• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA TA. 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA TA. 2015"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

TA. 2015

(2)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 i

P

KATA PENGANTAR

uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi, Badan Litbang, Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2015 dapat terlaksana. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah untuk menyusun renstra 5 (lima) tahun ke depan serta melaporkan pelaksanaannya setiap tahun melalui LKIP dengan memperhatikan beberapa peraturan terkait, seperti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN dan RB) No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap instansi pemerintah, termasuk Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi diharuskan melakukan evaluasi atas pekerjaan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan good governance.

LKIP merupakan wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah yang berisi tingkat pencapaian pelaksanaan program/kegiatan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi. Melalui akuntabilitas kinerja akan dapat dinilai kinerja instansi pemerintah, baik jangka pendek (tahunan) maupun dalam kaitan tujuan jangka panjangnya. Dengan demikian, akan tumbuh suatu kondisi dimana semua organisasi pemerintah merasakan kebutuhan yang mendasar akan informasi kinerja organisasinya melalui mekanisme akuntabilitas kinerja. Tanpa akuntabilitas kinerja dan evaluasi, tidak mungkin diketahui secara tepat peta permasalahan dan tindakan-tindakan tepat yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Sebagaimana visi yang telah dicantumkan dalam Rencana Strategis 2015 – 2019, yaitu “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang andal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong”, keterpaduan pembangunan infrastruktur PUPR seperti jalan, jembatan, jaringan irigasi, bendungan, waduk, rumah susun, dan sebagainya berkontribusi dalam mendukung perekonomian, konektivitas dan pengembangan wilayah, serta meningkatkan kesejahteraan masayrakat, yang berlandaskan gotong royong guna mencapai masayrakat yang lebih sejahtera. Namun, dalam mewujudkan cita-cita dan mencapai visi misinya tersebut, kerap ditemui berbagai permasalahan yang berpotensi mengganggu sasaran dan target kinerja Kementerian PUPR. Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi, sebagai salah satu unit dibawah Badan Litbang PUPR memiliki peran strategis untuk memberikan alternatif solusi guna meminimalkan permasalahan sosial, ekonomi, lingkungan dan dampak negatif yang berpotensi menghambat capaian kinerja, serta memberikan alternatif kebijakan melalui suatu rekomendasi kebijakan dan penerapan teknologi.

Dari trend permasalahan, tantangan, serta isu yang akan dihadapi semakin menuntut performa organisasi agar mampu adaptif dan responsif. Adaptif terhadap isu-isu reformasi birokrasi, serta responsif terhadap dinamika perubahan isu dan lingkungan strategis sosekling dalam pembangunan infrastruktur PUPR. Oleh karena itu diharapkan melalui LKIP ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana refleksi untuk merumuskan langkah-langkah strategis peningkatan kinerja.

Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih atas arahan dan dukungan dari berbagai pihak yang turut berkontribusi dalam proses penyusunan laporan ini, khususnya kepada Bapak Kepala Badan

(3)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 ii Litbang PUPR, Sekretaris Badan dan para Kepala Pusat di lingkungan Badan Litbang PUPR, rekan-rekan pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi, serta seluruh pegawai yang senantiasa berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja individu guna peningkatan kinerja dan positioning organisasi Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi kedepan.

Jakarta, Januari 2016

Ir. Bobby Prabowo, CES NIP. 195912061986031002

(4)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1 BAB I PENDAHULUAN ... 4 1.1. UMUM ... 4 1.2. TUGAS, FUNGSI... 4 1.3. Stuktur Organisasi... 6

1.4. Kondisi dan Tantangan Pembangunan ... 6

1.5. Peran Strategis ... 7

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 11

2.1. RENCANA STRATEGIS ... 11

2.1.1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ... 11

2.1.2. Kebijakan, Program, dan Kegiatan ... 15

2.2. Rencana Kerja Tahun 2015 ... 22

2.3. Perjanjian Kinerja (PK) ... 23

2.4. Metode Pengukuran ... 24

BAB III. KAPASITAS ORGANISASI ... 26

3. 1. Sumber Daya Manusia ... 26

3. 2. Sarana dan Prasarana ... 28

3.2. Riwayat Revisi DIPA... 29

BAB IV. AKUNTABILITAS KINERJA ... 33

4. 1. Capaian Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi ... 33

4.1.1. Capaian Kinerja Output ... 34

4.1.2. Capaian Kinerja Outcome ... 35

4.1.3. Pengukuran Kinerja Periodik ... 35

4.1.4. Permasalahan dan Tindak Lanjut ... 37

(5)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 iv

4.2.1. Evaluasi dan Analisis Kinerja Output ... 38

4.2.2. Evaluasi dan Analisis Kinerja Outcome ... 44

4.2.3. Perbandingan Pencapaian Data Kinerja ... 64

4.2.4. Kendala yang dihadapi dalam Pencapaian Kinerja ... 69

4.2.5. Reformasi Birokrasi dan SMM ... 69

4.2.6. Kerjasama Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi ... 70

4. 3. Capaian Realisasi Angaran... 70

4. 4. Hal-hal yang memerlukan perhatian untuk peningkatan kinerja ... 73

4.4.1. Tindak Lanjut Rekomendasi LKIP 2014 ... 73

BAB V PENUTUP ... 75

5. 1. Kesimpulan ... 75

(6)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tugas dan Fungsi Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi

5 Tabel 2.1 Outcome, Indikator Outcome, Output dan Indikator Output Puslitbang

Kebijakan dan Penerapan Teknologi

20 Tabel 2.2 Rencana Strategis Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi

2015-2019 (Sasaran Kegiatan/Output)

21 Tabel 2.3 Rencana Strategis Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi

2015-2019

22 Tabel 2.4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Puslitbang Kebijakan dan Penerapan

Teknologi TA. 2015

22 Tabel 2.5 PK Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi TA. 2015 (Sasaran

Kegiatan/Output)

23 Tabel 2.6 PK Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi TA. 2015 (Sasaran

Program / Outcome)

24 Tabel 4.1 Perbandingan Target PK dan Capaian Output Puslitbang KPT TA.2015 34 Tabel 4.2 Perbandingan Target PK dan Capaian Outcome Puslitbang KPT TA. 2015 35

Tabel 4.3 Tabel Kriteria Penilaian 35

Tabel 4.4 Pengukuran Kinerja Triwulan Berbasis E-Monitoring 36 Tabel 4.5 Permasalahan dan Tindak Lanjut Per Triwulan tahun 2015 37

Tabel 4.6 Pencapaian Output Rekomendasi 2015 39

Tabel 4.7 Pencapaian Outcome Rekomendasi yang termanfaatkan 44 Tabel 4.8 Perbandingan Input, Output, Harga Per-Output pada RKT, PK dan

Capaian Realisasi Puslitbang KPT TA. 2015

66 Tabel 4.9 Perbandingan RKT dengan PK dan Realisasi dengan PK Puslitbang KPT

TA. 2015

68 Tabel 4.10 Pagu Renstra, Pagu Awal, dan Realisasi Anggaran TA. 2015 – 2019 71 Tabel 4.11 Rekapitulasi Progres Keuangan dan Fisik Per Satker 73

Tabel 4.12 Kinerja Keuangan Per Satker TA. 2015 73

Tabel 4.13 Perbandingan Penyerapan Anggaran Tahun 2014 dengan Tahun 2015 73

Tabel 4.14 Tindak Lanjut Rekomendasi LKIP 2014 74

(7)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 6 Gambar 2.1 Business Process Badan Litbang PUPR 2015-2019 16

Gambar 2.2 Lingkup PKPT 2015-2019 17

Gambar 2.3 Role Sharing PKPT 2015-2019 17

Gambar 3.1 Komposisi Pegawai Puslitbang KPT Berdasarkan Jenjang Pendidikan 26 Gambar 3.2 Komposisi Pegawai Puslitbang KPT Menurut Jenjang Pendidikan Tahun

2015 27

Gambar 3.3 Komposisi Pegawai Puslitbang KPT Menurut Golongan Tahun 2015 27

Gambar 3.4 Komposisi Pejabat Fungsional Tahun 2015 28

Gambar 4.1 Research Area Analisa Kebijakan Efisiensi Layanan PDAM di Indonesia 60 Gambar 4.2 Perbandingan Rencana dan Realisasi Keuangan TA. 2015 71 Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Pagu dan Realiasi Puslitbang Sosekling 2010-2014

(8)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 1

P

RINGKASAN EKSEKUTIF

usat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan Teknologi merupakan salah satu unit kerja Eselon II di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, organisasi Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi secara struktural dipimpin oleh seorang Kepala Pusat, dibantu oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha, tiga Kepala Bidang (Pejabat Eselon III), serta didukung oleh enam Kepala Sub Bidang (Pejabat Eselon IV).

Untuk operasionalisasi kegiatan litbang yang mendukung masing-masing sektor, Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi didukung oleh 3 (tiga) balai setingkat eselon III, yaitu Balai Litbang Penerapan Teknologi I, Balai Litbang Penerapan Teknologi II, serta Balai Litbang Penerapan Teknologi III.

1. Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan Renstra Kementerian PUPR tahun 2015-2019, tujuan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR adalah : (1) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan guna mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang terpadu dan berkelanjutan, didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan; (2) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan guna mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi; (3) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan guna mendukung pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritime; (4) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan guna mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”; (5) Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Badan Litbang PUPR untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, dan transparan. Di dalam Renstra tersebut juga dijelaskan bahwa sasaran strategis Balitbang adalah Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh stakeholder dan meningkatnya kualitas layanan teknis kepada stakeholder.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas, Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi melaksanakan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Bidang Kebijakan dan Penerapan Teknologi dengan output berupa : Prosiding DSP, Rekomendasi, Dokumen Pengelolaan Keuangan, Dokumen pengelolaan administrasi umum, BMN, dan Hukum, Pengaadaan sarana dan prasarana, Dokumen Perencanaan dan Monev, Dokumen Kerjasama, Dokumen

(9)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 2 Kepegawaian dan ortala, Dokumen Penyelenggaraan sarana kelitbangan, Dokumen penyelenggaraan sarana kelitbangan dan Jumlah Rupiah Pendapatan Layanan PNBP.

2. Pencapaian Kinerja Output

Pengukuran kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi dapat dilihat dari tingkat pencapaian output dari Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

a. Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh stakeholder dengan output rekomendasi

kebijakan tercapai 100% yaitu 19 (sembilan belas) Rekomendasi, 1 prosiding DSP

b. Prosentase teknologi tepat guna yang digunakan oleh stakeholders. Rata-rata telah

tercapai 100%, dengan output: (1) Dokumen Pengelolaan Keuangan sebanyak 6 dokumen; (2) Dokumen pengelolaan administrasi umum, BMN, dan Hukum sebanyak 9 dokumen; (3) Unit Pengaadaan sarana dan prasarana sebanyak 16 unit, (4) Dokumen Perencanaan dan Monev sebanyak 3 Dokumen, (5) Dokumen Kerjasama sebanyak 4 dokumen, (6) Dokumen Laporan Kepegawaian dan Ortala sebanyak 5 dokumen, (7) Dokumen Penyelenggaraan sarana kelitbangan 7 dokumen, (8) Dokumen penyelenggaraan sarana kelitbangan 7 dokumen, (10) Jumlah penerimaan layanan PNBP Rp. 739.235.000,-.

Dapat disimpulkan bahwa seluruh output kegiatan Puslitbang Kebijakan dan Penerapan

Teknologi pada tahun 2015 telah tercapai seluruhnya atau terealisasi 100%. 3. Kinerja Keuangan

Hasil realisasi pencapaian kinerja berupa output kegiatan sebesar 100 % menunjukkan bahwa penyelenggaraan target kinerja yang ditetapkan telah tercapai seluruhnya. Pagu Alokasi Anggaran Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi pada tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp.

42.000.000.000, yang terdiri dari:

a. Satker Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi sebesar Rp. 18.714.000.000,- b. Satker Balai Litbang Penerapan Teknologi I sebesar Rp. 7.068.000.000,-

c. Satker Balai Litbang Penerapan Teknologi II sebesar Rp. 8.640.000.000,- d. Satker Balai Litbang Penerapan Teknologi III sebesar Rp. 7.578.000.000,-

Dengan pagu tersebut, penyerapan akhir Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi adalah sebesar Rp. 38.872.130.764,- atau sebesar 92,55% dari Pagu. Jika dibandingkan dengan penyerapan anggaran Tahun 2013 yang mencapai 91,90%, prosentase penyerapan Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi TA. 2015 mengalami Peningkatan sebesar 0,65%.

4. Kendala yang Dihadapi dan Tindak Lanjut Penanganan

Kinerja keuangan tersebut dirasa belum optimal dikarenakan adanya berbagai kendala (constraints), antara lain:

a) Perubahan nomenklatur Eselon II dan Organisasi Unit Pelaksana Teknis (Balai-Balai) berdampak pada revisi penyesuaian judul kegiatan dengan TUSI sehingga tertundanya waktu pelaksanaan kegiatan

(10)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 3 b) Lamanya penetapan Pejabat Eselon III dan IV serta Pejabat Inti Satker sebagai pelaksana

anggaran/kegiatan.

c) Adanya pembatasan pencairan anggaran, sebagai berikut :

 Surat Plt. Setjen Kementerian PUPR No. KU.01.01-Mn/11, tanggal 8 Januari 2015 Perihal Pelaksanaan Anggaran Awal Tahun dan Persiapan APBN-P, serta penyampaian Surat Menteri Keuangan No. S-762/MK.02/2014 tanggal 14 November 2014 Perihal Pengelolaan Anggaran Kementerian 2014 dan 2015, terkait perubahan nomenklatur.

 Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor : S-162/MK.02/2015 tanggal, 9 Maret 2015 Perihal Percepatan Penyelesaian Revisi DIPA APBN-P TA. 2015 bagi K/L yang Nomenklaturnya Berubah/Baru dan dapat mencairkan dana pada komponen 001 (Belanja Pegawai) dan 002 (Belanja Barang penyelenggaraan Satker).

Tindak Lanjut yang dilakukan antara lain

a) Penjadwalan ulang (re-schedulle) dan sinkronisasi jadwal seluruh kegiatan dari Bulan April sampai dengan November 2015;

b) Percepatan penyelesaian administratif dalam pelaksanaan anggaran, dan Percepatan Revisi SK Tim Pelaksana Kegiatan

c) Percepatan penyelenggaraan koordinasi lintas sektor dalam rangka jejaring dan kolaborasi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan.

d) Percepatan penerbitan SPM dan Update Emon khususnya untuk Paket-paket Pengadaan Barang dan Jasa

e) Untuk kegiatan litbang, mempercepat penelitian/survey lapangan, merekrut tenaga Pembantu Peneliti/Lapangan, berdiskusi lebih intensif dengan Narasumber/Pakar, dll f) Penyelenggaraan workshop mengundang calon user untuk mencapai outcome produk

litbang TA. 2015.

Langkah antisipatif yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, adalah dengan:

a. Mengintensifkan koordinasi internal organisasi Puslitbang Kebijakan dan Teknologi dalam rangka pemenuhan kebutuhan sumber daya.

b. Mengintensifkan koordinasi tim terutama dengan calon penguna agar mendapat arah output yang jelas sehingga jika ada kebijakan eksternal terkait rencana penghematan, tim dapat mengkalkulasi kebutuhan anggaran yang sesuai serta perhitungan waktu pelaksanaannya. Segera setelah proses buka blokir disahkan, tim dapat segera melaksanakan kegiatan tersebut.

(11)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1. UMUM

Sebagai perwujudan pemerintahan yang baik (good governance), setiap instansi pemerintah wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada masyarakat.Salah satu bentuk pertanggungjawaban adalah sistem pelaporan akuntabilitas.

Dalam Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).Laporan wajib untuk disiapkan, disusun, disampaikan secara tertulis, periodik, dan melembaga.

Tujuan penyusunan LKIP adalah untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan kinerja yang sudah dicapai.Sebagai bentuk media komunikasi, Lakip disusun secara sistematis dan mudah dipahami oleh khalayak yang berkepentingan. LKIP dibuat secara periodik setiap akhir tahun anggaran berjalan sesuai denganPermen PAN & RB No 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi berkewajiban membuat laporan LKIP yang diterbitkan setiap berakhirnya tahun anggaran. Sesuai dengan Permen PAN & RB No 53 Tahun 2014, LKIP ini berisi tentang iktisar pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Pencapaian sasaran tersebut menjelaskan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU), penjelasan atas pencapaian kinerja, dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.

Penyampaian informasi pada LKIP tersebut sesuai dengan kebijakan penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mulai diterapkan sejak tahun 2010.Adanya penerapan PBK tersebut diiringi dengan penyesuaian kembali struktur program yang sudah diinisiasi oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut, Unit Eselon I bertanggung jawab terhadap pencapaian outcome, sementara Unit Eselon II bertanggung jawab terhadap pencapaian output dan wajib menyusun Indikator Kinerja Kegiatan (output).

1.2. TUGAS, FUNGSI

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015, Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknolgi merupakan unit Eselon II di bawah Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan, pengkajian kebijakan dan strategi pengembangan infrastruktur serta penerapan teknologi hasil penelitian dan pengembangan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Selanjutnya, sebagaimana dijelaskan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 15/PRT/M/2015 pasal 1201, dalam melaksanakan tugas tersebut, Balitbang PUPR menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan kebijakan dan penerapan teknologi;

(12)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 5 3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil penelitian dan pengembangan kebijakan dan

penerapan teknologi;

4. Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia penelitian dan pengembangan kebijakan dan penerapan teknologi;

5. Pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan;

6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, keuangan dan umum;

7. Pelaksanaan kerjasama hasil penelitian dan pengembangan kebijakan dan penerapan teknologi; dan

8. Pelaksanaan kajian kebijakan penyelenggaraan infrastruktur di lingkungan Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi menyelenggarakan fungsi-fungsi manajemen yang sama dengan fungsi unit kerja induknya. Mulai tahun 2011, penyelenggaraan fungsi manajemen tersebut didasarkan pada Sistem Manajemen Mutu (SMM) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 04 tahun 2009, tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum. Sertifikasi ISOberbasis ISO/SNI 9001:2008. Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan teknologi telah diperoleh Tahun 2011 yang kemudian diperbaharui kembali Tahun 2015.

Tugas pokok dan fungsi Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi kemudian dijabarkan secara lebih lanjut kedalam tugas dan fungsi dari masing-masing unit kerja di bawahnya sebagai berikut:

Tabel 1.1 Tugas dan Fungsi Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Puslitbang Kebijakan dan

Penerapan Teknologi

ESELON

III/IV TUGAS FUNGSI

Bidang Program dan Evaluasi

Melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, anggaran, serta evaluasi dan pelaporan penelitian dan pengembangan dibidang kebijakan dan penerapan teknologi

1) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program dan anggaran tahunan

2) Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan penelitian dan pengembangan

Bidang Sumber Daya Kelitbangan

Melaksanakan urusan peningkatan kapasitan sumber daya manusia, dan pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang kebijakan dan penerapan teknologi

1) Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia penelitian dan pengembangan di bidang kebijakan dan penerapan teknologi

2) Pengelolaan sarana penelitian dan pengembangan di bidang kebijakan dan penerapan teknologi

Bidang Kajian Kebijakan dan Kerjasama

Melaksanakan penyiapan kajian

kebijakan penyelenggaraan infrastruktur di lingkungan Kementerian PUPR serta kerja sama dan diseminasi penelitian dan pengembangan kebijakan dan penerapan teknologi

1) Penyiapan kajian kebijakan penyelenggaraan infrastruktur dilingkungan Kementerian PUPR 2) Penyiapan pelaksanaan kerja sama

dan diseminasi penelitian dan pengembangan kebijakan dan penerapan teknologi

(13)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 6

ESELON

III/IV TUGAS FUNGSI

Sub Bagian Tata Usaha

Bertuggas dalam urusan ketatausahaan, keuangan, pengelolaan BMN, dan fasilitasi PNBP

1.3. Stuktur Organisasi

Sebagai pelaksana tugas dan fungsi di atas, Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi didukung oleh unit Eselon III, Sub Bagian Tata Usaha dan Balai – balai sebagaimana dijelaskan dalam Permen PUPR no. 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Permen PUPR no. 34 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumhan Rakyat. Adapun ilustrasi struktur organisasi Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi telah disajikan dalam Gambar 1.1 berikut ini.

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 1.4. Kondisi dan Tantangan Pembangunan

Dalam studi yang dilakukan oleh Iqbal dan Suleeman (2010), sedikitnya terdapat empat alasan pentingnya memfokuskan pembangunan pada bidang infrastruktur. Pertama, karena kontribusi infrastruktur saat ini sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Lebih jauh lagi, beberapa studi telah mengkaji lebih dalam mengenai fakta ini. Di antaranya Mawardi (2004) yang menunjukkan dampak positif infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi. Studi tersebut kemudian didukung oleh Yudhoyono (2004), CIDES (2007), serta Mustajab (2009) yang memprediksi bahwa kenaikan investasi di sektor infrastruktur memberikan kontribusi sebesar 0,3% pada PDB Indonesia.

(14)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 7

Kedua, kualitas infrastruktur yang ada di tanah air saat ini masih relatif rendah dan belum

cukup memiliki nilai daya saing di kancah perekonomian global. Menurut laporan dari World Economic Forum (2014), kualitas infrastruktur di Indonesia masih menduduki peringkat ke-56 dari 148 negara. Walaupun secara peringkat telah mengalami kenaikan dibandingkan tahun Tahun 2013 (ke-78 dari 144 negara), akan tetapi peringkat ini masih kalah dengan negara lain di asia tenggara seperti malaysia (peringkat 25) dan Thailand (peringkat 51).

Ketiga, kurangnya ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu kendala pengembangan

bisnis di Indonesia. Selain sebagai motor pertumbuhan ekonomi, infrastruktur yang cukup dan efisien ternyata merupakan salah satu faktor penentu iklim bisnis di tanah air. Minimnya dukungan infrastruktur merupakan faktor kedua penyebab sering terjadinya problematika dalam mendirikan usaha di Indonesia.

Dan keempat, tidak seimbangnya kondisi infrastruktur antarwilayah. Luasnya wilayah serta terbatasnya sumber dana menjadi faktor penyebab masih tingginya disparitas infrastruktur antarwilayah, baik dilihat dari aspek ketersediaan maupun aksesibilitas.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peran infrastruktur PUPR antara lain sebagai stimulan dalam pertumbuhan perekonomian, mengatasi kesenjangan persoalan antara wilayah dan regional, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman harus didorong dan dikembangkan karena pengaruhnya sangat signifikan terhadap pembangunan nasional.

Kontribusi infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman dalam mendukung pembangunan nasional telah dirasakan hasilnya secara nyata. Namun demikian, kondisi berbagai jenis infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman saat ini memiliki tingkat yang beragam sehingga beberapa di antaranya belum dapat memberikan kontribusi yang optimal. Banyaknya jaringan irigasi rusak, jaringan kurang mantap, pemenuhan kebutuhan permukiman yang belum memenuhi standar, serta masih terjadinya pelanggaran pemanfaatan Rencana Tata Ruang (RTR). Kondisi ini bukan hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Tidak hanya permasalahan teknis semata; persoalan sosial, ekonomi, lingkungan, dan politik terkait infrastruktur PUPR ternyata lebih kompleks. Hal ini ditandai dengan fakta maraknya penolakan masyarakat dalam pembangunan jalan, rendahnya kesiapan masyarakat dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, minimnya kesadaran masyarakat dan aparat pemda mengenai pentingnya sarana dan prasarana sanitasi, dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan dibutuhkannya terobosan melalui penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memberi solusi atas permasalahan nonteknis yang dihadapi.

1.5. Peran Strategis

Isu-isu strategis yang menjadi dasar Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi dalam melaksanakan kegiatan penelitian dalam rangka mendukung pembangunan infrastruktur PUPR dapat di-cluster-kan menjadi :

(15)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 8

1. Mendukung Ketahanan Pangan dan Air

Ketahanan Air dan Pangan merupakan dua permasalahan yang dihadapi Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Dalam hal ketahanan air, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi air yang sangat melimpah. Seiring dengan melimpahnya potensi air tersebut, seringkali Indonesia mengalami surplus air yang mengakibatkan banjir di berbagai daerah. Namun di saat yang lain, Indonesia juga sering kali mengalami defisit air berupa bencana kekeringan di berbagai daerah. Tidak jarang sebuah daerah yang saat musim penghujan mengalami surplus air (banjir) saat kemarau justru mengalami defisit air (kekeringan).

Sebuah ironi, saat berlebih maupun kekurangan air sama-sama membawa bencana alam di Indonesia. Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Subsistem ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Subsistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan subsistem konsumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, kemananan dan kehalalannya. Situasi ketahanan pangan di negara kita masih lemah. Hal ini ditunjukkan antara lain oleh: (a) jumlah penduduk rawan pangan (tingkat konsumsi < 90% dari rekomendasi 2.000 kkal/kap/hari) dan sangat rawan pangan (tingkat konsumsi <70 % dari rekomendasi) masih cukup besar, yaitu masing-masing 36,85 juta dan 15,48 juta jiwa untuk tahun 2002; (b) anak-anak balita kurang gizi masih cukup besar, yaitu 5,02 juta dan 5,12 juta jiwa untuk tahun 2002 dan 2003 (Ali Khomsan, 2003).

Permasalahan yang menghambat dalam mencapai ketahanan pangan dan menjauhkan Indonesia dari keadaan rawan pangan adalah konversi lahan pertanian menjadi daerah industri. Menurut Tambunan (2003) dengan semakin sempitnya lahan pertanian ini, maka sulit untuk mengharapkan petani untuk berproduksi secara optimum. Sementara itu, permasalahan serupa juga dihadapi dalam mewujudkan ketahanan air. Terjadinya eksploitasi air karena meningkatnya populasi manusia, menyebabkan penggunaan air tanah dan air permukaan dalam jumlah besar.

Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi dalam beberapa penelitian yang sudah dilaksanakan turut berkontribusi untuk mendukung prioritas pembangunan dalam rangka memperkuat Ketahanan Pangan dan Air melalui inovasi teknologi berupa : penyusunan model pengelolaan irigasi dalam mendukung cooperative farming, pengembangan potensi rawa berbasis daya dukung masyarakat dan lingkungan, penyusunan instrumen outcome pembangunan infrastruktur, dsb.

2. Pembangunan Kawasan Strategis, Wilayah Tertinggal dan Perbatasan

Salah satu arahan pembangunan jangka panjang nasional tahun 2005 – 2025 seperti yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) adalah mengurangi kesenjangan antar wilayah yang merupakan perwujudan pembangunan yang merata ke seluruh wilayah.

(16)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 9 Untuk itulah dalam Buku I Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) disebutkan bahwa arah dan kebijakan pembangunan kewilayahan salah satunya akan dituangkan dalam arah pengembangan pulau-pulau besar, pengembangan wilayah laut dan pengembangan kawasan/antar kawasan. Arahan pengembangan kawasan/antar kawasan tersebut pada dasarnya merupakan salah satu upaya dalam mendukung percepatan pembangunan wilayah yang dapat dilakukan melalui : (1) Pengambangan kawasan strategis dan cepat tumbuh (2) Pengembangan daerah tertinggal, kawasan perbatasan, dan rawan bencana. (3) Pengembangan kawasan perkotaan dan perdesaan; dan (4) Penataan dan pengelolaan pertanahan.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disebutkan bahwa pada dasarnya kawasan tertinggal dapat ditetapkan menjadi kawasan strategis nasional (dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi) dan hal tersebut dilakukan dengan tujuan utama untuk dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal. Selain itu dalam kebijakan RTRWN tersebut juga disebutkan bahwa pengembangan kawasan tertinggal dilakukan untuk mengurangi kesenjangan tingkat perkembangan antar kawasan. Sedangkan strategi-strategi pengembangan kawasan tertinggal yang ditetapkan di dalam RTRWN antara lain meliputi : (1) Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan (2) Membuka akses dan meningkatkan aksesibilitas antara kawasan tertinggal dan puat pertumbuhan wilayah. (3) Mengembangkan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi masyarakat. (4) Meningkatkan akses masyarakat ke sumber pembiayaan; dan (5) Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan kegiatan ekonomi.

Mendukung arah kebijakan tersebut Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi dalam beberapa penelitiannya ditujukan untuk memberikan kontribusi konkrit dalam bentuk Rekomendasi Kebijakan dari Kajian Pengendalian Pembangunan di Kawasan Khusus (KEK) Berbasis Daya Dukung dan Daya Tampung.

3. Konektivitas

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur adalah belum mantapnya konektivitas baik infrastruktur di darat dan laut atau kombinasi keduanya.

Dalam konektivitas, ada tiga prinsip yang dipegang. Pertama, memaksimalkan pertumbuhan melalui kesatuan kawasan, bukan keseragaman (inclusive development) dengan menghubungkan pusat‐pusat pertumbuhan. Kedua, memperluas pertumbuhan melalui konektivitas wilayah‐wilayah melalui intermoda supply chain system yang menghubungkan hinterland dan yang tertinggal dengan pusat‐pusat pertumbuhan. Ketiga, mencapai pertumbuhan inklusif dengan menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur dan pelayanan dasar dalam mendapatkan manfaat pembangunan.

Infrastruktur menjadi isu utama karena mustahil program dapat berjalan jika tidak ditunjang dengan infrastruktur yang memadai. Mustahil meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan jika tidak ditunjang dengan infrastruktur terkait. Maka infstruktur selain jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan, juga sekolah, rumah sakit, pembangkit listrik, minyak dan gas bumi, telkomunikasi,dan lain-lain.

(17)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 10

Salah satu infrastruktur yang terkait dengan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR adalah jalan. Jalan berperan penting dalam menunjang pengembangan suatu daerah atau kawasan, karena dengan adanya jalan dapat membantu mobilitas masyarakat dalam melakukan berbagai macam aktifitas dengan lancar. Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi juga sudah mendukung kebijakan ini dengan melakukan berbagai macam riset yang salah satu outputnya adalah ekomendasi Kebijakan melalui Litbang Kebijakan Penguatan Konektivitas mendukung Pengembangan Wilayah Berkelanjutan, dsb.

(18)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 11

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan renstra Badan Litbang PUPR serta kebijakan anggaran.Penyusunan rencana kinerja juga merupakan komitmen bagi Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi untuk terlaksananya Renstra 2015-2019 tersebut.

2.1. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen yang menjadi landasan dan arah tujuan sebuah organisasi dalam lima tahun ke depan, termasuk bagaimana mencapai tujuan organisasi dan bagaimana mengukur capaian target atau sasaran organisasi. Sebagai dokumen perencanaan, renstra memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, kegiatan dan kerangka pendanaannya yang mengacu pada tugas dan fungsi organisasi.

Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT) tahun 2015-2019 disusun sebagai penjabaran dari Renstra Badan Litbang dan Renstra Kementerian PUPR tahun 2015-2019. Penyusunan Renstra PKPT adalah amanat dari Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan disusun mengacu pada Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 5 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelahaan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2015-2019.

2.1.1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

A. VISI

Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 yaitu “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang andal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong ”.

Mengacu pada Visi Kementerian PUPR, Badan Litbang menetapkan visi “Termanfaatkannya teknologi dan kebijakan dalam mewujudkan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal dalam mendukung Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.

(19)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 12 Mengacu pada visi Kementerian PUPR dan Badan Litbang PUPR, PKPT menetapkan visi: “Termanfaatkannya Rekomendasi Kebijakan untuk mengakselerasi Pemanfaatan Teknologi Hasil Litbang dalam Penyelenggaraan Infrastruktur PUPR”.

B. MISI

Misi Badan Litbang PUPR Tahun 2015 – 2019 adalah:

a. Menghasilkan Teknologi & Kebijakan guna mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan dan kedaulatan energi.

b. Menghasilkan Teknologi & Kebijakan guna mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional.

c. Menghasilkan Teknologi & Kebijakan guna mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak.

d. Menghasilkan Teknologi & Kebijakan guna mempercepat pembangunan infrastruktur PUPR secara terpadu dari pinggiran didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah .

e. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi Badan Litbang PUPR yang meliputi Keuangan & BMN, SDM & Sarana Kelitbangan, Program, Monitoring & Evaluasi serta Administrasi Standar, Diseminasi & Kerjasama.

Mengacu kepada misi Badan Litbang di atas, Misi Puslitbang Kebijakan dan Penerapan

Teknologi adalah:

a. Menghasilkan Rekomendasi Kebijakan Pemanfaatan IPTEK Terapan yang inovatif dan berbasis pada kebutuhan pengguna utama litbang

b. Mendorong penerapan Rekomendasi Kebijakan Pemanfaatan IPTEK Terapan oleh stakeholders secara optimal dan berkesinambungan

c. Meningkatkan layanan teknis dan alih teknologi melalui layanan advis teknis, diseminasi dan sosialisasi

d. Mengembangkan kompetensi SDM yang berkualitas guna menunjang tugas & fungsi organisasi PKPT

e. Meningkatkanketersediaansarana dan prasarana termasuk pengembangan laboratorium sosial dalam menunjang litbang kebijakan dan penerapan teknologi

(20)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 13

C. TUJUAN

Tujuan Badan Litbang PU mengacu pada tujuan dan sasaran strategis Kementerian

PUPR adalah:

a. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan guna mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang terpadu dan berkelanjutan, didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan.

b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan guna mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.

c. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan guna mendukung pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim.

d. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan guna mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip“infrastruktur untuk semua”.

e. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Badan Litbang PUPR untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, dan transparan.

Tujuan Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi mengacu pada Tujuan

Kementerian PUPR dan tujuan Badan Litbang adalah :

a. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan bidang kajian kebijakan dan penerapan teknologi guna mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang terpadu dan berkelanjutan.

b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan bidang kajian kebijakan dan penerapan teknologi guna mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.

c. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan bidang kajian kebijakan dan penerapan teknologi guna mendukung pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim.

(21)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 14 d. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan bidang kajian Kebijakan dan

penerapan teknologi guna mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip “infrastruktur untuk semua”.

e. Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang efektif, efiesien, dan transparan.

D. SASARAN STRATEGIS

Sasaran Strategis untuk mencapai Tujuan Badan Litbang PUPR meliputi:

a. Meningkatnya penerapan teknologi dan kebijakan dalam penyelenggaraan infrastruktur dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi

b. Meningkatnya penerapan teknologi dan kebijakan dalam penyelenggaraan infrastruktur dalam mewujudkan konektivitas bagi penguatan daya saing

c. Meningkatnya penerapan teknologi dan kebijakan dalam penyelenggaraan infrastruktur dalam mewujudkan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan

d. Meningkatnya mutu teknologi dan kebijakan yang dihasilkan dan siap dimanfaatkan oleh costumer / stakeholders

e. Meningkatnya jumlah teknologi dan kebijakan yang dihasilkan dan siap dimanfaatkan oleh costumer / stakeholders

f. Meningkatnya diseminasi, alih teknologi dan jejaring informasi g. Meningkatnya layanan advis teknik

h. Meningkatnya standar, pedoman dan manual yang dihasilkan dan diberlakukan i. Meningkatnya kapasitas laboratorium, baik pusat dan daerah

j. Meningkatnya SDM yang kompeten dan berintegritas k. Maningkatnya alokasi anggaran

l. Meningkatnya sarana kelitbangan yang lebih maju m. Meningkatnya kualitas program dan monev

n. Meningkatnya kerjasama litbang dan penerapan, baik dalam maupun luar negeri o. Meningkatnya tertib administrasi keuangan dan asset

p. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan kegiatan

Sasaran Strategis untuk mencapai Tujuan Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi meliputi:

a. Meningkatnya rekomendasi kebijakan dalam penyelenggaraan infrastruktur dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi

b. Meningkatnya rekomenadasi kebijakan dalam penyelenggaraan infrastruktur dalam mewujudkan konektivitas bagi penguatan daya saing

c. Meningkatnya rekomendasi kebijakan dalam penyelenggaraan infrastruktur dalam mewujudkan layanan infrastruktur dasar permukiman dan perumahan

(22)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 15 d. Meningkatnya mutu rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dan siap dimanfaatkan oleh

costumer / stakeholders

e. Meningkatnya jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dan siap dimanfaatkan oleh costumer / stakeholders

f. Meningkatnya diseminasi dan jejaring informasi Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi

g. Meningkatnya SDM Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi yang kompeten dan berintegritas

h. Maningkatnya alokasi anggaran Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi

i. Meningkatnya sarana kelitbangan Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi yang lebih maju

j. Meningkatnya kualitas program dan monev Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi

k. Meningkatnya kerjasama litbang dan penerapan, baik dalam maupun luar negeri

l. Meningkatnya tertib administrasi keuangan dan asset Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi

2.1.2. Kebijakan, Program, dan Kegiatan

Sesuai dengan arahan Menteri PUPR, peran Badan Litbang harus semakin dioptimalkan dalam mendukung penyelenggaraan infrastruktur PUPR.Belum optimalnya dukungan litbang selama ini, menjadi “PR” besar bagi PKPT dalam menjembatani penerapan teknologi litbang oleh user (ditjen-ditjen) dalam penyelenggaraan infrastruktur PUPR.Dalam hal ini posisi PKPT menjadi “intermediator” untuk menghubungkan produk-produk teknologi litbang Pusat-pusat Litbang ABC kepada calon pengguna, mengembangkan bisnis produk litbang, melakukan market research dan pengembangan lembaga paska penjualan.

Program-program dan kebijakan pembangunan infratruktur PUPR dituntut untuk semakin cepat dan efektif dalam mendukung peningkatan kesejahtaraan masyarakat dan roda perekonomian serta mempercepat pengembangan wilayah-wilayah terisolir, daerah perbatasan tertinggal dan wilayah potensial lainnya. Dinamika perkembangan isu strategis dan arah kebijakan yang diterapkan Kementerian PUPR membutuhkan masukan-masukan rekomendasi (policy input) yang komprehensif dan integratif namun berbasispada proses litbang (scientifically based). Untuk itu keberadaan PKPT menjadi strategis dalam menopang program dan kebijakan yang dijalankan oleh Menteri PUPR.

Kedua lingkup peran PKPT tersebut diharapkan mampu menyediakan Rekomendasi Kebijakan untukmendukung AKSELERASI dan memberikan JAMINAN MUTU penyelenggaraan infrastruktur PUPR melalui penerapan teknologi hasil litbang.

(23)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 16

Gambar 2.1.Business ProcessBadan Litbang PUPR 2015-2019

Lingkup litbang kebijakan dan pola penerapan teknologi PKPT terdiri atas tiga bidang: 1) kajian kebijakan strategis infrastruktur PUPR, 2) litbang kebijakan pemodelan dan proyeksi dampak kebijakan, 3) litbang penerapan teknologi, meliputi pemetaan sosekling dan kelayakan penerapan teknologi. Dukungan lain PKPT dalam rangka mendampingi Puslitbang ABC kepada ditjen-ditjen adalah layanan teknis dan alih teknologi, meliputi advis teknis, sosialisasi dan diseminasi hasil litbang.

(24)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 17

Gambar 2.2 LingkupLitbang PKPT 2015-2019

Role sharing dalam melaksanakan lingkup kebijakan dan pola penerapan teknologi PKPT antara pusat dengan balai-balai adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Role Sharing PKPT 2015-2019

Strategi dalam mencapai visi, misi, tujuan sesuai dengan arah kebijakan PKPT meliputi:

a. Meningkatkan mutu kualitas produk litbang siap pakai dan mengintensifkan penerapan dan pemanfaatan hasil litbang oleh pengguna (ditjen)

b. Meningkatkan kapasitas inovasi IPTEK dan difusi hasil inovasi para peneliti & perekayasa Balitbang PUPR

c. Mendorong keterlibatan calon investor dan stakeholders dalam proses perencanaan, pelaksanaan litbang dan penerapan teknologi hasil litbang

(25)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 18 d. Mengefektifkan jaringan kerjasama IPTEK dengan lembaga litbang nasional dan

internasional

e. Membangun jaringan komunikasi yang efektif dan keterpaduan litbang dengan Puslitbang ABC dalam penanganan masalah dan penerapan teknologi

f. Meningkatkan layanan advis teknis dan diseminasi kepada pengguna dan masyarakat IPTEK

g. Pengembangan kapasitas (kualitas dan kuantitas) para peneliti dan perekayasa di PKPT sebagai tulang punggung terselenggaranya litbang kebijakan dan penerapan teknologi h. Meningkatkan sarana dan prasarana litbang berbasis teknologi informasi melalui

perkuatan kapasitas jaringan, pengadaan hardware, software, dan brainware pengelola i. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu dalam penyelenggaraan litbang kebijakan dan

penerapan teknologi.

Program didefinisikan sebagai penjabaran kebijakan sesuai dengan visi dan misi instansi pemerintah, yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi unit eselon I serta berisi satu atau lebih kegiatan untuk mencapai hasil dengan indikator kinerja yang terukur.

Kegiatan adalah penjabaran dari program yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi eselon II/satker atau penugasan tertentu dari Kementerian/Lembaga yang berisi komponen kegiatan untuk mencapai keluaran dengan indikator kinerja terukur.

Oleh karena itu, sesuai dengan arsitektur perencanaan dan pengganggaran sebagaimana dimuat dalam Rencana Strategis Tahun 2015-2019, maka Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi mendukung: “Program Penelitian dan Pengembangan” yang melekat pada Unit Organisasi Eselon I Badan Litbang, Kementerian PUPR. Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi untuk mendukung program tersebut adalah “Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan Teknologi”

Adapun Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Balitbang PUPR sebagaimana dimaksud pada program diatas adalah:

1. Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh stakeholders, dengan indikator berupa: a. Jumlah teknologi yang termanfaatkan;

b. Jumlah rekomendasi kebijakan yang termanfaatkan.

2. Meningkatnya kualitas layanan teknis kepada stakeholders, dengan indikator berupa: a. Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan advis teknis;

b. Indeks kepuasan pelanggan terhadap proses sertifikasi yang diterbitkan; c. Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan uji laboratorium.

Dalam rangka mendukung program, sasaran program dan indikator kinerja program tersebut diatas, Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi memberikan kontribusi berupa kegiatan yang dijabarkan kedalam Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan sebagaimana berikut: 1. Tersedianya Hasil riset dan pengembangan, penerapan/pemanfaatan

(26)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 19 2. Tersedianya Rekomendasi dan Masukan Kebijakan

a. Jumlah Dokumen Rekomendasi Teknis

3. Terselenggaranya Perencanaan, Monev, Kerjasama dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya a. Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan administrasi keuangan, SAI, dan

administrasi kesatkeran

b. Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (Administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN)

c. Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana (Seluruh kegiatan pengadaan d. Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev

e. Jumlah Laporan Kerjasama

f. Jumlah Laporan Kepegawaian dan Ortala

g. Jumlah Laporan penyelenggaraan sarana kelitbangan (Perpustakaan, Jurnal, SMM dan HAKI )

h. Jumlah Laporan Layanan Perkantoran (gaji, tunjangan, operasional, dan pemeliharaan perkantoran)

4. Terselenggaranya layanan PNBP  Jumlah penerimaan PNBP

(27)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 20

Tabel 2.1. Outcome, Indikator Outcome, Output dan Indikator Output Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi

NO OUTCOME INDIKATOR

OUTCOME OUTPUT INDIKATOR OUTPUT SATUAN

1 Meningkatnya

pemanfaatan IPTEK oleh para pemangku kepentingan.

1. Hasil Riset dan

Pengembangan,

Jumlah Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) Proseding DSP Jumlah rekomendasi kebijakan yang termanfaatkan (Naskah) 2. Rekomendasi dan Masukan Kebijakan

Jumlah Rekomendasi Kebijakan Rekomendasi 3. Perencanaan, Monev,

Kerjasama dan

Pengembangan Kapasitas Sumber Daya

Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan administrasi keuangan, SAI, dan administrasi kesatkeran)

Dokumen

Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (Administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN)

Dokumen

Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana (Seluruh

kegiatan pengadaan)

Unit

Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev Dokumen

Jumlah Laporan Kerjasama Dokumen

Jumlah Laporan Kepegawaian dan Ortala Dokumen

Jumlah Laporan Penyelenggaraan Sarana

Kelitbangan (Perpustakaan, Jurnal, SMM dan HAKI )

Dokumen

Jumlah Laporan Layanan Perkantoran (gaji,

tunjangan, operasional, dan pemeliharaan perkantoran)

Bulan

2 Meningkatnya kualitas layanan teknis kepada pemangku

kepentingan.

4. Layanan PNBP Jumlah penerimaan PNBP Jumlah Rupiah

(28)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 21

Tabel 2.2 Rencana Strategis Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015-2019 (Sasaran Kegiatan/Output)

NO OUTPUT/INDIKATOR OUTPUT 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL SATUAN

1 Hasil Riset dan Pengembangan, Penerapan /Pemanfaatan

1.1 Jumlah Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) 1 2 2 2 2 9 Proseding DSP

2 Rekomendasi dan Masukan

Kebijakan

2.1 Jumlah Rekomendasi Kebijakan 19 11 11 11 10 62 Rekomendasi

3 Perencanaan, Monev, Kerjasama

dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya

3.1 Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan (pembinaan

administrasi keuangan, SAI, dan administrasi kesatkeran)

6 4 4 4 4 22 Dokumen

3.2 Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum (Administrasi umum, kearsipan, kehumasan, dan BMN)

9 8 8 8 8 41 Dokumen

3.3 Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana (Seluruh kegiatan

pengadaan) 16 8 8 8 8 48 Unit

3.4 Jumlah Laporan Perencanaan

dan Monev 3 2 2 2 2 11 Dokumen

3.5 Jumlah Laporan Kerjasama 4 4 4 4 4 20 Dokumen 3.6 Jumlah Laporan Kepegawaian

dan Ortala 5 5 5 5 5 25 Dokumen

3.7 Jumlah Laporan

Penyelenggaraan Sarana Kelitbangan (Perpustakaan, Jurnal, SMM dan HAKI )

7 8 8 8 8 39 Dokumen

3.8 Jumlah Laporan Layanan Perkantoran (gaji, tunjangan, operasional, dan pemeliharaan perkantoran)

12 12 12 12 12 60 Bulan

4 Layanan PNBP

4.1 Jumlah penerimaan PNBP

(29)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 22

Tabel 2.3.Rencana Strategis Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Tahun 5105- 5102

NO Sasaran Strategis / Program 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL SATUAN

1 Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh stakeholder

1.1 Jumlah Rekomendasi kebijakan yang termanfaatkan 12 3 3 3 3 24 Rekomendasi

2.2. Rencana Kerja Tahun 2015

Perencanaan Kerja Tahunan (RKT) merupakan proses penyusunan rencana kerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015. RKT menjelaskan sasaran strategis, kegiatan, sub kegiatan, target output (fisik) maupun target input (anggaran) per kegiatan dan sub kegiatan. RKT juga menjadi acuan kerja seluruh unit kerja dilingkungan Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi, dan juga menjadi acuan untuk menetapkan kinerja yang harus dicapai pada setiap tahun anggaran dan pada akhir pembangunan lima tahun. Karena RKT tersebut juga telah tertera didalam dokumen Renstra Badan Litbang PUPR, maka target-target tahunannya sudah merupakan suatu ketetapan (mandatory).

Seluruh Unit Organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat harus mengacu kepada dokumen Renstra dimaksud terutama dalam penyusunan dokumen perencanaan dan pemrograman serta pengganggaran masing-masing program Unit Kerja Eselon I dan kegiatan Unit Kerja Eselon II. Berdasarkan Tabel Renstra di atas, maka RKT Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi TA. 2015

No Output/ Target Satuan

Indikator Output

1 Hasil Riset dan Pengembangan, Penerapan/ Pemanfaatan

1.2 Jumlah Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) 1 Proseding DSP

2 Rekomendasi dan Masukan Kebijakan

2.5 Jumlah Rekomendasi Kebijakan 19 Rekomendasi 3 Perencanaan, Monev, Kerjasama dan Pengembangan

Kapasitas Sumber Daya

3.1 Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan 6 Dokumen 3.2 Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum 9 Dokumen 3.3 Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana 15 Unit 3.4 Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev 3 Dokumen

3.5 Jumlah Laporan Kerjasama 4 Dokumen

(30)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 23

No Output/ Target Satuan

Indikator Output

3.7 Jumlah Kelitbangan Laporan Penyelenggaraan Sarana 7 Dokumen 3.8 Jumlah Laporan Layanan Perkantoran 12 Bulan

4 Layanan PNBP

4.1 Jumlah penerimaan PNBP 615 jt Jumlah Rupiah

2.3. Perjanjian Kinerja (PK)

PK Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi merupakan bentuk perjanjian rencana kinerja pada tahun bersangkutan yang akan dicapai antara Kepala Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi dengan Kepala Badan Litbang PUPR. Pada TA 2015 ini target PK mengacu pada Renstra Kementerian PUPR sebagaimana tertuang dalam Tabel 2.5.

Tabel 2.5 PK Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi TA. 2015 (Sasaran Kegiatan/Output)

No Output/ Target Satuan

Indikator Output

1 Hasil Riset dan Pengembangan, Penerapan/ Pemanfaatan

1.2 Jumlah Prosiding Diseminasi, Sosialisasi, Pelatihan (TOT) 1 Proseding DSP

2 Rekomendasi dan Masukan Kebijakan

2.5 Jumlah Rekomendasi Kebijakan 19 Rekomendasi

3 Perencanaan, Monev, Kerjasama dan Pengembangan

Kapasitas Sumber Daya

3.1 Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan 6 Dokumen 3.2 Jumlah Laporan Pengelolaan Administrasi Umum, BMN dan Hukum 9 Dokumen 3.3 Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana 15 Unit 3.4 Jumlah Laporan Perencanaan dan Monev 3 Dokumen

3.5 Jumlah Laporan Kerjasama 4 Dokumen

3.6 Jumlah Laporan Kepegawaian dan Ortala 5 Dokumen 3.7 Jumlah Kelitbangan Laporan Penyelenggaraan Sarana 7 Dokumen 3.8 Jumlah Laporan Layanan Perkantoran 12 Bulan

4 Layanan PNBP

(31)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 24

Tabel 2.6 PK Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi TA. 2015 (Sasaran Program / Outcome)

No Output/ Target Satuan

Indikator Output

1 Meningkatnya Pemanfaatan IPTEK oleh Stakeholder

1.1 Jumlah rekomendasi kebijakan yang termanfaatkan 12 Rekomendasi

2.4. Metode Pengukuran

Pengukuran kinerja adalah membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Pengukuran kinerja memegang peranan sangat penting dalam penyusunan LKIP.

Berdasarkan hasil-hasil perhitungan Pengukuran Kinerja, dilakukan analisis terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja Badan Litbang PUPR tahun 2015 merupakan analisis efisiensi dan efektifitas yang dilakukan instansi Badan Litbang PUPR dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini juga menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh Badan Litbang PUPR dengan memberikan data nilai output yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Pengukuran kinerja terhadap indikator output didasari atas monitoring kegiatan secara berkala (pelaporan) maupun rutin (melalui e-Monitoring).

Keuntungan pelaksanaan monitoring melalui cara ini adalah perubahan dalam kuantitas output dapat dideteksi lebih awal dan segera dapat dikendalikan.

Pengukuran disampaikan melalui cara sederhana, yaitu dengan menghitung realisasi output terhadap target capaian, serta merubahnya ke dalam persentase untuk mengetahui tingkat pencapaian output tersebut. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase deviasi capaian output, yaitu :

(32)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 25 Pengukuran Kinerja yang dilakukan meliputi :

1) Pengukuran Kinerja Kegiatan (Output)

Merupakan tingkat pencapaian target Outputdari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan yang dihasilkan pada tahun 2015.

2) Pengukuran Kinerja Sasaran (Outcome)

a. Untuk Sasaran/Outcome Meningkatnya pemanfaatan IPTEK oleh para pemangku kepentingan diukur dengan mengetahui Jumlah teknologi yang dimanfaatkan (Unit) dan jumlah rekomendasi kebijakan yang termanfaatkan (Naskah) pada tahun 2015 b. Untuk Sasaran/Outcome Meningkatnya kualitas layanan teknis kepada pemangku

kepentingan diukur melalui hasil kuesioner kepuasan pelanggan yang didistribusikan kepada pelanggan/pengguna layanan teknis Balitbang pada tahun 2015 (Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Advis Teknis (%), Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Sertifikasi (%) dan Indeks kepuasan pelanggal terhadap Layanan Uji laboratorium (%).

Pengukuran kinerja Output dan Outcome diatas harus didasarkan kepada dokumen-dokumen yang telah disepakati dan ditetapkan yaitu Rencana Strategis dan Perjanjian Kinerja. Prosentase (%) Capaian Output dan Outcome dihitung berdasarkan Target Output dan Outcome yang tertera pada matriks Renstra Kementerian PUPR 2015 – 2019 (Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13.1/PRT/M/2015).

Realisasi x 100 % Target capaian

(33)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 26

BAB III. KAPASITAS ORGANISASI

3. 1. Sumber Daya Manusia

Total jumlah pegawai Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi yang tercatat sampai dengan Bulan November 2015 sebanyak 112 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 1 orang berpendidikan S3 (Doktor), 32 orang berpendidikan S2 (Master), 1 orang berpendidikan SP1, 43 orang berpendidikan S1, 5 orang berpendidikan D3, dan 30 orang berpendidikan SMA ke bawah. Komposisi tingkat pendidikan karyawan Puslitbang KPT dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini.

Gambar 3.1. Komposisi Pegawai Puslitbang KPT Berdasarkan Jenjang Pendidikan Dari Gambar tersebut dapat dilihat bahwa jumlah SDM Satker Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi lebih besar dibandingkan dengan Balai Penerapan Teknologi I, Balai Penerapan Teknologi II, dan Balai Penerapan Teknologi III. Komposisi jumlah S2 dan S1 Satker Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi juga lebih besar dibandingkan dengan balai-balai dikarenakan satker Puslitbang KPT mempunya 3 (tiga) buah Eselon III dan 1 Sub Bagian, sehingga sumber daya yang diperlukan lebih besar.

Dilihat dari jenjang pendidikan, Jumlah Sarjana S1 di Puslitbang KPT paling banyak dengan jumlah 42 atau 38% dari total PNS seluruh satuan kerja Puslitbang KPT.Dari jumlah ini, 2 (dua) orang sedang menjalalankan tugas belajar, 1 (satu) orang sedang cuti diluar tanggungan negara, dan 1 (satu) pegawai diperbantukan ke Badan Pengelola Wilayah Sumaradu. Tingkat pendidikan PNS Puslitbang KPT lainnya yaitu S2 dengan prosentase 29% (32 pegawai), SMA ke bawah 27% (30 pegawai), D3 sebanyak 4% (4 pegawai), SP1 sebanyak 1% (1 pegawai), dan S3 (doktor) sebanyak 1% (1 pegawai). Komposisi jumlah pegawai ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.

(34)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 27 Gambar 3.2. Komposisi Pegawai Puslitbang KPT Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2015

Komposisi pegawai Puslitbang KPT jika ditinjau menurut golongan adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3. Komposisi Pegawai Puslitbang KPT Menurut Golongan Tahun 2015

Seiring dengan semangat reformasi birokrasi yang tengah digencarkan di seluruh Kementerian/ Lembaga, Pimpinan Kementerian PUPR mengarahkan para pegawai agar menjadi pejabat fungsional.Jabatan fungsional sangat diperlukan untuk memperkuat upaya pencapaian reformasi birokrasi yaitu memenuhi prinsip-prinsip Good Governance dan New Public Services.PNS yang berkarir sebagai Jafung harus lebih memahami konten dan konteks pekerjaan karena bekerja berdasarkan langkah kerja yang jelas dan terarah, Jafung merupakan jabatan yang mengandung tugas pokok yang didasari oleh kemampuan berpikir serta landasan keilmuan dan keterampilan yang relevan. 1% 29% 1% 38% 4% 27% S3 S2 SP1 S1 D3 < D3

(35)

Laporan Kinerja Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi 2015 28 Sebagai institusi yang bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengembangan, sudah tentu Puslitbang KPT terus meningkatkan jumlah pejabat fungsional, utamanya untuk jabatan fungsional Peneliti. Dari data yang diperoleh, jumlah peneliti (status November 2015) sebanyak 35 pegawai atau 31,82% dari jumlah pegawai Puslitbang KPT, perekayasa sebanyak 2 pegawai (1,82 %), struktural sebanyak 23 pegawai (20,91%), dan fungsional umum sebanyak 50 pegawai (45,45% %). Komposisi pegawai ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Komposisi Pejabat Fungsional Tahun 2015

3. 2. Sarana dan Prasarana

Sebagai institusi litbang, Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi memiliki laboratorium sosial untuk penyimpanan database dan repository data litbang. Adapun Laboratorium yang berada di Kantor Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi, di Gd, Heritage Lt. 3 ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung seperti

Tabel 3.1. Sarana Prasarana Laboratorium Sosial

No Jenis Sarana dan

Prasarana Jumlah Keterangan

1 Komputer 4 buah Untuk memproses data

2 Server 4 buah Hardisk penyimpanan total 15 Tera Byte menyimpan data penelitian, repository data litbang (missal data BPS), Web GIS.

3 Curve TV 1 buah Sebagai layar untuk presentasi, menampilkan data, dll

4 Proyektor 1 buah

5 AC 1 buah

6 Meja 4 buah

7 Kursi 4 buah

Laboratorium Data Strategis dibangun untuk memberikan fasilitas dan sarana bagi peneliti dan analis kebijakan di lingkungan PKPT dalam melaksanakan tugasnya melakukan penelitian dan menyusun policy brief mendukung pembangunan infrastruktur. Penyiapan laboratorium telah dilakukan Tahun 2013. Tahun 2014 telah diakukan pemenuhan kebutuhan prasarana fisik baik

Gambar

Tabel 1.1 Tugas dan Fungsi Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Puslitbang Kebijakan dan  Penerapan Teknologi
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi
Gambar 2.3 Role Sharing PKPT 2015-2019
Tabel 2.1. Outcome, Indikator Outcome, Output dan Indikator Output Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika dibandingkan kadar boraks bakso tusuk dari produsen dan yang dibuat sendiri oleh pedagang menunjukkan hasil bahwa kadar boraks dari produsen lebih besar dengan kadar

Private XNonota As String Private XTglnota As Date Private XNopsn As String Private XTglpsn As String Public XNmplg As String Dim cmd As OleDbCommand Dim baca As OleDbDataReader

Hasil identifikasi faktor-faktor tampak bahwa faktor kunci yang berperan penting karena pengaruh dan ketergantungan antar faktor cukup tinggi pada sistem penataan ruang dalam

Linking Structure, menggambarkan cara alternative section dari suatu situs yang di-link, contoh : dalam suatu website terdapat link ke situs lain, maka link

Pada benang multifilamen D21 dengan kecepatan 315, kekuatan putus benang pada semua perlakuan menunjukan adanya pengaruh yang berbeda, hal ini dapat ditunjukan dalam hasil analisis

Menyangkut penajaman tugas-tugas Kementerian PUPR, pada tanggal 8 April 2015 lalu, Rencana Strategis Kementerian PUPR 2015-2019 telah ditetapkan yang menuntut segenap insan PUPR

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyusun Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 sebagai dokumen

1. Tim reviu laporan kinerja Kementerian PUPR tahun anggaran …… sesuai dengan surat perintah tugas nomor ……. selanjutnya disbut PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan