• Tidak ada hasil yang ditemukan

c13a"y LAPOR/IN AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "c13a"y LAPOR/IN AKHIR"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

Studi Evaluasi Pelaksanaan

Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

Di Kementerian

dan lembaga Di Pusat Maupun Daerah

KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL /

. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

(2)

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

o

o

o

a

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

a

o

o

t

o

o

o

KATA PENGANTAR

Dalam rangka proses pelaksanaan kegiatan "Studi Evaluasi

Pelaksanaan

Monitoring dan Evaluasi Rencana Pembangunan di Kementerian

dan Lembaga di

j

Pusat ilaupun Daerah" tahun anggaran 2006 dari staf

Ahli Menneg' PPN Bidang w

Pemantauan

Pembangunan,

maka

disusunlah

Laporan

Akhir ini.

Keluaran

yang akan dihasilkan

melalui

kegiatan

ini adalah

tersusunnya

rekomendasi

konsep dan framework pelaksanaan

monitoring

dan evaluasi pelaksanaan

rencana

pembangunan

di lndonesia.

Laporan

Akhir ini berisi tentang : (1) Kajian teoritis dan perumusan

indikator

studi

serta rencana keria konsultan

se€ra menyeluruh;

(2) Hasil survey lapangan; (3) Hasil

analisis

studi ; dan (4) Kesimpulan

dan rekomendasi'

K a m i m e n g h a r a p k a n a g a r | a p o r a n a k h i r i n i d a p a t m e m b e r i k a n g a m b a r a n m e n g e n a i

kondisi

pelaksanaan

monitoring

dan evaluasi

pelaksanaan

rencana

pembangunan

baik di

tingkat kementerian/lembaga

maupun di daerah sebagai masukan untuk pengambilan

kebijakan

di masa yang akan datang.

Jakarta,

November

2006

D O K U M E N T A S I & A R S I P

BAPPENAS

Acc. No. Class Checked

.(SJ

(3)

Daftar Tabel

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar

Belakang

1.2. Tujuan

1.3. Keluaran

(Output)

1.4. Ruang

Lingkup

Kegiatan

1.5. Lokasi

Studi

1.6. Tahapan

Kegiatan

1.6.1. Tahap Persiapan

1.6.2. Pengumpulan

Data

dan Informasi

1.6.3. Tahap

Analisis

Data

1.6.4. Perumusan

Rekomendasi

Konsep

1.7. Metodologi

Kegiatan

1.7

.1. Metode

Untuk

Mengidentifikasi

Konsep

dan Framework

Monitoring

dan Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

di

Kementerian

dan Lembaga

di Pusat

dan Daerah

1.7.2. Metode

Untuk Mengevaluasi

Konsep

dan Framework

Monitoring

dan Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

di

Kementerian

dan Lembaga

di Pusat dan Daerah

1.7.3. Metode

Untuk

Menelaah

Kelemahan

dan Kelebihan

Pelaksanaan

Monitoring

dan Evaluasi

Berdasar

Pengalaman

di Kementerian,

Lembaga

Pusat non Kementerian,

Propinsi,

Kabupaten/Kota

1.7.4. Metode

Untuk Merumuskan

Konsep

dan Framework

Monitoring

dan Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

di Indonesia

'1.8. Indikator Evaluasi Pelaksanaan

Monitoring

dan Evaluasi

Rencana

Pembangunan

1.8.1. Indikator

Monitoring

Rencana

Pembangunan

1.8.2. lndikator

Evaluasi

Rencana

Pembangunan

Bab ll Tiniauan Teoritis

2.1. Evaluasi

Kebijakan

2.1.1. Pendekatan

Berdasarkan

Sistem

Nilaiyang

Diacu

2.1.2. Pendekatan

Berdasarkan

Dasar Evaluasi

2.1

.3. Pendekatan

Berdasarkan

Kriteria

Evaluasi

2.1.4. Pendekatan

Berdasarkan

Waktu Pelaksanaan

2.2. Mekanisme

Monitoring

dan Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

2.3. Tupoksi fFugas Pokok dan Fungsi) Bappenas di Dalam Pelaksanaan

Monitoring

dan Evaluasi

2.4. Hipotesa

Penelitian

Tentang

Pemantauan

dan Evaluasi

-

2.4.1. Sistem

NilaiYang

Diacu

2.4.2. Sasaran

Evaluasi

2.4.3. Kriteria

Evaluasi

2.4.4. Waktu Pelaksanaan

2.4.5. Konsep

Dasar Pemantauan

dan Evaluasi

2.4.6. lndikator

Penelitian

Bab lll Gambaran

Umum Monitorins

dan Evaluasi

Rencana

Pembanounan

3.1. Monitoring

dan Evaluasi

Rencana

Pembangunan

Pada

Tingkat

Kementerian/Lembaga

iv

t-1

t-2

l - t l o l - z

t-2

l-5

t-5

t-5

t-6

t-6

I-8 t-8

t-9

t - 1 0

l-11

t - 1 2

t-12

t - 1 2

il-1

|]-2

il-3

n4

il4 il-5 il-7 il-8 il-9 il-9 il-10 il-10 il-10 il-13 ilt-1

o

o

o

o

O

o

a

a

o

a

o

o

o

o

o

o

a

o

o

O

a

a

o

o

o

(4)

o

o

O

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

I

o

o

o

o

o

o

3 . 2 .

Kabupaten/Kota

3 . 3 . 1 .

K o t a

K e d i r i

3.3.2.

Kota Surakarta

3.3.3.

Kabupaten

Lombok

Barat

3.3.4. Kabupaten

Deli Serdang

3.3.5. Kabupaten

Cirebon

Bab lV Hasil Analisis

4.1. Framework

4.1.1. Framework

Monev

di Kementerian/Lembaga

Pusat

4.1.2. Framework

Monev

di Propinsi

4.1.3. Framework

Monev

di Kabupaten/Kota

4.2. Koordinasi

4.2.1

. Koordinasi

di Kementerian/Lembaga

Pusat

4.2.2. Koordinasi

di Provinsi

4.2.3. Koordinasi

di Kabupaten/Kota

4.2.4. Koordinasi

Vertikal

Antara Pusat,

Provinsi,

dan Kabupaten/Kota

4.3. Hambatan

dan Kendala

4.3.1. Hambatan

dan Kendala

Dalam

Sistem

Pelaksanaan

Monitorning

dan Evaluasi

4.3.2. Hambatan

dan Kendala

Dalam Koordinasi

Pelaksanaan

Bab V Kesimpulqn dan Saran

5.1. Kesimpulan

5.2. Rekomendasi

5.2.1. Rekomendasi

Umum

5.2.2- Peran Badan Perencana

Dalam Siklus Perencanaan

dan

3 . 3 .

3.1.1.

Lembaga

llmu Pengetahuan

indonesia

(LlPl)

lll-1

3.1.2.

Badan

Pertanahan

Nasional

(BPN)

lll-2

3.1.3.

Departemen

Pekerjaan

Umum

(PU)

lll-3

Monitoring

dan Evaluasi

Rencana

Pembangunan

Pada Tingkat

Propinsi

lll-5

3.2.1.

Provinsi

Jawa Timur

lll-5

3.2.2. Provinsi

Jawa Tengah

111.6

3.2.3. Provinsi

Jawa Barat

lll-8

3.2.4.

Provinsi

Nusa Tenggara

Barat

lll-10

3.2.5. Provinsi

Sumatera

Utara

lll-12

Monitoring

dan Evaluasi

Rencana

Pembangunan

Pada Tingkat

lll-12

Monitoring

dan Evaluasi

4.3.3. Hambatan

dan Kendala

Dalam

Struktur

Organisasi

dan Tata Kerja lV-22

tn-12

i l l - t o

m - 1 7

ilt-18

ilt-18

rv-1

tv-1

rv-5

lv-11

lv-18

tv-18

tv-19

tv-19

tv-19

tv-20

tv-20

tv-21

v-1

v-3

v-3

v4

Penganggaran

5.2.3. Peran Badan Perencana

Dalam

Siklus Pelaporan

Pemantauan

V-5

dan Pengendalian

5.2.4. Peran Badan Perencana

Dalam Evaluasi

Rencana

Pembangunan

V-7

LAMPIRAN

Lampiran {.

Resume Hasil Wawancara

Kementerian/Lembaga

Lampiran 2. Resume Hasil Wawancara Bappeda Kabupaten/Kota

Lampiran 3. Resume Hasil llYawancara

Bappeda Provinsi

Lampiran 4. Karakteristik dan Kendala ilonitoring & Evaluasi

Kementerian/Lembaga

Lampiran 5. Karakteristik dan Kendala ilonitoring & Evaluasi Tingkat Provinsi

Lampiran 6. Karakteristik dan Kendala lfonitoring & Evaluasi Tingkat

(5)

Diagram

1.1 Tahapan

Studi

Diagram

1.2 Diagram

Alir Proses

Perencanaan

Diagram

ll.1 Proses

Pengendalian

Perencanaan

Pembangunan

Diagram

ll.2 Proses

Evaluasi

Perencanaan

Pembangunan

Diagram

ll.3 Kerangka

Pemikiran

Pengukuran

Kinerja

Pemerintah

Daerah

Diagram

ll.4 Proses

Perencanaan

dan Penganggaran

Diagram

ll.5 Kerangka

Hipotetis

Pemantauan,

Pengendalian

dan Evaluasi

Diagram

V.1 Faktor

yang Mempengaruhi

Pelaksanaan

Pemantauan

dan Evaluasi

Diagram

V.2 Peran Badan Perencana

Diagram

V.3 Siklus Pelaporan

Pemantauan

Diagram

V.4 Evaluasi

Rencana

Pembangunan

Tahunan

Diagram

V.5 Evaluasi

Rencana

Pembangunan

Lima Tahunan

Diagram

V.6 Alur Pelaporan

Evaluasi

Perencanaan

t-7

t - 1 6

il-5

il-6

il-1 1

i l - 1 2

il-1

3

v-2

v4

v-6

v-8

v-9

v-9

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

Tabel

1.1

Tabel1.2

Tabel 1.3

Tabel 1.4

DAFTAR TABEL

Lokasi

Sampel

di Tingkat

Pusat

Lokasi

Sampel

di Tingkat

Daerah

Metode

Studi

Matriks Kerangka

Kerja Logis (KKL) Program/Kegiatan

Halaman

t-3

14

t-12

t-15

(6)

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

a

o

o

o

o

a

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

Laporan Akhir

PeUoeHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sedangkan pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapaitujuan bernegara.

Perencanaan merupakan proses penetapan tujuan dan sasaran kebijakan, pemilihan alternatif tindakan, serta mekanisme pelaksanaan dengan memperhitungkan aspek sumberdaya pembiayaan, sumberdaya manusia, informasi, dan hubungan kerja eksternal, untuk dapat melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Perencanaan sebagai instrumen manajemen publik memiliki tahapan pemantauan dan evaluasi sebagai umpan balik untuk mengetahui apakah kegiatan perencanaan telah sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan.

Pemahaman yang kurang tepat mengenai desentralisasi dan otonomi daerah serta demokratisasi telah membuat lemahnya pengendalian dan evaluasi pembangunan oleh pemerintah secara nasional. Permasalahan yang banyak ditemui di lapangan setelah terjadinya reformasi (desentralisasi dan demokratisasi) adalah kurang bahkan tidak tersedianya informasi mengenai

kinerja pembangunan dari daerah.

Untuk itu revitalisasi sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan (pusat-daerah) untuk melihat efisiensi dan efektivitas kebijakan dan program-program pembangunan dipandang sudah mendesak. Sejalan dengan itu, reformasi sistem perencanaan pembangunan nasional di Indonesia yang diamanatkan melalui Undang-Undang No. 25 Tahun 20M Tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mendorong terjadinya proses perubahan yang dilakukan secara terencana, konsisten dan berkelanjutan.

Berdasarkan Pasal 28 UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan - Pembangunan Nasional, ditetapkan bahwa segala pengendalian rencana

pembangunan dilakukan oleh masing-masing Kementerian/Lembaga/SKPD (Satuan Keda Pemerintah Daerah). Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan yang dilakukan masing-masing instansi tersebut akan

S l u c i i F t ' a l t t a s i P e l a k s a n a a n M o n i t o r i n g d a n E v a l t t a s t P e l a k s ; - t n a e n R e n c e t r t ? l - 1

' ) i

(7)

Bappenas (RPP Tata Cara Pengendalian Pembangunan).

Dalam rangka mendukung kegiatan tersebut, maka akan dilakukan penelaahan mengenai pengalaman pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di beberapa Kementerian dan Lembaga di Pusat maupun Daerah selama ini.

1.2. Tujuan

Tujuan darikegiatan studievaluasi ini adalah :

1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi konsep dan framework (kerangka kerja) monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di Kementerian dan Lembaga di Pusat maupun Daerah;

2. Menelaah kelebihan dan kelemahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi berdasarkan pengalaman di Kementerian dan Lembaga di Pusat maupun Daerah:

3. Merumuskan konsep dan fnmework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di lndonesia.

1.3. Keluaran (Outputl

Tersusunnya rekomendasi konsep dan framework pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di lndonesia.

1.4. Ruang l-ingkup Kegiatan

1. Memetakan konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di Kementerian dan Lembaga di Pusat maupun daerah di wilayah sampel;

2. Menelaah dan menganalisis pengalaman pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di kementerian dan lembaga di Pusat maupun Daerah diwilayah sampel;

3. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga tersebut;

4. Merumuskan konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan berdasarkan masukan-masukan, hasil evaluasi dan analisis. Hal ini akan menjadi rekomendasi terhadap pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di tndonesia. {.5. LokasiStudi

Lokasi pekerjaan studi evaluasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan akan dilakukan di :

- satu kementerian

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

(8)

o

o

o

o

a

a

o

O

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

a

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

Laporan Akhir

- satu lembaga

non kementrian

ditingkat pusat

- lima propinsi/

kabuPaten/

kota

Pemilihan lokasi akan ditentukan berdasarkan

purpose sampling. Purpose

sampling atau sampling pertimbangan

adalah pengambilan

sampel yang

didasarkan

atas pertimbangan

peneliti

atau perorangan

yang dianggap

ahli

karena

mengetahui

kondisi

dan permasalahan

umum

populasi.

Sampling

jenis ini

sangat

cocok untuk

studi kasus.

Penentuan lokasi sampel di tingkat daerah (propinsi, kabupaten

dan kota)

didasarkan

pada data sekunder,

yaitu peringkat

kabupaten

/kota di Indonesia

yang disusun berdasarkan survei yang disusun oleh KPPOD (Komite

Pemantauan

Pelaksanaan

Otonomi Daerah) bekerjasama

dengan The Asia

Foundation

dan USAID

yang mengkategorikan

daerah

ke dalam 5 kategori

yaitu

A,B,C,

D, dan E (A adalah peringkat

tertinggi

dan E adalah

peringkat

terendah).

Faktor yang menjadi dasar penilaian

adalah faktor kelembagaan,

faktor sosial

politik,

ekonomi

daerah,

tenaga

kerja

dan produktivitas,

serta infrastruktur

fisik.

Lokasi studi dipilih dengan metode purpose

sampling

(purpose

sampling

atau

sampling pertimbangan

adalah pengambilan

sampel yang didasarkan

atas

pertimbangan

peneliti atau perorangan

yang dianggap

ahli karena mengetahui

kondisi

dan permasalahan

umum populasi.

Sampling

jenis ini sangat

cocok untuk

studi kasus) dengan kriteria tertentu yang berbeda untuk tiap tingkatan

pemerintahan.

Untuk tingkat kementerian

dan lembaga,

maka kriteria

pemilihan

sample dipilih dengan kriteria yaitu kementerian/lembaga

yang bersifat

Non-multisektoral

dengan tujuan untuk mempermudah

identifikasi

dan evaluasi

terhadap

sistem monitoring

dan evaluasi

pada departemen

yang bersangkutan.

TABEL 1.1

LOKASI

SAMPEL

DITINGKAT

PUSAT

Kementrian & Lembaga

Pusat Non

Kementrian

Keterangan

Departemen

Pekerjaan

Umum

Non-M ultisektoral, kemudahan

akses data dan informasi Badan Pertanahan Nasional

Non-M

ultisektoral,

kemudahan

akses data dan informasi

Lembaga llmu Pengetahuan lndonesia

Non-M ultisektoral,kemudahan akses data dan informasi

Sumber : Hasil Analisis, 2006

Sementara untuk tingkat daerah, maka lokasi penelitian dipilih berdasarkan:

'.:;!ttli

!:t',iittrrsi Pol:;iisattt.,att Mottilot inct rltitt EttillttasiPelaksartaan Rencana I-3

(9)

KATEGORI PROPINSI

KAB/KOTA

KETERANGAN

A

Jawa

Timur

Kediri

Kemudahan akses data & informasi, lokasi relatif dekat, keterbatasan dana

B

Jawa Tengah

Surakarta

Kemudahan akses data & informasi, lokasi relatif dekat, keterbatasan dana

c

NTB

Lombok Barat

Kemudahan akses data & informasi, lokasi relatif dekat, keterbatasan dana

c

Jawa Barat

Kota Cirebon

Kemudahan akses data & informasi, lokasi relatif dekat, keterbatasan dana 1. Peringkat kabupaten /kota di Indonesia yang disusun berdasarkan survei yang disusun oleh KPPOD (Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah) bekerjasama dengan The Asia Foundation dan USAID yang mengkategorikan daerah ke dalam 5 kategori yaitu A,B,C, D, dan E (A adalah peringkat tertinggi dan E adalah peringkat terendah). Faktor yang menjadi dasar penilaian adalah faktor kelembagaan, faktor sosial politik, ekonomi daerah, tenaga kerja dan produktivitas, serta infrastruktur fisik. Dan hasil penilaian terhadap semua faktor di atas kemudian disimpulkan dalam kategori Kriteria Umum.

Jika dikaitkan dengan dengan kajian ini, maka kriteria yang dijadikan dasar pemilihan sample adalah Kriteria Umum, karena monitoring dan evaluasi meliputi semua aspek, baik itu kelembagaan, sosial politik, ekonomi daerah, tenaga kerja, produktivitas maupun inftastruktur fisik.

Untuk memperoleh variasi gambaran sistem monitoring maka akan dipilih satu daerah mewakili satu kategori, yaitu kategoriA satu daerah, B satu daerah, C dua daerah, dan D satu daerah. Untuk kategori E tidak ada daerah yang dipilih karena pilihan wilayah yang tersedia memiliki akses yang kurang terjangkau. Sebagai gantinya, untuk ketegori C dipilih dua daerah.

2. Pertimbangan selanjutnya adalah kemudahan akses terhadap wilayah kajian dengan memperhatikan keterbatasan dana dan waktu untuk melakukan kajian. Berdasarkan kedua pertimbangan di atas maka daerah-daerah terpilih adalah sebagai berikut:

TABEL

1.2

LOKASI

SAMPEL

DI TINGKAT

DAERAH

Sttrdi Evaluasi Pelaksanaan Monitoring Can EvalttasiPelak:;atte".tr! RencAnA

i ) ' , ; : ' j : : : t t i l t ' ! ' t i : : ; - t i K f , l l t a ' l ' : t : t i : t l , : 1 ; , t ; . i t " t , i : : , r : : t [ ' t i . i a ' , , . . i ' . . ! " ,

o

o

o

o

o

o

o

t

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

t-4

(10)

o

o

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

o

o

o

o

o

a

o

a

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

Laporan Akhir

Sumber: Daya Taik lnvestasiKabupaten/Kota di lndonesia20O4 halaman 6*70 1.6. Tahapan Kegiatan

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan studi adalah seratus delapan puluh empat hari atau enam bulan kalender dengan tahapan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1.6.1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi

1. Mengkaji berbagai literatur / data sekunder yang membahas berbagai konsep monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;

2. Menyusun metode analisis untuk tiap tahap;

3. Menentukan sampel yang akan dipilih dan memahami kondisi awal instansi yang bersangkutan;

4. Menyusun program/rencana kerja;

5. Menyiapkan checklist data dan kuesioner. Pada tahap inijuga akan dilakukan diskusi dengan berbagai pihak guna memperoleh masukan terhadap konsep dan metode yang digunakan dalam kajian.

1.6.2. Pengumpulan Data dan Informasi

Untuk mengumpulkan data dan informasi, maka ada sejumlah metode.yang akan digunakan yaitu :

a. Survey primer:

o Kunjungan ke Instansi terkait (Kementriar/Lembaga di Pusat dan Daerah) untuk mengumpulkan data sekunder dan literatur yang berhubungan dengan studi ini ;

o Wawancara (in depth interuiew) dan konsultasi dengan kementerian/lembaga/ daerah terpilih tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap rencana pembangunan untuk memperoleh informasi yang tidak terdapat dalam data sekunder;

o Penyebarankuesioner; o FGD (Focus Group Discusion) . b. Data sekunder

- Mengumpulkan dan mengkajidokumen-dokumen yang relevan tentang sistem dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap rencana pembangunan, mencari literatur yang relevan mengkaji sejumlah peraturan perundang-undangan dan data lain yang mendukung pelaksanaan pekedaan.

Str,t<li Ettait,tt;si Pelaksanaan Monitoring clan EvalttasiPelaksanaan Rencana l-5

t ' , i ' i :

D

Sumatra

Utara

DeliSerdang

Kemudahan

akses

data &

informasi,

lokasi

relatif

(11)

1.6.3. Tahap Analisis Data

Semua data yang terkumpul akan dianalisa sesuai dengan jenis data. Pada studi ini alat analisis yang digunakan meliputi deskriptif kualitatif (pemaparan&penjelasan), metode evaluasi formal (melakukan penilaian berdasarkan parameter yang ada pada dokumen formal seperti tujuan dan sasaran yang tercantum dalam dokumen kebijakan rencana tata ruang, peraturan perundang-undangan dan sebagainya) serta sintesa untuk membuat formulasi rekomendasi untuk Bappenas selaku pembuat kebijakan.

1.6.4. Perumusan Rekomendasi Konsep

Tahap akhir dari pekerjaan ini akan dirumuskan sejumlah rekomendasi konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di Indonesia dengan menggunakan metode sintesa dan formulasi rekomendasi kebijakan. Rekomendasi ini ditujukan kepada Bappenas sebagai pihak yang berwenang untuk merumuskan keb'rjakan mengenai Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Tahapan studi secara menyeluruh dapat dilihat pada diagram 1.1. berikut ini.

:it u d i F-v a l u asi Pelriksat ta a n M a n i t o ri n a ci it n F, v a l t r rs s i P e l it k s a n at a n R e n c a n a

o

o

a

O

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

) t i ' t r t ' , ' , | | 1 , . , j " : j , )

t-6

(12)

o s o q q ) r ! d g r < :

s +

q ) < .-. ;:o ) v > ! LLJ O h !- F ' - ! r < A v < = - . Q t ^ \

R X

{ b

( u t ? ) \ -:< q) - ( E Y n : A { -( D O ) . > c L U ( g 'a\ e ( / - ) o r

o

o

o

O

L

ot

o

oH

(U

o - J

o

o

o

o

o

o

O 6

F

-o

;b

< =

o

trf

o

6t

F

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

(13)

Metodologi yang dimaksud disini adalah kumpulan metode untuk mencapai tujuan studi yang tercantum di dalam Kerangka Acuan Kerja. Ada 3 tujuan studi yang hendak dicapaiyaitu :

1. Mengidentifikasi dan mengevaluasi konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di Kementerian dan Lembaga di pusat maupun daerah;

2. Menelaah Kelebihan dan Kelemahan pelaksanaan monitoring dan evaluasi berdasarkan pengalaman di Kementerian dan Lembaga di pusat maupun daerah:

3. Merumuskan konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di Indonesia.

Secara umum, metodologi yang dipakai untuk melaksanakan studi evaluasi ini adalah secara empirik dan evaluatif. Empirik yaitu melihat apa dan bagaimana konsep dan framework pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di Kementerian dan Lembaga di Pusat maupun di daerah. Pendekatan empiris merupakan pendekatan yang dapat digunakan untuk memperoleh data lapangan dan memetakan pola monitoring dan evaluasi di beberapa tingkatan pemerintahan yang berlaku selama ini. Hasil pemetaan ini juga akan menjadi dasar untuk memilah dan menganalisa kegiatan monitoring dan evaluasi di sejumlah departemen/lembaga dan pemerintah daerah dan mengelompokkannya menjadi faktor pendukung dan penghambat. Evaluatif yaitu menilai keefektifan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana tersebut dan normatif dengan mengusulkan konsep dan fnmework pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan sebagai masukan untuk penyempurnaan pengembangan sistem monitoring dan eval uasi pelaksanaan rencana pembangunan nasional jangka panjang.

Secara khusus, untuk menjawab tujuan studi ada 3 buah metode sesuai dengan banyaknya tujuan yang hendak dicapai, dimana tiap tujuan memiliki metodenya masing-masing.

1.7.1. Metode Untuk Mengidentifikasi Konsep dan Framework Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Kementrian dan Lembaga di Pusat dan Daerah

A. Tujuan

Mengidentifikasi Konsep dan Framework Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Kementrian dan Lembaga di Pusat dan Daerah. B. Alat Analisa

Alat analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi konsep dan fmmework - monitoring dan evaluasi adalah analisa deskriptif. Analisa deskriptif adalah alat

analisa yang digunakan untuk menjelaskan dan menerangkan suatu kondisi tertentu yang tidak dapat dijelaskan dengan besaran angka (data kualitatif).

Sj:trli L:tralLtasi Pt;li:'t:;itti;tt:n filionitorina c!an l:vatltrasi Pr.:lt'tksat-t;titttR€:rlr itn;

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

I-8

(14)

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

a

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

Laporan Akhir C. OutputlKeluaran

Outputyang dihasilkan adalah :

o Deskripsi Konsep dan Framework Monitoring dan Evaluasi di Kementrian; o Deskripsi Konsep dan Framer,vork Monitoring dan Evaluasi di Lembaga Pusat Non Kementrian;

. Deskripsi Konsep dan Framework Monitoring dan Evaluasi di Propinsi,

. Deskripsi Konsep dan Frcmework Monitoring dan Evaluasi di Kabupaten/Kota. D. Kegiatan yang Dilakukan

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi : . Studi Pustaka;

. Pemilihan Sampel; . Survey Lapangan;

. Pengelompokkan Data berdasarkan analisa deskriptif.

1.7.2. Metode untuk Mengevaluasi Konsep dan Framework Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Kementrian dan Lembaga di Pusat dan Daerah

A. Tujuan

Mengevafuasi Konsep dan Framework Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Kementrian dan Lembaga di Pusat dan Daerah.

B. Alat Analisa

Alat analisa yang digunakan untuk mengevaluasi konsep dan framework monitoring dan evaluasi adalah menggunakan evaluasi formal dengan sifat waktunya adalah ex-post (evaluasiyang dilakukan setelah selesainya pelaksanaan program/kegiatan). Evaluasi Formal adalah melakukan penilaian berdasarkan parameter yang ada pada dokumen formal seperti tujuan dan sasaran yang tercantum dalam dokumen kebijakan rencana program/kegiatan, peraturan perundang-undangan dan sebagainya.

Dalam evaluasiformal, c€lra yang ditempuh untuk menghasilkan informasiyang valid (dapat dipercaya) dan reliable ditempuh dengan beberapa cara antara lain :

. Merunut legislasi (peraturan perundang-undangan);

. Merunut kesesuaian dengan kebijakan yang tercantum pada dokumen formal yang memiliki hierarki diatasnya;

. Merunut dokumen formal (kesesuaian dengan hasil yang diharapkan /$uan

dan sasaran);

o Interview

dengan penyusun

keb'$akan

atau administrator

program.

C.QutputlKeluaran

Outputyang

dihasilkan

adalah

:

1. Evaluasi

terhadap

mekanisme

monitoring

pada kementrian;

2. Evaluasi terhadap mekanisme monitoring pada Lembaga

Kementrian;

Stttcli Evatuasi Pelak.sarr:r an Mortftorinq dan Evalua.si Pelaksan,tatt Rencana

Pusat Non

I-9

(15)

D. Kegiatan yang Dilakukan

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi :

1. Menyusun indikator monitoring dan evaluasi di kementrian, lembaga pusat non kementrian, propinsi, kabupaten/kota;

2. Menyusun alat survey dan penilaian evaluasi; 3. Melakukan survey;

4. Melakukan analisa terhadap kesesuaian antara pelaksanaan evaluasi yang telah dilakukan oleh kementrian, lembaga pusat non kementrian, propinsi, kabupaten/kota dengan peraturanperundangan yang berlaku.

1.7.3. Metode untuk Menelaah Kelemahan dan Kelebihan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Berdasarkan Pengalaman di Kementrian, Lembaga Pusat non Kementrian, Propinsi, Kabupaten/Kota

A. Tujuan

Menelaah Kelemahan dan Kelebihan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Berdasarkan Pengalaman di Kementrian, Lembaga Pusat non Kementrian, Propinsi, Kabupaten/Kota.

B. Alat Analisa

Alat analisa yang digunakan untuk menalaah kelemahan (faktor penghambat) dan kelebihan (faktor pendukung) pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah dengan metode analisa deskriptif yang berasal dari hasil wawancara.

C. OutputlKeluaran

Output yang dihasilkan adalah :

1. Kelemahan dan kelebihan mekanisme monitoring dan evaluasi di kementrian; 2. Kelemahan dan kelebihan mekanisme monitoring dan evaluasi di Lembaga

pusat non kementrian;

3. Kelemahan dan kelebihan mekanisme monitoring dan evaluasidi Propinsi; 4. Kelemahan dan kelebihan mekanisme monitoring dan evaluasi di

Kabupaten/Kota. D. Kegiatan yang Dilakukan

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi : 1. Menyusun alat survey dan penilaian; 2. Melakukan survey dan wawancara;

3. Melakukan analisa deskriptif dari hasil survey dan wawancara.

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

(16)

O

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

Laporan Akhir

1.2.4. Metode untuk Merumuskan Konsep dan Framework Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Indonesia

A. Tujuan

Merumuskan Konsep dan Framework Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Indonesia.

B. Alat Analisa

Alat analisa yang digunakan untuk merumuskan konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan adalah metode sintesa dan formulasi rekomendasi. Metode sintesa digunakan untuk merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya (3.1.1 , 3.1.2 ,3.1.3). Sedangkan rekomendasi ditujukan kepada Bappenas selaku pihak yang memiliki wewenang untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan mengenai iata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di

lndonesia.

C. OutputlKeluaran

Output yang dihasilkan adalah :

1. Rumusan konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di kementrian;

2. Rumusan konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di lembaga pusat non departemen;

3. Rurnusan konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di Propinsi;

4. Rumusan konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di Kabupaten/Kota.

D. Kegiatan yang Dilakukan

Kegiatan yang akan dilakukan untuk dapat merumuskan konsep dan framework monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan di Indonesia meliputi: 1. Melakukan sintesa dari hasil analisis pada tahap sebelumnya (3.1, 3.2 , 3.3); 2. Membuat kesimpulan;

3. Membuat rekomendasi sebagai bahan masukan bagi Bappenas didalam merumuskan kebijakan mengenaitata cara pengendalian dan evaluasi.

Secara lengkap metode yang digunakan dalam studi ini dapat dilihat dalam tabel 1.3 di halaman selanjutnya.

(17)

Menurut Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi, yang dimaksud dengan monitoring adalah proses pemantauan yang dilakukan selama berlangsungnya pelaksanaan program/kegiatan. Dalam monitoring, pelaksanaan perencanaan pembangunan yang menjadi indikator penilaian adalah kesesuaian pelaksanaan program/kegiatan dengan rencana pembangunan yang telah ditetapkan, meliputi:

- Kesesuaian perkembangan realisasi penyerapan dana dengan rencana; - Kesesuaian rencana dengan realisasi pencapaian target keluaran (output): - Kendala yang dihadapiselama proses pelaksanaan program/kegiatan. 1 .8.2. I nd ikator Evaluasi Rencana Pem bang unan

Pembahasan mengenai tata cara evaluasi terdapat di dalam Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional No.178 Tahun 2000 dan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, Indikator dan sasaran kinerja yang akan dijadikan sebagai dasar penilaian adalah yang tercantum di dalam Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional No.178 Tahun 2000, karena pembahasan mengenai indikator dan sasaran kinerjanya lebih lengkap dari pada RPP.

ittrli Evaltrasi PeIttksanaatt Monitorinq dan Erraluasi PeIaksanaan Reiici ttt

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

' : ' , , ' , , '

t-12

(18)

c (E (5 Et o

\<

-!9 c o _ ( 5 F O ) ( 5 = C

x d P s

I - ; f , o g I L I Y A = ( u J U

t = d'E.E

P E T q 6 .= O f = C a o - a o < C U '

uHc*

s as.crE

et$-g

'f 'Hgg-'6H';tH'EE

$ (u F C - ( 5 c 6 E . q

3'e s

c c c O = O > u r o I IE

.9

(U c (tt = o-L .Y a o

o

(I' .9 E c

p

F

s F

Efi

F$*sFs

ge

e*

gEeEFEEeE;EsgE

ae

, i r r r l = CL 5 o o

o

$ .9, 6 g 5 c}-=

o

oO o) C L o = c o E (U .Y o) c (5 L o .Y C c a 6 T ' ' E r r O : 9 t 9 c c J 0 , L F

9 E

: Y(r, ,-d u t . - ( 5 - Y J

s l E

: a > T J ( D oU o) c L o = C o E (u .Y o) -(5 * s t u ( U x, u, 6 o E 6 cL o) d ) ( s . h A C F

. 9 b

- l ' l o . -d a t . - ( 5 -gl 6 t Y > t l o od o) c L o = c o E (D .Y o) c (s ! o .Y c (5 o 6 . -6 9 .

8B

= i

a . -d U ' ' - ( 5 . Y J s l E : c > t l o oO (', c .E o = C o E (U .Y (') c

E

dr (tr

FX

9 b

o 9 i T ( 5 ; o . 6 - O \ 7 o : Y o . -( a a n .- (tr -y, J E E : a > I l ( l } '6 o :f 6 o od g, c L o = c o E o E -. ( , 6 L L $ o .y. =

9 b

c E ' ; ; ( 1 ) 6 Y E o O E > ( s ul o-a (U f E o od o) c L o = c o E o

E

.9 - ( E v o ) d t $ - - o . : Eo a ( E J i o ! s E - - ( 5 lu o-'-o (5 f (5 o od o) .E o = c o E o E .9, E (5 ._ -Y. A o c E O -. - or n L { U ( L ! o O o > ( 5 llj o-'6 (5 f 6 o od o) c L o = c o F

9 6

; X

. - e

6 g

- Y ( U o o -t r f ' 4 ( 5 6 Y J o t 5 0 > ( s lll o-(It E + ( t r 0 -{Il o . -C O

h q

=-tE F > 6 o o-06 c o ) ( 6 s z r ' E o r P L -L F

EeE

g 6 " b

g C E o ( E ( l )

XE F

l L E - Y E (5 5 F

g g s

5 o f F - Y ' F > Z e

E$EEiH

EBsgHE

P b 6 . E E E P r = o 9 6

E5 EEE

3

'6

iegggggg

(s g E

F 6

EE

pE

E3

o o

gE

o

z

r

m

r $l co I (s o i : q * : .:< (U

* >

L L ( t .- t, s ) : q o _ < . \

x

-U J R * * O) q) ' -> o s l : ; .13 (D ^\ ? - a ,'ra Q ' a 6 > = l r r \ u 'tt

-o

c ?

- i 2

# u r

; ; o

z o

- F' l u =

o

o

o:

O q -=

o&

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

(19)

\ at) o I o a

E

q '-a '6 ( s ( 5 . Y . Y g

E q , E H

c c c F o l o E E l l z i o ( I ' r ! -o)= o)-^ F V F V T

gg.gg

a l

:,!, $g$ 5

E: HEf;

FE

g

ggS;*EgggE*

E e ( U o o o . -E , O

E E

=F'E

6 o O-s6 c o ) $ c

BE

c ' E

! P t

EH*

b F F '

FE5

ro g G I ( 5 o _ . o . _ E V '

b E

- ^ f - ' > i D o o-od c o ) ( 5 g

BE

c ' =

- ? F

f , E 9 o O E

g 6:H

f f E e

I L I ( L (s E e ( I l o o -- o . _ = . t

b E

FE

i D o o-€ c o ) ( 5 g

BE

L

-E P€

E;#

sEe

fiee

E$E

$ ( 5 0 ) * b !

= . 3 o

; i u , c- ( l ' ( s

FE5

: o c - V c H

sgF

F o c = = ( [ = E o o o c

> E E

(I' o

HE

5

EEH

E F €

x E_u

v ( 5 . -s ( , t E q t Y

-Fflg

c ' d I

sgE

o - ( 5 E

EdE

o Y (5 E

p E

' E 8 p

. F E 8

Y - L E h o

{ P €

3Ft

( l ) . Y C F ( U : '

S-gH

E F r "

1 J E i d o - ( 5 o

E d

g o Y (E E

P E .

. = $ o

o P 6

E O R

e F€

+ < ( E

-S fi:

o v ( 5 s ( U E

e-sE

F . R . 8

E : ] E

frH

I

c o Y o) C .E

I

E E

FE=

* E = i 5 F t o

?atnsEE+fi

E E F 5 * E ' F ; O

! L = = h c A g 3 Y 6 * E 6 ' = E = r Z 0 ) ( U ) Y . 9 o o -? i i : z ' . 5 - A = ' F E f

6 b ? n 6 b b . 0 b $

- v a a i t S

6 - l < J E

'-a

o - S E

g E H"

EEEuc

= - c ( E t r o

u

gE EE.gE

(Y) O s c D t rr q) . < $

* >

L T ( B - - o iri n' Y \ J r i o O) q) - \

S F

e l : 6 . a: -(u ^--9 . 4 ) o n

i t

- o t : ( )

(20)

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

I

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

o

o

t

I

o

Laooran Akhir

Evaluasi memiliki kegunaan untuk menilai efisiensi, efektifitas, manfaat, dampak dan keberlanjutan dari

"i,"i"

program/kegiatan. Fokus utama evaluasi diarahkan pada keluaran, nasit oan Jampl[ Iari peliksanaan rencana pembangunan' Oleh karena

itu dalam

evaluasi

oiiunJfln i"ru*t"n inoirator

dan sasaran

kinerja

yang meliputi

:

- lndikator

masukan

(lnPut'1;

- f ndikator keluaran (OutPu\;

- lndikator

hasil (Outcome);

- lndikator

manfaat

(Benefrfs);

- lndikator

damPak

(lmPact)'

sedangkan sasaran kinerja 9991"1 besaran

nilai dari tiap indikator'

Indikator-indikator

tersebut kemudian

dijabarkan

lagi disesugifan dengan jenis program/

kegiatan yang vlng oir"k#nakan. .rioi

penjabaran indikator dari tiap

Drooram/kegiatan

mungkin

tidak *tn".

Untuk'pOin ielasnya dapat dilihat pada

;;irii; keringra Ke{JLosis (KKL)

dibawah ini'

TABEL1.4

MATR|KSKERANGKAKERJALoG|S(KKL)PRoGRAM/KEG|ATAN

AsumsiPenting

(Faktor

Eksternal)

AlaUcara

Pembuktian/Penjel

asan

eria ProYek Pembangunan

(21)

o

o

o

O

o

o

a

o

I

I

a

o

O

t

o

o

o

o

o

o

o

I

a

o

O

O

CE e CD q P C A - x $

* >

L L ( D x ^ J \ L L : . -x ! l r t C D * *v F O) A) \ - } ! c u > ( U e } . . ; . } : o : C P \ U Q r < v o a \ ' 6 6 > : ?) .r o

F .

6

F o - = ; v ! l n ' o 6 ! 9 9 = - o o ) o =

8 S f l $s

t t t t C C . - R ( , , ; i - . - . q o o ( U ( 0 i : 6 c L =

fiH*E;H'E

T C L E T C L E - T $D $

z

z

o

z

ul E

q H

= 3 t

< o

q E o

c E

< o

-6 t

= E

o

s

o

(22)

o

o

o

O

o

O

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

a

o

o

o

Laporan Akhir

TINJAUAN

TEORITIS

2.1. Evaluasi

Kebijakan

Evaluasi

merupakan

salah

satu tahapan

dalam

perencanaan

pembangunan

nasional

seperti yang tercantum dalam UU. No.25 tahun 2OU. Tahapan perencanaan

pembangunan

nasional meliputi

:

1. Tahap penyusunan

rencana

2. Tahap penetapan

rencana

3. Tahap

pengendalian

pelaksanaan

rencana

4. Tahap

evaluasi

pelaksanaan

rencana

Keempat

tahapan

tersebut

dilaksanakan

secara

berkelanjutan

sehingga

membentuk

satu siklus

perencanaan

yang utuh.

Tahap pengendalian

pelaksanaan

rencana

terdiri atas 3 tahap yang saling terkait

y a i t u :

1. Tahap pemantauan

atau monitoring,

yang memiliki

fokus di dalam melihat

kesesuaian

antara

pelaksanaan

rencana

dengan

arah dan tujuan.

2. Tahap Pengawasan,

yang memilikifokus

melakukan

pemeriksaan,

pengujian

dan penilaian

3. Tahap Tindakan,

yang memiliki fokus melakukan

klarifikasi,

koreksi dan

akselerasi

sebagaitindak

lanjut

dari hasil pemantauan

dan pengawasan.

Tahap evaluasi

pelaksanaan

rencana

adalah bagaian

dari kegiatan

perencanaan

pembangunan

yang secara sistematis

mengumpulkan

dan menganalisis

data dan

informasi

untuk menilai pencapaian

sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan.

Didalam melaksanakan evaluasi kinerja program/kegiatan

pembangunan,

Kementrian,

Lembaga pusat dan daerah mengikuti pedoman dan petunjuk

pelaksanaan

evaluasi kinerja untuk menjamin

keseragaman

metode, materi dan

ukuran

yang sesuai

untuk

masing-

masing

jangka

waktu sebuah

rencana.

(UU.No.2S

tahun 2OO4)

Pada dasamya

evaluasi

yang dilakukan

terhadap

suatu program/kegiatan

memiliki

sedikitnya

7 kegunaan

yaitu :

Studi Evaluasi Pelaksanaan Mor rilctring clan Evaluasi Pelaksanatan [7t., tr:ana II-l

(23)

1. untuk menilai kelayakan proyek

2. untuk menilai pencapaian sasaran tujuan 3. untuk menilai efisiensi suatu program/kegiatan 4. untuk menilai efektifitas suatu program/kegiatan 5. untuk menilai manfaat suatu program/kegiatan 6. untuk menilai dampak suatu program/kegiatan 7. untuk menilai keberlanjutan suatu program/kegiatan

Berdasarkan KepMen 178 Tahun 2000 dan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi, evaluasi kebijakan dapat dikatakan sebagai kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak. Di dalam melakukan evaluasi terhadap suatu program/kebijakan, dapat digunakan sejumlah pendekatan yang berbeda yang tentunya akan mempengaruhi indikator yang digunakan, antara lain :

1. Pendekatan berdasarkan sistem nilai yang diacu 2. Pendekatan berdasarkan dasar evaluasi

3.Pendekatan berdasarkan kriteria evaluasi

4. Pendekatan berdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi

2.1.1. Pendekatan Berdasarkan Sistem Nilaiyang Diacu

Pendekatan berdasarkan sistem nilai yang diacu ada 3 jenis yaitu evaluasi semu, evaluasi teori keputusan dan evaluasi formal.

a. Evaluasi Semu (pseudo evaluation)

Sifat dari Evaluasi semu ini adalah melakukan penilaian berdasarkan parameter tertentu yang secara umum disepakati (self evident) dan tidak kontroversial (uncontroversial). Hasil evaluasinya mudah diterima oleh publik dan tidak terlalu rumit (complicated). Penilaiannya berkisar antara gagal atau berhasil. Pseudo evaluation ini seringkali dijadikan sebagai salah satu metode monitoring

b. EvaluasiTeori Keputusan (Decision Teoritic Evaluation/ DTE)

Sifat dari DTE adalah melakukan penilaian berdasarkan parameter yang disepakati oleh pihak-pihak yang terkait secara langsung/ pihak yang bersitegang. Sistem nilainya juga berdasarkan kesepakatan antara pihak yang bersitegang, biasanya berkisar antara benar atau salah.

c. Evaluasi Formal (Formal Evaluation)

Sifat dari Evaluasi formal adalah melakukan penilaian berdasarkan parameter yang ada pada dokumen formal seperti tujuan dan sasaran yang tercantum dalam dokumen kebijakan rencana tata ruang, peraturan perundang-undangan dan sebagainya.

Dalam evaluasi formal, metode yang ditempuh untuk menghasilkan informasi yang valid dan reliable ditempuh dengan beberapa cara antara lain :

r Merunut legislasi (peraturan perundang-undangan)

o

o

o

I

a

o

o

o

o

o

a

o

o

o

o

o

o

I

o

o

o

o

o

o

o

o

(24)

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

a

o

o

o

O

o

o

o

a

o

a

o

o

o

o

Laporan Akhir

o Merunut

kesesuaian

dengan

kebijakan

yang tercantum

pada dokumen

formal

yang

memiliki

hierarki

diatasnYa

o Merunut

dokumen

formal (kesesuaian

dengan hasil yang diharapkan

/tujuan dan

sasaran)

. Interview

dengan

penyusun

kebijakan

atau administrator

program.

Evaluasi

formal terbagi atas 2 jenis yaitu summative

evaluation

dan formative

evaluation. Summative evaluation adalah upaya untuk mengevaluasi

program/kegiatan

yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu, umumnya

dilakukan untuk mengetahui/mengevaluasi

program/kegiatan

yang relatif sering

dilakukan

dan karena

indikatomya

tetap/baku.

Formative

evaluation

adalah upaya

untuk mengevaluasi

pelaksanaan

program/kegiatan secara kontinyu karena

merupakan

program/kegiatan

yang relatif baru dan indikatornya

dapat

berubah-rubah

2.1.2.

Pendekatan

Berdasarkan

Dasar Evaluasi

Pendekatan

berdasarkan

dasar evaluasi

ada 6 jenis yaitu

a. Before vs after comparison

(Pembandingan

antara sebelum dan sesudah)

Karakteristik

dari pendekatan

jenis ini antara lain hanya berlaku untuk 1

komunitas

yang sama dengan membandingkan

kondisi

sebelum

dan sesudah

adanya

intervensi

.

b. With vs Without comparisons (Pembandingan

antara dengan atau tanpa

intervensi)

Karakteristik

dari pendekatan

jenis ini antara lain hanya berlaku

untuk lebih dari

1 komunitas (>1) dengan membandingkan

antara komunitas yang diberi

intervensi

dengan komunitas

yang tidak diberi intervensi

dalam waktu yang

bersamaan.

c. Actual vs Planned Performance comparisons (Pembandingan antara

kenyataan denganrencana)

Karakteristik

dari pendekatan

jenis ini antara lain membandingkan

antara

rencana

dengan

kenyataan

di lapangan

(sesuaiatau

tidak)

d. Experimental

(controlled)

models

Karakteristik

dari pendekatan ini adalah melihat dampak dari perubahan

kebijakan/policy

terhadap suatu kegiatan yang memiliki standar ketat.

Dampaknya

dilihat

dari proses

dan hasil kegiatan

tersebut

e. Quasi Experimental

(uncontrolled)

models

Karakteristik

dari pendekatan ini adalah melihat dampak dari perubahan

kebijakar/policy

terhadap

suatu kegiatan

yang tidak memiliki

standar ketat atau

tidak memiliki standar. Dampaknya

dilihat hanya berdasarkan

hasilnya saja,

- sedangkan

prosesnya

diabaikan.

f . Efisiensi Penggunaan

Dana (Gost Oriented

Approach)

Cost Oriented Approach terbagi tiga yaitu ex-ante evaluation, ongoing

evaluation

dan ex-post evaluation.

Ex-ante evaluation

adalah evaluasi yang

dilakukan

sebelum

kegiatan

tersebut

dilaksanakan.

On-going

Evaluation

adalah

(25)

evaluasi yang dilakukan saat kegiatan tersebut sedang berjalan. Ex-post evaluation adalah evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan tersebut selesai, .

2.1 .3. Pendekatan Berdasarkan Kriteria Eval u as i

Pendekatan berdasarkan kriteria evaluasiterbagi atas 6 indikator, yaitu : a) Efektivitas.

Penilaian terhadap efektivitas ditujukan untuk menjawab ketepatan waktu pencapaian hasil/ tujuan. Parameternya adalah ketepatan waktu

b) Efisiensi

Penilaian terhadap efisiensi ditujukan untuk menjawab pengorbanan yang minim (usaha minimal) untuk mencapai hasil maksimal. Parameternya adalah biaya, rasio, keuntungan dan manfaat.

c) Adequacy/Ketepatan dalam menjawab masalah

Penilaian terhadap adequacy ditujukan untuk melihat sejauh mana tingkat pencapaian hasil dapat memecahkan masalah.

d) Equity / pemerataan

Penilaian terhadap equity ditujukan untuk melihat manfaat dan biaya dari kegiatan terdistribusi secara proporsional untuk aktor-aktor yang terlibat

e) Responsiveness

Penilaian terhadap responsiveness ditujukan untuk mengetahui hasil rencana/kegiatan/kebijaksanaan sesuai dengan preferensi/keinginan dari target group

f) Appropriatness/Ketepatgunaan

Penilaian terhadap ketepatgunaan ditujukan untuk mengetahui kegiatan/rencana/kebijaksanaan tersebut memberikan hasil/ keuntungan dan manfaat kepada target group. Standar tingkat keuntungan dan manfaat sangat relatif sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada target group tersebut.

2.1.4. Pendekatan Berdasarkan Waktu Pelaksanaan

Pendekatan berdasarkan waktu pelaksanaan kegiatan terbagi atas 3 jenis yaitu: 1. Ex-ante evaluation yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat kegiatan belum

berlangsung

2. On-going evaluation yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat kegiatan sedang bedangsung

3. Ex-post evaluation yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat kegiatan sudah selesai dilakukan.

Ada 6langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan evaluasi, yaitu : 1. Mengidentifikasitujuan program atau sistem yang akan dievaluasi 2. Melakukan analisis terhadap masalah

3. Deskripsi dan standarisasi kegiatan

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

tr-4

(26)

o

a

o

o

a

o

o

o

o

o

o

o

o

a

O

O

a

o

o

o

o

o

o

a

o

o

o

o

o

O

o

Laporan Akhir

4. Pengukuran terhadap tingkat perubahan yang terjadi

5. Menentukan apakah perubahan yang diamati merupakan akibat dari kegiatan tersebut atau karena penyebab yang lain

6. Merumuskan indikator untuk menentukan keberadaan suatu dampak.

2.2. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian dari proses perencanaan setiap kegiatan maupun program pembangunan. Tujuan dari kegiatan monitoring adalah untuk melihat kesesuain pelaksanaan program/kegiatan dengan arah dan tujuan yang tercantum di dalam rencana programftegiatan. Ada 3 indikator yang digunakan dalam proses monitoring (RPP Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi tahun 2005) y a i t u :

1. Realisasi penyerapan dana

2. Realisasi pencapaian target keluaran 3. Kendala yang dihadapi.

DIAGRAM II.1

PROSES PENGENDALIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BERDASAR RPP TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI TAHUN 2OO5

Sumber: RPP Tata Cam Pengendalian dan EvaluasiTahun 2OO5

Sedangkan evaluasi terhadap pelaksanaan

rencana pembangunan

dilakukan

dengan tujuan untuk menilai efisiensi, efektifilas, manfaat, dampak dan

keberlanjutan

dari suatu program/kegiatan

(RPP Tata Cara Pengendalian

dan

Studi Evaltrasi Pe:laksetnaan Monitoringl dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana II-5

, i , ' : ' i i , : t ' , t . , : , ] a : ' : : i . r / ' t t t ( : i : l t : ; t { i i t ( ! i t r ' ! i . ' t : f t : r r i , , ; !^ : i ? : ; : : 1 , i l , l 1 ' , ; , ' , , . i ' - ' , , t : : ; ' 1 , 2 PENGAWASAN Pelaksanaan Rencana 3 TINDAK LANJUT PEMANTAUAN & PENGAWASAN 1 PEMANTAUAN PERENCANAAN PEIAKSANAAN

(27)

Evaluasitahun 2005). Oleh karena itu dalam mengevaluasi suatu program/kegiatan, ada sejumlah indikator yang dapat digunakan, meliputi :

1. indikator input (masukan) 2. indikator keluaran (Output) 3. indikator hasil

4. indikator manfaat. 5. indikator dampak

DIAGRAM II.2

PROSES EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BERDASAR RPP TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI TAHUN 2OO5

o

o

o

o

o

o

P R o G R A M P E N I L A I A N II-6

o

o

o

o

o

o

Sumber: RPP Tata Cara Pengendalian dan EvaluasiTahun 2005

(28)

o

o

o

o

o

o

o

O

o

o

o

o

o

a

o

o

a

a

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

Laporan Akhir

2.3. Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) Bappenas di Dalam Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi

Berdasarkan PERPRES 6212005 tentang PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR I TAHUN 2005 tentang KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA pasal 104 dan 105 dinyatakan bahwa :

"Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perencanaan pembangunan nasional dan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan nasionaldi bidang perencanaan pembangunan nasional; b. koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan

nasional:

c. pengelolaan barang miliUkekayaan negara yang menjaditanggung jawabnya; d. pengawasan atas pelaksanaantugasnya;

e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.'

Secara lebih rinci tugas dan fungsi tersebut dijabarkan dalam Peraturan Menteri Negaia Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas No. O1/M.PPN/09/2005 tentang.Tugas Organisasi dan Tata kerja Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas (Bab 1 pasal 2 dan 3) yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang perencanaan pembangunan.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJP Nasional); b. Penjabaran Visi, Misi dan Program Kerja Presiden ke dalam rencana

pembangunan jangka menengah nasional (RPJM Nasional); c. Penyusunan rencana kerja pemerintah (RKP);

d. Pengkoordinasian dan perumusan kebijakan pemerintah di bidang peren@naan pembangunan nasional;

€. Pengkajian kebijakan pemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional;

f. Pemantauan, evaluasi, dan analisis di bidang perencanaan pembangunan nasional;

(29)

g. Mendukung penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN);

h. Koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian sumber-sumber pembiayaan dalam dan luar negeri, serta pengalokasian dana untuk pembangunan bersama-sama instansi terkait:

i. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;

j. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang perencanaan pembangunan nasional;

k. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

Darijabaran tersebut kita bisa melihat bahwa melakukan pemantauan, evaluasi dan analisis di bidang perencanaan pembangunan nasional adalah tugas dan fungsi Bappenas untuk mendukung tujuan sistem pembangunan nasional (UU. No.25 tahun zO04.) yang meliputi :

1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan

2.4. Hipotesa Perrelitian Tentang Pemantauan dan Evaluasi

Berdasarkan fakta lapangan dalam pelaksanaan pemantauan , termasuk pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan maka penelitian tentang kegiatan pemantauan dan evaluasi disusun berdasarkan pendekatan sebagai berikut:

1. Berdasarkan sistem nilai yang diacu; dalam hal ini yang dipilih adalah evaluasi formal dengan melakukan penilaian berdasarkan parameter yang ada pada dokumen formal seperti kebijakan rencana tata ruang, peraturan perundang-undangan dan sebagainya.

2. Berdasarkan sasaran evaluasi; dalam hal ini yang dipilih adalah konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan (Actualvs Planned Performance). 3. Berdasarkan kriteria evaluasi; yaitu mengenai efektivitas, efisiensi, ketepatan

^ dalam menjawab masalah, pemerataan, responsif terhadap kebutuhan dan ketepat-gunaan dengan asumsi informasi mengenai parameter diatas dapat diperoleh pada instansi sampel penelitian.

4. Berdasarkan waktu pelaksanaan; dalam hal ini yang dipilih adalah expost dan ongoing evaluation, dengan asumsi bahwa data terkini lebih mudah

o

o

o

O

o

o

o

o

o

a

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

(30)

4. 5.

f.

o

a

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

o

t

o

o

o

o

o

o

Laporan Akhir

diperoleh dibandingkan data ex - post karena kendala pengarsipan dan mutasi pejabat yang melaksanakan tugas pemantauan sebelumnya.

2.4.1. Sistem NilaiYang Diacu

Dari sekumpulan peraturan dan perundang-undangan termasuk rancangan peraturan yang terkait dengan perencanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi; disepakati untuk dipilih sebagai pedoman hipotesis sebagai berikut :

'1. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia Dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas No. Kef

1O21Mk.212002 dan No. Kep. 292lM.PpnlOgl2OO2 Tentang Sistem Pemantauan Dan Pelaporan Pelaksanaan Proyek Pembangunan

2. Peraturan Pemerintah no. 8 tahun 2006 tentang Pelaporan dan Kinerja Instansi Pemerintah

3. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

4. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Daerah

2.4.2. SasaranEvaluasi

Definisi yang digunakan dalam menilai konsistensi antara rencana dengan pelaksanaan adalah sebagai berikut :

1. Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat dilakukan tindakan sedini mungkin

2. Siklus pelaporan adalah triwulanan

3. Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan (input); keluaran (output) dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar

Perencanaan

adalah suatu proses menentukan

tindakan masa depan yang

tepat, melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan

sumber daya yang

tersedia

Program adalah instrumen

kebijakan

yang berisi satu atau lebih kegiatan yang

dilaksanakan

oleh instansi pemerintah/lembaga

untuk mencapai

sasaran dan

tujuan serta memperoleh

alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat

yang

dikoordinasikan

oleh instansi

pemerintah

Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan

oleh satu atau

beberapa

satuan kerja sebagai bagian pencapaian

sasaran terukur pada suatu

program

baik berupa personil,

barang modal, dana atau kombinasi

salah satu

atau kesemua sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk

menghasilkan

keluaran

(output)

pada lokasiyang

telah ditetapkan

Indikator

kinerja

adalah

sesuatu

yang akan dihasilkan

dari suatu kegiatan

berupa

barang

dan jasa

Gambar

DIAGRAM II.1
DIAGRAM II.2
DIAGRAM  II.4.
DIAGRAM II.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Transendensi diri merupakan suatu kontinuum, mulai dari sense of self yang lebih luas mencakup sense of self sebagai individu yang terpisah dari individu lain dan sebagai

Berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1)bagaimana lingkungan kerja pada BPJS Ketenagakerjaan

Pelaku tari meliputi pelatih dan penari. Pelatih tari adalah orang yang mengelola dan menyelenggarakan pembelajaran. Pembelajaran penari di keraton Surakarta melibatkan lima

UPT Medan Utara terdiri dari 5 seksi, yaitu Seksi Bagian Tata Usaha, Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Seksi Pendapatan Lain-Lain (PPL), Seksi Pengambilan dan Pemanfaatan

Novi Hasti Anggraini (2009) meneliti tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri di Kota Surakarta Tahun 2007, mendapatkan

Dapat disimpulkan bahwa dengan metode FGD + poster memberikan peningkatan pengetahuan tertinggi bagi responden.Hal ini disebabkan karena penggunaan poster menarik