• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Komunikasi Bisnis Lintas Budaya"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI BISNIS

KOMUNIKASI BISNIS

Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi Lintas Budaya

Dibuat Oleh :

Dibuat Oleh :

Kelompok 4

Kelompok 4

1

1 !

!a

a""iid

d A

Ah

hm

ma

ad

d

#

#$

$$

$1

14

4#

##

#%

%1

1

$

$ A

A&&h

ha

a""i

i '

'u

un

niia

a""tto

o

#

#$

$$

$1

14

4#

##

#(

()

)

UNI*+,SI-A

UNI*+,SI-AS

S -,ISAK-I

-,ISAK-I

!A

!AKUL-

KUL-AS +KONOMI

AS +KONOMI DAN

DAN BISNIS

BISNIS

'U,USAN MANA'+M+N

'U,USAN MANA'+M+N

'aka"ta

'aka"ta

$#1%.$#1(

$#1%.$#1(

(2)

/+NDA0ULUAN

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain,  baik itu dengan sesama, adat istiadat, norma, pengetahuan ataupun budaya di sekitarnya. Pada kenyataanya seringkali kita tidak bisa menerima atau merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan perbedaan-perbedaan yang terjadi akibat interaksi tersebut, seperti masalah perkembangan teknologi, kebiasan yang  berbeda dari seorang teman yang berbeda asal daerah atau cara-cara yang menjadi kebiasaan (bahasa, tradisi atau norma) dari suatu daerah sementara kita berasal dari daerah lain. Dari sebuah hubungan interaksi sosial itu menimbulkan suatu  budaya baru yang berawal dari sebuah proses akulturasi budaya.

Beraneka ragam dan corak pada setiap kebudayaan daerah menjadikan sebuah ciri khas tersendiri bagi setiap manusia di muka bumi ini, berbagai macam  perbedaan budaya tersebut antara lain dapat dilihat dari bentuk pakaian, bahasa,  postur tubuh, aneka macam makanan, adat istiadat yang mengatur pada suatu daerah tertentu dan masih banyak lagi. erkadang kita dihadapkan pada sebuah realitas yang sedikit berbeda dengan budaya kita, sehingga kita merasa asing ketika berada pada suatu wilayah tertentu. Pada mulanya ketika seseorang dihadapkan pada posisi demikian, ia akan beranggapan bahwa ia merasa dikucilkan oleh orang-orang yang tinggal di lingkungannya. !amun seiring  berjalannya waktu, dan seringnya intensitas seseorang berinteraksi dengan orang-orang baru dilingkungannya, maka ia akan menemukan sebuah kenyamanan dan  bahkan bisa mengadopsi budaya baru yang ada di lingkungan baru tersebut.

"omunikasi lintas budaya merupakan salah satu bidang kajian #lmu "omunikasi yang lebih menekankan pada perbandingan pola-pola komunikasi antar pribadi diantara peserta komunikasi yang berbeda kebudayaan. Pada awalnya, studi lintas budaya berasal dari perspekti$ antropologi sosial dan budaya sehingga kajiannya lebih bersi$at depth description, yakni penggambaran yang mendalam tentang perilaku komunikasi berdasarkan budaya tertentu.

(3)

Banyak pembahasan komunikasi lintas budaya yang berkisar pada  perbandingan perilaku komunikasi antar budaya dengan menunjukkan perbedaan

dan persamaan sebagai berikut%

&. Persepsi, yaitu si$at dasar persepsi dan pengalaman persepsi, peranan lingkungan sosial dan $isik terhadap pembentukan persepsi

'. "ognisi, yang terdiri dari unsur-unsur khusus kebudayaan, proses berpikir,  bahasa dan cara berpikir.

. osialisasi, berhubungan dengan masalah sosialisasi uni*ersal dan relati*itas, tujuan-tujuan institusionalisasi+ dan

. "epribadian, misalnya tipe-tipe budaya pribadi yang mempengaruhi etos, dan tipologi karakter atau watak bangsa.

ika komunikasi lintas budaya lebih menekankan pada perbandingan pola- pola komunikasi antar pribadi diantara peserta komunikasi yang berbeda kebudayaan, maka studi komunikasi antarbudaya lebih mendekati objek melalui  pendekatan kritik budaya. spek utama dari komunikasi antar budaya adalah komunikasi antar pribadi diantara komunikator dan komunikan yang kebudayaannya berbeda.

Bagi para pelaku bisnis, pemahaman yang baik terhadap budaya di suatu daerah, wilayah atau negara menjadi sangat penting artinya bagi pencapaian tujuan organisasi bisnis. ecara sederhana, komunikasi lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi *erbal maupun non*erbal dengan memperhatikan $aktor-$aktor budaya di suatu daerah, wilayah atau negara. Pengertian lintas budaya dalam hal ini bukanlah semata-mata budaya asing (internasional), tetapi juga budaya yang tumbuh dan berkembang di  berbagai daerah dalam wilayah suatu negara.

#ndonesia sebagai salah satu negara yang sangat kaya dengan aneka macam budaya merupakan salah satu contoh yang sangat berharga bagi para  pelaku bisnis dalam menerapkan komunikasi bisnis lintas budaya. ebagaimana diketahui, setiapa daerah yang ada di #ndonesia memiliki kekhasan budaya yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya, seperti bagaimana seseorang berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana menghargai orang lain, bagaimana mereka

(4)

meyakini atau mempercayai sesuatu yang sudah turun-temurun dari nenek  moyang mereka, bagaimana mereka berpakaian, dan bagaimana mereka memperlakukan suatu produk.

pabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau ke negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting artinya, termasuk bagaimana memahami produk-produk  musiman di suatu negara. /al ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi kesalahan $atal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis. Pentingnya komunikasi bisnis lintas budaya bagi para pengambil keputusan terutama manajemen puncak dalam mengantisipasi era perdagangan bebas dan globalisasi sejak dini. Dengan semakin luasnya berbagai produk dan jasa termasuk teknologi komunikasi menyebabkan pertukaran in$ormasi dari suatu negara ke negara lain semakin leluasa, sehingga seolah dunia ini tidak lagi terikat dengan sekat-sekat yang membatasi wilayah suatu negara. Bagaimanapun diperlukan suatu  pemahaman bersama antara dua orang atau lebih dalam melakukan komunikasi  bisnis lintas budaya, baik melalui tulisan (termasuk komunikasi lewat internet)

(5)

Munulnya Kesalahpahaman Komunikasi Bisnis Lintas Budaya

Pemilik perusahaan kayu "alimantan yang memiliki latar belakang orang awa engah akan bekerjasama dengan orang medan. aat rapat di ruangan negosiasi, direktur, manajer, dan calon in*estor orang Batak ini saling  berkomunikasi, namun dilihat dari logat bicara orang Batak yang temperamen dan cenderung keras maka direktur pemilik perusahaan kayu "alimantan tersebut merasa tidak nyaman, dan akhirnya kerjasama ini tidak dapat dilanjutkan lagi.

Dari contoh kasus tersebut dapat dilihat bahwa dalam sebuah komunikasi antar budaya terjadi sebuah gangguan (noice) yang dapat berakibat $atal. ebenarnya tata bahasa yang dilakukan oleh orang Batak tersebut biasa saja menurut mereka, namun untuk pemilik perusahaan kayu "alimantan yaitu orang awa engah yang kebanyakan halus tutur katanya, bahasa orang Batak tersebut dianggap kasar dan terlalu emosional. /al tersebut sangat dipengaruhi adanya  perbedaan antara kultur budaya pada suatu daerah tertentu. pabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau negara lain, pemahaman  budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting agar tidak 

terjadi kesalahan $atal yang dapat mengakibatkan kegagalan bisnis khususnya  bidang pertanian.

Memahami Budaya dan /e"bedaannya &. De$inisi Budaya

Budaya dapat dide$inisikan bermacam-macam tergantung pada sudut  pandang setiap ahli. Berikut ini adalah beberapa de$inisi tentang budaya.

a. Menurut 0ehman, /imstreet dan Baty. Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan *ariati$, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.

 b. Menurut /o$stede, budaya diartikan sebagai pemrograman kolekti$ atas  pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini yang menjadi kata kunci budaya adalah

(6)

 pemrograman kolekti$ yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia ini. ebagai contoh, di epang karika seorang bayi baru lahir, untuk beberapa tahun awal si bayi tidur di kamar orang tuanya. edangkan di #nggris dan merika, bayi yang baru lahir ditempatkan di kamar yang berbeda beberapa minggu atau bulan kemudian.

c. Menurut Bo*ee dan hill, budaya adalah system sharing atas simbol-simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk   berperilaku.

Dalam hal ini, semua anggota dalam budaya memiliki asumsi-asumsi tersebut. Beberapa budaya ada yang dibentuk dari berbagai kelompok yang  berbeda-beda dan terpisah, tetapi ada juga yang memiliki kecenderungan

homohgen. "elompok berbeda (distinct group) yang ada dalam wilayah  budaya mayoritas lebih tepat dikatakan sebagai subbudaya (subcultures). #ndonesia adalah sebuah contoh negara yang memiliki subbudaya yang sangat beragam baik etnis maupun agama. /al ini berbeda dengan epang yang hanya memiliki beberapa subbudaya dan cenderung bersi$at homogen. d. Menurut Murphy dan /ildebrandt, budaya diartikan sebagai tipikal

karakteristik perilaku dalam suatu kelompok. Pengertian tersebut juga mengindikasikan bahwa komunikasi *erbal dan non*erbal dalam suatu kelompok juga merupakan tipikal dari kelompok tersebut dan cenderung unik atau berbeda dengan yang lainnya.

e. Menurut Mitchel, budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh indi*idu-indi*idu dan masyarakat, yang menentukan  bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain. Budaya suatu masyarakat disampaikan dari generasi ke generasi dan aspek-aspek seperti bahasa, kepercayaan1keyakinan, adat, dan hukum, akan saling berkaitan dan membentuk pandangan masyarakat akan otoritas, moral, dan etika. Pada akhirnya budaya akan bermani$estasi ke dalam

(7)

 bagaimana seseorang menjalankan bisnis, menegosiasikan kontrak atau menangani hubungan bisnis potensial.

'. "omponen Budaya

Menurut 0ehman, /imstreet dan Baty, setiap elemen terbangun oleh  beberapa komponen utamanya, yaitu% nilai-nilai (baik atau buruk, diterima atau

ditolak), norma-norma (tertulis dan tidak tertulis), simbol-simbol (warna logo suatu perusahaan), bahasa, dan pengetahuan. Menurut Mitchell, komponen  budaya mencakup anatara lain% bahasa, kepercayaan1keyakinan, sopan santun, adat istiadat, seni, pendidikan, humor, dan organisasi sosial. Menurut 2ateora,  budaya memiliki beberapa elemen, yaitu budaya material, lembaga sosial,

sistem kepercayaan, estetika, dan bahasa.

Budaya material (material culture) dibedakan ke dalam dua bagian, yaitu teknologi dan ekonomi. eknologi mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk mengubah atau membentuk material menjadi suatu produk  yang dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya. Pendududk di negara maju dan mempunyai tingkat teknologi tinggi akan lebih mudah mengadopsi teknologi baru dibandingkan penduduk di negara dengan tingkat teknologi rendah. 3konomi dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu cara orang menggunakan segala kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang  berman$aat bagi dirinya maupun orang lain. ermasuk di dalamnya adalah segala bentuk kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa, distribusi, konsumsi, cara pertukaran, dan penghasilan yang diperoleh dari kegiatan kreasi.

4rganisasi sosial (social institution) dan pendidikan adalah suatu lembaga yang berkaitan dengan cara bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain, mengorganisasikan kegiatan mereka untuk dapat hidup secara harmonis dengan yang lain, dan mengajar perilaku yang dapat diterima oleh generasi berikutnya. "edudukan pria dan wanita dalam suatu masyarakat, keluarga, kelas sosial, dan kelompok umur dapat dita$sirkan secara  berbeda1berlainan dalam setiap budaya. Pada masa lalu dalam masyarakat

(8)

tertentu, kaum wanita cenderung memiliki posisi yang relati$ lemah daripada  pria. !amun, kini tanggapan seperti itu sudah tidak berlaku lagi. Pria dan wanita memiliki kedudukan yang seimbang dalam meniti karier masing-masing.

istem kepercayaan atau keyakinan (belief system) yang dianut oleh suatu masyarakat akan berpengaruh terhadap sistem nilai yang ada di masyarakat tersebut. "eyakinan yang dianut oleh suatu masyarakat juga akan mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan mereka, bagaimana mereka memandang hidup dan kehidupan ini, jenis produk yang mereka konsumsi dan cara  bagaimana mereka membelisuatu produk. Bahkan jenis pakaian yang dikenakan, jenis makanan yang dikonsumsi, dan bacaan yang dibaca setiap harinya, sebenarnya juga tidak lepas dari pengaruh yang kuat atas keyakinan atau kepercayaan yang dianut seseorang.

3stetika (aesthetics) berkaitan dengan seni, dongeng, hikayat, musik, drama dan tari-tarian. !ilai-nilai estetika yang ditunjukkan masyarakat dalam  berbagai peran tentunya perlu dipahami secara benar, agar pesan yang

disampaikan mencapai sasaran secara e$ekti$. 2ontoh sederhana, di kalangan masyarakat Barat ada yang beranggapan angka & adalah angka yang akan membawa kesialan sehingga angka & sering dilewati dan dijadikan &.

Bahasa (language) adalah suatu cara yang digunakan seseorang dalam mengungkapkan sesuatu melalui simbol-simbol tertentu kepada orang lain. Bahasa adalah suatu komponen budaya yang paling sulit dipahami. Meskipun demikian, bahasa sangatlah penting untuk dipelajari dan dipahami dengan  benar sehingga melalui bahasa orang dapat memperoleh empati dan simpati dari orang lain. 5ntuk dapat memahami bahasa asing secara baik dan benar  diperukan ketekunan, kesabaran, dan latihan yang cukup.

(9)

. ingkatan Budaya

Menurut Murphy dan /ildebrandt, dalam dunia praktis terdapat tiga tingkatan budaya, yaitu%

a. 6ormal

Budaya pada tingkatan $ormal merupakan sebuah tradisi satu kebiasaan yang dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya dan hal itu bersi$at $ormal1resmi. Dalam dunia pendidikan, tata bahasa #ndonesia adalah termasuk salah satu  budaya tingkat $ormal yang mempunyai suatu aturan yang bersi$at $ormal dan terstruktur dari dulu hingga sekarang. 2ontohnya, sebuah kalimat sebaiknya terdiri dari subjek, predikat, objek. Dimensi waktu yang diukur  dengan satuan tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik juga termasuk bagian dari budaya tingkat $ormal.

 b. #n$ormal

Pada tingkatan ini, budaya lebih banyak diteruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai (digunakan) dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan. 2ontoh, mengapa seseorang bersedia dipanggil dengan nama julukan bukan nama aslinya, hal tersebut dilakukan karena dia tahu teman-temannya biasa memanggil dengan nama julukan.

c. eknis

Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturanmerupakan hal yang terpenting. erdapat suatu penjelasan yang logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan. Pada tingkat $ormal,  pembelajaran dalam budaya mencakup pembelajaran pola perilakunya, sedangkan pada tingkatan teknis,aturan-aturan disampaikan secara logis dan tepat, seperti kapan suatu kegiatan tertentu dapat diprediksi waktunya secara tepat, seperti kapan suatu kegiatan peluncuran roket bisa dimulai. Pembelajaran secara teknis memiliki ketergantungan sangat tinggi pada orang yang mampu memberikan alasan-alasan yang logis bagi suatu tindakan tertentu.

(10)

. Mengenal Perbedaan Budaya a. !ilai-!ilai osial

ecara umum orang-orang merika berpandangan bahwa uang akan dapat mengatasi berbagai masalah, kekayaan yang diperoleh dari usahanya sendiri merupakan sinyal superioritas, dan orang yang bekerja keras lebih  baik daripada yang tidak bekerja keras. Mereka juga benci terhadap kemiskinan dan menghargai kerja keras. Di #ndonesia, khususnya orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan masih memiliki nilai-nilai kebersamaan yang tinggi, sementara ada kecenderungan bahwa nilai gotong royong mulai memudar di daerah perkotaan, seiring dengan semakin tingginya sikap indi*idualistis.

 b. Peran dan tatus

Budaya menuntun peran yang akan dimainkan seseorang, termasuk  siapa berkomunikasi dengan siapa, apa yang mereka komunikasikan, dan dengan cara bagaimana mereka berkomunikasi. ebagai contoh, di negara-negara yang sedang berkembang peran wanita dalam dunia bisnis marih relati$ rendah. ementara, di negara-negara maju seperti merika erikat dan 3ropa, peran wanita di dunia bisnis sudah cukup kuat.

Begitu pula dalam hal konsep status, yang cara pandangnya berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. "ebanyakan status para eksekuti$ di merika erikat dilihat dari simbol-simbol yang bernuansa materialistik. tatus sebagai seorang eksekuti$ ditandai dengan ruang sudut kantor yang luas, karpet mahal, meja kerja eksekuti$, dan sejumlah aksesoris yang menarik. Di #ndonesia, status seorang eksekuti$ dapat dilihat dari  penataan ruang kerja yang terkesan luks dan seberapa mewah jenis

kendaraan yang digunakan. c. Pengambilan "eputusan

Di negara-negara maju seperti merika erikat dan "anada, para eksekuti$ selalu berupaya secepat dan see$isien mungkin dalam mengambil suatu keputusan penting. 5mumnya, para manajer puncak berkaitan dengan suatu keputusan pokok atau utama, sedangkan hal-hal yang lebih rinci

(11)

diserahkan kepada manajer yang lebih bawa. 0ain halnya di merika 0atin dan epang, proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer   puncak umumnya berjalan lambat dan bertele-tele.

d. "onsep 7aktu

ebagian besar penduduk negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah berharga. 5ntuk menghemat waktu, para eksekuti$ merika erikat dan erman membuat rencana bisnis secara e$isien dengan memusatkan perhatian pada tugas tertentu pada periode tertentu. 4leh karena waktu sangatlah terbatas, dalam berkomunikasi mereka cenderung langsung menuju pada pokok persoalan (to the point) dan cepat. /al ini  berbeda dengan para eksekuti$ dari merika 0atin dan sia, yang umumnya

memandang waktu relati$ luwes1$leksibel. Menurut mereka, menciptakan dasar-dasar hubungan bisnis lebih penting daripada sekedar dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.

e. "onsep arak "omunikasi

ebagaimana masalah waktu, menjaga jarak komunikasi juga  berbeda untuk budaya yang berbeda. "etika melakukan pembicaraan bisnis,  para eksekuti$ merika erikat dan "anada menjaga jarak sekitar 8 $eet dari lawan bicara. !amun, bagi para eksekuti$ erman atau epang, jarak  komunikasi tersebut dirasakan kurang dekat. ementara itu, para eksekuti$  dari negara imur engah mempunyai kecenderungan untuk melakukan  pembicaraan bisnis dengan jarak komunikasi yang relati$ dekat

$. "onteks Budaya

alah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada orang lain sangat ditentukan konteks budaya. Di dalam konteks  budaya tinggi seperti "orea 5tara atau aiwan, orang kurang tergantung  pada komunikasi *erbal, tetapi lebih banyak tergantung pada komunikasi non*erbal. Dalam melakukan percakapan mereka cenderung menyampaikan  pesan-pesan secara tidak langsung (indirect) yang disertai dengan ekspresi ataupun geraka-gerakan tubuh+ dalam konteks budaya rendah, seperti

(12)

merika erikat dan erman, orang sangat tergantung pada komunikasi *erbal dan bukan komunikasi non*erbal. adi, dalam melakukan  pembicaraan mereka cenderung langsung pada persoalan atau disampaikan

secara eksplisit tanpa basa basi.

g. Bahasa ubuh

Perbedaan bahasa tubuh sering kali menjadi sumber kesalahpahaman  berkomunikasi lintas budaya. ering kali orang perlu mewaspadai antara kata yang diucapkan dengan gerakan-gerakan tubuhnya agar dapat diketahui apa maksud yang sebenarnya. 2ontohnya, sinyal 9idak9 orang merika erikat dan "anada dengan mengerakkan kepala ke kiri dan ke kanan namun orang Bulgaria dengan menganggukkan kepala ke atas dan ke bawah atau membungkukkan badan yang dilakukan di epang dapat dipandang oleh orang merika erikat sebagai sikap menjilat.

Bantuk bahasa tubuh lainnya adalah kontak mata. Mata adalah salah satu bagian tubuh yang sangat ekspresi$. 4rang-orang Mediterania menggunakan mata untuk berbagai tujuan antara lain% membelalakkan mata (menyatakan kemarahan), mata berkedip (menyatakan persengkongkolan),  bulu mata bergetar (untuk memperkuat rayuan).

h. Perilaku osial

pa yang dianggap sopan di suatu negara bisa jadi dianggap kurang sopan di negara lain. 2ontohnya, di negara-negara rab memberikan suatu hadiah kepada istri orang lain dianggap tidak sopan, namun tidak demikian  jika diberikan kepada anak-anaknya.

i. Perilaku 3tis

Perilaku yang etis dan tidak etis antarnegara pun bisa berbeda. Di  beberapa negara, perusahaan diharapkan membayar sejumlah uang secara resmi untuk persetujuan kontrak pemerintah. Pembayaran tersebut dianggap sebagai hal yang rutin, namun di negara merika erikat dan wedia hal tersebut dikategorikan sebagai bentuk suap sehingga tidak etis dan ilegal.

(13)

 j. Perbedaan Budaya Perusahaan

Budaya organisasi adalah cara perusahaan dalam melaksanakan sesuatu. Dengan kata lain, budaya organisasi mempengaruhi cara orang  bereaksi dengan orang lain. #a juga dapat melihat bagaimana pekerja melakukan tugasnya, bagaimana mereka mena$sirkan dan bereaksi satu sama lainnya, dan bagaimana mereka memandang perubahan. aat ini,  banyak perusahaan di merika erikat mencoba membuat aliansi strategis dengan perusahaan asing dan sebagian mengalami kegagalan. alah satu alasan kegagalannya adalah pertentangan budaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Ne2osiasi Lintas Budaya

Moran, tahl : Boyer #nternasional, sebuah perusahaan yang bergerak di  bidang pelatihan lintas budaya (cross-cultural training ), membedakan budaya

dalam dua kelompok yaitu budaya permukaan (sur$ace culture) seperti makanan, liburan, gaya hidup, dan budaya tinggi ( deep culture), yang terdiri atas sikap dan nilai-nilai yang menjadi dasar budaya tersebut.

4rang yang berasal dari budaya yang berbeda sering kali mempunyai  pendekatan negosiasi yang juga berbeda. ingkat toleransi untuk suatu ketidaksetujuan pun ber*ariasi. 2ontohnya, negosiator dari merika erikat cenderung relati$ impersonal dalam melakukan negosiasi. Mereka melihat tujuan mereka dalam sudut pandang ekonomi dan biasanya mereka menganggap unsur  kepercayaan penting di antara mereka. ebaliknya, para negosiator dari 2ina dan epang lebih suka pada suasana hubungan sosial. ika ingin berhasil bernegosiasi, nda sebaiknya bersikap bersabar dan menguasai bagaimana hubungan personal (pribadi) di 2ina. nda harus dapat menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.

Di Perancis, hubungannya relati$ kurang personal dan menyukai suasana yang $ormal dan dimulai dengan unsur ketidakpercayaan kepada pihak lain.

 !egosiator dari budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik   pemecahan masalah dan metode pengambilan keputusan yang berbeda. ika

(14)

dalam memahami pandangan mereka. 0ebih lanjut, menunjukkan sikap luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawa pengaruh yang baik bagi  proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya dapat menemukan

solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

Berikut ini adalah contoh komunikasi lintas budaya ketika melakukan  perjalanan ke suatu negara %

Di panyol, orang berjabat tangan paling lama antara lima sampai dengan tujuh ayunan+ melepas jabat tangan segera dapat diartikan sebagai suatu  bentuk penolakan. Di Perancis, orang berjabat tangan cukup denagn hanya

sekali ayunan atau gerakan.

angan memberi hadiah minuman-minuman beralkohol di negara-negara rab.

Di Pakistan atau negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim,  jangan heran kalau di tengah-tengah suatu pertemuan bisnis mereka minta i;in keluar untuk menunaikan ibadah sholat karena setiap Muslim wajib sholat lama kali sehari.

nda dianggap manghina tuan rumah jika nda menolak tawaran makanan, minuman atau setiap bentuk kebaikan di negara-negara rab.  !amun, nda juga jangan cepat-cepat menerima segala bentuk tawaran tersebut. "alau mau menolak suatu tawaran, tolaklah dengan cara yang sopan.

ekankan usia perusahaan nda ketika berhubungan bisnis dengan  pengusaha di erman, Belanda, dan wiss.

(15)

emakin pesatnya perkembangan teknologi in$ormasi dan komunikasi telah memberikan peluang untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa dan budaya yang berbeda. Pengembangan keterampilan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya, mengingat kecenderungan dunia bisnis yang semakin global.

erdapat tiga tingkatan budaya, yaitu% $ormal, in$ormal, dan teknis. "endala utama dalam komunikasi lintas budaya adalah perbedaan budaya dan masalah bahasa. Perbedaan budaya sering kali menjadikan komunikasi tikak  e$ekti$.

Perbedaan budaya dapat ditunjukkan dalam nilai-nilai social, ide status, kebiasaan pengambilan keputusan, sikap terhadap waktu, pengaturan jarak bicara, konteks budaya, bahasa tubuh, adat-istiadat, perilaku hukum dan etika.

eseorang dapat mempelajari budaya tertentu dengan cara membaca buku- buku dan artikel, berbicara dengan orang ynag menjadi bagian dari suatu budaya,  belajar bahasanya, sejarah suatu budaya suatu !egara, agama, politik, nilai-nilai,

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi lintas budaya dalam perspektif budaya populer seperti K-pop ini lebih cendrung memiliki nilai negatif, sehingga komunikasi ini berefek pada pola hidup

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model kompe- tensi komunikasi bisnis antaretnik Jawa-Padang merupakan best-fit model tentang kompetensi komunikasi bisnis yang terjadi di

Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan komunikasi kita dengan orang lain selalu mengandung potensi Komunikasi Lintas Budaya atau antar budaya, karena kita akan selalu berada

Komunikasi Lintas Budaya yang Efektif – Hambatan dan Cara Mengatasinya Komunikasi lintas budaya atau cross cultural communication adalah bidang studi komunikasi yang

Penelitian ini berjudul komunikasi lintas budaya dan ketertarikan wisatawan (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Lintas Budaya Terhadap Pembentukan Persepsi

Lebih jauh, relevansi komunikasi non verbal dalam dunia bisnis, komunikasi non verbal yang disampaikan dengan baik akan mampu membantu seseorang meningkatkan kredibilitas dan

Dalam arti yang lebih luas, komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk, baik komunikasi verbal maupun

Oleh karenanya, komunikasi lintas budaya lebih terfokus pada hubungan komunikasi antar bangsa dengan tidak memunculkan kultur baru sperti dalam kajian komunikasi antar budaya Purwasito,