• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3-RP3KP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3-RP3KP"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI

3.1 RUANG LINGKUP KEGIATAN 3.1 RUANG LINGKUP KEGIATAN a. Lingkup Wilayah

a. Lingkup Wilayah

Secara internal Kabupaten Lebong dengan luas 273.131 Ha terdiri dari atas Secara internal Kabupaten Lebong dengan luas 273.131 Ha terdiri dari atas 13 Kecamatan, 111 Kelurahan/ Desa dan jumlah penduduk mencapai 100,7 13 Kecamatan, 111 Kelurahan/ Desa dan jumlah penduduk mencapai 100,7 ribu pada tahun 2011. Secara Regional kedudukan Kabupaten Lebong ribu pada tahun 2011. Secara Regional kedudukan Kabupaten Lebong sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) di Kabupaten sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) di Kabupaten Lebong yang memiliki keterkaitan kuat adalah Kota Lebong. Dengan demikian Lebong yang memiliki keterkaitan kuat adalah Kota Lebong. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangannya tidak dapat lepas dari pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangannya tidak dapat lepas dari pertumbuhan dan perkembangan wilayah eksternalnya ini.

perkembangan wilayah eksternalnya ini. b.

b. Lingkup Layanan Lingkup Layanan Jasa KonsultansiJasa Konsultansi

Lingkup pelayanan untuk pelaksanaan pekerjaan konsultansi adalah sebagai Lingkup pelayanan untuk pelaksanaan pekerjaan konsultansi adalah sebagai berikut :

berikut :

 Bidang : TBidang : Tata Lingkungan (15000)ata Lingkungan (15000) 

 Sub Bidang : Jasa Perencanaan Urban (15002)Sub Bidang : Jasa Perencanaan Urban (15002)

c.

c. Lingkup Lingkup KegiatanKegiatan

Lingkup Kegiatan adalah Kegiatan Penyusunan Perencanaan Pengembangan Lingkup Kegiatan adalah Kegiatan Penyusunan Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh Di Badan Perencanaan Pembangunan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lebong Tahun Anggaran 2013.

Daerah Kabupaten Lebong Tahun Anggaran 2013. d. Lingkup Substansi Materi

d. Lingkup Substansi Materi

Ruang lingkup substansi materi Pekerjaan Penyusunan Rencana

Ruang lingkup substansi materi Pekerjaan Penyusunan Rencana

Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) adalah meliputi materi yang tertuang dalam Keputusan Menteri (RP3KP) adalah meliputi materi yang tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Perumahan dan Permukiman No. 09/KPTS/M/IX/1999 tentang Negara Perumahan dan Permukiman No. 09/KPTS/M/IX/1999 tentang

(2)

Pedoman Penyusunan RP4D yang saat ini telah disempurnakan menjadi Pedoman Penyusunan RP4D yang saat ini telah disempurnakan menjadi RP3KP yang sekurang-kurangnya memuat tentang :

RP3KP yang sekurang-kurangnya memuat tentang : 1.

1. Jabaran kebijakan Jabaran kebijakan pembangunan pembangunan perumahan dan perumahan dan permukiman daerah;permukiman daerah; 2.

2. Arahan Arahan lokasi lokasi permbangunan permbangunan perumahan perumahan dan dan permukiman;permukiman; 3.

3. Rincian program Rincian program bidang bidang perumahan dan perumahan dan permukiman di permukiman di daerah;daerah; 4.

4. Skala prioritas Skala prioritas dan indikdan indikasi pentahapaasi pentahapan kegiatan bn kegiatan bidang perumaidang perumahan danhan dan permukiman di daerah;

permukiman di daerah; 5.

5. PengaturaPengaturan n kelembagaan dan kelembagaan dan mekanisme penyelenggaraan mekanisme penyelenggaraan perumahanperumahan dan permukiman daerah;

dan permukiman daerah; 6.

6. Rincian pembiayaan Rincian pembiayaan dan sumber dan sumber pendanaan program pendanaan program bidang bidang perumahanperumahan dan permukiman di daerah.

dan permukiman di daerah. e.

e. Jangka Waktu Jangka Waktu PerencanaPerencanaanan

Jangka waktu perencanaan Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Jangka waktu perencanaan Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) adalah 20 Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) adalah 20 (dua puluh) tahun yaitu tahun 2012 - 2032.

(dua puluh) tahun yaitu tahun 2012 - 2032. f.

f. Substansi Substansi TeknisTeknis a) Pengertian a) Pengertian

 RP3KP RP3KP adalah adalah Rencana Rencana Pembangunan Pembangunan dan dan PengembanganPengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang sebelumnya dikenal Perumahan dan Kawasan Permukiman yang sebelumnya dikenal dengan RP4D yaitu Rencana Pembangunan dan Pengembangan dengan RP4D yaitu Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman di Daerah.

Perumahan dan Permukiman di Daerah.

 Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atauRumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.

hunian dan sarana pembinaan keluarga.

 Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagaiPerumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.

(3)

 Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasanPermukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

penghidupan.

 Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar  kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun kawasan kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau

lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung

lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung

perikehidupan dan penghidupan. perikehidupan dan penghidupan.

 Prasarana Lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkunganPrasarana Lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

sebagaimana mestinya.

 Pokjanis artinya Kelompok Kerja teknis.Pokjanis artinya Kelompok Kerja teknis.

b) Permasalahan Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan dan b) Permasalahan Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Beberapa pokok permasalahan yang melandasi perlunya Permukiman Beberapa pokok permasalahan yang melandasi perlunya daerah mempunyai skenario umum pembangunan perumahan dan daerah mempunyai skenario umum pembangunan perumahan dan permukiman antara lain :

permukiman antara lain :

a. Meningkatnya penguasaan lahan berskala besar oleh banyak pihak a. Meningkatnya penguasaan lahan berskala besar oleh banyak pihak yang tidak disertai dengan kemampuan untuk membangun, yang telah yang tidak disertai dengan kemampuan untuk membangun, yang telah mengakibatkan :

mengakibatkan :

 Meluasnya lahan tidur di daerah sekitar kawasan perkotaanMeluasnya lahan tidur di daerah sekitar kawasan perkotaan (hinterland).

(hinterland).

 Maraknya spekulasi lahan.Maraknya spekulasi lahan. b.

b. Belum Belum terorganisasikannya terorganisasikannya dengan dengan baik baik perencanaan perencanaan dandan pemprograman perumahan dan permukiman, yang nampak dari :

(4)

 Penyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman yangPenyelenggaraan pembangunan perumahan dan permukiman yang nampaknya belum menjadi prioritas bagi banyak Pemerintah nampaknya belum menjadi prioritas bagi banyak Pemerintah Daerah, karena berbagai sebab dan keterbatasan (Dinas/Instansi Daerah, karena berbagai sebab dan keterbatasan (Dinas/Instansi yang memiliki kewenangan dalam menangani perumahan dan yang memiliki kewenangan dalam menangani perumahan dan permukiman masih terbatas jumlah dan ruang

permukiman masih terbatas jumlah dan ruang gerak/aktifitasngerak/aktifitasnya).ya).

 Belum tertampungnya aspirasi dan kepentingan masyarakat yangBelum tertampungnya aspirasi dan kepentingan masyarakat yang memerlukan rumah, termasuk hak untuk ikut berpartisipasi dalam memerlukan rumah, termasuk hak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan.

kegiatan pembangunan.

 Penyediaan lahan/tanah, prasarana dan sarana, teknologi, bahanPenyediaan lahan/tanah, prasarana dan sarana, teknologi, bahan bangunan, konstruksi, pembiayaan dan kelembagaan yang masih bangunan, konstruksi, pembiayaan dan kelembagaan yang masih memerlukan pengaturan yang dapat mengakomodasikan muata memerlukan pengaturan yang dapat mengakomodasikan muata dan kapasitas lokal.

dan kapasitas lokal.

 Belum Belum terselesaikannya terselesaikannya masalah masalah ketidak-seimbanganketidak-seimbangan pembangunan desa-kota (dikotomi menjadi kurang menarik dan pembangunan desa-kota (dikotomi menjadi kurang menarik dan dianggap tidak cukup prospektif untuk dihuni, sedangkan kota dianggap tidak cukup prospektif untuk dihuni, sedangkan kota semakin padat dan tidak nyaman untuk dihuni.

semakin padat dan tidak nyaman untuk dihuni.

 Marak dan berkembangnya masalah sosial kemasyarakatan diMarak dan berkembangnya masalah sosial kemasyarakatan di daerah perkotaan (kesenjangan pendapatan, menajamkan strata daerah perkotaan (kesenjangan pendapatan, menajamkan strata antar kelompok dalam masyarakat, ketidaknyamanan bertempat antar kelompok dalam masyarakat, ketidaknyamanan bertempat tinggal, urban crime, dan lainnya).

tinggal, urban crime, dan lainnya). c.

c. Kekurang-Kekurang-siapan dalam msiapan dalam mengantisipasengantisipasi kecepatai kecepatan dan dinamikn dan dinamikaa pertumbuhan fisik dan fungsional kawasan perkotaan, sehingga pertumbuhan fisik dan fungsional kawasan perkotaan, sehingga kawasan kumuh tumbuh sejalan dengan berkembangnya pusat-pusat kawasan kumuh tumbuh sejalan dengan berkembangnya pusat-pusat kegiatan ekonomi.

kegiatan ekonomi.

Hal tersebut diatas telah menumbuhkan kesadaran bahwa dalam Hal tersebut diatas telah menumbuhkan kesadaran bahwa dalam menangani pembangunan perumahan dan permukiman, kepada seluruh menangani pembangunan perumahan dan permukiman, kepada seluruh

(5)

“PELAKU KUNCI (stakeholder)” perlu memberikan wawasan mendasar  “PELAKU KUNCI (stakeholder)” perlu memberikan wawasan mendasar  tentang :

tentang : 1.

1. Visi, Visi, misi misi dan dan kebijakskebijaksanaan anaan pembangunan pembangunan perumahan perumahan dandan permukiman,

permukiman, 2.

2. Penataan rPenataan ruang yang buang yang berkaitan erkaitan dengan upaya mendengan upaya mengoptimalkgoptimalkanan penggunaan ruang wilayah.

penggunaan ruang wilayah. 3.

3. StrategStrategi global pembangi global pembangunan perumahan unan perumahan dan permukimadan permukiman yangn yang menyatakan pembangunan perumahan dan permukiman merupakan menyatakan pembangunan perumahan dan permukiman merupakan tanggung jawab masyarakat.

tanggung jawab masyarakat.

4. Pemecahan masalah pokok perumahan dan permukiman yang telah 4. Pemecahan masalah pokok perumahan dan permukiman yang telah dikaitkan dengan unsure/faktor penentu lainnya seperti penyediaan dikaitkan dengan unsure/faktor penentu lainnya seperti penyediaan tanah, prasarana dan sarana, teknologi bahan bangunan, konstruksi, tanah, prasarana dan sarana, teknologi bahan bangunan, konstruksi, pembiayaan dan kelembagaan.

pembiayaan dan kelembagaan.

Dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi permasalahan tersebut Dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi permasalahan tersebut diatas, strategi yang diperlukan adalah pemberdayaan masyarakat, diatas, strategi yang diperlukan adalah pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Juga di bidang khususnya kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Juga di bidang perumahan dan permukiman. Upaya tersebut diharapkan dapat dicapai perumahan dan permukiman. Upaya tersebut diharapkan dapat dicapai melalui:

melalui:

 Penciptaan Penciptaan iklim iklim yang yang kondusif, kondusif, yang yang dapat dapat mendorongmendorong pengembangan potensi masyarakat dan investasi yang luas.

pengembangan potensi masyarakat dan investasi yang luas.

 Membangun, mengembangkan, dan memobilisasi potensi lokal yangMembangun, mengembangkan, dan memobilisasi potensi lokal yang ada di masyarakat, sebagai landasan pemberdayaan.

ada di masyarakat, sebagai landasan pemberdayaan.

 Memberikan perhatian, dukungan, perlindungan, layanan danMemberikan perhatian, dukungan, perlindungan, layanan dan kepastian hukum yang jelas keberpihakannya kepada kelompok kepastian hukum yang jelas keberpihakannya kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah terutama yang membangun masyarakat berpenghasilan rendah terutama yang membangun rumahnya secara swadaya.

(6)

c)

c) Peranan Peranan RP3KPRP3KP

RP3KP pada dasarnya merupakan bagian integral dari rencana RP3KP pada dasarnya merupakan bagian integral dari rencana pembangunan dan pengembangan propinsi, kabupaten maupun kota. pembangunan dan pengembangan propinsi, kabupaten maupun kota. RP3KP mempunyai kedudukan yang sama dengan rencana sektor, RP3KP mempunyai kedudukan yang sama dengan rencana sektor, seperti rencana perkembangan pertanian, rencana penataan kawasan seperti rencana perkembangan pertanian, rencana penataan kawasan

hutan, rencana pengembangan kepariwisataan, dan lain-lain.

hutan, rencana pengembangan kepariwisataan, dan lain-lain.

Peruntukkan penyusunan mengacu pada Pola Dasar Pembangunan Peruntukkan penyusunan mengacu pada Pola Dasar Pembangunan Daerah serta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi, Daerah serta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi, Kabupaten, maupun Kota yang mengatur secara khusus ruang Kabupaten, maupun Kota yang mengatur secara khusus ruang perumahan dan permukiman dan berbagai tindak lanjutnya. Jadi RP3KP perumahan dan permukiman dan berbagai tindak lanjutnya. Jadi RP3KP adalah :

adalah :

 Merupakan skenario pelaksanaan koordinasi dan keterpaduan dariMerupakan skenario pelaksanaan koordinasi dan keterpaduan dari himpunan rencana sektor terkait di bidang perumahan dan himpunan rencana sektor terkait di bidang perumahan dan permukiman, dalam suatu kurun waktu tertentu yang juga merupakan permukiman, dalam suatu kurun waktu tertentu yang juga merupakan  jabaran

 jabaran yang yang lebih lebih operasional operasional dari dari kebijaksankebijaksanaan aan pembangunapembangunann perumahan dan permukiman daerah yang lebih tinggi.

perumahan dan permukiman daerah yang lebih tinggi.

 Merupakan payung atau acuan baku bagi seluruh pelaku danMerupakan payung atau acuan baku bagi seluruh pelaku dan penyelenggara (stake holders/ petaruh) pembangunan perumahan dan penyelenggara (stake holders/ petaruh) pembangunan perumahan dan permukiman dalam menyusun dan menjabarkan kegiatan permukiman dalam menyusun dan menjabarkan kegiatan masing-masing.

masing.

 Cerminan dari kumpulan aspirasi/ tuntutan masyarakat terhadapCerminan dari kumpulan aspirasi/ tuntutan masyarakat terhadap perumahan dan permukiman yang mampu memberikan akses dan perumahan dan permukiman yang mampu memberikan akses dan kemudahan layanan yang sama bagi kepentingan masyarakat dalam kemudahan layanan yang sama bagi kepentingan masyarakat dalam mencukupi kebutuhan mereka akan rumah layak dalam lingkungan mencukupi kebutuhan mereka akan rumah layak dalam lingkungan permukiman yang sehat, aman, serasi, produktif dan berkelanjutan. permukiman yang sehat, aman, serasi, produktif dan berkelanjutan.

(7)

Dalam konteks penataan ruang wilayah, RP3KP merupakan : Dalam konteks penataan ruang wilayah, RP3KP merupakan :

 Jabaran dan pengisian RTRW dalam bentuk Rencana untukJabaran dan pengisian RTRW dalam bentuk Rencana untuk peruntukan perumahan dan permukiman, yang selanjutnya akan diacu peruntukan perumahan dan permukiman, yang selanjutnya akan diacu oleh seluruh sektor terkait.

oleh seluruh sektor terkait.

 Berisikan jabaran lebih lanjut dari program pembangunan prasaranaBerisikan jabaran lebih lanjut dari program pembangunan prasarana dan sarana berskala wilayah, khususnya dalam suatu kawasan dan sarana berskala wilayah, khususnya dalam suatu kawasan perumahan dan permukiman.

perumahan dan permukiman. d)

d) Kedudukan RP3KP Kedudukan RP3KP Dalam Pembangunan Dalam Pembangunan Wilayah Keberadaan RP3KPWilayah Keberadaan RP3KP diperlukan oleh :

diperlukan oleh :

 Tingkat Tingkat propinsi propinsi dalam dalam mengatur mengatur dan dan mengkoordinasikanmengkoordinasikan pembangunan perumahan dan permukiman yang menyangkut 2 (dua) pembangunan perumahan dan permukiman yang menyangkut 2 (dua) atau lebih kabupaten/kota yang berbatasan, penyelenggara jasa atau lebih kabupaten/kota yang berbatasan, penyelenggara jasa fasilitasi dan mediasi, bimbingan dan pembinaan.

fasilitasi dan mediasi, bimbingan dan pembinaan.

 Tingkat kabupaten atau kota, terutama untuk kabupaten atau kotaTingkat kabupaten atau kota, terutama untuk kabupaten atau kota yang telah memiliki permasalahan perumahan dan permukiman yang yang telah memiliki permasalahan perumahan dan permukiman yang

tinggi intensitasnya, dalam mengatur dan menyelenggarakan

tinggi intensitasnya, dalam mengatur dan menyelenggarakan

pembangunan perumahan dan permukiman secara teratur dan pembangunan perumahan dan permukiman secara teratur dan terorganisasi.

terorganisasi.

Dalam kerangka pembangunan daerah, kedudukan RP3KP secara Dalam kerangka pembangunan daerah, kedudukan RP3KP secara keseluruhan adalah sebagai berikut ini :

keseluruhan adalah sebagai berikut ini :

 Wahana informasi yang membuat arahan dan rambu-rambuWahana informasi yang membuat arahan dan rambu-rambu kebijaksanaan, serta rencana pembangunan perumahan dan kebijaksanaan, serta rencana pembangunan perumahan dan permukiman dalam suatu tingkatan wilayah dan kurun waktu tertentu permukiman dalam suatu tingkatan wilayah dan kurun waktu tertentu (propinsi, kabupaten atau kota).

(propinsi, kabupaten atau kota).

 Arahan untuk mengatur perimbangan pembangunan kawasanArahan untuk mengatur perimbangan pembangunan kawasan perumahan dan permukiman, antara lain :

(8)

a.

a. Kawasan perkoKawasan perkotaan dan perdetaan dan perdesaan.saan.

b. Kawasan perumahan dan permukiman dengan kawasan fungsional b. Kawasan perumahan dan permukiman dengan kawasan fungsional

lain dalam suatu wilayah tertentu. lain dalam suatu wilayah tertentu.

c. Kawasan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman c. Kawasan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman

terhadap rencana investasi jaringan prasarana

terhadap rencana investasi jaringan prasarana dan sarana, jaringandan sarana, jaringan utilitas serta jaringan infrastruktur lain

utilitas serta jaringan infrastruktur lain yang berskala regional.yang berskala regional.

 Sarana untuk mempercepat terbentuknya sistem permukiman yangSarana untuk mempercepat terbentuknya sistem permukiman yang mantap, terutama dalam kota yang berperan sebagai Pusat Kegiatan mantap, terutama dalam kota yang berperan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Penetapan orde/kedudukan kota tersebut dalam Wilayah (PKW), Penetapan orde/kedudukan kota tersebut dalam kerangka pembangunan daerah, ditetapkan oleh Pemerintah Daerah kerangka pembangunan daerah, ditetapkan oleh Pemerintah Daerah masing-masing yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai alat masing-masing yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai alat dalam:

dalam:

a. Menetapkan strategi pengembangan kawasan perumahan dalam a. Menetapkan strategi pengembangan kawasan perumahan dalam

wilayah yang bersangkutan; wilayah yang bersangkutan;

b. Menetapkan strategi pengembangan jaringan investasi prasarana b. Menetapkan strategi pengembangan jaringan investasi prasarana

dan sarana berskala pelayanan regional; dan sarana berskala pelayanan regional; c.

c. Menetapkan Menetapkan strategi strategi pengembangan pengembangan untuk untuk masing-masinmasing-masingg propinisi, kabupaten atau kota. Dalam penataan kawasan propinisi, kabupaten atau kota. Dalam penataan kawasan permukiman tersebut, perlu dipertimbangkan nilai-nilai budaya dan permukiman tersebut, perlu dipertimbangkan nilai-nilai budaya dan arsitektur setempat, yang dapat secara kental mencerminkan citra arsitektur setempat, yang dapat secara kental mencerminkan citra atau jati diri masing-masing kota atau daerahnya. Khusus untuk hal atau jati diri masing-masing kota atau daerahnya. Khusus untuk hal ini perlu dilakukan mengingat RP3KP merupakan skenario yang ini perlu dilakukan mengingat RP3KP merupakan skenario yang harus dapat mengakomodasi berbagai hal dan kepentingan daerah, harus dapat mengakomodasi berbagai hal dan kepentingan daerah, termasuk upaya melestarikan nilai-nilai sosial

termasuk upaya melestarikan nilai-nilai sosial budaya setempat.budaya setempat.

 Alat pengawas dan pengendalian terselenggaranya keterpaduanAlat pengawas dan pengendalian terselenggaranya keterpaduan program antar sektor dan antar lokasi perumahan dan permukiman program antar sektor dan antar lokasi perumahan dan permukiman

(9)

terhadap kawasan fungsional lainnya. Bagi wilayah propinsi RP3KP terhadap kawasan fungsional lainnya. Bagi wilayah propinsi RP3KP akan berperan sebagai :

akan berperan sebagai : a.

a. Sarana Sarana pemeliharan pemeliharan dan dan pengendali pengendali keterpaduan keterpaduan pemanfaatapemanfaatann ruang kawasan, terutama bagi kawasan perumahan dan ruang kawasan, terutama bagi kawasan perumahan dan

permukiman yang berfungsi strategis dan hal-hal yang

permukiman yang berfungsi strategis dan hal-hal yang

menyangkut pengaturan penataan kabupaten atau kota yang menyangkut pengaturan penataan kabupaten atau kota yang berbatasan.

berbatasan. b.

b. Alat untuk membina Alat untuk membina dan penyuluhan dan penyuluhan serta media serta media fasilitasfasilitasii pembangunan perumahan dan permukiman lintas kabupaten atau pembangunan perumahan dan permukiman lintas kabupaten atau kota. Untuk itu RP3KP propinsi memerlukan pengaturan tersendiri kota. Untuk itu RP3KP propinsi memerlukan pengaturan tersendiri baik kedalam maupun keluar muatan intinya.

baik kedalam maupun keluar muatan intinya. e)

e) Kerangka Kerangka RP3KP RP3KP Kabupaten/ Kabupaten/ KotaKota

 Jangka Waktu Perencanaan Jangka waktu perencanaan diusulkan 20Jangka Waktu Perencanaan Jangka waktu perencanaan diusulkan 20 (dua puluh) tahunan. RP3KP ini kemudian akan diacu oleh (dua puluh) tahunan. RP3KP ini kemudian akan diacu oleh masing-masing sektor dan dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan 5 (lima) masing sektor dan dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan 5 (lima) tahunan dan rencana pelaksanaan tahunan untuk 5 (lima) tahun tahunan dan rencana pelaksanaan tahunan untuk 5 (lima) tahun pertama.

pertama.

 Muatan Pokok Muatan pokok yang akan tertuang dalam rencana 5Muatan Pokok Muatan pokok yang akan tertuang dalam rencana 5 (lima) tahunan tersebut antara lain adalah sebagai berikut ini :

(lima) tahunan tersebut antara lain adalah sebagai berikut ini : 1)

1) Jabaran Jabaran kebijaksanaakebijaksanaan n pembangunapembangunan n perumahan perumahan dandan permukiman kabupaten atau kota yang bersangkutan untuk 5 permukiman kabupaten atau kota yang bersangkutan untuk 5 (lima) tahun mendatang.

(lima) tahun mendatang. 2)

2) Rincian Rincian program, loprogram, lokasi, target dakasi, target dan sasaran n sasaran yang akan yang akan dicapaidicapai oleh masing-masing sektor terkait.

oleh masing-masing sektor terkait. 3)

3) Rincian Rincian rencana rencana pembiayaan pembiayaan dan dan sumber sumber pendanaannya.pendanaannya. 4)

4) Lokasi Lokasi dan kedan kegiatan giatan masing-masinmasing-masing sektor g sektor terkait yterkait yang menang mengacugacu kepada RTRW kabupaten atau kota

(10)

5)

5) Kelembagaan Kelembagaan yang yang mengatur mengatur pelaksanaan pelaksanaan sampai sampai dengan dengan tingkattingkat kecamatan, atau kelurahan/ desa, sangat disarankan untuk kecamatan, atau kelurahan/ desa, sangat disarankan untuk mempertimbangkan menggunakan kelembagaan pembangunan mempertimbangkan menggunakan kelembagaan pembangunan perumahan dan permukiman yang berada dalam masyarakat. perumahan dan permukiman yang berada dalam masyarakat. 6)

6) Rincian rencaRincian rencana yang disusuna yang disusun dan dipersiapn dan dipersiapkan serta akankan serta akan dilaksanakan oleh masyarakat secara perorangan atau kelompok, dilaksanakan oleh masyarakat secara perorangan atau kelompok, serta badan usaha perumahan dan permukiman lain dalam kurun serta badan usaha perumahan dan permukiman lain dalam kurun waktu yang

waktu yang bersamaan.bersamaan. 7)

7) Mekanisme Mekanisme keterpaduketerpaduan an pelaksanaan pelaksanaan di di setiap setiap tingkatatingkatan n wilayah.wilayah. 8)

8) Pembentukan PPembentukan POKJANIS untuk peOKJANIS untuk penanganan nanganan masalah spesmasalah spesifikifik yang dihadapi oleh kabupaten atau kota yang bersangkutan. yang dihadapi oleh kabupaten atau kota yang bersangkutan. Pembentukan POKJANIS ini disesuaikan dengan kebutuhan Pembentukan POKJANIS ini disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Semakin solid Forum Koordinasi yang dimiliki, semakin daerah. Semakin solid Forum Koordinasi yang dimiliki, semakin intensif pertemuan koordinasi dan keterpaduan dijalankan, intensif pertemuan koordinasi dan keterpaduan dijalankan, semakin kecil kebutuhan akan POKJANIS ini.

semakin kecil kebutuhan akan POKJANIS ini. 9)

9) Penetapan Penetapan semacam semacam forum paforum pada tinda tingkatan dgkatan desa/ esa/ kelurahan kelurahan sertaserta di tingkat kabupaten atau kota, untuk dapat secara rutin di tingkat kabupaten atau kota, untuk dapat secara rutin menyelenggarakan pertemuan guna memecahkan permasalahan menyelenggarakan pertemuan guna memecahkan permasalahan

perumahan dan permukiman, yang terintegrasi dengan

perumahan dan permukiman, yang terintegrasi dengan

pemecahan masalah terkait lainnya. pemecahan masalah terkait lainnya. 10)

10) Mekanisme pemantauan, pengawasan dan Mekanisme pemantauan, pengawasan dan pengendalian programpengendalian program dan kegiatan oleh seluruh pelaku pembangunan perumahan dan dan kegiatan oleh seluruh pelaku pembangunan perumahan dan permukiman.

permukiman.

11) Mekanisme penyaluran aspirasi dan peran serta masyarakat dan 11) Mekanisme penyaluran aspirasi dan peran serta masyarakat dan

usaha swasta di bidang perumahan dan permukiman. usaha swasta di bidang perumahan dan permukiman.

12) Mekanisme penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam 12) Mekanisme penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam

(11)

13)

13) Daftar Daftar skala prioritas skala prioritas penanganan kawasan perumahan penanganan kawasan perumahan dandan permukiman, yang merinci kawasan fungsional dalam kabupaten permukiman, yang merinci kawasan fungsional dalam kabupaten atau kota yang boleh dibangun, atau diekspansi menjadi kawasan atau kota yang boleh dibangun, atau diekspansi menjadi kawasan perumahan dan permukiman.

perumahan dan permukiman. 14)

14) Daftar dDaftar daerah larangan (naerah larangan (negative listegative list) untuk peng) untuk pengembanganembangan kawasan perumahan dan permukiman baru.

kawasan perumahan dan permukiman baru.

Gambar. 3.1 Kedudukan RP3KP dalam Sistem Perencanaan Gambar. 3.1 Kedudukan RP3KP dalam Sistem Perencanaan

Pembangunan Pembangunan

(12)

f)

f) Kerangka Kerangka RP3KP RP3KP Kabupaten/ Kabupaten/ KotaKota

Dengan berlakunya Undang-Indang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Dengan berlakunya Undang-Indang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan dalam rangka mengantisipasi terjadinya Pemerintahan Daerah, dan dalam rangka mengantisipasi terjadinya perubahan dalam kelembagaan penyelenggaraan pembangunan, perlu perubahan dalam kelembagaan penyelenggaraan pembangunan, perlu dicermati hal-hal sebagai berikut ini :

dicermati hal-hal sebagai berikut ini :

 Bagi peran pelaku pembangunan perumahan dan permukiman sertaBagi peran pelaku pembangunan perumahan dan permukiman serta kedalaman RP3KP untuk setiap tingkatan wilayah administrasi.

kedalaman RP3KP untuk setiap tingkatan wilayah administrasi.

 Antisipasi terhadap berbagai perubahan teknis akibat diterbitkannyaAntisipasi terhadap berbagai perubahan teknis akibat diterbitkannya peraturan turunan beberapa perundangan terkait.

peraturan turunan beberapa perundangan terkait.

 Berbagai ketentuan yang mengatur perletakan lokasi, keterpaduanBerbagai ketentuan yang mengatur perletakan lokasi, keterpaduan penataan dan pemanfaatan ruang kawasan, serta rencana jaringan penataan dan pemanfaatan ruang kawasan, serta rencana jaringan investasi (prasarana dan infrastruktur berskala regional), yang perlu investasi (prasarana dan infrastruktur berskala regional), yang perlu dituangkan kedalam peta. Serta

dituangkan kedalam peta. Serta

 Skenario koordinasi dan keterpaduan yang mudah diakses dan diacuSkenario koordinasi dan keterpaduan yang mudah diakses dan diacu oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

3.2

3.2 KEDALAMAN KEDALAMAN RP3KP RP3KP KABUPATEN/ KABUPATEN/ KOTAKOTA

Format dan kedalaman RP3KP Kabupaten atau Kota lebih rinci daripada Format dan kedalaman RP3KP Kabupaten atau Kota lebih rinci daripada format dan kedalaman RP3KP Propinsi yang diatur sebagai berikut :

format dan kedalaman RP3KP Propinsi yang diatur sebagai berikut :

 Memuat kebijaksanaan lokal dan pengaturan yang lebih operasional diMemuat kebijaksanaan lokal dan pengaturan yang lebih operasional di tingkat Kabupaten/ Kota, arahan propinsi yang harus diakomodasikan dan tingkat Kabupaten/ Kota, arahan propinsi yang harus diakomodasikan dan dilaksanakan di tingkat kabupaten/ kota.

dilaksanakan di tingkat kabupaten/ kota.

 Menjangkau target dan sasaran pembangunan perumahan danMenjangkau target dan sasaran pembangunan perumahan dan permukiman kabupaten

permukiman kabupaten/ kota / kota yang akan dicapai dalam suatu kurun yang akan dicapai dalam suatu kurun waktuwaktu tertentu, dengan telah menyebutkan :

tertentu, dengan telah menyebutkan :

1. Nama lokasi secara lebih spesifik (kecamatan, desa/ kelurahan, 1. Nama lokasi secara lebih spesifik (kecamatan, desa/ kelurahan,

(13)

2.

2. Rincian nama Rincian nama dan jenis dan jenis program yang program yang akan dilaksanakan pada akan dilaksanakan pada setiapsetiap lokasi.

lokasi. 3.

3. Sumber, beSumber, besaran, serta saran, serta alokasi penalokasi pendanaan (danaan (keseluruhan keseluruhan dan tahundan tahunanan apabila dilaksanakan sebagai kegiatan multi years), untuk setiap apabila dilaksanakan sebagai kegiatan multi years), untuk setiap program dan kegiatan yang tercantum dalam RP3KP.

program dan kegiatan yang tercantum dalam RP3KP. 4.

4. Rencana pelaksanRencana pelaksanaan program dan kegiatan yaaan program dan kegiatan yang termuat dalamng termuat dalam RP3KP (pemerintah, masyarakat atau badan usaha swasta).

RP3KP (pemerintah, masyarakat atau badan usaha swasta). 5.

5. Memuat rencana Memuat rencana pembangunan perumahan dan pembangunan perumahan dan permukiman yangpermukiman yang akan dilaksanakan pada kawasan kumuh, kawasan pembangunan akan dilaksanakan pada kawasan kumuh, kawasan pembangunan baru, juga penanganan kawasan perumahan dan permukiman yang di baru, juga penanganan kawasan perumahan dan permukiman yang di revitalisasi fungsinya sehingga dapat ikut memecahkan permasalahan revitalisasi fungsinya sehingga dapat ikut memecahkan permasalahan perumahan dan permukiman setempat, minimal memuat rencana perumahan dan permukiman setempat, minimal memuat rencana penanganan kawasan perumahan dan permukiman yang :

penanganan kawasan perumahan dan permukiman yang :

a. Apabila ditangani akan mendukung terbentuknya kawasan a. Apabila ditangani akan mendukung terbentuknya kawasan perumahan dan permukiman yang layak, tertib dan terjangkau di perumahan dan permukiman yang layak, tertib dan terjangkau di daerah perkotaan/ perdesaan.

daerah perkotaan/ perdesaan.

b. Berlokasi pada kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan b. Berlokasi pada kota yang berfungsi sebagai pusat kegiatan nasional (PKN), pusat kegiatan wilayah (PKW) dan pusat kegiatan nasional (PKN), pusat kegiatan wilayah (PKW) dan pusat kegiatan lokal (PKL), atau

lokal (PKL), atau c.

c. Pada kantong-kantong kegiatan fungsionPada kantong-kantong kegiatan fungsional (kawasan industri,al (kawasan industri, kawasan perdagangan, dan lain-lain).

kawasan perdagangan, dan lain-lain).

 Dalam hal dikembangkan pada kota-kota yang berfungsi sebagai PKLDalam hal dikembangkan pada kota-kota yang berfungsi sebagai PKL (Pusat Kegiatan Lokal), pengembangan kawasan perumahan dan (Pusat Kegiatan Lokal), pengembangan kawasan perumahan dan permukiman perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati atau permukiman perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati atau Walikota, dengan memperhatikan dan mempertimbangkan hasil kajian Walikota, dengan memperhatikan dan mempertimbangkan hasil kajian kemungkinannya serta saran dan pendapat forum pembangunan kemungkinannya serta saran dan pendapat forum pembangunan perkotaan/ kabupaten.

(14)

 Mengakomodasikan juga informasi tentang pembangunan perumahanMengakomodasikan juga informasi tentang pembangunan perumahan dan permukiman berskala besar yang dilaksanakan oleh masyarakat, dan permukiman berskala besar yang dilaksanakan oleh masyarakat, koperasi atau oleh Badan Usaha Swasta. Untuk itu sebaiknya koperasi atau oleh Badan Usaha Swasta. Untuk itu sebaiknya dipersyaratkan untuk memiliki rencana tapak (site plan) sebagai alat dipersyaratkan untuk memiliki rencana tapak (site plan) sebagai alat pengawasan dan penertiban perijinan dan pelaksanaan pembangunan pengawasan dan penertiban perijinan dan pelaksanaan pembangunan fisiknya.

fisiknya.

 Mengatur alokasi dana, program dan kegiatan yang didanai dari sumber-Mengatur alokasi dana, program dan kegiatan yang didanai dari sumber-sumber lokal (kabupaten/ kota) dan atau yang disalurkan pengaturannya sumber lokal (kabupaten/ kota) dan atau yang disalurkan pengaturannya kepada kabupaten atau kota. Apabila ada, dimuat juga alokasi kepada kabupaten atau kota. Apabila ada, dimuat juga alokasi pendanaan dan sumber pembiayaan yang datang dari masyarakat pendanaan dan sumber pembiayaan yang datang dari masyarakat maupun Badan Usaha Swasta, atau bahkan bantuan luar negeri.

maupun Badan Usaha Swasta, atau bahkan bantuan luar negeri.

 Pengaturan jadwal pelaksanaan program/ kegiatan untuk tahun berjalanPengaturan jadwal pelaksanaan program/ kegiatan untuk tahun berjalan terhadap berbagai event lokal, regional maupun nasional di bidang terhadap berbagai event lokal, regional maupun nasional di bidang perumahan dan permukiman. Dalam pengaturan ini pemerintah perumahan dan permukiman. Dalam pengaturan ini pemerintah kabupaten/ kota melalui BP4D atau forum tertentu apapun nama dan kabupaten/ kota melalui BP4D atau forum tertentu apapun nama dan bentuknya, dapat memberikan warna lokal yang dapat mengangkat citra bentuknya, dapat memberikan warna lokal yang dapat mengangkat citra sosial budaya daerah, termasuk misalnya :

sosial budaya daerah, termasuk misalnya : 1.

1. Berbagai event atau Berbagai event atau adat atau adat atau kebiasaan yang dapat mendukungkebiasaan yang dapat mendukung terwujudnya rumah layak dalam permukiman sehat, aman dan terwujudnya rumah layak dalam permukiman sehat, aman dan produktif (misal mapalus, lumbung pitih nagari).

produktif (misal mapalus, lumbung pitih nagari).

2. Pengembangan dan penerapan arsitektur lokal dalam kawasan 2. Pengembangan dan penerapan arsitektur lokal dalam kawasan perumahan baru atau kawasan fungsional lain baik karena lokasi perumahan baru atau kawasan fungsional lain baik karena lokasi maupun pertimbangan lainnya, secara langsung perlu mencerminkan maupun pertimbangan lainnya, secara langsung perlu mencerminkan citra daerah.

citra daerah.

3. Penunjukkan lembaga kemasyarakatan/ lembaga kerapatan adat 3. Penunjukkan lembaga kemasyarakatan/ lembaga kerapatan adat sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam memelihara dan sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam memelihara dan

(15)

4. Pembentukkan/penguatan sistem dan kelembagaan permukiman 4. Pembentukkan/penguatan sistem dan kelembagaan permukiman lokal berskala kawasan, yang terkait dengan pengembangan jaringan lokal berskala kawasan, yang terkait dengan pengembangan jaringan perekonomian lokal, diwujudkan dalam bentuk :

perekonomian lokal, diwujudkan dalam bentuk : a.

a. Forum Forum kekerabatkekerabatan an lokal lokal dalam dalam mengelola lingkungan mengelola lingkungan perumahanperumahan dan permukiman yang dihuni kelompok tertentu.

dan permukiman yang dihuni kelompok tertentu. b.

b. Kerjasama Kerjasama ekonomi berskaekonomi berskala kecil dengan ula kecil dengan usaha bahansaha bahan bangunan lokal.

bangunan lokal. c.

c. MemprakarsMemprakarsai ai tumbuh tumbuh dan dan berkembangnya unit-unit berkembangnya unit-unit produksi produksi dandan pemanfaatan bahan bangunan lokal yang bernilai ekonomi tinggi, pemanfaatan bahan bangunan lokal yang bernilai ekonomi tinggi, dll.

dll.

 Untuk penanganan kawasan perumahan dan Untuk penanganan kawasan perumahan dan permukiman berskala kecil,permukiman berskala kecil, seperti permukiman nelayan, kawasan wisata, permukiman di perdesaan seperti permukiman nelayan, kawasan wisata, permukiman di perdesaan eks transmigrasi maupun desa perbatasan antar negara yang telah eks transmigrasi maupun desa perbatasan antar negara yang telah menunjukkan gejala tumbuh sebagai “kota baru”,

menunjukkan gejala tumbuh sebagai “kota baru”, permukiman di kawasanpermukiman di kawasan industri, dll. RP3KP seyogyanya juga membuat pengaturan setempat industri, dll. RP3KP seyogyanya juga membuat pengaturan setempat yang memuat seperti misalnya :

yang memuat seperti misalnya : 1.

1. Lokasi kawLokasi kawasan yang asan yang direncanakan direncanakan akan ditanakan ditangani dagani dalam suatu lam suatu kurunkurun waktu tertentu, yang disusun dalam suatu daftar. Terhadap waktu tertentu, yang disusun dalam suatu daftar. Terhadap kawasan-kawasan termaksud, disyaratkan untuk memiliki rencana yang lebih kawasan termaksud, disyaratkan untuk memiliki rencana yang lebih detail sebagai prasyarat pelaksanaany

detail sebagai prasyarat pelaksanaanya (RTBL, Site a (RTBL, Site Plan, dll), disertaiPlan, dll), disertai dengan rencana dan pentahapan/ tahun pelaksanaanya.

dengan rencana dan pentahapan/ tahun pelaksanaanya.

2. Bagi kawasan perumahan dan permukiman andalan di daerah 2. Bagi kawasan perumahan dan permukiman andalan di daerah perdesaan yang mempunyai potensi unggulan, pemuatannya dalam perdesaan yang mempunyai potensi unggulan, pemuatannya dalam

RP3KP perlu disertai dengan penyiapan RPJM (Rencana

RP3KP perlu disertai dengan penyiapan RPJM (Rencana

Pembangunan Jangka Menengah), juga community action plan bagi Pembangunan Jangka Menengah), juga community action plan bagi kawasan termaksud, bila belum ada Pemerintah Daerah perlu kawasan termaksud, bila belum ada Pemerintah Daerah perlu mengupayakannya.

(16)

3.

3. Bagi Bagi program penanganan program penanganan lingkungan perkotaan lingkungan perkotaan dan dan perdesaan yangperdesaan yang tidak ditangani secara kawasan (berskala kecil), unit pengangann tidak ditangani secara kawasan (berskala kecil), unit pengangann serta programnya harus dicantumkan jelas, desa atau kelurahannya serta programnya harus dicantumkan jelas, desa atau kelurahannya

(P2LDT, KTP2D, Pemugaran Rumah, Peremajaan Kumuh,

(P2LDT, KTP2D, Pemugaran Rumah, Peremajaan Kumuh,

Penanganan Nelayan, dll). Penanganan Nelayan, dll).

3.3.

3.3. KRITERIKRITERIA A LOKASILOKASI

Kriteria yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan dalam menetapkan Kriteria yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan dalam menetapkan kawasan yang akan dikembangkan sebagai kawasan hunian yang produktif dan kawasan yang akan dikembangkan sebagai kawasan hunian yang produktif dan prospektif.

prospektif.

3.3.1

3.3.1 Kriteria Kriteria UmumUmum

Dalam RTRW, kawasan tersebut ditetapkan sebagai daerah dengan Dalam RTRW, kawasan tersebut ditetapkan sebagai daerah dengan peruntukan perumahan dan permukiman, dengan prioritas penanganan peruntukan perumahan dan permukiman, dengan prioritas penanganan bagi :

bagi : 1.

1. Kawasan perumahan Kawasan perumahan dan dan permukiman kumuh permukiman kumuh dan dan nelayan, kawasannelayan, kawasan yang akan dikembangkan sebagai kawasan permukiman baru.

yang akan dikembangkan sebagai kawasan permukiman baru. 2.

2. Kawasan yanKawasan yang lokasi mudah dig lokasi mudah diakses, karena hakses, karena harus terkait denarus terkait dengangan  jariangan

 jariangan primer primer sistem/ sistem/ rencanma rencanma investasi investasi prasarana, prasarana, sarana sarana dandan utilitas berskala regional.

utilitas berskala regional. 3.

3. Kawasan perumahan Kawasan perumahan dan dan permukiman yang permukiman yang apabila dikembangkanapabila dikembangkan memberikan manfaat bagi Pemerintah Kabupaten/ Kota, dalam memberikan manfaat bagi Pemerintah Kabupaten/ Kota, dalam bentuk :

bentuk : a.

a. PeningkatPeningkatan an ketketersediaan ersediaan permukiman permukiman yang yang layak layak dandan terjangkau.

terjangkau.

b. Dukungan bagi pembangunan dan pengembangan kawasan b. Dukungan bagi pembangunan dan pengembangan kawasan

(17)

c.

c. Kawasan Kawasan yang yang luasan luasan rencananya rencananya mendukung mendukung terlaksaterlaksananya nanya polapola hunian berimbang.

hunian berimbang. d.

d. Tidak mengganggu Tidak mengganggu keseimbangan dakeseimbangan dan fungsi lingkungn fungsi lingkungan sertaan serta upaya pelestarian sumberdaya alam lainnya.

upaya pelestarian sumberdaya alam lainnya. e.

e. Skala Skala kegiatan kegiatan memberikan memberikan kesempatkesempatan an kerja kerja baru.baru.

3.3.2

3.3.2 Kriteria Kriteria KhususKhusus

Pengembangan perumahan dan permukiman melalui program dan Pengembangan perumahan dan permukiman melalui program dan kegiatan khusus sebaiknya diprioritaskan bagi kabupaten dan kota yang kegiatan khusus sebaiknya diprioritaskan bagi kabupaten dan kota yang telah memperlihatkan :

telah memperlihatkan : 1.

1. Indikasi banyaknya Indikasi banyaknya permasalahan perumahan permasalahan perumahan dan dan permukiman yangpermukiman yang mendesak untuk ditanggulangi (banjir, padat, kumuh, rawan, ekapansi mendesak untuk ditanggulangi (banjir, padat, kumuh, rawan, ekapansi ke daerah pertanian produktif, perubahan fungsi lahan perkotaan, dll). ke daerah pertanian produktif, perubahan fungsi lahan perkotaan, dll). 2. Tingkat kepadatan yang relatif tinggi, dengan mengutamakan 2. Tingkat kepadatan yang relatif tinggi, dengan mengutamakan penanganan pada kawasan perumahan dan permukiman padat penanganan pada kawasan perumahan dan permukiman padat penduduk (net density > 150 jiwa/ha), dan yang secara khusus telah penduduk (net density > 150 jiwa/ha), dan yang secara khusus telah berkembang atau akan dikembangkan menjadi pusat kegiatan suatu berkembang atau akan dikembangkan menjadi pusat kegiatan suatu kawasan fungsional atau wilayah.

kawasan fungsional atau wilayah. 3.

3. Bagi Bagi kawasan perumahan kawasan perumahan dan dan permukiman baru permukiman baru (baru akan (baru akan dibangundibangun atau dikembangkan), mensyara

atau dikembangkan), mensyaratkan antara ltkan antara lain :ain : a.

a. Tidak berada Tidak berada pada lokaspada lokasi rawan i rawan bencana, bbencana, baik yang ruaik yang rutin maupuntin maupun yang diperkirakan dapat terjadi (potensial menjadi daerah yang diperkirakan dapat terjadi (potensial menjadi daerah bencana longsor, banjir, genangan, rawan masalah sosial, dll). bencana longsor, banjir, genangan, rawan masalah sosial, dll). b. Mempunyai sumber air baku yang memadai (kualitas dan b. Mempunyai sumber air baku yang memadai (kualitas dan kuantitas) atau terhubungkan dengan jaringan pelayanan air  kuantitas) atau terhubungkan dengan jaringan pelayanan air  bersih serta jaringan sanitasi dan pematusan berskala kota.

(18)

c. Terletak pada hamparan dengan luasan yang cukup, yang c. Terletak pada hamparan dengan luasan yang cukup, yang memungkinkan terselenggaranya pola hunian berimbang. Untuk memungkinkan terselenggaranya pola hunian berimbang. Untuk itu dapat diikuti ketentuan penguasaan lahan untuk permukiman itu dapat diikuti ketentuan penguasaan lahan untuk permukiman sebagaimana tertuang dalam instruksi Menteri Negara agraria/ sebagaimana tertuang dalam instruksi Menteri Negara agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 1998 tentang Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 5 Tahun 1998 tentang Pemberian Ijin Lokasi Dalam Rangka Penataan Penguasaan Pemberian Ijin Lokasi Dalam Rangka Penataan Penguasaan Tanah Berskala Besar yang menetapkan penguasaan lahan untuk Tanah Berskala Besar yang menetapkan penguasaan lahan untuk permukiman maksimum yang dapat dikuasai oleh pengembang/ permukiman maksimum yang dapat dikuasai oleh pengembang/ konsorsium sebagai berikut :

konsorsium sebagai berikut :

 Minimal 200 Ha dan masimal 400 Ha per propinsi per Minimal 200 Ha dan masimal 400 Ha per propinsi per  pengembangan atau konsorsium.

pengembangan atau konsorsium.

 Total 4.000 Ha untuk seluruh Indonesia, bila terletak dalamTotal 4.000 Ha untuk seluruh Indonesia, bila terletak dalam satu hamparan.

satu hamparan.

d. Memanfaatkan lahan tidur atau lahan skala besar yang telah d. Memanfaatkan lahan tidur atau lahan skala besar yang telah dikeluarkan ijinnya namun belum dibangun, dengan catatan dikeluarkan ijinnya namun belum dibangun, dengan catatan diprioritaskan pada :

diprioritaskan pada :

 Pengisian kawasan skala besar (kasiba/ lisiba) yang belumPengisian kawasan skala besar (kasiba/ lisiba) yang belum diisi/ dimanfaatkan.

diisi/ dimanfaatkan.

 Pembangunan pada kawasan perumahan dan permukimanPembangunan pada kawasan perumahan dan permukiman yang telah diberikan ijinnya namun belum terealisasikan yang telah diberikan ijinnya namun belum terealisasikan dengan pemanfaatan yang harus tetap sesuai dengan ijin yang dengan pemanfaatan yang harus tetap sesuai dengan ijin yang telah diterbitkan. Pangaturan lebih lanjut tentang pemanfaatan telah diterbitkan. Pangaturan lebih lanjut tentang pemanfaatan lahan tidur ini dilakukan melalui peraturan daerah.

lahan tidur ini dilakukan melalui peraturan daerah. e.

e. Bagi kBagi kawasan perawasan perumahan dumahan dan perman permukiman yanukiman yang akang akan dikembangkan sebagai kawasan pembangunan rumah susun dikembangkan sebagai kawasan pembangunan rumah susun sederhana (rusuna) sewa/ milik, pencantumannya dalam RP3KP sederhana (rusuna) sewa/ milik, pencantumannya dalam RP3KP

(19)

 Penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan yangPenanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan yang padat penduduk pada tanah milik atau tanah

padat penduduk pada tanah milik atau tanah negara, yang telahnegara, yang telah menjadi permasalahan di daerah perkotaan.

menjadi permasalahan di daerah perkotaan.

 Penyediaan permukiman yang terjangkau yang menjadi bagianPenyediaan permukiman yang terjangkau yang menjadi bagian dari pengembangan kawasan fungsional (kawasan industri, dari pengembangan kawasan fungsional (kawasan industri, kawasan wisata, kawasan pendidikan, dll).

kawasan wisata, kawasan pendidikan, dll).

 Penanggulangan kejadian luar biasa yang memerlukan upayaPenanggulangan kejadian luar biasa yang memerlukan upaya segera untuk memukimkan kembali penduduk (kebakaran, segera untuk memukimkan kembali penduduk (kebakaran, pengungsian, bencana alam lainnya) agar kehidupan dapat pengungsian, bencana alam lainnya) agar kehidupan dapat segera berlangsung kembali.

segera berlangsung kembali. f.

f. Bagi daerah Bagi daerah perdesaanperdesaan, pengemban, pengembangan kawasagan kawasan perumahan n perumahan dandan permukiman yang

permukiman yang

 Pengembangan kawasan perumahan dan permukiman yangPengembangan kawasan perumahan dan permukiman yang berfungsi sebagai pusat pelayanan primer daerah perdesaan berfungsi sebagai pusat pelayanan primer daerah perdesaan yang mempunyai potensi unggulan atau fungsi khusus dalam yang mempunyai potensi unggulan atau fungsi khusus dalam skala pembangunan kota/ kabupatennya.

skala pembangunan kota/ kabupatennya.

 Pembentukan kawasan perumahan dan permukiman yangPembentukan kawasan perumahan dan permukiman yang mendukung pengembangan sentra kegiatan usaha ekonomi mendukung pengembangan sentra kegiatan usaha ekonomi perdesaan.

perdesaan.

 Antisipasi terhadap kemunginan tumbuh dan berkembangnyaAntisipasi terhadap kemunginan tumbuh dan berkembangnya kota-kota kecil baru daerah perdesaan yang mempunyai lokasi kota-kota kecil baru daerah perdesaan yang mempunyai lokasi geografis yang menguntungkan, atau mempunyai potensi yang geografis yang menguntungkan, atau mempunyai potensi yang dapat menarik investasi.

dapat menarik investasi.

 Mendukung berkembang dan berfungsinya ibukota kecamatanMendukung berkembang dan berfungsinya ibukota kecamatan menjadi pusat pelayanan primer, terutama di daerah yang menjadi pusat pelayanan primer, terutama di daerah yang

terisolasi atau pada kecamatan yang mengalami

terisolasi atau pada kecamatan yang mengalami

pengembangan atau regrouping. pengembangan atau regrouping.

(20)

 Mendukung terbentuknya kehidupan dan penghidupan yangMendukung terbentuknya kehidupan dan penghidupan yang mampu memberikan citra layanan yang memadai kepada mampu memberikan citra layanan yang memadai kepada masyarakat dalam hal administrasi pemerintahan dan masyarakat dalam hal administrasi pemerintahan dan pembangunan, pada daerah perdesaan diperbatasan antar  pembangunan, pada daerah perdesaan diperbatasan antar  negara.

negara. g.

g. Sistem InforSistem Informasi Geomasi Geografisgrafis

Pengolahan dan penyajian data spasial dapat dilakukan dengan Pengolahan dan penyajian data spasial dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem informasi geografis. Oleh karena itu,

memanfaatkan sistem informasi geografis. Oleh karena itu, SistemSistem Informasi Geografis dalam kegiatan ini berfungsi sebagai alat Informasi Geografis dalam kegiatan ini berfungsi sebagai alat bantu dan basis data perencanaan. Sistem informasi geografis bantu dan basis data perencanaan. Sistem informasi geografis terdiri dari 3 (tiga) komponen dasar yang dapat digunakan untuk terdiri dari 3 (tiga) komponen dasar yang dapat digunakan untuk memasukkan data, proses manipulasi/ analisa data, dan keluaran memasukkan data, proses manipulasi/ analisa data, dan keluaran data. Penggunaan sistem informasi geografis memungkinkan data. Penggunaan sistem informasi geografis memungkinkan pemrosesan data dan analisis data keruangan secara efisien, dan pemrosesan data dan analisis data keruangan secara efisien, dan sistem keluaran dapat menayangkan informasi ataupun hasil sistem keluaran dapat menayangkan informasi ataupun hasil analisis data geografis

analisis data geografis secara kualitatif secara kualitatif ataupunataupunkuantitatif.kuantitatif.

Penyusunan SIG dimulai dengan melakukan evaluasi terhadap Penyusunan SIG dimulai dengan melakukan evaluasi terhadap sistem informasi geografis yang telah ada terutama mengenai sistem informasi geografis yang telah ada terutama mengenai interpretasi penggunaan lahan, batas delineasi dan kesesuaian interpretasi penggunaan lahan, batas delineasi dan kesesuaian peta rencana terhadap substansi revisi rencana tata

peta rencana terhadap substansi revisi rencana tata ruang. Sistemruang. Sistem yang diperbaharui harus diujicoba di lapangan dan diteruskan yang diperbaharui harus diujicoba di lapangan dan diteruskan dengan updating sistem. Identifikasi terhadap kondisi obyektif  dengan updating sistem. Identifikasi terhadap kondisi obyektif  dilakukan dengan survey primer dan survey sekunder.

dilakukan dengan survey primer dan survey sekunder.

h.

h. Peran Peran Serta MSerta Masyarakatasyarakat

Peran serta masyarakat terdiri dari dua jenis yaitu pasif dan aktif. Peran serta masyarakat terdiri dari dua jenis yaitu pasif dan aktif.

(21)

informasi perumahan dan permukiman. Sedangkan peran serta informasi perumahan dan permukiman. Sedangkan peran serta aktif adalah peran serta masyarakat dalam memberikan data dan aktif adalah peran serta masyarakat dalam memberikan data dan informasi, aspirasi, dan opini mengenai kebijakan, strategi dan informasi, aspirasi, dan opini mengenai kebijakan, strategi dan rumusan dalam bidang perumahan dan permukiman.

rumusan dalam bidang perumahan dan permukiman.

Salah satu bentuk peran serta aktif dapat diwujudkan dalam Salah satu bentuk peran serta aktif dapat diwujudkan dalam konsultasi publik. Konsultasi publik minimal dilaksanakan dalam konsultasi publik. Konsultasi publik minimal dilaksanakan dalam dua kali putaran. Pertama konsultasi yang dilaksanakan untuk dua kali putaran. Pertama konsultasi yang dilaksanakan untuk menggali permintaan, keinginan, kebutuhan, keberatan dari menggali permintaan, keinginan, kebutuhan, keberatan dari masyarakat atas suatu prakarsa. Kemudian putaran kedua adalah masyarakat atas suatu prakarsa. Kemudian putaran kedua adalah konsultasi hasil kompilasi masukan yang didapat dari masyarakat konsultasi hasil kompilasi masukan yang didapat dari masyarakat ke dalam rencana penataan ruang. Masyarakat tersebut dapat ke dalam rencana penataan ruang. Masyarakat tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu berdasarkan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu berdasarkan kewilayahan (

kewilayahan (ecoregionecoregion) dan kelompok stakeholder. Konsultasi) dan kelompok stakeholder. Konsultasi publik dapat menggunakan berbagai media seperti forum diskusi, publik dapat menggunakan berbagai media seperti forum diskusi, lokakarya, seminar, pengisian angket,

lokakarya, seminar, pengisian angket,  public  public hearing hearing  ataupunataupun menggunakan kekuatan media massa dengan

menggunakan kekuatan media massa dengan talk show talk show  atauatau pembuatan kolom khusus dilokal media cetak.

pembuatan kolom khusus dilokal media cetak. i. Metodologi

i. Metodologi

Secara garis besar, RP3KP terdiri dari beberapa tahapan, yakni: Secara garis besar, RP3KP terdiri dari beberapa tahapan, yakni:  A.

 A. TAHAP TAHAP I I - - SosialisasSosialisasi i Awal Awal dan dan Pendataan TPendataan Tahapan ahapan ini ini terdiriterdiri dari rangkaian kegiatan berikut:

dari rangkaian kegiatan berikut: 1. Persiapan

1. Persiapan 2.

2. Pengumpulan Data Pengumpulan Data Dan Dan InformaInformasisi 3. Analisa

3. Analisa 4.

4. Perumusan PPerumusan Pilihan Strateilihan Strategigi B.

(22)

Dalam tahap ini, hasil penyusunan RP3KP pada tahap Dalam tahap ini, hasil penyusunan RP3KP pada tahap sebelumnya diperinci dan dimantapkan secara substansial. sebelumnya diperinci dan dimantapkan secara substansial. Tahapan ini juga merupakan proses sosialisasi dan uji terap Tahapan ini juga merupakan proses sosialisasi dan uji terap terhadap naskah RP3KP, dan terdiri dari kegiatan-kegiatan terhadap naskah RP3KP, dan terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut:

berikut:

1. Pendetilan Rancangan 1. Pendetilan Rancangan

2. Penyiapan Perangkat Pelaksanaan 2. Penyiapan Perangkat Pelaksanaan 3. Penyepakatan

3. Penyepakatan C.

C. TAHAP TAHAP III - III - LegalisasiLegalisasi

Naskah RP3KP yang telah dimantapkan kemudian diterapkan Naskah RP3KP yang telah dimantapkan kemudian diterapkan di daerah tujuan rencana dengan landasan hukum yang jelas. di daerah tujuan rencana dengan landasan hukum yang jelas.  Adapun kegi

 Adapun kegiatan dalam taatan dalam tahapan ini adahapan ini adalah:lah: 1.

1. Sosialisasi Keseluruhan Substansi Sosialisasi Keseluruhan Substansi RP4DRP4D 2.

2. Penyampaian Naskah RP4D Penyampaian Naskah RP4D pada Lembaga Legislatif pada Lembaga Legislatif  3.

3. Pemantapan Hukum Pemantapan Hukum / / LegalisasiLegalisasi D.

D. TAHAP IV TAHAP IV - Eval- Evaluasi dauasi dan Pelapn Pelaporanoran

Tahapan ini terdiri dari kegiatan supervisi, pemantauan, serta Tahapan ini terdiri dari kegiatan supervisi, pemantauan, serta evaluasi akhir, dengan rincian sebagai berikut:

evaluasi akhir, dengan rincian sebagai berikut: 1. Supervisi.

1. Supervisi. 2.

2. Pemantauan, Pemantauan, terdiri dari:terdiri dari:

 Review terhadap proses dan prosedur pemberianReview terhadap proses dan prosedur pemberian

perijinan pengembangan kawasan perumahan &

perijinan pengembangan kawasan perumahan &

permukiman baru, upaya resetltlement, upaya

permukiman baru, upaya resetltlement, upaya

konsolidasi, pembangunan skala besar. konsolidasi, pembangunan skala besar.

 Review Review terhadap terhadap pemanfaataan pemanfaataan ruang ruang kawasankawasan perumahan dan permukiman yang pembangunannya perumahan dan permukiman yang pembangunannya

(23)

memberikan dampak besar terhadap berlangsungnya memberikan dampak besar terhadap berlangsungnya kegiatan berkehidupan dan penhidupan masyarakat

kegiatan berkehidupan dan penhidupan masyarakat

 Review tengah tahunan sebagai bahan masukan untukReview tengah tahunan sebagai bahan masukan untuk penyusunan program tahunan yang akan berjalan, penyusunan program tahunan yang akan berjalan, pengandalan arah dan sasaran target serta terhadap pengandalan arah dan sasaran target serta terhadap pelaksanaan kebijaksanaan lokal.

pelaksanaan kebijaksanaan lokal. 3. Evaluasi.

3. Evaluasi.

Berdasarkan metodologi penyusunan RP3KP di atas, dapat Berdasarkan metodologi penyusunan RP3KP di atas, dapat dijelaskan bahwa Kegiatan Penyusunan RP3KP Kabupaten dijelaskan bahwa Kegiatan Penyusunan RP3KP Kabupaten Lebong

Lebong merupakan merupakan pelaksanaan pelaksanaan rangkaian rangkaian kegiatan kegiatan padapada Tahap I, Tahap II, dan sebagian Tahap III yang merupakan Tahap I, Tahap II, dan sebagian Tahap III yang merupakan tahap sosialisasi program dan proses pengumpulan data tahap sosialisasi program dan proses pengumpulan data dan informasi, sampai dengan penyusunan naskah dan informasi, sampai dengan penyusunan naskah akademis RP3KP.

akademis RP3KP.  j.

 j. Metode AnalMetode Analisisisis

Metode analisis yang minimal harus dipergunakan oleh Konsultan Metode analisis yang minimal harus dipergunakan oleh Konsultan Perencana adalah:

Perencana adalah: 1.

1. Analisa Daya Analisa Daya Tampung (Carrying Capacity).Tampung (Carrying Capacity). 2.

2. Analisa Kebutuhan Analisa Kebutuhan Pengembangan Permukiman.Pengembangan Permukiman. 3.

3. Analisa Kebutuhan Analisa Kebutuhan Pengembangan Infrastruktur Permukiman.Pengembangan Infrastruktur Permukiman. 4. Analisa Kelembagaan.

4. Analisa Kelembagaan. 5.

5. Analisa Analisa SWOT SWOT dalam dalam pemilihan pemilihan konsep konsep dan dan strategistrategi pengembangan perumahan dan permukiman

pengembangan perumahan dan permukiman

3.4

3.4 KELUARAN KELUARAN (OUTPUT)(OUTPUT)

Keluaran utama (output) yang dihasilkan dari pekerjaan Rencana Keluaran utama (output) yang dihasilkan dari pekerjaan Rencana

Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan

(24)

Permukiman (RP3KP) Kabupaten Lebong ini adalah berupa Naskah Permukiman (RP3KP) Kabupaten Lebong ini adalah berupa Naskah  Akademis

 Akademis RP3KP RP3KP yang yang siap siap digunakan digunakan sebagai sebagai dasar dasar acuan acuan dalamdalam penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan perumahan dan penyelenggaraan pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman di daerah, yang secara umum berupa laporan-laporan permukiman di daerah, yang secara umum berupa laporan-laporan sebagai berikut : sebagai berikut : 1. Laporan Pendahuluan 1. Laporan Pendahuluan 2. Laporan Antara 2. Laporan Antara 3.

3. Laporan DLaporan Draft Akhir raft Akhir  4. Laporan Akhir 

4. Laporan Akhir  5.

5. Album PAlbum Peta A3eta A3

3.5

3.5 HASIL HASIL (OUTCOME)(OUTCOME)

Hasil atau outcome yang didapat dengan terlaksananya kegiatan ini Hasil atau outcome yang didapat dengan terlaksananya kegiatan ini adalah:

adalah:

 Diperolehnya Diperolehnya suatu suatu landasan landasan strategi strategi penyelenggaraan penyelenggaraan dandan pengelolaan perumahan dan permukiman di daerah yang sesuai pengelolaan perumahan dan permukiman di daerah yang sesuai dengan kebutuhan terkini (prioritas) maupun antisipasi perkembangan dengan kebutuhan terkini (prioritas) maupun antisipasi perkembangan wilayah;

wilayah;

 Diperolehnya suatu arahan kebijakan penyelenggaraan perumahanDiperolehnya suatu arahan kebijakan penyelenggaraan perumahan dan permukiman daerah yang selanjutnya dapat menjadi acuan dasar  dan permukiman daerah yang selanjutnya dapat menjadi acuan dasar  bagi penyiapan program-program dan kegiatan terkait bidang bagi penyiapan program-program dan kegiatan terkait bidang perumahan dan permukiman di daerah, baik yang berasal dari Pusat, perumahan dan permukiman di daerah, baik yang berasal dari Pusat, Provinsi, maupun Daerah;

Provinsi, maupun Daerah;

 Diperolehnya dukunganDiperolehnya dukungan stakeholder stakeholder  perumahan dan permukimanperumahan dan permukiman daerah yang telah dilibatkan dalam proses sosialisasi dan identifikasi daerah yang telah dilibatkan dalam proses sosialisasi dan identifikasi permasalahan perumahan dan permukiman daerahnya;

(25)

 Diperolehnya gambaran kondisi perumahan dan permukiman daerahDiperolehnya gambaran kondisi perumahan dan permukiman daerah berdasarkan data dan informasi terkini yang lengkap dari hasil berdasarkan data dan informasi terkini yang lengkap dari hasil kegiatan inventarisasi dan penyusunan data;

kegiatan inventarisasi dan penyusunan data;

 Tersusunnya arahan-arahan ruang permukiman yang telah selarasTersusunnya arahan-arahan ruang permukiman yang telah selaras dengan arahan penatan ruang wilayah;

dengan arahan penatan ruang wilayah;

 Tersedianya kebijakan penanganan perumahan dan permukiman bagiTersedianya kebijakan penanganan perumahan dan permukiman bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah (MBR) yang masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah (MBR) yang diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan yang ada maupun potensi diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan yang ada maupun potensi perkembangan kebutuhan di tahun-tahun mendatang sebagai bentuk perkembangan kebutuhan di tahun-tahun mendatang sebagai bentuk antisipasi permasalahan.

Referensi

Dokumen terkait

post – test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa hasil belajar fisika yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads

• Semua sahabat yang selalu bersama-sama di kampus, Ersa (Besties yang suka pulang bareng, yang nyuruh ngerjain skripsi cepet-cepet, yang sibuk ngingetin deadline padahal

Organ pada tumbuhan tingkat tinggi !cormat" dibagi ke dalam dua macam, yaitu Organ pada tumbuhan tingkat tinggi !cormat" dibagi ke dalam dua macam, yaitu organ #egetati#

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis

Proses produksi produk kami dilakukan sewaktu-waktu saja, yakni tiap sebulan sekali. Direncanakan untuk salah satu jenis dupa yakni dupa berbentuk stik isi

Introduction: The Globalisation Debate in Global Transformations: Politics, Economics and Culture (Cambridge: Polity Press).. Globalization and the Liberal Democratic

Penurunan efisiensi kadar logam Cd paling tinggi terjadi pada kelompok perlakuan dengan lama waktu kontak 8 hari dan 8 rumpun tanaman kayu apu yaitu 64,09% (0,168

#ermukaan gigi dilapisi oleh lapisan tipis unstimulated saliva, sehingga keadaan  p" sali!a dapat mempengaruhi keadaan biofilm pada permukaan