• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN METODE ATURAN PERUBAHAN KATA UNTUK MENGALIHKAN TEKS BAHASA INDONESIA KE BAHASA BELITUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDEKATAN METODE ATURAN PERUBAHAN KATA UNTUK MENGALIHKAN TEKS BAHASA INDONESIA KE BAHASA BELITUNG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

304

PENDEKATAN METODE ATURAN PERUBAHAN KATA UNTUK MENGALIHKAN TEKS BAHASA INDONESIA KE BAHASA BELITUNG

1

Annisa Della, 2 Dewi Soyusiawaty

1,2Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta 55164

1E-mail : annisadella53@gmail.com 2E-mail : dewi.soyusiawaty@tif.uad.ac.id

Abstrak

Bahasa merupakan sarana yang digunakan dalam komunikasi, baik komunikasi lisan maupun tertulis. Di setiap Negara menggunakan berbagai macam bahasa yang berbeda. Pulau Belitung salah satu daerah di Indonesia, mayoritas masyarakat Belitung menggunakan dialek bahasa Melayu Belitung. Banyaknya wisatawan maupun pendatang di pulau Belitung menjadi hambatan dalam proses komunikasi, salah satu alternatif solusi ialah membuat sistem penerjemah dari teks bahasa Indonesia ke bahasa Belitung. Sistem ini dirancang berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP. Penerjemah teks bahasa Indonesia ke teks Bahasa Belitung menggunakan metode aturan perubahan kata, dimana sekumpulan aturan basis pengetahuan yang di kodekan kedalam aturan IF-THEN dan sebuah tempat penyimpanan (basis data). Metodologi yand dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan dengan metode wawancara dan studi pustaka. Tahap perancnagan sistem terdiri dari perancangan proses, perancangan parser, perancangan kamus, perancangan sistem representasi pengetahuan, dan perancangan interface.

Dari aplikasi penerjemah teks bahasa Indonesia ke bahasa Belitung, mampu memberikan output terjemahan yang sesuai, mampu menterjemahkan kumpulan kata maupun kalimat, serta mampu menterjemahkan kata berimbuhan untuk sekali inputan, serta dapat menterjemahkan ke dalam dua arah bahasa.

.

Kata Kunci : Aturan perubahan kata, bahasa Belitung, Penerjemah,.

1. PENDAHULUAN

Bahasa merupakan sarana yang digunakan dalam komunikasi, baik komunikasi lisan maupun tertulis. Di setiap negara menggunakan berbagai macam bahasa yang berbeda antara satu dengan yang lain (Fauziyah, 2011). Pulau Belitung salah satu daerah di Indonesia, berdasarkan ciri-ciri bahasa Belitung dapat digolongkan dalam kelompok besar suku Bangsa Melayu sehingga identitas mereka lebih tepat disebut Melayu Belitung.

Masyarakat ini berdiam di pulau Belitung secara geografis terletak antara 1070 08’ BT sampai 1070 58’ BT dan 020 30’ LS sampai 030 15’ LS dengan luas seluruhnya 2.293,69 km2 dengan batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan laut Cina Selatan – sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Belitung Timur – sebelah Selatan berbatasan dengan laut Jawa – sebelah Barat berbatasan dengan Selat Gaspar (Ran, 2013).

Melestarikan bahasa daerah sangat perlu ditengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Selama ini orang menggunakan kamus cetak untuk mengetahui arti kata dari bahasa Belitung, tentu saja dengan cara tersebut terkadang kurang efektif, pencarian dapat terlewatkan dan sering terjadi kesalahan pencarian, kamus yang terlalu tebal menjadi hambatan untuk bisa dibawa kemana saja karena kurang efisien. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan maka perlu adanya sarana pembelajaran tentang bahasa Belitung agar tidak punah dan diketahui banyak orang.

Memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak upaya yang dapat dilakukan untuk membantu pembelajaran bahasa Belitung, agar mendukung komunikasi maka media kamus online dapat menjadi solusi untuk mengenalkan dan mengajarkan bahasa Belitung ke masyarakat luas yaitu dengan kegiatan pengalihan Bahasa yang disebut juga dengan penerjemah.

Sistem berbasis aturan (Rule Based System) adalan suatu program komputer yang memproses informasi yang terdapat di dalam working memory dengan sekumpulan aturan yang di dalam basis pengetahuan menggunakan mesin inferensi untuk menghasilkan informasi baru. Metode

(2)

305

ini dimulai dengan dasar aturan yang berisi semua pengetahuan dari permasalahan yang dihadapi yang kemudian dikodekan ke dalam aturan IF-THEN dan sebuah tempat penyimpanan (basis data) yang mengandung data, pernyataan dan informasi awal (Khotijah, 2014). Teknik ini menggunakan aturan-aturan bahasa baku dalam menterjemahkan. Selain aturan-aturan, diperlukan juga data kamus untuk setiap kata dalam dua bahasa. Jadi tiap kata diterjemahkan satu persatu, kemudian diatur berdasarkan aturan bahasa baku. Kelebihan sistem ini adalah mampu menganalisa pada tingkatan sintaksis dan semantik secara lebih mendalam, akan tetapi metode ini membutuhkan pengetahuan bahasa yang baik serta tidak menuliskan aturan yang mencakup semua bahasa (Resnawan, 2015).

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka akan dibangun suatu aplikasi Pendekatan Metode Aturan Perubahan Kata untuk Mengalihkan teks Bahasa Indonesia ke Bahasa Belitung, bisa digunakan sebagai sarana dalam meningkatkan dan membantu berjalannya proses komunikasi. 2. METODOLOGI

2.1 Metode Penelitian 2.1.1. Objek penelitian

Objek penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini adalah “ Pendekatan Metode Aturan Perubahan Kata Untuk Mengalihkan Teks Bahasa Indonesia ke Bahasa Belitung“. Sistem ini diharapkan dapat membantu para pendatang dan wisatawan dalam meningkatkan komunikasi antara masyarakat asli Belitung. Selain itu untuk menjaga dan melestarikan serta mempertahankan bahasa daerah Belitung. 2.2 Metode Pengumpulan Data

2.2.1 Wawancara

Pada penelitian ini juga digunakan metode wawancara lansung ke asrama Belitung dengan mewawancarai mahasiswa asli Belitung yang menempuh pendidikan di Yogyakarta, lalu melakukan wawancara melalui telepon dengan penduduk asli Belitung.

2.2.2 Literatur

Merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan mencari, membaca dan mengumpulkan dokumen-dokumen sebagai refrensi seperti buku, kamus dan literatur-literatur tugas akhir yang berhubungan dengan topik Pendekatan Berbasis Aturan Dalam Mengalihkan Teks Bahasa Indonesia Ke Bahasa Belitung. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Kebutuhan 3.1.1 Kebutuhan Data

Berdasarkan analisis pengumpulan data yang diperoleh, maka beberapa kebutuhan data yang dapat disimpulkan antara lain, data kosa kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Belitung, data jenis kata dari bahasa Indonesia, data pola aturan dari bahasa Indonesia serta perubahannya ke bahasa Belitung.

3.1.2 Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan analisis kebutuhan user, di dalam sistem penterjemah terdapat 2 user yaitu :

1. User sebagai admin, yaitu orang yang berhak mengelolah data kosa kata, jenis kata, serta data aturan dari sistem.

2. User sebagai Pengguna, penggunan yang dimaksud adalah masyarakat umum yang akan menggunakan atau menterjemahkan suatu kata dari bahasa sumber ke bahasa target.

(3)

306 3.2 Kebutuhan Sistem

Sistem penerjemah yang dibuat memiliki beberapa kebutuhan antara lain : 3.2.1 Admin

3.2.1.1 Login dan logout sistem, yang dilakukan oleh admin

3.2.1.2 Admin dapat menginputkan aturan untuk perubahan dari bahasa Indonesia ke bahasa bahasa Belitung

3.2.1.3 Mengolah data kamus dari daftar kosa kata, jenis kata, pola aturan serta bisa mengedit dan menghapus data yang dilakukan oleh admin.

3.2.1.4 Admin menginputkan setiap kosa kata di database. 3.2.2 Pengguna

3.2.2.1 Melakukan proses terjemahan dari bahasa sumber ke bahasa target

3.2.2.2 Pengguna menerima hasil terjemahan dari bahasa sumber ke bahasa target. 3.3 Perancangan Sistem Representasi Pengetahuan

Pada tahapan ini, kosakata akan disimpan dalam sistem basis data, akan tetapi ada sebagian kata yang tidak disimpan langsung dalam sistem tersebut, melainkan hanya ditulis sebagai algoritma program di dalam sourcecode berdasarkan aturan perubahan kata dari bahasa Indonesia ke bahasa Belitung. Dimulai dari dasar aturan yang berisi semua pengetahuan kemudian dikodekan ke dalam aturan IF-THEN dan sebuah tempat penyimpanan (basis data) yang mengandung data, pernyataan dan informasi, lalu sistem akan memeriksa semua aturan kondisi (IF) yang menentukan subset yang ada, jika ditemukan maka sistem akan melakukan kondisi THEN.

Start

Input kata Ambil kata dan

tampung di variabel

Potong 3 karakter paling kiri

Cek di tabel aturan

Pola ditemukan ? Ambil karakter perubahan Gabung karakter perubahan dg kata yg dipotong Potong 2 karakter paling kiri Tampilkan End Potong 2 karakter paling kanan Potong 3 karakter dari kanan Ya Tidak Tidak Tidak Apakah masih ada pola YA Tidak Tampung di variabel Hasil teks setelah mengalami perubahan Potong1 karakter paling kanan Tidak

Gambar 1 . Flowchart Aturan Perubahan Kata

Berdasarkan gambar diatas dimana saat user menginputkan kata kemudian sistem akan menampung kata di dalam array, lalu memotongnya untuk kemudian di cek di didalam tabel aturan dari bahasa Indonesia ke bahasa Belitung begitu juga sebaliknya, jika teks tersebut memang mengalami perubahan maka sistem akan mengecek pola perubahan terjadi di akhir kata maupun pada kata berimbuhan serta terdapat lebih dari satu aturan jika kata tersebut mengalami perubahan maka teks akan berubah sesuai pola suku kata yang ada, setelah semua selesai melakukan pengecakan maka teks akan digabungkan kembali sesuai artinya lalu menampilkannya. Apabila setelah semua proses selesai dilakukan dan ada kata yang tidak terdapat di aturan maka ia akan menampilkan apa adanya bedasarkan inputan. Dibawah ini terdapat beberapa tabel aturan yang akan dikodekan kedalam sistem representasi pengetahuan :

(4)

307

Tabel.1 : Rule Perubahan Pola Aturan Kata Indonesia Kata Belitung

Ber Be Ter Te Per Pe Kah Ke Di De A E

Pada tabel aturan untuk perubahan suku kata dasar dan pola aturan tersebut, dimana setiap kata yang huruf akhirnya a dalam bahasa Indonesia maka akan dirubah menjadi e dalam bahasa Belitung, serta setiap aturan yang berimbuhan di awal maupun diakhir akan berubah polanya sesui tabel diatas.

3.4 Perancangan Kamus

3.4.1 Perancangan Entitas Relation Diagram

Merupakan hubungan antara tabel, dimana antara tabel kosa kata dan tabel jenis kata terdapat suatu relasi, dimana tabel tersebut diolah oleh admin. Di bawah ini akan digambarkan hubungan antara tabel dalam perancangan kamus.

Tb_kosakata Tb_jeniskata Id_kosakata indonesia belitung Id_jeniskata jeniskata punya N 1 Id_jeniskata Gambar 2 . ERD Perancangan Kamus

3.5 Perancangan Proses 3.5.1 Use Case Diagram

Usecase Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Terdapat 2 aktor yang berperan dalam sistem yaitu :

(5)

308

Gambar 3. Yaitu use case Admin terdapat satu aktor yaitu admin. Dimana admin memiliki akses di dalam sistem untuk melakukan login, menginputkan kosa kata, menginputkan jenis kata, menginputkan pola aturan serta melakukan logout sistem.

Gambar 4 . Use Case Diagram User

Gambar 4. Yaitu use case user terdapat satu aktor yaitu sebagai user. Dimana hal yang dilakukan oleh user adalah mengakses kamus, lalu memilih bahasa awal dan bahasa sasaran, setelah itu ia berhak menginputkan teks yang akan diterjemahkan.

3.5.2 Class Diagram

Class diagram memberikan gambaran (diagram statis) tentang sistem atau perangkat lunak dan relasi-relasinya yang ada di dalamnya. Setiap class memiliki atribut dengan type field.

Gambar 5. Class Diagram 3.6 Implementasi

Implementasi sistem merupakan tahapan dimana sebuah perancangan dan konstruksi dikodekan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Pada tahap ini pembahasan coding program ini dibagi menjadi dua level user yaitu pengkodean pada bagian admin, dan bagian user atau pengguna kamus.

3.6.1 Login Admin

Halaman login di bawah ini memiliki 2 inputan untuk memasukkan username dan inputan untuk memasukan password berikut implemantasinya.

(6)

309

Gambar 6. Implementasi Login Admin 3.6.2 Kosa Kata

Pada bagian ini admin melihat kosa kata dari bahasa Indonesia serta artinya ke bahasa Belitung.

Gambar 7. Implementasi List Kosa Kata 3.6.3 Jenis Kata

Pada bagian ini admin bisa melihat daftar kosa kata, mengedit serta menghapus. Berikut tampilan nya :

Gambar 8. Implementasi Jenis Kata 3.6.4 Pola Aturan

Pada bagian ini admin melihat pola aturan dari bahasa Indonesia serta perubahannya ke bahasa Belitung. Berikut tampilannya :

(7)

310

Gambar 8. Implementasi Pola Aturan 3.6.5 Tampilan Penerjemah

Gambar 9. Implementasi Penerjemah

Pada gambar tersebut terdapat form untuk menginputkan kata dimana pengguna yang akan menterjemahkan terlebih dahulu harus memehami pentunjuk penggunaaan sistem sebelum menggunakannnya. Untuk mengetahui aturan dalam menginputkan suatu teks.setelah membaca petunjuk lalu pengguna menginputkan teks kemudian memilih bahasa sumber ke bahasa target, lalu menterjemahaknannya, setelah itu sistem akan menampilkan hasil terjemahan sesuai teks yang telah diinputkan.

3.7 Pengujian sistem 3.7.1 Black Box Test

Proses pengujian black box test ini dilakukan oleh pihak yang independen untuk mengetahui tingkat validitas dan stabilitas sistem dengan mengamati keluaran dari berbagai masukan. Pengujian black box test dilakukan oleh administrator dalam sistem penterjemah ini yaitu Minarti, S.Pd sebagai guru bahasa Indonesia di Belitung yang juga sebagai masyarakat asli Belitung yang mengerti akan bahasa tersebut. Dari hasil penilaian dan pengujian black box, ada 31 testcase dari 16 test id yang diuji oleh penguji sistem dan 30 tescest mendapat tanda

ceklist (√) dan 1 testcase mendapat tanda (-) yang berarti 96,78% testcase yang diuji sesuai aplikasi dengan Expected Result. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi untuk penterjemah teks bahasa Indonesia ke bahasa Belitung sudah mampu berjalan dengan baik dan berfungsi sebagiamana mestinya.

3.7.2 Alpha Test

Pengujian alpha test adalah pengujian terhadap aplikasi yang dilakukan oleh pemakai, dalam hal ini diwakili oleh 10 mahasiswa dengan memberikan penilaian terhadap kinerja dari aplikasi penterjemah bahasa Indonesia ke bahasa Belitung dengan hasil yang diperoleh persentase penilaian terhadap aplikasi penterjemah ini yaitu, 1 (Sangat Setuju) = 21/60 x 100% = 35%, (2 Setuju) = 30/60 x 100% =50%, 3 (Cukup) = 9/60 x 100% = 15%, 4 (Tidak Setuju) = 0/60 x 100% = 0%, 5 (Sangat Tidak Setuju ) =

(8)

311

0/60 x 100% = 0%. Jadi, dapat disimpulkan jumlah kelayakan sistem untuk mengalihkan teks bahasa Indonesia ke bahasa Belitung mencapai 100% ini didapatkan dari jumlah penambahan hasil antara sangat setuju, setuju dan cukup, layak untuk digunakan..

4. KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

4.1.1 Telah diterapkan suatu aplikasi aturan perubahan kata untuk mengalihkan teks bahasa Indonesia ke bahasa Belitung sesuai dengan aturan perubahan kata. 4.1.2 Berdasarkan hasil pengujian yang melibatkan 10 orang responden dapat diketahui

bahwa aplikasi yang dihasilkan dari penelitian ini, dapat memberikan kemudahan dan dapat memberikan manfaat bagi para pendatang dan wisatawan yang berkunjung ke Belitung.

4.1.3 Aturan perubahan kata dapat dimanfaaatkan untuk meminimalkan penyimpanan kosa kata dalam database.

4.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 4.2.1 Penterjemah yang sudah ada, selanjutnya dapat dikembangkan dengan

menyediakan fasilitas cara pengucapan untuk bahasa Belitung.

4.2.2 Perlu adanya penambahan aturan imbuhan lebih rinci yang pemenggalannya tidak hanya imbuhan depan dan imbuhan akhiran.

4.2.3 Dengan adanya aturan perubahan suku kata sudah sangat membantu dalam meminimalkan penyimpanan di database, akan tetapi perlu dibuatkan aturan untuk setiap kata dasar yang mirip imbuhan.

5. DAFTAR PUSTAKA

DJ Ran. 2013. Letak Goegrafis Kabupaten Belitung,

(https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabupaten_Belitung&oldid=9744766, diakses pada tanggal 17 Oktober 2015 jam 10.15).

Fauziyah, Asmaul dkk. 2011. Akurasi Hasil Terjemahan Bahasa Arab ke Dalam Bahasa Indonesia Dengan Aplikasi “ Google Translate”. Malang : Universitas Negeri Malang

Khotijah, dkk. 2014. Aplikasi Penerjemah dari Bahasa Indonesia ke Bahaasa Madura dengan Menggunakan Metode Rule Based. Bangkalan : Universitas Trunojoyo Madura.

Putu Deni Praatama, I dan Agus Muliantara. 2012. Perancangan dan implementasi sistem penerjemah teks bahasa inggris ke bahasa bali dengan menggunakan pendekatan berbasis aturan (rule based). Jurnal Ilmu Komputer. (Vol. 5 No. 1 April 2012).

Resnawan, Komang Trya Chandra dkk. 2015. Pengembangan aplikasi Kamus dan Penerjemah Bahasa Indonesia – Bahasa Bali Menggunakan Metode Rule Based Berbasis android. Jurnal KARMAPATI. (Volume.4 No.2 February 2015)

Gambar

Gambar 1 . Flowchart Aturan Perubahan Kata
Gambar  3.  Yaitu  use  case  Admin  terdapat  satu  aktor  yaitu  admin.  Dimana  admin memiliki akses di dalam sistem untuk melakukan login, menginputkan kosa  kata, menginputkan jenis kata, menginputkan pola aturan serta melakukan logout  sistem
Gambar 7. Implementasi List Kosa Kata  3.6.3  Jenis Kata
Gambar 8. Implementasi Pola Aturan  3.6.5  Tampilan Penerjemah

Referensi

Dokumen terkait

K1 : “Kalau saya ini mempunyai 2 permasalahan mbak, tentang rasa malu dan saya sering melamun karena banyak fikiran mbak, semua orang sering bilang juga kalau saya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna (p>0,05) antara derajat nyeri dengan tingkat kualitas hidup pasien kanker paru yang

Hal ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yaitu Arsianto dan Rahardjo 2013 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit

Dalam pendekatan variable costing, taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual terdiri dari unsur-unsur berikut ini: Tabel 2.3 Unsur Biaya Penuh

Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Juanda merasa kurang bebas dengan kondisi ruang kerja yang dirasa saat ini, hal ini juga dikarenakan

Berdasarkan tabel pengukuran kinerja kegiatan, menurut Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan dapat diketahui bahwa kinerja badan lingkungan hidup kabupaten

SMPN 1 Purwosari PESERTA KONGRES BAHASA JAWA VI Hotel Inna Garuda Yogyakarta, 8-12 November 2016... Septianggi Sri Hartanti SMPN 1 Wonosari 62 Tri Anjar

Dengan demikian ia dapat menghidupi diri dan keluarganya tanpa memberatkan pemerintah (masyarakat umum), disamping itu dengan karyanya juga dapat menambah secara langsung