• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yuli Kurniawati Sekolah Dasar Negeri 2 Ngadirojo, Wonogiri, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Yuli Kurniawati Sekolah Dasar Negeri 2 Ngadirojo, Wonogiri, Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol.2, No.1, Maret 2021

ISSN (p): 2722-8126, ISSN (e): 2775-5452

Accessed online by http://journalindonesia.org/index.php/JIGI  87

Penggunaan Teknik Reward Meningkatkan Hasil Belajar Materi

Mengenal Kosakata yang Berkaitan dengan Kegiatan di Siang

Hari pada Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngadirojo

Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri

Tahun Pelajaran 2019/2020

Yuli Kurniawati

Sekolah Dasar Negeri 2 Ngadirojo, Wonogiri, Indonesia e-mail: Yulikurnia1963@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui Penggunaan Teknik Reward Meningkatkan Hasil Belajar Materi Mengenal Kosakata yang Berkaitan dengan Kegiatan di siang Hari pada Siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dengan prosedur tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa Kelas I SD Negeri 2 Ngadirojo yang berjumlah 22 siswa. Sumber data diambil dari hasil pengamatan proses pembelajaran, data hasil belajar siswa, wawancara, dan catatan lapangan. Keberhasilan penelitian dianalisis hingga hasilnya dapat mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yakni proses pembelajaran dalam kategori sangat baik (80%), hasil belajar pengetahuan mencapai rata-rata minimal 75 dan ketuntasan klasikal mencapai 80%, sedangkan hasil belajar keterampilan mencapai ketuntasan klasikal 80%. Hasil penelitian menunjukkan Teknik Reward dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Peningkatan ini ditunjukkan dengan kategori kualitas proses pembelajaran siswa pada prasiklus kategori kurang baik, pada siklus 1 meningkat menjadi kategori baik, dan pada siklus 2 meningkat menjadi kategori sangat baik. Hasil belajar mengidentifikasi materi mengenal kosakata dengan kenaikan prosentase prasiklus sampai siklus II sebesar 63,64%. Hasil dan ketuntasan belajar menyajikan materi mengenal kosakata dengan kenaikan nilai rata-rata dari prasiklus sampai siklus II sebesar 19,29 dan kenaikan prosentase ketuntasan belajar siswa dari prasiklus sampai siklus II sebesar 72,73%.

Kata kunci: Teknik Reward, Proses Pembelajaran, Hasil Belajar, Mengenal Kosakata

1. PENDAHULUAN

Permasalahan yang muncul di kelas 1 SD Negeri 2 Ngadirojo pada pembelajaran keterampilan dengan KD 4.7 Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar materi kebiasaan disiang hari, Pada waktu proses pembelajaran motivasi siswa sangat rendah/kurang sekitar 73,57%, dalam hal ini terbukti pada waktu pembelajaran siswa cenderung pasif duduk mendengarkan, tidak ada satu pun siswa yang dengan keinginannya sendiri ke depan kelas.

Berdasarkan data hasil belajar prasiklus untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka dipilih teknik reward. Dalam teknik reward ini, yang dapat dilakukan guru adalah memberikan stimulus/ rangsangan kepada siswa agar siswa mempunyai keinginan untuk melakukan aktivitas

(2)

belajar dengan lebih giat dan semangat. Stimulus/rangsangan yang penulis maksud adalah reward.

Menurut Oemar Hamalik (2008) reward atau penghargaan memiliki tiga fungsi penting dalam mengajari anak berperilaku yang disetujui secara sosial. Fungsi yang pertama ialah memiliki nilai pendidikan. Yang kedua, pemberian reward menjadi motivasi bagi anak untuk mengulangi perilaku yang diterima oleh lingkungan atau masyarakat. Melalui reward, anak justru akan lebih termotivasi untuk mengulangi perilaku yang memang diharapkan oleh masyarakat. Fungsi yang terakhir ialah untuk memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial dan tiadanya penghargaan melemahkan keinginan untuk mengulangi perilaku tersebut. Dengan kata lain, anak akan mengasosiasikan reward dengan perilaku yang disetujui masyarakat.

Pemberian stimulus/rangsangan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui teknik reward, mengacu pada teori belajar behavioristik Skinner, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon (Hamzah B. Uno, 2013). Dengan kata lain belajar adalah merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respon. Ketika stimulus yang diberikan kepada siswa yang berupa reward ini berhasil, maka respon yang diharapkan akan menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Amin Purwaningsih (2014/2015) dengan judul Peningkatan Motivasi Belajar pada Tema Melalui Pemberian Hadiah (Reward) pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah I Ketelan Surakarta hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan Reward atau hadiah mampu meningkatakan motivasi belajar siswa kelas IV pada tema pahlawanku SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dari sebelum tindakan 40,00%; kemudian pada siklus I menjadi 60,00%; naik menjadi 80,00% pada siklus II.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini berjudul Penggunaan teknik reward Meningkatkan hasil belajar mengenal kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang hari pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupeten Wonogiri Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. METODE PENELITIAN 2.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan Juli 2019 sampai Desember 2019 pada semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Pelaksanaan penelitian memperhatikan kondisi kalender pendidikan. Pengumpulan data melalui tindakan dilakukan pada hari efektif sekolah.

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Ngadirojo Kabupaten Wonogiri pada siswa kelas 1 semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Penentuan tempat penelitian mempertimbangkan beberapa hal diantaranya: a) dalam melaksanakan kegiatan penelitian tidak meninggalkan tugas. b) pelaksanaan penelitian berpengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas 1.

2.2. Subjek dan Objek Penelitian

Berdasarkan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, maka subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri 2 Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Jumlah siswa ada 22 anak terdiri dari 12 anak laki-laki dan 10 anak perempuan dalam satu rombongan belajar. Objek penelitian adalah hasil belajar membaca permulaan materi kebiasaan disiang hari.

2.3. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari nilai hasil tes dan hasil pengamatan siswa kelas I semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Hasil pengamatan diambil ketika siswa menerima penjelasan guru dan ketika siswa mengerjakan tugas dari guru selama pembelajaran berlangsung.

(3)

2.4. Analisis Data

1. Cara Pengambilan Data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui catatan hasil tes, observasi, wawancara, dan catatan lapangan.

2. Cara Menganalisa Data a. Catatan hasil tes

1) Menganalisis hasil tes.

2) Menginterpretasikan hasil catatan. b. Observasi

Kegiatan menganalisis hasil observasi antara lain : 1) Kegiatan siswa ketika kerja kelompok,

2) Kegiatan siswa ketika berpendapat,

3) Ketika siswa mempresentasikan hasil kerja. 2.5. Indikator Kinerja

Pada bagian indikator kinerja ini telah ditentukan target yang akan dicapai sebagai berikut :

1. Proses Pembelajaran Siswa

Proses pembelajaran merupakan faktor terpenting dari keberhasilan suatu pembelajaran. Target yang ingin dicapai pada proses pembelajaran penelitian ini adalah dari pembelajaran yang kurang baik menjadi pembelajaran yang sangat baik. Kategori proses pembelajaran berdasarkan prosentase banyaknya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Berikut ini kategori proses pembelajaran siswa: 1) Kurang Baik < 25%, 2) Cukup 26% - 49%, 3) Baik 50% - 75%, 4) Sangat Baik 76 % - 100%. Target yang diharapkan rata-rata prosentase keaktifan siswa mencapai 75% atau dari jumlah 22 iswa kelas 1, terdapat siswa yang aktif dalam proses pembelajaran mencapai 16 orang.

2. Hasil Belajar Siswa

Target yang diharapkan minimal ketuntasan belajar dan rerata di atas KKM pada kondisi akhir (akhir siklus II). Indikator kinerja tercapai apabila hasil belajar Mengenal kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (berupa gambar, slogan sederhana, tulisan, dan atau syair lagu (KD 3.7) dan hasil belajar Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar ( KD 4.7) mencapai 80 % siswa tuntas.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada buku penyusunan Kurikulum D Negeri 2 Ngadirojo Kabupaten Wonogiri menunjukkan KD 3.7 Mengenal kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (berupa gambar, slogan sederhana, tulisan, dan atau syair lagu memiliki KKM 75. Siswa dikatakan berhasil mencapai aspek pengetahuan, apabila nilai yang dieperoleh sesuai dengan KKM tersebut dalam kategori baik. Keberhasilan klasikal pengetahuan menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia mencapai 80 % siswa tuntas. Berikut ini Tabel 1 rentang predikat hasil belajar siswa untuk KKM 75 pada KI 3:

Tabel 1 Rentang predikat hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan KI 3 Konversi nilai (skala 0-100) Predikat Klasifikasi

89 < A ≤ 100 A SB (sangat baik)

79 < B ≤ 89 B B (baik)

70 ≤ C ≤ 79 C C (cukup)

D < 70 D PB (perlu bimbingan)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada KD 4.7 Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar adalah 75. Siswa dikatakan berhasil mencapai aspek keterampilan, apabila nilai yang diperoleh sesuai dengan KKM tersebut dalam kategori baik. Keberhasilan klasikal keterampilan menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam

(4)

dalam teks tulis dan gambar mencapai 80% siswa tuntas. Berikut ini Tabel 2 rentang predikat hasil belajar siswa untuk KKM 70 pada KI 4:

Tabel 2 Rentang predikat hasil belajar siswa pada aspek keterampilan KI 4 Konversi nilai (skala 0-100) Predikat Klasifikasi

89 < A ≤ 100 A SB (sangat baik)

79 < B ≤ 89 B B (baik)

70 ≤ C ≤ 79 C C (cukup)

D < 70 D PB (perlu bimbingan)

Indikator kualitatif penelitian ini adalah perubahan perilaku siswa baik sikap religius maupun sikap sosial dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang diketahui dari hasil non tes. Hasil non tes berupa observasi, wawancara, dokumentasi foto kegiatan, dan catatan lapangan. Indikator kuantitatif pada KI 3 dan KI 4 meliputi:

1. Mengidentifikasi kalimat yang menggunakan kosa kata yang berhubungan dengan siang hari

2. Menentukan kosa kata terkait siang hari yang tepat untuk melengkapi kalimat 2.6. Prosedur Penelitian

Penelitian direncanakan menggunakan tindakan daur ulang seperti yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto (2010) dengan menggunakan langkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus sebagai berikut: Selanjutnya pelaksanaan tindakan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1 Pelaksanaan tindakan kelas dalam dua siklus 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Deskripsi Prasiklus

Proses pembelajaran pada prasiklus berjalan kurang kondusif. Proses pembelajaran berlangsung hanya satu arah. Dari hasil pengamatan proses pembelajaran, diperoleh data Tabel 3 berikut.

Tabel 3 Data Keaktifan Siswa pada Proses Pembelajaran Prasiklus

Indikator Ya Tidak

(5)

Tabel 3 menunjukkan proses pembelajaran pada prasiklus. Siswa belum aktif mengikuti pembelajaran. Mereka banyak diam dan pembelajaran dirasa kurang menarik. Siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran hanya sebanyak 6 siswa apabila diprosentasekan sebesar 27,27 % masuk dalam kategori proses pembelajaran kurang baik.

Kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 SD negeri 2 Ngadirojo belum begitu baik. Kualitas pembelajaran yang rendah ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang kurang aktif mengikuti kegiatan pembelajaran membaca permulaan. Hasil belajar prasiklus pada KD 3.7 ditunjukkan pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4 Data Nilai Hasil Belajar KD 3.7 Prasiklus No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 89 < A ≤ 100 0 0,00 %

2. 79 < B ≤ 89 6 27,27 %

3. 70 ≤ C ≤ 79 6 27,27 %

4. D < 70 10 45,46 %

Jumlah 22 Tuntas : 6 siswa (27,27 %) Belum tuntas : 16 siswa (72,73 %)

Kemampuan menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar (KD 4.7) pada siswa kelas I SDN 2 Ngadirojo termasuk rendah. Banyak siswa yang belum mampu membaca dan menjelaskan kosakata. Hasil belajar prasiklus yang diperoleh siswa kelas I SDN 2 Ngadirojo pada KD 4.7 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5 Data Nilai Hasil Belajar KD 4.7 Prasiklus No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 89 < A ≤ 100 0 0,00 %

2. 79 < B ≤ 89 4 18,18 %

3. 70 ≤ C ≤ 79 2 9,09 %

4. D < 70 16 72,73 %

Jumlah 22 Tuntas : 4 siswa (18,18 %) Belum tuntas : 18 siswa (81,82 %)

Tabel 5 menunjukkan pada prasiklus KD 4.7 sebanyak 4 siswa mendapat predikat B klasifikasi baik. Sebanyak 2 siswa mendapat predikat C klasifikasi cukup. Sebanyak 16 siswa mendapat predikat D klasifikasi perlu bimbingan. Siswa yang tuntas sebanyak 4 siswa dengan persentase ketuntasan hanya mencapai 18,18%. Sebanyak 18 siswa belum tuntas dengan persentase 81,82%. Hal ini menunjukkan hasil belajar KD 4.7 masuk dalam kategori rendah.

Hasil belajar siswa pada KD 3.7 Mengenal kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam melalui teks pendek (berupa gambar, slogan sederhana, tulisan, dan atau syair lagu serta KD 4.7 Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar dapat dikategorikan sangat rendah. Ditambah lagi guru belum mengunakan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan materi tersebut sehingga solusi atas permasalahan tersebut adalah penggunaan model pembelajaran. 3.2. Deskripsi Siklus I

Proses pembelajaran pada siklus I terlihat sangat berbeda dengan prasiklus. Siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran. Guru tidak terlalu mendominasi pembelajaran karena sudah ada langkah-langkah yang runtut dalam teknik reward. Berikut ini Gambar 2 dokumentasi pembelajaran siklus I.

(6)

Guru menjelaskan cara kerja teknik reward Siswa sedang aktif bekerja dalam pembelajaran

Gambar 2 Dokumentasi Pembelajaran Siklus I

Gambar 2 terlihat proses pembelajaran berlangsung secara dua arah. Guru berperan sebagai motivator, siswa aktif mengerjakan tugas dengan sangat antusias. Pada siklus I ini siswa terlihat lebih aktif mengikuti pembelajaran dengan teknik reward. Dari hasil pengamatan proses pembelajaran, diperoleh data Tabel 6 berikut.

Tabel 6 Data Keaktifan Siswa pada Proses Pembelajaran Siklus I

Indikator Ya Tidak

Siswa aktif mengikuti proses pembelajaran 68,18 % ( 15 siswa) 31,82 % (7 siswa) Tabel 6 menunjukkan proses pembelajaran pada Siklus I sudah lebih baik dari pada proses pembelajaran pada Prasiklus. Siswa banyak yang mulai aktif mengikuti pembelajaran. Mereka mulai bekerja sama dalam kelompok dan pembelajaran berlangsung cukup menarik. Siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran sebanyak 15 siswa apabila diprosentasekan hanya sebesar 68,18%. Proses pembelajaran ini masuk dalam kategori cukup. Hal ini menunjukkan proses pembelajaran pada Siklus I belum memenuhi indikator kinerja yang ditentukan. Target yang diharapkan rata-rata prosentase keaktifan siswa mencapai 70 % dalam kategori proses pembelajaran baik, atau dari jumlah 22 siswa kelas 1, terdapat siswa yang aktif dalam proses pembelajaran mencapai 15 orang.

Kemampuan menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar (KD 4.7) pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Ngadirojo diharapkan meningkat pada siklus 1 ini. Proses pembelajaran ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang mampu menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas I SD Negeri 2 Ngadirojo pada KD 4.7 dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7 Data Nilai Hasil Belajar KD 4.7 Siklus I No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 89 < A ≤ 100 10 45,45 %

2. 79 < B ≤ 89 5 22,73 %

3. 70 ≤ C ≤ 79 3 13,64 %

4. D < 70 4 18,18 %

Jumlah 22 Tuntas : 15 siswa (68,18 %) Belum tuntas : 7 siswa (31,82 %)

Berdasarkan uraian refleksi tersebut, maka perbaikan pembelajaran ini harus dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus 1 evaluasi yang dilakukan adalah menjawab 5 pertanyaan pilihan ganda yang berhubungan dengan materi menentukan pokok pikiran dan mencari pokok pikiran dari 5 paragraf. Pada siklus II evaluasi yang dilakukan adalah menjawab 10 pertanyaan pilihan ganda yang berhubungan dengan materi Mengenal kosakata. Tujuannya agar siswa bisa lebih bersemangat Mengenal kosakata dengan tingkat kesulitan yang lebih bervariasi. Pelaksanaan pembelajaran masih dalam kerja kelompok dan kerja individu sesuai dengan

(7)

langkah-langkah teknik reward. Harapan penelitian pada siklus II nanti semoga hasil belajar KI 3 dan KI 4 dapat meningkat sesuai target indikator kinerja yang telah ditetapkan di awal.

3.3. Deskripsi Siklus II

Proses pembelajaran pada siklus II terlihat sangat berbeda dengan pembelajaran pada siklus I. Siswa lebih aktif dan lebih bersemangat mengikuti pembelajaran. Guru tidak terlalu mendominasi pembelajaran karena sudah ada langkah-langkah yang runtut dalam teknik reward. Berikut ini Gambar 3 dokumentasi pembelajaran siklus II.

Siswa Menyusun kosa kata Siswa Aktif dalam pembelajaran Teknik Reward

Gambar 3 Dokumentasi Pembelajaran Siklus II

Gambar 3 terlihat proses pembelajaran berlangsung secara dua arah. Guru berperan sebagai motivator, siswa aktif mengerjakan tugas dengan sangat antusias. Pada siklus II ini siswa terlihat lebih aktif mengikuti pembelajaran dengan teknik reward karena guru telah menyusun daftar nama siswa dengan memperhatikan siswa yang belum terlibat aktif dalam kelompok siklus I. Siswa lebih aktif bekerja dalam kelompok barunya. Pembelajaran berlangsung dengan penuh semangat. Dari hasil pengamatan proses pembelajaran, diperoleh data Tabel 8 berikut.

Tabel 8 Data Keaktifan Siswa pada Proses Pembelajaran Siklus II

Indikator Ya Tidak

Siswa aktif mengikuti proses pembelajaran 90,91% ( 20 siswa) 9,09% (2 siswa) Tabel 8 menunjukkan proses pembelajaran pada Siklus II sudah lebih baik dari pada proses pembelajaran pada Siklus I. Siswa banyak yang aktif mengikuti pembelajaran. Mereka mulai bekerja sama dalam kelompok dan pembelajaran berlangsung sangat menarik. Siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran sebanyak 20 siswa apabila diprosentasekan sudah mencapai 90,91%. Proses pembelajaran ini masuk dalam kategori sangat baik.

Hasil belajar yang diperoleh pada KD 4.7 semakin meningkat dari hasil belajar siklus sebelumnya yang ditunjukkan dari Tabel 9 data berikut.

Tabel 9 Data Nilai Hasil Belajar KD 4.7 Siklus II No. Interval Frekuensi Persentase (%)

1. 89 < A ≤ 100 13 59,09 %

2. 79 < B ≤ 89 7 31,82 %

3. 70 ≤ C ≤ 79 - -

4. D < 70 2 9,09 %

Jumlah 22 Tuntas : 20 siswa (90,91 %) Belum tuntas : 2 siswa (9,09 %)

Pada Tabel 9 kemampuan menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar (KD 4.7) pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Ngadirojo sudah meningkat pada siklus II ini. Proses pembelajaran ditunjukkan dengan

(8)

banyaknya siswa yang mampu Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan malam dalam teks tulis dan gambar. Berdasarkan uraian refleksi tersebut, maka perbaikan pembelajaran pada Siklus II ini tidak perlu dilanjutkan pada Siklus III. Indikator kinerja yang ditetapkan telah terpenuhi sehingga penelitian ini dianggap telah berhasil.

3.4. Pembahasan

Lebih lanjut pembelajaran Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II dirinci sesuai kriteria nilai prestasi siswa dan pencapaian indikator kinerja siswa. Sehingga dapat dilihat Tabel 10 dan 11 berikut.

Tabel 10 Rekap Nilai Hasil Tes KD 3.7 pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II No. Interval Prasiklus Siklus I Siklus II

1. 89 < A ≤ 100 0 5 15 2. 79 < B ≤ 89 6 10 5 3. 70 ≤ C ≤ 79 6 3 - 4. D < 70 10 4 2 Persentase ketuntasan 27,27 % 68,18% 90,91 %

Tabel 10 menunjukkan hasil belajar siswa pada KI 3 sudah meningkat dari Prasiklus ke Siklus I lalu ke Siklus II. Peningkatan ini ditunjukkan dengan persentase ketuntasan pada prasiklus 27,27%, pada Siklus I siswa yang tuntas menjadi 68,18% dan pada siklus II menjadi 90,91%.

Tabel 11 Rekap Nilai Hasil Tes KD 47 pada Prasiklus, Siklus 1, dan Siklus II No. Interval Prasiklus Siklus I Siklus II

1. 89 < A ≤ 100 0 10 13 2. 79 < B ≤ 89 4 5 7 3. 70 ≤ C ≤ 79 2 3 - 4. D < 70 16 4 2 Persentase ketuntasan 18,18 % 68,18 % 90,91%

Tabel 11 menunjukkan hasil belajar siswa pada KI 4 sudah meningkat dari Prasiklus ke Siklus I lalu ke Siklus II. Pada prasiklus siswa yang tuntas hanya sebesar 18,18 %. Pada Siklus I menjadi 68,18% dan pada Siklus II menjadi 90,91 %. Data ini menunjukkan pelaksanaan Siklus II telah mencapai target indikator kinerja yaitu 80% kriteria ketuntasan secara klasikal.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan terjadi peningkatan tiap indikator kinerja siswa pada pembelajaran KI 3 dan KI 4 dengan menggunakan Teknik reward. Siswa sangat termotivasi dikarenakan langkah-langkah pada Teknik reward membuat siswa aktif bekerja sama melakukan berbagai kegiatan pembelajaran. Kenaikan rata-rata secara keseluruhan dari indikator kinerja siswa menunjukkan kelebihan penggunaan Teknik reward.

5. KESIMPULAN Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Terjadi proses pelaksanaan pembelajaran dengan Teknik reward untuk meningkatkan hasil belajar materi mengenal kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupeten Wonogiri Tahun Pelajaran 2019/2020, kenaikan prosentase aktivitas belajar siswa dari prasiklus sampai siklus II sebesar 63,64 % .

2. Terdapat peningkatan hasil dan ketuntasan belajar mengidentifikasi materi mengenal kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang setelah diberikan pembelajaran dengan Teknik reward pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo

(9)

Kabupeten Wonogiri Tahun Pelajaran 2019/2020, dengan kenaikan prosentase prasiklus sampai siklus II sebesar 63,64 %.

3. Terdapat peningkatan hasil dan ketuntasan belajar menyajikan materi mengenal kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang setelah diberikan pembelajaran dengan Teknik reward pada siswa kelas 1 SD Negeri 2 Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo Kabupeten Wonogiri Tahun Pelajaran 2019/2020, dengan kenaikan nilai rata-rata dari prasiklus sampai siklus II sebesar 19,29 dan kenaikan prosentase ketuntasan belajar siswa dari prasiklus sampai siklus II sebesar 72,73 %.

6. SARAN

Pada akhir penelitian ini penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian ini:

1. Bagi Siswa, adanya penelitian ini siswa akan menjadi termotivasi untuk menyukai pelajaran Bahasa Indonesia dan pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi bermakna. 2. Bagi Guru, adanya penelitian ini guru akan menjadi termotivasi untuk menerapkan suatu

model-model pembelajaran yang lain sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

3. Bagi Sekolah, penelitian ini menjadi referensi penggunaan Teknik Reward di SD Negeri 2 Ngadirojo.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdullah Sani, R. 2014. Pembelajaran saintifik untuk implementasi kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

[2] Amin Purwaningsih. 2014. Peningkatan Motivasi Belajar pada Tema Melalui Pemberian Hadiah (Reward) pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah I Ketelan Surakarta.

[3] Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ke-4. Bandung: Alfabeta [4] B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara. [5] Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta [6] Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

[7] Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

[8] Ika Suci Wulandari. 2012. Pengaruh Pemberian Reward And Punishment Terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Passing Bawah Bolavoli(Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Yosowilangun Lumajang)

[9] Muhammad Nurul Huda. 2009. Penerapan Metode Reward Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Miftahul Huda Jabung Malang, Universitas Islam Negeri Malang

[10] Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[11] Permendiknas. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP

[12] Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya.

[13] Prayitno & Amti, E. 2006. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. [14] Sudjana. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production. [15] Trianto, 2011, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi dan Implementasinya Dalam

Gambar

Tabel 1 Rentang predikat hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan KI 3  Konversi nilai (skala 0-100)  Predikat  Klasifikasi
Gambar 1 Pelaksanaan tindakan kelas dalam dua siklus  3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4 Data Nilai Hasil Belajar KD 3.7 Prasiklus  No.  Interval   Frekuensi   Persentase (%)
Gambar 2 Dokumentasi Pembelajaran Siklus I
+3

Referensi

Dokumen terkait

Kepada peserta pelelangan yang keberatan atas penetapan pemenang pelelangan kegiatan tersebut diberikan kesempatan untuk mengadakan sanggahan secara tertulis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kertas berpetak terhadap peningkatan kemampuan menulis huruf Arab bagi siswa pemula.. Obyek penelitian

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah Dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir

Akan tetapi pada kenyataannya, koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling Badan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantul memiliki berbagai kendala, salah satunya adalah

1. Keaslian citra dengan kompresi yang berbeda. Dengan ELA mampu mendeteksi manipulasi citra. Sebuah gambar JPEG dengan kualitas akan menghasilkan hasil ELA putih yang

Alat analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan metode single moving average dan Kesalahan peramalan hasil perhitungan dari data yang diperoleh dengan menggunakan metode

Salah satu iklan di media sosial instagram yang menawarkan produk bagi pria metroseksual adalah produk Minyak Rambut Pomade.. Dimana Pomade mengerti bahwa minyak rambut