BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam teori sastra kontemporer, feminis merupakan gerakan perempuan yang terjadi hampir di seluruh dunia. Gerakan ini dipicu oleh adanya kesadaran bahwa hak-hak kaum perempuan sama dengan kaum laki-laki. Keberagaman dan perbedaan objek dengan teori dan metodenya merupakan ciri khas studi feminis.
Menurut Fakih Mansoer, perempuan itu dianggap irrasional atau emosional sehingga perempuan tidak bisa tampil mempimpin. Anggapan tersebut berakibat munculnya sikap yang menempatkan perempuan pada posisi yang tidak penting (Mansoer. 2008). Anggapan seperti ini menjadikan posisi laki-laki berada di atas perempuan karena dapat bekerja dan memimpin tanpa mendahulukan perasaannya. Sebaliknya perempuan yang dikenal sebagai makhluk yang emosional dianggap tidak cocok untuk menjadi pemimpin.
Feminisme, menurut Martin Griffiths didefinisikan sebagai sebuah studi atau pergerakan perempuan tidak hanya sebagai objek, namun kali ini sebagai subjek pengetahuan. Gelombang feminisme pertama pada tahun 1980, yang dikenal sebagai feminism empiricism (Griffiths. 2002). Dari penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa asumsi dasar feminism ini adalah masalah gender. Para perempuan ingin menuntut hak yang sama dengan kaum laki-laki karena sudah sekian lama diperlakukan secara rendahan dan tidak adil.
I Don’t Need A Man adalah salah satu lagu dari Miss A yang bertemakan tentang perempuan yang mampu menjalani kehidupan sehari-harinya seperti layaknya yang dilakukan juga oleh laki-laki meski secara fisik besar kekuatan mereka berbeda. Lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi yang berasal dari Korea Selatan yang karya-karyanya banyak berisikan tentang perempuan mandiri yang menjunjung tinggi hak-haknya.
Sejak awal masa karirnya hingga kini Miss A terus meliris lagu-lagunya yang bertemakan tentang perempuan mandiri dan memiliki kekuatan, bukan perempuan lemah. Beberapa judul lagu tersebut adalah Good Bye Baby, lagu ini menceritakan tentang perempuan yang memutuskan untuk meninggalkan kekasihnya tanpa rasa penyesalan karena telah diperlakukan dengan tidak baik. Lagu Break It bercerita tentang perempuan yang merasa pantas untuk mendapatkan laki-laki lain yang lebih baik dan memilih untuk meninggalkan kekasihnya yang tidak bisa merubah sikapnya menjadi lebih baik.
Over U adalah lagu yang berisikan cerita tentang penyesalan seorang perempuan yang berulang kali memaafkan kesalahan kekasihnya tapi terus terulang lagi hingga akhirnya dia memutuskan untuk pergi. Berikutnya adalah No Mercy, liriknya menceritakan perempuan yang tanpa laki-laki pun dapat hidup dengan baik setelah dikhianati oleh kekasihnya dan akan hidup jauh lebih baik
sebagai bentuk balas dendamnya. Terakhir adalah lagu dengan judul I Don’t Need a Man, liriknya menyatakan kemandirian perempuan yang mersasa senang dan puas karena mampu bekerja keras untuk menghidupi diri sendiri tanpa bergantung pada laki-laki.
Dalam penelitian ini penulis ingin menemukan pesan yang terdapat dalam beberapa lagu Miss A yang telah disebutkan di atas. Kelima lagu tersebut diliris pada tahun 2010 hingga 2012. Penulis ingin memberikan gambaran feminisme yang ada di Korea Selatan dalam kurun waktu tersebut yang dicerminkan melalui kelima lagu tersebut. Lagu-lagu tersebut menarik untuk dibahas karena merupakan karya sastra feminis yang dapat mendorong pendengarnya untuk menjunjung derajat perempuan. Selain itu kelima lagu di atas yang bertemakan feminis tersebut lewat lirik lagunya menyampaikan bentuk protes perempuan terhadap perlakuan tidak baik yang diterima dari laki-laki.
1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan singkat karya sastra dalam latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang muncul. Permasalahan tersebut dapat ditampilkan sebagai berikut:
1. Apa saja ide-ide feminis yang terdapat dalam kelima lagu Miss A tersebut.
2. Apa relasi dari kelima lagu-lagu Miss A dengan feminisme di Korea Selatan pada tahun 2010-2012.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mencari ide-ide feminis dari kelima lirik lagu Miss A yang telah
disebutkan.
2. Memberi penjelasan mengenai relasi dari kelima lagu-lagu Miss A dengan feminisme di Korea Selatan pada tahun 2010-2012.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah dapat mengaplikasikan teori feminisme dan mengembangkan objek penelitian ini agar dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya. Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca mengenai lagu-lagu Miss A yang bertemakan feminis. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kepada pembaca tentang lagu-lagu Miss A yang menjunjung tinggi hak-hak perempuan. Pembaca dan peneliti dengan tema yang sama dapat memahami karya-karya sastra feminis dalam lagu Miss A serta dapat mengetahui feminisme di Korea Selatan pada tahun 2010 hingga 2012.
1.5 Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini penulis menemukan beberapa penelitian yang menggunakan lagu sebagai objek material, yang pertama yaitu skripsi oleh Marlina Anjarsari, Jurusan Bahasa Korea Fakultas Ilmu Budaya, tahun 2011 yang berjudul “Makna Lirik Lagu Arirang (아리랑): Analisis Semiotika Riffaterre”.
Skripsi ini membahas lirik lagu Arirang dengan pendekatan semiotika riffaterre. Berdasarkan metode yang digunakan, lirik-lirik lagu dianalisis mengggunakan pendekatan semiotik Riffaterre, untuk mengungkap makna yang terkandung dalam dua versi lagu Arirang.
Penelitian yang kedua adalah skripsi milik Desak Anisa (2014) dari program studi Bahasa Korea angkatan 2010 yang berjudul “Kuasa Perempuan Modern Dalam Album To Anyone Oleh 2NE1 : Kajian Kritik Sastra Feminis.”. Desak Anisa dalam skripsinya berisikan tentang analisis ide-ide feminis pada perempuan Korea.
Penelitian dengan kajian feminisme telah banyak dilakukan. Skripsi Evita, Jurusan Bahasa Korea Fakultas Ilmu Budaya, tahun 2011 yang berjudul “Ide-Ide Feminis Sebagai Resistensi Terhadap Ketidakadilan Gender: Kajian Kritik Sastra Feminis Terhadap Film Hwang Jin Yi”. Skripsi ini membahas tentang
keridaksetaraan gender dengan Gisaeng (perempuan penghibur) sebagai tokoh utama dalam film tersebut. Film Hwang Jin Yi menggambarkan seorang perempuan penghibur yang menjual kemolekannya kepada tamu-tamu pria dan tidak memiliki kekuatan untuk meminta haknya sebagai perempuan dan terlalu lemah untuk melindungi dirinya sendiri.
1.6 Landasan Teori
Feminisme adalah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan laki-laki. Feminisme lahir awal abad ke 20, yang dipelopor oleh Virginia Woolf dalam bukunya yang berjudul A Room of One’s Femme (woman), berarti perempuan yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai kelas sosial. Tujuan feminis adalah keseimbangan, interelasi gender. Perempuan identik lebih menggunakan emosi dan perasaan dari pada laki-aki saat mengerjakan suatu pekerjaan, oleh karena hal tersebut perempuan dianggap kurang bisa menjadi pemimpin sehingga muncullah gerakan ini. Gerakan perempuan ini muncul sebagai bentuk protes perempuan untuk mendapatkan haknya agar disetarakan seperti laki-laki.
Penelitian ini menggunakan kritik sastra feminis liberal sebagai landasan teori karena berfokus pada perempuan yang mandiri. Kritik sastra feminis liberal berpendapat perempuan dapat mengklaim kesetaraan dengan laki-laki
berdasarkan kemampuan hakiki manusia untuk menjadi agen moral yang
pembagian kerja yang seksis dan patriakal dan bahwa kesetaraan gender dapat
dihasilkan dengan mentransformasikan pembagian kerja melalui pemolaan ulang
institusi-institusi kunci hukum, kerja, keluarga, pendidikan dan media.
Feminisme memperjuangkan dua hal yang selama ini tidak dimiliki kaum
perempuan pada umumnya, yaitu persamaan derajat mereka dengan laki-laki dan
otonomi untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya (Kritik Sastra Feminis,
2013:vii).
1.7 Metode Penelitian
1.7.1 Metode Pengumpulan Data
Langkah kerja dan tahap pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1. Menentukan objek material yang akan digunakan sebagai bahan penelitian, yaitu lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Miss A.
2. Melakukan sampleing terhadap album tersebut, yaitu mendengarkan semua lagu-lagu Miss A lalu melakukan pemilihan beberapa lagu sebagai contoh untuk penelitian. Penulis memilih lagu yang berjudul I Don’t Need A Man, No Mercy, Over U, Good Bye Baby, dan Break It.
3. Melakukan studi pustaka dan mencari data yang berkaitan dengan penelitian. 4. Mencari informasi mengenai feminisme di Korea Selatan pada tahun 2010
1.7.2 Metode Analisis Data
Adapun langkah kerja dan tahap analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah, sebagai berikut:
1. Menerjemahkan semua lirik lagu Miss A ke dalam Bahasa Indonesia, lalu mendapatkan 5 lirik lagu yang sesuai dengan penelitian.
2. Mencari ide-ide feminis dari lirik lagu I Don’t Need A Man, No Mercy, Over U, Good Bye Baby, dan Break It.
3. Memberikan penjelasan mengenai relasi dari kelima lagu-lagu Miss A dengan feminisme di Korea Selatan pada tahun 2010-2012.
4. Menarik kesimpulan.
5. Membuat laporan penelitian dan menyajikan hasil penelitian.
1.8 Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I merupakan pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II berupa identifikasi ide-ide feminis yang terdapat di dalam kelima lagu Miss A serta identifikasi keputusan-keputusan yang diambil perempuan dalam lagu-lagu Miss A. Bab III berisikan
penjelasan mengenai relasi dari lirik-lirik lagu-lagu Miss A dengan feminism Korea Selatan yang berlangsung dalam kurun waktu 2010 sampai 2012. Terakhir adalah Bab IV berupa kesimpulan dari penjelasan Bab II dan Bab III.