Deskripsi Singkat Deskripsi Singkat
Pembahasan tentang peraturan perlindungan hutan, bentuk gangguan hutan, dampak Pembahasan tentang peraturan perlindungan hutan, bentuk gangguan hutan, dampak gangguan hutan
gangguan hutan dan dan strategi strategi perlindungan perlindungan hutan hutan yang yang akan akan menjadi menjadi dasar dasar pemikiranpemikiran tentang budidaya tanaman kehutanan, pengelolaan hutan dan sistem-sistem silvikultur tentang budidaya tanaman kehutanan, pengelolaan hutan dan sistem-sistem silvikultur yang berlaku dalam bidang kehutanan.
yang berlaku dalam bidang kehutanan.
Relevansi dengan Bab Lain Relevansi dengan Bab Lain
Dengan mengetahui peraturan perlindungan hutan, bentuk gangguan hutan, dampak Dengan mengetahui peraturan perlindungan hutan, bentuk gangguan hutan, dampak gangguan hutan dan strategi perlindungan hutan berhubungan erat dengan metode gangguan hutan dan strategi perlindungan hutan berhubungan erat dengan metode perbanyakan
perbanyakan tanaman tanaman hutan/ hutan/ regenerasi regenerasi (Bab (Bab 2), 2), teknik teknik pemeliharaan pemeliharaan dan dan pengelolaanpengelolaan hutan
hutan (Bab (Bab 3), 3), metode metode penebangan/reproduksi penebangan/reproduksi (Bab (Bab 5) 5) dan dan sistem-sistem sistem-sistem silvikultursilvikultur yang diterapkan dalam bidang kehutanan (Bab 6).
yang diterapkan dalam bidang kehutanan (Bab 6).
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Setelah mengikuti
a. Setelah mengikuti kuliah ini, kuliah ini, mahasiswa mahasiswa mampu mmampu menjelaskan tentang enjelaskan tentang peraturanperaturan perlindungan hutan.
perlindungan hutan. b.
b. Setelah mengikuti kuliah ini mampu menjelaskan bnetuk-bentuk gangguan hutan.Setelah mengikuti kuliah ini mampu menjelaskan bnetuk-bentuk gangguan hutan. c.
c. Setelah mengikuti Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan dampak mampu menjelaskan dampak daridari gangguan hutan.
gangguan hutan.
d. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang strategi d. Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang strategi
perlindungan hutan. perlindungan hutan. B. Penyajian B. Penyajian Uraian Uraian
4.1. Peraturan Pelindungan Hutan 4.1. Peraturan Pelindungan Hutan 4.2.
4.2. Bentuk Bentuk Gangguan Gangguan HutanHutan 4.3. Dampak Gangguan Hutan 4.3. Dampak Gangguan Hutan 4.4. Strategi Perlindungan Hutan 4.4. Strategi Perlindungan Hutan Ringkasan Bab IV Ringkasan Bab IV C. Penutup C. Penutup a. Latihan a. Latihan b.
b. Tes FormatifTes Formatif c.
c. Umpan Umpan BalikBalik d. Tindak Lanjut d. Tindak Lanjut e.
e. Kunci jawaban Kunci jawaban tes ftes formatiformatif
74 74
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
4.1. Peratu
4.1. Peraturan Perlinran Perlindungan Hdungan Hutanutan
Berdasarkan Undang-Undang Pokok Kehutanan No. 5 Tahun 1967 Pasal 15 Bab Berdasarkan Undang-Undang Pokok Kehutanan No. 5 Tahun 1967 Pasal 15 Bab V dan UU No. 41
V dan UU No. 41 Tahun 1999 pasal 46 dan pasal 47 Tahun 1999 pasal 46 dan pasal 47 yang memuat yang memuat tentang perlindungantentang perlindungan hutan, dijelaskan bahwa penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam hutan, dijelaskan bahwa penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam bertujuan menjaga
bertujuan menjaga hutan, hutan, kawasan hkawasan hutan dan utan dan lingkungannya, lingkungannya, agar fungsi agar fungsi lindung, lindung, fungsifungsi konservasi dan fungsi produksi terjadi secara optimal dan lestari. Dari pasal tersebut konservasi dan fungsi produksi terjadi secara optimal dan lestari. Dari pasal tersebut dijelaskan usaha-usaha yang dilakukan dalam perlindungan hutan. Adapun usaha-usaha dijelaskan usaha-usaha yang dilakukan dalam perlindungan hutan. Adapun usaha-usaha tersebut yaitu mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan tersebut yaitu mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama dan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama dan penyakit ; dan mempertahankan dan menjaga hak-hak ne
penyakit ; dan mempertahankan dan menjaga hak-hak ne gara, masyarakat dan perorangangara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, invesasi serta perangkat yang berhubungan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, invesasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.
dengan pengelolaan hutan.
Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa tercakup dalam perlindungan Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa tercakup dalam perlindungan hutan adalah ketentuan-ketentuan tentang tindakan-tindakan yang perlu diambil bila hutan adalah ketentuan-ketentuan tentang tindakan-tindakan yang perlu diambil bila terjadi kerusakan hutan yang disebbakan karena perladangan serta penggembalaan liar terjadi kerusakan hutan yang disebbakan karena perladangan serta penggembalaan liar dan kebakaran yang menimbulkan tanah-tanah kosong dan padang alang-alang/rumput dan kebakaran yang menimbulkan tanah-tanah kosong dan padang alang-alang/rumput terutama di luar Jawa dan di Jawa yang banyak mengakibatkan bencana alam.
terutama di luar Jawa dan di Jawa yang banyak mengakibatkan bencana alam.
Selanjutnya, mengenai perlindungan hutan dijabarkan dalam Peraturan Selanjutnya, mengenai perlindungan hutan dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 28
Pemerintah No. 28 Tahun 1985. Tahun 1985. Berdasarkan peraturan ini Berdasarkan peraturan ini dijelaskan bahwa usaha-usahadijelaskan bahwa usaha-usaha perlindungan hutan dapat dibedakan
perlindungan hutan dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu :dalam dua bagian, yaitu : a.
a. usaha pengamanan usaha pengamanan teknis teknis kehutanankehutanan b.
b. usaha pengamanan polisionil terhadap hutanusaha pengamanan polisionil terhadap hutan
Sebagian besar pasal-pasal dalam PP No. 28 tahun 1985 mencakup hal-hal yang Sebagian besar pasal-pasal dalam PP No. 28 tahun 1985 mencakup hal-hal yang berkaitan
berkaitan dengan dengan usaha usaha pengamanan pengamanan polisionil polisionil tersebut, tersebut, yaitu yaitu mengenai mengenai perlindunganperlindungan kawasan hutan, perlindungan tanah hutan dan perlindungan terhadap kerusakan hutan kawasan hutan, perlindungan tanah hutan dan perlindungan terhadap kerusakan hutan serta hasil hutan. Dalam PP ini dirinci pula pelaksanaan perlindungan hutan yang serta hasil hutan. Dalam PP ini dirinci pula pelaksanaan perlindungan hutan yang berkaitan dengan pengamanan polisionil.
berkaitan dengan pengamanan polisionil.
Penggunaan kawasan hutan harus sesuai dengan fungsi dan peruntukannya dan Penggunaan kawasan hutan harus sesuai dengan fungsi dan peruntukannya dan penyimpangan
penyimpangan dari dari ketentuan ketentuan ini ini dapat dapat dilakukan dilakukan hanya hanya dengan dengan persetujuan persetujuan Menteri.Menteri. Kawasan hutan dan hutan cadangan dilarang dikerjakan atau diduduki tanpa izin Menteri. Kawasan hutan dan hutan cadangan dilarang dikerjakan atau diduduki tanpa izin Menteri. Di dalam kawasan hutan dan hutan cadangan dilarang dilakukan pemungutan hasil Di dalam kawasan hutan dan hutan cadangan dilarang dilakukan pemungutan hasil dengan menggunakan alat-alat yang
dengan menggunakan alat-alat yang tidak sesuai dengan tidak sesuai dengan kondisi tanah dan kondisi tanah dan lapangan lapangan atauatau dilakukan perbuatan lain yang dapat menimbulkan kerusakan tanah dan tegakan.
dilakukan perbuatan lain yang dapat menimbulkan kerusakan tanah dan tegakan.
Setiap orang dilarang menebang pohon dalam hutan dan mengambil atau Setiap orang dilarang menebang pohon dalam hutan dan mengambil atau memungut hasil-hasil hutan lainnya tanpa izin pejabat yang berwenang. Setiap orang memungut hasil-hasil hutan lainnya tanpa izin pejabat yang berwenang. Setiap orang dilarang membakar hutan kecuali dengan kewenangan yang sah. Juga penggembalaan dilarang membakar hutan kecuali dengan kewenangan yang sah. Juga penggembalaan ternak dalam hutan, pengambilan rumput dan makanan ternak lainnya serta seresah dari ternak dalam hutan, pengambilan rumput dan makanan ternak lainnya serta seresah dari
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
Sejak
Sejak pengusahaan hutan secara pengusahaan hutan secara besar-besaran mulai besar-besaran mulai dilakukan di dilakukan di luar P. luar P. jawa,jawa, pemerintah
pemerintah telah telah menyadari menyadari pentingnya pentingnya perlindungan perlindungan dalam dalam pelaksanaan pelaksanaan eksploitasi.eksploitasi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.76/Kpts/UKKU/1969 tentang Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.76/Kpts/UKKU/1969 tentang Pedoman Umum Eksploitasi Hutan disebutkan beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh Pedoman Umum Eksploitasi Hutan disebutkan beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh para
para pengusaha pengusaha hutan, hutan, yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan penebangan, penebangan, termasuk termasuk pohon pohon yang yang bolehboleh ditebang, dan pelaksanaan penebangan demikian rupa hingga dapat menjamin hasil kayu ditebang, dan pelaksanaan penebangan demikian rupa hingga dapat menjamin hasil kayu yang maksimal serta membatasi kerusakan-kerusakan terhadap pohon-pohon yang yang maksimal serta membatasi kerusakan-kerusakan terhadap pohon-pohon yang ditinggalkan dan terhadap tanah. Dalam penebangan perlu diperhatikan juga arah rebah. ditinggalkan dan terhadap tanah. Dalam penebangan perlu diperhatikan juga arah rebah.
Pembagian batang juga sejauh mungkin dilakukan di tempat rebah pohon untuk Pembagian batang juga sejauh mungkin dilakukan di tempat rebah pohon untuk memperkecil kerusakan-kerusakan terhadap tanah, permudaan dan pohon-pohon yang memperkecil kerusakan-kerusakan terhadap tanah, permudaan dan pohon-pohon yang ditinggalkan, yang dapat terjadi pada waktu penyaradan.
ditinggalkan, yang dapat terjadi pada waktu penyaradan.
Agar kerusakan terhadap permudaan serta pohon-pohon lain dan tanah seminimal Agar kerusakan terhadap permudaan serta pohon-pohon lain dan tanah seminimal mungkin, penyaradan dari tempat rebah sampai ke tempat pengumpulan, dilarang mungkin, penyaradan dari tempat rebah sampai ke tempat pengumpulan, dilarang dilasanakan seluruh pohon serta sejauh mungkin tidak digunakan
dilasanakan seluruh pohon serta sejauh mungkin tidak digunakan high lead yardinghigh lead yarding.. Pembuatan jalan angkutan untuk keperluan eksploitasi juga diwajibkan dilakukan dengan Pembuatan jalan angkutan untuk keperluan eksploitasi juga diwajibkan dilakukan dengan membatasi kerusakan-kerusakan terhadap tanah, aliran sungai dan hutan.
membatasi kerusakan-kerusakan terhadap tanah, aliran sungai dan hutan.
4.2. Bentuk
4.2. Bentuk gangguagangguan hutann hutan
Bentuk-bentuk gangguan terhadap hutan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, Bentuk-bentuk gangguan terhadap hutan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu bentuk gangguan karena perbuatan manusia/gangguan fisik, bentuk ganggguan yaitu bentuk gangguan karena perbuatan manusia/gangguan fisik, bentuk ganggguan karena faktor biologis, dan bentuk gangguan karena daya alam. Bentuk-bentuk gangguan karena faktor biologis, dan bentuk gangguan karena daya alam. Bentuk-bentuk gangguan tersebut secara singkat adalah :
tersebut secara singkat adalah : 1.
1. Karena perbuatan Karena perbuatan manusiamanusia a. perladangan
a. perladangan b.
b. penyerobotan kawasanpenyerobotan kawasan c. pencurian kayu c. pencurian kayu d. penggembalaan ternak d. penggembalaan ternak e. kebakaran hutan e. kebakaran hutan f.
f. pencemaran pencemaran lingkunganlingkungan 2. Karena faktor biologis 2. Karena faktor biologis
a. hama hutan a. hama hutan b.
b. penyakit hutanpenyakit hutan c. gulma
c. gulma 3.
3. Karena daya Karena daya alamalam a.
a. keadaan cuaca keadaan cuaca yang ekstryang ekstrimim b.
b. petirpetir c. banjir c. banjir
•
• Penggem Penggembalaan Tebalaan Ternakrnak
Penggembalaan yang dilakukan di dalam atau di sekitar kawasan hutan dapat Penggembalaan yang dilakukan di dalam atau di sekitar kawasan hutan dapat menimbulkan ancaman bagi kelestarian hutan. Hal ini karena dapat mengakibatkan menimbulkan ancaman bagi kelestarian hutan. Hal ini karena dapat mengakibatkan terjadinya pemadatan tanah, memperbesar kemungkinan hilangnya spesies tumbuhan dan terjadinya pemadatan tanah, memperbesar kemungkinan hilangnya spesies tumbuhan dan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
Dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan penggembalaan di dalam Dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan penggembalaan di dalam kawasan hutan dapat berupa :
kawasan hutan dapat berupa : a.
a. Rusaknya tumbuhan hutan disebabkan pelukaan batang tumRusaknya tumbuhan hutan disebabkan pelukaan batang tumbuhan karena gesekan daribuhan karena gesekan dari bagian
bagian tubuh tubuh hewan hewan ternak, ternak, dan dan hilangnya hilangnya tumbuhan tumbuhan hutan hutan muda muda akibat akibat kegiatankegiatan hewan ternak dalam mencari makan.
hewan ternak dalam mencari makan. b.
b. terjadinya terjadinya pemadatan pemadatan tanah tanah yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh bekas bekas pijakan pijakan kaki kaki hewan hewan ternak,ternak, sehingga vegetasi hutan menjadi terhambat dan terganggu pertumbuhan dan sehingga vegetasi hutan menjadi terhambat dan terganggu pertumbuhan dan perkembangannya.
perkembangannya. c.
c. Semakin besar kemungkinan terjadinya Semakin besar kemungkinan terjadinya erosi oleh karena erosi oleh karena adanya pemadatan terhadapadanya pemadatan terhadap permukaan tanah
permukaan tanah dan pemadatan terhaddan pemadatan terhadap seresah sebagai ap seresah sebagai lantai dasar hutan, lantai dasar hutan, sehinggasehingga tidak adanya sumber penahan air yang mengakibatkan peningkatan aliran permukaan tidak adanya sumber penahan air yang mengakibatkan peningkatan aliran permukaan ((run off run off ).).
d. Dapat mempengaruhi terhadap perkembangan biji-biji tumbuhan sehingga resiko d. Dapat mempengaruhi terhadap perkembangan biji-biji tumbuhan sehingga resiko
kehilangan spesies atau jenis tumbuhan semakin besar. kehilangan spesies atau jenis tumbuhan semakin besar.
e. Akibat pelukaan pada batang tumbuhan disebabkan kegiatan hewan ternak dapat e. Akibat pelukaan pada batang tumbuhan disebabkan kegiatan hewan ternak dapat
menimbulkan serangan hama dan penyakit bagi tumbuhan hutan. menimbulkan serangan hama dan penyakit bagi tumbuhan hutan.
Kegiatan penggembalaan ternak juga menimbulkan beberapa dampak positif Kegiatan penggembalaan ternak juga menimbulkan beberapa dampak positif terhadap hutan dan masyarakat sekitar hutan, yaitu :
terhadap hutan dan masyarakat sekitar hutan, yaitu : a.
a. adanya kotoran yang dihasilkan hewan ternak dapat membantu perolehan unsur haraadanya kotoran yang dihasilkan hewan ternak dapat membantu perolehan unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan hutan.
untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan hutan. b.
b. dapat menghilangkan atau mengurangi populasi tumbuhan pengdapat menghilangkan atau mengurangi populasi tumbuhan peng ganggu (gulma).ganggu (gulma). c.
c. bagi masyarakat sekitar bagi masyarakat sekitar hutan mendapatkan areal atau lahan hutan mendapatkan areal atau lahan peruntukan bagi kegiatanperuntukan bagi kegiatan penggembalaan ternaknya.
penggembalaan ternaknya. d. mengurangi resiko kebakaran. d. mengurangi resiko kebakaran.
e. dapat mempercepat penghancuran seresah sehingga proses dekomposisi berlangsung e. dapat mempercepat penghancuran seresah sehingga proses dekomposisi berlangsung
cepat. cepat.
Kawasan hutan yang dijadikan oleh masyarakat untuk areal penggembalaan Kawasan hutan yang dijadikan oleh masyarakat untuk areal penggembalaan sangat berpotensi dalam penyediaan pakan ternak karena keanekaragaman spesies sangat berpotensi dalam penyediaan pakan ternak karena keanekaragaman spesies tumbuhan untuk makanan ternak masih tersedia, sehingga hal ini dapat menguntungkan tumbuhan untuk makanan ternak masih tersedia, sehingga hal ini dapat menguntungkan bagi masyarakat,
bagi masyarakat, baik masyarakat baik masyarakat sekitar hutan sekitar hutan atau masyarakat atau masyarakat di sekitar di sekitar hutan. hutan. TetapiTetapi hal ini mejadi dilematis karena dampak negatif yang ditimbulkannya berupa ancaman hal ini mejadi dilematis karena dampak negatif yang ditimbulkannya berupa ancaman terhadap kelestarian hutan.
terhadap kelestarian hutan. Untuk mencegah ti
Untuk mencegah timbulnya kerusakan hutan mbulnya kerusakan hutan yang lebih yang lebih besar, maka besar, maka PemerintahPemerintah c.q. Departemen Kehutanan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.28 Tahun c.q. Departemen Kehutanan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1985 mengatur
1985 mengatur hal-hal hal-hal yang berkenaan dengan yang berkenaan dengan penggembalaan dan mpenggembalaan dan menunjuk tempat-enunjuk tempat-tempat khusus untuk kepentingan penggembalaan, pengambilan rumput dan makanan tempat khusus untuk kepentingan penggembalaan, pengambilan rumput dan makanan ternak, agar pemanfaatan hutan tidak merusak fungsi pokok hutan itu sendiri.
ternak, agar pemanfaatan hutan tidak merusak fungsi pokok hutan itu sendiri.
Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 196 Tahun 1986 mengatur tentang Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 196 Tahun 1986 mengatur tentang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
a. membuat batas atau sekat-sekat yang membatasi hutan dengan kawat-kawat ataupun a. membuat batas atau sekat-sekat yang membatasi hutan dengan kawat-kawat ataupun
dengan tanaman yang tidak disukai oleh hewan ternak. dengan tanaman yang tidak disukai oleh hewan ternak. b.
b. membuat membuat papan papan merk merk di di areal areal hutan hutan yang yang memberitahukan memberitahukan tentang tentang laranganlarangan penggembalaan di daerah kawasan hutan tersebut.
penggembalaan di daerah kawasan hutan tersebut. c.
c. untuk ternak untuk ternak yang terlanjur masuk yang terlanjur masuk ke dalam kawake dalam kawasan hutan, ternak san hutan, ternak tersebuttersebut diusahakan keluar dari kawasan hutan.
diusahakan keluar dari kawasan hutan. d.
d. diadakan diadakan pendekatan pendekatan dengan dengan masyarakat sekitar masyarakat sekitar hutan hutan agar tidak agar tidak terjaditerjadi penggembalaan liar.
penggembalaan liar. e.
e. membuat sanksi bagi membuat sanksi bagi masyarakat yang melanggar aturan masyarakat yang melanggar aturan tersebut.tersebut.
f. mengadakan penyuluhan dan pemberian informasi tentang penggembalaan dan f. mengadakan penyuluhan dan pemberian informasi tentang penggembalaan dan
dampaknya terhadap kelangsungan hidup kawasan hutan. dampaknya terhadap kelangsungan hidup kawasan hutan.
•
• Kebakara Kebakaran Hutann Hutan
Kebakaran hutan merupakan faktor perusak yang cukup potensial karena Kebakaran hutan merupakan faktor perusak yang cukup potensial karena kebakaran sangat sukar dikendalikan.
kebakaran sangat sukar dikendalikan.
Penyebab terjadinya kebakaran hutan secara garis besar dapat digolongkan Penyebab terjadinya kebakaran hutan secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 faktor, yaitu :
menjadi 3 faktor, yaitu : a.
a. faktor faktor manusiamanusia b.
b. faktor alamfaktor alam c.
c. faktor faktor lainlain
Davis (1959) menyatakan bahwa 90 % dari 125.000 peristiwa kebakaran, Davis (1959) menyatakan bahwa 90 % dari 125.000 peristiwa kebakaran, penyebabnya
penyebabnya adalah manusia. adalah manusia. Sedangkan faktor Sedangkan faktor alam dan lain-lain alam dan lain-lain penyebab ypenyebab yang belumang belum diketahui secara pasti hanya mengambil bagian yang sangat kecil.
diketahui secara pasti hanya mengambil bagian yang sangat kecil.
Dari sekian banyak kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kebakaran hutan, Dari sekian banyak kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kebakaran hutan, sebagian merupakan kegiatan yang tidak disengaja misalnya aktivitas perkemahan, sebagian merupakan kegiatan yang tidak disengaja misalnya aktivitas perkemahan, rekreasi dan juga aktivitas yang menyangkut pemungutan hasil hutan, dan sebagian lagi rekreasi dan juga aktivitas yang menyangkut pemungutan hasil hutan, dan sebagian lagi adalah kegiatan yang sengaja membakar hutan tersebut. Berapa besar perbandingan yang adalah kegiatan yang sengaja membakar hutan tersebut. Berapa besar perbandingan yang disengaja dan tidak disengaja belum diketahui secara pasti.
disengaja dan tidak disengaja belum diketahui secara pasti.
Chandler (1983) menyebutkan bahwa kebakaran banyak memberikan pengaruh Chandler (1983) menyebutkan bahwa kebakaran banyak memberikan pengaruh terhadap areal tersebut terhadap :
terhadap areal tersebut terhadap : a. tanah
a. tanah b.
b. udaraudara c.
c. iklim/terutama iklim/terutama iklim iklim setempatsetempat d.
d. vegetasi (tegakan hutan, anakan, tumbuhan bawah, svegetasi (tegakan hutan, anakan, tumbuhan bawah, semak belukar dan rerumputan)emak belukar dan rerumputan) e. margasatwa
e. margasatwa f. ekosistem f. ekosistem
Terhadap tanah proses kebakaran hutan dengan intensitas tinggi dapat Terhadap tanah proses kebakaran hutan dengan intensitas tinggi dapat mempengaruhi sifat fisik, kimia, air tanah dan juga mikroorganisme tanah.
mempengaruhi sifat fisik, kimia, air tanah dan juga mikroorganisme tanah.
Terhadap udara proses kebakaran akan memperbanyak kandungan air dan zat Terhadap udara proses kebakaran akan memperbanyak kandungan air dan zat
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
Terhadap iklim terutama iklim setempat (iklim mikro, dapat mempengaruhi suhu, Terhadap iklim terutama iklim setempat (iklim mikro, dapat mempengaruhi suhu, kelembaban dan pergerakan angin).
kelembaban dan pergerakan angin).
Terhadap vegetasi dapat menimbulkan kerusakan dari bagian-bagian pohon atau Terhadap vegetasi dapat menimbulkan kerusakan dari bagian-bagian pohon atau dapat mematikan seluruh bagian tanaman.
dapat mematikan seluruh bagian tanaman.
Terhadap margasatwa, sifatnya dapat langsung dan tidak langsung. Secara Terhadap margasatwa, sifatnya dapat langsung dan tidak langsung. Secara langsung, kebakaran hutan dapat mematikan atau mengusir margasatwa dari areal yang langsung, kebakaran hutan dapat mematikan atau mengusir margasatwa dari areal yang dilanda kebakaran sehingga jumlah dan jenisnya berkurang. Sedangkan secara tidak dilanda kebakaran sehingga jumlah dan jenisnya berkurang. Sedangkan secara tidak langsung dapat berhubungan dengan makanan.
langsung dapat berhubungan dengan makanan.
Dari hal-hal di atas, kebakaran hutan dapat mempengaruhi ekosistem, baik Dari hal-hal di atas, kebakaran hutan dapat mempengaruhi ekosistem, baik terhadap lingkungan fisik maupun biotiknya.
terhadap lingkungan fisik maupun biotiknya. Bentuk/T
Bentuk/Tipe Kebakipe Kebakaran Hutaaran Hutann
Melihat cara penjalaran dan bahan bakar yang terbakar dapat digolongkan dalam Melihat cara penjalaran dan bahan bakar yang terbakar dapat digolongkan dalam 3 tipe kebakaran hutan, yaitu :
3 tipe kebakaran hutan, yaitu :
a. kebakaran bawah, penjalaran api berbentuk bulat, bahan bakar yang dibakar adalah a. kebakaran bawah, penjalaran api berbentuk bulat, bahan bakar yang dibakar adalah
seresah, humus dan bahan bakar organik yang ada di lantai hutan. seresah, humus dan bahan bakar organik yang ada di lantai hutan. b.
b. kebakaran permukaan, penjalaran kebakaran permukaan, penjalaran api sudah dipengaruhi angin walaupun kurang bapi sudah dipengaruhi angin walaupun kurang besar,esar, jadi penjalaran
jadi penjalaran berbentuk agak berbentuk agak lonjong dan lonjong dan bahan bakbahan bakar yang ar yang terbakar adalah terbakar adalah seresah,seresah, tumbuhan bawah, anakan dan semak belukar.
tumbuhan bawah, anakan dan semak belukar.
c. kebakaran atas/tajuk, bahan bakar yang terbakar adalah pohon/tegakan hutan. Angin c. kebakaran atas/tajuk, bahan bakar yang terbakar adalah pohon/tegakan hutan. Angin
sudah sangat berpengaruh sehingga penjalaran berbentuk elip dan sangat cepat. sudah sangat berpengaruh sehingga penjalaran berbentuk elip dan sangat cepat. Cara pengendalian
Cara pengendalian
Pengendalian akan berhasil bila kita melihat penyebab terjadinya proses tersebut Pengendalian akan berhasil bila kita melihat penyebab terjadinya proses tersebut dan penyebab yang mengakibatkan terjadinya proses tersebut.
dan penyebab yang mengakibatkan terjadinya proses tersebut.
Chandler (1983) dan Davis (1959) menyebutkan bahwa dalam pengendalian juga Chandler (1983) dan Davis (1959) menyebutkan bahwa dalam pengendalian juga harus
harus melihat faktor melihat faktor ekonomi, teknis, ekonomi, teknis, organiasasi dan organiasasi dan administrasi. administrasi. Dengan demikianDengan demikian pengendalian
pengendalian harus harus direncanakan direncanakan secara secara matang matang berdasarkan berdasarkan pengalaman-pengalamanpengalaman-pengalaman yang telah terjadi.
yang telah terjadi.
Pada dasarnya, usaha pengendalian kebakaran ditujukan kepada dua hal adalah : Pada dasarnya, usaha pengendalian kebakaran ditujukan kepada dua hal adalah : a. mencegah/mengurangi terjadinya nyala api adalah dengan menghilangkan a. mencegah/mengurangi terjadinya nyala api adalah dengan menghilangkan
sumber-sumber api dan memodifikasi bahan bakar sehingga sukar untuk terbakar. sumber api dan memodifikasi bahan bakar sehingga sukar untuk terbakar. b. memberantas/memusnahkan nyala api.
b. memberantas/memusnahkan nyala api.
Usaha pencegahan merupakan kegiatan yang lebih bermanfaat dibandingkan Usaha pencegahan merupakan kegiatan yang lebih bermanfaat dibandingkan dengan usaha pemberantasan, biaya akan lebih murah, lebih mudah dan memerlukan dengan usaha pemberantasan, biaya akan lebih murah, lebih mudah dan memerlukan lebih sedikit tenaga. Usaha pencegahan dapat dilakukan melalui :
lebih sedikit tenaga. Usaha pencegahan dapat dilakukan melalui : a.
a. praktek-praktek praktek-praktek silvikultursilvikultur b.
b. perundang-undanganperundang-undangan c.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
c.
c. penggunaan bahan-bahan penggunaan bahan-bahan kimiakimia
Pada dasarnya tidak semua areal hutan di Indonesia mudah terbakar. Bahruni Pada dasarnya tidak semua areal hutan di Indonesia mudah terbakar. Bahruni (1986) mendapatkan bahwa kelas kebakaran di hutan hujan tropis sangat rendah ialah (1986) mendapatkan bahwa kelas kebakaran di hutan hujan tropis sangat rendah ialah kelas satu. Dengan demikian untuk tipe hutan ini pada dasarnya sukar sekali untuk kelas satu. Dengan demikian untuk tipe hutan ini pada dasarnya sukar sekali untuk terbakar. Kebakaran yang terjadi umumnya karena dukungan musim kemarau yang terbakar. Kebakaran yang terjadi umumnya karena dukungan musim kemarau yang sangat panjang sehingga bahan bakar di hutan semakin banyak dan semakin kering dan sangat panjang sehingga bahan bakar di hutan semakin banyak dan semakin kering dan adanya
adanya El Nino. El Nino.
Indonesia
Indonesia mempunyai berbagai jenis mempunyai berbagai jenis hutan hutan dari hutan hutan dari mulai hutan dataran mulai hutan dataran rendahrendah hingg dataran tinggi. Untuk hutan dataran rendah karena pengaruh tiupan angin, suhu dan hingg dataran tinggi. Untuk hutan dataran rendah karena pengaruh tiupan angin, suhu dan kelembaban, proses pengeringan bahan bakar akan terjadi lebih cepat dibandingkan hutan kelembaban, proses pengeringan bahan bakar akan terjadi lebih cepat dibandingkan hutan dataran tinggi.
dataran tinggi.
Bila melihat jenis tanaman, Indonesia juga mempunyai berbagai jenis hutan Bila melihat jenis tanaman, Indonesia juga mempunyai berbagai jenis hutan diantaranya yang mempunyai luasan yang cukup besar, seperti hutan
diantaranya yang mempunyai luasan yang cukup besar, seperti hutanPinusPinus sp. yang adasp. yang ada di Sumatera Utara, Aceh, sebagian besar areal reboisasi dan sebagian dari areal di Sumatera Utara, Aceh, sebagian besar areal reboisasi dan sebagian dari areal Perhutani, hutan jati untuk areal Perhutani, hutan sengon untuk hutan-hutan rakyat dan Perhutani, hutan jati untuk areal Perhutani, hutan sengon untuk hutan-hutan rakyat dan hutan tanaman induastri, dll.
hutan tanaman induastri, dll.
Melihat jenis-jenis tanaman yang ada akan dapat ditentukan apakah hutan-hutan Melihat jenis-jenis tanaman yang ada akan dapat ditentukan apakah hutan-hutan tersebut akan mudah terbakar atau tidak. Untuk hutan daun jarum, yang seresahnya sukar tersebut akan mudah terbakar atau tidak. Untuk hutan daun jarum, yang seresahnya sukar untuk membusuk akan menjadi timbunan bahan bakar yang sangat peka terhadap api, untuk membusuk akan menjadi timbunan bahan bakar yang sangat peka terhadap api, dengan demikian kebakaran hutan akan mudah terjadi. Untuk daun lebar pada dasarnya dengan demikian kebakaran hutan akan mudah terjadi. Untuk daun lebar pada dasarnya seresah mudah membusuk akan tetapi ada jenis-jenis tertentu yang sangat peka terhadap seresah mudah membusuk akan tetapi ada jenis-jenis tertentu yang sangat peka terhadap kebakaran, misalnya jati. Pada musim kemarau jati akan menggugurkan daun, terjadi kebakaran, misalnya jati. Pada musim kemarau jati akan menggugurkan daun, terjadi penggundulan
penggundulan yang yang mengakibatkan mengakibatkan terbukanya terbukanya areal, areal, dengan dengan demikian demikian sinar sinar mataharimatahari dapat langsung mengenai seresah dan ini akan mempercepat pengeringan. Bahan bakar dapat langsung mengenai seresah dan ini akan mempercepat pengeringan. Bahan bakar yang kering akan sangat mudah terbakar. Kecuali daun jarum banyak jenis tanaman yang yang kering akan sangat mudah terbakar. Kecuali daun jarum banyak jenis tanaman yang tahan terhadap api dan juga ada yang sangat peka terhadap api.
tahan terhadap api dan juga ada yang sangat peka terhadap api. Erison (1985) mendapatkan bahwa jenis-jenis
Erison (1985) mendapatkan bahwa jenis-jenis ShoreaShorea spp sangat peka terhadap spp sangat peka terhadap kebakaran hutan. Sedangkan jenis-jenis pohon yang tahan terhadap kebakaran kebakaran hutan. Sedangkan jenis-jenis pohon yang tahan terhadap kebakaran diantaranya adalah :
diantaranya adalah :Gluta renghasGluta renghas,,Canarium apertumCanarium apertum,, Durio Durio spp.spp.
•
• Hama/ser Hama/seranggaangga
Hampir semua bagian pohon termasuk biji yang masih berada pada pohon, dapat Hampir semua bagian pohon termasuk biji yang masih berada pada pohon, dapat terserang oleh serangga. Sesudah perkecambahan bneih, selama berkembang sampai terserang oleh serangga. Sesudah perkecambahan bneih, selama berkembang sampai
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
tertentu, sedang satu jenis serangga umumnya dapat menyerang lebih dari satu jenis tertentu, sedang satu jenis serangga umumnya dapat menyerang lebih dari satu jenis tumbuhan.
tumbuhan.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh serangga bisa bersifat fisologis atau lebih Kerusakan yang ditimbulkan oleh serangga bisa bersifat fisologis atau lebih secara mekanis. Kerusakan fisiologis misalnya adalah berkurangnya atau habisnya secara mekanis. Kerusakan fisiologis misalnya adalah berkurangnya atau habisnya daun-daun, penghisapan s
daun, penghisapan sari ari tanaman atau tanaman atau penerasan yang penerasan yang dapat mengganggu dapat mengganggu proses-prosesproses-proses fisiologis pohon. Yang menimbulkan kerusakan mekanis antara lain adalah penggerek fisiologis pohon. Yang menimbulkan kerusakan mekanis antara lain adalah penggerek kayu yang dapat menyebabkan nilai kayu dalam batang turun atau hilang tetapi tidak kayu yang dapat menyebabkan nilai kayu dalam batang turun atau hilang tetapi tidak mengganggu pertumbuhan pohon.
mengganggu pertumbuhan pohon.
Kematian pohon karena serangan serangga dapat menambah bahan yang gampang Kematian pohon karena serangan serangga dapat menambah bahan yang gampang terbakar di dalam hutan dan dengan demikian membuat hutan menjadi lebih gampang terbakar di dalam hutan dan dengan demikian membuat hutan menjadi lebih gampang terbakar. Sebaliknya, hutan yang sudah terbakar akan menjadi mangsa yang lebih terbakar. Sebaliknya, hutan yang sudah terbakar akan menjadi mangsa yang lebih menarik bagi banyak serangga. Pohon-pohon yang tidak mati menjadi lebih lemah dan menarik bagi banyak serangga. Pohon-pohon yang tidak mati menjadi lebih lemah dan lebih menderita bila terserang oleh serangga, serta luka-luka yang terbakar menjadi lebih menderita bila terserang oleh serangga, serta luka-luka yang terbakar menjadi tempat yang menarik untiuk serangga.
tempat yang menarik untiuk serangga. Kehidupan bersama antara
Kehidupan bersama antara serangga dan jamur serangga dan jamur penting untuk diketahui. penting untuk diketahui. TerdapatTerdapat beberapa kemungkinan dalam kehidupan be
beberapa kemungkinan dalam kehidupan bersama antara jamur dan serangga, yaitu :rsama antara jamur dan serangga, yaitu : a.
a. serangga sebagai penyebar jserangga sebagai penyebar jamur yang dapat amur yang dapat menyebabkan penyakit pada pohon.menyebabkan penyakit pada pohon. b.
b. luka luka yang yang dibuat dibuat serangga serangga dapat dapat menjadi menjadi tempat tempat jamur jamur mulai mulai menyerang menyerang pohonpohon hingga menjadi sakit atau kayu terasnya menjaddi lapuk.
hingga menjadi sakit atau kayu terasnya menjaddi lapuk. c.
c. serangga membawa jamur serangga membawa jamur dan secara tidak sengaja mdan secara tidak sengaja menginokulasikannya pada batangenginokulasikannya pada batang pohon, serta kemudian jamur merupakan makanannnya
pohon, serta kemudian jamur merupakan makanannnya
d. pohon yang terserang serangga menjadi lemah dan pohon kemudian menjadi sangat d. pohon yang terserang serangga menjadi lemah dan pohon kemudian menjadi sangat
rentan terhadap serangan jenis jamur tertentu yang lemah sekalipun. rentan terhadap serangan jenis jamur tertentu yang lemah sekalipun.
Di dalam hutan alam terdapat pula jenis-jenis serangga yang menguntungkan, Di dalam hutan alam terdapat pula jenis-jenis serangga yang menguntungkan, yaitu yang dapat menjadi parasit atau predator serangga yang menjadi hama. Disamping yaitu yang dapat menjadi parasit atau predator serangga yang menjadi hama. Disamping itu terdapat pula jenis-jenis serangga netral, yang tidak merugikan dan tidak pula itu terdapat pula jenis-jenis serangga netral, yang tidak merugikan dan tidak pula menguntungkan.
menguntungkan.
Agar kerugian karena serangga dapat ditekan dan agar kelestarian hasil dalam Agar kerugian karena serangga dapat ditekan dan agar kelestarian hasil dalam pengusahaan
pengusahaan hutan hutan alam alam dapat dapat tercapai, tercapai, upaya upaya perlu perlu dilakukan dilakukan untuk untuk memberikanmemberikan kondisi agar peledakan populasi serangga yang merugikan dapat ditekan. Menghilangkan kondisi agar peledakan populasi serangga yang merugikan dapat ditekan. Menghilangkan sama sekali serangga hama di dalam hutan alam tidaklah mungkin. Tindakan yang dapat sama sekali serangga hama di dalam hutan alam tidaklah mungkin. Tindakan yang dapat dilakukan adalah mengembangkan teknik silvikultur untuk menciptakan kondisi dalan dilakukan adalah mengembangkan teknik silvikultur untuk menciptakan kondisi dalan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
•
• Penyakit h Penyakit hutanutan
Hutan bagaimana yang dikatakan sakit ? Hutan bagaimana yang dikatakan sakit ?
Hutan dikatakan sakit apabila pohon-pohon yang ada di dalamnya mengalami Hutan dikatakan sakit apabila pohon-pohon yang ada di dalamnya mengalami tekanan secara terus-menerus oleh faktor-faktor biotik (hidup) atau oleh faktor-faktor tekanan secara terus-menerus oleh faktor-faktor biotik (hidup) atau oleh faktor-faktor abiotik (fisik atau kimia) lingkungannya sedemikian rupa, sehingga menimbulkan abiotik (fisik atau kimia) lingkungannya sedemikian rupa, sehingga menimbulkan kerugian. Kerugian tersebut dapat dalam bentuk kualitas dan atau dalam bentuk kuantitas kerugian. Kerugian tersebut dapat dalam bentuk kualitas dan atau dalam bentuk kuantitas produksinya.
produksinya. Tekanan Tekanan terjadi terjadi karena karena adanya adanya interaksi interaksi yang yang terus-menerus terus-menerus antara antara pohonpohon dan faktor-faktor tersebut yang dapat berakibat terbentuknya gambaran yang dapat dan faktor-faktor tersebut yang dapat berakibat terbentuknya gambaran yang dapat tampak dengan jelas dari luar, yang biasa kita sebut “gejala”, dan dapat pula tidak jelas tampak dengan jelas dari luar, yang biasa kita sebut “gejala”, dan dapat pula tidak jelas karena interaksi berjalan sangat lambat. Seringkali gejala tersebut yang memberi karena interaksi berjalan sangat lambat. Seringkali gejala tersebut yang memberi petunjuk
petunjuk kepada kepada kita kita apakah apakah pohon pohon di di dalam dalam hutan hutan sehat, sehat, merana merana atau atau cacat cacat padapada sebagian atau seluruh tubuhnya, sehingga kualitas dan atau kuantitas produksi yang dapat sebagian atau seluruh tubuhnya, sehingga kualitas dan atau kuantitas produksi yang dapat kita pungut menjadi berkurang.
kita pungut menjadi berkurang.
Disamping gejala, kadang-kadang dapat kita jumpai “tanda” penyakit pada pohon, Disamping gejala, kadang-kadang dapat kita jumpai “tanda” penyakit pada pohon, yaitu bagian-bagian tertentu penyebab penyakit seperti jamur yang menempel pada yaitu bagian-bagian tertentu penyebab penyakit seperti jamur yang menempel pada batang
batang pohon pohon atau atau tepung tepung berwarna berwarna putih putih atau atau hitam hitam atau atau hitam hitam yang yang terbentuk terbentuk padapada permukaan daun.
permukaan daun.
Penyebab Penyakit Penyebab Penyakit
Pohon menjadi sakit karena akvitas yang terus menerus dari penyebab penyakit Pohon menjadi sakit karena akvitas yang terus menerus dari penyebab penyakit pada
pada pohon pohon tersebut, tersebut, dan dan tidak tidak hanya hanya dalam dalam waktu waktu singkat singkat ataupun ataupun terhenti. terhenti. AkibatAkibat aktivitas penyebab penyakit yang terus menerus itu, sebagian atau seluruh bagian pohon aktivitas penyebab penyakit yang terus menerus itu, sebagian atau seluruh bagian pohon pohon merana,
pohon merana, cacat atau cacat atau bahkan bahkan ada pula ada pula yang sampai yang sampai mati. Berbagai mati. Berbagai macam penyebabmacam penyebab penyakit
penyakit yang yang dapat dapat menular, menular, yaitu yaitu bakteri, bakteri, jamur, jamur, virus, virus, mikoplasma, mikoplasma, tanaman tanaman tingkattingkat tinggi. Kekhasan penyakit yang menular adalah terjadinya interaksi yang terus menerus tinggi. Kekhasan penyakit yang menular adalah terjadinya interaksi yang terus menerus itu. Proses interaksi itulah dalam banyak hal yang dapat menyebabkan timbulnya gejala itu. Proses interaksi itulah dalam banyak hal yang dapat menyebabkan timbulnya gejala yang dapat kita lihat dari luar.
yang dapat kita lihat dari luar.
Pohon-pohon dalam hutan umumnya menjadi sakit karena serangan jamur dan Pohon-pohon dalam hutan umumnya menjadi sakit karena serangan jamur dan tanaman tingkat tinggi. Di persemaian diketahui penyakit pada bibit yang juga tanaman tingkat tinggi. Di persemaian diketahui penyakit pada bibit yang juga disebabkan oleh nematoda. Walaupun relatif jarang terjadi, ada pula jenis-jenis pohon disebabkan oleh nematoda. Walaupun relatif jarang terjadi, ada pula jenis-jenis pohon hutan yang sakit disebabkan oleh bakteri, virus atau mikoplasma.
hutan yang sakit disebabkan oleh bakteri, virus atau mikoplasma.
Penyebab penyakit yang tidak menular berbagai macam, antara lain karena pH Penyebab penyakit yang tidak menular berbagai macam, antara lain karena pH
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
nematoda. Seringkali pohon yang telah terserang oleh suatu jenis patogen (penyebab nematoda. Seringkali pohon yang telah terserang oleh suatu jenis patogen (penyebab penyakit yang menular) akan menjadi leb
penyakit yang menular) akan menjadi lebih rentan atau lebih tahan terhadaih rentan atau lebih tahan terhadap jenis patogenp jenis patogen yang lain.
yang lain.
Penyebaran Penyebab Penyakit Penyebaran Penyebab Penyakit
Cara penyebaran penyebab suatu penyakit dari suatu pohon/pertanaman ke Cara penyebaran penyebab suatu penyakit dari suatu pohon/pertanaman ke pohon/pertanaman
pohon/pertanaman yang yang lain lain ditentukan ditentukan pertama pertama oleh oleh identitas identitas penyebabnya, penyebabnya, apaka apaka iaia menular atau tidak. Bila penyebabnya adalah faktor fisik atau kimia maka menular atau tidak. Bila penyebabnya adalah faktor fisik atau kimia maka faktor-faktor itu tidak dapat berpindah atau dipindahkan. Kurang tersedianya suatu unsur hara di faktor itu tidak dapat berpindah atau dipindahkan. Kurang tersedianya suatu unsur hara di dalam tanah, pH tanah yang rendah serta terlalu banyak atau terlalu sedikit ketersediaan dalam tanah, pH tanah yang rendah serta terlalu banyak atau terlalu sedikit ketersediaan air di dalam tanah, merupakan beberapa contoh penyebab penyakit yang tidak dapat air di dalam tanah, merupakan beberapa contoh penyebab penyakit yang tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Akibat serangan penyebab yang tidak menular bila terlihat secara menyeluruh Akibat serangan penyebab yang tidak menular bila terlihat secara menyeluruh atau secara sporadik tersebar seluas lahan faktor penyebab yang bersangkutan. Penyebab atau secara sporadik tersebar seluas lahan faktor penyebab yang bersangkutan. Penyebab penyakit
penyakit semacam semacam ini ini tidak tidak menyebar menyebar dari dari satu satu pohon/tanaman pohon/tanaman ke ke pohon/tanaman pohon/tanaman yangyang lain.
lain.
Lain halnya dengan penyebab yang menular. Jasad penyebab penyakit dapat Lain halnya dengan penyebab yang menular. Jasad penyebab penyakit dapat berkembang
berkembang dan dan menyebar menyebar secara secara aktif aktif dari dari satu satu pohon pohon ke ke pohon pohon lain lain melalui melalui tanah,tanah, pertautan akar,
pertautan akar, pertautan daun, pertautan daun, atau menyebar atau menyebar secara pasif secara pasif dari satu dari satu pohon ke pohon ke pohon lainpohon lain karena terbawa oleh angin atau oleh aliran air pada permukaan tanah, selokan atau karena terbawa oleh angin atau oleh aliran air pada permukaan tanah, selokan atau sungai. Beberapa jenis patogen dapat terbawa oleh serangga, nematoda atau burung. sungai. Beberapa jenis patogen dapat terbawa oleh serangga, nematoda atau burung. Daya tahan hidup serta jarak yang dapat ditempuh oleh unit-unit penyebaran beragam dan Daya tahan hidup serta jarak yang dapat ditempuh oleh unit-unit penyebaran beragam dan sangat tergantung pada jenis patogen yang bersangkutan.
sangat tergantung pada jenis patogen yang bersangkutan.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan penyakit Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan penyakit
Bila penyebab penyakit adalah faktor lingkungan fisik atau kimia maka biasanya Bila penyebab penyakit adalah faktor lingkungan fisik atau kimia maka biasanya penyakit
penyakit menjadi menjadi makin makin berat berat dengan dengan pertambahan pertambahan waktu, waktu, sedangkan sedangkan kecepatankecepatan perkembangan
perkembangan tersebut tersebut beragam beragam menurut menurut jenis jenis pohon, pohon, jenis jenis faktor faktor penyebab penyebab penyakitpenyakit serta seberapa jauh penyimpangan kondisi faktor penyebab tersebut dan kondisi yang serta seberapa jauh penyimpangan kondisi faktor penyebab tersebut dan kondisi yang cukup baik untuk perkembangan pohon yang bersangkutan. Makin besar penyimpangan cukup baik untuk perkembangan pohon yang bersangkutan. Makin besar penyimpangan jenis
jenis pohon pohon tetentu, tetentu, makin makin cepatlah cepatlah dan dan makin makin beratlah beratlah penyakit penyakit yang yang ditimbulkannya.ditimbulkannya. Tiap jenis pohon memerlukan syarat mengenai faktor-faktor fisik dan atau kimia tertentu Tiap jenis pohon memerlukan syarat mengenai faktor-faktor fisik dan atau kimia tertentu untuk pertumbuhannya yang optimal, dan oleh karen itu suatu kondisi lingkungan fisik untuk pertumbuhannya yang optimal, dan oleh karen itu suatu kondisi lingkungan fisik
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
a.
a. Sifat Sifat Genetik Genetik PohonPohon
Dalam populasi tiap jenis terdapat ketahanan pohon terhadap suatu jenis patogen. Dalam populasi tiap jenis terdapat ketahanan pohon terhadap suatu jenis patogen. Beberapa individu, galur atau tanaman yanmg berasal dari tempat tumbuh tertentu Beberapa individu, galur atau tanaman yanmg berasal dari tempat tumbuh tertentu mungkin lebih tahan terhadap suatu jenis patogen, dibandingkan dengan individu, galur mungkin lebih tahan terhadap suatu jenis patogen, dibandingkan dengan individu, galur atau yang berasal dari tempat tumbuh yang lain. Ketahanan ini dapat terjadi karena atau yang berasal dari tempat tumbuh yang lain. Ketahanan ini dapat terjadi karena kemampuan pohon untuk membentuk struktur-struktur tertentu yang tidak kemampuan pohon untuk membentuk struktur-struktur tertentu yang tidak menguntungkan perkembangan patogen pada pohon tersebut, seperti kurangnya jumlah menguntungkan perkembangan patogen pada pohon tersebut, seperti kurangnya jumlah stomata per satuan luas daun, pembentukan lapisan kutikula yang tebal, pembentukan stomata per satuan luas daun, pembentukan lapisan kutikula yang tebal, pembentukan jaringan
jaringan dengan dengan sel-sel sel-sel yang yang berdinding berdinding gabus gabus tebal tebal segera segera setelah setelah patogen patogen memasukimemasuki jaringan tanaman atau produksi ba
jaringan tanaman atau produksi bahan-bahan toksik di dalam jaringan yanhan-bahan toksik di dalam jaringan yang cukup banyakg cukup banyak sebelum atau sesuadah patogen memasuki jaringan tanaman, sehingga patogen mati sebelum atau sesuadah patogen memasuki jaringan tanaman, sehingga patogen mati sebelum dapat berkembang lebih lanjut dan gagal menyebabkan penyakit pada pohon. sebelum dapat berkembang lebih lanjut dan gagal menyebabkan penyakit pada pohon.
Ketahanan suatu jenis pohon terhadap serangan suatu jenis patogen tidak selalu Ketahanan suatu jenis pohon terhadap serangan suatu jenis patogen tidak selalu sama pada semua umur. Contoh yang khas adalah penyakit lodoh yang disebabkan oleh sama pada semua umur. Contoh yang khas adalah penyakit lodoh yang disebabkan oleh
Phytium
Phytium spp,spp, PhytopthoraPhytopthora spp,spp, FusariumFusarium spp dan spp dan Rhizoctonia Rhizoctonia spp yang hanya terjadi spp yang hanya terjadi pada kecambah.
pada kecambah.
Suatu macam penyakit kadang-kadang memerlukan waktu yang cukup lama untuk Suatu macam penyakit kadang-kadang memerlukan waktu yang cukup lama untuk berkembang
berkembang sebelum sebelum dapat dapat meninggalkan meninggalkan gejala gejala yang yang dapat dapat terlihat terlihat dari dari luar.luar. Pertanaman suatu jenis pohon yang semua tampak sehat sampai pada umur tertentu, Pertanaman suatu jenis pohon yang semua tampak sehat sampai pada umur tertentu, akhirnya sakit juga sesudah lebih tua.
akhirnya sakit juga sesudah lebih tua. b.
b. Keganasan PatogenKeganasan Patogen
Kriteria berat atau ringannya serangan penyakit yang disebabkan oleh Kriteria berat atau ringannya serangan penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan fisik dan atau kimia biasanya ditentukan berdasarkan luas areal faktor lingkungan fisik dan atau kimia biasanya ditentukan berdasarkan luas areal pertanaman
pertanaman yang yang sakit. sakit. Berat Berat serangan serangan penyakit penyakit yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh suatu suatu faktorfaktor lingkungan fisik dan atau kimia tertentu, biasanya kurang beragam dari satu pohon ke lingkungan fisik dan atau kimia tertentu, biasanya kurang beragam dari satu pohon ke pohon
pohon lain dalam lain dalam pertanaman ypertanaman yang sama ang sama dan dadan dari suatu ri suatu pertanaman ke pertanaman ke pertanaman yangpertanaman yang lain. Suatu macam faktor penyebab penyakit lingkungan fisik dan atau kimia tidak lain. Suatu macam faktor penyebab penyakit lingkungan fisik dan atau kimia tidak beragam
beragam kemampuannya kemampuannya untuk untuk menimbulkan menimbulkan penyakit. penyakit. Yang Yang mungkin mungkin beragam beragam adalahadalah gejala yang ditimbulkannya dari suatu jenis pohon ke pohon yang lain.
gejala yang ditimbulkannya dari suatu jenis pohon ke pohon yang lain.
Tidak demikian halnya dengan penyakit yang disebabkan oleh patogen seperti Tidak demikian halnya dengan penyakit yang disebabkan oleh patogen seperti jamur,
jamur, bakteri, bakteri, virus, virus, mikoplasma, mikoplasma, nematoda nematoda dan dan sebagainya. sebagainya. Tiap Tiap jenis jenis patogen patogen dapatdapat beragam
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
konjugasi, tranfusi dan transduksi. Disamping itu perubahan keganasan virulensi dapat konjugasi, tranfusi dan transduksi. Disamping itu perubahan keganasan virulensi dapat terjadi karena nutrisi dan adaptasi sitoplasmik.
terjadi karena nutrisi dan adaptasi sitoplasmik.
Itulah sebabnya mengapa suatu jenis patogen yang sama dan yang memiliki Itulah sebabnya mengapa suatu jenis patogen yang sama dan yang memiliki bentuk
bentuk serta cserta cara ara perkembangbiakan perkembangbiakan yang yang sama, sama, tetapi tetapi berasal berasal dari bdari berbagai erbagai daerah daerah atauatau dari berbagai jenis pohon, dapat berlainan keganasannya.
dari berbagai jenis pohon, dapat berlainan keganasannya. c. Keadaan Lingkungan
c. Keadaan Lingkungan
Faktor lingkungan dapat dipisahkan antara yang biotik dan abiotik. Untuk yang Faktor lingkungan dapat dipisahkan antara yang biotik dan abiotik. Untuk yang biotik
biotik adalah adalah jasad-jasad jasad-jasad renik renik yang yang ada ada di di sekitar sekitar patogen. patogen. Pengaruh Pengaruh faktor faktor lingkunganlingkungan biotik
biotik yang yang jelas jelas adalah adalah pada pada patogen patogen yang yang bertahan bertahan hidup hidup dan dan berkembang berkembang di di dalamdalam tanah, yang biasa menyerang akar. Jasad yang berkembang di sekitar patogen adalah tanah, yang biasa menyerang akar. Jasad yang berkembang di sekitar patogen adalah yang secara langsung berpengaruh terhadap daya tahah hidup patogen dengan bertindak yang secara langsung berpengaruh terhadap daya tahah hidup patogen dengan bertindak sebagai parasit, vektor, saingan dalam memperoleh makanan, atau dengan melalui sebagai parasit, vektor, saingan dalam memperoleh makanan, atau dengan melalui antibiosis. Unsur-unsur biotik yang lain dapat berpengaruh secara tidak langsung antibiosis. Unsur-unsur biotik yang lain dapat berpengaruh secara tidak langsung terhadap patogen. Hal ini karena adanya interaksi antara jasad renik di sekitar patogen. terhadap patogen. Hal ini karena adanya interaksi antara jasad renik di sekitar patogen. Interaksi dapat mengakibatkan berkembangnya atau turunnya populasi jasad renik yang Interaksi dapat mengakibatkan berkembangnya atau turunnya populasi jasad renik yang menguntungkan atau merugikan patogen. Dengan demikian maka unsur-unsur biotik menguntungkan atau merugikan patogen. Dengan demikian maka unsur-unsur biotik lingkungan dapat berpengaruh secara lansung atau tidak langsung terhadap lingkungan dapat berpengaruh secara lansung atau tidak langsung terhadap perkembangan penyakit pohon.
perkembangan penyakit pohon.
Kelompok faktor lingkungan yang lain adalah unsur-unsur abiotik, seperti suhu, Kelompok faktor lingkungan yang lain adalah unsur-unsur abiotik, seperti suhu, kadar air tanah, kelembaban udara, pH tanah dan bahan-bahan kimia di dalam tanah. kadar air tanah, kelembaban udara, pH tanah dan bahan-bahan kimia di dalam tanah. Faktor lingkungan abiotik berpengaruh baik terhadap pohon maupun terhadap patogen Faktor lingkungan abiotik berpengaruh baik terhadap pohon maupun terhadap patogen yang bersangkutan dan dengan demikian terhadap interaksi antara keduanya. Suatu faktor yang bersangkutan dan dengan demikian terhadap interaksi antara keduanya. Suatu faktor abiotik tetentu dapat menyebabkan pohon mengalami tekanan hingga penyakit yang abiotik tetentu dapat menyebabkan pohon mengalami tekanan hingga penyakit yang ditimbulkan oleh patogen menjadi lebih berat dibanding bila pohon terserang hanya oleh ditimbulkan oleh patogen menjadi lebih berat dibanding bila pohon terserang hanya oleh patogen.
patogen.
Dengan demikian, faktor lingkungan fisik dan atau kimia dapat berkerja sendiri Dengan demikian, faktor lingkungan fisik dan atau kimia dapat berkerja sendiri
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
1. Penyediaan Benih 1. Penyediaan Benih
Satu di antara berbagai sebab hilangnya viabilitas benih adalah serangan jamur. Satu di antara berbagai sebab hilangnya viabilitas benih adalah serangan jamur. Jamur perusak benih pada umumnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu kamar. Jamur perusak benih pada umumnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu kamar. Penyimpanan benih cukup lama pada suhu kamar memungkinkan jamur perusak benih Penyimpanan benih cukup lama pada suhu kamar memungkinkan jamur perusak benih seperti
seperti Aspergillus Aspergillus sp., sp., PenicilliumPenicillium sp. untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat. sp. untuk tumbuh dan berkembang dengan cepat. Oleh karena itu perawatan, penyimpanan, pengepakan serta pengiriman benih dari tempat Oleh karena itu perawatan, penyimpanan, pengepakan serta pengiriman benih dari tempat pengumpulan
pengumpulan sampai sampai ke ke tempat tempat penanaman penanaman perlu perlu memperoleh memperoleh perhatian perhatian khusus khusus untukuntuk tiap jenis pohon, dalam upaya kita adgar daya berkecambah benih tidak cepat hilang tiap jenis pohon, dalam upaya kita adgar daya berkecambah benih tidak cepat hilang karena serangan jamur.
karena serangan jamur.
Pengangkutan stek atau bibit untuk jenis-jenis yang harus didatangkan dari lain Pengangkutan stek atau bibit untuk jenis-jenis yang harus didatangkan dari lain tempat kurang menguntungkan mengingat kemungkinan terbawanya inokulum bersama tempat kurang menguntungkan mengingat kemungkinan terbawanya inokulum bersama bahan
bahan tanaman tanaman tersebut. tersebut. Beberapa Beberapa jenis jenis inokulum inokulum patogen patogen dapat dapat terbawa terbawa oleh oleh stek stek atauatau bibit
bibit tanaman tanaman tanpa tanpa kelihatan kelihatan jelas jelas menunjukkan menunjukkan gejala gejala penyakit. penyakit. Oleh Oleh karena karena itu itu benihbenih yang didatangkan dari tempat/pulau lain hendaknya diberi perlakuan (pembunuhan jasad yang didatangkan dari tempat/pulau lain hendaknya diberi perlakuan (pembunuhan jasad yang mungkin terdapat pada permukaan benih, pencampuran dengan fungisida) yang mungkin terdapat pada permukaan benih, pencampuran dengan fungisida) sedemikian rupa, hingga tidak rusak dalam penyimpanan, pengepakan dan pengangkutan. sedemikian rupa, hingga tidak rusak dalam penyimpanan, pengepakan dan pengangkutan. Untuk penyediaan benih jenis-jenis lokal seyogyanya mulai dicari pohon-pohon dalam Untuk penyediaan benih jenis-jenis lokal seyogyanya mulai dicari pohon-pohon dalam hutan yang terlihat baik pertumbuhannnya, sehat serta memiliki sifat-sifat lain yang hutan yang terlihat baik pertumbuhannnya, sehat serta memiliki sifat-sifat lain yang diinginkan. Disamping itu perlu pula dimulai dibangun kebun-kebun benih yang diinginkan. Disamping itu perlu pula dimulai dibangun kebun-kebun benih yang diperlukan untuk produksi benih di kemudian hari.
diperlukan untuk produksi benih di kemudian hari. 2.
2. Pemilihan jenis Pemilihan jenis dan asalnyadan asalnya
Untuk penanaman pada suatu kawasan hutan, disamping kita perlu mencari Untuk penanaman pada suatu kawasan hutan, disamping kita perlu mencari jenis- jenis poho
jenis pohon yan yang ng diperkirakan ddiperkirakan dapat apat tumbuh baik tumbuh baik sesuai densesuai dengan kgan kondisi tempat ondisi tempat tumbuh,tumbuh, juga
juga perlu perlu kita kita cari cari jenis jenis yang yang selama selama pertumbuhannya, pertumbuhannya, yaitu yaitu sejak sejak benih benih atau atau bibitbibit ditanam sampai saat hutan tanaman ditebang, tidak terganggu oleh hama dan penyakit. ditanam sampai saat hutan tanaman ditebang, tidak terganggu oleh hama dan penyakit. Jenis-jenis tersebut dapat dipilih yang mempunyai daerah penyebaran alami setempat Jenis-jenis tersebut dapat dipilih yang mempunyai daerah penyebaran alami setempat
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
Keadaan lingkungan fisik dalam persemaian biasanya berbeda dengan keadaan Keadaan lingkungan fisik dalam persemaian biasanya berbeda dengan keadaan dalam hutan alam, hal ini dimungkinkan karena pengaruh perlindungan terhadap sinar dalam hutan alam, hal ini dimungkinkan karena pengaruh perlindungan terhadap sinar matahari, penambahan bahan ke dalam dan pada permukaan tanah, atau karena matahari, penambahan bahan ke dalam dan pada permukaan tanah, atau karena terbentuknya iklim mikro, penyiraman dan sebagainya. Kadang-kadang dilakukan pula terbentuknya iklim mikro, penyiraman dan sebagainya. Kadang-kadang dilakukan pula pemupukan,
pemupukan, atau atau untuk untuk jenis-jenis jenis-jenis tertentu, tertentu, pemberian pemberian mikroorganisme mikroorganisme ke ke dalam dalam tubuhtubuh tanah.
tanah.
Pengelolaan persemian biasanya dilakukan secara intensif. Hanya saja berbagai Pengelolaan persemian biasanya dilakukan secara intensif. Hanya saja berbagai kegiatan itu bila tidak dilakukan secara tepat dapat mengakibatkan terciptanya kegiatan itu bila tidak dilakukan secara tepat dapat mengakibatkan terciptanya lingkungan yang baik pula untuk timbul dan berkembangnya penyakit.
lingkungan yang baik pula untuk timbul dan berkembangnya penyakit. 4.
4. Pembuatan Hutan Tanama Sejenis Pembuatan Hutan Tanama Sejenis dan Seumur pada Lahan yang dan Seumur pada Lahan yang LuasLuas
Dalam hutan tanaman, patogen memperoleh kesempatan untuk dapat menyerang Dalam hutan tanaman, patogen memperoleh kesempatan untuk dapat menyerang jenis-jenis
jenis-jenis pohon pohon pada pada umur-umur umur-umur tetentu. tetentu. Contoh Contoh yang yang perneh perneh dilaporkan dilaporkan adalahadalah penyakit
penyakit busuk busuk akar akar padapada Acacia Acacia mangiummangium pada pertanaman di Sesayap dan pada pertanaman di Sesayap dan powder powder mildew
mildew di persemaian di beberapa tempat di Kalimantan Timur. di persemaian di beberapa tempat di Kalimantan Timur.
Pertanaman sejenis dan seumur yang meliputi areal yang luas memungkinkan Pertanaman sejenis dan seumur yang meliputi areal yang luas memungkinkan patogen
patogen dan dan juga juga hama hama untuk untuk berkembang berkembang serta serta menyebar menyebar tanpa tanpa rintangan rintangan jenis-jenisjenis-jenis pohon
pohon yang yang lain. Oleh lain. Oleh karena karena itu pertanaman itu pertanaman campuran acampuran antar berbagantar berbagai jenis i jenis pohon pohon perluperlu dicoba dan diharapkan berkembangnya penyakit secara luas dapat ditekan.
dicoba dan diharapkan berkembangnya penyakit secara luas dapat ditekan. 5. Penggunaan Pestisida
5. Penggunaan Pestisida
Di persemaian, pestisida memang biasa dipakai bila cara-cara lain tidak mungkin Di persemaian, pestisida memang biasa dipakai bila cara-cara lain tidak mungkin lagi diharapkan untuk pengendalian hama dan penyakit. Penggunaan pestisida di lagi diharapkan untuk pengendalian hama dan penyakit. Penggunaan pestisida di persemaian
persemaian pada pada umumnya umumnya secara secara ekonomis ekonomis masih masih dapat dapat dipertanggungjawabkan. dipertanggungjawabkan. DiDi beberapa negara
beberapa negara maju pestisida kadangmaju pestisida kadang-kadang juga dipa-kadang juga dipakai untuk penakai untuk penanggulangan hamanggulangan hama dan penyakit yang menyerang hutan. Di Selandia Baru misalnya fungisida disemprotkan dan penyakit yang menyerang hutan. Di Selandia Baru misalnya fungisida disemprotkan dari udara dengan menggunakan pesawat terbang untuk menanggulangi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
e. tidak atau kurang dipahaminya kaitan-kaitan pengelolaan hutan lainnya dengan e. tidak atau kurang dipahaminya kaitan-kaitan pengelolaan hutan lainnya dengan
perlindungan hutan perlindungan hutan 3.
3. Kondisi Kondisi lingkungan hutanlingkungan hutan a.
a. letak tegakan letak tegakan hutan yang hutan yang terpencar-pencarterpencar-pencar b.
b. tingkat aksesibilitas hutan yang rendahtingkat aksesibilitas hutan yang rendah c.
c. kondisi bio-fisik hutan kondisi bio-fisik hutan yang menguntungkayang menguntungkan bagi pn bagi perkembangan organismeerkembangan organisme pengganggu
pengganggu
d. kondisi tempat tumbuh yang tidak sesuai dengan persyaratan tumbuh jenis pohon d. kondisi tempat tumbuh yang tidak sesuai dengan persyaratan tumbuh jenis pohon
yang diusahakan yang diusahakan e.
e. keadaan cuaca keadaan cuaca yang ekstryang ekstrimim
Ketiga kelompok latar belakang terjadinya gangguan tersebut adalah saling berkait dan Ketiga kelompok latar belakang terjadinya gangguan tersebut adalah saling berkait dan dapat digambarkan sebagai berikut :
dapat digambarkan sebagai berikut :
Pengelolaan Pengelolaan Hutan Hutan Gangguan Gangguan Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi Lingkungan
Lingkungan Hutan Hutan SosekbudSosekbud
Masyarakat Masyarakat
Gambar
Gambar 7. 7. Latar Latar Belakang Belakang Terjadinya Terjadinya Gangguan Gangguan HutanHutan
4.3. Dampa
4.3. Dampak dari gank dari gangguan hutgguan hutanan
Terjadinya gangguan hutan dapat menimbulkan dampak ekonomis, ekologis dan Terjadinya gangguan hutan dapat menimbulkan dampak ekonomis, ekologis dan sosial. Dampak ekonomis akan berupa penurunan tingkat rentabilitas perusahaan, sosial. Dampak ekonomis akan berupa penurunan tingkat rentabilitas perusahaan,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Buku Ajar Si
Buku Ajar Silvikultur lvikultur
Pencurian Perladangan
Pencurian Perladangan
Gambar 8.
Gambar 8. Hubungan Sebab-Akibat Hubungan Sebab-Akibat Gangguan HutanGangguan Hutan
4.4. Strateg
4.4. Strategi perlinduni perlindungan gan hutanhutan
Strategi perlindungan hutan harus didasarkan pada ketiga faktor yang Strategi perlindungan hutan harus didasarkan pada ketiga faktor yang melatarbelakangi terjadinya gangguan hutan. Secara singkat kegiatan-kegiatannya dapat melatarbelakangi terjadinya gangguan hutan. Secara singkat kegiatan-kegiatannya dapat dilakukan pada Gambar 9 berikut.
dilakukan pada Gambar 9 berikut.
Penggolongan
Penggolongan Hutan Hutan PP
ee n n g g ee n n d d Kondisi
Kondisi Kondisi Kondisi aa
Lingkungan
Lingkungan Hutan Hutan Sosekbud Sosekbud Masyarakat Masyarakat ll ii aa n n
Gambar
Gambar 9. 9. Strategi PerlStrategi Perlindungan Hutanindungan Hutan
Perlindungan hutan mencakup kegiatan pencegahan dan pemberantasan. Dalam Perlindungan hutan mencakup kegiatan pencegahan dan pemberantasan. Dalam rangka pengelolaan hutan, kegiatan pencegahan merupakan prinsip yang penting dan rangka pengelolaan hutan, kegiatan pencegahan merupakan prinsip yang penting dan harus dipegang teguh. Pelaksanaan pencegahan ini harus dilakukan secara menyeluruh. harus dipegang teguh. Pelaksanaan pencegahan ini harus dilakukan secara menyeluruh.