merupakan faktor-faktor lain yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian di atas terdapat besarnya pengaruh dari faktor-faktor yang ada hendaknya dapat memacu semua pihak yang terkait untuk mengoptimalisasikan keberadaan dan manfaat dari berbagai faktor yang ada.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Perkembangan penduduk yang tidak merata yang dibarengi dengan perubahan pola pikir konsumen yang dinamis mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk. Keberadaaan konsumen memberikan pengaruh terhadap tujuan akhir pencapaian perusahaan, yaitu memperoleh kentungan atau laba melalui pembelian produk disertai dengan kepuasan konsumen yang akan berakhir dengan terjadinya pembelian secara terus-menerus. Karena hal inilah yang menyebabkan perusahaan harus memahami faktor penyebab terjadinya keputusan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk agar konsumen membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan.
Pertimbangan inilah penting bagi pihak perusahaan untuk mengetahui dan memahami perilaku pembelian konsumen, sehingga perusahaan mampu mengembangkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen. Bauran pemasaran bukanlah sebuah teori ilmiah, tetapi sebuah konseptual yang didalamnya mengenai bagaimana keputusan utama manajer membuat penawaran mereka sesuai dengan kebutuhan konsumen (Goi, 2009: 2). Hal ini membuktikan unsur-unsur dari bauran pemasaran dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk. Atas dasar ini, maka memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen wajib dilakukan oleh suatu perusahaan agar dengan mudah perusahaan dapat memenangkan persaingan pasar. Kotler (2002:29) “penentuan kebutuhan, keinginan, minat pasar sasaran serta memberikan kepuasan konsumen dengan efektif dan efisien adalah tugas utama organisasi agar tetap memelihara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen”..
Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan di rumah susun Rusunawa Purus kota Padang, banyaknya warga yang tinggal di rumah susun Rusunawa selalu tetap dari tahun 2011-2014, yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Perkembangan Penyewaan Rumah Susun Rusunawa di Kota Padang Tahun 2011-2014
Sumber: UPT Rumah Susun Rusunawa
Persentase peminat rumah susun Rusunawa yang tetap, namun pemimat rumh susun Rusunawa masih banyak yang mencari informasi langsung ke UPT. Rusunawa, yang dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL. 3 Masyarakat yang Mencari Informasi Penyewaan di UPT. Rusunawa
No Tahun Jumlah Persentase (%) 1 2011 100
2 2012 137 37.2%
3 2013 169 53.8%
4 2014 200 64.5%
Sumber: UPT. Rusunawa 2014
Banyaknya peminat rumah susun Rusunawa dipengaruhi oleh faktor perilaku konsumen. Penulis ingin menetahui lebih mendalam perilaku konsumen untuk menyewa rumah susn Rusunawa Purus di Kota Padang
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor faktor-faktor-faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan menyewa di rumah susun Rusunawa
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menyewa di rumah susun Rusunawa Purus di Kota Padang.
Penelitian ini mempunyai kegunaan secara implikatif sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, dapat memberi pengetahuan tentang pemasaran khususnya yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menyewa di rumah susun Rusunawa. 2. Bagi UPT. Rusunawa, dengan hasil penelitian ini
dapat menjadi masukan dan pertimbangan dalam meningkatkan kepuasan konsumen.
3. Sebagai bahan acuan untuk peneliti selanjutnya terutama yang berminat untuk meneliti kepuasan konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dimasa yang akan datang. KAJIAN TEORI
Keputusan Konsumen
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian (Kotler. 2008:226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa yang ditawarkan. Untuk memahami bagaimana No Tahun Jumlah (unit) Penyewa Jumlah Persentase (%)
1 2011 192 192
2 2012 192 187 37.4%
3 2013 192 187 100%
konsumen sesungguhnya mengambil keputusan pembelian, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat dan melakukan input ke dalam keputusan pembelian (Kotler. 2008:249).
Menurut Keputusan Mentri Perdagangan dan Koperasi no: 34/KP/II/80 tentang perizinan sewa beli adalah penggabungan dua jenis pengbungan dua jenis perjanjian yaitu perjanjian jual beli dan perjanjian sewa menyewa. Dimana pembayaran dilakukan secara angsuran. Apabila debitur tidak bisa menyelesaikan angsuran maka kreditur boleh menarik lagi objek perjanjian. Namun bila debitur mampu menyelesaikan angsuran hingga angsuran terakhir, maka objek perjanjian yang semula objek sewa menyewa berubah menjadi objek jual beli. Sehingga hak milik beralih pada saat pembayaran terakhir.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
1. Faktor Kebudayaan
Kebudayaan adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara menyeluruh dan tersebar kepada anggota-anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol. Kebudayaan terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang menyediakan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi anggota-anggotanya. Faktor kebudayaan merupakan karakter yang penting dari suatu sosial yang membedakannya dari kelompok kultur lainnya (Lamb, 2001:202).
2. Faktor Sosial
Faktor sosial merupakan sekelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan komunitas yang secara terus-menerus bersosialisasi di antara mereka sendiri baik secara formal dan informal (Lamb,2001:210). Menurut Purimahua (2005: 546).
3. Faktor Kepribadian
Faktor pribadi merupakan suatu cara mengumpulkan dan mengelompokkan kekonsistenan reaksi seorang individu terhadap situasi yang sedang terjadi (Lamb,2001:221). Menurut Purimahua (2005:546).
4. Faktor Psikologis
Menurut Kotler (2008:249), faktor psikologis adalah dorongan dari diri seseorang yang mempengaruhi pemilihan sesuatu berdasarkan atas keluwesan terhadap produk yang digunakan, keinginan yang lebih besar dan kemudahan penggunaan produk tersebut dibandingkan dengan yang lain. Faktor psikologis merupakan cara yang digunakan untuk mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan pendapat dan mengambil tindakan (Lamb,2001:224).
Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini digolongkan pada penelitian deskriptif asosiatif karena menerangkan suatu gejala dan peristiwa dari kejadian yang telah terjadi, serta menentukan ada tidaknya pengaruh sutau variabel terhadap variabel lainya atau variabel bebas terhadap variabel terikat.
Penelitian dilaksanakan di Rumah Susun Rusunawa yang beralamat di jalan Purus IV No. 47, Kecamatan Padang Barat, kota Padang. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mai 2015.
Dalam penelitian ini, populasi yang diteliti adalah warga yang telah menempati rumah susun RUSUNAWA adalah sebanyak 187 keluarga.
Adapun cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sample. Dengan menggunakan rumus diatas dapat
ditentukan jumlah sample dalam penelitian sebagai
berikut : 𝑛 = 𝑁 1+𝑁𝑒2, 𝑛 = 187 1+`187 . 0,05 2, 𝑛 = 187 1,475, 𝑛 = 127,246
dibulatkan menjadi 127 orang Metode Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini juga menggunakan model analisis faktor. Analisis faktor adalah metode untuk menganalisis sejumlah observasi dipandang dari segi interkorelasinya, untuk menetapkan apakah variasi-variasi yang nampak pada observasi itu mungkin berdasar atas sejumlah kategori dasar yang jumlahnya lebih sedikit daripada yang nampak dalam observasi. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi data atau meringkas dari variabel yang banyak diubah menjadi variabel yang jumlahnya sedikit.
Dalam penelitian ini analisis faktor yang digunakan adalah analisis faktor eksploratori, untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan kosumen menyewa rumah susun Rusunawa Purus di Kota Padang, dengan rumus sebagai berikut :
X1 = Ai1F1+Ai1F2………..AikFk+U1 Keterangan : X1 = item/variabel F1-k = faktor-faktor Keputusan Konsumen Menyewa (Y) Faktor Budaya Faktor Psikologi Faktor Pribadi Faktor Sosial
A1-k = konstanta faktor U1 = faktor-faktor unik
Dalam penelitian ini tahap analisis faktor yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengujian matrik korelasi
Matrik korelasi ini berguna untuk melihat apakah variabel-variabel yang akan difaktorkan tersebut memiliki korelasi atau hubungan yang erat diantara sesamanya. Keeratan tersebut diketahui dengan melihat nilai Keiser Mayer
Olkin Measure of Sampling Adequency atau
(MSA). Jika nilai KMO berada diatas 0,5 maka kumpulan variabel tersebut dapat diproses lebih lanjut.
2. Memilih Indikator
Pada tahap ini adalah memilih indikator yang layak dimasukkan kedalam analisis faktor. Oleh karena analisis faktor berupaya mengelompokkan sejumlah variabel maka seharusnya asa korelasi yang cukup diantara variabel sehingga akan terjadi pengelompokkan. Jika sebuah variabel/lebih berkorelasi lemah dengan variabel lainnya maka variabel tersebut dikeluarkan dari analisis faktor. Hubungan antara variabel dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel Anti Image Matrices, yaitu Anti Image
Correlation. Apabila nilai MSA yang diperoleh
> 0,5 maka terdapat hubungan yang erat antara variabel, maka kumpulan variabel tersebut dapat diproses lebih lanjut.
3. Melakukan Ekstraksi Indikator
Setelah sejumlah indikator terpilih, maka dilakukan ekstraksi variabel hingga menjadi satu/ beberapa faktor. Metode pencarian faktor yang populer adalah principal component dan
maximun likelihood. Dan dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode pencarian faktor
principal component.
4. Proses Rotasi Faktor
Proses rotasi adalah untuk meyakinkan apakah faktor yang terbentuk sudah berada dengan faktor lain secara signifikan yaitu dengan melihat nilai faktor loading tertinggi dan lebih besar dari 0,5 (pada rotated component matrix) dari indikator-indikator yang valid tersebut terhadap masing-masing faktor yang sudah terbentuk.
5. Memberi Nama Faktor yang Sudah Terbentuk Langkah terakhir dari analisis faktor adalah pemberian nama faktor-faktor yang mewakili indikator yang ada didalamnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis faktor melalui software SPSS. Analisis ini dilakukan untuk mengungkap faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan kosumen menyewa rumah susun Rusunawa Purus di Kota Padang. Analisis dilakukan dengan menganalisis jawaban para responden terhadap angket yang telah diujicobakan.
Dari hasil analisis faktor, dapat diketahui bahwa terdapat korelasi antaritem faktor-faktor kesulitan belajar, hal tersebut dapat dilihat dari:
1. Matrik korelasi
Untuk mengetahui persyaratan utama dalam analisis faktor dapat dilihat dari nilai
Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) lebih besar dari 0,5, dengan nilai
signifikan pada uji Barlett’s harus lebih kecil dari tingkat signifikan yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis data maka diketahui nilai
Kaiser-Mayer-Olkin (KMO-MSA) dan Barlett’s skor
rata-rata test of shpericity dari penelitian ini adalah sebesar 0.721 yang bearti lebih besar dari 0,5. Hasil uji Barlett’s skor rata-rata test of shpericity adalah sebesar 1.902E3 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Ini membuktikan adanya korelasi diantara variabel atau hubungan yang erat diantara sesamanya, hal ini dapat dilihat dari nilai
Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequency lebih
besar dari 0,5. Jika nilai signifikan dibandingkan dengan alpha (0,001) maka terbukti bahwa nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,000<0,001). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antara indikator yang dianalisis terjadi korelasi yang signifikan.
2. Memilih Indikator
Untuk keperluan ini akan digunakan hasil analisis data pada nilai anti image correlation dimana, apabila indikator memiliki nilai anti image
correlation di atas 0,5 maka indikator tersebut
dapat dimasukkan dalam analisis faktor dan sebaliknya jika nilai anti image correlation di bawah 0,5 maka indikator tersebut tidak layak dimasukkan dalam analisis faktor. Adapun hasil olahan data untuk memilih indikator yang aka di masukkan ke dalam analisis faktor dapat dilakukan dalam dua tahap adalah sebagai berikut:
Nilai Korelasi Indikator pada Analisis Faktor Pada Tahap Kedua
No Indikator Nilai Anti Image Correlation Keteranga n 1 IND 1 0,835 Dimasukan 2 IND 2 0,819 Dimasukan 3 IND 3 0,875 Dimasukan 4 IND 4 0,829 Dimasukan 5 IND 5 0,803 Dimasukan 6 IND 6 0,863 Dimasukan 7 IND 7 0,794 Dimasukan 8 IND 8 0,753 Dimasukan 9 IND 9 0,792 Dimasukan
10 IND 10 0,784 Dimasukan 11 IND 11 0,604 Dimasukan 12 IND 12 0,666 Dimasukan 13 IND 13 0,524 Dimasukan 14 IND 14 0,588 Dimasukan 15 IND 16 0,629 Dimasukan 16 IND 17 0,561 Dimasukan 17 IND 18 0,755 Dimasukan 18 IND 19 0,619 Dimasukan 19 IND 21 0,657 Dimasukan 20 IND 22 0,686 Dimasukan 21 IND 23 0,612 Dimasukan 22 IND 24 0,618 Dimasukan 23 IND 25 0,741 Dimasukan 24 IND 26 0,764 Dimasukan 25 IND 27 0,692 Dimasukan 26 IND 28 0,577 Dimasukan 27 IND 29 0,635 Dimasukan 28 IND 30 0,649 Dimasukan 29 IND 31 0,638 Dimasukan 30 IND 32 0,732 Dimasukan 31 IND 33 0,753 Dimasukan 32 IND 36 0,809 Dimasukan 33 IND 37 0,583 Dimasukan 34 IND 38 0,622 Dimasukan 35 IND 39 0,696 Dimasukan 36 IND 40 0,666 Dimasukan 37 IND 42 0.620 Dimasukan 38 IND 43 0,584 Dimasukan 39 IND 45 0,608 Dimasukan 40 IND 46 0,649 Dimasukan
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
3. Melakukan Ekstraksi Indikator
Dari hasil analisis data untuk ekstraksi indikator diketahui dari 24 indikator yang dimasukkan dalam analisis faktor maka dapat membentuk 7 faktor. Penentuan jumlah faktor ini didasarkan pada nilai eigenvalues di atas 1 sedangkan eigenvalues di bawah 1 tidak dapat digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang terbentuk. Secara rinci nilai eigenvalues, persentase
variance, dan komulatif persentase variance dapat
dilihat pada berikut ini:
Penentuan Jumlah Faktor Componen
t
Initial Eigenvalues
Total Variance % of Cumulative % 1 5.832 14.579 14.579 2 4.882 12.204 26.784 3 2.640 6.601 33.384 4 1.810 4.524 37.908 5 1.603 4.008 41.916 6 1.531 3.827 45.743 7 1.418 3.545 49.288 8 1.337 3.343 52.632 9 1.286 3.216 55.848 10 1.208 3.019 58.867 11 1.130 2.826 61.693 12 1.104 2.761 64.454 13 1.031 2.577 67.031
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
4. Proses Rotasi Faktor
Proses rotasi faktor ini akan diketahui masing-masing indikator yang bergabung kedalam faktor-faktor tertentu. Hasil analisis proses rotasi faktor-faktor terhadap 40 indikator yang dimasukan dalam analisis faktor yang terbagi kedalam 12 faktor yang terbentuk. Adapun indikator yang terbagi dalam masing-masing faktor adalah sebagai berikut:
1) Faktor 1 terdiri dari indikator IND1, IND2, IND3, IND4, IND5, IND6, IND7, IND8 dan IND10
2) Faktor 2 terdiri dari indicator IND18 5. Memberi Nama Faktor yang Sudah Terbentuk
Langkah terakhir dari analisis faktor adalah pemberian nama faktor yang mewakili indikator yang ada di dalam analisis faktor. Adapun nama faktor yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Tabel 17. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menyewa di Rumah Susun Rusunawa N o Nam a Fakto r % of Variance Indikator yang Tergabung Faktor Loadi ng 1 Budaya 15.808 IND1
Saya percaya bahwa Rusunawa bisa memenuhi kebutuhan saya akan tempat tinggal
0.721
IND2
Peraturan yang ada di Rusunawa membuat saya merasa nyaman
0.656 IND3 Dengan terus berkembangnya pembangunan membuat saya mengambil keputusan untuk menyewa Rusunawa 0.750
IND4
Perbedaan agama tidak menjadi penghalang dalam berinteraksi dengan warga Rusunawa 0.742 IND5 Yang tinggal di Rusunawa mayoritas warga Indonesia 0.680 IND6
Saya bisa bergabung dengan kelompok arisan atau pengajian yang ada di Rusunawa
0.588 IND7
Perbedaan suku tidak
terlihat di Rusunawa 0.661 IND8 Saya menyewa Rusunawa karena lokasinya yang strategis 0.662 IND10 Masyarakat Rusunawa tidak membeda-bedakan status dan pekerjaan
0.617
2 Kepribadia
n 13.240
IND18
Saya merasa aman tinggal di Rusunawa karena linkungan dijaga satpam 24 jam
0, .528
Sumber: Olahan Data Primer, 2015
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data sebelumnya dengan menggunakan analisis faktor diketahui bahwa Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menyewa Rumah Susun Rusunawa Di Kota Padang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Faktor pertama yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menyewa Rumah Susun Rusunawa Di Kota Padang adalah faktor kebudayaan indikator yang tergabung kedalam faktor kebudayaan adalah (1) saya percaya bahwa Rusunawa bisa memenuhi kebutuhan saya akan tempat tinggal (2) peraturan yang ada di Rusunawa membuat saya merasa nyaman (3) dengan terus berkembangnya pembangunan membuat saya mengambil keputusan untuk menyewa Rusunawa (4) perbedaan agama tidak menjadi penghalang dalam berinteraksi dengan warga Rusunawa (5) yang tinggal di Rusunawa
mayoritas warga Indonesia (6) saya bisa bergabung dengan kelompok arisan atau pengajian yang ada di Rusunawa (7) perbedaan suku tidak terlihat di Rusunawa (8) saya menyewa Rusunawa karena lokasinya yang strategis (9) masyarakat Rusunawa tidak membeda-bedakan status dan pekerjaan
2) Faktor kedua yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menyewa Rumah Susun Rusunawa Di Kota Padang adalah faktor motivasi yang tergabung kedalam faktor motivasi adalah (1) Saya tinggal di Rusunawa karena adanya pengaruh dari teman-teman saya.
SARAN
Dalam upaya meningkatkan keputusan konsumen menyewa rumah susun Rusunawa Di Kota Padang, bagi pemerintah dan pihak pengelola Rusunawa, UPT. Rusunawa Purus dan masyarakat warga Rusunawa perlu memperhatikan saran-saran berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menyewa Rumah Susun Rusunawa Di Kota Padang.
1) Diharapkan kepada pemerintah dan para pihak yang mengelola rumah susun rusunwa memberikan layanan dan perhatian terhadap masyarakat yang tinggal di rumah susun rusunawa akan kedepannya masyarakat yang ingin tinggal di rumah susun rusunawa mendapat kepuasan yang lebih.
2) Diharapkan kepada UPT. RUSUNAWA memberi bimbingan terhadap waraga rusun untuk menjaga lingkungan rumah susun Rusunwa, saling mengenal dan gotong royong, sehingga faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menyewa Rumah Susun Rusunawa Di Kota Padang bisa terpenuhi. 3) Untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti
Mempengaruhi Keputusan Konsumen Menyewa Rumah Susun Rusunawa agar memasukkan variabel yang lain, selain variabel yang dimasukkan oleh penulis teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2011. “ Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program SPSS”. Semarang.
Universitas Diponegoro.
Lamb, Hair dan Mc Daniel. 2001. Pemasaran. Buku 1. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.. Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran Edisi
Melenium. Alih Bahasa Benyamin Molen.
Jilid 1 Edisi 12. PT. Indeks.
UU Republik Indonesia Tahun 2011 No. 1, Tentang Perumahan Dan Kawasan Pemukiman.