• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 1 Januari Maret 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 1 Januari Maret 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERNAK ITIK MELALUI PEMBERIAN SILASE IKAN RUCAH DAN LIMBAH UDANG DENGAN MENGUNAKAN PROBIOTIK PROBIO_FM DI DESA TELUK SIALANG KECAMATAN TUNGKAL

HILIR TANJUNG JABUNG BARAT. Yusrizal, Fahmida Manin, Pudji Rahayu

Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi

ABSTRAK

Desa Teluk Sialang merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tungkal Hilir. Komoditi utama di desa tersebut adalah tanaman perkebunan adalah tanaman kelapa, dan persawahan. Usaha ternak itik di desa Teluk Sialang telah lakukan oleh peternak, setiap rumah penduduk pada umumnya mempunyai ternak itik. Sistim pemeliharaan masih bersifat tradisional, walaupun masih ada peternak yang memelihara itik secara intensif. Pemeliharaan itik secara intensif terkendala dengan jumlah pakan yang isediakan hrarus banyak, dan biaya pakan relative tinggi. Salah satu usaha untuk mengatasi biaya pakan, adalah membuat silase ikan rucah dan limbah udang yang potensinya sangat besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Ikan rucah merupakan ikan yang tidak layak di konsumsi oleh manusia, karena penanganan yang kurang tepat dan cepat, sehingga menyebabkan ikan tersebut busuk. Harga ikan rucah di Darmaga Ikan Parit III Kuala Tingkal sekitar Rp.2.000-Rp.3000,-/kg. Sementara harga kosentrat ternak itik antara Rp.9.000,- sd Rp. 10.000,-/kg. Adanya perbedaan biaya pakan yang relative besar, maka perlu dilakukan suatu teknologi pengawetan ikan rucah tersebut dengan pembuatan silase ikan.

Silase Ikan merupakan produk cair yang di buat dari ikan utuh atau sisa-sisa industr pengolahan ikan dengan menggunakan bantuan asam atau mikroba. Mikroba yang biasanya digunakan untuk fermentasi ikan adalah bakteri asam laktat (BAL), salah satunya adalah

Probiotik Probio_FM. Probio_FM adalah mikroba hidup (probiotik) terdiri atas berbagai

spesies bakteri asam laktat dan Bacillus yang dihasilkan dari riset Manin dkk (2003-2013). Probio_FM selain dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pakan atau sebagai starter dalam pembuatan silase ikan, juga berfungsi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan ternak, serta mengurangi bau ammonia yang berasal dari kotoran ternak.

Hasil pengamatan selama proses pengabdian adalah pemeliharaan ternak itik masih bersifat ekstensif, artinya itik dilepas pagi hari, dan sore hari baru pulang ke kandang, akibatnya banyak itik yang mati karena termakan bangkai ikan. Pemanfaatan potensi lokal seperti dedak padi, bungkil kelapa dan limbah ikan atau udang belum dimanfaatkan secara maksimal.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka tim pengabdian PPM dana PNBP mengintroduksi proses pembuatan pakan pellet berbasis pakan lokal yang tersedia disekitar desa. Pakan yang tersedia di desa tersebut adalah dedak padi, bungkil kelapa, dan ikan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pembuatan pelet dengan menggunakan ikan rucah dan udang dengan campuran dedak dan bungkil kelapa. maka waktu yang diperlukan untuk memproduksi pellet tersebut adalah 10 menit untuk 10 kg pakan adukan.

Sebagai kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya mesin dan teknologi pembuatan pelet sangat membantu mengatasi kekurangan pakan itik dan tentunya peternak itik dapat mengembangkan usaha itik menjadi besar.

(2)

PENDAHULUAN Analisis Situasi

Desa Teluk Sialang merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tungkal Hilir. Komoditi utama di desa tersebut adalah tanaman perkebunan adalah tanaman kelapa, dan persawahan. Selain kegiatan bertani, juga dilakukan beternak itik yang dilakukan oleh Kelompok Tani Tunas Harapan dan kelompok tani wanita (KWT). Kelompok ini mulai berdiri pada tanggal 07 November 2007 dengan jumlah anggota 45 orang.

Kelompok Tani Tunas Harapan yang bergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) terletak di desa Teluk Sialang Kecamatan Tungkal Hilir Kabupaten Tajung Jabung Barat Kuala Tungkal. Lokasi ini dapat di jangkau dalam waktu 30 menit dari ibu kota Kabupaten dan 3 jam dari ibi kota provinsi. Pada awalnya sebagian besar anggota kelompok di lokasi berusaha di sector perkebunan dan tanaman padi sawah. Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dari tanaman sawah kira-kira 3-6 bulan, sehingga masih ada waktu luang yang dapat dimanfaatkan untuk beternak, terutama ternak itik.

Usaha ternak itik di Kelompok Tani Tunas Harapan telah lakukan oleh peternak, setiap rumah penduduk pada umumnya mempunyai ternak itik. Sistim pemeliharaan masih bersifat tradisional, walaupun masih ada peternak yang memelihara itik secara intensif. Pemeliharaan itik secara intensif terkendala dengan jumlah pakan yang disediakan hrarus banyak, dan biaya pakan relative tinggi.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi biaya pakan adalah dengan memanfaatkan ikan rucah dan limbah udang. Ketersediaan ikan rucah dan limbah udang di Kecamatan Tungkal Hilir cukup banyak, namun kendala yang dihadapi jika produksi ikan banyak, adalah ikan cepat busuk. Untuk itu salah satu cara adalah melakukan pengawetan dengan

menggunakan probiotik probio_FM yang mengandung bakteri asam laktat.

Probio_FM adalah mikroba hidup

(probiotik) terdiri atas berbagai spesies bakteri asam laktat dan Bacillus yang dihasilkan dari riset Manin dkk (2003-2013). Probio_FM selain dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pakan atau sebagai starter dalam pembuatan silase ikan, juga berfungsi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan ternak, serta mengurangi bau ammonia yang berasal dari kotoran ternak.

Secara umum, permasalahn yang dialami kelompok Tani Tunas harapan dan kelompok wanita tani relatif sama yaitu kurangnya modal usaha, tingginya biaya pakan dan timbulnya bau dari kandang ternak itik ,yang membuat tidak nyaman lingkungan sekitar, serta sering timbul penyakit lumpuh pada ternak itik.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk : 1) memanfaatkan sumber daya lokal berupa ikan rucah dan limbah udang untuk dijadikan silase ikan dengan menggunakan probiotik probio_FM, 2) melatih anggota kelompok ternak membuat silase ikan rucah sebagai sumber protein hewani yang murah, berkualitas, dan kontinyu ketersediaannya sebagai pakan kosentrat untuk ternak itik dan ikan, 3) meningkatkan pendapatan dan pengembangan usaha kelompok Tunas harapan dan “kelompok wanita tani (KWT) Desa Teluk Sialang Kecamatan Tungkal Hilir kabupaten Tanjung Jabung Barat.

METODE PELAKSANA

A. Pembuatan Silase Ikan Rucah (Metode Suharto, 1997).

1. Ikan rucah dan ikan-ikan sisa di cincang kecil-kecil agar lebih mudah dimasukan kedalam mesin giling, kemudian di giling sampai halus.

2. Tambahkan 15% (molasses/dedak padi/jagung) + 5 % probiotik

probio_FM ke dalam ikan yang telah di

giling.

(3)

4. Isikan campuran tersebut ke dalam kantong plastic ± 10-15 kg tiap kantong plastic.

5. Pasangkan salah satu ujung selang plastic ke dalam kantong plastic yang telh berisi silase ikan, di ikat kuat dengan tali karet hingga udara tidak dapat masuk.

6. Masukan salah satu ujung plasti yang satu lagi ke dalam ember yang telah berisi air, dengan maksud agar tidak ada udara yang masuk ke dalam kantong plastic yang berisi silase ikan tersebut (proses anaerobic)

7. Disimpan (fermentasi) selama 1-2 minggu.

8. Setelah proses fermentasi selesai silase ikan dapat secara langsung digunakan untuk ternak itik atau ikan dengan cara di buat pakan dalam bentuk pellet. 9. Untuk pembuatan pakan itik : 30 %

silase ikan + 40 % dedak + 20 % bungkil kelapa + 10% sayuran berupa hijauan yang tersedia di sekitar halaman kandang atau rumah.

B. Budidaya Ternak Itik

1. Pemberian pakan kosentrat pada ternak itik dewasa sebanyak 150-175 gram/ekor/hari pakan diberikan sampai induk itik bertelur.

2. Setiap hari itik di beri air minum dengan penambahan probiotik probio_FM sebanyak 10 ml/1 liter air minum.

3. Telur yang dihasilkan oleh induk-induk itik di timbang untuk menentukan bobot telur yang terbaik untuk ditetaskan, berat telur yang terbaik untuk ditetaskan berkisar antara 65-70 gram.

4. Penetasan telur berlangsung selama 28 hari.

5. Setelah telur menetas, DOD langsung di timbang dan dilakukan penentuan jenis kelamin jantan dan betina.

6. Anak itik jantan dipelihara untuk pedaging dan betina dipelihara untuk petelur

Target luaran yang diharapkan tercapai dengan adanya kegiatan pengabdian ini adalah :

1. Produksi pellet yang berasal dari ikan rucah + limbah udang + poles + bungkil kelapa semakin meningkat untuk mengurangi biaya pakan ternak itik.

2. Peningkatan bobot badan itik dan produksi telur semakin baik, sehingga daging dapat dijual dalam waktu 2 bulan, serta telur itik dapat ditetaskan.

3. Produksi itik semakin banyak, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat kebutuhannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Desa Teluk Sialang

Desa Teluk Sialang merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tungkal Hilir. Komoditi utama di desa tersebut adalah tanaman perkebunan adalah tanaman kelapa, dan persawahan. Selain kegiatan bertani, juga dilakukan beternak itik yang dilakukan oleh Kelompok Tani Tunas Harapan dan kelompok tani wanita (KWT). Kelompok ini mulai berdiri pada tanggal 07 November 2007 dengan jumlah anggota 45 orang.

Kelompok Tani Tunas Harapan yang bergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) terletak di desa Teluk Sialang Kecamatan Tungkal Hilir Kabupaten Tajung Jabung Barat Kuala Tungkal. Lokasi ini dapat di jangkau dalam waktu 30 menit dari ibu kota Kabupaten dan 3 jam dari ibi kota provinsi. Pada saat melaksanakan pengabdian kondisi jalan ke Teluk Sialang sangat buruk, baik dari Kota Kuala Tungkal, maupun dari Desa Semau, kondisi jalan berlumpur dan tergenang air, sehingga akses untuk ke ibu kota sedikit terkendala.

Sosialisasi atau pengenalan pembuatan silase ikan dilakukan pada tanggal 01 Oktber yang dihadiri oleh 15 orang peserta. Pada saat sosialisasi dan diskusi, ternyata permasalahan yang

(4)

dihadapi oleh kelompok ternak sangat komplek yaitu :

1. Ternak itik yang dipelihara oleh masyarakat semakin banyak, karena ada bantuan dari Dinas Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (awal tahun 2014) sebanyak 200 ekor umur 4 bulan dan saat ini mulai bertelur. Namun untuk mencukupi kebutuhan pakan itik, peternak kewalahan, karena harga pakan itik semakin meningkat dan untuk membeli pakan tersebut harus ke kota Kula Tungkal. Sementara di desa Teluk Sialang ketersediaan ikan, dedak padi dan bungkil kelapa cukup banyak. Namun mereka tidak tahu bagaimana cara mengelola pakan tersebut agar lebih berdaya guna. 2. Budidaya itik saat ini semakin

diminati oleh peternak, karena permintaan akan telur itik dan daging itik cukup banyak, namun jika mereka menambah, lahan tempat pemeliharaan semakin sempit, jika dipelihara jauh dari rumah, keamanan ternak itik tidak terjamin, karena itik sering di curi oleh orang. Sedangkan jika dipelihara di dekat rumah, maka tetangga kiri kanan akan complain karena bau yang ditimbulkan oleh kotoran itik cukup menganggu. Oleh karena itu perlu dicarikan solusi yang terbaik untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut diatas, dengan cara memanfaatkan ikan rucah, dan penggunaan probiotik probio_FM.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka tim pengabdian pada masyarakat Universitas Jambi melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat yang difasilitasi oleh dana Bantuan Dana DIPA PNPB Universitas Jambi Tahun 2014 membuat percontohan (demplot) pembuatan pakan itik berbentuk pelet yang berasal dari ikan rucah dan limbah udang + bungkil kelapa + dedak halus + Probiotik Probio_FM

Produksi Pakan Pelet Berbasis Ikan Rucah + Limbah udang

Mesin pellet yang diberikan kepada masyarakat mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai penggiling ikan rucah, dan juga sebagai mesin pembentuk pellet. Ikan rucah dan Limbah udang diperoleh dari tempat penampungan ikan di dermaga ikan Parit III Kota Kuala Tungkal. Pada saat musim ikan harga ikan rucah sangat murah, bahkan kadang-kadang jika hasil tangkapan nelayan banyak, yang membeli tidak ada, kalau dikeringkan matahari tidak bersinar, maka ikan rucah tersebut di bawa ke laut lagi dan ditenggelamkan kembali, sebagai pakan ikan di laut. Pada saat pelaksanaan kegiatan harga pakan ikan rucah antara Rp.2.000,- sd Rp. 2.500,-/kg, sedangkan limbah udang pada saat kegiata tidak ada di sekitar parit 3 tempat pengepul ikan.

Pembuatan pellet yang berasal dari ikan rucah ada dua metode, yaitu melalui pembuatan silase dan penggilingan langsung ikan rucah yang diperoleh. Jika harga ikan sangat murah dan ketersediaannya banyak, maka yang dilakukan adalah pembuatan silase ikan rucah, namun kelompok petani peternak di desa Teluk Sialang lebih menyukai pembutan pellet ikan langsung, yaitu ikan langsung di giling + poles/dedak + bungkil kelapa + probiotik probio_FM di aduk hingga homogen, selanjutnya di cetak dengan menggunakan mesin tersebut.

Pelaksanaan pembuatan pellet ikan dilakukan di rumah Ketua Kelompok Tani Desa Teluk Sialang semau dengan jumlah peserta 15 orang. Pembuatan pellet dimulai dengan menggiling ikan rucah sebanyak 10 kg, kemudian di giling dengan mesin pellet, setelah itu hasil gilingan tersebut di campur dengan dedak sebanyak 5.0 kg serta bungkil kelapa sebanyak 5.0 kg. Pemberian probio_FM dilakukan setelah semua bahan telah bercampur secara homogen dengan dosis 1% dari bahan (10 ml/kg. Setelah semua tercampur dengan homogen, adonan langsung dicetak

(5)

dengan mesin pellet, kemudian di jemur dan siap diberikan pada ternak itik .

Pada saat proses penggilingan ikan, factor yang harus diperhatikan adalah jenis ikan yang akan digiling. Pada saat kegiatan pengabdian kelompok peternak membeli ikan rucah yang mempunyai sisik, akibatnya kerja mesin pelet terlalu keras, dan mesin berhenti bekerja. Hal ini disebabkan karena sisik ikan tidak bisa dihancurkan oleh mesin giling tersebut, justru sisik tersebut akan menyumbat lubang-lubang mesin pelet tersebut. Sebaiknya dipilih ikan rucah yang banyak dagingnya seperti ikan tamban dan gulamo.

Pembuatan pakan pellet dengan menggunakan gabungan ikan rucah, poles, bungkil kelapa dan probiotik probio_FM ternyata dapat menghemat biaya pakan sebesar 50%, dengan perhitungan ekonominya sebagai berikut : harga ikan rucah Rp. 2.000,-/kg, bungkil kelapa Rp.1.500,-/500 gr dan poles/dedak Rp.1.000,-/500 gr serta probiotik probio_FM sebesar Rp.150,-/5 ml, ditambah dengan biaya operasional pembuatan pelet diasumsikan biaya yang dikeluarkanmodal untuk pembuatan pelet tersebut sekitar lebih kurang Rp.4.500,- . Jika hasil pembuatan pelet ini dikering dengan sinar matahari dapat dihasilkan pakan pellet sebanyak 1.5 kg. Artinya harga pakan pelet tersebut sekitar Rp.3.000,-/kg, jauh lebih murah dibandingkan dengan harga pakan pelet took pakan ternak, yaitu berkisar antara Rp.8.000,- sd Rp. 11.000,- tergantung kepada tingkat kandungan proteinnya, kandungan protein pakan pelet yang diperoleh berkisar antara 23-25 %.

Kandungan protein kasar 23 – 25 % cukup tinggi untuk ternak itik, maka pakan pelet yang dihasilkan harus oplos dengan dedak sesuai dengan fase umur itik tersebut. Jika itik yang dipelihara masih anakan (DOD) maka pakan tersebut harus di oplos (75% pelet yang diproduksi) +25 5 dedak halus. Jika itik yang dipelihara periode grower, maka pakan pelet yang dihasian dapat dioplos dedak dengan

perbandinagn 50 5 pakan pelet buatan dan 50% dedak halus, Sedangkan jika itik memasuki periode bertelur, maka pakannya harus di oplos dengan dedak 25%, jagung 25% dan dedak 25%, sebelum diberikan pada ternak, pakan pelet tersebut harus dibasahi terlebih dahulu.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Pembuatan pakan pellet untuk ternak itik sangat berpotensi dikembangkan, karena ketersedian bahan penyusun pakan pellet selalu tersedia dan untuk mendapatkan bahan tersebut relative lebih mudah, terutama sumber protein hewani (ikan rucah) yang harganya relative lebih murah.

2. Penerapan ilmu dari hasil-hasil penelitian staf pengajar dari Universitas Jambi, sangat mereka harapkan, hal ini terlihat dari keinginan tahuan mereka yang cukup tinggi.

Saran

Agar kegiatan ini dapat berlangsung secara terus menerus, harus ada kerjasama antara Perguruan Tinggi dan Dinas Peternakan dan Perikanan serta masyarakat desa Teluk sialang Kecamatan Tungkal Hilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Hendalia, E, F. Manin, dan Yusrizal, 2009. Pemanfaatan Berbagai Spesies Bakteri Bacillus dan Lactobacillus dalam Probiotik untuk Mengatasi Polusi Lingkungan Kandang Unggas. Hendalia, E, F. Manin, Yusrizal dan Yatno,

2010-2012. IBIKK Usaha Agribisnis Ayam Pedaging Ramah Lingkungan Berbasis Probiotik di Fapet Farm Universitas Jambi, Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dengan Surat

(6)

Perjanjian Pelaksanaan Hibah

Program PPM Nomor

:0120/SP2H/PP/DP2M/III/2010 Tanggal 10 Maret 2010.

Manin, F. 2013. Daya Simpan Sinbiotik yang Berasal dari Bungkil Inti sawit dan Bakteri Asam Laktat “Seminar nasional dan Rapat Tahunan Dekan BKS Barat di Pontianak 23-25 Maret 2013. Manin, F., Anie Insulistyowati dan

Maksudi, 2012. Penggunaan Bakteri Bacillus dan Bakteri Asam Laktat Sebagai Sumber Probiotik dalam Air Minum Terhadap Performan dan Status Kesehatan Itik Lokal Kerinci. Laporan Penelitian I’MHERE Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

Manin, F., Ella Hendalia, A.Aziz, 2008. Isolasi dan Produksi Isolat Bakteri Asam Laktat dan Bacillus sp dari Saluran Pencernaan Ayam Buras Asal Lahan Gambut Sebagai Sumber Probiotik. Jornal AGRITEK (Jornal Ilmu-ilmu Pertanian Teknologi Pertanian dan Kehutanan) Terakreditasi No. 026/DIKTI/KEP/2005. Agritek Edisi Khusus Dies Natalis IPM ke-16 November 2007. Halaman 74-78 (Penelitian Fundamental 2007-2008).

Manin, F., Ella Hendalia, Haris Lukman, dan Farhan 2012. “Pelestarian Itik Kerinci Melalui Pengembangan Usaha Ramah Lingkungan Berbasis Probiotik Probio_FM di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

Provinsi Jambi. Laporan KKN_PPM Dikti Tahun 2012. Manin, F., Ella Hendalia, Yusrizal dan

Nurhayati. 2006. Effect of Kerinci Duck’s Intestinal Probiotic (Bacillus circulans and Bacillus sp) as Feed Additive on Broiler Performans. Proceedings of The 4th ISTAP “Animal Production and Sustanable Agriculture in The Tropics” Faculty of Animal Science, Gajah Mada University, november 8-9, 2006. p: 276-286. Manin, F., Ella Hendalia, Yusrizal, 2009. Penggunaan Berbagai Bakteri Bacillus dan Bakteri Asam Laktat sebagai Ssumber Probiotik dalam Air Minum Terhadap Performans Ayam Broiler. Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2009.

Manin, F., Ella Hendalia, Yusrizal, dan Yatno. 2010. Penggunaan Simbiotik yang Berasal dari Bungkil Inti Sawit dan Bakteri Asam Laktat Terhadap Performans, Lingkungan dan Status Kesehatan Ayam Broiler (Laporan Penelitian Strategi Nasional).

Manin. F. 2013. Dampak Pemberian Probiotik Probio_FM Terhadap Kinerja Ternak Itik Kerinci Jantan. Seminar nasional Peternakan

Berkelanjutan, Bandung, 12 Nov 2013.

Suharto, 1997. Teknik Pembuatan Silase Ikan. Lokakarya Fungsional Non Peneliti. Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor. Hal 74-80

Referensi

Dokumen terkait

4.4 Table of the Result of the Questionnaire of the Anxiety of English Public Speaking at Performance Stage of the Fourth Semester Students of English

Pada pengolahan biosistem vertikal tanaman dengan penambahan suspensi aktif nilai efektivitas TDS dan TSS lebih besar dari pada biosistem vertikal tanaman tanpa penambahan

Syarat auditor yang profesional harus memiliki sikap kompetensi, sehingga dapat mengumpulkan bukti audit yang memadai dan tidak dengan mudah menerima penjelasan

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematika siswa Climber berada pada level 5, yang ditunjukkan dengan mampu menyelesaikan soal PISA level

pembangunan di Kelurahan Malawili dapat dlihat dari adanya upaya pengawalan yang intensif dari pihak aparat pemerintahan kelurahan beserta jajarannya yang

Saran yang dapat disampaikan adalah membangun kesadaran dan pemahaman mengenai digital marketing dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat dan mengelola media

dibenci oleh Allah ini memberikan pemahaman mengenai dampak besar perceraian bagi keberlangsungan hidup manusia dalam tatanan sosial- masyarakat. Sehingga kerusakan atau bahaya

Dalam penerapanya, pelestarian bahan pustaka yang telah dilakukan di SMA YPI Tunas Bangsa Palembang mereka hanya mengetahui pelestarian bahan pustaka yang secara umum