• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM KONTRAK BAGI HASIL (PRODUCT SHARING CONTRACT) STUDI KASUS PADA KONDUR PETROLEUM S.A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM KONTRAK BAGI HASIL (PRODUCT SHARING CONTRACT) STUDI KASUS PADA KONDUR PETROLEUM S.A."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

50 BAB IV

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM KONTRAK BAGI HASIL (PRODUCT SHARING CONTRACT) STUDI KASUS PADA KONDUR

PETROLEUM S.A.

IV.1 Perpajakan pada Kontrak Bagi Hasil (Product Sharing Contract)

Kontrak Bagi Hasil (Product Sharing Contract) merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Pemerintah dalam hal ini diwakili oleh PT. Pertamina, yang mempunyai otoritas dalam melakukan pengolahan minyak dan gas Negara, dengan Perusahaan yang bergerak di dalam bidang eklplorasi dan pengeboran minyak bumi (baik asing maupun nasional) . Adapun Undang-Undang serta Peraturan Pemerintah yang mendasari adanya Kontrak Product Sharing antara lain :

ƒ Undang-Undang Nomor 44 tahun 1960 Tentang Pertambangan Minyak dan gas bumi.

ƒ Undang-Undang Nomor 15 tahun 1962 tentang Penetapan PP Pengganti UndangUndang Nomor 2 tahun 1962 tentang Kewajiban Perusahaan Minyak Dalam Memenuhi Kebutuhan Dalam Negeri.

ƒ Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971 tentang Pertamina Jo Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1974 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1971 ƒ Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang MIGAS

ƒ Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1982 tentang Kewajiban dan Tata Cara Penyetoran Pendapatan Pemerintah dari Hasil Operasi Pertamina Sendiri dan Kontrak Product Sharing.

(2)

51 ƒ Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1994 tentang Syarat-Syarat dan Pedoman

Kerja Sama Kontrak Bagi Hasil Minyak Dan Gas Bumi.

Sebagaimana yang telah dibahas dalam bab sebelumnya, dalam Kontrak Bagi Hasil (Product Sharing Contract) Badan Usaha ataupun Bentuk Usaha Tetap yang bergerak dalam bidang pengeboran minyak dan gas bumi mempunyai keunikan dari bentuk usaha di bidang lain misalnya perdagangan atau jasa khususnya dalam aspek perpajakannya. Adapun keunikan perlakuan dalam pepajakan pada Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap yang melakukan kegiatan dalam usaha eksplorasi minyak dan gas bumi antara lain, dalam Kontrak Bagi Hasil (Product Sharing Contract) antara lain : ƒ Pada Kontrak Product Sharing, dikenakan PPh atas penghasilan yang disebut

“Equity to be split”

ƒ Dalam hal penghitungan dan pembayaran PPh badan dan PPh dividen, dihitung dan dibayarkan dalam mata uang US Dollar ke rekening Valuta Asing Departemen Keuangan di Bank Indonesia, dan dilaporkan ke Departemen Pertimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Departemen Keuangan. Adapun peraturan-peraturanyang relevan dengan hal tersebut antara lain:

- Keputusan Menteri Keuangan No.533/KMK.04/2000 tentang penyelenggaraan pembukuan dalam bahasa asing dan mata uang selain rupiah serta penyampaian Surat Pemberitahuan tahunan.

- Peraturan Menteri Keuangan No.43/PMK.03/2007 tentang Tata cara penyelenggaran pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah serta penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan. Dalam pasal 1 ayat 3 huruf c yaitu “Wajib

(3)

52 Pajak adalah Wajib Pajak yang dapat menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah yaitu bahasa Inggris dan Dollar Amerika Serikat meliputi : … (c) Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Bagi Hasil, yaitu wajib Pajak yang beroperasi berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur mengenai pertambangan minyak dan gas bumi. “

ƒ Perhitungan Penghasilan dalam Perusahaan yang melakukan Kontrak Bagi Hasil (Product Sharing Contract) dihitung berdasarkan actual lifings ( proses pengambilan minyak dari sumur) dengan dasar harga Indonesian Crude oil Price (ICP),yaitu harga minyak mentah yang ditetapkan berdasarkan formulasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini BP MIGAS.

ƒ Dalam melakukan perhitungan pajak penghasilannya, bonus merupakan biaya yang dapat dikurangkan untuk menghitung pajak penghasilan badan, tetapi tidak boleh dibebankan ke dalam Cost Recovery. Hal ini diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 815/KMK.012/1985 yang menyempurnakan pasal 6 (1) dari Keputusan Menteri Keuangan No. 458/KMK.012/1984 tentang Tata cara perhitungan dan pembayaran pajak penghasilan yang terhutang oleh kontraktor yang mengadakan kontrak production sharing dalam eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi dengan perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi negara (Pertamina). Adapun isi dari Keputusan No.815/KMK.012/1985 tersebut, yaitu : “Biaya-biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 termasuk bonus penandatangan, bonus kompensasi data, bonus produksi, bonus pendidikan dan bonus lainnya dengan nama apapun, serta penyusutan dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana

(4)

53 dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 457/KMK.012/1984 dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai ketentuan-ketentuan Undang-undang Pajak Penghasilan 1984.”

IV.2 Perpajakan pada Kondur Petroleum S.A

Kewajiban pajak merupakan konsekuensi logis atas implementasi Undang-Undang perpajakan yang berlaku di Indonesia yang mempunyai sifat dapat dipaksakan dan merupakan ketentuan yang harus dipenuhi oleh setiap Wajib Pajak dan terdapat sanksi apabila melalaikan kewajiban tersebut.

Kondur Petroleum S.A sebagai Wajib Pajak telah melakukan kewajiban pajaknya secara administrasi antara lain :

a) Kondur Petroleum S.A telah melakukan kewajiban dalam mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak dan telah mendapatkan NPWP dengan nomor 01.001.450.091.000. Dalam hal ini Kondur Petroleum telah menjalankan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pasal 2 ayat (1) yaitu : “Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subyektif dan obyektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

b) Kondur Petroleum S.A telah melaporkan kegiatan usahanya, dalam hal ini sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengeboran dan eksplorasi minyak dan gas bumi.

(5)

54 c) Kondur Petroleum S.A telah melakukan pembukuan atas aktivitas keuangan

perusahaan. Dalam aktivitas pembukuannya Kondur Petroleum S.A menggunakan bahasa asing yaitu Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat. Dalam hal ini Kondur Petroleum S.A telah melaksanakan pembukuan yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pasal 3 ayat (1a) yaitu : ” Setiap Wajib Pajak yang telah mendapat izin Menteri Keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah, wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan satuan mata uang selain Rupiah yang diizinkan, yang pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.” d) Kondur Petroleum S.A telah melakukan pelaporan pajaknya dengan

menyampaikan Surat Pemberitahuan. Adapun perhitungan pajaknya dihitung berdasarkan lifting pada tahun pajak yang bersangkutan. Setelah melakukan perhitungan pajaknya, Kondur Petroleum S.A melakukan pengisian Surat Pemberitahuan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pasal 4 dan pasal 6 mengenai ketentuan dan tata cara pengisian Surat Pemberitahuan.

IV.3 Pajak Penghasilan pada Kondur Petroleum S.A

Adapun kewajiban pajak-pajak yang dikenakan terhadap Kondur Petroleum S.A khususnya pajak atas penghasilan antara lain :

(6)

55 Merupakan pajak penghasilan yang dipotong oleh pihak ketiga, dalam hal ini Kondur Petroleum S.A merupakan pihak yang dikenai kewajiban sebagai pemotong pajak. Dalam hal pajak potongan ini perusahaan mengikuti ketentuan dan tata cara pemotongan berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan pasal 23/26.

ƒ Corporate and Dividend Tax

Merupakan pajak penghasilan badan atas penghasilan dari kegiatan usaha penambangan minyak yang dilakukan oleh Kondur Petroleum S.A. Perhitungan Corporate Tax dihitung berdasarkan total lifting yang dilakukan oleh Kondur Petroleum S.A.

ƒ Employee Tax

Merupakan pajak penghasilan yang dikenakan atas penghasilan karyawan Kondur Petroleum S.A. Dalam melakukan tata cara dan ketentuan pemungutannya perusahaan berpedoman pada Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 21/26

IV.3.1 Pajak Penghasilan Pasal 21, 22, 23/26 dan 26 pada Kondur Petroleum S.A

IV.3.1.1 Pajak Penghasilan Pasal 21

Pajak Penghasilan 21 merupakan pajak yang berkenaan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima oleh Wajib Pajak orang pribadi. Dalam hal ini, Kondur Petroleum S.A sebagai pemberi kerja telah melakukan pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain kepada

(7)

56 karyawannya mengikuti ketentuan sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan pasal 21 ayat (1). Adapun tarif pemotongan atas penghasilan karyawannya telah mengikuti tarif yang dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan mengenai tarif pajak.

IV.3.1.2 Pajak Penghasilan Pasal 22

Pajak Penghasilan Pasal 22 merupakan pajak penghasilan yang berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang yang pajaknya dipungut oleh bendaharawan pemerintah yang dtetapkan oleh Menteri Keuangan serta berkaitan dengan pemungutan pajak atas impor barang yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha di bidang lain. Kondur Petroleum S.A dalam hal ini sebagai perusahaan yang bergerak dalam kegiatan eksplorasi dan pertambangan minyak melakukan kegiatan impor atas peralatan-peralatan dalam kegiatan eksplorasi minyak. Namun atas kegiatan tersebut Kondur Petroleum S.A tidak dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 22. Hal tesebut terjadi karena dalam Kontrak Bagi Hasil semua peralatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan eksplorasi menjadi milik pemerintah (Pertamina). Maka peralatan yang diimpor perusahaan tidak dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 22 karena secara otomatis peralatan tersebut menjadi milik pemerintah. Adapun mekanisme pengenaannya mengkuti ketentuan yang ada di dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 22

IV.3.1.3 Pajak Penghasilan Pasal 23/26

Pajak Penghasilan pasal 23 merupakan pajak yang pengenaannya melalui potongan terhadap penghasilan, yang prosesnya dilakukan oleh pemotong yang telah

(8)

57 ditentukan oleh Undang-Undang Perpajakan. Adapun proses pemungutan tersebut dinamakan Witholding Tax System yaitu sistem perpajakan di mana pihak tertentu, yang telah ditentukan oleh Undang-Undang Perpajakan, bertugas untuk memotong dan memungut suatu jumlah tertentu dari pembayaran atau transaksi yang dilakukannya untuk diteruskan ke kas Negara dalam jangka waktu tertentu.

Dalam aspek perpajakannya khususnya pada Pajak Penghasilan pasal 23 Kondur Petroleum S.A merupakan pihak yang ditentukan sebagai pemotong pajak penghasilan. Hal tersebut terjadi karena Kondur Petroleum S.A sebagai Bentuk Usaha Tetap yang tercantum dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 23 sebagai pemotong pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan. Karena dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan banyak melakukan kegiatan yang berkaitan atau berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan seperti penyertaan jasa misalnya seperti jasa tehnik, jasa penunjang dibidang penambangan migas, jasa pemanfaatan informasi di bidang teknologi termasuk jasa internet dan lain-lain. Selain itu Kondur Petroleum S.A juga melakukan penyelanggaraan kegiatan seperti pelatihan untuk pegawai yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja pegawai.

Sebagai contoh dalam penerapan perhitungan, pemotongan dan pelaporan PPh pasal 23 pada Kondur Petroleum S.A, maka penulis mengambil contoh data untuk Masa Pajak bulan Desember tahun 2006. Dalam Masa Pajak tersebut Kondur Petroleum S.A melakukan pemotongan PPh pasal 23 sebesar Rp 1,148,955,796 (satu milyard seratus empat puluh delapan juta sembilan ratus lima puluh lima ribu tujuh ratus sembilan puluh enam rupiah) dari jumlah penghasilan bruto sebesar Rp. 19,587,942,569. Jumlah tersebut terinci dalam SPT Masa PPh pasal 23/26.

(9)

58 Namun dalam melakukan evaluasi dalam perhitungan atas PPh yang dipotong dari jenis penghasilan yang tercantum dalam SPT Masa PPh pasal 23, penulis menemukan kesalahan angka pada jumlah yang PPh dipotong. Adapun kesalahan tersebut antara lain :

1. Pada jenis penghasilan Sewa dan penghasilan dan sehubungan dengan penggunaan harta kecuali sewa tanah dan bangunan :

Jumlah penghasilan bruto : Rp. 11.863.024.034

Perkiraan Penghasilan neto sebesar 40%; Tarif (%) sebesar 15 %.

Maka yang tercantum pada SPT Masa untuk PPh yang dipotong sebesar Rp. 705.197.824.

Evaluasi :

Setelah melakukan penghitungan ulang, berdasarkan tarif efektif sebesar 6 % (40% perkiraan penghasilan neto x tarif sebsar 15 %) dikalikan dengan jumlah penghasilan bruto sebesar Rp. 11.863.024.034, ternyata jumlah PPh yang dipotong sebesar Rp. 711. 781.442. Atas hasil tersebut terdapat selisih sebesar Rp. 6.583.618

Jumlah PPh yang dipotong :

6% x Rp.11.863.024.034 = 711.781.442

2. Penghasilan yang berasal dari Jasa tehnik, Jasa Manajemen, Jasa Konstruksi dan jasa konsultan, kecuali konsultan konstruksi :

Jumlah Penghasilan bruto : Rp 6.900.056.969

Perkiraan penghasilan neto sebesar 40%; Tarif (%) sebesar15 %.

Maka yang tercantum pada SPT Masa untuk PPh yang dipotong sebesar Rp 429,531,770.

(10)

59 Evaluasi :

Setelah melakukan penghitungan ulang, berdasarkan tarif efektif sebesar 6 % (40% perkiraan penghasilan neto x tarif sebsar 15 %) dikalikan dengan jumlah penghasilan bruto sebesar Rp. 6.900.056.969 ternyata jumlah PPh yang dipotong sebesar Rp. 414.003.418. Atas hasil tersebut terdapat selisih sebesar Rp. 15.528.352

Jumlah PPh yang dipotong :

6% x 6.900.056.969 = Rp. 414.003.418

Berikut ini merupakan contoh proses pemotongan PPh pasal 23 yang dilakukan oleh Kondur Petroleum S.A berdasarkan data pada bukti pemotongan pajak penghasilan psal 23 pada masa pajak Desember 2006. Adapun potongan tersebut dilakukan terhadap penghasilan PT. Aimtopindo Nuansa Kimia yang telah memberikan jasa penunjang di bidang penambangan migas kepada Kondur Petroleum S.A. Atas jasa tersebut, sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 23 maka dikenakan potongan PPh 23 yang perhitungannya yaitu jumlah penghasilan bruto dikalikan perkiraan penghasilan netto sebesar 40 % dari penghasilan bruto lalu dikenakan tarif sebesar 15 %. Adapun perhitungannya sebagai berikut :

• Penghasilan Bruto sebesar Rp. 243,783,367

• Perkiraan Penghasilan Neto sebesar 40% ; tarif sebesar 15% • Maka PPh yang dipotong :

Rp. 243,783,367 x 40% x 15% = Rp. 14,627,002

Berdasarkan contoh pemotongan tersebut Kondur Petroleum S.A telah melakukan potongan sesuai dengan Undang-Undang PPh pasal 23 ayat 1 huruf c (2),

(11)

60 dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan dan jasa lain selain jasayang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dikenakan tariff sebesar 15 % dari perkiraan penghasilan netto. Adapun Jasa penunjang di bidang penambangan migas yang dilakukan PT.Aimtopindo Nuansa Kimia merupakan jasa lain. Oleh karena itu dikenakan tarif sebesar 15 % dengan perkiraan tarif sebesar 40 %.

IV.3.1.4 Pajak Penghasilan Pasal 26

Dalam hal pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 26, sesuai dengan kebijakan financial (finance procedure) pada Kondur Petroleum S.A, pengenaan tarifnya sebesar 20 % . Kebijakan perusahaan tersebut mengacu pada Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 26 Ayat (1) Atas penghasilan tersebut dibawah ini, dengan nama dan dalam bentuk apapun, yang dibayarkan atau yang terutang oleh badan pemerintah, Subjek Pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia, dipotong pajak sebesar 20 % (dua puluh persen) dari jumlah bruto yang wajib membayarkan :

a) Dividen;

b) Bunga, termasuk premium, diskonto, premi swap dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang;

c) Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; d) Imbalan sehubungan dengan penggunaan harta;

e) Hadiah dan penghargaan

(12)

61 Adapun contoh pemotongan yang dilakukan oleh Kondur Petroleum S.A terhadap pajak penghasilan pasal 26 terdapat dalam masa pajak bulan Mei pada tahun pajak 2006. Pada masa pajak tersebut Kondur Petroleum S.A memotong pajak penghasilan pasal 26 final terhadap penghasilan Wajib Pajak Luar Negeri atas nama Blue Sapphire Services Limited yang berkedudukan di Singapura. Adapun perhitungan potongan pajak penghasilannya sebagai berikut :

ƒ Penghasilan Bruto Blue Sapphire Services Limited : Rp. 2.354.886.000 ƒ Tarif PPh pasal 26 sebesar 20 %

Perhitungan PPh pasal 26 :

= Jumlah Penghasilan Bruto x tarif = PPh yang dipotong = Rp. 2.354.886.000 x 20% = Rp. 470.977.200

Berdasarkan contoh pengenaan PPh pasal 26 tersebut, Kondur Petroleum S.A mengenakan tarif sebesar 20 % terhadap Blue Sapphire Limited perusahaan jasa penerbangan luar negeri yang berkedudukan di Singapura.. Adapun yang tercantum dalam dalam bukti pemotongan pengenaan penghasilannya berasal dari dividen. Berdasarkan P3B antara Indonesia dan Singapura bila penghasilan dividen dalam bentuk portofolio seharusnya dikenakan tarif sebesar 15% dan bila penghasilan dividen tersebut merupakan penyertaan langsung seharusnya dikenakan tarif sebesar 10 %. Namun dalam hal ini Blue Sapphire Limited merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa penerbangan luar negeri. Dalam P3B tarif untuk penghasilan jasa penerbangan luar negeri tidak diatur, maka penghasilannya dimasukkan dalam PPh Pasal 26 ayat 4. Maka yang seharusnya dikenakan terhadap penghasilan Blue Sapphire Limited sebesar 15 % bukan 20%, selain itu penghasilan yang dicatat dalam uraian penghasilan bukan

(13)

62 merupakan dividen tetapi penghasilan atas imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan.

IV.3.2 Corporate and Dividen Tax

Dalam hal kewajiban pembayaran Pajak Penghasilan Kondur Petroleum S.A, dihitung berdasarkan pendapatan atas hasil lifting selama satu tahun dalam hal ini total dari lifting selama 12 bulan. Dalam Kontrak Bagi Hasil pajak penghasilan badan (pajak perseroan) disatukan dengan pajak dividen (Corporate and Dividen Tax).

Berikut ini merupakan hal-hal yang berkaitan dengan perhitungan pajak penghasilan pada Kondur Petroleum S.A, khususnya Corporate and Dividend Tax : ƒ Dasar pengenaan Corporate and Dividen Tax adalah Laba Kena Pajak.

ƒ Corporate Tax terhutang adalah sebesar 30%.

ƒ Dividen Tax yang terhutang sebesar 20% dari Laba Kena Pajak setelah dikurangi Corporate Tax.

ƒ Untuk menghitung Laba Kena Pajak, Pendapatan Kotor dikurangi dengan Biaya-Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara pendapatan.

ƒ Pendapatan Kotor ialah nilai uang yang direalisir kontraktor dari produksi bagiannya yang terjual.

Untuk mengetahui perhitungan besarnya pajak penghasilan yang dilakukan oleh Kondur Petroleum S.A, maka penulis akan melakukan perhitungan kembali dengan menggunakan data berdasarkan SPT untuk tahun pajak 2006. Untuk mengetahui besarnya corporate tax maka sebagai langkah awal harus diketahui terlebih dahulu besarnya penghasilan kena pajak. Untuk itu maka perlu diketahui besarnya

(14)

komponen-63 komponen yang digunakan dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak, adapun item-item tersebut adalah sebagai berikut :

ƒ Contractor Lifting ƒ (Over)/Underlift ƒ Domestic Revenue ƒ Cost Recoveries

IV.3.2.1 Perhitungan Total Income

Dalam tahun 2006, Kondur Petroleum S.A melakukan lifting, yaitu merupakan proses produksi dan penjualan minyak mentah, dengan total nilai pendapatan sebesar US$ 52.535.895, dimana nilai tersebut merupakan Contractor liftings. Adapun rincian pendapatan atas penjualan minyak mentah (dalam US$) yang diterima selama tahun 2006 adalah sebagai berikut :

Tabel IV.1 Kondur Petroleum S.A

Statement of Crude Oil Sales Revenue Month’s Revenue (US$)

January 3.359.136 February 4.692.644 Maret 5.116.418 April 4.899.288 May 4.253.913 Juni 0 Juli 8.688.997 Agustus 5.082.996 September 0 Oktober 6.031.227 November 0 Desember 9.911.275 TOTAL LIFTING 52.535.895

(15)

64 Setelah diketahui nilai Contractor lifting Perhitungan selanjutnya adalah jumlah (over)/under lifting yang dilakukan oleh Kondur Petroleum S.A. Over/ Under lifting merupakan nilai yang didapat atas selisih dari nilai entitlement, yaitu hak untuk menjual setiap porsi minyak yang diproduksi oleh operator, dengan nilai actual liftings. Adapun perhitungan untuk mencari nilai (Over)/ Under Lifting :

ƒ Entitlement pada tahun 2006 (dalam Bbls) = 789.483 bbls ƒ Actual Lifting tahun 2006 = 814,613 bbls

(Over)/Under liftings = 25,130 bbls (billion barrels)

Selanjutnya nilai tersebut dikonversikan ke dalam nilai mata uang (US$) untuk memudahkan perhitungan dalam mencari Taxable Income (Penghasilan Kena Pajaknya), dengan mengalikan dengan Weighted Average Price (Harga rata-rata produksi minyak). WAP dicari dari lifting setiap bulan dikalikan dengan Indonesian Crude Oil Price (ICP), hasil perkalian tersebut dijumlahkan selama setahun lalu dibagi dengan total lifting selama setahun. Berikut tabel perhitungan WAP selama tahun 2006:

Tabel IV.2 Kondur Petroleum S.A Statement of Weighted Average Price MONTH TOTAL LIFTINGS (bbls) ICP/BBL TOTAL AMOUNT (US$) January 311,733 62.0400 19,339,915 February 396,155 61.1300 24,216,955 March 253,452 61.2400 15,521,400 April 222,927 68.0400 15,167,953 May 336,353 69.4800 23,369,806 June 145,199 67.3800 9,783,509 July 353,371 72.0200 25,449,779 August 248,226 73.5600 18,259,505 September 213,361 62.5800 13,352,131 October 225,846 55.6900 12,577,364 November 347,976 56.6800 19,723,280 December 464,784 61.6300 28,644,638

(16)

65

Total 3,519,383 225,406,236

Maka Weighted Average Price :

Total Amount = 225,406,236 = US$ 64. 04709 Total Liftings 3,519,383

Pada tahun 2006, Kondur Petroleum S.A menetapkan Weighted Average Price sebesar US$ 64,04709. Maka nilai (Over) / Under liftings sebesar =

ƒ 25,130 bbls x US$ 64,04709 = US$ 1,609,508

Setelah mendapatkan nilai contractor liftings dan over/under liftings, maka perhitungan selanjutnya untuk mendapatkan jumlah total income, terlebih dahulu mengetahui Domestic Revenue, yaitu merupakan keuntungan yang didapat kontraktor berdasarkan porsi penjualan minyak mentah kepada pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Berdasarkan Statement of domestic requirement adjustment perusahaan, pada tahun 2006 Kondur Petroleum mempunyai Domestic Revenue Adjusment sebesar US$ 785,023.

Maka total income yang dimiliki oleh Kondur Petroleum S.A setelah mengetahui nilai Contractor Liftings, (Over)/Under Liftings dan Domestic Revenue adalah sebagai berikut :

Contractor Liftings 52, 535, 895 (Over)/Under Liftings (1.609.508) Domestic Revenue 783.023

Total Income 51.711.410*

(17)

66 IV.3.2.2 Perhitungan Cost Recoveries

Setelah mendapatkan nilai total pendapatan, maka untuk mengetahui penghasilan kena pajaknya, total income terlebih dahulu harus dikurangi oleh cost recoveries selama tahun 2006. Adapun cost recoveries, merupakan semua beban-beban yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan yang nantinya dapat dibiayakan pada saat akhir tahun. Dalam perhitungan cost recoveries, biaya-biaya yang dijumlahkan untuk mengetahui total cost recovery yaitu :

1. Current Year Operating Cost

Operating Cost (biaya operasi) merupakan beban-beban dan kewajiban yang timbul pada saat kegiatan operasi. Untuk lebih jelasnya lagi definisi Operating Costs yang terdapat dalam draft Kontrak Production Sharing Pertamina dijelaskan “ Operating Cost means expenditures made and obligations incurred in carrying out Peroleum Operations hereunder determined in accordance with the Accounting Procedure attached hereto and made a part hereof as exhibit ‘C’ ” (Section I Article 1.2). Operating Costs dibagi menjadi dua yaitu capital dan non-capital cost. Dalam Kontrak Product Sharing Pertamina menjelaskan “Capital Costs mean expenditures made for items which normally have a useful life beyond the year incurred”( Exhibit “C” Accounting Procedure Article 2.3). Adapun beban-beban yang termasuk dalam capital cost antara lain :

ƒ Production Facilities

Merupakan fasilitas produksi yang dimilki oleh perusahaan dan merupakan komponen yang termasuk dalam capital expenditure. Adapun Production facilities ini antara lain seperti :

(18)

67 - wellhead equipment,

- subsurface lifting equipment , - production tubing,

- flow line

- storage facilities

ƒ Construction utitlities and auxiliaries

Adapun yang termasuk beban-beban ini yaitu: - Workshops,

- Power and water facilities - Warehouses,

- Cargo jetties ƒ Movables

- Surface and subsurface drilling and productin tools, - Equipment and instruments

- Floating craft

- Automotive equipments, - Aircracft

Biaya Non-Capital Costs merupakan biaya-biaya yang hanya timbul pada saat kegiatan operasional perusahaan pada tahun yang bersangkutan Adapun biaya-biaya yang termasuk non-capital cots yaitu :

ƒ Exploratory Drilling

Merupakan beban-beban yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi sebelum melakukan proses produksi. Adapun item-item yang terkait dengan exploratory drilling adalah :

(19)

68 - Material & Services exploratory drilling well

- Labor (Tenaga Kerja)

ƒ Development Drilling

Merupakan beban yang berkaitan dengan kegiatan penunjang penambangan. Adapun contohnya adalah intangible development drilling.

ƒ Operating Expense

Merupakan beban yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan, yaitu kegiatan penambangan minyak. Adapun item-item untuk operating expense ini antara lain :

- Labor

- Materials and services used in well operations, - Oil field production facilities operations,

- Storage handling transportation and delivery operations, - Gas field production facilities,

- And other operating activities, including repairs &maintenance 2. Unrecovered costs

Merupakan biaya-biaya yang belum direcovery pada tahun sebelumnya. Jumlah unrecovered cost ini akan dimasukan ke dalam perhitungan recoverable cost tahun berikutnya. Sebagai contoh pada tahun 2005 terdapat Unrecovered cost balance sebesar US$ 6.121.484, maka jumlah tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam perhitungan recoverable cost (biaya-biaya yang dipat direcover) untuk tahun 2006.

(20)

69 3. Depreciation

Merupakan perhitungan depresiasi atas aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Metode yang digunakan Kondur Petroleum S.A dalam menghitung Depresiasi dengan menggunakan double declining method. Berdasarkan Schedule of fixed assets & Depreciation Kondur Petroleum S.A, pada tahun 2006 nilai Depresiasi dan amortisasi atas aset-aset yang digunakan sebesar US$ 3.451.985. Berikut merupakan aset-aset yang didepresiasikan :

Tabel IV.3

Depresiasi dan Amortisasi selama 2006

Maka perhitungan Perhitungan Recoverable cost seperti yang tercantum dalam schedule 1 untuk tahun 2006 adalah sebagai berikut:

Assets placed in Service Useful life 2006

Depreciation & Amortization Office Furniture &

Equipment

5 years 646.296

Production Facilities 5 years 9.551.693 Drilling & Production Tools 5 years 828573

Water Transportation 9 years 0

Construction Utilities + Auxilliaries

5 years 0

Automobiles/ Motorcycle 5 years 0

(21)

70 Tabel IV.4

Perhitungan Total Recoverable Cost

Capital Non-Capital Total

6.121.484 0 6.121.484

Unrecovered Cost Balance 2005 Add :

Current Year Expenditures Production facilities Other Capital Seismic & Others Exploratory drilling Development Drilling Operating Expense 523.569 1.060.887 0 246.907 246.907 4.095.149 0 0 2.329.090 25.782.450 22.677.169 63.943.199 523.569 1.060.887 2.329.090 26.029.357 26.772.318 63.943.199 Total Current year expenditures 5.926.512 114.731.907 120.658.418 Total Recoverable cost 12.047.996 114.731.907 126.779.418

Berdasarkan perhitungan recoverable cost diatas, maka didapat jumlah total current year Non-capital expenditures sebesar US$ 114.731.907. Maka perhitungan untuk mencari total cost recovered in 2006 jumlah tersebut ditambahkan dengan total depresiasi dan amortisasi aset-aset kapital perusahaan selama tahun 2006. Berikut ini merupakan perhitungan Total Cost Recovered in 2006 :

Total Cost Recovered in 2006

Current Year Non-Capital US$ 114.731.907 Depreciation on Capital 3.451.985 Total 2006 Cost Recovery US$ 118.183.892

(22)

71 Nilai Cost Recovery tersebut diatas sesuai dengan jumlah pada petroleum Statement of Recoverable Cost yang dilampirkan dalam penyampaian SPT PPh Kondur Petroleum S.A (Schedule 3). Dalam lampiran Statement of Recoverable Cost jumlah sebesar US$ 118.183.892 tersebut merupakan total dari recoverable cost partner-partner kerjasama Kondur Petroleum S.A dalam lifting selama tahun 2006.

Perhitungan dari Statement of Recoverable Cost dalam menghitung cost recoveries didasarkan pada partisipasi kepentingan (interest) dari setiap partner dalam kegiatan lifting. Dalam Statement of Recoverable Cost tersebut disebutkan bahwa Recoverable Cost untuk Kondur Petroleum S.A sebesar US$ 46.052.810 dari nilai total Recoverable Cost sebesar US$ 118.183.892. Namun penulis menemukan ketidakcocokan nilai Recoverable cost untuk tersebut. Adapun penulis mengevaluasi dengan cara mengkalikan jumlah kepentingan Kondur Petroleum S.A dalam Kontrak Bagi Hasil Malacca Strait sebesar 34,36 % dengan Total Recoverable Cost sebesar US$ 118.183.892. Maka didapat hasil sebesar :

• 34,46% x US $ 118.183.892 = US$ 40.726.170

Dengan demikian ada selisih sebesar US$ 5.326.640 (US$ 46.052.810 – US$ 40.726.170) dalam Cost Recoveries pada Kondur Petroleum S.A.

IV.3.2.3 Perhitungan Corporate and Dividen Tax

Setelah melakukan perhitungan Contractor lifting, Over/Underlift, Domestic Revenue dan Cost Recoveries yang diperlukan dalam perhitungan Corporate tax, maka dapat diketahui jumlah Corporate Tax pada Kondur Petroleum S.A untuk tahun 2006 adalah sebagai berikut:

(23)

72 Tabel IV.5

Perhitungan Corporate Tax

(dalam US$)

Corporate Tax Sebelum

Evaluasi Sesudah Evaluasi Contractor Liftings (Over)/Underlift (25,130 bbls) Domestic Revenue 52.535.895 (1.609.508) 785.023 52.535.895 (1.609.508) 785.023 Total Income 51.711.410 51.711.410 Cost Recoveries (46.052.810) (40.726.170) Taxable income 5.658.600 10.985.240 Corporate Tax (30%) 1.697.580 3.295.572

Setelah dilakukan perhitungan Corporate Tax terdapat perbedaan pada nilai Corporate Tax yang dilaporkan oleh Kondur Petroleum S.A. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan nilai Cost Recoveries setelah dilakukan evaluasi. Kondur petroleum S.A mencatat Cost Recoveries pada sebesar US$ 46.052.810, namun setelah evaluasi nilai Cost Recoveries sebesar US$ 40.726.170. Perbedaan tersebut selanjutnya akan mempengaruhi jumlah Dividen Tax menjadi lebih besar jumlahnya mengikuti nilai Taxable Income dan Corporate Tax yang menjadi lebih besar setelah evaluasi.

Setelah diketahui nilai Corporate Tax, maka selanjutnya dapat dihitung jumlah Dividen tax. Berikut ini merupakan perhitungan Dividen Tax sebelum dan sesudah evaluasi:

(24)

73 Tabel IV.6

Perhitungan Dividen Tax

(dalam US$) Dividen Tax Sebelum evaluasi Sesudah evaluasi Taxable Income Corporate Tax 5.658.600 (1.697.580) 10.985.240 (3.295.572) 3.961.020 7.689.668 Dividen Tax at 20% 792.204 1.537.934

Setelah mengetahui jumlah Corporate tax dan dividen tax, maka.selanjutnya dapat diketahui total tax payable (pajak yang harus dibayarkan) Kondur Petroleum S.A. Adapun total tax payable Kondur Petroleum S.A adalah sebagai berikut :

Tabel IV.7 Total Tax Payable

Total Tax Payable Sebelum evaluasi Sesudah evaluasi Corporate Tax Dividen Tax 1.697.580 792.204 3.295.572 1.537.934 2.489.784 4.833.506

(25)

74 Berikut merupakan laporan perhitungan Corporate and Dividen Tax serta Tax payable secara lengkap pada Kondur Petroleum S.A setelah dilakukan perhitungan kembali (reperformance):

Tabel IV.8

Hasil perhitungan Corporate and Dividen Tax serta Tax payable setelah reperformance (dalam U$ Dollar) Sebelum dilakukan reperformance Setelah dilakukan reperformance Corporate Tax Contractor Liftings (Over)/Under lift Domestic Revenue 52.535.895 (1.609.508) 785.023 52.535.895 (1.609.508) 785.023 Total Income 51.711.410 51.711.410 Less : Cost Recoveries 46.052.810 40.726.170 Taxable Income 5.658.600 10.985.240 Corporate Tax at 30% 1.697.580 3.295.572 Dividend Tax Taxable Income Corporate Tax 5.658.600 1.697.580 10.985.240 (3.295.572) Dividend Tax at 20 % 792.204 1.537.934

(26)

75 Setelah total pajak yang dibayarkan pada akhir tahun diketahui jumlahnya, maka untuk mengetahui apakah Kondur Petroleum S.A mengalami kurang bayar atau lebih bayar harus dilakukan rekonsiliasi dengan menghitung total jumlah pajak penghasilan selama 12 bulan. Adapun dasar perhitungan pajak atas penghasilan bulanan sama dengan perhitungan pajak penghasilan tahunan, yaitu berdasarkan pendapatan dari lifting minyak yang dilakukan oleh perusahaan. Berikut merupakan data atas pajak penghasilan yang telah dibayarkan selama tahun 2006 :

Tabel IV.9

Pajak yang dibayarkan selama tahun 2006

Month’s Amount January 382.591 Februari 451.133 March 67.534 April 24.940 May 36.440 June 0 July 380.642 August 137.374 September 26.335 October 0 November 326.389 December 287.885 Total 2.451.263

(27)

76 Sumber : Statement of Tax Payments KPSA

Adapun berdasarkan data pajak yang dibayarkan bulanan oleh perusahaan ada data pada bulan Juni dan Oktober yang pajaknya tidak ada, hal tersebut terjadi karena pada bulan tersebut tidak ada lifting minyak.

Telah diketahui jumlah pajak penghasilan yang dibayarkan Kondur Petroleum S.A selama tahun 2006 adalah sebesar US$ 2.451.263. Maka dapat dilakukan rekonsilisasi perhitungan pajaknya dengan menghitung total tax payable yang telah dievaluasi untuk tahun 2006 dikurangi dengan lebih bayar pajak utuk tahun 2005 ditambah dengan total pajak penghasilan bulanan Kondur Petroleum S.A selama tahun 2006. Adapun perhitungannya sebagai berikut (perhitungan dalam US dollar) :

Tax Payable 4.833.506

Dikurangi :

Pajak lebih bayar tahun 2005 38.521 Pajak yang dibayarkan selama

Tahun 2006 2.451.263

2.489.784 Pajak yang kurang dibayar 2.343.722

Berdasarkan perhitungan rekonsiliasi pajak maka terdapat pajak kurang dibayar sebesar US$ 2.343.722. Oleh karena itu tentunya Kondur Petroleum S.A harus melakukan pembetulan SPT sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pasal 8 ayat (1) & (2).

Gambar

Tabel IV.2  Kondur Petroleum S.A  Statement of Weighted Average Price  MONTH TOTAL  LIFTINGS (bbls)  ICP/BBL TOTAL AMOUNT (US$)  January 311,733  62.0400  19,339,915  February 396,155  61.1300 24,216,955  March 253,452 61.2400  15,521,400  April 222,927 68
Tabel IV.3
Tabel IV.8
Tabel IV.9

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu nelayan Pambang Pesisir sangat kesulitan dalam memasarkan hasil tangkapannya karena belum adaya pelabuhan perikanan. Tidak hanya itu nelayan juga terikat

Berdasarkan hasil tersebut, diinterpretasikan bahwa variabel-variabel independen, yaitu struktur modal (X1), inflasi (X2), suku bunga (X2) dan nilai tukar (X3), memiliki

Pertumbuhan setek tengah nyata lebih baik dari pada setek pucuk yakni setek tengah memiliki ukuran tunas lebih baik, jumlah tunasnya lebih banyak dan ukurannya lebih panjang,

Tujuan utama penelitian ini adalah menentukan pengaruh tepung gandum utuh varietas DWR-162 terhadap daya cerna pati biskuit.. Nilai tersebut memenuhi syarat mutu

Besarnya zona yang rusak “ Crushed Zone ” yang dibentuk oleh Gun Perforasi yang mengakibatkan adanya hambatan aliran atau skin, sehingga dapat diketahui

Pengertian satwa langka diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yaitu : menurut Pasal 1 angka

(1) Semua hasil bersih dari kegiatan HKm meliputi hasil : produksi kayu, bukan kayu, pengambilan/ pemanfaatan air, pengusahaan wisata alam, penangkaran flora dan fauna yang

Untuk melakukan perbandingan terhadap pendekatan deret maka dilakukan simulasi numerik yang menghasilkan galat pada Runge-Kutta orde empat Kuntzmann lebih baik dari pada Runge